Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sholat merupakan hal yang wajib bagi umat muslim sehingga tidak dapat ditinggalkan bagi
umat muslim yang sudah mukhalaf. Dalam syariat Islam solat terbagi kepada dua macam, yaitu
sholat fardhu dan sholat sunnah. Adapun sholat sunnha disyariatkan adalag sebagai alat
menambal kekurangan yang mungkin terdapat ketika melaksanakan sholat fardhu, sehingga
perlulah disempurnakan dengan sholat sunnah.

Selain dari itu, sholat banyak memiliki kandungan keutamaan yang tidak terdapat pada
obadah-ibadah lainnya. Banyak sekali macam-macam sholat sunnah yang telah di syariatkan.
Dengan demikian maka dengan kesempatan kali ini kami akan menguraikan tentang macam-
macam dari sholat sunnah yang telah di syariatkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sholat Sunah ?
2. Apa Macam-Macam Sholat Sunah Berjama’ah dan Keutamaannya ?
3. Apa Macam-Macam Sholat Sunah Munfarid dan Keutamaanya?

C. Tujuan Masalah
1. Unutk Mengetahui Pengertian Sholat Sunah
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Sholat Sunah Berjama’ah dan Keutamaannya
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Sholat Sunah Munfarid dan Keutamaanya

1
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat Sunah

Diantara rahmat Allah SWT kepada hambanya adalah bahwa Allah mensyari’atkan bagi
setiap kewajiban, sunnaha yang sejenisnya, agar orang mukmin bertambah imannya dengan
melakukan yang sunnah, dan menuempurnakan yang wajib pada hari kiamat karena kewajiban-
kewajiban mungkin ada yang kurang.

Sholat sunnah adalah sholat yang dikerjakan di luar sholat fardhu. Nabi Muhammad SAW
mengerjakan sholat sunnah selain untuk mendekatkan diri kepada Allah juga mengharapkan
tambahan pahala. Seseorang yang mengerjakan sholat sunnah maka ia akan mendapatan pahala,
jika tidak dikerjakan pun ia juga tidak mendapatkan dosa.

Sholat sunah di kelompokkan menjadi dua yaitu sholat sunnah berjama’ah dan sholat sunah
munfarid. Sholat sunah berjama’ah adalah sholat yang dikerjakan bersama salah satu menjadi
imam dan yang lain menjadi makmum dengan syarat telah ditentukan. Shalat sunnah jenis ini
status hukumnya adalah muakkad,contohnya: shalat idul fitri, idul adha, terawih, istisqa, kusuf
dan khusuf. Sedangkan, Sholat sunnah munfarid adalah sholat yang dilakukan sendirian. Status
hukumnya ada yang muakkad seperti: shalat sunnah rawatib dan tahajud. Ada pula yang status
hukumnya sunnah biasa ( ghairu muakkad ) seperti: shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, shalat
witir, dan lain-lain.1

[1] Anjen Dianawati, Kumpulan Sholat-Sholat Sunnah,Surabaya: Wahyu Media, 2010 Hal. 25

2
Di antara jenis sholat sunah terdapat sholat sunah yang dapat dilaksanakan secara berjama’ah,
munfarid, da nada yang dilaksanakan berjama’ah maupun munfarid.

Sholat sunah berjama’ah Sholat sunah dengan Sholat sunah munfarid


berjama’ah atau munfarid
 Sholat Idain (sholat  Sholat tarawaih  Sholat rawatib
idul fitri dan sholat  Sholat sunah witir  Sholat tahiyatul masjid
idul adha)  Sholat sunah dhuha  Sholat istikhoroh
 Shalat istisqa  Sholat sunah tahajjud  Sholat tasbih
 Sholat kusuf (gerhana  Sholat hajat
matahari) dan dan
khusuf (gerhana bulan)

Ini merupakan karunia Allah swt kepada hamba-Nya, dimana Allah mensyari’atkan bagi mereka
sarana mendekatkan diri kepada-Nya, dan menjadikan perbuatan berfariasai untuk meninggikan
derajat mereka, dan menghapus kesalahan-kesalahan mereka, melipatgandakan kebaikan. Maka
bagi Allah segala pui dan syukur.

B. Macam-Macam Sholat Sunah Berjama’ah

Sholat Sunnah Berjama’ah yaitu terdiri dari :

1. Sholat Idul Fitri dan Idul Adha


Idul fitri adalah sholat dua raka’at yang dikerjakan setahun sekali tepatnya tanggal 1
Syawal pada pagi hari. Sementara sholat hari raya Adha adalah sholat dua raka’at yang
dikerjakan setahun sekali tepatnya tanggal 10 Dzulhijah, pada pagi hari.
Sholat sunnah hari raya ini hukumnya sunnah muakad, dan lebih baik dikerjakan dengan
berjama’ah, tepatnya boleh di masjid atau lapangan, serta dilakukan ssebelum khutbah.
Dalam sebuah hadist dari Ibnu Umar.
Artinya: Adalah Rasulullah SAW, Abu bakar dan Umar, mereka sholat dua hari raya
sebelum diadakan khutbah ( H.R. Jama’ah) .

3
a. Sunnah dalam sholat I’d:
1. Mandi
2. Berpakaian yang rapih dan bersih
3. Memakai wewangian
4. Makan sebelum berangkat sholat idul fitri, sedangkan tidak disunnah kan makan apa-apa
sebelum berangkat sholat Idul Adha.
5. Melewati jalan yang berbeda saat pergi dan pulang sholat.3
6. Sholat Id dikerjakan berjama’ah
7. Takbir 7 kali pada rakaat pertama, saat setelah membaca doa iftitah, dan 5 kali pada
rakaat kedua sebelum membaca surat Al-Fatihah
8. mengangkat tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
9. Membaca tasbih 7 kali dan 5 kali sebelum takbir
10. Membaca surat Qaf atau surat Al-A’la pada rakaat pertama dan membaca surat Al-Qamar
atau surat Al-Gasiyah pada rakaat kedua.
11. Menyaringkan suara bacaan Al-Fatihah dan surat.
12. Setelah sholat Id dilakukan dua khutbah.
13. Memperbanyak takbir

b. cara melaksanakan sholat Idul Fitri dan idul Adha


1. Berdiri menghadap kiblat, lalu membaca lafadz niat sholat idul fitri

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ْ ‫سنَّ ِّة ِّل ِّع ْي ِّد ْال ِّف‬


‫ط ِّر َر ْك َعتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: aku niat sholat sunnah Idul fitri dua rakaat karena Allah ta’ala

3
Jawad. Mughniyah, Fiqih Lima madzab (Jakarta: Penerbit Lentera, 2010) Hal 45

4
Sholat idul adha lafadz niat nya adalah
‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬
‫ض َحى َر ْك َعتَي ِّْن ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
ْ َ‫سنَّ ِّة ِّل ِّع ْي ِّد اْال‬ َ ُ‫ا‬

Artinya: Aku berniat sholat sunnah Idul Adha karena Allah ta’ala

2. Membaca AllahuAkbar diikuti dengan mengangkat tangan sambil berniat dalam hati
3. Kedua tangan bersedekah dan membaca doa Iftitah
4. Membaca doa Iftitah tasbih
5. Mengangkat tangan setinggi bahu dan membaca AllahuAkbar begitu seterusnya sampai
takbir ke tujuh
6. Selesai tujuh takbir dilanjutkan dengan bacaan surat Al-fatihah, atau ayat-ayat tertentu,
kemudian ruku’, i’tidal sujud, duduk diantara dua sujud, dan sujud yang kedua.
7. Berdiri lagi sambil membaca takbir tanpa mengangkat kedua tangan lalu bersedekap
membaca tasbih
8. Membaca Allahu Akbar, sambil mengangkat kedua tangan. Setelah itu kembali
bersedekap membaca tasbih dan melakukan takbir yang kedua.
9. Bersedekap, membaca tasbih dan takbir ketiga. Setelah itu kembali bersedekap, membaca
tasbih dan melakukan takbir yang ke empat. Setelah itu kembali bersedekap membaca
tasbih dan melakukan takbir yang kelima. Setelah itu kembali bersedekap.
10. Dilanjutkan dengan membaca ta’awwudz dan surat Al-Fatihah, surat atau ayat-ayat
tertentu, kemudian ruku, I’tidal, sujud, duduk dintara dua sujud, sujud yang kedua dan
tasyahud akhir. Setelah itu memberikan salam ke kanan dan ke kiri.

Bunyi lafadz Takbir :

َ ‫ُآلَاِلهَُُاِالَّللا‬،‫ُاَللُُُا َ ْكبَر‬،‫ُاَللُُُا َ ْكبَر‬،‫اَللُُُا َ ْكبَر‬


ُ‫ُُوُللاُُا َ ْكبَر‬
ُ‫ُُوُِللُُِا ْل َح ْمد‬
َُ ‫اَللُُا َ ْكبَر‬
َ ‫ُآلَاِلهَُُاِالَّللا‬.ً‫ُُوا َ ِص ْيال‬
ُ، َ‫ُُوالَنَ ْعبدُُاِالَُُّاِيَّاهُُم ْخ ِل ِصيْنَُُلَهُُال ِ ِّد ْين‬ َ ‫ُوا ْل َح ْمدُُِللُُِ َكثِي ًْر‬،‫ا‬
َّ ً‫ُوس ْب َحانَُُللاُُِبك َْرة‬،‫ا‬ َ ‫اَللُُا َ ْكبَرُُ َكبِي ًْر‬

5
َُُّ‫ُآلَاِلهَُُاَال‬،‫ُُوحْ دَه‬
َ ‫اب‬ َ ‫ُواَع ََّزج ْندَه‬،
َ ‫ُُو َه َز َمُُاْالَحْ َز‬ َ ‫ع ْبدَه‬ َ َ‫ُون‬،
َ ُُ‫ص َر‬ َ ‫َقَُُو ْعدَه‬
َ ‫صد‬ َ ‫ُآلَاِلهَُُاِالَّللا‬، َ‫َولَ ْوك َِر َهُُا ْلكَافِر ْون‬
َ ُ،‫ُُوحْ دَه‬
ُ‫ُُوُِللُُِا ْل َح ْمد‬
َُ ‫ُاَللُُا َ ْكبَر‬،‫ُُوللاُُا َ ْكبَر‬
َ ‫للا‬

Perlu diketahui bahwa pada hari idul Fitri dan Adha, anak-anak besar kecil, tua muda supaya
meramaikannya, bahkan bagi wanita-wanita yang sedang haid pun dianjurkan keluar ke
lapangan, sekalipun mereka tidak ikut sholat.

‫سلَّ َم أ َ ْن‬
َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ ‫للَا‬ ُ ‫ أ َ َم َرنَا َر‬: ‫ت‬
َّ ‫سو ُل‬
َ ِّ‫للَا‬ ْ َ‫ع ْنها قَال‬ َّ ‫ي‬
َ ُ‫للَا‬ َ ‫ض‬ َ ‫ع ْن أ ُ ِّ هم‬
ِّ ‫ع ِّطيَّةَ َر‬ َ ‫روى البخاري ومسلم‬
َ‫صالة َ َويَ ْش َه ْدن‬ َّ ‫َّض فَيَ ْعت َِّز ْلنَ ال‬ ُ ‫ فَأ َ َّما ْال ُحي‬، ‫ُور‬
ِّ ‫ت ْال ُخد‬ َ ‫ض َحى ْالعَ َواتِّقَ َو ْال ُحي‬
ِّ ‫َّض َوذَ َوا‬ ْ َ ‫ط ِّر َواأل‬ ْ ‫نُ ْخ ِّر َج ُه َّن فِّي ْال ِّف‬
‫ ِّلت ُ ْلبِّ ْس َها أ ُ ْخت ُ َها ِّم ْن ِّج ْلبَابِّ َها‬: ‫ قَا َل‬. ٌ‫ون لَ َها ِّج ْلبَاب‬
ُ ‫ إِّحْ دَانَا ال يَ ُك‬، ِّ‫للَا‬ ُ ‫ يَا َر‬: ُ‫ قُ ْلت‬. َ‫ْال َخي َْر َودَع َْوة َ ْال ُم ْس ِّل ِّمين‬
َّ ‫سو َل‬

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Ummu Athiyah radhiallahu ‘anha; beliau
berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk keluar pada hari
Idul Fitri dan Idul Adha, baik ‘awatiq(wanita yang baru baligh), wanita haid, maupun gadis
yang dipingit. Adapun wanita haid, mereka memisahkan diri dari tempat pelaksanaan shalat
dan mereka menyaksikan kebaikan serta dakwah kaum muslimin. Aku berkata, ‘Wahai
Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab.’ Beliau menanggapi, ‘Hendaklah
saudarinya (maksudnya: sesama muslimah) meminjamkan jilbab kepadanya.

Hikmah : a) memperoleh pengampunan dari segala dosa.

b) menjadikan diri kita bersih dari dosa seperti bayi.

c) mendekatkandiri kepada Allah swt.

2. Sholat Istisqa

Sholat istisqa adalah sholat sunah untuk memohon hujan dan disunatkan bagi orang-orang yang
mukim atau musafir, dikala sangat menghajatkan air karena tidak ada hujan atau keputusan dari
sumbernya.

Cara melakukanya ada tiga cara, yaitu :

a. Berdoa saja di sembarang tempat dan waktu dengan suara yang nyaring atau lemah

6
b. Menambah doa istisqa’ pada khutbah jum’at
c. Dengan sholat dua raka’at yang disertai dengan dua khutbah

Lafadz niat :

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬
‫اء َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
ِّ ‫سنَّ ِّة‬
ِّ َ‫اال ْستِّ ْسق‬ َ ُ‫ا‬
Artinya : aku niat sholat sunah istisqa dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allahu akbar

sebelum sholat istisqo, dikerjakan hendaknya:

a. Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena doa yang berpuasa tidak akan ditolak

b. Menjauhi kedzoliman, dan taubat dari kemaksiatan

c. Berbuat baik dan bersedekah.

d. Pada hari ke 4 keluar menuju tempat sholat dengan mengajak anak-anak, orang tua, dan
binatang ternak, dengan terlebih dahulu mandi bersiwak, bersuci, dan mengenakan
pakaian yang sederhana, tidak memakai wewangian, berjalan dengan tenang dan rendah
hati.

Pada saat memulai sholat istisqo bilal menyerukan

Artinya:

"Marilah kita kerjakan sholat berjamaah."

Pelaksanakan sholat istisqo sama dengan sholat Id yaitu dengan melakukan takbir 7 kali pada
rakaat pertama, dan 5 kali pada rakaat kedua dengan mengangkat kedua tangan setinghi bahu,
dan setelah itu dilakukan dua khutbah.

Pada rakaat perta sebaik nya membaca surat Al-A'la dan pada rakaat kedua surat Al-Ghasiyah.
Bacaan ini di dzharkan seperti pada sholat Id.

Setelah selesai sholat dilanjutkan dengan dua khutbah. rukun dan syarat dua khutbah istisqo ini
sama denga dua khutbah Id. Ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam khutbah istisqo
yaitu:

7
a. Disunnahkan bagi khotib memakai selendang(sorban)

b. Membaca istighfar 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.
Lafadznya :

ُ ‫ي ْالقَي ُّْو ُم َواَت ُ ْو‬


‫ب اِّلَ ْي ِّه‬ ُ ‫ِّى الَاِّلَهَ اِّاله ُه َو ْال َح‬
ْ ‫ا َ ْست َ ْغ ِّف ُرالله َه ْال َع ِّظ ْي َمالَّذ‬

Artinya:

"Aku memohon ampun pada Allah yang maha agung, yang tidak ada Tuhan kecuali dia yang
maha hidup dan bersiri sendiri, dan aku bertaubat kepadanya.

c. Khutbah berupa anjuran untuk bertaubat dan memperbanyak istighfar, serta merendahkan
diri kepada allah.

d. Kedua tangan diangkat lebih tinggi pada saat berdoa.

e. Memperbanyak doa dan istighfar dan khotib membaca pula surat Nuh ayat 10 -11.

Yaitu:

ً ‫علَ ْينَا ِّمد َْر‬


‫ارا‬ َ َ‫اَلَّل ُه َّم اِّنَّا نَ ْست َ ْغ ِّف ُرَكَ اِّنََّكَ ُك ْنت‬
َّ ‫َغفَّا َرا فَا َ ْر ِّس ِِّل ال‬
َ ‫س َما َء‬

Artinya:

"Mohonlah ampun kepada Tuhan mu, sesungguh nya dia adalah pengampun, pasti dia akan
mengirimkan hujan kepada mu dengan lebat"

f. Pada saat berdoa pada khutbah kedua khotib hendaklah memindahkan selendangnya dari
kanan ke kiri dan yang diatas menjadi di bawah, sambil berpaling kearah kiblat,
membelakangi makmum.makmum pun ikut memindahkan lerak selendangnya seperti
yang dilakukan khotib, sebagai isyarat perubahan situasi dari ituasi yang penuh dengan
kesulitan kepada situasi yang mudah .

g. khotib mengeraskan dan merwndahkan suara saat berdoa. Saat suara keras, makmum
mengucapkan "Aamiin", sedangkan saat khotib merendahkannya, makmum ikut berdoa.

doa-doa yang dibaca :

8
ٍ ‫ق َوالَ َبالَءٍ َوالَ َهد ٍِّم َوالََغ ََر‬
‫ق‬ ٍ ‫عذَا‬
ٍ ْ‫ب َوالَ ُمح‬ ُ ‫س ْق َيا َرحْ َم ٍة َوالَ تَجْ َع ْل َها‬
َ ‫س ْق َيا‬ ُ ‫اَلَّل ُه َّم اجْ َع ْل َها‬

"Wahai Allah jadikanlah hujan itu, hujan yang memberi rahmat, jangan engkau jadikan hujan
menjadi azab, bukan hujan yang membinasakan, bukan hujan yang menimbulkan bahaya, bukan
hujan yang menghancurkan, dan bukan pula hujan yang menenggelamkan.

َ َ‫ط ْو ِّن اْالَ ْو ِّديَ ِّة اَلَّل ُه َّم َح َوا لَ ْينَا َوال‬
‫علَ ْينَا‬ ُ ُ‫ش َج ِّر َوب‬
َّ ‫ت ال‬ ْ ‫ب َوا‬
ِّ ِّ‫ال َك ِّام َو َمنَاب‬ ‫علَى ِّ ه‬
ِّ ‫الط َرا‬ َ ‫اَلَّل ُه َّم‬

"Wahai Allah hendaklah engkau turunkan hujan, diatas bukit-bukit, tempat tumbuhnya
pepohonan, dan bagian dalam lembah. Wahai Allah! Turunkanlah hujan disekitar kami, jangan
engkau turunkan hujan yang membahayakan kami."

Hikmah: dapat menurunkan hujan disaat terjadi kemarau panjang.4

3. Sholat Kusuf (Gerhana Matahari) dan Sholat Khusuf (Gerhana Bulan)


a. Sholat Kusuf

Sholat khusuf adalah sholat dua gerhana, yakni sholat karena gerhana matahari dan gerhana
bulan. Kalau gerhana bulan kita lakukan shalat khusuf,dan kalau gerhana matahari kita lakukan
shalat Khusuf,kedua shalat ini hukumnya sunat muakkad.

Waktu melaksanakan gerhana matahari yaitu dari timbul gerhana itu sampai matahari kembali
sebagaimana biasa,atau sampai terbenam.sedang shalat gerhana bulan waktunya mulai dari
terjadinya gerhana itu,sampai bulan nampak penuh

Bacaan pada shalat gerhana matahari hendaklah rendah(sir).sementara dalam shalat gerhana
bulan bacaan dikeraskan (jahar).

4
Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah (Jakarta: Darul Fath, 2004) Hal 34

9
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Gerhana:

a. Berdiri menghadap kiblat dan membaca lafal niat:

*Gerhana Matahari

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬
‫ف َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬ ُ ‫سنَّةَ ْال ُك‬
ِّ ‫س ْو‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya:

" Aku berniat shalat sunat gerhana matahari dua rakaat karena Allah Ta'ala"

*Gerhana bulan

‫للَاُ ا َ ْك َبر‬
‫ف َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬ ُ ‫سنَّةَ ْال ُخ‬
ِّ ‫س ْو‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya:

"Aku berniat shalat sunat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'alaa"

b. Mengangkat tangan setinggi bahu,dan jari jari sejajar dengan telinga diikuti dengan bacaan
"ALLAAHU AKBAR".

c. Membaca doa iftitah,ta'awudz,surat Al-Fatihah dan surat atau ayat-ayat yang panjang,lalu ruku
dengan membaca tasbih.

d. Berdiri kembali ( I'tidal ),membaca Ta'awwudz, surat Al-Fatihah,dan surat atau ayat ayat lain
yang lebih pendek. Kemudian ruku' diikuti dengan bacaan tasbih.

e. I'tidal, kemudian sujud,duduk diantara dua sujud,sujud yang kedua,dan berdiri untuk
mengerjakan rakaat kedua.

f. Rakaat kedua sama dengan rakaat pertama kemudian diakhiri dengan salam.

Selesai sholat Gerhana,di sunatkan melaksanakan dua khutbah, yang rukun dan syaratnya
sama dengan dua khutbah Jum'at yang berisi anjuran untuk bertaubat,dan mempernanyak
nerbuatan baik.

10
Hikmah : kita dapat mendekatkan diri kepada allah, dan merupakan perwujutan rasa kagum kita
akan fenomena yang langkah ciptaan ALLAH SWT.

4. Sholat Tarawih

Sholat tarawih adalah sholat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Sholat itu hukumnya
sunnah Muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjamaah. Dilakukan sesudah sholat Isya
sampai waktu fajar. Sholat sunnah ini disebut juga “qiyamu Ramadhan”. Bilangan rakaat nya
yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw ada delapan raka’at . umar bin Khatab mengerjakan
sampai 20 raka’at.

Bilangan rakaat shalat tarawih

Madzhab Bilangan Alasan

Syafi’I 20 Berdasarkan yang dilakukan oleh


Khalifah Umar bin Khatab dalam
Hanafi 20
rangka mensyiarkan malam
Hambali 20 ramadhan

Melihat penduduk Madinah


Maliki 39 melakukan shalat tarawih 39 rakaat
disertai shalat witir

melihat Nabi melakukan shalat


hadits malam pada bulan ramadhan
11
Aisyah maupun selain ramadhan hanya
sebanyak 11 rakaat

Perbedaan pendapat tentang hal ini tidak perlu menjadi bahan pertentangan karena tarawih itu
merupakan bagian dari shalat malam yang jumlah rakaatnya tidak terbatas. Semua itu untuk
menghidupkan malam ramadhan yang banyak berkahnya. Jika shalat tarawih dilaksanakan empat
rakaat maka tidak diselingi dengan tasyahud awal.

11
Amalan Umar bin Khatab ini dipakai oleh ijma.

Ada dua cara untuk melaksanakan sholat tarawih yaitu: dua rakaat disertai salam, dan empat
raka’at disertai salam. Setelah selesai aholat tarawih hendaknya diteruskan dengan sholat witir,
sekurang-kurang nya satu raka’at.

Lafadz niat sholat Tarawih:

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬


‫اِّ َما ًما) ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬/‫سنَّةَ الت َّ َرا ِّو ْيحِّ َر ْكعَتَي ِّْن ( َمأ ُم ْوء ًما‬ َ ُ‫ا‬

Artinya:

“Aku niat mengerjakan sholat sunnah Tarawih dua rakaat(sebagai makmum/imam) karena Allah
Taala.

Dalam sholat Tarawih surat-suratyang seing dibaca adalah surat-surat pendek yang sudah
biasa dibaca oleh Masyarakat. akan tetapi sebaiknya setelah membaca Al-FAtihah pada malam
pertama sampai dengan malam pertengahan Ramadhan urutan surat yang dibaca pada setiap
raka’at pertama adalah At-Takaatsur. Al-Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-MAuun, Al-
Kautsar, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab, dan pada rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlas.

Pada pertengahan Ramadhan sampai akhirnya, pada saat raka’at pertama sebaiknya
membaca surat Al-Qadr, dan pada raka’at kedua secara berurutan dibaca: At-TAkaatsur, Al-
Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa’uun, Al-Kautsar, Al-KAafiruun, An-Nashr dan Al-
Lahab.

Disunnahkan untuk mengakhiri sholat tarawih dengan bacaan doa qunut setelah mengerjakan
sholat witir. Dalam bulan RAmadhan kaum muslimin disunnahkan memperbanyak
“Tadarus”(membaca Al-Qur’an) memperbanyak membaca sholawat, Dzikir, dan doa.

Doa sesudah shola tarawih :

َ َ‫ َو ِّل َما ِّع ْندََك‬. َ‫لز َكاةِّ فَا ِّع ِّليْن‬


. َ‫طا ِّلبِّيْن‬ َّ ‫ َو ِّل‬. َ‫صالَةِّ َحافِّ ِّظيْن‬
َّ ‫ َو ِّلل‬. َ‫ض ُم َؤ ِّدهيْن‬ ِّ ِّ‫ َو ِّل ْلفَ َرائ‬. َ‫ام ِّليْن‬
ِّ ‫ان َك‬ ِّ ْ ‫اَللّٰ ُه َّم اجْ َع ْلنَا ِّب‬
ِّ ‫اال ْي َم‬
. َ‫ َوفِّى اْآل ِّخ َرةِّ َرا َِّغبِّيْن‬. َ‫ َوفِّى الدُّ ْنيَا زَ ا ِّه ِّديْن‬. َ‫ضيْن‬ ِّ ‫ع ِّن الَّل ْغ ِّو ُم ْع ِّر‬
َ ‫ َو‬. َ‫س ِّكيْن‬ ‫ َو ِّب ْال ُهدَى ُمت َ َم ِّ ه‬. َ‫اجيْن‬ ِّ ‫َو ِّل َع ْف ِّوَكَ َر‬

12
‫سلَّ َم يَ ْو َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ َ ‫اء ُم َح َّم ٍد‬ِّ ‫ َوتَحْ تَ لَ َو‬. َ‫صابِّ ِّريْن‬ َ ‫علَى ْالبَالَ ِّء‬ َ ‫ َو‬. َ‫اء شَا ِّك ِّريْن‬ ِّ ‫ َو ِّللنَّ ْع َم‬. َ‫اضيْن‬
ِّ ‫اء َر‬
ِّ ‫ض‬َ َ‫االق‬ ْ ِّ‫َوب‬

َ ‫ع ٰلى‬
. َ‫س ِّري ِّْر ْال َك َرا َم ِّة قَا ِّع ِّديْن‬ َ ‫ َو‬. َ‫َاجيْن‬
ِّ ‫ار ن‬ ِّ َ‫ َواِّلَى ْال َجنَّ ِّة د‬. َ‫ض َو ِّار ِّديْن‬
ِّ َّ‫ َو ِّمنَ الن‬. َ‫اخ ِّليْن‬ ِّ ‫ َواِّلَى ْال َح ْو‬. َ‫سائِّ ِّريْن‬ َ ‫ْال ِّقيَا َم ِّة‬
‫س ٍِل‬ َ ‫طعَ ِّام ْال َجنَّ ِّة آ ِّك ِّليْنَ َو ِّم ْن لَبَ ٍن َو‬
َ ‫ع‬ َ ‫ َو ِّم ْن‬. َ‫ق َو ِّد ْيبَاجٍ ُمتَلَبِّه ِّسيْن‬ ٍ ‫س ْند ٍُس َواِّ ْستَب َْر‬ُ ‫َو ِّم ْن ُح ْو ٍر ِّعي ٍْن ُمت َزَ ه ِّو ِّجيْنَ َو ِّم ْن‬
َ‫اريْقَ َو َكأ ْ ٍس ِّ هم ْن َّم ِّعيْن‬ ٍ ‫ بِّا َ ْك َوا‬, َ‫َاربِّيْن‬
ِّ َ‫ب َّواَب‬ ِّ ‫صفًّى ش‬ َ ‫ُم‬

ْ َ‫سنَ ا ُ ْو ٰلئَِّكَ َرفِّ ْيقًا ذَلَِّكَ ْالف‬


ِّ‫ض ُِل ِّمنَ هللا‬ ُ ‫صا ِّل ِّحيْنَ َو َح‬
َّ ‫آء َوال‬
ِّ َ‫ش َهد‬ َ َ‫َم َع الَّ ِّذيْنَ ا َ ْن َع ْمت‬
‫علَ ْي ِّه ْم ِّمنَ النَّبِّ ِّيهيْنَ َوال ِّ ه‬
ُّ ‫ص ِّده ْي ِّقيْنَ َوال‬
َ ِّ‫َو َكفَى ِّباهلل‬
‫ع ِّل ْي ًما‬

‫اء ْال َم ْرد ُْو ِّديْن‬


ِّ َ‫اء ْال َم ْقب ُْو ِّليْنَ َوالَتَجْ عَ ْلنَا ِّمنَ اْالَ ْش ِّقي‬ َ َ‫ش ِّر ْيفَ ِّة ْال ُمب‬
ُّ ‫ار َك ِّة ِّمنَ ال‬
ِّ َ‫سعَد‬ َّ ‫اَللّٰ ُه َّم اَجْ عَ ْلنَا فِّى ٰه ِّذ ِّه اللَّ ْيلَ ِّة ال‬
َّ ‫ش ْه ِّرال‬

َ‫ب ا ْل َعالَ ِّميْن‬


ِّ ‫اح ِّميْنَ َو ْال َح ْمدُ ِّهللِّ َر ه‬
ِّ ‫الر‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َوآ ِّل ِّه َو‬
َّ ‫صحْ ِّب ِّه اَجْ َم ِّعيْنَ ِّب َرحْ َمتَِّكَ َياا َ ْر َح َم‬ َ ‫َو‬

Artinya :

"Ya Allah, Jadikanlah kami berkat iman orang-orang yang sempurna, orang-orang yang
mengerjakan hal-hal yang fardu, orang-orang yang memelihara sholat, orang-orang yang
menunaikan zakat, orang-orang yang mengharapkan pahala yang ada di sisi-Mu, orang-orang
yang mengharapkan ampunan-Mu, orang-orang yang berpegang teguh kepada hidayah, orang-
orang yang berpaling dari perbuatan yang sia-sia, orang-orang yang berzuhud terhadap
duniawi, orang-orang yang mengharapkan pahala akhirat, orang-orang yang ridha dengan
qada, orang-orang yang mensyukuri nikmat, orang-orang yang sabar menghadapi cobaan dan
musibah, dan orang-orang yang berjalan di bawah panji Nabi Muhammad Saw, kelak di hari
kiamat, orang-orang yang digiring munuju telaga (Kausar) untuk meminum airnya, orang-orang
yang masuk kedalam surga, orang-orang yang diselamatkan dari neraka, orang-orang yang
didudukkan di atas dipan-dipan kemuliaan, orang yang mengawini bidadari-bidadari yang
bermata jeli, orang-orang yang mengenakan pakaian dari sutra tipis dan tebal, orang-orang
yang memakan makanan surga, dan minum dari air susu dan madu dengan memakai gelas-gelas
dan cerek-cerek serta sloki (piala) yang langsung dari sumber-sumbernya."

"Yaitu dengan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka dari kalangan
para nabi, kaum siddiqin, para syuhada dan orang-orang yang saleh, mereka adalah sebaik-
baik teman, yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha
Mengetahui”

"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang berbahagia yang diterima amal perbuatannya
dalam bulan yang mulia dan diberkati ini, dan janganlah Engkau jadikan kami orang-orang
celaka yang ditolak amal perbuatannya"

13
"Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Nabi Muhammad beserta keluarga dan para
sahabatnya, dengan rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara pengaasih, dan
segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Hikmah : a). Menambah amalah dibulan ramadlan

b) Mendekatkan diri kepada Allah

C. Macam-Macam Sholat Sunah Munfarid


1. Sholat Witir

Sholat Witir adalah sholat malam yang raka’at nya ganjil, paling sedikit dikejakan dengan satu
raka’at dan paling banyak dikerjakan dengan 11 rakaat. Hokum shilat sunnah witir itu adalah
sunnah Muaakad, yang waktu mengerjakannya sesudah sholat Isya hingga fajar dan biasanya
dirangkaikan dengan sholat sunnah tarawih. Sholat witir sangat diutamakan, sebagaimana sabda
Nabi saw:

Artinya:

“sholat witirlah kamu, karena sesungguhnya Allah suka pada bilangan ganjil.”

Cara mengerjakan sholat sunnah Witir

Sholat sunnah witir yang dikerjakan dengan satu rakaat atau lebih, boleh dikerjakan dengan dua
rakaat satu salam dan yang terakhir satu rakaat satu salam, misalnya mengerjakan sholat sunnah
witir 3 rakaat maka dikerjakan dengan satu salam dengan tanpa tasyahud awal. Sholat witir
dikerjakan di bulan Ramadhan sesudah tanggal 15, maka hendaklah membaca doa qunut pada
rakaat yang terakhir sesudah I’tidal.

Lafadz niat sholat sholat sunnah Witir:

Sholat sunnah witir dua rakaat.

‫سنَّةَ ْال ِّوتْ ِّر َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬


‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya:

14
“ Aku niat mengerjakan sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah yang Maha Tinggi.

Niat sholat sunnah witir dengan satu rakaat:

‫سنَّةَ ْال ِّوتْ ِّر َر ْك َعةً ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬


‫للَاُ ا َ ْكبَ ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya:

“Aku niat mengerjakan sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Yang MAha Tinggi.

Doa sesudah sholat Witir

Setelah sholat witir, dianjurkan membaca doa sebagai berikut:

Artinya:

“Wahai Tuhan ku, sesungguhnya kami memohon kepada mu iman yang langgeng, kamin mohon
kepada mu hati yang khusyu’ kami memohon kepada mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon
kepada mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada mu amal yang sholeh, kami memohon
kepada mu agama yang lurus, kami memohon kepadamu ampunan dan kesehatan, kami
memohon kepada mu bersyukur atas kesehatan, dan kami memohon kepadamu kecukupan dari
semua manusia. Wahai Tuhan ku Tuhan kami, terimalah sholat kami, puasa kami , ruku’ kami
khusyu kami, kerendahan kami, dan pengabdian kami, serta sempurnakanlah kekurangan kami.
Wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai dzat yang maha penyayang,. Berilah
kesejahteraan kepada sebaik-baik makhluk yakni Nabi Muhammad, kepada keluarganya dan
kepada semua sahabatnya, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Hikmah :

Dari Abu Bashrah al-Ghifari Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:

‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, yaitu shalat
Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat ‘Isya’ hingga shalat Shubuh.'” [HR.
Ahmad].

15
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’alatelah memberi kalian
tambahan shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir.”

2. Sholat Dhuha

Sholat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu maatahari sedang naik.
Sekurang-kurangnya shalat dhuha ini dua raka’at, boleh empat raka’at, enam raka’at, atau
delapan raka’at. Waktu shalat dhuha ini kira-kira matahari sedang naik setinggi 7 hasta (pukul
tujuh sampai masuk waktu zuhur).

Bacaan surat dalam shalat dhuha pada raka’at pertama ialah surat Asy-Syamsu dan pada raka’at
kedua surat Adh-Duhuha.

a. Lafazh niatnya sebagai berikut :

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬


‫سنَّةً الضهحى َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat sholat sunah dhuha dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

b. Doa yang dibacakan setelah selesai salat dhuha :

ْ ‫ َو ْال ِّع‬، َ‫ َو ْالقُد َْرة َ قُد َْرتَُك‬، َ‫ َو ْالقُ َّوة َ قُ َّوتَُك‬، َ‫ َو ْال َج َما َل َج َمالَُك‬، َ‫ َو ْال َب َها َء َب َها ُءَك‬، َ‫ض َحا ُءَك‬
َ‫ص َمة‬ ُّ ‫اَلل ُه َّم ا َِّّن ال‬
ُ ‫ض َحآ َء‬
‫س ْرهُ َوا ِّْن‬
‫س ًرا فَ َي ِّ ه‬ ِّ ‫آء فَأ َ ْن ِّز ْلهُ َوا ِّْن َكانَ ِّفى اْالَ ْر‬
َّ ‫ض فَأ َ ْخ ِّرجْ هُ َوا ِّْن َكانَ ُم َع‬ َّ ‫ اَلل ُه َّم ا ِّْن َكانَ ِّر ْزقِّى ِّفى ال‬. َ‫ص َمتَُك‬
ِّ ‫س َم‬ ْ ‫ِّع‬
َ‫اءَكَ َو َج َمالَِّكَ َوقُ َّوتَِّكَ َوقُد َْرتَِّكَ آ ِّت ِّن ْى َمآاَتَيْتَ ِّع َبادََك‬
ِّ ‫اءَكَ َوبَ َه‬
ِّ ‫ض َح‬
ُ ‫ق‬ َ َ‫َكانَ َح َرا ًما ف‬
ِّ ‫ط ِّ هه ْرهُ َوا ِّْن َكانَ َب ِّع ْيدًا فَقَ ِّ هر ْبهُ ِّب َح ه‬
َ‫صا ِّل ِّحيْن‬
َّ ‫ال‬

Artinya :

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan

16
adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka
turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah,
apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-
Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-
hambaMu yang soleh”.

Diantara keutamaan shalat dhuha tersebut adalah :

1. Pahalanya seperti bersedekah

Sebagaimana hadist Rasulullah saw, yang berbunyi :

“Disetiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah
sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah,s etiap tahlil (ucapan
lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh
kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat
Dhuha sebanding dengan pahala semua itu”

2. Dicukupi kebutuhannya

Sholat Dhuha yang dilakukan oleh seseorang diawal hari menjanjikan tercukupinya rezeki atau
kebutuhan seseorang tersebut di akhir hari. Shalat Dhuha merupakan shalat yang dilakukan
untuk memohon rizki kepada Allah SWT. Hal tersebut ditunjukan oleh ketentuan waktu
pelaksanaan dan tersirat dalam do’a yang dibaca setelah pelaksanaan shalat tersebut. Selain itu,
Allah juga berjanji pada setiap umat islam yang rajin melaksanakan shalat Dhuha untuk
mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, setidaknya kebutuhannya disore atau diakhir hari.
Dengan janji-Nya tersebut, Allah sebenarnya ingin memberikan balasan dan imbalan atas
kesediaan hamba-Nya untuk mengingat diri-Nya di waktu Dhuha dengan memenuhi apa-apa
yang menjadi kebutuhan dia sepanjang hari itu. Janji Allah tersebut dapat ditemukan dalam
sebuah hadist qudsi. Rasulullah saw. Yang bunyinya :

“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Wahai anak Adam, cukuplaah bagi-Ku empat
rekaat di awal hari, maka Aku akan mencukupimu disore harimu”

3. Meraih Ghanimah atau keuntungan yang lebih cepat

17
Orang yang dengan tekun mengerjakan shalat dhuha akan memperoleh ghanimah atau
keuntungan yang lebih cepat atas izin Allah SWT. Rasulullah pun menimbang bahwa
keuntungan yang akan diperoleh oleh mereka yang melaksanakan shalat Dhuha akan berjumlah
lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan yang bisa diperoleh oleh para mujahid tersebut.
Hal ini sebagaimana sabda rasullulah SAW yang bunyinya :

“Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara
tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan
diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw bersabda; “Maukah
kalian aku tunjukan kepada tujuanpaling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi),
paling banyak ghanimah(keuntungan)nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab: “Ya! Rasul
berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan
shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak
ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya”

4. Diganjar dengan rumah di surga

Orang yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk melaksanakan shalat Dhuha 12 raka’at
di awal hari akan dijanjikan ganjaran oleh Allah berupa sebuah rumah indah yang terbuat dari
emas kelak diakhirat. Hal ini menurut Anas Bin Malik yang mendengar bahwa Rasulullah
sawbersabda :

“Siapa saja yang shalat Dhuha 12 rekaat, Allah akan membuat untuknya sebuah istana yang
terbuat dari emas di surga”” (HR. Ibnu Majah)

5. Mendapat pahala haji dan umrah

Orang yang melaksanakan sholat Dhuha dengan tekun akan mendapatkan pahala haji dan umrah
sempurna Dari Anas ra berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat
fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit
matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah;
sempurna, sempurna, sempurna”

6. Menggugurkan dosa

18
Shalat Dhuha akan menggugurkan dosa-dosa orang yang rutin melakukan ibadah shalat dhuha
meskipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. Berikut hadist yang memperkuat hal ini. Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :

“Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu
sebanyak buih dilautan” (HR. Tirmidzi)

7. Dibuatkan pintu khusus di surga

Keutamaan lain yang dijanjikan Allah bagi orang yang tekum mengerjakan shalat dhuha adalah
bahwa dia akan dibuatkan pintu khusus di surga kelak, yakni pintu yang dinamakan pintu Dhuha.
Dengan demikian maka jelaslah bahwa orang yang tekun mengerjakan shalat dhuha memiliki
kedudukan yang tinggi di mata Allah SWT hingga dibuatkan pintu tersendiri untuk memasuki
surga tidak memandang apakah ia muslim sejak lahir maupun mualaf. Rasulullah bersabda: Dari
Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda,

“sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang hari
kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang melazimkan shalat Dhuha? Inilah
pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah” (HR.Thabrani).

3. Sholat Tahajjud

Sholat tahajjud ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitnya dua raka’at
dan sebanyak-banyaknya tida terbatas. Waktunya sesudah ahalat isya sampai terbit fajar. Shalat
di waktu malam hanya dapat disebut tahajjud dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun
tidur malam, sekalipun tidur itu hanya sebentar. Jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumnya,
maka itu bukan shalat tahajjud, tetapi shalat-shalat sunnah saja seperti witir.

Jika sudah diketaui waktu melakukan ibadah ini dari waktu isya sampai waktu subuh, sedang
sepanjang mala mini ada saat-saat utama, kebih utama, maka mala mini panjnag itu kita bagi tiga
bagian :

1. sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19 sampai jam 22, ini saat uatama

2. sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22 sampai dengan jam 1 ini saat yang lebih
utama

19
3. sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 1 sampai dengan masuknya waktu subuh, ini
adalah saat yang paling utama.

a. Lafazh niatnya sebagai berikut :

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬


‫سنَّةَ الت ه َه هج ِّد َر ْك َعتَي ِّْن ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat shalat sunah tahjjud dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

b. Doa setelah shalat tahajjud :

ِّ ‫ت واْالَ ْر‬
.‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬ َّ ‫ َولََكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ َما ِّلَكُ ال‬.‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬
ِّ ‫س َم َوا‬ ِّ ‫ت َواْالَ ْر‬ َّ ‫اَلل ُه َّم لََكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ قَيِّه ُم ال‬
ِّ ‫س َم َوا‬
َ‫ َولََكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ ْال َح ُّق َو َو ْعدَُكَ ْال َح ُّق َو ِّلقَا ُءَكَ َح ٌّق َوقَ ْولَُك‬.‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬ ِّ ‫ت َواْالَ ْر‬ِّ ‫س َم َوا‬َّ ‫َولََكَ ْال َح ْمدُ ا َ ْنتَ نُ ْو ُر ال‬
‫عةُ َح ٌّق‬ َّ ‫سلَّ َم َح ٌّق َوال‬
َ ‫سا‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ ُ َّ‫َح ٌّق َو ْال َجنَّةُ َح ٌّق َوالن‬
َ ٌ‫ار َح ٌّق َوالنَّبِّي ُّْونَ َح ٌّق ُم َح َّمد‬

. ‫ص ْمتُ َواِّ َليَْكَ َحا َك ْمتُ َفا َْغ ِّف ْر ِّل ْي َما َقد َّْمتُ َو َما‬ َ ‫علَيَْكَ ت ََو َّك ْلتُ َواِّلَيَْكَ اَنَبْتُ َو ِّبَكَ خَا‬ َ ‫اَلل ُه َّم لََكَ ا َ ْسلَ ْمتُ َو ِّبَكَ ا َ َم ْنتُ َو‬
َ‫ َوالَ َح ْو َل َوال‬. َ‫ ا َ ْنتَ ْال ُمقَ ِّده ُم َوا َ ْنتَ ْال ُم َؤ ِّ هخ ُر الَاِّلَهَ اِّالَّ ا َ ْنت‬.‫ا َ َّخ ْرتُ َو َما اَس َْر ْرتُ َو َما ا َ ْعلَ ْنتُ َو َما ا َ ْنتَ ا َ ْعلَ ُم بِّ ِّه ِّمنِّه ْي‬
ِّ‫قُ َّوة َ اِّالَّ ِّباهلل‬

“Ya Allah Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi beserta
makhluk yang ada di dalamnya. Milik.Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa langit dan bumi
beserta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan
bumi beserta makhluk yang ada di dalamnya. Milik.Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Haq
(benar), janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan.Mu adalah benar, perkataan.Mu benar,
surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu
benar, dan hari kiamat itu benar (ada). Ya Allah.. Hanya kepada.Mu lah aku berserah diri,
hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada.Mu lah aku bertawakkal hanya kepada.Mu
lah aku kembali, hanya dengan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada.Mu lah aku
berhukum. Oleh Sebab itu ampunilah segala dosaku, yang sudah kulakukan dan yang (mungkin)
akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa
lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku.

20
Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan selain
Engkau, dan Tiada daya upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”

c. Fadhilah shalat tahajjud :

Shalat tahajjud yakni shalat malam itu sangat dianjurkan sebagaimana firman Allah Swt

َ َ‫َو ِّمنَ الهل ْي ِِّل فَت َ َه هجدَ بِّه نَا فِّلَةً لََك‬
‫عسى ا َ ْن يَ ْبعَثََكَ َربهَكَ َمقَا ًما َمحْ ُم ْودًا‬

“Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk shalat tahajjud, sebagai shalat
sunnah dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang
baik” (Qs. Al-Isra 79).

4. Sholat Rawatib

Sholat rawatib yang dimaksudkan di sini adalah shalat sunnah yang dilakukan beriringan
dengan sholat fardhu, sebelum atau sesudahnya. Shalat rawatib ini terbagi menjadi dua, ada yang
sunnah mu’akkad dan ada yang tidak mu’akkad. Yang mu’akkad ialah :

a. Dua raka’at sebelum zuhur, dengan niat :

‫سنَّةَ ه‬
‫الظ ْه ِّر َر ْكعَتَي ِّْن قَ ْب ِّليهةً ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬
‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat sholat sunah sebelum zuhur dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

Dan dua raka’at sesudahnya, dengan niat :

‫سنَّةَ ه‬
‫الظ ْه ِّر َر ْكعَتَي ِّْن بَ ْع ِّديهةً ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬
‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat sholat sunah sesudah zuhur dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

b. Dua raka’at sesudah magrib , dengan niat :

‫ب َر ْك َعتَي ِّْن َب ْع ِّديهةً ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬


‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
ِّ ‫سنَّةَ اْل َم ْغ ِّر‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat sholat sunah sesudah magrib dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

21
c. Dua raka’at sesudah Isya, dengan niat :

‫َاء َر ْك َعتَي ِّْن بَ ْع ِّديهةً ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬


‫للَاُ ا َ ْك َبر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
ِّ ‫سنَّةَ اْل ِّعش‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat sholat sunah sesudah isya dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

d. Dua raka’at sebelum subuh.

‫صبْحِّ َر ْك َعتَي ِّْن قَ ْب ِّليهةً ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬


‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
‫سنَّ ِّة ال ه‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat sholat sunah sebelum subuh dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

Shalat rawatib ini didasarkan atas hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Umar ra. :

Saya melakukan sholat bersama Rasulullah saw. Sebelum zuhur dua raka’at, sesudahanya dua
raka’at, sesudah magrib dua raka’at, dan sesudah isya dua raka’at. Dan Hafsah binti Umar ra.,
menceritakan padaku bahwa Nabi saw, selalu melakukan shalat ringkas dua raka’at bila fajar
telah terbit.

Menurut Iman Syafi’I sholat rowatib dikerjakan sebelas roka’at, yaitu dua raka’at seblum subuh,
dua raka’at sebulum dzuhur dan dua raka’at sesudahnya. Dua raka’at setelah magrib dan dua
raka’at setelah isya serta satu raka’at sholat witir.5

Menurt Imam Hambali sholat rowatib dikerjakan sepulih raka’at, yaitu dua raka’at sebelum dan
sesudah sdzuhur, dua raka’at setelah magrib, dua raka’at setelah Isya dan dua raka’at sebelun
subuh.6

Imam Maliki sholat rowatib dikerjakan tidak ada bata tertentu dan tidak ada jumlah khusus,
hanya yang paling utama adalah empat raka’at sebelum dzuhur dan enam raka’’at setelah
magrib.

Imam Hanafi sholat rowatib itu dibagi kepada sunnah masnunah (disunnahkan ), dan mandubah
(disunnahkan). Sholat masnunah ada lima sholat, yaitu : dua raka’at sebelum subuh, empat
raka’at seblum dzuhur dan dua raka’at setelahnya selain hari jum’at, dua raka’at setelah maghrib
dan empat raka’at setelah Isya. Sedangkan sholat-sholat yang mandubah ada empat shilat ayitu :

22
empat raka’at sebelum ashar, dan kalau mau dua raka’at saja, enam raka’at setelah maghrib,
empat raka’at sebelum Isya, dan empaat raka’at setelahnya.7

untuk lebih lengkap lagi, sebaiknya dilakukan sebagai berikut :

a. Dua raka’at sebelum subuh, dan sesudah magrib, dua sesudah isya, seperti yang tersebut
pada hadits Ibn Umar di atas

b. Empat raka’at sebelum zuhur dan empat sesudahnya, sesuai dengan riwayat Umm
Habibah ra. Bahwa Nabi saw bersabda :

Barang siapa memelihara (tetap melakukan) empat raka’at sebelim zuhur dan empat
sesudahnya, ia diharamkan bagai neraka.

c. Empat raka’at sebelum asar, berdasarkan riwayat Ali Ibn Abi Thalib :

Bahwasanya Nabi saw. Selalu shalat sebelum asar, empat raka’at dengan memisahkan tiap-tipa
dua raka’at dengan mengucapkan salam kepada malaikat, nabi-nabi dan orang mukmin yang
ada bersama mereka.

Jadi sebaiknya pelaksanaan empat raka’at sebelum asar dilakukan dengan memberi salam setiap
selesai dua raka’at. Demikian pula halnya dalam melakukan empat raka’at sebelum dan sesudah
zuhur. Shalat rawatib sebelum shalat fardhu dapat dilakukan setelah masuk waktu shalat fardhu
tersebut, sedangkan rawatib sesudahnya dapat dikerjakan sesusah mengerjakan shalat fardhu
yang bersangkutan sampai akhir waktu shalat fardhu. Shalat-shalat tersebut, yang dikerjakan
sebelum shalat fardhu dinamakan “Qabliyyah”, dan yang dikerjakan sesudah shalat fardhu
dinamakan “Ba’diyyah”.

5
Jawad. Mughniyah, Fiqih Lima madzab (Jakarta: Penerbit Lentera, 2010) Hal 72

6 ibid 72

23
a. niatnya menurut macam shalatnya

b. tidak dengan adzan dan iqamah

c. dikerjakan tidak dengan berjama’ah

d. bacaannya tidak dinyaringkan

e. jika lebih dari dua raka’at, tiap-tiap dua raka’at satu salam

f. diutamakan sebaiknya tempat mengerjakan pindah bergeser sedikit dari tempat shalat
fardhu yang baru dikerjakan.

Keutamaan Shalat Rawatib

1. Pahala yang Lebih Besar

2. Pengondisian Diri yang Lebih

3. Melaksanakan Sunnah Rasulullah SAW

4. Perilaku Seperti Sahabat Rasulullah

5. Lebih Banyak Doa dan Mendekatkan pada Allah SWT

5. Sholat Tahiyatul Masjid

Sholat tahiyayatul masjid adalah shalat sunnah yang dikerjakan oleh jama’ah yang sedang masuk
ke masjid, baik pada hari jum’at maupun lainnya, di waktu malam atau siang.

Jika kita masuk ke dalam masjid, hendaklah sebelum duduk kita mengerjakan shalat sunah dua
raka’at. Shalat sunnah ini disebut shalat tahiyyatul masjid, artinya shalat untuk menghormati
masjid. Berdasarkan hadits :

‫اِّذَا َجا َء ا َ َحدُ ُك ُم اْل َمس ٍْجدَ َف ْل َي ْر َك ْع َر ْك َعتَي ِّْن‬

“Apabila seseorang kamu datang ke masjid, maka hendaklah ia melakukan shalat dua raka’at”

24
a. Lafazh niatnya :

‫للَاُ ا َ ْك َبر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬


‫سنَّةَ ت َِّحيهةَ ال َمس ِّْج ِّد َر ْك َعتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat shalat sunah tahiyyatul masjid dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu
akbar.

Orang yang masuk ke masjid di kala khatib sedang berkhutbah hendaklah shalat tahiyyatul
masjid dilakukan dengan ringan, artinya jangan terlalu lama, untuk segera mendengarkan
khutbah.

b. Doa waktu berangkat dari rumah ke masjid

‫ورا َواجْ َع ِْل ِّم ْن خ َْل ِّفي‬


ً ُ‫ص ِّري ن‬ ً ُ‫س ْم ِّعي ن‬
َ ‫ورا َواجْ َع ِْل ِّفي َب‬ ً ُ‫سا ِّني ن‬
َ ‫ورا َواجْ َع ِْل ِّفي‬ ً ُ‫اللَّ ُه َّم اجْ َع ِْل ِّفي قَ ْل ِّبي ن‬
َ ‫ورا َوفِّي ِّل‬
ِّ ‫ورا اللَّ ُه َّم أَع‬
ً ُ‫ْطنِّي ن‬
‫ورا‬ ً ُ‫ورا َو ِّم ْن تَحْ تِّي ن‬
ً ُ‫ورا َواجْ عَ ِْل ِّم ْن فَ ْوقِّي ن‬ ِّ ‫ورا َو ِّم ْن أ َ َم‬
ً ُ‫امي ن‬ ً ُ‫ن‬

“Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku dan pada lisanku, jadikanlah cahaya dalam
pendengaranku, jadikanlah cahaya pada penglihatanku, jadikanlah cahaya dari arah
belakangku dan dari arah depanku, jadikanlah cahaya dari arah atasku dan dari arah bawahku,
dan berilah aku cahaya” (HR. Bukhari no. 6316 dan Muslim no. 763, dengan lafal Muslim)

c. Doa ketika sedang masuk ke masjid

َ ‫اَلله ُه َّم ا ْفتَحْ ِّل ْي اَب َْو‬


َ‫اب َرحْ َمتَِّك‬

Artinya :

“Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu”.

d. Doa ketika keluar dari masjid

ْ َ‫اَلله ُه َّم اِّ ِّنه ْي أسْأَلَُكَ ِّم ْن ف‬.


َ‫ضلَِّك‬

Artinya :

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan segala keutamaan-Mu”.

fadhilah shalat :

25
1. Bentuk Pemuliaan Pada Masjid

2. Menutupi Kekurangan Shalat Wajib

3. Menghapus Dosa dan Ditinggikan Derajat

4. Cermin Ketakwaan dan Tawakkal

5. Menyelesaikan Masalah Dalam Hidup

6. Menambahkan Kesempurnaan Shalat Fardu

7. Sebagai Bentuk Rasa Syukur

8. Shalat Tahiyatul Masjid Merupakan Sebaik-Baik Amalan

9. Meraih Wali Allah Yang Terdepan

10. Shalat Yang Dianjurkan dan Tidak Bisa Diremehkan

6. Sholat Istikhoroh

Sholat istikharah adalah shalat sunah dua raka’at untuk memohon kepada Allah ketentuan
pilihan yang lebih baik diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Yakni
apabila seseorang berhajat dan bercita-cita akan mengerjakan sesuatu maksud, sedang ia ragu-
ragu dalam pekerjaan atau maksud itu, apakah dilakukan yerus atau tidak. Maka untuk memilih
salah satu dari dua hal diteruskan atau tidak, disunnahkan shalat istikharah dua raka’at.

Shalat istikharah dan shalat hajat waktunya lebih uatama jika dikerjakan seperti shalat
tahajjud yakni di malam hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah selesai shalat dengan
sempurna kemudian terus berdoa dengn doa istikharah dan sesudah berdoa hendaklah memilih
dalam hati, mana yang cenderung hati antara dua hal itu. Hal ini sebagaimana hadits dalam
Shahih Bukhari:

26
ِّ ‫َارة َ فِّى األ ُ ُم‬
‫ور‬ َ ‫اال ْستِّخ‬ ِّ ‫للَاِّ صلى هللا عليه وسلم يُعَ ِّله ُمنَا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫للَاِّ رضى هللا عنهما قَا َل َكانَ َر‬ َ ‫ع ْن َجابِّ ِّر ب ِّْن‬
َّ ‫ع ْب ِّد‬ َ
َ ‫َغي ِّْر ْالفَ ِّري‬
‫ض ِّة ث ُ َّم ِّليَقُ ِِّل اللَّ ُه َّم إِّ ِّنهى‬ َ ‫ورة َ ِّمنَ ْالقُ ْرآ ِّن يَقُو ُل إِّذَا َه َّم أ َ َحدُ ُك ْم بِّاأل َ ْم ِّر فَ ْليَ ْر َك ْع َر ْكعَتَي ِّْن ِّم ْن‬
َ ‫س‬ ُّ ‫َك َما يُعَ ِّله ُمنَا ال‬
َ‫يرَكَ بِّ ِّع ْلمَِّك‬
ُ ‫أ َ ْست َِّخ‬

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mengajarkan kami cara mengerjakan shalat istikharah dalam segala urusan,
sebagaimana beliau mengajarkan kami Surat Al Qur’an. Beliau bersabda: “Jika salah seorang
di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan shalat dua
rakaat selain shalat fardlu, lalu berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-
Mu dengan ilmu-Mu.

Berikut ini tata cara shalat istikharah secara praktis:

 Niat

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬
‫َارةِّ َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ تَعَالَى َ ه‬
َ ‫اال ْستِّخ‬ ُ ‫ص ِّلهى‬
ِّ ْ َ‫سنَّة‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat shalat sunah istikharah dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

Doa Istikharah :

‫ فَإِّنََّكَ ت َ ْقد ُِّر َوالَ أ َ ْقد ُِّر َوت َ ْعلَ ُم َوالَ أ َ ْعلَ ُم‬، ‫ضلَِّكَ ْال َع ِّظ ِّيم‬
ْ َ‫ َوأَسْأَلَُكَ ِّم ْن ف‬، َ‫يرَكَ ِّب ِّع ْل ِّمَكَ َوأ َ ْست َ ْقد ُِّرَكَ ِّبقُد َْرتَِّك‬
ُ ‫اللَّ ُه َّم ِّإ ِّنهى أ َ ْست َِّخ‬
ِّ ‫عالَّ ُم ْالغُيُو‬
‫ب‬ َ َ‫َوأ َ ْنت‬

‫عاقِّبَ ِّة أ َ ْم ِّرى فَا ْقد ُْرهُ ِّلى َويَ ه‬


ِّ َ‫س ِّْرهُ ِّلى ث ُ َّم ب‬
‫ار َْك ِّلى فِّي ِّه‬ َ ‫اللَّ ُه َّم إِّ ْن ُك ْنتَ ت َ ْعلَ ُم أ َ َّن َهذَا األ َ ْم َر َخي ٌْر ِّلى فِّى دِّينِّى َو َمعَا ِّشى َو‬

‫ َوا ْقد ُْر ِّلى‬، ُ‫ع ْنه‬


َ ‫ص ِّر ْفنِّى‬ ْ ‫عاقِّ َب ِّة أ َ ْم ِّرى فَا‬
َ ُ‫ص ِّر ْفه‬
ْ ‫ع ِّنهى َوا‬ َ ‫َو ِّإ ْن ُك ْنتَ ت َ ْعلَ ُم أ َ َّن َهذَا األ َ ْم َر ش ٌَّر ِّلى فِّى دِّينِّى َو َمعَا ِّشى َو‬
‫ضنِّى‬ ِّ ‫ْث َكانَ ث ُ َّم أ َ ْر‬ ُ ‫ْال َخي َْر َحي‬

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon
kekuasaan-Mu (untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-
Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku
tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui
perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam
agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini

27
bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan
ini buruk untuk diriku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah
urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di
mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya”

Dan setelah membaca do’a istikhoroh, lalu menyebutkan apa yang menjadi kemauanya atau apa
yang menjadi keinginananya.

7. Sholat tasbih

Sholat sunnah tasbih adalah sholat empat rakaat yang di dalamnya ada bacaan tasbih sebanyak
300 kali, dalam rangka untuk mendapat ampunan dari Allah akan dosa-dosa yang terdahulu atau
yang akan datang, yang terlihat atau yang tidak terlihat, dan yang disengaja ataupun tidaK.

Sholat Tasbih boleh dikerjakan satu kali dalam sehari semalam, kalau tidak sempat boleh
dikerjakan satu kali dalam satu minggu, kalau tidak sempat boleh dikerjakan satu kali dalam
sebulan, kalau tidakempat boleh dikerjakan satu kali dalam satu tahun, dan kalau masih tidak
sempat boleh dikerjakan satu kali dalam seumur hidup.

Tata cara mengerjakan sholat sunnah tasbih:

a. Berdiri menghadap kiblat lalu membaca niat dalam hati


Lafadz niat :

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬


‫سنَّةَ الت َّ ْس ِّبيْحِّ َر ْك َعتَي ِّْن ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬ َ ُ‫ا‬

Artinya : aku niat shalat sunah tasbih dua raka’at karena Allah Ta’ala. Allaahu akbar.

b. Lalu bertakbir dengan mengangkat kedua tangan setinghi telinga seraya membaca "
AllahuAkbar", kemudian membaca doa Iftitah dan surat Al-Fatihah, diteruskan dengan
membaca ayat dari Al-Quran lalu membacatasbih sebanyak 15Kali, kemudian rukuk.
c. Dalam keadaan rukuk setelah membaca tasbih rukuk lalu membaca tasbih seperti diatas
sebanyak 10 kali, kemudian I'tidal
d. I'tidal diikuti dengan membaca tahmid I'tidal lalu membaca tasbih seperti diatas
sebamyak 10 kali, kemudian sujud.

28
e. Sujud diikuti membaca tasbih sujud lalu membaca tasbih seperti diatas sebanyak 10 kali,
kemudian duduk diantara dua sujud.
f. Duduk antara dua sujud dan membaca doa duduk diantara dua sujud lalu membaca tasbih
sebanyak 10 kali, kemudian sujud kedua.
g. Sujud kedua dengan membaca tasbih sujud lalu membaca tasbih seperti diatas sebanyak
10 kali, kemudian berdiri untuk rakaaat yang kedua. Dan sebelum berdiri, hendaklah
duduk istirahat sambil membaca tasbih seperti diatas sebanyak 10 kali.

Hikmah : 1) memuji dan mengagungkan Allah SWT

2) memantapkan Iman dan Taqwa

8. Sholat Hajat

Sholat sunnah Hajat adalah sholat yang dikerjakan agar apa yang menjadi keinginannya, cita-
citanya, atau hajatnya dikabulkan atau dimudahkan oleh Allah SWT.

Sholat sunnah Hajat sedikitnya dikerjakan dua raka’at dan sebanyak-banyaknya dikerjakan 12
rakaat, dengan setiap dua rakaat satu salam.

Sholat sunnah Hajat boleh dikerjakan pada siang hari atau pada malam hari, tetapi lebih baik
dikerjakan pada malam hari.

Adapun cara mengerjakannya sama seperti mengerjakan sholat sunnah yang lain, baik
gerakkannya maupun bacaanya, yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Hanya saja niatnya yang brbeda.

Lafadz niatnya:

‫للَاُ ا َ ْك َب ُر‬ ُ ‫ص ِّلهى‬


‫سنَّةَ ال َحا َج ِّة َر ْكعَتَي ِّْن ِّ هلِلِّ ت َ َعالَى َ ه‬ َ ُ‫ا‬

Artinya:

“ Aku niat mengerjakan sholat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Taala.

29
Setelah selesai melaksanakan sholat, maka dududklah dengan khusyu lalu membaca istighfar
sebanyak 100 kali.

Kemudian membaca doa seperti dibawah ini:

Artinya:

“Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha bijaksana lagi maha Mulia. Maha suci Allah tuhan
pemelihara Arsy lagi maha agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, hanya kepadamu
aku memohon yang mewajibkan rahmat-Mu. Dan yang mendatangkan ampunan Mu, serta yang
memperoleh keuntungan dari tiap-tiap kebaikan dan yang memperoleh keselamatan dari tiap-
tiap dosa, janganlah engkau biarkan diriku berdosa kecuali engkau mengampuninya, da nada
suatu kemaun melainkan engkau berikan jalan keluarnya, serta tidak ada hajat melainkan
mendapat keridhaan mu yang telah engkau putuskannya wahai Tuhan yang maha Pengasih lagi
Maha Penyayang,”

Kemudian setelah membaca doa diatas, lalu sujud untuk memohon kepada Allah akan hajatnya
dengan membaca doa seperti dibawah ini dengan sebanyak-banyaknya.

Artinya:

Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong orang-orang
yang dzolim."

Keterangan :

Sholat hajat ini sebaiknya dilakukan selama tiga sampai tujuh malam berturut-turut dengan
khusyuk dan sunghuh-sungguh. Insya Allah hajat kita akan terkabul.

Hikmah : Mempercepat Terkabulnya hajat atau permohonan.

30
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diantara banyak macam sholat sunnah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. ada
sholat-sholat sunnah yang tergolong pada yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan, ada pula
yang dilaksanakan berjamaah ataupun secara munfarid. Namun tetap dilaksanakan oleh
Rasulullah sebagai tauladan bagi umat Islam sedunia. Dari semua sholat sunnah pada intinya
atau kesimpulannya Shalat sunnah dilakukan untuk menambah atau menutupi kekurangan –
kekurangan ibadah wajib. .

B. Saran

Sholat sunnah merupakan sholat yang sering Rosulullah lakukan dalam krhidupannya,
sehinnga untuk itu kita sebagai umat muslim kerjakan sunah yang Allah SWT perintahkan.

Demikian makalah yang kami susun semoga apa yang kita rumuskan, kita pelajari mendapatkan
anugrah dan inayah dari Allah serta bermanfaat bagi kita semua. Dengan semangat belajar yang
tinggi pula insyaallah dapat menegakkan tiang agama dan mendapatkan tempat yang mulia kelak
di hari akhir amin ya robbal alamin.

31
DAFTAR PUSTAKA

Al Qur’anul Karim.

Bahreisj Hussein. Hadits Shahih Al Jamius Shahih Bukhari Muslim. Karya Utama. Surabaya.

Jawad. Mughniyah, Fiqih Lima madzab (Jakarta: Penerbit Lentera, 2010).

Labib. Tuntunan Sholat Lengkap. (Jakarta : Penerbit Sandro Jaya).

Rifa’i Moh. Risalah Tuntunan Sholat Lengkap. (semarang : Penerbit : PT Karya Toha Putra
2005).

Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah (Jakarta: Darul Fath, 2004).

32

Anda mungkin juga menyukai