Anda di halaman 1dari 67

KIMIA DASAR

MATERI DAN ENERGI


PENDAHULUAN
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep-konsep
kimia praktis yang berkaitan dengan aspek
kehidupan dan kesejahteraan manusia
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mata kuliah Kimia dasar ini diberikan untuk
membekali pengetahuan tentang konsep- konsep
dasar kimia yang disampaikan secara sederhana
dan populer membahas mengenai materi dan
energi, stoikiometri, termokimia, struktur atom
dan molekul, system perodik, wujud zat,
kesetimbangan kimia, kimia larutan, asam basa,
redoks dan kimia koloid.
Kontrak Perkuliahan

 Kehadiran : 10 %
 Tugas : 20 %
 Ujian Tengah Semester: 35 %
 Ujian Akhir Semester : 35 %

TOTAL : 100 %
Referensi
Keenan.Kleinfelter.Wood. A. Handayana
Pudjaatmaka Ph.d ,Kimia Untuk Universitas Edisi
Keenam Jilid 1. Erlangga
A. PENGENALAN ILMU KIMIA
 Materi ada di sekeliling kita, contoh :
UDARA, METABOLISME TUBUH, BAHAN
BAKAR KENDARAAN dan lainnya
 Segala sesuatu tentang materi dan perubahan materi
inilah yang dipelajari dalam ilmu kimia
 ILMU KIMIA : Ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari tentang materi yang meliputi struktur,
susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang
menyertainya.
 Materi di alam terbagi 2 yaitu : NON
RENEWABLE RESOURCE (contoh : minyak
bumi, alumunium dll) dan RENEWABLE
RESOURCE ( contoh : tanaman)
 Peran ilmu kimia mencari meteri pengganti,
seperti sel surya sebagai pengganti batu bara
ataupun memanfaatkan kembali materi yang
digunakan (daur ulang alumunium)
 Untukmateri yang dapat diperbaharui, diperlukan
upaya ilmu kimia untuk memperbaharuinya
contohnya pembuatan pupuk untuk menyuburkan
tanaman.
B. METODE ILMIAH
 Pendekatan untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu kimia adalah METODE
ILMIAH
 Prosedur atau langkah-langkah sistematik dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah (ilmu) (Rusidi,
1985)
 Kegiatan eksperimen merupakan salah satu
tahapan (prosedur) dalam metode ilmiah
TAHAPAN KEGIATAN EKSPERIMEN
 Contoh Eksperimen
Jika sejumlah garam dilarutkan ke dalam air panas atau air dingin,
apa yang dapat kalian amati ? Bagaimana kalian dapat
mengetahui pengaruh suhu terhadap kelarutan garam ?
 Variabel dalam eksperimen
Variabel bebas : SUHU
Variabel tak bebas : WAKTU
Variabel terkontrol : MASSA GARAM dan VOLUME AIR
 Pengukuran dilakukan dengan 5 nilai variabel
bebas yaitu : (50,60,70,80,90) derajat celcius
 Pengulangan pengukuran sebanyak 3 kali
Suhu Waktu untuk garam melarut
◦C 1 2 3 Rata-Rata

50 …... ……. ……

60 ……. ……. …….

70 ……. ……. …….

80 ……. ……. …….

90 ……. ……. …….


Mengolah Data
Waktu X X = ∆ waktu
∆ suhu

40 50 60 70 80 90 100 suhu (C )

Grafik menunjukkan secara kualitatif, kenaikan


suhu menyebabkan waktu melarut garam
semakin berkurang
Secara kuantitatif setiap kenaikan 10 C, garam
lebih mudah melarut X kali, dan seterusnya.
 4. Pembahasan
-Menganalisa data yang diperoleh dari eksperimen
-Menjelaskan hasil dengan hukum/teori yang ada
5. Kesimpulan
apakah hasil eksperimen sesuai teori atau hukum yang ada
6. Evaluasi Eksperimen
Analisis masalah yang ditemukan, sumber ketidakakuratan,
bagaimana memperbaikinya
7. Daftar pustaka
Format laporan Eksperimen
 1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Perumusan masalah

2. Teori
3. Eksperimen
a. Alat dan bahan yang digunakan
b. Prosedur eksperimen
c. Data yang diperoleh
Peralatan eksperimen
A. Pengukuran Massa Zat (metode gravimetri)
dilakukan untuk materi dalam wujud padat. Satuan massa dalam
gram dan miligram
1.000.000 mg = 1.000 gram = 1 Kg
Alat = Timbangan elektronik.

B. Pengukuran Volum Zat (Metode Volumetri)


dilakukan untuk materi dalam wujud cair dan gas
Satuan volum cm3 atau dm3 dan ml atau L
1000 cm3 = 1000 ml = 1 dm3 = 1 L
Alat : Gelasbeaker, gelas ukur, buret, labu ukur, pipet gondok
C. Pengukuran Waktu dan Suhu
Dilakukan untuk mengetahui selang waktu terjadinya reaksi kimia.
Satuannya Detik, menit, jam. Alatnya : Timer (stopwatch)
D. Pengukuran Derajat Keasaman larutan (pH)
- Pengukuran derajat keasaman larutan(pH) menggunakan PH Meter. Dalam
penggunaan pH meter ini, Tingkat keasaman/kebasaan dari suatu zat,
ditentukan berdasarkan keberadaan jumlah ion hidrogen dan ion hodroksida
dalam larutan. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
pH = 14 – pOH
KESELAMATAN dalam
Eksperimen
a. Lihat apakah zat kimia yang digunakan
berbahaya atau tidak( lihat label)
b. Taati peraturan di Laboratorium
- Dilarang makan, minum, atau mencicipi zat kimia
- Menggunakan jas laboratorium
- Menggunakan spatula untuk mengaduk bukan jari
tangan
- Membersihkan tumpahan zat kimia dan pecahan
alat
Simbol Bahaya
Simbol bahan radioaktif dan beracun
Simbol bahan mudah terbakar
Simbol bahan mudah meledak dan
korosif
KEDUDUKAN ILMU KIMIA DIANTARA ILMU
LAINNYA

Fisika : Ilmu kimia yang


TERMOKIMIA BIOLOGI
mempelajari sifat fisis
ELEKTROKIMIA
Nuklir : Ilmu kimia KEDOKTERAN
memberi dasar pemahaman
atom, isotop dll
ILMU
KIMIA FARMASI
GEOLOGI

PERTANIA
N
LINGKUNGAN HIDUP
TEKNIK INDUSTRI : Ilmu kimia diperlukan dalam
Ilmu kimia diperlukan untuk pembuatan serat monitoring udara dan laut guna
sintetis seperti poliester untuk bahan kain dan mempelajari dampak perubahan
untu pewarnaan serat komposisinya
MATERI
 Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan
volume (menempati ruang)

SIFAT MATERI :
Berdasarkan jumlah sifat materi dibedakan :
 A. Sifat ekstensif, yang tergantung pada jumlah materi, cth
Emas murni memiliki massa dan volume berbeda, 1
kg dan 2 kg
 B. Sifat Intensif, yang tidak bergantung pada jumlah materi
Cth : Emas yang massa dan volume berbeda mempunyai
warna dan daya hantar yang sama
 Berdasarkan perubahan, sifat materi dibedakan :
 A. SIFAT FISIS, adalah sifat yang dapat diamati tanpa
mengubah susunan materi. Sifat fisis dapat bersifat ekstensif
(massa, volume,kalor) dan intensif (warna, bau, rasa, titik
didih, daya hantar listrik)
 B. SIFAT KIMIA, adalah sifat yang diamati akibat terjadi
perubahan suatu materi menjadi materi lain. Sifat kimia selalu
bersifat intensif, contoh karat besi, pembusukan makanan,
pembakaran

 SIFATMATERI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK


IDENTIFIKASI MATERI, KARENA SETIAP MATERI
MEMILIKI SIFAT KARAKTERISTIK YANG BERBEDA
WUJUD MATERI
 Tiga wujud materi : Padat, Cair, Gas
Ciri-ciri Zat PADAT:
 Letak molekulnya sangat berdekatan
dan teratur.
 Gaya tarik-menarik antar molekul
sangat kuat sehingga gerakan
molekulnya tidak bebas.
 Gerakan molekulnya terbatas, yaitu
hanya bergetar dan berputar di tempat
saja.
 Molekul-molekulnya sulit dipisahkan
sehingga membuat bentuknya selalu
tetap atau tidak berubah.
Contoh : kayu, batu, besi.
Zat Cair
Ciri-ciri Zat Cair :
 Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan
gas tetapi lebih berjauhan dibandingkan dengan zat padat.
 Gerakan molekulnya cukup bebas
 Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah
meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik
menarik.
 Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya)
tetapi volumenya tetap.
Contoh : air, minyak , oli.
Zat Gas
• Letak molekulnya sangat berjauhan
• Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan
dengan molekul itu sendiri.
• Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
• Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
• Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
• Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara.
PERUBAHAN WUJUD MATERI
PERUBAHAN MATERI

Perubahan yang terjadi pada materi dapat dibedakan


menjadi :
 Perubahan Fisika : yaitu perubahan yang tidak
menghasilkan materi baru, hanya melibatkan
perubahan bentuk atau wujud materi ( Es mencair,
logam dipipihkan)
 Perubahan Kimia/reaksi kimia : Perubahan yang
menghasilkan materi baru ( pembakaran kayu)
PERUBAHAN KIMIA

 Perubahan yang diamati dalam reaksi kimia pada


materi : Perubahan warna, pembentukan gas,
pembentukan endapan, perubahan suhu
 Perubahan materi yang terjadi pada jagung
 Dalam proses ini CO2 dan H2O musnah karena diubah
menjadi glukosa pada tanaman yang sedang tumbuh
Klasifikasi Materi
UNSUR
 Adalah bagian terkecil dari zat yang tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia, terdiri dari satu jenis atom

 Contohnya ; H, He, Hg, O, C


 Unsur Logam.
 Unsur logam merupakan unsur yang memiliki karakteristik yaitu
merupakan penghantar listrik yang baik, penghantar panas yang baik,
mengkilap, berwujud padat pada suhu, dapat direntangkan menjadi
sebuah kawat, dan tekanan normal kecuali raksa yang memiliki
bentuk cair, dan dapat dibentuk menjadi bentuk lainnya seperti
lempengan atau lembaran.
 Contoh unsur logam adalah aluminium ( Al), barium (Ba), besi ( Fe),
emas ( Au), kalium ( K), kalsium ( Ca), kromium ( Cr),
magnesium ( Mg), mangan ( Mn), natrium ( Na), dan nikel ( Ni).
Unsur yang tergolong ke dalam logam biasanya memiliki warna putih
mengkilap dengan beberapa ada yang berwarna keperakan, abu-abu,
maupun kuning.
 Definisi reaksi kimia. Reaksi kimia adalah perubahan unsur-
unsur ataupun senyawa kimia sehingga terjadi senyawa lain
karena adanya unsur yang lepas.

 Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur


molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul
membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul
menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil,atau
penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatankimia.
 Logam Mulia.
 Disebut dengan logam mulia karena karakteristik logam ini
yang tidak mudah mengalami oksidasi dan juga korosi atau
pengkaratan. Adapun karakteristik dari logam mulia adalah
memiliki nilai harga jual yang tinggi, tahan lama maka dari itu
logam mulia keberadaannya dapat dikatakan langka, sulit untuk
bereaksi dengan asam sehingga sulit mengalami peristiwa
korosi.
 Beberapa unsur logam mulia dapat dilarutkan ke dalam larutan
air raja yaitu larutan pencampuran antara asam klorida pekat
( HCL) dengan asam nitrat pekat ( HNO3).
 Contohnya yang mudah dilarutkan adalah platinum, emas, dan
merkuri, dan untuk logam mulia yang tidak dapat larut adalah
iridium dan perak.
 Unsur Metaloid adalah kelompok unsur kimia yang memiliki
sifat antara logam dan non-logam atau bisa disebut juga
semilogam. Metaloid sulit dibedakan dengan logam, perbedaan
utamanya adalah bahwa umumnya metaloid
adalah semikonduktor sedangkan logam adalah konduktor.
Ada tujuh unsur yang dikelompokkan sebagai
metaloid,yaitu boron (B), silikon (Si), germanium (Ge), arsen (
As), antimon (Sb), telurium (Te), dan polonium (Po)
 Unsur non logam adalah kelompok unsur-unsur yang tidak memiliki
karakteristik seperti logam. Adapun karakteristik dari unsur non
logam adalah memiliki bentuk padat, cair, dan gas pada suhu ruangan,
bukan penghantar listrik yang baik kecuali karbon dalam bentuk
granit, bukan penghantar panas yang baik, bentuknya tidak dapat
ditempa, tidak dapat direntangkan atau ditarik, dan pada umumnya
memiliki warna yang tidak mengkilap kecuali karbon dalam bentuk
intan.

 Contoh unsur non logam yang berbentuk padat adalah belerang ( S),
fosforus ( P), karbon ( C), silikon ( Si), dan iodin ( I). Sedangkan
unsur non logam yang berbentuk gas contohnya adalah fluorin ( F),
helium ( He), hidrogen ( H), klorin ( Cl), nitrogen ( N), oksigen ( O),
dan neon ( Ne). Terakhir unsur non logam yang berbentuk cair adalah
bromin ( Br).
SENYAWA
 Adalah zat yang terdiri dari setidaknya dua atom
yang berbeda dan dapat diuraikan kebentuk
sederhana melalui reaksi kimia
 Contoh :
 NaCl Na + Cl
CAMPURAN
 Adalah gabungan dua atau lebih zat murni tanpa
melalui reaksi kimia
 Campuran dapat dibedakan menjadi larutan, koloid
dan suspensi

 LARUTAN Adalah Campuran homogen antara zat


terlarut dengan pelarut, komponen-komponennya
tersebar secara merata
 Contoh : Larutan Garam, Larutan Gula
 KOLOID : Suatu campuran heterogen antara dua zat atau
lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain ( medium
pendispersi).
Contoh Koloid : aerosol (merupakan sistem koloid dengan
fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi
gas)
fase terdispersi adalah zat terlarut, sedangkan
medium pendispersi adalah zat pelarut
SUSPENSI : suspensi adalah suatu campuran fluida yang mengandung
partikel padat, atau dengan kata lain suspensi adalah campuran heterogen
dari zat cair dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel
padat dalam sistem suspensi umumnya lebih besar dari 1 mikrometer
sehingga cukup besar untuk memungkinkan terjadinya sedimentasi.
Tidak seperti koloid, padatan pada suspensi akan mengalami
pengendapan/sedimentasi meskipun tidak ada gangguan. Lebih
singkatnya, suspensi adalah campuran yang masih bisa dibedakan antara
pelarut dan zat yang dilarutkan.

Contoh : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, dan
campuran air dengan minyak.
 RUMUS Penentuan Kadar Zat dalam Campuran

Satuan Kadar zat dalam


campuran
Persen massa % w/w zat A = (massa zat A/massa campuran)
x 100 %
Persen Volum % v/v zat A = (Volum zat A/ volum campuran)
x 100 %

Ppm massa Ppm Massa A = (massa zat A/ massa campuran)


x 106
Ppm volum
Ppm volum A =( volum zat A/ Volum
campuran ) x 106
CONTOH SOAL
 Sebanyak 25 gram gula dilarutkan dalam 500 gram
air. Berapa kadar gula dalam larutan tersebut ?
 Rumus % massa = (massa gula /massa
campuran) x 100 %

= 25 gr/(25+500gr)x100%
= 4.76 %
 Jika kadar gas Argon dalam udara bersih adalah 0,1 ppm
volum, berapa volum Argon dalam 200 liter udara bersih ?

 Jawab :
 ppm volum= volum gas Ar x 106
volum udara
0,1 ppm = volum gas Ar x 106
200 liter
Volum gas Ar = 0,1 x 200 = 20 x 10-6 Liter
106
Pemisahan campuran
1. Resolusi –
 Pemisahan secara fisika bahan-bahan dalam campuran yang didasarkan pada
perbedaan sifat fisik
 Jenis-jenis resolusi
 Filtrasi
 campuran heterogen padatan/cairan
 Dekantasi
 campuran heterogen padatan/cairan
 Distilasi
 campuran homogen padatan/cairan, cairan/cairan atau gas/cairan
 Crystallisasi
 Campuran homogen padatan/cairan
 Chromatography
2. Pemisahan dengan teknik Distilasi
 Distilasi sederhana
 Bahan-bahan yang mempunyai perbedaan tidik didih
sebesar 100 derajat atau lebih
 Distillasi berfraksi
 Bahan-bahan yang mempunyai perbedaan tidik didih
kurang dari 100 dedrajat
 Destilasi Vacuum (Menurunkan tekanan)
Untuk bahan yang dapat terurai sebelum mencapai titik
didih normalnya
 Distillasi uap
 Untuk bahan-bahan yang dapat berikatan dengan air
melalui ikatan hidrogen dan dapat didestilasi diatas atau
disekit
Distilasi sederhana

Diny Sandrasari/Materi&Energi/Kimia/09-10
LATIHAN SOAL
1. Hitung massa garam dalam larutan garam 20 %
dengan masa campuran 100g?
2. Diketahui kadar gas Oksigen dalam udara bersih
adalah 20,948 % volum. Berapa volum gas oksigen
dalam 5 liter udara bersih
3. Apa yang dimaksud dengan ilmu kimia dalam
kehidupan sehari-hari dengan menggunakan contoh
4. Sebanyak 30 ml etanol dicampur dengan 75 ml air.
Berapa kadar etanol dalam campuran ?
PERUBAHAN ENERGI
 Energi suatu benda atau sistem adalah kemampuan
benda atau sistem itu dalam melakukan kerja
 Meliputi:
 Energi listrik (energi listrik diubah menjadi energi
cahaya dalam sebuah lampu listrik, dll)
 Energi radiasi (energi yang dikaitkan dengan cahaya
biasa, sinar X, gelombang radio, dll)
 Energi kimia
 Energi yang dimiliki suatu zat karena keadaan
kimianya.
 Melibatkan perubahan eksoterm dan endoterm
 Contoh:
 Makanan yang kita makan “terbakar” dalam sel-sel
tubuh kita
 Energi radiasi dari sinar matahari diubah menjadi
energi kimia dalam pohon jagung yang sedang tumbuh.
Perubahan Eksoterm dan Endoterm
 Perubahan Eksoterm
 Jika zat-zat atau suatu zat tunggal berubah
sedemikian rupa sehingga energi dilepaskan ke
sekitarnya.
 Contoh:
 Bila magnesium terbakar dalam oksigen dan
menghasilkan magnesium oksida, energi kimia diubah
menjadi energi panas dan energi radiasi yang
dipancarkan disekitarnya
Perubahan Eksoterm dan Endoterm
 Perubahan Endoterm
 Jika zat-zat atau suatu zat tunggal berubah
sedemikian rupa sehingga menyerap energi dari
sekitarnya.
 Contoh:
 CO dan H2O diubah menjadi glukosa dalam
2
tumbuhan hidup, energi radiasi diubah menjadi energi
kimia, dimana bahan-bahan mengambil energi dari
sekitar.

Anda mungkin juga menyukai