Anda di halaman 1dari 17

Cara Budidaya Cabai Merah Di Lahan Pertanian

taniorganik.com/cara-budidaya-cabai-merah-di-lahan-pertanian/

share

Cara Budidaya Cabai Merah Di Lahan Pertanian – Halo sahabat Tani Organik semua, terimakasih telah setia
menyimak postingan-postingan artikel yang telah saya buat, semoga bisa bermanfaat untuk semuanya. Pada
postingan kali ini kita akan membahas tentang cara budidaya cabai merah di lahan pertanian. Tanaman cabai
merah ini merupakan tanaman hortikultura yang penting untuk dibudidayakan, kenapa? karena masyarakat sangat
tergantung pada cabai merah ini untuk keperluan bumbu dapur sehari-harinya.

Cabai merah atau Capsicum annuum L merupakan tumbuhan yang tergolong pada anggota genus Capsicum. Buah
cabai merah ini sering digunakan sebagai bahan sayuran atau pun bumbu masak. Di Asia Tenggara buah cabai
merah ini dikenal pedasnya sebagai penguat rasa makanan. Contohnya pada masakan Padang, cabai merupakan
bahan makanan wajib yang harus dihidangkan. Akan sangat sulit jiga masakan padang tanpa ada bahan cabai.

Komoditas budidaya cabai merah di Indonesia memang cukup terbilang sedikit, padahal cabai merah ini bernilai
ekonomi tinggi. Ini bisa menjadi peluang usaha yang baik untuk meraup keuntungan, apalagi jika kualitas cabai
merah sangat baik, akan sangat diterima di pasar tradisional maupun pasar modern, bahkan mancanegara. Untuk
itu saya akan membagi langkah-langkah budidaya cabai merah ini, dan Insyaalloh hasilnya berkualitas serta
maksimal. Simak pembahasannya lebih lanjut..

1/17
Cara Budidaya Cabai Merah Di Lahan Pertanian

Syarat Tumbuh Budidaya Cabai Merah


Dalam budidaya cabai merah bisa tumbuh baik pada dataran rendah hingga pada ketinggian mencapai 1400
mdpl. Agar dapat tumbuh baik, budidaya cabai merah menghendaki pencahayaan matahari dengan penuh,
minimalnya 8 jam per hari. Apabila budidaya cabai merah kekurangan cahaya matahari, pertumbuhannya akan
terganngu. Idealnya suhu untuk pertumbuhan rata-rata 24 – 28°C. Jika suhu dibawah 15°C atau panas diatas 32°C
pertumbuhan budidaya cabai merah tidak maksimal.Waktu untuk budidaya cabai merah ini yakni pada musim
kemarau dengan memberikan pengairan yang cukup dengan curah hujan berkisar antara 800 hingga 2000 mm per
tahun dengan kelembaban 80% dan memiliki Ph tanah ideal antara 6,5 – 6,8.

Pembibitan Budidaya Cabai Merah


Benih untuk budidaya cabai merah ini harus berasal dari varietas unggul dan jangan tercampur dengan varietas
lain. Benih dipastikan sehat dari penyakit. Sebelum dilakukan proses persemaian, terlebih dulu benih di rendam
pada 1 mangkok air hangat+ 1 sdm POC BMW selama 2 jam. Setelah itu, benih bisa langsung disemai. Ada dua
cara untuk penyemaian benih cabai merah, yang pertama benih ditabur diatas bedengan semai yang telah
dipersiapkan dan yang kedua proses penyemaian bisa menggunakan polybag. Dianjurkan untuk memakai cara
yang kedua, karena benih tidak tumbuh secara berhimpitan. Media tanah untuk penyemaian harus banyak bahan
organik, campur tanah dengan pupuk dasar berupa pupuk kandang.

2/17
Persiapan Lahan Budidaya Cabai Merah
Untuk persiapan lahan tempat budidaya cabai merah memang perlu dilakukan agar tanah subur. Pertama, bajak
atau cangkul tanah hingga gembur dengan kedalaman 20cm- 30 cm. Setelah tanah menjadi gembur kemudian,
dibuat bedengan atau guludan kasar dengan tinggi 25cm – 30cm, lebar bedengan 80cm – 90cm dengan jarak
antar bedengan 50cm – 60cm. Lalu tambahkan pupuk dasar pada atas bedengan. Haluskan atau bentuk
bedengan agar semua pupuk dasar terpendam dalam bedengan. Bedengan dibuat melengkung (geger welut)
supaya dalam memasang mulsa dapat mudah dan rapat. Kemudian pasang mulsa pada permukaan bedengan dan
jepit ketanah bagaian tepi dengan sumbit (bilah bambu yang dianyam).

Penanaman Budidaya Cabai Merah


Setelah umur persemaian sekitar 3 minggu atau bibit telah memiliki 3-4 helai daun permanen, bibit bisa langung
dipindah tanamkan. Waktu pemanenan yang dianjurkan yakni pada pagi hari dan sore hari karena untuk
menghindari stress. Penanaman diusahakan hingga serentak dalam satu hari. Penanamnya bisa dilakukan dengan
cara membuka atau menyobek polybag semai. Lalu dimasukan bibit dengan media semainya kedalam lubang
tanam pada bedengan dan media semai jangan sampai terpecah. Lakukan penyiraman secukupnya untuk
mempertahankan kelembaban.

Pemupukan Budidaya Cabai Merah


I. Pemupukan Dasar untuk Budidaya Cabai Merah (pada saat olah lahan/pembuatan bedengan)

Pemupukan dasar pada budidaya cabai merah dicampurkan pada tanah lahan bedengan, ini bertujuan menambah
nutrisi-nutrisi baik pada tanah untuk pertumbuhan budidaya cabai merah. Berikut kita berikan 2 cara untuk
pemupukan dasar pada budidaya cabai merah. Bisa menggunakan cara pemupukan dasar budidaya cabai merah
secara organik ataupun pemupukan dasar budidaya cabai merah secara kimia. Kedua cara tersebut sama saja,
Namun lebih bagus memilih organik karena lebih alami. Sahabat Tani Organik dapat memilih salah satunya sesuai
keinginan.

Cara Organik Pemupukan Budidaya cabai merah: pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) + dolomit +
tepung ikan + tepung tulang/tepung bulu + disemprot nopatek + poc bmw
Cara Kimia Pemupukan Budidaya cabai merah: pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) + dolomit + za +
sp36 + kcl + disemprot nopatek + poc bmw

II. Pemupukan Susulan untuk Budidaya Cabai Merah

Pemupukan susulan pada budidaya cabai merah juga sangat diperlukan sekali agar budidaya cabai merah
menghasilkan kualitas cabai merah yang baik dan maksimal. Dalam pemupukan susulan budidaya cabai merah kita
berikan 2 cara juga. Sahabat dapat menggunakan pemupukan susulan secara organik ataupun secara kimia.
Silahkan pilih cara pemupukan mana yang sahabat minati.

CARA ORGANIK PEMUPUKAN SUSULAN BUDIDAYA CABAI MERAH

Pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) 1 karung + dolomit 4 kg + tepung ikan 4 kg + tepung tulang/tepung


bulu 4 kg + nopatek 1 btl + poc bmw 1 btl. Semua bahan dimasukkan ke dalam drum 200 ltr, ditambahkan air
sampai hampir penuh, diaduk rata. Kemudian drum ditutup rapat, dan diamkan 5 hari. Bahan siap
digunakan.
Cara penggunaan: ambil 1/2 gayung pupuk dari peraman kemudian tambahkan air 1 ember falkon. Diaduk,
lalu kocorkan ke tanaman cabai merah, perbandingan dosis 100 ml per lubang tanam.

3/17
CARA KIMIA PEMUPUKAN SUSULAN BUDIDAYA CABAI MERAH

Pupuk kandang (ayam/kambing/kuda) 1 karung + dolomit 4 kg + za 4 kg + sp36 2 kg + kcl 3 kg + nopatek 1


botol + poc bmw 1 btl. Semua bahan dimasukkan ke dalam drum 200 ltr, ditambahkan air sampai hampir
penuh, diaduk rata. Kemudian drum ditutup rapat, dan diamkan 5 hari. Bahan siap digunakan.
Cara penggunaan: ambil 1/2 gayung pupuk dari peraman kemudian tambahkan air 1 ember falkon. Diaduk,
lalu kocorkan ke tanaman cabai merah, perbandingan dosis 100 ml per lubang tanam.

Pemeliharaan Budidaya Cabai Merah


Penyiraman pada Budidaya Cabai Merah

Untuk penyiraman pada budidaya cabai merah dilakukan setiap 2 hari atau sesuai kondisinya. Pada tanaman cabai
yang baru, dilakukan penyiraman dengan hati-hati agar perakaran tidak rusak. Penyiraman yang dilakukan
bisa dengan gembor atau menggunakan sistem leb (penggenangan).

Penyulaman pada Budidaya Cabai Merah

Setiap hari selama 2 minggu budidaya cabai merah perlu untuk mengecek apakah ada tanaman yang mati atau
tidak tumbuh. Lakukan penyulaman dengan segera jika ada tanaman tidak tumbuh dan tumbuh tidak normal.
Caranya cabut dan buang tanaman cabai merah yang tidak tumbuh kemudian diganti dengan bibit tanaman yang
baru.

Perempelan pada Budidaya Cabai Merah

Setelah usia budidaya cabai merah 1 bulan atau setelah terlihat adanya tunas-tunas pada ketiak daun bisa
dilakukan perempelan. Ada 2 cara dalam proses perempelan, pertama perempelan dilakukan habis hingga ke
cabang utama dan yang kedua perempelan pada sebagian tunas bagian bawah. Dianjurkan untuk memakai uang
kedua, sebab cara dengan cara ini lebih aman dari kecelakaan fatal apabila terjadi hujan dengan angin kencang.

Pemupukan Susulan pada Budidaya Cabai Merah

Pertama kali pemberian pupuk susulan bisa dilakukan pada usia 7-10 HST dengan cara dikocor. Pemupukan
susulan bisa dilakukan kembali pada 7-10 selanjutnya secara rutin.

Penyiangan pada Budidaya Cabai Merah

Penyiangan gulma perlu dilakukan dengan membersihkan lahan tanah dari tumbuhnya gulma atau rumput-rumput
liar yang mengganggu pada pertumbuhan budidaya cabai merah. Gulma dan rumput liar dapat menjadi inang atau
tempat persembunyian hama tanaman.

Hama dan Penyakit Budidaya Cabai Merah


Beberapa hama yang sering menyerang pada budidaya cabai merah antara lain: Thrips, Tungau (Mite), Kutu
(Myzuspersicae), Lalat Buah (Bactrocera dorsalis), Ulat Grayak (Spodoptera litura). Untuk penanganannya
dengan menyemprotkan insektisida hayati ANTILAT 4 hari sekali secara rutin, dengan dosis 4 tutup botol ANTILAT
+ 17 liter air.

Adapun penyakit yang sering menyerang budidaya cabai merah yakni antraknosa, Bercak daun, Layu fusarium,
Layu bakteri, Virus Kuning, Busuk batang /busuk kuncup, Keriting daun atau mosaic. Penanggulanganya
dengan menyemprotkan fungisida hayati NOPATEK 4 hari sekali secara rutin, dosis 4 tutup btl per 17 ltr air. Khusus
untuk pengendalian penyakit Layu Fusarium ( Fusarium oxysporum) yakni dengan NOPATEK, dosis 1 tutup
btl NOPATEK per 2 liter air, diaduk lalu disiramkan ke sekitar akar (khusus pada tanaman yang terserang saja) 1
4/17
gelas per pohon.

Pemanenan Budidaya Cabai Merah


Masa panen pada budidaya cabai merah dapat dilakukan setelah 60 hingga 75 HST. Frekwensi pemanenan
budidaya cabai merah ini dapat mencapai 30 hingga 40 kali, dan sesuai dari jenis cabainya itu sendiri. Pemanenan
bisa dilakukan dengan cara memetik cabai yang tidak terlalu tua. Dalam melakukan pemetikan disarankan pada
waktu pagi hari setelah embun mengering supaya buah cabai merah tidak layu.

Demikianlah penjelasan artikel ini mengenai Cara Budidaya Cabai Merah Di Lahan Pertanian, Semoga dapat
membantu sahabat Tani Organik dalam memulai praktek budidaya cabai merah ini. Salam Tani Organik..

Baca juga artikel budidaya lainnya :

Melebatkan Cabai Secara Organik Di Pekarangan Rumah (Ibu Hesti, Jombang, 2015)
Melebatkan Cabai Rawit yang Tengah Digerogoti Virus Gemini Mematikan (Bpk Supriyono, Kebumen, 2015)
Belajar Budidaya Cabai 100% Organik – (Pak Udin, Singaparna 2014)
Menanam Cabai di Karung Juga Bisa Berbuah Lebat – (Tasikmalaya, 2014)
Biar Tak Rugi, Tanaman Cabai Yang Pendek dan Kerdil Harus Dibikin Buahnya Lebat – (Tasikmalaya, 2014)

Terimakasih sahabat Tani Organik atas kunjungannya. Kalau artikel kami ini bermanfaat untuk sahabat jangan pelit
ya untuk men-share di Facebook atau Twitter. Ditunggu pula partisipasi sobat semua untuk mengisi komentar di
bawah.

UNTUK KONSULTASI ATAU PEMESANAN PRODUK, SILAKAN MENGONTAK KAMI MELALUI:

SMS/Telp: 0821-1547-5387
WhatsApp: 0896-6673-9495
BBM: 53551D73
Email: orderbmw2@gmail.com

*****

KESAKSIAN HASIL APLIKASI


Berikut ini kami tampilkan sebagian hasil aplikasi Pupuk Organik Cair POC BMW dari berbagai kota. Nampak
bahwa Pupuk Organik Cair POC BMW memberi pengaruh yang luar biasa pada pertumbuhan tanaman, kuantitas
dan kualitas hasil panen.

5/17
Cabe merah berbuah super lebat (Bpk Agus, Banyuwangi). Penyemprotan dengan POC BMW yang
mengandung hormon buah yang tinggi.

6/17
Padi menjadi bernas dan padat setelah penyemprotan dengan POC BMW (bpk Asdar, Kab. Sinjai, SulSel).
Hama wereng dan penyakit kresek/merah tidak menjadi kendala lagi saat POC BMW digabung dengan
ANTILAT.

7/17
Tidak rumit untuk merangsang tanaman buah kita berbuah, cobalah kita pak Yudi, Tasikmalaya. Dalam
melebatkan jambu jamaica-nya, yaitu dengan mengocorkan Kocor BMW dan POC BMW ke sekitar akar.

8/17
Menyulap lahan tandus menjadi gembur, bunga cabai pun bersemi dan buah pun bermunculan.
Alhamdulillah, aplikasi POC BMW tidak sia-sia…

9/17
Panen kacang panjang dan mentimun yang melimpah (kang Agung, Sukabumi). Murni organik,
mengandalkan pupuk kandang yang direndam dan dikasih POC BMW.

10/17
Cabe rawit (pak Rachmad, Parepare, SulSel) menjadi super lebat setelah 2x penyemprotan POC BMW.
Bandingkan dengan kondisi sebelumnya (pojok kiri-atas).

11/17
Pertumbuhan tanaman buncis (pak Oom di Tasikmalaya) yang dahsyat dengan dengan POC BMW seminggu
sekali. Perjuangan kami, semoga diberkahi dan tidak sia-sia…

12/17
Alhamdulillah, panen padi jauh meningkat setelah aplikasi POC BMW dengan cara disemprotkan. (Pak
Dada, Tasikmalaya)

13/17
Bpk Wayan dari Bali, tengah berpose dengan pohon cabe rawitnya yang tinggi dan berbuah lebat. POC BMW
mendorong tanaman untuk tumbuh meninggi dan produktif. Efektif saat disemprotkan dan disiramkan ke
akar.

14/17
Berkebun tomat di pekarangan rumah pun hasilnya jempol, berbuah lebat dan ukuran buahnya super jumbo.
Bayangkan, berat 1 butirnya rata-rata 300gram lebih, jadi 1 kg isinya cuma 3 butir saja. Mantap kan? POC
BMW gitu lho…

15/17
Tanaman cabe rawit (Bpk Supriyono, Kebumen) yang terserang virus kuning/gemini (gambar pojok-kiri),
alhamdulillah pulih kembali setelah disemprot POC BMW dengan dosis tinggi, 2x lipat. Mau coba?

16/17
Penyemprotan dan pengocoran dengan POC BMW, alhamdulillah menghasilkan buah cabe merah yang
berukuran jumbo, padahal varietasnya cabe lokal biasa. (Bpk Ii di Tasikmalaya).

17/17

Anda mungkin juga menyukai