MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Maudhu’iy
Pascasarjana Program Doktor (S3) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
oleh kurangnya sumber-sumber info yang masih terbilang terbatas. Namun berkat
bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini, khususnya para rekan-rekan. Terimakasih juga tak
lupa saya haturkan kepada Bapak DR. H. Aan Parhani, LC, M.Ag, dosen pembimbing mata
kuliah Tafsir Maudhu’iy. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi lebih baik serta
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan ……………………………………..…………………………………………………….. 23
B. Saran ………..……………………………………..…………………………………………………. 24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam kaitan dengan ibadah ritual, tetapi juga dalam hampir semua sektor kehidupan.
Salah satu diantaranya ialah lingkungan. Dalam kaitan ini, Allah SWT mengajak
Ada dua kata kunci yang sangat erat hubungannya dengan keserasian
lingkungan hidup, yaitu ekologi dan ekosistem. Kata ekologi (ecology) berasal dari
bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah tangga dan kata logos yang berarti ilmu.
Jadi ekologi dapat diartikan sebagai studi tentang rumah tangga makhluk hidup. Ilmu
lingkungannya, termasuk benda mati yang ada disekitarnya. 2 Sebab di dalam ekologi
dibicarakan adanya struktur dan interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
kehidupan.3
1
Lihat misalnya Q.S. Al-Baqarah (2): 2.
2
Ecologi as the Scientific Study of the Interactions between Organisme and their
Environtment, Michael Begon, John L. Herper, Colin R. Townsend, Ecology: Industrials, Populations,
Ani Communities (Massachu Setts: Sinaur Associaties, Inc., 1986), P. X. Lihat juga M. Soerjani dkk,
op.cit,. h. 21.
3
Bahri Ghazali, Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,
1996), h.8.
5
makanan yang dibutuhkan dan batang pepohonan mampu mengatasi banjir yang
membahayakan makhluk hidup yang lain. Hewan, tumbuhan, dan manusia; setiap
energi yang ada pada semua makhluk hidup saling dibutuhkan oleh sesamanya
makhluk hidup yang tergantung kepada makhluk hidup yang lainnya. Atas dasar
keterkaitan makhluk yang satu dengan yang lain dalam satu sistem kehidupan
komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya.
Energi pada setiap makhluk hidup dibutuhkan oleh makhluk hidup lain, yang
satu tujuan penciptaan Allah. Allah tidak sia-sia menciptakan sesuatu kecuali satu
kodrati. Dalam konteks ini memerlukan kajian yang mendalam sebagaimana terurai
dalam pembahasan.
B. Permasalahan
4
Ibid., h, 3 “Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk
hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati yang berinteraksi membentuk suatu sistem”.
5
Allah swt berfirman : (َ و َﻣ ﺎ َﺧﻠَ ْﻘﻨَﺎ اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎ َء َوا ْﻷَ ْر َض َو َﻣﺎ ﺑَ ْﯿﻨَﮭُ َﻤﺎ ﺑَﺎ ِط ًﻼDan Kami tidak menciptakan
langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dengan sia-sia (tanpa tujuan). (QS. Shad/38: 27).
6
Topik utama tulisan ini ialah lingkungan dalam perspektif Tafsir Maudhu’iy,
BAB II
7
PEMBAHASAN
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi
Jerman pada tahun 1868.6 Lingkungan hidup berarti; (1) kesatuan ruang dengan
semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya
lainnya; (2) lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup,
seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.7 Lingkungan hidup tidak saja bersifat
fisik seperti tanah, udara, air, cuaca dan sebagainya, namun dapat juga berupa sebagai
lingkungan sosial.8 Lingkungan sosial meliputi semua faktor atau kondisi di dalam
Lingkungan meliputi yang dinamis (hidup) dan yang statis (mati). Lingkungan
meliputi alam yang diciptakan Allah SWT, dan industri yang diciptakan manusia.
Alam yang diciptakan Allah, meliputi lingkungan bumi, luar angkasa dan langit,
matahari, bulan dan tumbuh-tumbuhan. Industri ciptaan manusia, meliputi segala apa
yang digali manusia dari sungai-sungai, pohon-pohon yang ditanam, rumah yang
dibangun, peralatan yang dibuat, yang dapat menyusut atau membesar, untuk tujuan
damai atau perang.9 Selanjutnya, beberapa ayat yang dapat dideskripsikan dalam
6
Soedjiran Resosoedarmono dkk, Pengantar Ekologi, (Bandung : Remaja Karya, 1984) h.1.
7
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.
933.
8
Slamet Ryadi, Ekologi Ilmu Lingkungan Dasar-Dasar dan Pengertiannya (Surabaya: Usaha
Nasional, 1998), h. 22.
9
Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an (Cet I; Jakarta:
Paramadina, 2001), h. 30 -31
8
kaitannya dengan lingkungan hidup, yaitu ayat yang berkaitkan dengan fauna, flora,
1. Fauna; fauna (binatang) yang ditemukan dalam Al-Qur’an adalah pada term “
ﺍﻟﺩﻮﺍﺏ/ ”ﺩﺍﺑﺔdan kata “”ﺍﻷﻧﻌﺎﻡ. Yang pertama berulang sebanyak 18 kali,10 sementara
2. Flora; flora dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan “segala tumbuh tumbuhan
yang terdapat dalam suatu daerah atau di masa”.14 Istilah ini kemudian dipakai
untuk seluruh jenis tumbuhan dan tanaman. Sebagai padanan dari kata flora,
3. Tanah, air dan udara (angin). Unsur yang vital dalam kehidupan manusia dan
10
Kata “ ”ﺩﺍﺑﺔberulang sebanyak 14 kali, dan “” ﺍﻟﺩﻮﺍﺏsebanyak 4 kali. Muhammad Fu’ad Abdul
Baqi’, Mu’jam al-Mufahraz li Alfaz al-Qur’an al-Karim (Indonesia: Maktabah Dahlan, t.th), h. 520-
523
11
Kata “ ”ﺍﻷﻧﻌﺎﻡberulang sebanyak 26 kali, “2 ” ﺍﻷﻧﻌﺎﻣﺎkali, “3 ” ﺍﻧﻌﺎﻣﻜﻢkali dan “1 ” ﺍﻧﻌﺎﻣﻬﻢkali.
Ibid. h. 879-880. Di samping itu, al-Qur’an juga menyebutkan beberapa jenis binatang yang telah
ditentukan sifatnya, misalnya : “ ”ﺍﻟﺴﻠﻊdan “( ”ﺍﻟﺠﻮﺍﺭﺡbinatang buas). Lihat QS. 5: 2), “( ”ﺍﻟﺼﻴﺪbinatang
buruan). QS. 5: 95, “”ﺍﻟﻬﺪﻱﻭﺍﻟﻘﻮﺍﺋﺪ. QS. 5: 2
12
Kata “ﺪﺒﻴﺎ, ﺪﺏ,ﻴﺪﺏ, ﺪﺒﺎ,”, berarti: merangkak, berjalan perlahan-lahan, juga diartikan:
merayap. Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), h. 123. M.
Quraish Shihab, mengartikan dabbah dengan “yang bergerak”. Lihat, M. Quraish Shihab, Wawasan
Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1996), h. 445
13
Ibid, Mahmud Yunus, h. 459
14
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., h. 417
15
Kata “ ”ﻧﺒﺎberulang sebanyak 4 kali, “3 ” ﻧﺒﺎﺗﺎkali, “2 ” ﻧﺒﺎﺗﻪkali, “8 ” ﺍﻧﺒﺘﻨﺎkali, “2 ” ﺍﻧﺒﺘﺕkali, “
2 ” ﺗﻨﺒﺕkali, “1 ” ﺍﻧﺒﺘﻜﻢkali, “1 ” ﺍﻧﺒﺘﻬﺎkali, “1 ” ﺗﻨﺒﺕkali, dan “1 ” ﻳﻨﺒﺕkali.
16
Kata “5 ” ﺍﻟﺤﺮﺱkali, “5 ” ﺣﺮﺱkali, “1 ” ﺣﺮﺛﻜﻢkali dan “1 ” ﺣﺮﺛﻪkali
9
a. Tanah (bumi); dalam bahasa Arab tanah berarti “”ﺍﻷﺭﺽ. Kata “”ﺍﻷﺭﺽ
b. Air; kata “ ”ﻣﺎﺀyang berarti air disebut sebanyak 59 kali dalam Al-Qur’an.
Selain itu ada 4 bentuk lain, masing-masing disebut satu kali, yaitu: “,,ﻣﺎﺀﻛﻢ
c. Udara; dalam Kamus Bahasa Indonesia, angin berarti : (1) gerakan atau aliran
udara; (2) hawa, udara.19 Dalam Al-Qur’an, udara atau angin “ ﺍﻟﺮﻳﺎﺡV,”ﺍﻟﺮﻳﺢ,
hidup alami adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk
hidup, dan komponen biotik dan abiotik lainnya tanpa dominasi manusia. Contoh
lingkungan alami ialah hutan primer yang belum tersentuh manusia. Terjadi suksesi
alamiah tapi tetap terjadi keseimbangan. Kedua; Lingkungan hidup binaan. Pada jenis
lingkungan ini, terjadi suksesi dalam hutan primer karena kegiatan manusia seperti
17
Kata ““45 ” ﺍﻷﺭﺽkali, “2 ” ﺍﺮﻀﺍkali, “3 ” ﺍﺮﻀﻛﻢkali, “3 ” ﺍﺮﻀﻨﺎkali, “1 ” ﺍﺮﻀﻬﻢkali, dan “
1 ” ﺍﺮﻀﻲkali
18
Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Mu’jam …op.cit., h. 857
19
Departemen Pendidikan Nasional, op. cit., h. 1770
20
Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Mu’jam… op.cit., h. 414
21
Ensiklopedia Nasional Indonesia, Jilid 9 ( Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1990), h. 395
396
10
kekuatan alam terkait dengan keberadaan hidup kekuatan lain. Kejadian alam dan apa
Alam dan segala yang ada di dalamnya seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang
termasuk manusia dan benda mati yang ada di sekitarnya, serta kekuatan alam lainnya
seperti angin, udara dan iklim hakikatnya bagian dari keberadaan alam.22
untuk produksi dan konsumsi. Produksi dan konsumsi tidak akan lepas dari air, udara,
darat/hutan dan lain-lain. Faktor penting terjaganya suplai air dan udara yang sehat
pemanfaatan sumber daya alam dan jasa jasa lingkungan yang berlebihan sehingga
Salah satu diantaranya ialah kerusakan hutan. Untuk itu diperlukan penghijauan23
dipertegas dengan sabda Rasul SAW “iming-iming” sedeqah bagi pelaku kebaikan
tersebut. Dengan kata lain, menanam pohon, menabur benih akan dipandang sebagai
amal jariyah, sebagai sunnah al-hasanah dengan ganjaran, baik di dunia berupa
terjaganya keseimbangan alam, sumber pangan dan papan (untuk kasus lingkungan)
serta balasan akhirat. Bahkan di hadis riwayat Ahmaddari Anas bin Malik, Rasul
bersabda:24
ْ أَل َنْ اسْ َت َطاعَ َفإِنْ َفسِ يلَ ٌة أَحَ ِد ُك ْم َو ِب َي ِد السَّاعَ ُة َقام
َت إِنْ َوسَ لَّ َم عَ لَ ْي ِه هَّللا ُ صَ لَّى هَّللا ِ رَ سُو ُل َقا َل
()رواه احمد َف ْل َي ْفعَ ْل ي َْغ ِرسَ هَا حَ َّتى َيقُو َم
tanganmu ada anak pohon kurma, maka jika dapat (terjadi) untuk tidak berlangsung
dalam Islam. Redaksi hadist tersebut bergaya bahasa hiperbola atau mungkin juga
majazi. Mana mungkin ada orang yang masih sempat berpikir untuk menanam, ketika
kiamat sudah menjelang? Lalu mengapa Nabi yang mengetahui secara pasti kondisi
genting begitu? Dengan demikian, pesan hadis tersebut jelas. Menanam pepohonan
penting, untuk tidak mengatakan maha penting. Hadis ini jelas merupakan elaborasi
dari sekian banyak ayat Al-Qur’an. Tetumbuhan dan berbagai istilah ikutannya
disebutkan cukup banyak oleh Al-Qur’an. Sayyid Abdul Sattar al-Maliji misalnya
Aḥmad bin Ḥanbal, Musnad Āhmad bin Ḥanbal, dalam al-Maktabah al-Syāmilah, Bab
24
melihat sekitar 115 ayat yang berbicara tentang tetumbuhan dalam berbagai
aspeknya. Bahkan Tim Lajnah Pentaṣhih Muṣhaf Al-Qur’an menyebut 62 entri kosa
kata terkait tumbuh-tumbuhan dan pepohonan dalam Al-Qur’an.25 Salah satu ayat
Kebun atau hutan selain sebagai penyedia sumber makanan, juga sekaligus
sumber papan, ekonomi dan lain-lain. Yang terpenting diantara sekian banyak
fungsinya ialah menjaga ketersediaan air, menjaga labilitas tanah serta menjadi
hutan secara berlebihan, akibatnya sangat fatal bagi lingkungan secara keseluruhan.
Atas dasar ini, boleh jadi, menjadi inspirasi masyarakat dunia sekarang
dalam sabdanya tidak menjelaskan apa yang ditanam, jumlahnya berapa, dimana
ditanam. Esensi sabda tersebut ialah semangat menanam dan bersifat umum lagi
universal. Mengenai jenis, jumlah, teknis penanaman sangat variatif dan bersifat
local. Artinya tergantung kebutuhan dan kondisi lingkungan masing-masing di mana
Kematian sebuah tanah akan terjadi kalau tanah itu ditinggalkan dan tidak
ditanami, tidak ada bangunan serta peradaban, kecuali kalau kemudian tumbuh di
dan pemukiman sebagai tempat tinggal. Artinya Menghidupkan lahan mati adalah
25
Lihat Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI., Tafsir Al-Qur’an Tematik, Seri 4
(Cet. I; Jakarta: Lajnah Pentaṣhih Muṣhaf Al-Qur’an, 1430 H/2009 M), h. 1779.
13
ungkapan dalam khazanah keilmuan yang diambil dari pernyataan Nabi saw, dalam
26
bagian matan hadis, yakniَ ﻣﻴﺘﺔ… ﻓﻬﻲﻟﻪ… ﻣﻥﺃﺤﻴﺎ… ﺍﺭﺿﺎ (Barang siapa yang
menghidupkan tanah (lahan) mati maka ia menjadi miliknya). Dalam hadis ini Nabi
saw, menegaskan bahwa status kepemilikan bagi tanah yang kosong adalah bagi
mereka yang menghidupkannya, sebagai motivasi dan anjuran bagi mereka yang
menghidupkannya.
yang dianjurkan Islam, serta dijanjikan bagi yang mengupayakannya pahala yang
amat besar, karena usaha ini adalah dikategorikan sebagai usaha pengembangan
pertanian dan menambah sumber sumber produksi.27 Sedangkan bagi siapa saja yang
berusaha untuk merusak usaha seperti ini dengan cara menebang pohon akan
dicelupkan kepalanya ke dalam neraka. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw
28
sebagaimana dalam bagian matan hadis, yakni; ﻣﻦ… ﻗﻂﻊ… ﺴﺪﺮﺓ… ﺻﻭﺏ… ﷲ… ﺮﺃﺴﻪ… ﻓﻲﺍﻟﻧﺎﺭ
dalam neraka).
silam, ayat-ayatnya sudah berbicara tentang daur ulang lingkungan yang sehat lewat
26
Abu Daud, Sunan Abu Daud, op. cit., (3073)
27
Yusuf Qardhawi, op. cit., h. 101
28
Abu Daud, op. cit., Kitab Adab (5239)
14
pada makalah ini dibatasi beberapa ayat sebagai sampel yang mewakili tentang
lingkungan hidup.
makhluk-Nya, termasuk binatang. Dia lah yang memberi rezeki, dan Dia mengetahui
tempat berdiam dan tempat penyimpanan makanannya, Allah SWT, berfirman dalam
QS. Hud (11): 6. Secara implisit, ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt, senantiasa
Allah awt, yang termulia diperintahkan untuk selalu berbuat baik dan dilarang untuk
(28): 77.
Maka lihatlah pada ungkapan ini “kebun-kebun yang sangat indah” yang
berarti menyejukkan jiwa, mata dan hati ketika memandangnya. Setelah Allah swt,
salah satu bentuk usaha itu adalah dengan menanam pohon”. 29 Dalam hadits
tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan,
29
Al-Qurtubi, Tafsir al-Qurtubi (juz III), h. 306
15
kecuali baginya dengan tanaman itu adalah sadaqah”. 30(HR. al-Bukhari dan Muslim
dari Anas).
Awal tahun 2020, dunia digemparkan oleh mewabanya penyakit baru yang
disebabkan oleh virus Corona. Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang
ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia
serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga
Para ilmuan menemukan bahwa virus corona disebar oleh hewan berupa
termasuk satu virus dengan genom 96 persen identik dengan virus yang pertama kali
virus pembunuh COVID-19. Laporan awal tentang Coronavirus jenis baru berasal
dari pasar makanan berupa hewan-hewan liar di Wuhan. Menurut WHO, meskipun
baru muncul pada manusia baru-baru ini, virus tersebut telah menginfeksi sekitar
6.000 orang dan menyebabkan 132 kematian di Tiongkok dengan penyebaran ke 15
negara lain. Sebagian besar kasus awal terjadi pada orang yang bekerja di atau
30
Lihat Muhammad Fuad Abdul Baqi’, Al-Lu’lu wa al-Marjan, juz III (Cet I ; Kairo : Dar al-Hadis,
1997), h. 116
31
https://www.cigna.co.id/health-wellness/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-coronavirus
32
https://today.line.me/id/pc/article/Terkait+Wabah+Virus+Korona+Gua+yang+Dipenuhi+Kelel
awar+Liar+Diteliti-qX722W
33
https://www.medcom.id/rona/kesehatan/xkE3wR3N-kelelawar-disinyalir-sebagai-pemicu-
penyebaran-virus-korona
16
dari kelelawar. Namun, tidak ada kelelawar yang dijual di pasar makanan laut
Huanan, yang menunjukkan bahwa kemungkinan ada hewan lain yang belum
ini berasal dari ular yang memakan kelelawar liar. Daging ular adalah salah satu
dagangan pasar hewan di Kota Wuhan, China, jantung penyebaran wabah ini.34
Wabah virus corona yang menjangkiti Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China
kelelawar. Penyakit itu ditandai dengan suhu badan tinggi (demam), batuk, dan sesak
napas.35
Dalam pandangan Islam, kelelawar ternyata salah satu makhluk yang marah
saat melihat Masjid Baitul Maqdis dibakar. Kelelawar berdoa kepada Allah
subhanahu wata'ala agar diberi kekuatan sehingga Masjidil Aqsha di Palestina tidak
jadi terbakar.36
Hadist riwayat Imam Al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar, dia berkata;37
tasbih. Dan jangan lah kalian membunuh kelelawar. Sebab, ketika Baitul Maqdis
dibakar, kelelawar itu berdoa kepada Allah ‘Ya Tuhan kami, kuasakan kami atas
34
https://today.line.me/id/pc/article/Virus+Corona+5+Penyakit+Lain+dari+Hewan+Unta+Kelel
awar+hingga+Babi-lYnlBL
35
https://regional.inews.id/berita/kisah-di-balik-larangan-memakan-dan-membunuh-
kelelawar-dalam-islam
36
Ibid
37
https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-makan-kelelawar-apakah-boleh/
17
Masih dalam kitab yang sama, dalam hadits lain riwayat Aisyah disebutkan
bahwa kelelawar melalui sayapnya ikut berusaha memadamkan api saat Baitul
adalah hewan yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul
Maqdis dibakar.”
hukum yang dihasilkan adalah kelelawar haram dibunuh dan juga haram dimakan. 39
secara mutlak. " Ar Rofi’i menyatakan bahwa mengenai hukum masalah ini ada
khilaf (perselisihan di antara para ulama). Dalam Al Mughni (11: 66) disebutkan,40
…ر َحاَل ٌل إاَّل ِ َّ َو َم ْن يَأْ ُك… ُل ْال ُخ َّش…افَ ؟ َو ُس…ئِ َل ع َْن ْال ُخط: …ال أَحْ َم… ُد
ِ … ُك……لُّ الطَّ ْي: َوقَ……ا َل النَّخَ ِع ُّي. اَل أَ ْد ِري: اف ؟ فَقَ……ا َل َ …َق
َواَل تَأْ ُكلُهَا، ُ اَل تَ ْست َِطيبُهَا ْال َع َرب، ٌت هَ ِذ ِه ؛ أِل َنَّهَا ُم ْست َْخبَثَة َ َّ ْال ُخف.
ْ َوإِنَّ َما ُح ِّر َم,اش
38
https://www.inews.id/news/nasional/ustaz-abdul-somad-tulis-kisah-makan-kelelawar-di-tengah-
wabah-virus-korona
39
https://blog.nurdinsikalem.com/2020/01/hukum-makan-ular.html
40
Ibid
18
Artinya : “Imam Ahmad ditanya mengenai orang yang makan kelelawar dan
itu halal kecuali kelelawar”. Kelelawar diharamkan karena khobits (kotor), orang
Arab menganggapnya demikian dan tidak memakannya. Allah Ta’ala berfirman :41
Pendapat yang tepat dalam masalah ini, kelelawar haram dimakan karena dilarang
untuk dibunuh.42
2. Menghidupkan Lahan Mati berarti tanah yang tidak bertuan, tidak berair, tidak di
isi bangunan dan tidak dimanfaatkan.43 Allah swt, telah menjelaskan dalam QS.
41
Ibid
42
Ibid
43
Yusuf Qardhawi, op. cit., h, 100
19
Terjemahnya: Dan suatu tanah (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang mati, Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya
yaitu kepada orang yang memotong pepohonan secara sia-sia sepanjang jalan, tempat
para musafir dan hewan berteduh. Ancaman keras tersebut secara eksplisit merupakan
banyak memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Kecuali, jika penebangan itu
Udara merupakan pembauran gas yang mengisi ruang bumi, dan uap air yang
meliputinya dari segala penjuru. Udara adalah salah satu dari empat unsur yang
seluruh alam bergantung kepadanya. Empat unsur tersebut ialah tanah, air, udara dan
unsur ini bukanlah zat yang sederhana, tetapi merupakan persenyawaan dari berbagai
macam unsur.45 Seperti air, terdiri dari unsur oksigen dan hidrogen. Demikian juga
tanah yang terbentuk dari belasan unsur berbeda. Kemudian udara terbentuk dari
sekian ratus unsur, dengan dua unsur yang paling dominan, yaitu nitrogen 46 yang
mencapai sekitar 78,084% dan oksigen47 sebanyak 20,946%. Satu persen sisanya
44
Departemen Agama RI, op. cit., h. 709
45
Yusuf Qardhawi, op.cit., h. 260
46
Nitrogen adalah gas yang pasif dan mandul. Ibid.
47
Oksigen adalah gas yang aktif dan sangat penting bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Ibid, h. 261.
48
ibid
20
Termasuk hikmah kekuasaan Tuhan dalam penciptaan alam ini, bahwa Dia
menciptakan udara dengan nitrogen dan sifatnya yang pasif sebagai kandungan
mayoritasnya, yaitu 78 persen dari udara. Kalau saja kandungan udara akan gas
nitrogen kurang dari itu, niscaya akan berjatuhan bunga-bunga api dari angkasa luar
karena mudahnya menembus lapisan bumi (hal itu yang kerap kali terjadi) dan
terbakarlah segala sesuatu yang ada pada permukaan bumi. 49 Fungsi lain dari
ﺃﻧﺎﻧﺤﻥﻧﺯﻟﻧﺎﺍﻟﺫﻛﺭ ﻮﺃﻧﺎﻟﻪﻟﺤﺎﻓﻀﻮﺍﻦf
(tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu
menggerakkan kapal-kapal untuk terus berlayar dengan izin Allah. Angin berfungsi
juga untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lain, dan yang menyebabkan
angin juga bisa menjadi bencana bagi makhluk hidup ketika ia menjadi badai
misalnya, Allah telah menghancurkan kaum ‘Ad dengan angin badai karena kekafiran
dan kesombongan mereka di atas muka bumi ini, lalu mereka berkata, “Siapakah
49
5Lihat ibid, dan bandingkan dengan Muhammad Abdul Qadir Al-Faqqi, Al-Bi’ah ;
Masyakiluha wa Qadhayaha, op. cit., h. 52-69.
50
Departemen Agama RI, op. cit., h. 392
51
Abdul Majid al-Najjar, Qadhaya Al-Bi’ah min Manzhur Al-Islami, yang disalin dari Ilmu Bi’ah
karya Ulya Hatukh dan Muhammad, Handani, h. 92.
21
diantara kita yang lebih kuat?” sebagaimana dalam QS. Al-Dzariyat (51): 41-42
Terjemahnya: Dan juga pada (kisah) ‘Ad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin
yang membinasakan. Angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilandanya
Jika makhluk hidup terutama manusia tidak bisa hidup tanpa air, sementara
kuantitas air terbatas, maka manusia wajib menjaga dan melestarikan kekayaan yang
sini seperti kencing, buang air besar dan sebab-sebab lainnya yang dapat
mengotori sumber air. Rasululullah saw bersabda:53 Artinya: Jauhilah tiga macam
perbuatan yang dilaknat; buang air besar di sumber air, ditengah jalan, dan di
bawah pohon yang teduh. Rasulullah saw, juga bersabda :54 Janganlah salah
seorang dari kalian kencing di air yang diam yang tidak mengalir, kemudian
mandi disana. (HR. Al-Bukhari).
kencing, buang air besar, atau pun hajat manusia yang lain. Bahkan banyak
ancaman pencemaran lain yang jauh lebih berbahaya dan berpengaruh, yakni
pencemaran limbah industri, zat kimia, zat beracun yang mematikan, serta minyak
52
Departemen Agama RI, op. cit., h. 861
53
Sunan Abu Dawud, op. cit., kitab al-thaharah (24)
54
Shahih al-Bukhari, op. cit., kitab al-thahara (232)
55
Yusuf Qardhawi, op.cit., h. 153
22
Ada bahaya lain yang berkaitan dengan sumber kekayaan air, yaitu
penggunaan air secara berlebihan. Air dianggap sebagai sesuatu yang murah dan
betapa berharga kegunaan dan nilai air. Hal ini sejalan dengan QS. al-An’am (6):
141, yaitu :
ﻮﻻﺘﺴﺭﻓﻮﺍﺃﻧﻪﻻﻳﺤﺐﺍﻟﻣﺴﺭﻓﻳﻥ
Artinya : “Dan janganlah kalian israf (berlebih-lebihan). Sesungguhnya Allah
Ayat di atas, didukung juga oleh salah satu hadis,56 yang artinya: … Nabi saw,
pernah bepergian bersama Sa’ad bin Abi Waqqas. Ketika Sa’ad berwudhu, Nabi
menggunakan air juga bisa berlebihan?”. Nabi menjawab: “Ya, sekalipun kamu
habitat yang ada tanpa merusaknya. Karena tidak diragukan lagi bahwa Allah
menciptakan segala sesuatu di alam ini dengan perhitungan tertentu. Seperti
Prinsip yang senantiasa diharapkan manusia, yakni sikap adil dan moderat
56
HR. Ahmad bin Hanbal, op. cit., (6768) Kitab MusnadMukatstsirin min Sahabat.
23
sedangkan sikap adil dan moderat adalah sikap terpuji. Sikap adil, moderat,
ditengah-tengah dan seimbang seperti inilah yang diharapkan dari manusia dalam
hidup seluruhnya.
akan terus berlangsung dan baru akan terganggu jika terjadi suatu keadaan luar
disebabkan oleh ulah perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Firman
Allah swt yang menandaskan hal tersebut adalah QS. al-Rum (30): 41.
telah diuraikan, hanya satu di antaranya yang memiliki sabab al-nuzul, yakni QS.
al-Baqarah (2): 164. Ayat ini turun berkenaan dengan orang Quraish yang berkata
kepada Nabi saw mintalah kepada Allah agar Dia (Allah) menjadikan untuk kami
al-Shafa (batu besar) itu menjadi emas yang dengannya kami melindungi diri dari
musuh kami, lalu Allah swt mewahyukan kepada Nabi saw “Sesungguhnya Aku
memberikan kepada mereka, maka jadikanlah bagi mereka al-shafa (batu besar)
itu menjadi emas, akan tetapi jika mereka kafir setelah itu Aku akan mengazab
mereka dengan suatu azab yang belum pernah Aku mengazab seorang pun di
alam semesta ini.” Dalam konteks ini, Nabi saw bersabda: “Wahai Tuhanku,
biarkanlah aku dan kaumku dan mengajak mereka hari-demi hari, lalu turunlah
57
Yusuf Qardhawi, op.cit., h.235
58
M. Amin Abdullah, op.cit., h. 183
24
QS. al-Baqarah (2): 164 tersebut memiliki keterkaitan dengan ayat-ayat sebelum dan
terhadap orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Allah turunkan, berupa
hidayah dan petunjuk, dengan laknat Allah kecuali jika mereka itu melakukan taubat.
Jika mereka itu mati masih dalam keadaan berpegang teguh pada pendiriannya,
berarti ia akan langgeng menerima laknat dan siksa yang tidak diberi keringan, dan
Ayat ini juga menjelaskan antara lain kekuasaan Allah, yakni tentang
penciptaan langit bumi, dan Allah menurunkan air dan dari air itu tumbuh berbagai
59
Jalal al-Din al-Suyuti, al-Durru al-Mantsur fi al-Tafsir al-Ma’tsur, juz II (Bairut: Dar al-Maktab
al-Ilmiaah, 1411 H / 1990 M), h. 193.
60
Ahmad Musthāfa al-Marāghi, Tafsīr al-Marāgi, juz I (Mesir: Musthāfa al-Babi alhalabi, 1974),
h. 57
25
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
terungkap dalam beberapa ayat Al-Qur’an sebagai perintah bagi manusia agar
lingkungan hidup yang ditunjuk oleh Al-Qur’an, seperti; Flora, fauna, tanah, air, dan
udara adalah bagian dari upaya yang sebaiknya ditempuh dalam melestarikan
lingkungan hidup, antara lain; (1) memelihara dan melindungi hewan; (2) menanam
pohon dan penghijauan; (3) menghidupkan lahan mati; (4) memanfaatkan udara dan
air dengan baik, serta yang terpenting adalah bagaimana agar keseimbangan alam
atau lingkungan dan habitat menjaga, memeliharanya, dan yang terpenting adalah
kehidupan manusia. Manusia sendiri terdiri dari empat unsur, yaitu tanah, air, udara
dan api, sebagaimana dikemukakan pada alinea sebelumnya. Artinya semua unsur ini
sebaiknya tetap terjaga dan terpelihara dalam alam ini untuk kelangsungan hidup
manusia.
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia agar bertakwa sudah barang tentu,
hidup dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain, yang menyebabkan terjadinya
kelangsungan hidup. Dalam Islam saling keterkaitan ini merupakan salah satu tujuan
B. Saran
Diperlukan berbagai macam sumber dan bimbingan dari ahli tentang tafsir
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an al-Karim
Abdillah, Mujiono. Agama Ramah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an. Cet I; Jakarta:
Paramadina, 2001
Abdullah, Amin. Falsafah Kalam di Era Post Modernisme. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2004
Al-Baqi’, Muhammad Fu’ad Abdul. Mu’jam al-Mufahraz li Alfaz al-Qur’an
alKarim.Indonesia: Maktabah Dahlan, t.th----------------Al-Lu’lu wa al-
Marjan,juz III. Cet I; Kairo: Dar al-Hadis, 1997
Al-Naysaburi, Abi al-Hasan Ali bin Ahmad al-Wahidi. Asbab al-Nuzul. Jakarta:
Dinamika Barakah Utama, t.th
Al-Bukhariy, Abu Abdullah bin Mughirah bin al-Bardizbat. Shahih al-Bukhari, juz II.
Bairut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1992
Al-Marāghi, Ahmad Musthāfa. Tafsīr al-Marāgi, juz I. Mesir: Musthāfa al-Babi al-
halabi, 1974
Al-Sijistaniy, Abu Sawud Sulayman Muhammad bin al-Asyats. Sunan Abu
Dawud,juzIII.Indonesia: Makbatah Dahlan, t.th
Al-Suyuti, Jalal al-Din. al-Durru al-Mantsur fi al-Tafsir al-Ma’tsur, juz II. Bairut: Dar
al-Maktab al-Ilmiah, 1411 H / 1990 M
Begon, Michael, John L. Herper, Colin R. Townsend, Ecology: Industrials,
Populations, Ani Communities. Massachu Setts: Sinaur Associaties, Inc., 1986
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia. edisi VIII; Jakarta: Balai
Pustaka,2008
Ghazali, Bahri. Lingkungan Hidup dalam Pemahaman Islam. Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 1996
M. Soerjani dkk, Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Pembangunan. Jakarta; UI Press, 1987
Muslim bin al-Hajjaj, Abu Husain. Shahih Muslim, juz IV. Bairut: Dar Ihya alTurats
al-Arabi, t.th
Qardhawi, Yusuf. Ri’ayah al-Biah fi al-Syari’ah al-Islam diterjemahkan oleh
Abdullah Hakam Shah dengan judul “Islam Agama Ramah Lingkungan”. Cet I;
Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2002
Rahman, Fazhlur. Al-Qur’an Sumber Ilmu Pengetahuan, alih bahasa M. Arifin.
Jakarta: Bina Aksara, 1987
28
https://www.medcom.id/rona/kesehatan/xkE3wR3N-kelelawar-disinyalir-sebagai-
pemicu-penyebaran-virus-korona
https://today.line.me/id/pc/article/Virus+Corona+5+Penyakit+Lain+dari+Hewan+Unt
a+Kelelawar+hingga+Babi-lYnlBL
https://www.cigna.co.id/health-wellness/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
coronavirus
https://regional.inews.id/berita/kisah-di-balik-larangan-memakan-dan-
membunuh-kelelawar-dalam-islam
https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-makan-kelelawar-apakah-boleh/