Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN PROGRAM RUTINITAS HARIAN UTUK

PENUNTUT ILMU
(Yang Harus Penuntut Ilmu Ketahui dan Amalkan)

Judul Asli:

‫منهج يومي لطالب العلم‬

Ditulis oleh:

Al Imam As Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin


rahimahullah

Diterjemahkan oleh:

Alfan Aziz Ramadhan


NIM: 2018030818
‫بسمميحرلا نمحرلا هللا‬

PEDOMAN PROGRAM RUTINITAS HARIAN UTUK


PENUNTUT ILMU
(Yang Harus Penuntut Ilmu Ketahui dan Amalkan)

Dari Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah kepada ananda (…)


semoga Allah menjagamu1.

Assalaamu‟alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.


Dan selanjutnya:

Setelah engkau meminta kepadaku baarakallaahu fiik, agar aku


memberikan kepadamu manhaj 2 yang engkau berjalan di atasnya dalam
kehidupanmu.
Dan aku memohon kepada Allah ta‟la semoga Allah selalu memberikan
taufiqnya kepada kita semua agar kita senantiasa berada dalam hidayah,
petunjuk, jalan yang benar serta kebenaran, dan semoga menjadikan kita
sebagai pemberi petunjuk, orang shalih dan juga mushlih3.

Maka aku mewasiatkan:

Pertama: Bersama Allah subhaanahu wa ta‟ala.


1. Berusahalah untuk selalu bersama Allah dengan mengingat keagungan-
Nya dan merenungi ayat kauniyyah-Nya4, seperti penciptaan langit dan

1
Syeikh dan Murid (yang meminta Manhaj ini) sudah wafat rahimahumallah rahmah
waasi‟ah.
2
Manhaj secara bahasa adalah metode, cara, program, jalan yang jelas lagi mudah. Lihat
Tafsir Ibnu Katsir (Cet, II; Riyadh: Daar Taibah 1420 H), jilid 2 hlm. 69.
3
Mus.lih n Orang yang Membawa Perbaikan, sumber kbbi online:
https://kbbi.web.id/muslih.html, diakses pada 23-feb2020.
4
Ayat yang dimaksud adalah tanda kekuasaan, kauniyyah berarti berkaitan dengan
kehendakNya, syar‟iyyah berarti berkaitan dengan kecintaanNya.
bumi beserta seluruh isinya dari sisi kebesaran hikmah-Nya, kedahsyatan
kehendak dan kuasa-Nya, dan keagungan rahmat juga karunia-Nya.
Kemudian ayat syar‟iyah-Nya dengan mengutus para Rasul dan penutup
para rasul yaitu Muhammad ‫ﷺ‬.

2. Jadikanlah hatimu penuh dengan kecintaan kepada Allah ta‟la karena Ia


telah menganugrahkan kepadamu berbagai kenikmatan serta
menjauhkanmu dari penderitaan, dan terlebih lagi anugrah nikmat islam
dan istiqamah di atasnya sampai hal ini menjadi yang paling kau cintai.

3. Jadikanlah hatimu penuh dengan pengagungan terhadap Allah azza wa


jall sampai hal tersebut di dalam dirimu menjadi sesuatu yang paling
agung. Maka dengan berkumpulnya kecintaan beserta pengagungan
terhadapnya di dalam hatimu niscaya engkau akan terus berada dalam
ketaatan kepadanya, menjalankan perintah atas dasar kecintaanmu
terhadap-Nya dan menjauhi larangan atas dasar pengagunganmu kepada-
Nya.

4. Ikhlaslah kepada-Nya dalam setiap perkara ibadahmu, bertawakalah


kepada-Nya dalam segala situasimu, karena dengan begitu dapat
mewujudkan kedudukan firman Allah :

ِ ۡ ۡ
ُ ‫﴿ إِ َّی َك نَعبُ ُد َوإِ َّی َك نَستَع‬
﴾‫ی‬

“hanya kepadMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami


memohon pertolongan.”
Dan cobalah tanamkan dalam hatimu bahwa engkau menjalankan suatu
perintah semata-mata untuk mentaati perintahnya serta meninggalkan
segala larangan hanya untuk mematuhinya, maka dengan itu engkau akan
mendapatkan kelezatan ibadah yang tidak bisa engkau dapatkan saat lalai
/ tidak menanamkan hal tersebut, kemudian engkau akan mendapatkan
pertolongan berupa kemudahan dalam suatu urusan yang tidak
didapatkan saat engkau bergantung pada (kemampuan) dirimu sendiri.

Kedua: Bersama Rasulullah shallalahu „alaihi wa sallam.


1. Mendahulukan kecintaan kepadanya shallalahu „alaihi wa sallam dari
kecintaan kepada seluruh makhluk, dan mendahulukan tuntunan dan
sunahnya dari segala tuntunan dan sunnah.
2. Menjadikannya sebagai panutanmu dalam seluruh amalan ibadah dan
akhlakmu, yaitu dengan menanamkan dalam hati saat melakukan ibadah
bahwasanya engkau benar-benar sedang mengikutinya, yang seakan-akan
dia berada di hadapanmu, kau melihat dan mengetahui jejak langkahnya
kemudian engkau benar-benar berjalan mengikuti jalanya. Begitupula
dalam berakhlak kepada manusia, engkau berakhlak dengan akhlaknya
yang Allah subhaanahu ta‟ala katakan tentang akhlaknya:
﴾ ‫ك لَ َعلَ ٰى ُخلُ ٍق َع ِظی ࣲم‬
َ َ‫﴿ َوإِن‬
Sungguh pada dirimu telah ada perangai yang luhur
[Al Qalam/68:4].

Dan bilamana engkau senantiasa menerapkan hal ini maka engkau akan
menjadi sangat berambisi atas ilmu pada syariat dan akhlaknya.

3. Jadilah Penyeru, penolong dan pembela sunnahnya. Karena Allah


subhaanahu ta‟ala akan menolongmu sesuai pertolonganmu dan
pembelaanmu terhadap agama-Nya.

Ketiga: Amalan Harianmu Selain yang Fardhu.

1. Jika engkau terbangun dari tidur di malam hari berdzikirlah mengingat


Allah subhaanahu ta‟ala dan berdoalah memohon kepada-Nya apa saja
yang engkau inginkan, karena berdoa di waktu dan keadaan seperti ini
sangat memungkinkan terkabulnya doa5 , kemudian bacalah firman Allah:

ۡ ِ ۡ
(Ali Imran/3:190) ِ ‫ت َوٱۡل َۡر‬
﴾‫ض‬ ‫﴿ إِ َن فِی َخل ِق ٱل َس َمٰو ⁠ﺍ‬

Bacalah sampai akhir surat Ali Imran yaitu 10 ayat (190-200)6.

5
Dzikrullah seperti nabi ketika terbangun di malam hari, akan diampuni & dikabulkan
doanya, lihat Shahih bukhari. No: 1154.
‫ وىو على‬،‫ك ولو احلَ ْم ُد‬ َ ‫وح َدهُ ال َش ِر‬
ُ ‫ لو املْل‬،‫يك لو‬ ْ ُ‫اّلل‬ َ َ‫ ف‬،‫ َمن تَعا َر ِم َن اللَْی ِل‬:‫ عن النيب ﷺ‬،‫عن عبادة بن الصامت‬
َ ‫ ال إلَ َو ّإال‬:‫قال‬
ُ
‫ أ َْو‬،‫ اللَ ُه َم ا ْغ ِفْر ِِل‬:‫قال‬ َِ ‫ وال حوَل وال قُ َوةَ ّإال‬،‫اّلل أَ ْكب ر‬ َِ ‫ وسبحا َن‬،‫ّلل‬ ِِ ِ ٍ
َ َُ‫ ث‬،‫ابّلل‬ َْ ُ َ َُ ‫ و‬،ُ‫اّلل‬ َ ‫ وال إلَ َو ّإال‬،‫اّلل‬ ْ ُ َ ‫ احلَ ْم ُد‬،‫ُك ِّل شيء قَد ٌير‬
ِ ،‫دعا‬
.‫صالتُ ُو‬ َ ‫ت‬ ْ ‫وصلّى قُبَِل‬
َ َ‫ضأ‬َ ‫ فإ ْن تَ َو‬،‫یب لو‬
َ ‫استُج‬
ْ َ
6
Ini yang dilakukan Rasulullah saat terbangun dari tidurnya, lihat Shahih Bukhari. No: 183/Muslim.
No: 763.
2. Shalatlah sesuai yang telah ditentukan atas dirimu7 di penghujung malam
dan tutup shalatmu dengan witir.

3. Jagalah semampumu mengucapkan dzikir dari dzikir–dzikir pagi 8 (di


waktu pagi), ucapkan seratus kali:
)) ‫(( الإله إال هللا وحده ال شريك له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير‬

4. Shalatlah dua rakaat shalat sunnah dhuha. Jagalah semampumu


mengucapkan dzikir dari dzikir–dzikir petang (di waktu petang).

Kempat: Metode menuntut Ilmu


1. Bersungguh-sungguhlah dalam menghafal Al Quran, dan jadikanlah
untuk dirimu setiap hari suatu ayat atau bacaan, yang engkau rutinkan
untuk membacanya. Dan jadikanlah pembacaanmu di dalamnya dengan
perenungan dan pemahaman, kemudian jika engkau mendapatkan faidah
ilmu tatkala sedang membaca maka tulislah.

2. Berusahalah semampumu untuk menghafal hadits dari hadits-hadits


Rasulullah shallalahu „alaihi wa sallam yang shahih, dan diantaranya
adalah menghafal kitab „umdatul ahkam9‟.

3. Berusaha untuk fokus dan konsisten yaitu dengan tidak mepelajari dari
suatu disiplin ilmu dalam porsi yang sedikit, kemudian dari disiplin ilmu
yang lain dalam porsi yang sedikit pula. Karena hal ini hanya dapat
menghabiskan waktumu dan memecah-belah konsentrasimu.

4. Mulailah dengan kitab-kitab kecil terlebih dahulu dan dalamilah dengan


baik. Setelah itu berpindah pada kitab-kitab yang lebih dari itu, sehingga
engkau akan mendapatkan ilmu sedikit demi sedikit yang tertanam di
hatimu dan membuat dirimu merasa senang10.

7
Membuat ketentuan atau pencapaian untuk diri sendiri untuk melakukan shalat malam dan
berkomitmen sebisa mungkin tidak meninggalkannya, seperti mentargetkan shalat 11 rakaat dan
memurojaah hafalan Al Quran di dalamnya.
8
Berupa dzikir, doa, dan wirid yang di baca setiap pagi & petang.
9
Umdatul ahkam karya Al Imam Al Muhadits Abdul Ghany Al Maqdisi, kitab hadist pilihan
dari hadits-hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
10
Dengan cara seperti itu seorang penuntut ilmu akan berhasil, mudah mengingat ilmu yang
didapat. Maka hal ini membuatnya senang, memudahkannya dalam menuntuh ilmu, tidak
berputus asa dalam menuntut ilmu.
5. Bersungguh-sungguhlah dalam mempelajari ushulul masail dan qowa‟id
nya11, dan jagalah setiap yang kau pelajari berkaitan dengan usulul masail
dan qowaid nya, karena dikatakan oleh para Ulama:
(( ‫)) من حرم اۡلصول حرم الوصول‬
Barangsiapa yang diharamkan atasnya ushul maka diharamkan
baginya wushul12.

6. Diskusikanlah permaslahan-permasalahan dengan gurumu atau kepada


orang yang kau yakini kemapanan ilmu dan agamanya diantara temanmu.
Meskipun dengan seseorang yang kau anggap dia bisa berdiskusi dan
mendebatmu dalam permaslahan tersebut, yaitu jika tidak memungkinkan
berdiskusi dengan orang-orang yang kita sebutkan (di awal)13.

Sekian..

Dan aku memohon kepada Allah ta‟ala agar mengajarkan ilmu yang
bermanfaat padamu, dan mendatangkan manfaat untuk dirimu dengan
mengajarkannya (kepada orang lain), senantiasa menambahkanmu ilmu
dan menjadikanmu termasuk ke dalam hamba-hambanya yang shalih dan
golongan orang-orang yang selamat.

Wassalaamu‟alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

11
Inti permasalah dan kaidah-kaidahnya, yaitu dengan mempelajari teori dan memahami
metode pendalilan secara terperinci hingga menghasilkan suatu hukum.
12
Penuntu ilmu yang tidak menguasai ilmu ushul maka dia tidak dapat mengetahui inti
permaslahan, menyimpulkan permaslahan dan tidak bisa sampai pada ilmu.
13
Karena mendiskusikan suatu permaslahan dengan orang lain akan menambah kemampuan
berfikir, menguatkan hafalan dan menambah ilmu.

Anda mungkin juga menyukai