Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukursaya panjatkan atas kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini. Adapun yang menjadi judul makalah adalah “menjaga kelestarian lingkungan
hidup”.Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing saya dalam mata kuliah fiqh ekologi.
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.
penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran……………………………………………………………………..…….....
DAFTAR PUSTKA………………………………………………………………………..
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan yang baru dan termasuk yang penting untuk masa sekarang adalah
pendidikan lingkungan. Pendidikan tersebut berkenaan dengan kepentingan
lingkungan di sekitar manusia dan menjaga berbagai unusrnya yang dapat
mendatangkan ancaman kehancuran, atau perusakan.
Pendidikan lingkungan telah di ajarkan oleh rosulullah SAW kepada para sahabatnya.
Bahwa abu darda mengatakan bahwa ditempat belajar yang di asuh oleh rosulullah
di ajarkan pentingnya bercocok tanam, dan menanam pepohonan, serta pentingnya
usaha mengubah tanah yang tandus menjadi subur. Perbuatan tersebut
mendatangkan pahala yang besar dan merupakan amal ibadah kepada allah SWT.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
al-qur’an.
BAB II
iii
PEMBAHASAN
Masalah lingkungan hidup dewasa ini telah menjadi isu global karena menyangkut
berbagai sector dan berbagai kepentingan umat islam manusia. Hal ini terbukti
dengan munclnya isu-isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar.
Diantaranya isu efek rumah kaca, lampiasan ozon yang menipis, kanaikan suhu
udara, mencaarinya es di kudub, dll.
Mungkin selama inimanusia terlalu jumawa dengan kemampuan yang mereka miliki
untuk engolah lingkumngan yang ada. Padahal seharusny manusia sebagi makhluk
yang dimuliakan dengan akal, seharusnya mampu berbuat apapun asalkan tetap
memegang amanah dan beranggung jawab dalam mengolah bumi. Seharusnya kita
sebagai umat islam kembali kepada ajaran Al-quran dan hal mengolah lingkungan.
Supaya kita dapatlebih bijak dan bertanggung jawab. Sehingga nantinya dengan
sendirinya akan lahirlah prinsip pembangunan berkelanjutan atau pebangunan
berwawasan lingkungan.
iii
Al-Qur’an sebagainya kitab suci agama islam di dalamnya banyak terangkum ayat-
ayat yang membahas mengenai lingkungan, seperti perintah untuk mejaga
lingkungan, larangan untuk mrtusaknya, dan lain sebagainya seperti yang dibahas
berikut ini.
41. telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Surat Ar-Ruum (bahasa Arab: )الرّومadalah surah ke-30 dalam al-Qur’an. Surah ini
terdiri atas 60 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Surat ini diturunkan
sesudah surah Al-Insyiqaq. Dinamakan Ar-Rum yang berarti Bangsa Romawi
(Bizantium), karena pada permulaan surat ini, yakni ayat 2, 3 dan 4 (30:2-30:4)
terdapat ramalan Al-Qur’an tentang kekalahan dan kemudian kemenangan bangsa
Romawi atas bangsa Persia.
· Informasi dari Allah Swt bahwasanya terjadinya kerusakan di daratan dan lautan
adalah akibat ulah tangan manusia
· Perbuatan jelek itu bersifat merusak dan akan kembali pada yang melakukannya.
· Yang membuat kerusakan dan ingkar pada Allah akan binasa di dunia dan akhirat
· Semua musibah pada hakikatnya adalah peringatan dari Allah agar manusia kembali
ke jalan yang benar
· Allah mengutus para nabi dan rosul untuk membimbing manusia dalam
memanfaatkan dan menjaga alam
iii
· Kebudayaan manusia semakin lama semakin maju sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Perilaku dalam kehidupan sehari-hari atas kandungan QS. Ar-Rum 41-42 sebagai
berikut :
· Senantiasa ingat kepada Allah atau mendekatkan diri kepada Allah agar
dijauhkan dari bencana
Surah Ar-Rum ayat 41 menjelaskan bahwa di dunia ini telah nyata terjadi
berbagai kerusakan atau bencana , baik di darat maupun di laut. Kerusakan dan
bencana itu adalah akibat perbuatan manusia. Sudah sepatnyalah ayat ini lebih kita
perhatikan dan renungkan dengan seksama.
Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa telah tampak kerusakan di darat,
seperti kekeringan, paceklik, dan hilangnya rasa aman; kerusakan di laut, seperti
tenggelamnya kapal-kapal dan kekurangan hasil laut serta sungai. Semua itu
disebabkan karena perbuatan tangan manusia yang durhaka. Ada beberapa
kemungkinan penyebab terjadinya kerusakan , seperti kemusyirikan, kemunafikan,
dan kesesatan pikiran manusia. Mereka tidak menaati perintah dan menjauhi
larangan Allah yang disampaikan oleh para rasul-Nya.
iii
memperoleh kejayaan dan ada pula yang mengalami kerugian, penderitaan,
kesengsaraan, akibat kerusakan atau bencana yang menimpa mereka.
Adanya perintah untuk melihat dengan mata kepala dan pikiran, menunjukan
perintah untuk menggunakan daya pikir serta fisik guna mencapai kebenaran.
Dengan mengoptimalkan keduanya, diharapkan dapat menggugah daya kalbu,
sehingga manusia beriman secara benar dan baik.
57. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di
daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-
buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-
mudahan kamu mengambil pelajaran
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.
Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang
bersyukur
Ada banyak hal yang sangat tentang dari surah ini. Salah satunya kisah para nabi.
Para nabi itu menjadi media pendidikan dan pengembangan ruhani Rasulullah SAW.
Lewat kisah itu, beliau diingatkan bahwa penderitaan yang dialaminya tidak lebih
parah daripada nabi sebelumnya.
iii
1. Perintah Allah untuk menjadikan Alquran sebagai hudan atau petunjuk;
2. Ulasan tentang musuh abadi 'manusia, yakni iblis, berikut langkah-langkah iblis
ketika menggoda manusia;
Ayat 56-58 ini sangat menarik untuk dikaji karena memberikan bukti-bukti nyata
tentang kekuasaan Allah. Ayat ini pun memberi gambaran tentang pengkhianatan
kaum Yahudi terhadap perjanjian dengan Allah.
· Doa artinya permohonan. Dalam Islam, doa merupakan otaknya ibadah. Doa
juga menjadi senjata ampuh bagi perjuangan seorang muslim. Rasulullah SAW
rnenyebut orang yang tak pernah berdoa sebagai al-kibr (sombong). Bagaimana cara
berdoa yang baik?
3. Menjauhi segala hal yang dapat menghalangi terkabulnya doa dan mematuhi
seluruh perintah-Nya
iii
Adakah hubungan antara doa dan pengungkapan ayat-ayat-Nya tersebut? Doa hanya
bisa disampaikan kepada Dzat Yang Maha Sempurna. Kesempurnaan-Nya tidak dapat
ditandingi oleh siapa dan apa pun. Tidak ada yang dapat memenuhi seluruh
keinginan manusia kecuali Dzat Yang Maha Sempurna itu ; Allah. Jadi, pengungkapan
ayat-ayat-Nya itu untuk meyakinkan manusia bahwa hanya Dia yang layak menjadi
tempat kembali urusan manusia.
Artinya :
27. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya
tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah
orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka
28. Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi?
Patutkah (pula) Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-
orang yang berbuat maksiat
Pada Surah Sad Ayat 27 merupakan penegasan bahwa allah menciptakan langit,
bumi, dan apa yang ada diantara keduanya semuanya dengan benar-benar, tidak sia-
sia. Allah Swt. Menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya
dengan tata aturan yang demikian rapi, indah, dan harmonis.
Selanjutnya, pada Ayat 28, Allah menegaskan bahwa tidak akan pernah sama antara
orang-orang yang selalu berbuat amal saleh. Orang-orang yang bertakwa akan selalu
melakukan amal saleh dan berbuat untuk kebaikan di ala mini. Adapun orang-orang
yang berbuat jahat akan senantiasa membuat kerusakan menurut hawa nafsu
mereka. Allah akan memberikan balasan sesuai dengan amal masing-masing.
Pada kehidupan di dunia, jika dilihat sepintas kehidupan orang yang bertakwa
dengan kehidupan orang durhaka seperti sama. Bahkan secara lahiriah kemungkinan
orang yang durhaka atau banyak maksiat kelihatan lebih baik. Namun, di sisi Allah
mereka sangat jauh berbeda. Itulah keadilan yang akan diberikan Allah kepada
semua hamba-Nya.
iii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya itu semua menjadi alasan mengapa
Allah menyebutkan secara ekplisit dalam al-Qur’an tentang pentingnya lingkungan
hidup dan cara-cara islami dalam mengola dunia ini.
Kualitas sebagai indicator pembangunan dan ajaran islam sebagai teknologi untuk
mengolah dunia jelas merupakan pesan strategis dari Allah SWT untuk diwujudkan
dengan sungguh-sungguh oleh setiap muslim.
“ Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan,
maka siapakah yang akan menujuki orang yang telah disesatkan Allah? An tiadalah
bagi mereka seorang penolong pun”(Q.S.Ar-Rum 30:29)
Bahaya yang diakibatkan menurtkan kehendak nafsu sangat jelas dampaknya pada
kehancuran bumi. Hal ini dapat berupa ekspliotasi yang berlebihan dan tidak
mempertimbangkan daya dukung lingkungan, pemborosan, menguras sesuatu yang
tidak penting dan tidak efisien, bermewah-mewah dalam konsumsidan gaya hidup
seterusnya. Manusia yang melakukan cara seperti tu tentu mengelola bumi tapa
landasan dan petunjuk al-khalik sesuai denan apa yang di isyaratan kepadanya selaku
hamba Allah. Syariat adalah frman dimana bumi hanya dapat terjadi kefatalan. Tanpa
standar nilai-nilai syaiat tersebut, manusia cenderung melihat kebenaran menurut
hawa nafsu.
B. Saran
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini
seringkali tercermin dalam beberapa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan
iii
ibadah haji. Dalam haji, umat islam dilarang menebang pohon-pohon dan
membunuhbinatang. Apanila larangan itu terdengar maka ia berdosa dan diharuskan
membayar denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat
kerusakan di muka bumi.
Hendaknya kita sebagai umat islam kembali kepada ajran agama kita dalam
mengelola lingkungan. Dengan adanya hal tersebut, seharusnya manusia menjadi
lebih bijak dalam mengelola lingkungan. Sehingga nantinya diharapkan apabila dalam
kegiatan pengelolahan lingkungan akan tumbuh pemahaman pembangunan
berwawasan lingkungan maupun spirit pembangnan berkelanjutan.
Hal diatas bukan tidak mungkin akan tereliminasikan. Asalkan manusia mau kembali
kepada ajaran agam yang utuh dan dapat memahaminya. Sehingga nantinya akan
tumbuh uman manusia dalam mengelola lingkungannya. Sangat jelas dalam Al-Quran
terdapat begitu banyak ayat-ayat yang membahas prosedur pengelolaan alam yang
bijak. Perintah untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Dll.
DAFTAR PUSTAKA
http://hidupterusberlanjut.blogspot.com/2016/01ayatayatal-quram-
temtanglingkunganhidup
iii
iii