Anda di halaman 1dari 29

Galuh Widiarnita, S.

Keb, Bd

Berkembang biaknya penyakit pada hospes


disertai timbulnya respon imunologik dengan
gejala klinik atau tanpa gejala klinik
Manusia
host / penjamu
Penyakit
agent
Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam penjamu
sehingga timbul radang / penyakit

Kontak
Langsung, tidak langsung
2. Udara
Debu, kulit lepas
3. Alat
Darah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / serangga
Nyamuk, lalat
1.

Anggaplah semua orang (klien dan staff) dapat


menularkan
Mencuci tangan adalah merupakan prosedur yang
paling praktis untuk mencegah kontaminasi-silang
(dari orang ke orang lain)
Pakailah sarung tangan sebelum menyentuh
sesuatu yang basah, selaput mukosa, darah atau
cairan tubuh lainnya (sekresi atau ekskrasi)-atau
instrumen dan benda-benda lain yang sudah kotor
Gunakan penghalang fisik (kacamata pelindung,
masker dan celemek) jika diantisipasi bisa terjadi
percikan dan tumpahan cairan tubuh (sekresi atau
ekskresi)

1.

Cuci tangan

2.

Memakai sarung tangan

3.

Penggunaan cairan antiseptik

4.

5.

Pemprosesan alat bekas pakai


(dekontaminasi, cuci bilas, desinfeksi,
sterilisasi)
Pembuangan dan penanganan sampah

Mengapa kita perlu mencuci tangan :

Penanganan pasien dengan kontak tangan


Kontaminasi flora normal pasien
kontak
perubahan flora normal
patogen

Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :

Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan


air mengalir
Lepaskan semua yang melekat pada daerah
tangan (cincin, jam tangan)
Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )

Kapan kita harus mencuci tangan :


Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah memegang alat yang terkontaminasi
( jarum, cucian )
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di
ruang isolasi
Setelah menggunakan kamar mandi
Sebelum melayani makan dan minum
Pada saat akan tugas dan akhir tugas

1.
2.

Cuci tangan
Pemakaian sarung tangan
Sarung
Sarung
Sarung
Sarung

tangan
tangan
tangan
tangan

steril
DTT
bersih
rumah tangga

3. Pemakaian masker
4.
Pemakaian gaun

5.
6.
7.
8.

Steril
kamar bedah
Non Steril ICU, kamr bayi, KB
Skort
Celemek plastik

Pemakaian kacamata pelindung


Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup
Kap
Duk

Aseptik

...

Semua usaha yang dilakukan untuk mencegah


masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang
dapat mengakibatkan infeksi
Antiseptik

...

Upaya pencegahan infeksi dengan cara


membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh
lainnya

Alkohol (60%- 90%)

Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)


contoh : Hibiscrub, Hibitane

Klorheksidin Glukonat (2%)


Contoh : Savlon

Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)


Contoh : Dettol
tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena
dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat
pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru
lahir

Iodofor (7,5-10%)
Contoh : Betadine

Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin


Contoh : Yodium tinktur

Triklosan (0,2-2%)

Efektifitas Metode Pemrosesan Instrumen

Efektifitas (penyingkiran atau penon-aktifan


mikroba
Dekontaminasi
Cuci (air saja)
Cuci (dgn deterjen
& air bilas)
Sterilisasi

Membunuh HBV dan


HIV
Hingga 50%
Hingga 80%
100%

Disinfektan tingkat 95% (tdk


tinggi
menonaktifkan
sebagian endospora)

Titik Akhir
Rendam 10 menit
Hingga tampak
bersih
Hingga tampak
bersih
Autoklaf, keringkan
dgn panas kering
atau kimia selama
yang di sarankan
Rebus, uap atau dgn
bahan kimia selama
20 menit

Dekontaminasi
Prinsip :
Me-nonaktifkan HVB dan HIV
Membuat benda-benda aman untuk ditangani
Harus dilakukan sebelum membersihkanya
Praktek :
Masukkan alat-alat dan sarung tangan pakai
ulang dalam larutan klorin 0,5% sesudah
digunakan
Rendam selam 10 menit dan bilas segera
Bersihkan permukaan (seperti meja) dengan
larutan klorin

Petunjuk untuk Mempersiapkan Larutan Chlorin


yang encer

5% Konsentrat
_________________
Total Bagian (TB) (H0,5%
0)
=
-1
2
Enceran
Untuk larutan chlorin 0,5% dari 5% larutan
klorin campurlah 1 bagian klorin kedalam 9
bagian air
5% Konsentrat
0,5% Enceran

Total Bagian (TB)(H20) =

_______________

-1 = 9 total bagian (TB)(H20)

Petunjuk Untuk Mempersiapkan larutan Chlorin


dari bubuk
% Enceran
Gram/liter :______________________ x 1000
% Konsentrat

Untuk membuat satu larutan 0.5% klorin dari


bubuk klorin 35% campurlah 14,2 gram bubuk
kedalam 1 liter air

0,5%
Enceran
________________________
Gram/liter :
x 1000 = 14.2 gram/liter
35% Konsentrat

Pencucian
Prinsip :
Singkirkan bahan organik yang:
Melindungi mikrorganisme terhadap sterilisasi dan
DDT
Dapat menon-aktifkan disinfektan

Harus dilakukan untuk sterilisasi dan DDT


agar bisa efektif
Metode yang secara mekanis mengurangi
banyaknya endospora
Praktek :
Cuci tangan menggunakan deterjen dan air
Fosok alat-alat hingga bersih
Bilas merata dengan air bersih

DESINFEKTAN :
Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganisme
Contoh larutan desinfektan :
Klorin pemutih 0,5%
untuk dekontaminasi permukaan yang lebar
Klorin 0,1%
Untuk DTT kimia
Glutaraldehida 2%
mahal harganya biasa digunakan untuk DTT
atau sterilisasi kimia

Fenol,

klorin

tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan


dipakaikan pada bayi baru lahir

kimia

Tindakan

yang dilakukan untuk menghilangkan


semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit
dan virus) termasuk endospora bakteri pada
benda mati atau instrumen dengan cara uap air
panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering
(oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :


Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri
pada benda mati dengan cara merebus, mengukus
atau penggunaan desinfektan kimiawi

STERILISASI UAP

121 C , tekanan pada 106 kPa

20 ' untuk alat tidak terbungkus

30 ' untuk alat yang dibungkus


2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)

170 C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah


suhu yang diinginkan tercapai

160 C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam


3. STERILISASI KIMIA

Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya


10 jam

Formaldehid 8 %, direndam 24 jam

Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau


sebelum disimpan
1.

1.

2.

DTT dengan merebus


Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
Merebus 20 dalam panci tertutup
Seluruh alat harus terendam
Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah tertutup
dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu
DTT dengan mengukus
Selalu kukus 20 dalam kukusan
Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
Keringkan dalam kontainer DTT

Alat Pengukus Untuk disinfektan Tingkat Tinggi

Lid

Bolling water

Desinfektan

kimia untuk DTT


klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
Langkah-langkah DTT Kimia :
DEkontaminasi
Cuci+bilas
keringkan
Rendam semua alat dalam larutan desinfektan
selama 20
Bilas dengan air yang telah direbus dan
dikeringkan di udara
Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer
yang kering dan telah di DTT

DEKONTAMINASI

Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILAS

Gunakan deterjen dan sikat


Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih

Sterilisasi

Metode alternatif

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI


KIMIAWI
106 kPa
170 C
Rendam
121 C
60 menit
10-24 jam
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus

Panci tertutup
20 menit

REBUS / KUKUS
Rendam
20 menit

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN

Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

Tujuan :
Melindungi

petugas pembuangan sampah dari

perlukaan
Melindungi

penyebaran infeksi terhadap para


petugas kesehatan

Mencegah

penularan infeksi terhadap para


petugas kesehatan

Mencegah

penularan infeksi pada masyarakat

sekitarnya
Membuang

bahanbahan berbahaya (bahan toksik


dan radioaktif) dengan aman

Sampah medis terbagi 2 :


1.
Tidak terkontaminasi

Tidak memberikan resiko infeksi

Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang


digunakan didalam klinik

Dapat dibuang ditempat sampah umum


2.
Terkontaminasi

Membawa mikroorganisme yang mempunyai potensi


menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik
nakes maupun masyarakat

Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar


operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll),
dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll),
alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

3.

Sampah lain yang tidak mengandung bahan


infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena
mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol
yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin,
reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk
kemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misal air
raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas
gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur
ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat
meledak bila dibakar.

SAMPAH KERINGSAMPAH BASAH


Jarum, kapas, kasa, pembalut

Darah, duh tubuh lain,

Pisau skapel, botol obat, dll

jaringan plasenta, bagian

DIBAKAR DALAM
INSINERATOR
dalam wadah
terpisah

Dirumah sakit
dikumpulkan

Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang


Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup
Dalam lubang tertutup

janin

PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN

Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk


jarum secara tidak sengaja
Jangan menutup kembali, memelengkungkan, mematahkan atau
melepaskan jarum yang akan dibuang
Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel
dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda
tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus
dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi.
Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan
tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.

Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi

Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi

Anda mungkin juga menyukai