Anda di halaman 1dari 5

Pantaskah Saya Masuk Surga ?

Pertanyaan yang menurut saya susah-susah gampang jawabnya. Susah karena kalo diinget-
inget perbuatan-perbuatan yang sudah saya lakukan, kayaknya kok banyakan yang gak
benernya dibandingin sama kelakuan baiknya, jadi susah dapetin pembenaran bahwa saya
sudah pantas masuk surga. Bisa dibilang gampang ngejawabnya kalo saya ngak nyari
pembenaran dan dengan pahit menyatakan bahwa saya belum pantas masuk surga.

Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk sebaik-baiknya daripada mahluk lainnya,
tapi saya menyadari akan keluhan yang menipiskan keimanan, iri dan dengki masih tengah
saya rasa Perintah dan laranganNya pun terkadang saya lalui. Bagaimanakah saya bisa
mencium aroma surga?

Lisan yang seharusnya terucap dzikir, shalawat dan tilawah, kini memudar dengan alunan-
alunan musik dan nyanyian. Padahal ada dalil dan hadis tentang Berzikir yang menyatakan
bahwa. Firman Allah swt. dalam surat Al-Ahzab 41-42 agar kita banyak berdzikir sebagai
berikut :

Hai orang-orang yang beriman! Berdzikirlah kamu pada Allah sebanyak


banyak nya, dan bertasbihlah pada-Nya diwaktu pagi maupun petang!.

Dan firman-Nya:
Berdzikirlah (Ingatlah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu! (Al
Baqarah :152)

Firman-Nya :

Yakni orang-orang dzikir pada Allah baik diwaktu berdiri, ketika duduk dan diwaktu
berbaring. (Ali Imran :191)

Firman-Nya :

Dan terhadap orang-orang yang banyak dzikir pada Allah, baik laki-laki maupun wanita,
Allah menyediakan keampunan dan pahala besar. (Al-Ahzab :35)
Firman-Nya lagi :

Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tenteram dengan dzikir pada
Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hatipun akan merasa aman dan
tenteram. (Ar-Rod : 28)

Dalam hadits qudsi, dari Abu Hurairah, Rasul saw. bersabda : Allah swt.berfirman :

Aku ini menurut prasangka hambaKu, dan Aku menyertainya, dimana saja ia berdzikir
pada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam hatinya, maka Aku akan ingat pula padanya dalam
hati-Ku, jika ia mengingat-Ku didepan umum, maka Aku akan mengingatnya pula didepan
khalayak yang lebih baik. Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, Aku
akan mendekatkan diri-Ku padanya sehasta, jika ia mendekat pada-Ku sehasta, Aku akan
mendekatkan diri-Ku padanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan
datang kepadanya dengan berlari. (HR. Bukhori Muslim, Turmudzi, Nasai, Ibnu Majah
dan Baihaqi).
Dan tidak sering pula saya menghadiri majelis-majelis Taklim. Padahal ada dalil dan hadis
tentang menghadiri majelis Taklim.

Menghadiri suatu majelis ilmu lebih utama daripada shalat 1.000 rakaat, menjenguk 1.000
orang sakit, dan menghadiri 1.000 jenazah. Rasulullah ditanya, Dan dari membaca Al-
Quran ya Rasulullah? Beliau menjawab, Bukankah Al-Quran itu bermanfaat hanya dengan
ilmu?

(Hadis ini diriwayatkan Muhammad bin Thahir al-Fattani dalam kitabnya, Tazkirat al-Maudhuat)

Jarak masjid di Indonesia sangat dekat bahkan dapat dijangkau dengan berjalan kaki, namun
saya lebih sering memilih sholat sendiri dibandingkan berjamaah dengan yang lainnya.
Padahal ada dalil dan hadis tentang sholat berjamaah.

Di antaranya dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu
alaihi wasallam bersabda :

Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.
Al-Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dengan lafadz,
Shalat seseorang dengan berjamaah lebih banyak daripada shalatnya sendirian 27 kali.
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi
wasallam bersabda,
Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 25 derajat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan pahalanya 25 kali atas shalat
sendirian yang dia kerjakan di rumah dan di pasar. Hal itu apabila ia berwudhu dengan
sempurna, lalu ia keluar menuju ke masjid dan tidak ada yang mendorongnya keluar (menuju
ke masjid) selain shalat. Tidaklah setiap langkahnya kecuali akan mengangkatnya satu derajat
dan menghapuskan darinya satu kesalahan. Apabila ia shalat, malaikat akan senantiasa
mendoakannya selama ia berada di tempat shalatnya, Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah,
rahmatilah dia. Salah seorang di antara kalian tetap dianggap berada dalam shalat selamaia
menanti shalat.

Dan tidak sering saya melakukan shalat Tengah malam (Tahajud). Padahal ada dalil dan
hadis yang mengatakan tentang keutamaan shalat Tahajud.

Diriwayatkan Aisyah r.a, ia berkata :


"Nabi SAW mengerjakan sholat malam hingga bengkak kedua telapak kaki beliau,lalu aku
katakan kepada beliau,'Mengapa engkau melakukan seperti ini, ya Rosulullah, padahal
dosamu yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah? 'Beliau
menjawab,'Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?" (HR Bukhori
VIII/449 dan Muslim 2819 dan 2820)

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa Nabi bersabda: Sholat malam adalah dua rokaat
dua rokaat. Jika engkau khawatir segera tiba waktu Subuh, maka witirlah dengan satu
rokaat saja. (HR. Bukhori (II/397), Muslim (749) dan Abu Dawud (1326).

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh r.a, bahwa Rosulullah SAW bersabda:


Setan mengikat pada ujung kepala salah seorang diantara kalian jika tidur dengan tiga
ikatan. Masing-masing ikatan mengatakan: Engkau masih memiliki malam yang panjang,
maka tidurlah! Jika ia bangun lantas menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan.
Jika ia berwudlu, maka lepaslah ikatan berikutnya. Dan jika ia mengerjakaan sholat, maka
terlepaslah satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya ia menjadi giat, demikian juga
jiwanya akaan menjadi baik. Jika tidak demikian, maka keesokan harinya ia menjadi kotor
jiwanya lagi pemalas. (HR. Muslim 1163).

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, bahwa Nabi SAW bersabda :


Sholat malam adalah dua rokaat dua rokaat. Jika engkau khawatir segera tiba waktu
Subuh, maka witirlah dengan satu rokaat saja. (HR. Bukhori (II/397), Muslim (749) dan
Abu Dawud (1326).

Diriwayatkan dari Jabir r.a, bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rosululloh SAW
bersabda :
Sesungguhnya diwaktu malam itu terdapat suatu waktu yang jika saja bertepatan dengan
waktu itu seorang hamba muslim memohon kebaikan kepada Allah berkenaan dengan urusan
dunia dan akhirat, sudah pasti Allah akan memberikannya kepadanya. Waktu itu terdapat
pada setiap malam. (HR. Muslim)

Bahkan shalat Dhuha pun saya jarang mengerjakannya. Padahal ada Anjuran dan Keutamaan
Sholat Dhuha.

Siapapun yang rutin shalat dhuha, akan diampuni dosanya, sekalipun dosa itu sebanyak
busa lautan (HR. Turmudzi)

Barangsiapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga
(H.R. Tirmiji dan Abu Majah)

Rasulullah SAW mewasiatkan kepadaku 3 perkara: puasa 3 hari setiap bulan, 2 rakaat
shalat dhuha, & shalat witir sblm tidur (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang
beliau menambah sesuai keinginannya. (HR. Muslim no. 1176)

Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih
(membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah
sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca
Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil maruf adalah sedekah, nahi anil munkar adalah
sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu
Dhuha. (HR. Muslim, no. 1181)
Wahai anak Adam shalatlah empat rakaat di awal hari, Aku akan lindungi engkau hingga
akhirnya. (HR. Tirmizi, no. 437)

Tidak ada orang yang memelihara shalat Dhuha, melainkan dia seorang yang kembali,
karena dia adalah shalat awwaabin (shalatnya orang-orang yang kembali). (HR. Ibnu
Khuzaimah)

Siapa yang shalat Fajar berjamaah, kemudian duduk untuk berzikir kepada Allah hingga
matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat, maka baginya bagaikan pahala haji dan
umrah, sempurna, sempurna, sempurna. (HR. Tirmizi, no. 586)

Pada diri manusia terdapat 360 persendian. Harus baginya bersedekah untuk setiap dari
persendian itu

Mereka berkata, Siapakah yang mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?

Beliau bersabda, Dahak yang ada di masjid kau tanam, atau sesuatu (berupa gangguan) di
jalan engkau singkirkan. Jika kau tak mampu juga, maka dua rakaat Sholat Dhuha telah
mencukupi bagimu.(HR. Ahmad)

Barangsiapa yang keluar menuju Sholat Dhuha, sedang tak ada yang membuatnya capek
kecuali sholat itu, maka pahalanya laksana pahala orang yang ber-umroh. (HR. Abu
Dawud)

Jika surga itu mudah untuk dilalui, maka di dunia ini tak perlu lagi ada pengorbanan.

Anda mungkin juga menyukai