Hingga Panen
Cara Menanam Jagung – Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari
keluarga rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian.
Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman jenis zea ini bisa dijadikan bahan
makanan pokok pengganti nasi dan berbagai macam makanan olahan. Selain itu bagian dari
tanaman jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti daun, batang, klobot dan
janggelnya.
Di Indonesia, jagung yang banyak dibudidayakan adalah jenis jagung hibrida berkualitas unggul.
Jagung hibrida mampu menghasilkan biji jagung lebih banyak dan dapat diterima pasar. Jagung
hibrida merupakan jenis jagung keturunan langsung (F1) hasil dari persilangan 2 galur atau lebih
yang sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen serta memiliki sifat-sifat unggul dari
masing-masing varietasnya.
Dengan mengetahui cara menanam jagung yang benar, diharapkan dulur-dulur tani dapat
menikmati hasil panen yang maksimal.
Apabila cara menanam jagung yang Anda pakai selama ini masih belum mendapatkan hasil yang
maksimal, tentunya silahkan untuk mencoba inovasi berikut agar tanam jagung bisa
menghasilkan panen yang menggunung.
Bukan hanya manusianya saja yang bekerja, tetapi keberhasilan budidaya jagung juga ditentukan
oleh keberadaan mikroba didalam tanahnya. Untuk lebih jelasnya berikut uraian teknik budidaya
tanaman jagung yang baik dan benar agar menghasilkan produksi jagung yang tinggi.
Pilihlah benih jagung hibrida yang telah bersertifikat. Pada setiap provinsi di Indonesia telah
tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih jagung telah diberi perlakuan seed
treatment, yaitu dengan melapisi fungisida pada benih yang berfungsi agar tanaman terlindung
dari berbagai serangan penyakit dan mempermudah syarat tumbuh tanaman jagung.
Pada umumnya tanaman jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan. Namun untuk
hasil yang maksimum, ada beberapa syarat tumbuh tanaman jagung. Berikut adalah syarat
tumbuh tanaman jagung:
Iklim
Beriklim subtropis atau tropis dan didaerah terletak antara 0-500 LU hingga 0-400 LS.
Curah hujan ideal adalah 85-200 mm/bulan dan harus merata.
Suhu optimimum yang baik adalah 21-34 C
Intensitas cahaya matahari langsung, minimal 8 jam per hari
Tanaman jagung tidak ternaungi, agar pertumbuhan tidak terhambat atau merusak biji
bahkan tidak membentuk buah.
Media Tanah
Memiliki tekstur tanah yang gembur (lakukan proses pembajakan agar tekstur tanah
gembur).
Mengandung cukup kandungan unsur hara.
pH tanah 5,5-7,5 (apabila pH tanah asam atau < 5,5 sebaiknya taburkan dolomit/kapur
pertanian).
Jenis tanah yang dapat ditoleran ditanami jagung adalah andosol, latosol dengan syarat
pH harus memadai untuk ditanami.
Memiliki ketersediaan air yang cukup.
Kemiringan tanah kurang dari 8%.
Ketinggian
Memiliki Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600
m dpl (diatas permukaan laut).
Iklim, media tanah, dan ketinggian merupakan 3 syarat tumbuh tanaman jagung
Pada kondisi musim yang normal, waktu yang tepat saat menanam jagung adalah dibulan Mei-
Juli. Karena pada saat itu intensitas curah hujan telah berkurang bahkan telah selesai, sehingga
pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk melakukan budidaya jagung.
Taburi lahan dengan pupuk kandang/kompos/bokashi sebanyak 10-20 ton per hektar. Kemudian
semprot dengan GDM Black Bos sebanyak 5 kg per ha. Hal ini bertujuan untuk mempercepat
proses remediasi tanah dari residu pupuk kimia, pestisida kimia dan sisa-sisa bahan organik
(jerami, daun-daunan, dll) agar tanah menjadi gembur dan subur.
Bakteri (mikroba) yang terkandung dalam Black Bos mampu menghasilkan enzim dan antibiotik
yang berfungsi untuk menekan perkembangan penyakit tular tanah (busuk akar, busuk batang,
bulai, dll).
Setelah itu lakukan proses olah tanah saat 5 hari sebelum tanam, dengan cara dibajak/traktor
dengan kedalaman 20-30 cm, yang bertujuan untuk membalik dan membuat struktur tanah agar
menjadi gembur, menambah oksigen dalam tanah, memudahkan perakaran tanaman masuk ke
dalam tanah dan menyerap unsur hara serta memperbaiki aerasi tanah.
Pada kondisi tanah yang berjenis tanah becek, sebaiknya dibuatkan bedengan/guludhan agar
benih tidak tergenang air dan tidak busuk. Sehingga benih akan tumbuh cepat dan maksimal.
Lebar bedengan adalah 100 cm dan jarak antar bedengan adalah 50 cm. Sedangkan jarak
didalam barisnya adalah 20-25 cm, sehingga jarak tanam jagung, baik menggunakan bedengan
ataupun yang tidak mengunakan bedengan adalah 75cm x 25cm atau 75cm x 20cm.
Setelah itu buatlah lubang tanam dengan cara tugal sedalam 5-10 cm kemudian masukkan benih
jagung dan tutup dengan bokashi. Setelah itu, semprot dengan POC GDM pada bekas lubang
tanam. Ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan melindungi tanaman dari
serangan penyakit.]]
Komoditas yang memiliki adaptasi bagus di musim kemarau salah satunya adalah tanaman
jagung yang menjadi salah satu pilihan rasional untuk ditanam. Tetapi budidaya tanaman jagung
di musim kemarau dengan kondisi lingkungan yang kering harus tetap memerlukan perhatian
khusus agar hasilnya maksimal.
Tanaman jagung merupakan golongan tanaman yang sangat cocok ditanam di musim kemarau.
Karena tanaman jagung memerlukan sinar matahari penuh selama masa hidupnya serta tingkat
penggunaan airnya juga tergolong sedang. Jadi tanaman ini mampu bertahan di musim kering
tapi tidak boleh sampai kekeringan.
Tanaman jagung merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. Asalkan tanam sesuai
anjuran, mengetahui kapan saat butuh air, dosis kebutuhan pupuk tercukupi dan dapat antisipasi
serangan hama penyakit (terutama penyakit bulai pada jagung) dapat dipastikan panen akan
melimpah.
Bulai merupakan salah satu musuh utama dalam budidaya tanaman jagung. Tak jarang petani
gagal panen karena terserang penyakit bulai pada jagung. Untuk itu harus diketahui kapan
serangan bulai biasanya menyerang dan harus melakukan tindakan antisipasi sejak awal.
Penyakit bulai yang sering menyerang di Indonesia adalah disebabkan oleh cendawan
Peronosclerospora maydis.
Penyebarannya adalah melalui spora vegatatif yang dihasilkan oleh badan yang disebut konidia
yang dapat bertahan selama bertahun-tahun sebelum cendawan tersebut tumbuh kembali. Proses
infeksi terjadi saat dinihari sekitar pukul 02.00 – 04.00 karena sporalisasi maksimum terjadi pada
saat itu. Cendawan ini menyukai kondisi tanah yang selalu lembab, tanah asam, residu kimia dan
logam berat tinggi, serta miskin mikroba apathogen tanah.
Mencegah cendawan Peronosclerospora maydis agar tidak berkembang dan tidak menginfeksi
tanaman jagung, maka diperlukan perlakukan / treatment sejak awal. Cara paling efektif untuk
mencegah adalah sebelum tanam jagung, tanah harus di treatment dahulu dengan menambahkan
mikroba spesialis untuk meremediasi tanah dari cendawan, residu kimia, dan logam berat.
Sehingga tanah menjadi sehat dan terbebas dari cendawan Peronosclerospora maydis penyebab
penyakit bulai di tanaman jagung.
GDM yang merupakan produk spesialisasi organik berbasis bakteri dengan bangga
mengeluarkan varian terbarunya yang diberi nama “BLACK BOS” dimana produk ini
merupakan produk dengan kandungan bakteri pilihan dan tangguh spesialis untuk mempercepat
remediasi tanah.
Baca Juga : Cara membuat Benih Tumbuh Cepat, Sehat, dan Seragam
Semakin cepat remediasi tanah maka akan semakin cepat pula cendawan, residu dan logam berat
kimia untuk tereduksi. BLACK BOS memiliki kandungan bakteri yang berfungsi sebagai
stimulan bakteri apathogen lainnya untuk memperbaiki kualitas tanah, mencegah penyakit tular
tanah (seperti: Bulai, busuk akar, busuk batang, bercak daun, layu, dan rebah semai),
memperbaiki tanah yang rusak serta terbukti mampu untuk mendegradasi polutan tanah dan
logam berat.
Berikut Adalah Akibat Pemakaian Pupuk Kimia dan Pestisida yang Terus
Menerus Selama Bertahun-tahun :
GDM Black BOS hadir untuk mengembalikan unsur hara yang hilang dan mereduksi endapan
unsur hara dalam tanah serta membuka pori-pori tanah sehingga tanah menjadi subur, gembur,
kadar oksigen semakin tingi dan bakteri yang terkandung di dalamnya akan terus melawan
pertumbuhan cendawan pathogen. Sehingga serangan bulai pada tanaman jagung dapat
diminimalisir sejak awal pertumbuhan.
Aplikasi BLACK BOS sangat mudah dan praktis, yaitu dengan menuangkan 1 botol kemasan
GDM BLACK BOS kedalam timba yang telah berisi air (3-5 liter air), kemudian aduk-aduk
sebentar (bisa aduk menggunakan tangan) lalu tuang dan saring larutan BLACK BOS ke dalam
tangki sprayer dan tambahkan air sampai tangki sprayer penuh.
Baca Juga : Cara Menanam Jagung Yang Terbukti Dapat Meningkatkan Hasil Panen
Ambil ampas pada saringan tangki dan masukkan ke dalam timba yang telah diisi air kemudian
siramkan pada lahan. Aplikasi BLACK BOS dilakukan sebelum tanam (saat olah lahan) dan
diulangi lagi saat jagung berumur 30 HST. Pada saat aplikasi tanah harus dalam kondisi lembab /
basah. Hal ini bertujuan agar bakteri dalam BLACK BOS dapat bekerja dan berkembang biak
secara maksimal.
Setelah tanah ditreatment dengan menggunakan BLACK BOS maka untuk memacu
perkembangan tanaman jagung langkah selanjutnya adalah aplikasi POC GDM dengan cara
disemprotkan pada barisan tanam sesaat setelah tanam benih jagung. Aplikasi POC GDM
berikutnya adalah dengan menyemprotkan kembali saat tanaman jagung berumur 10, 20 dan 30
HST. Tujuan menggunakan POC GDM pada tanaman jagung adalah untuk memaksimalkan
penyerapan nutrisi, agar tanaman jagung tumbuh optimal dan hasil panen meningkat.
Perpaduan BLACK BOS dan POC GDM dapat mencegah penyakit bulai pada jagung dari awal,
tanaman jagung tumbuh optimal dan hasil panen maksimal.
Seed Treatment
Melakukan tindakan pencegahan (preventive) merupakan langkah awal yang bijak dan perlu
untuk dilakukan. Kecenderungan meningkatnya serangan cendawan (jamur) pada pertanaman
seiring dengan meningkatnya curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini sebagai dampak dari La
Nina. Serangan penyakit blast (Pycularia orizae) pada pertanaman padi, phytophtora pada
kentang, antraknosa pada cabai, bercak daun pada tomat, jamur kapang pada strawberry (Botritys
sp), anthracknosa pada tanaman mangga dan lainnya memerlukan tindakan pencegahan lebih
awal dari pada penanganan pengobatan (curative) setelah terjadinya serangan penyakit.
Jamur atau cendawan sangat menyukai kondisi basah atau lembab, karenanya senantiasa
diperhatikan kegiatan sanitasi lingkungan. Termasuk juga selalu menggunakan varietas tahan
penyakit. Selain itu hal yang dapat dilakukan ada berupa perlakuan benih (seed treatment)
sebelum benih tersebut di tanam/di tabur.
Perlakuan benih atau seed treatment merupakan istilah umum metode aplikasi pestisida yakni
ketika pestisida dicampur benih yang akan ditanam. Tujuan perlakuan benih antara lain :
1. Perlakuan benih befungsi sebagai penyuci hama benih (seed strelilant). Melindungi benih agar
tidak terkontaminasi oleh bibit hama dan/atau penyakit yang mungkin dibawanya. .
2. Perlakuan benih sebagai pelindung benih (Seed protectant). Melindungi benih yang baru
ditanam agar tidak dirusak oleh organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti semut, anjing
tanah, dan hama perusak benih lainnya).
3. Perlakuan benih sebagai pelindung kecambah dan tanaman muda (Seed protectan).
Melindungi tanaman muda agar tidak diserang oleh hama/penyakit yang menyerang kecambah
atau tanaman muda.
Untuk tujuan disinfeksi dan perlindungan benih, pestisida yang digunakan bisa bersifat pestisida
non-sistemik. Namun untuk perlindungan tanaman muda harus menggunakan insektisida atau
fungisida sistemik.
Beberapa cara perlakuan benih
Perlakuan benih dapat dilakukan dengan cara seed dressing, seed coating dan seed pelleting.
– Seed dressing, merupakan cara paling umum untuk benih. Cara ini dilakukan dimana pestisida
langsung dicampurkan ada benih beberapa saat sebelum ditanam. Cara ini bisa dilakukan oleh
petani sendiri. Pencampuran dapat dilakukan dengan cara kering atau cara basah.
Cara kering, benih langsung dicampurkan dengan pestisida yang umumnya dalam bentuk
tepung) tanpa dibasahi. Sedangkan cara basah, pestisida untuk seed treatment baik yang berupa
cairan atau tepung dibasahi terlebih dahulu dengan air (slurry) kemudian dicampurkan dengan
benih. Metoda basah menghasilkan perlakukan yang lebih baik, karena pestisida menempel pada
benih dengan lebih baik.
– Seed coating, cara ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan benih untuk melindungi benih
yang akan disimpan atau diperdagangkan. Cara Seed coating dan seed pelleting, pestisida
dicampur terlebih dahulu dengan bahan pengikat (sticker) tertentu untuk meningkatkan daya
lekat pada benih. Selanjutnya dicampurkan dengan benih sehingga terlapisi oleh lapisan pestisida
plus bahan pembawa dan bahan pelekat.
Perbedaan antara seed coating dan seed pelleting, bahwa pada seed coating bentuk benih masih
tampak. Sementara seed pelleting bahan pembawanya lebih banyak sehingga benih sudah tidak
tampak lagi karena terlapisi dengan tebal.
Beberapa jenis benih yang dijual dipasarkan sudah menggunakan fungisida “Thiram” untuk
perlindungan benihnya. Contohnya benih Sakata dari Sakata Coorporation Jepang.
Fungisida Tiflo 80 WP Sebagai Seed Treatment pada Benih Padi
Pada tanaman padi, perlakuan benih dengan menggunakan fungisida Tiflo dapat menggunakan
dosis 1-2 gram/kilogram benih atau 1 sendok makan untuk 5 kg benih padi.
Cara penggunaannya cukup mencampurkan TIFLO pada larutan air rendaman benih padi. Tentu
saja perendaman benih menggunakan wadah (ember atau drum). Kebutuhan benih padi untuk 1
ha kurang lebih 15-20 kg, cukup menggunakan ember dengan kapasitas 20 liter air. Isi ember
dengan air sebanyak separuhnya dan masukkan TIFLO sebanyak 3 sendok makan, diaduk
sampai merata dan masukkan benih untuk direndam kurang lebih 24 jam. Setelah itu angkat dan
tiriskan selama 1 hari sebelum akhirnya ditebarkan.
Manfaat penggunaan TIFLO pada perendaman benih ini adalah benih sehat, perakaran sehat, air
rendaman tidak berbau dan tentu saja benih atau kecambah semai padi terlindungai lebih awal
dari serangan penyakit di persemaian.