Anda di halaman 1dari 3

10.

Amalan Perisai Neraka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam


bersabda,
ُ‫ِين آ َم ُنوا قُوا أَنفُ َس ُك ْم َوأَهْ لِي ُك ْم َنارً ا َوقُو ُد َها ال َّناس‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
‫ُون هَّللا َ َما‬
َ ‫ظ شِ دَا ٌد اَّل َيعْ ص‬ ٌ ‫ارةُ َعلَ ْي َها َماَل ِئ َك ٌة غِ اَل‬َ ‫َو ْالح َِج‬ ‫ َو َمنْ َيأْ َبى َيا َرسُو َل‬:‫ َقالُوا‬.‫ون ْال َج َّن َة إِالَّ َمنْ أَ َبى‬
َ ُ‫ُك ُّل أ ُ َّمتِي َي ْد ُخل‬
َ َ َّ ْ َ ‫هللاِ؟ َمنْ أَ َط‬
َ ‫ون َما ي ُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ُ‫أَ َم َر ُه ْم َو َي ْف َعل‬ ‫صانِي َف َق ْد أ َبى‬
َ ‫دَخ َل ال َجنة َو َمنْ َع‬ َ ‫اعنِي‬

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah “Semua umatku akan masuk jannah, kecuali
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang mereka yang enggan.” Sahabat bertanya,
bahan bakarnya adalah manusia dan batu. “Siapa yang enggan, wahai Rasulullah?”
Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, “Orang yang taat kepadaku akan masuk
keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap jannah, dan orang yang memaksiatiku sungguh
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka telah enggan (masuk jannah).”
dan selalu mengerjakan apa yang
‫ضاَل لَ ُة ۗ إِ َّن ُه ُم ا َّت َخ ُذوا‬
َّ ‫َف ِري ًقا َه َد ٰى َو َف ِري ًقا َح َّق َعلَي ِْه ُم ال‬
diperintahkan.” (at-Tahrim: 6)
َ ‫ُون أَ َّنهُم ُّم ْه َت ُد‬
‫ون‬ َ ‫ون هَّللا ِ َو َيحْ َسب‬ ِ ‫ين أَ ْولِ َيا َء مِن ُد‬َ ِ‫ال َّشيَاط‬
“Sebagian diberi-Nya petunjuk dan sebagian
lagi telah pasti kesesatan bagi mereka.
Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan
sebagai pelindung (mereka) selain Allah, dan
mereka mengira bahwa mereka mendapat
petunjuk.” (al-A’raf: 30)

1. Mentauhidkan Allah Subhanahu wata’ala 2 . Menjaga shalat lima waktu beserta syarat,
dan menjauhkan diri dari kesyirikan rukun, dan kewajibannya, seperti wudhu,
rukuk, dan sujud.
Amalan seseorang tidak akan diterima tanpa
tauhid. Disebutkan dalam sebuah hadits, Dalil bahwa amalan ini termasuk benteng
neraka adalah sabda Rasulullah Shallallahu
Yang artinya hak Allah atas hambanya dan hak
‘alaihi wasallam,
hamba atas Allah SWT

Hak Allah atas hambanya adalah mereka


‫ْس َعلَى وُ ضُو ِئ َها َو َم َواقِي ِت َها‬ ِ ‫ت ْال َخم‬ ِ ‫صلَ َوا‬ َّ ‫َمنْ َحا َف َظ َعلَى ال‬
ً
mengibadahiNYa dan tidak
‫ار‬ِ ‫َو ُر ُكوعِ َها َو ُسجُو ِد َها َي َرا َها َح ّقا َعلَ ْي ِه حُرِّ َم َعلَى ال َّن‬
mempersekutukannya dengan sesuatu “Barang siapa menjaga shalat lima waktu,
apapun. menjaga wudhunya, menjaga waktu-
waktunya, menjaga rukukrukuknya, dan
Sedangkan hak hamba atas Allah adalah
menjaga sujud-sujudnya, yakin bahwa shalat
apabila mereka mengibadahinya maka Allah
adalah hak Allah Subhanahu wata’ala atasnya,
tidak akan mengazabnya.
dia diharamkan dari neraka.” (HR. Ahmad no.
17882 dari Hanzhalah al-Asadi radhiyallahu
‘anhu)

3. Berbakti kepada kedua orang tua 4. Menjaga shalat sunnah empat rakaat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum dan sesudah zuhur
bersabda,
Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, istri Nabi
‫ َمنْ َيا َرسُو َل‬:‫ قِي َل‬. ُ‫ َرغِ َم أَ ْنفُ ُث َّم َرغِ َم أَ ْنفُ ُث َّم َرغِ َم أَ ْنف‬Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata,
‫ك أَ َب َو ْي ِه عِ ْن َد ْال ِك َب ِر أَ َح َد ُه َما أَ ْو ِكلَي ِْه َما َفلَ ْم‬
َ ‫ َمنْ أَ ْد َر‬:‫هللا؟ َقا َل‬ ِ “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
ْ
‫ َي ْد ُخ ِل ال َج َّن َة‬bersabda,
“Celaka, kemudian celaka, kemudian celaka.” ‫الظه ِْر َوأَرْ َب ٍع َبعْ َد َها َح ُر َم‬ ٍ ‫َمنْ َحا َف َظ َعلَى أَرْ َب ِع َر َك َعا‬
ُّ ‫ت َق ْب َل‬
Beliau ditanya, “Siapa yang celaka, wahai ِ ‫َعلَى ال َّن‬
‫ار‬
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang
‘Barang siapa menjaga empat rakaat sebelum
menjumpai masa tua dari salah satu atau
zuhur dan empat rakaat sesudahnya, haram
kedua orang tuanya, tetapi dia tidak masuk
atasnya neraka’.” (HR. Abu Dawud no. 1269
surga.” (HR. Muslim no. 2881 dari hadits Abu
dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al- Albani
Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

5. Berlindung kepada Allah Subhanahu 6. Dekat, lembut dengan kaum mukminin, dan
wata’ala dari azab neraka berakhlak mulia

Anas bin Malik zberkata bahwa Rasulullah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
‫ اللَّ ُه َّم أَ ْدخ ِْل ُه‬:‫ت ْال َج َّن ُة‬
ِ َ‫ت َقال‬
ٍ ‫ث مَرَّ ا‬َ ‫َمنْ َسأ َ َل هللاَ ْال َج َّن َة َثاَل‬
َ ‫ار َثاَل‬ َ ‫ َو َم ِن اسْ َت َج‬.‫ْال َج َّن َة‬ ‫ار أَ ْو ِب َمنْ َتحْ ُر ُم َعلَ ْي ِه ال َّنارُ؟‬ ُ َ
:ُ‫ت ال َّنار‬ ِ َ‫ت َقال‬ ٍ ‫ث مَرَّ ا‬ ِ ‫ار م َِن ال َّن‬ ِ ‫أاَل أ ْخ ِب ُر ُك ْم ِب َمنْ َيحْ ُر ُم َعلَى ال َّن‬
َ
ِ ‫اللَّ ُه َّم أ ِجرْ هُ م َِن ال َّن‬
‫ار‬ ٍ ‫َعلَى ُك ِّل َق ِري‬
‫ب َهي ٍِّن َسه ٍْل‬
“Maukah kukabarkan kepada kalian tentang
siapa yang diharamkan atas neraka? Yaitu
“Barang siapa meminta jannah (surga) kepada setiap muslim yang dekat (dengan kaum
Allah Subhanahu wata’ala tiga kali, jannah mukminin), tenang, dan mudah (lembut akhlak
akan berkata, ‘Ya Allah, masukkan dia ke dan sifatnya).” (HR. at-Tirmidzi dalam as-Sunan
dalam jannah!’ Barang siapa meminta no. 2488. At-Tirmidzi berkata, “Hasanun
perlindungan kepada Allah Subhanahu gharib,” dan hadits ini dinyatakan sahih oleh
wata’ala dari neraka, neraka pun berkata, ‘Ya asy-Syaikh al-Albani)
Allah, lindungilah dia dari neraka!’.” (HR. at-
Tirmidzi no. 2572, dinyatakan sahih oleh asy-
Syaikh al-Albani)

7. Bersedekah dan bertutur kata yang baik 9. Berjihad fi sabilillah


a. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
8. Mata yang menangis karena takut kepada
Allah Subhanahu wata’ala, mata yang terjaga ِ ‫هللا َحرَّ َم ُه هللاُ َعلَى ال َّن‬
‫ار‬ ِ ‫يل‬ ْ َّ‫اغبَر‬
ِ ‫ت َق َد َماهُ فِي َس ِب‬ ْ ‫َم ِن‬
di jalan Allah l, dan mata yang menunduk dari
“Orang yang kedua kakinya dipenuhi debu
apa yang diharamkan oleh Allah SWT
karena berjihad di jalan Allah Subhanahu
ٌ‫َّهلل َو َعيْن‬
ِ ، ‫ا‬ ‫ة‬
ِ ‫ي‬
َ ْ
‫ش‬ َ
‫خ‬ ْ‫ِن‬
‫م‬ ْ
‫ت‬ َ
‫ك‬ ‫ب‬ ٌ‫ْن‬
َ َ ‫ي‬ ‫ع‬ ،ُ‫ر‬‫ا‬ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ه‬ُ
َ َ ‫س‬
ُّ ‫م‬‫ت‬َ ‫اَل‬ ‫ان‬ َ
‫ن‬ ْ
‫ي‬ ‫ع‬
ِ َ wata’ala, Allah Subhanahu wata’ala
‫هللا‬
ِ ‫يل‬ ِ ‫ت َتحْ رُسُ فِي َس ِب‬ ْ ‫ َبا َت‬mengharamkan atasnya neraka.” (HR. al-
Bukhari no. 907 dari Abu ‘Abs Abdurrahman
“Dua mata yang tidak akan disentuh oleh
bin Jabr bin ‘Amr al-Anshari radhiyallahu ‘anu)
neraka: mata yang menangis takut kepada
Allah Subhanahu wata’ala dan mata yang 10. Bersabar mengemban amanat Allah
terbuka di malam hari, berjaga dalam jihad fi Subhanahu wata’ala yang berupa anakanak
sabililah.” (HR. at-Tirmidzi no. 1639 dari hadits perempuan, mendidik, dan menafkahi mereka
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma)

Anda mungkin juga menyukai