MARTINUS
(09221038)
DOSEN PENANGGUNGJAWAB
AMRAN HALIM, S.Pd.I
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
2010
Kata Pengantar
Assalalamualaikum w.w.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Berulang kali kita dengar
bahwa puisi ini merupakan karya sastra. Sehingga kita perlu mempelajari puisi ini
, apalagi sering diucapkan waktu shalat, do’a-do’a pendek dan sebagainya. Oleh
karena itu bahasa Arab dipakai dalam peraturan Ilmu, Politik, ekonomi, Sosial
budaya, militer dan sebagainya di dunia internasional.
Bahasa Arab telah berkembang menjadi suatu bahasa Internasional, bahasa
yang digunakan dalam hubungan antar bangsa, dan antar negara. Sehingga bahasa
Arab dipelajari oleh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia baik negeri maupun
swasta. Berdasarkan hal tersebut maka kita perlu mempelajari bahasa Arab.
Makalah ini saya buat bagaimana cara pengajaran bahasa Arab, sehingga
kemungkinan lebih mudah memahami palajaran bahasa Arab. Saya sebagai penulis
makalah ini berharap semoga membantu dalam proses pembelajaran bahasa Arab
untuk pendidik dan peserta didik. Saya ucapkan terima kasih.
Wassalam.
Palembang,
Hormat saya
(Penulis)
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Dalam penyampaian bahasa Arab seringkali susah untuk dipahami oleh
peserta didik, baik untuk para pemula maupun setelah di peguran tinggi. Peserta didik
tidak dapat memahami materi bahasa Arab bukan karena mereka bodoh, tetapi ada
juga yang cepat memahami apa yang disampaikan oleh pendidik. Sebenarnya
tergantung metode yang diterapkan oleh para pengajar yang dapat membuat peserta
didik mudah untuk memahami apa yang disampaikan. Dalam makalah ini bahasa arab
disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan pengajaran bahasa Arab terhadap pserta
didik dalam lingkungan pembelajaran mereka. Mungkin selama ini metode yang
diterapkan kurang tepat, sehingga makalh ini dibuat.
Kata Pengantar----------------------------------------------------------------------
Pendahuluan-------------------------------------------------------------------------
I. Latar Belakang-------------------------------------------------------------------
II. Rumusan Masalah--------------------------------------------------------------
A. Bahasa Arab untuk Pemula----------------------------------------------------
B. Bahasa Arab untuk Perguruan Tinggi----------------------------------------
A. Bahasa Arab untuk Pemula
1. Metode Pengajaran
c. Membaca ( ) اﻟقراءﺓ
d. Menulis ( ) اﻟﻜتابﺔ
Peserta didik yang dapat membaca belum tentu dapat menulis, baik
menulis dalam arti tulisan yang baik ataupun menulis dalam arti kaidah
yang baik dan benar. Oleh karena itu, pengajar dapat memberikan
kemampuan menulis. Semua mufrodat yang telah ditulis di papan tulis
sebelumnya dihapus, agar peserta didik tidak mencontoh. Kemudian secara
bersama peserta didik diajak menulis bersama, atau dengan cara maju
kedepan satu persatu..
Adapun yang perlu diperhatikan oleh pengajar yaitu:
1. Dalam metode ini dilarang menterjemah langsung.
2. Guru menggunakan suara yang kuat dan jelas.
3. Peserta didik dilatih tasyji’ (berani dan tidak malu) dalam
mengucapkan bahasa Arab.
4. Setiap pertemuan selalu ada Attaamrin (latihan).
5. Biasakan dalam mengajar menggunakan bahasa Arab dalam setiap
perintah.
6. Untuk mengganti terjemah pengajar menyiapkan alat peraga. Contoh :
2. Pelaksanaan Diskusi
Diskusi merupakan teknik pembelajaran pada perguruan tinggi, yang
dbagi menjadi dikusi kelompok dan diskusi kelas. Hal tersebut dapat
diterapkan dengan cara:
a. Dikusi kelompok yang dipandu oleh ketua kelompok dibawah
pengawasan desen pembimbing. Seluruh anggota kelompok secara
bergantian melakukan, antaralain membaca teks, memberi syakl,
mencari arti mufrodat yang dianggap sulit dengan bantuan kamus
bahasa Arab, dan menjelaskan isi serta maksud teks.
b. Diskusi Kelas dipandu dakn diawasi oleh dosen pengajar.
Pertama, dosen secara acak menunjuk kelompok tertentu untuk
membaca teks atau sebagian teks (bahan diskusi), menjelaskan arti
mufrodat berdasarkan kamus bahasa Arab dari setiap kosa kata yang
sulit, menjelaskan kedudukan kata dalam kalimat dan maksud dari
teks. Kemudian, dosen mempersilakan kelompok-kelompok lain untuk
mengoreksi setiap kesalahan dari kelompok pembaca sekaligus
memberikan pembetulan dengan alasan yang jelas. Selanjutnya, dosen
bertindak sebagai hakam (wasit) yang menetapkan kebenaran bila
terjadi perbedaan pendapat diantara kelompok dan dosen memberi
penjelasan umum tentang isi teks, meminta mahasisswa menjawab
pertanyaan dan menerangkan resume hasil pelajaran. Terakhir, Dosen
memberikan tugas kapada mahasiswa, baik individu maupun
kelompok, untuk membaca, menemukan makna mufrodat, menjawab
soal-soal serta menterjemah yang semuanya harus dilaporkan secara
tertulis
Mahasiswa yang
Daftar Pustaka