Al-Qur’an dan Sunnah
Masjid adalah rumah Allah yang berada di atas bumi. Memiliki kedudukan yang
agung di mata kaum muslimin karena menjadi tempat bersatunya mereka ketika shalat
berjamaah dan kegiatan beribadah lainnya. Umat Islam senantiasa akan mulia manakala
mereka memakmurkan masjid seperti halnya generasi salaf dahulu.
“Wahai anak keturunan adam, pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap(memasuki)
masjid..”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang kalian shalat maka kenakanlah dua pakaian, maka sesungguhnya
Allah adalah zat yang lebih berhak agar seseorang berhias
kepadanya”.(Hr.Thabrani/AlAwsath/Lihat disilsilah hadits shahih/syekh al-Bani)
4. Memperjauh langkah menuju mesjid, karena semakin jauh langkah semakin banyak
pahalanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وال تسرعوا، وعليكم بالسكينة والوقار،إذا سمعتم اإلقامة فامشوا إلى الصالة
“Apabila kalian mendengar iqomah maka berjalanlah (jangan lari) menuju shalat dan
hendaknya kalian tenang dan tidak tergesa-gesa..”
6. Berdoa ketika masuk dan keluar mesjid dengan doa yang datang dari nabi.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
اللهم إني أسألك من فضلك: وإذا خرج فليقل، اللهم افتح لي أبواب رحمتك:إذا دخل أحدكم المسجد فليقل
“Apabila salah seorang dari kalian masuk ke masjid, maka ucapkanlah : “ اللهم افتح لي أبواب
”رحمتكYa Allah, bukalah untukku pintu-pintu rahmatmu”, dan apabila keluar (dari masjid)
maka ucapkanlah.
“ ”اللهم إني أسألك من فضلكYa Allah sesungguhnya aku meminta kepadamu akan karuniamu”.
(HR.Muslim)
7. Mendahulukan kaki kanan ketika masuk mesjid.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata :
كان النبي يحب التيمن ما استطاع في شأنه كله في طهوره وترجله وتنعله
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai memulai dari sebelah kanan dari apa yang
beliau bisa dari seluruh keadaannya (seperti) ketika taharah, menyisir dan memakai sandal”.
(Mutaffaq ‘alaihi)
ماذا عليه لكان أن يقف أربعين خيراً له من أن يمر بين يديهšلو يعلم المار بين يدي المصلي
“Seandainya orang yang melintas dihadapan orang yang shalat mengetahui akan apa yang
terjadi padanya, niscaya dia akan rela untuk berdiri (menunggu) selama 40 (hari/bulan/tahun)
dari pada melintas dihadapannya”.(Mutaffaq ‘Alaihi)
صلَّى
َ صلَّى ثُ َّم َجا َء فَ َسلَّ َم َعلَى النَّبِ ِّي ِ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َدخَ َل ْال َمس
َ َْج َد فَ َد َخ َل َر ُج ٌل ف َّ َِأ َّن النَّب
َ ي
صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ال َّساَل َم
َ هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فَ َر َّد النَّبِ ُّي
“Bahwasannya nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke masjid dan kemudian masuk
(pula) seorang laki-laki maka kemudian (laki-laki) itu shalat dan kemudian menghampiri
(Rasulullah saw) dan mengucapkan salam, maka nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “’alaikassalam”.”(HR.Bukhori)
12. Tidak bersiul dan bertepuk tangan karena hal itu meniru perbuatan orang-orang
musyrik Qurais, Allah Azza wa jalla berfirman dalam surat al-Anfal :35:
14. Memanfaatkan waktu antara azan dan iqomat untuk berdoa dan shalat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
17. Tidak boleh shalat apapun dimesjid apabila telah iqomat – kecuali sholat wajib.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
َلى َأ َح ِد ُك ْم َمادَا َم فِي َمجْ لِ ِس ِهَ ُصلُّوْ نَ عَ وال َمالَِئ َكةُ ي ْ ُصالَةُ تَحْ بِ ُسه َّ ت ال ِ َصالَ ِة َما َكان ِ فَِإ َذا َد َخ َل ْال َمس
ِ َْج َد َكان
َّ في ال
ْ اَللّهُ َّم ارْ َح ْمهُ الّلهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َما لَ ْم يُْؤ ِذ فِ ْي ِه َما لَ ْم يُحْ ِد: َى فِ ْي ِه يَقُوْ لُوْ ن
ث َّ صلَ الَّ ِذي
“Apabila seseorang memasuki masjid, maka dia dihitung berada dalam shalat selama shalat
tersebut yang menahannya (di dalam masjid), dan para malaikat berdoa kepada salah seorang
di antara kalian selama dia berada pada tempat shalatnya, Mereka mengatakan, “Ya Allah,
curahkanlah rahmat kepadanya, ya Allah ampunilah dirinya selama dia tidak menyakiti orang
lain dan tidak berhadats” ( HR Bukhari no 176 Muslim no 649)
AI-Hafidz Ibnu Hajar menegaskan bahwa bolehnya tidur di dalam masjid adalah pendapat
jumhur ulama. (Fathul Bari Syarah Shohih al-Bukhari Jilid 1 halaman 694)
Berdasarkan hadis dari Sa’id Bin Yazid, bahwasanya dia bertanya kepada Anas bin Malik,
“Apakah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam shalat memakai kedua sandalnya?” Anas
menjawab: “Ya”( HR Bukhari no 386 dan Muslim no555)
Imam Nawawi berkata, “Hadis ini menunjukkan bolehnya shalat memakai sandal selama
tidak terkena najis”( Syarah Shahih Muslim karya Imam an-Nawawi jilid 5 halaman 207)
Imam Al-’Aini rahimahullah berkata, “Hadits ini menunjukkan bolehnya membawa anak
kecil kedalam masjid” ( ‘Umdatul Qori jilid 2 halaman 501 dan Ats-Tsamar al-Mustathob
jilid 2 halaman 761)
Adapun hadits yang berbunyi, “Jauhkanlah anak-anak kalian dari masjid,” adalah hadits yang
dhaif (lemah), didaifkan oleh Ibnu Hajar, Ibnu Katsir, Ibnu Jauzi, AI-Mundziri, dan lainnya. (
Ats-Tsamar al-Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab karya Syeikh Al-Albani jilid 2 halaman
585)
25. Menjaga dari Ucapan yang Jorok dan Tidak Layak di Masjid
Tempat yang suci tentu tidak pantas kecuali untuk ucapan-ucapan yang suci dan terpuji pula.
Oleh karena itu, tidak boleh bertengkar, berteriak-teriak, melantunkan syair yang tidak baik
di masjid, dan yang semisalnya.
** Shaf barisan wanita dibelakang laki-laki, semakin jauh kebelakang maka semakin baik.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Menjaga kebersihan dan memberi wewangian masjid sesuai sabda Rasulullah saw: “Dari
Aisyah ra, Rasulullah memerintahkan kami untuk membangun masjid di rumah-rumah dan
supaya membersihkan dan memberinya wangi-wangian”.
Di setiap masjid selalu ada peraturan untuk melepas sandal atau sepatu demi kebersihan
masjid. Sebaiknya sepatu dan sandal disimpan pada tempat penitipan yang tersedia.
Hadis Rasulullah: Dari Abu Hurairah ra juga, (ia berkata): “Bahwasanya Rasulullah saw
telah bersabda : “jika kamu melihat yang berdagang atau menerima jual beli di masjid,
maka katakanlah: “Semoga Allah tidak akan memberikan keutungan kepada mu”. (HR.
Imam Nasa’i dan Imam Turmudzi)
Masjid sebagai tempat ibadah harus diusahakan susananya senantisa tenang, sehingga setiap
orang yang sedang menghadap Allah dapat melakukanya secara khusyu’. Tidak mengganggu
suara-suara keras yang mengganggu, apa lagi ada suara gurauan, ketawa yang terbahak-
bahak. Membaca al-Qur’an saja hendaknya dilirihkan, bila sedang ada orang yang shalat.
Hadis Rasulullah: Dari Anas bin Malik ra, ai berkata:”Bersabda Rasulullah saw: “ Meludah
di masjid adalah suatu kesalahan, maka menebus kesalahan itu ialah menguburkan
(menutupinya) dengan tanah” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)
TERTIB MASJID
Masjid sebagai tempat suci bagi orang Islam dan tempat untuk melakukan ibadah kepada
Allah swt sudah seharusnya mempunyai tata tertib yaitu meliputi: Tertib masuk masjid, tertib
di dalam masjid, tertib keluar masjid, dan tertib i’tikaf.
Menjaga kebersihan mulut dari bau-bau yang tidak sedap dan dianjurkan menggunakan
wewangian. Sabda Rasulullah saw: Artinya: Barang siapa yang memakan barang putih,
bawang merah dan kucai, maka jangan sekali-kali mendekati masjid, sebab malaikat itu
merasa terganggangu oleh apa-apa mengganggu manusia. (HR Ahmad dan Bukhari)
Melaksanakan shalat tahiyatul masjid sebelum duduk, sabda Rasulullah saw: Tatkala di
antara kamu ke masjid maka bersalatlah dua rakaat sebelum duduk. Tidak boleh
mengeraskan suara yang dapat mengganggu orang yang sedang melakukan shalat, meskipun
dalam bentuk membaca al-Qur’an. Tidak boleh berjalan di depanya orang yang sedang
melaksanakan shalat.
Pada saat keluar dari masjid disunnahkan untuk membaca doa yang artinya :Ya Allah
bukakanlah pintu keutamaanMu, ya Allah aku berlindung kepadamu dari godaan iblis
beserta golonganya. .
Tertib i’tikaf
I’tikaf adalah diam di dalam masjid dalam waktu tertentu dengan niat sebagai berikut:
TERTIB MASJID