Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Setiap ummat muslim diwajibkan untuk mendirikan sholat, karena sholat merupakan
tiang agama. Tiang penopang yang akan menentukan berdiri atau tidaknya agama dalam diri
masing – masing ummat muslim.
Sholat terbagi menjadi dua macam, yang pertama sholat wajib yakni sholat yang
diwajibkan bagi setiap muslim untuk mendirikannya. Yang kedua sholat sunnah yakni sholat
yang hukumnya sunnah.
Sholat sunnah dapat dikerjakan berjamaah maupun munfarid dan terbagi dalam dua
macam yakni sholat sunnah mu’akat dan ghairu mu’akad. Mu’akad artinya dianjurkan, jadi
sholat sunnah itu ada yang dianjurkan untuk ummat muslim melaksanakannya, ada juga
sholat sunnah yang tidak dianjurkan melaksanakannya, tapi sebagaimana hukumnya sunnah
bila dikerjakan berpahala ditinggalkan tidak apa-apa.
Walau demikian kita sebagai ummat muslim tentu ingin meningkatkan amalan ibadah
dan ketakwaan kita. Dengan semakin banyak kita mengerjakan sholat sunnah tanpa melihat
itu dianjurkan atau tidaknya akan menambah amalan di luar kewajiban sholat lima waktu
yaitu satu kebaikan dalam bentuk sholat yang bukan merupakan keharusan tetapi bernilai
ibadah, yang dilakukan dengan ihklas dan kerelaan hati.
Dalam riwayat Imam Muslim yang bersumber dari sahabat Rabi’ah bin Ka’ab Al Aslamiy
ra. Juga diterangkan bahwa Rasulullah SAW telah bersaabda yang artinya :
“Saya pernah bermalam bersama Rasulullah SAW. Saya mendatangi beliau sambil berkata
kepadaku,”Mohonlah Saya berkata, “Saya memohon kepada engkau untuk dapat menyertai
engkau (ya Rasulullah) di surga”. Beliau bersabda, “Ada lagi yang lain?” Saya menjawab,
“Cukup itu saja”. Sabdanya, “Tolonglah aku agar permohonanmu terkabul dengan jalan
kamu melakukan banyak sujud (sholat)”
Sholat sunnah disariatkan untuk menyempurnakan sholat fardu. Karena sholat adalah
amal ibadah penentu dari amal ibadah yang lain dihadapan Allah SWT nanti, Rasulullah SAW
pernah bersabda:
“AWWALU MAA YUHAASABU `ALAIHIL `ABDU YAUMAL QIYAAMATI ASH SHALAATU FA IN
SHALUHAT SHALUHA SAAIRU `AMALIHI WA IN FASADA SAA-IRU `AMALIHII”
Artinya :
“Awal mula amalan yang yang dihisap atas seorang hampa pada hari kiamat nanti adalah
sholat, maka apabila sholat itu baiklah seluruh amalannya, dan apabila Sholat itu jelek, maka
jelek pulalah seluruh amalannya.” (Hadits riwayat Imam Thabrani)
Keutamaan sholat sunnah secara singkat adalah untuk menambah tabungan amal nanti
di akhirat serta menambah kebaikan bagi diri si pelakunya. Karena dengan senantiasa
mengerjakan ibadah-ibadah yang sunnah maka dengan sendirinya ibadah yang fardu pun
akan terlaksana dengan baik.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya ummat muslim dapat mengetahui
bagaimanakah atau apa yang dimaksud dengan sholat sunnah dan apa saja kegunaan dari
sholat sunnah tersebut, sehingga kita bisa mengetahui, mengamalkan, serta membentuk
pribadi muslim yang sempurna.
Bab II
Pembahasan
Dasar pelaksanaan sholat sunnah sangat kuat dan mendasar. Sholat sunnah
didasari oleh hadis dan sunah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Jadi
sholat sunnah itu bukan sholat yang hanya dibuat – buat tapi sholat yang berdasArkan
pada dalil – dalil naqli.
Dalil tersebut yang kemudian dijabarkan oleh para ulama dan umara untuk
disampaikan pada seluruh ummat muslim, baik itu jenis maupun tata cara
pelaksanaannya yang sesuai dengan hadis dan sunnah.
Sebagimana yang telah diterangkan oleh Allah SWT di dalam hadis QudsiNya
yang artinya : “ Hambaku senantiasa mendekatkan diri kepada Ku dengan melakukan
hal-hal yang sunnah, sehingga Aku menyenangi dan mencintainya. Karenanya Akulah
yang menjadi mendengarnya yang dengannya ia mendengar; Akulah yang menjadi
penglihatannya dengan ia melihat, Aku menjadi lidahnya dengannya ia berkata; dan
Aku menjadi akalnya yang dengannya ia berfikir. Apabila ia meminta sesuatu
kepadaKu, niscaya Aku menolongnya. Ibadah yang dilakukannya kepadaKu yang paling
aku senangi adalah menunaikan kewajibannya dengan sebaik-baiknya untukKu”. (HR.
Imam Thabrani)
Di antara rahmat Allah SWT kepada hambanya adalah bahwa Allah SWT
mensyari'atkan bagi setiap kewajiban, sunnah yang sejenis; agar orang
mukmin bertambah imannya dengan melakukan yang sunnah, dan menyempurnakan
yang wajib pada hari kiamat, karena kewajiban-kewajiban mungkin ada yang kurang.
Anjuran untuk melaksanakan sholat sunnah, antara lain berdasarkan hadits dari
Rabi’ah bin Malik yang mengatakan bahwa Rasullah memerintahkan kepada saya,
dengan sabdanya:
“Bermohonlah, maka saya menjawab: “Saya mohon kepadamu agar saya dapat
menemanimu di surga”. Kemudian beliau bersabda:“Adakah selain itu?” Saya
menjawab: “Ya, hanya itu”. Beliaubersabda lagi: “Maka bantulah saya, agar berhasil
permohonan itudengan membanyakkan sujud (salat sunat)”.
Dari Ummu Aabibah. RA isteri nabi SAW beliau berkata, aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “tidaklah seorang hamba muslim shalat sunnah bukan
fardhu untuk Allah setiap hari dua belas rakaat, kecuali Allah membangunkan baginya
rumah di surga, atau kecuali dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Muslim).
Dari Ibnu Umar.RA berkata: "Aku shalat bersama Rasulullah SAW sebelum
dhuhur dua rakaat, dan setelahnya dua rakaat, setelah maghrib dua rakaat, setelah
shalat isya' dua rakaat, setelah shalat jum'at dua rakaat, adapun shalat maghrib, isya',
dan jum'at, maka aku shalat bersama nabi rdi rumahnya.” (muttafaq alaih)
Shalat sunah berjamaah adalah salat sunah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
secara bersama-sama. Salah seorang bertindak sebagai imam dan lainnya menjadi
makmum.
1. SHALAT IDAIN
PENGERTIAN
Shalat Id adalah shalat yang dilakukan pada waktu hari raya, karena dalam tradisi Islam
terdapat dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha maka dalam satu tahun terdapat dua
shalat Id. Shalat hari raya berjumlah dua rakaat, dan sunah dengan berjamaah, serta
dikerjakan sebelum khutbah. Akan tetapi, bagi orang yang mengerjakan ibadah haji
disunahkan mengerjakannya tanpa berjamaah. Bagi orang yang mengerjakannya tanpa
berjamaah tidak disunahkan melakukan khutbah setelahnya.
DALIL
Firman Allah swt.:
)3: (الكوثر.حر َ ص ِّل لِ َرب َِّك َوا ْن
َ َف
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar: 3)
Hadits Nabi Muhammad saw.:
ون ْال ِعي َد ْي ِن
َ ُُّصل
َ ض َي هللاُ َع ْنهُ َما يِ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوَأبُو بَ ْك ٍر َو ُع َم ُر َر َ َك
َ ِان َرسُو ُل هللا
) (متفق عليه ة ْ قَ ْب َل ْال ُخ
ِ َ طب
“Rasulullah saw., Abu Bakar, Umar melakukan shalat dua hari raya sebelum khutbah
dilaksanakan.” (Muttafaq ‘Alaih)
WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan shalat hari raya dimulai saat matahari terbit sampai dengan tergelincir, dan
yang paling utama adalah mengerjakannya ketika matahari sudah naik kira-kira satu
tombak dalam pandangan mata.
TEMPAT PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah lapang,
kecuali jika ada udzur seperti hujan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,
صلَّى
َ ىال ُم ْ ِ ْالف يَ ْو َم يَ ْخ ُر ُج – وسلم عليه هللا صلى – ِ هَّللا َرسُو ُل ان
ْ َِإل َواَألضْ َحى ط ِر َ َك
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul
Adha menuju tanah lapang.”[9]
Catatan:
a. Takbir yang disunahkan pada setiap selesai shalat disebut takbir muqayyad.
b. Takbir yang disunahkan tidak pada setiap shalat disebut takbir mursal.
ُك َّل َع ٍام َوَأ ْنتُ ْم بِ َخي ٍْر، َأحْ يَا ُك ُم هللاُ َِأل ْمثَالِ ِه،تَقَب ََّل هللاُ ِم ْن ُك ْم.
PELAKSANAAN SHALAT DAN KHUTBAH
1. Ketika imam sampai di masjid, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya
shalat, yakni dengan lafadh:
ْ ِصلُّ ْوا ُسنَّةً لِ ِع ْي ِد ْالف
ُ اَْألضْ ٰحى َر ْك َعتَي ِْن َجا ِم َعةً َر ِح َم ُك ُم هللا/ ط ِر َ .
2. Imam segera menuju mihrab (tempat imam), lalu niat shalat disertai takbiratul ihram.
Niatnya adalah:
َُأ ْكبَر ُان هللاِ َو ْال َح ْم ُد ِهللِ َوالَ ِإ ٰلهَ ِإالَّ هللاُ َوهللا
َ ُسب َْح
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii
war hamnii (Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang
benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).”
Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga
membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.
4. Setelah selesai melakukan takbir ketujuh, dilanjutkan membaca ta’awwudz, surat Al
Fatihah dan surat-surat yang disunahkan; seperti surat Qaf atau Al A’la pada raka’at
pertama, dan surat Al Qamar atau surat Al Ghasyiyah pada raka’at kedua.
5. Selesai melaksanakan shalat, muraqi segera berdiri untuk memberi aba-aba dimulainya
khutbah, disusul dengan membaca shalawat sambil menyerahkan tongkat. Redaksinya
semisal:
/ ط ِر ْ ِ يَ ْو ُم ِع ْي ِد ْالف،َ ِإ ْعلَ ُم ْوا َأ َّن يَ ْو َم ُك ْم ٰهذا،َُم َعا ِش َر ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ُز ْم َرةَ ْال ُمْؤ ِمنِي َْن َر ِح َم ُك ُم هللا
َو َح َّر َم َعلَ ْي ُك ْم، يَ ْو ُم َأ َح َّل هللاُ لَ ُك ْم فِ ْي ِه الطَّ َعا َم، َويَ ْو ُم ْال َم ْغفُ ْور، َويَ ْو ُم ال ُّسر ُْو ِر،اَْألضْ ٰحى
،ُار ُك ُم هللا َ َوا ْس َمع ُْوا َأ َج،ُصتُ ْوا َأثَابَ ُك ُم هللا ِ َأ ْن،ص ِع َد ْال َخ ِطيْبُ َعلَى ْال ِم ْنبَ ِر َ ِإ َذاw،فِ ْي ِه الصِّ يَا َم
َ صلِّ َع ٰلى َسيِّ ِدنَا َو َم ْوالَنا َ اللّ ٰـهُ َّم،صلِّ َع ٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ اللّ ٰـهُ َّم.َُوَأ ِط ْيع ُْوا َر ِح َم ُك ُم هللا
آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِ صلِّ َو َسلِّ ْم َع ٰلى َسيِّ ِدنَا َو َم ْوالَنَا ُم َح َّم ٍد َو َع ٰلى َ اللّ ٰـهُ َّم، ُم َح َّم ٍد.
6. Setelah itu, khotib menuju mimbar khutbah.
7. Kemudian muraqi membaca do’a:
لى ٰ َويَ ِّسرْ هُ ْم َع،ت ِ َو ْال ُمْؤ ِمنِي ِْن َو ْال ُمْؤ ِمنَاw،ت
ِ ِم َن ْال ُمسْـلِ ِمي َْن َو ْال ُمسْـلِ َما،اَللّ ٰـهُ َّم قَ ِّو ْاِإل سْـالَ َم
ك يَاَأرْ َح َم الرَّا ِح ِمي َْن
َ ِاص ِري َْن بِ َرحْ َمت ِ َّاخي َْر الن َ َ َوي،ك بِ ْال َخي ِْرَ اختِ ْم لَنَا ِم ْن
ْ َو،ِإقَا َم ِة ال ِّدي ِْن.
8. Selesai do’a, khotib mengucapkan salam kemudian duduk.
3 هللَا ُ َأ ْكبَرْ َو ِهللِ ْال َح ْمد، ْ َآل ِإ ٰلهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْكبَر، ْ هللَا ُ ََأ ْكبَر، ْ هللَا ُ َأ ْكبَر، ْ× اَهللُ َأ ْكبَر
10. Kemudian, khotib melaksanakan khutbah pertama. Selesai khutbah, khotib duduk sejenak,
disusul muraqi membaca shalawat:
آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ٰ لى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َع
ِ لى َ اَللّ ٰـهُ َّم.
ٰ ص ِّل َع
11. Selesai duduk, khotib melanjutkan dengan khutbah kedua sampai selesai.
2. SHALAT TARAWIH
PENGERTIAN
Shalat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah salat sunnat yang
dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk
jama’ dari ٌ ْحة
َ تَرْ ِوي yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Fakta menarik
salat ini ialah bahwa Rasulullah hanya pernah melakukannya secara berjamaah dalam 3
kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah kemudian tidak melanjutkan pada malam-
malam berikutnya karena takut hal itu akan menjadi diwajibkan kepada ummat muslim.
HUKUM SHALAT TARAWIH
Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad.
DALIL SUNNAH-NYA SHALAT TARAWIH
Hadits sahih riwayat Bukhari & Muslim (muttafaq alaih)
َتَ َعالَى ِهلل ِإ َما ًما/ َمْأ ُمو ًما َر ْك َعتَي ِْن يح َ ُأ
ِ التَّ َر َ ُسنَّة صلِّى
ِ او
"Ushalli sunnatat taraawiihi rak'ataini (ma'muman/imaaman) lillahi ta'aalaa."
Artinya: " Aku niat Salat Tarawih dua rakaat (menjadi makmum/ imam) karena Allah
Ta'ala"
ATAU
، َولِل َّزكا َ ِةفَا ِعلِي َْن،صاَل ِة َحافِ ِظي َْن ِ َولِ ْلفَ َرآِئ،اَللَّهُ َّم اجْ َع ْلنا َ بِاِإْل ْي َما ِن َكا ِملِي ْْن
َّ َولِل،ض ُمَؤ ِّدي َْن
َوفِى،ضي َْن ِ ْرِ َو َع ِن اللَّ ْغ ِو ُمع، َوبِ ْالهُ َدى ُمتَ َم ِّس ِكي َْن،ك َرا ِجي َْن َ َولِ َع ْف ِو،ك طَالِبِي َْن َ َولَ َما ِع ْن َد
َو َعلَى، َولِلنَّ ْع َمآ ِء َشا ِك ِري َْن،اضي َْن ِ ء َرwِ ضآَ َ َوبِ ْالق،اغبِي َْن
ِ َوفِى اَأْل ِخ َر ِة َر،ال ُّد ْنيَا َزا ِه ِدي َْن
،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َسآِئ ِري َْنَ ت لِ َوآ ِء َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍدَ ْ َوتَح،صابِ ِري َْن َ ْالبَآَل ِء
َو َعلَى َس ِري ِْر ْال َك َرا َم ِة،ار نَا ِجي َْن ِ َّ َو ِم َن الن،اخلِي َْن ِ َواِلَى ْال َجنَّ ِة َد،ار ِدي َْن ِ ض َو ِ َواِلَى ْال َح ْو
َو ِم ْن،اج ُمتَلَبِّ ِسي َْن ٍ َق َو ِد ْيبٍ س َواِ ْستَب َْر ٍ َو ِم ْن ُس ْن ُد، َو ِم ْن ح ُْو ٍر ِعي ٍْن ُمتَ َز ِّو ِجي َْن،قَا ِع ِدي َْن
س َم ْن ٍ ق َو َكْأ ِ َب َواَب
َ ار ْي ٍ بَِأ ْك َوا،اربِي َْن
ِ صفَّى َش َ َو ِم ْن لَبَ ٍن َو َع َس ٍل ُم،ط َع ِام ْال َجنَّ ِة َآ ِكلِي َْن َ
َو َحس َُنw،ت َعلَ ْي ِه ْم ِم َن النَّبِيِّي َْن َوالصِّ ِّد ْيقِي َْن َوال ُّشهَ َدآ ِء َوالصَّالِ ِحي َْن َ َم َع الَّ ِذي َْن اَ ْن َع ْم،َم ِعي ٍْن
اَللَّهُ َّم اجْ َع ْلنَا فِى هَ َذا ال َّشه ِْر ال َّش ِر ْيفَ ِة.ل ِم َن هللاِ َو َكفَى بِاهللِ َعلِ ْي ًماwُ ْك ْالفَض َ ِ َذل،ك َرفِ ْيقًا َ ُأ ْولَِئ
صلَّى هللاُ َعلَى َ َو. َوالَ تَجْ َع ْلنَا ِم َن اَْأل ْشقِيَآ ِء ْال َمرْ ُد ْو ِدي َْن،ار َك ِة ِم َن ال ُّس َع َدآ ِء ْال َم ْقب ُْولِي َْن َ َْال ُمب
ك يَآاَرْ َح َم الرَّا ِح ِمي َْن َ ِ بِ َرحْ َمت،صحْ بِ ِه اَجْ َم ِعي َْن َ َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوَألِ ِه َو
3. SHALAT WITIR
PENGERTIAN
Secara bahasa witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah shalat yang jumlah bilangan
rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11 rakaat. Shalat witir tidak
hanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan Ramadhan. Namun, pada malam hari di
luar bulan Ramadhan umat Islam pun dianjurkan untuk melaksanakan shalat witir sebagai
penutup shalat-shalat sunah malam hari.
TATA CARA
1. Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara
yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau
shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat
tertentu kepada para sahabatnya.
a. Shalat Sunah Gerhana Bulan
USHALLI SUNNATA LIKHUSUUFIIL GAMARI RAK'ATAINI LILLAHI TA'ALA, ALLAAHU AKBAR.
Artinya : Aku berniat shalat sunah gerhana rembulan dua rakaat karena Allah Ta'ala Allah
Maha Besar.
Riwayat Imam Lima dan dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.
واُلw َو َر ُس رw ِ wَ ْال ِم ْنب َ ِو َجاه ان َ َك ب ٍ بَا ِم ْن ْال ُج ُم َع ِة يَ ْو َم َد َخ َل َر ُجاًل َأ َّن يَ ْذ ُك ُر ك ٍ ِ َمال ب َْن س ِ ََأن عن
wَفَقَالَي قَاِئ ًما َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ُ هَّللا صلَّى
َ ِ هَّللا ُولَ َرس فَا ْستَ ْقبَ َل ُيَ ْخطُب قَاِئ ٌم َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ُ هَّللا صلَّى َ ِ هَّلل
صلَّى َ اللَّ ِه َرسُو ُل فَ َرفَ َع ال َ َق يُ ِغيثُنَا َ هَّللا عُ فَا ْد ال ُّسبُ ُل ت ْ َوا ْنقَطَ َع ْال َم َوا ِشي ت ْ هَلَ َك ِ هَّللا ُولَ َرس ا
فِي َمانَ َرى ِ َوهَّللا َ َوال َُأنَس ال َ َق ا ْسقِنَا اللَّهُ َّم ا ْسقِنَا اللَّهُ َّم ا ْسقِنَا اللَّهُ َّم ال
َ َفَق يَ َد ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ُ هَّللا
ت ْ فَطَلَ َع ارقَا َل ٍ َد َ َوال ت ٍ بَ ْي ِم ْن َس ْل ٍع َوبَي َْن بَ ْينَنَا َو َما َش ْيًئا َ َوال ًقَ َز َعة َ َوال ب ٍ َس َحا ِم ْن ال َّس َما ِء
َرَأ ْينَا َما ِ قَالَ َوهَّللا ت ْ َأ ْمطَ َر ثُ َّم ت ْ ا ْنتَ َش َر ال َّس َما َء ت ْ َتَ َو َّسط فَلَ َّما سِ ْالتُّر ِم ْث ُل ٌ َس َحابَة َو َراِئ ِه ِم ْن
َعلَ ْي ِه ُ هَّللا صلَّى َ اللَّ ِه َو َرسُو ُل ْال ُم ْقبِلَ ِة ْال ُج ُم َع ِة فِي ب ِ ْالبَا كَ ِ َذل ِم ْن َر ُج ٌل َد َخ َل ثُ َّم ِستًّا سَ ال َّش ْم
عُ فَا ْد ال ُّسبُ ُل ت ْ اَأْل ْم َوالُ َوا ْنقَطَ َع ت ْ هَلَ َك ِ هَّللا ُول َ َرس يَا ال َ َفَق قَاِئ ًما ُفَا ْستَ ْقبَلَه ُيَ ْخطُب قَاِئ ٌم َو َسلَّ َم
َعلَ ْينَا َواَل َح َوالَ ْينَا قَااَل للَّهُ َّم ثُ َّم يَ َد ْي ِه َو َسلَّ َم َعلَ ْي ِه ُ هَّللا صلَّى
َ ِ هَّللا َرسُو ُل فَ َرفَ َع ال َ َق يُ ْم ِس ْكهَا َ هَّللا
) البخاري ( َو َمنَابِتِال َّش َج ِر َواَأْل ْو ِديَ ِة ب ِ َوالظِّ َرا َواآْل َج ِام ال ِ َ َو ْال ِجب اآْل َك ِام َعلَى اللَّهُ َّم
Dari Anas bin Malik RA menyebutkan bahwa ada seorang lelaki pada hari Jum’at masuk dari
pintu menuju mimbar. Sedang Rasulullah SAW berkhutbah. Dia menemui rasul SAW sambil
berdiri dan berkata: wahai Rasulullah SAW telah musnah binatang ternak dan sumber mata
air sudah tidak mengalir. Mohonlah pada Allah agar menurunkan air untuk kami. Berkata
Anas: Maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangan ke langit dan berdoa: Ya Allah
turunkan bagi kami hujan 3x. Berkata Anas RA Demi Allah pada saat kami tidak melihat di
langit mendung, gumpalan awan atau apapun. Dan sebelumnya di antara rumah kami dan
gunung tidak ada penghalang untuk melihatnya”. Berkata Anas RA, “Maka muncullah di
belakangnya mendung seperti lingkaran. Dan ketika sampai di tengah, menyebar dan
turunlah hujan.” Anas RA berkata: “Maka kami tidak melihat matahari selama enam hari”.
Kemudian muncul lagi lelaki tersebut dari arah pintu yang sama pada Jum’at sesudahnya
dan Rasul SAW sedang khutbah. Dia menghadap Rasul saw sambil berdiri dan berkata:
“Wahai Rasulullah SAW harta-harta hancur dan sungai-sungai penuh, berdoalah kepada
Allah agar menghentikannya. Maka Rasulullah SAW mengangkat tangan dan berdoa Ya
Allah berilah hujan sekeliling kami bukan adzab bagi kami, jatuh pada tanah, gunung-
gunung, pegunungan, bukit-bukit, danau- danau dan tempat tumbuh pepohonan” (HR.
Bukhari)
Macam-Macam Istisqo
a.Istisqo yang paling ringan, yaitu doa tanpa shalat dan tidak juga setelah shalat di masjid
atau selain masjid, sendiri atau jamaah. Dan sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang
shalih.
b.Istisqo pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum’at atau shalat lainnya, ketika khutbah
Jum’at atau khutbah yang lain.
c.Istisqo yang paling utama adalah Istisqo dengan di dahului shalat dua rakaat dan dua
khutbah. Dilakukan oleh muslim, baik musafir atau muqim, penduduk kampung atau kota.
Waktu Istisqo
Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja, dan lebih baik jika dilakukan saat
khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka dapat dilakukan kapan saja, tetapi jangan
dilakukan pada waktu yang dimakruhkan shalat. Waktu yang utama adalah pada waktu
Dhuha sampai Zhuhur sebagaimana shalat Id.
Doa Istisqo
َّاَلل,ي ُِري ُد َما يَ ْف َع ُل ُ هَّللَا ِإاَّل َِإلَه اَل ,اَلدِّي ِن يَ ْو ِم ك ِ اَلر اَلرَّحْ َم ِن ,ين
ِ ِ َمال ,َّح ِيم َ اَ ْل َعالَ ِم ِّ َرب ِ هَّلِل اَ ْل َح ْم ُد
َماَأ ْن َز ْل ْ َواجْ َعل ,ْث َ ْال َغي َعلَ ْينَا َْأ ْن ِزل ,ءwُ اَ ْلفُقَ َرا َونَحْ ُن اَ ْل َغنِ ُّي تَ َأ ْن ,ت
َ َأ ْن ِإاَّل َِإلَه اَل ,ُ هَّللَا تَ َأ ْن هُ َّم
ِحي ٍن ِإلَى َوبَاَل ًغا ًقُ َّوة ت َ
ً َس ّحا ً ُم َجلِّال ً َغ َدقا ً َم ِريئا ً هَنِيئا ً ُم ِغيثا ً َغيْثا ا ْسقِنا اللَّهُ َّم ,ا ْسقِنَا اللَّهُ َّم ا ْسقِنَا اللَّهُ َّم ا ْسقِنَا اللَّهُ َّم
إنَّانَ ْستَ ْغفِ ُر اللَّهُ َّم األو ِديَ ِة؛
ْ ون ِ ُ َوبُط ،ال َّش َج ِر ت ِ ِ َو َمناب ب ِ الظِّ َرا على اللَّهُ َّم َداِئماً؛ ً طبَقا َ ً عا ّما
ِالقَان تَجْ َع ْلنا ِم َن َوال ْث َ ال َغي ا ْسقِنا اللَّهُ َّم ِم ْد َراراً؛ َعلَيْنا السَّما َء سل ِ ْفأر ،ً َغفّارا ت َ ُك ْن ك َ َِّإن ك َ
نشكوه ماال والضنك والجهد الألواء من والخلق والبهائم والبِال ِد العبا ِد ِ ِب إن َّ اللهم .ين َ ِط
.إليك إال
بَ َركا ِم ْن لَنا ت ْ ِوأ ْنب،السَّما ِء ت ِ بَ َركا ِم ْن َوا ْسقِنا ،الضَّرْ َع لَنا َوأ ِد َّر ،ال َّزرْ َع لَنا ت ْ ِأ ْنب اللَّهُ َّم
ُيَ ْك ِشف ال ما البَال ِء َعنَّا ِم َن ف ْ وا ْك ِش ،ي َ ْوالعُر َوالجُو َع الج ْه َد َ َعنَّا ارْ فَ ْع اللَّهُ َّم ض؛ ِ ْاألر ت ِ
ك َ َغ ْي ُر ُه
وق،إجابتك ووعدتنا بدعائك أمرتنا أنت اللهم .األعداء على وانصرنا الغيث َ اسقنا اللهم
ف وإجابتك w،قارفنا ما بمغفرة علينا امنن اللهم ،وعدتنا كما فأجبنا أمرتنا كما دعوناك د
رزقنا وسعة ،سقيانا ي.
Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang
merajai hari pembalasan, tidak ada Tuhan selain Allah yang melakukan apa yang Ia
kehendaki, ya Allah Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Mahakaya dan
kami orang-orang fakir, turunkanlah pada kami hujan, dan jadikan apa yang Engkau
turunkan sebagai kekuatan dan bekal hingga suatu batas yang lama.
Ya Allah, turunkan bagi kami hujan 3x, Ya Allah, turunkan bagi kami hujan yang
menyuburkan, menyejahterakan, bermanfaat, mengalir dari atas ke bawah merata, dan
terus-menerus kebaikannya bagi negeri dan penghuninya. Ya Allah pada pegunungan, sawah
ladang dan danau-danau. Ya Allah kami beristighfar kepada-Mu, sesungguhnya Engkau
penerima ampun, turunkan kepada hujan dari langit yang terus menerus memberikan
kebaikan. Ya Allah turunkanlah hujan dan jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang
putus asa. Ya Allah negeri dan penduduknya mengalami kesulitan, kesengsaraan, kesempitan
dan kami tidak mengadu kecuali kepada-Mu. Ya Allah tumbuhkanlah bagi kami tanaman,
suburkanlah susu-sus ternak kami, turunkanlah hujan dari keberkahan langit dan
tumbuhkanlah tanaman dari keberkahan bumi. Ya Allah angkatlah dari kami kesusahan,
kelaparan, dan terbukanya aurat, singkapkan dari kami musibah dan tidak ada yang dapat
menyingkapkannya kecuali Engkau
Ya Allah turunkanlah hujan dan tolonglah kami atas musuh. Ya Allah Engkau telah
memerintahkan kami untuk berdoa, dan berjanji untuk mengabulkan. Dan kami telah berdoa
sebagaimana engkau perintahkan, maka kabulkanlah sebagaimana Engkau telah janjikan.
Ya Allah berikanlah anugerah ampunan-Mu atas kesalahan kami, dan kabulkan hujan untuk
kami dan kelapangan rezeki.
6. SHALAT JENAZAH
PENGERTIAN
Shalat Jenazah termasuk dari macam-macam shalat-shalat sunnah, shalat jenazah
dilakukan umat islam jika ada seseorang (muslim) lainnya yang meninggal dunia. Hukum
Shalat Jenazah adalah "Fardhu Kifayah" artinya jika tidak ada yang menshalati jenazah
yang masih hidup semuanya berdosa.
SYARAT
Shalat jenazah sama halnya dengan shalat Fardhu/Sunnah yaitu dalam hal diwajibkan
menutupi aurat, suci dari hadats besar/kecil, suci badan, suci pakaian dan tempatnya dan
harus menghadap kiblat.
Jenazah harus sudah dimandikan/disucikan dan dikafankan, jenazah diletakan sebelah
kiblat/didepan orang yang menshalatkan, kecuali kalaushalat dilakukan di kubur/shalat
ghaib.
RUKUN DAN TATA CARA
Shalat jenazah berbeda dengan shalat fardhu/sunnah, shalat jenazah tidak dengan
adzan/iqamat, ruku', sujud, i'tidal dan tahiyyat. Shalat jenazah dilakukan hanya dengan
empat takbir dan dua salam dilakukan dalam keadaan berdiri.
1.SHALAT RAWATIB
PENGERTIAN
Shalat sunnah rawatib ada dua macam yaitu (a) qabliyyah ()قبلية yaitu shalat
sunnah yang dilakukan sebelum shalat fardhu; dan (b) ba'diyyah ()بعدية yaitu
shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat fardhu.
Ada 5 (lima) waktu shalat sunnah rawatib dengan total 12 raka'at 6 raka'at ba'diyyah dan 6
raka'at qabliyyah dengan rincian sebagai berikut:
2. Sebelum dzuhur:
َ ُأ
صلِي قَ ْبلِيَّةَ الظُه ِْر َر ْك َعتَ ْي ِن ُسنَّةً ِهللِ تَ َعال َي
Artinya: Niat shalat sunnah qobliyyah dzuhur dua rakaat karena Allah.
PENGERTIAN
Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan shalat tahiyatul
masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah kita memasuki masjid.
HUKUM
Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :
ِهللا َرس ُْو ُل قَا َل َقَتَا َدة َأبِ ْي َع ْنe ُصلِّي َْر ْك َعتَي ِْن ِ ْال َمس َأ َح ُد ُك ُم َد َخ َل ِإ َذا
َ ي َحتّى ْيَجْ لِس َفَال ْج َد
)ومسلم البخارى (رواه
Artinya :“Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda : apabila salah seorang di antara
kamu masuk ke masjid maka janganlah duduk sebelum shalat (tahiyat masjid) dua rakaat.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
TATA CARA PELAKSANAAN
a. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
b. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
c. Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat fardu maupun
ketika akan beri’tikaf
PANDUAN PRAKTEK
1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid
َ ُأ
ِ ْال َمس َتَ ِحيَّة ً ُسنَّة صلِّي
تَ َعالى ِهلل َر ْك َعتَ ْي ِن ْج ِد
“Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Takbiratul ihram
3. Shalat dua rakaat seperti biasa.
4. Salam.
3. SHALAT TAHAJUD
PENGERTIAN
Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang sering dilakukan di malam hari setelah shalat
isya’ dan setelah tidur walau hanya sebentar. Jumlah shalatnya paling sedikit dua raka’at,
sedang banyaknya tidak ada batasan. Artikel di bawah membahas tata cara
pelaksanaan shalat tahajud secara detail.
Bagi orang yang biasa shalat tahajud, kemudian tidak bangun pada malam hari sehingga
tidak melakukan shalat tahajud, maka disunnahkan untuk mengqodho-nya di siang hari
sebelum dhuhur.
4..SHALAT DHUHA
PENGERTIAN
Shalat dhuha adalah salah satu dari sekian macam shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi
Muhammad untuk dilakukan selain shalat tahajud, shalat sunnah rawatib, shalat witir, dan
lain-lain. Shalat dhuha dilakukan pada pagi hari. Dari naiknya matahari sekitar sepenggalah
sampai sebelum masuk waktu dzuhur
FADHILAH/KEUTAMAAN,SHALAT,DHUHA
Tujuan utama dalam melaksanakan shalat dhuha adalah ibadah mengikuti suri tauladan
Nabi. Selain itu, ia merupakan amalan ibadah yang dapat memudahkan jalan bagi
pelakunya. Terutama, dalam segi kelapangan memperoleh rizki.
WAKTU,SHALAT,DHUHA
Shalat dhuha dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi
(irtifa' asy-Syamsi) sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Adapun waktu terbaik adalah
dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam
10.
Bacaan Quran selain Al-Fatihah yang paling dianjurkan adalah: Surat Al-Kafirun pada
rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Selain itu, sunnah juga membaca surat As-
Syams dan Ad-Dhuha
DOA SHALAT DHUHA
Ada sebagian umat Islam yang suka melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. Adapun
hukumnya adalah boleh dan tidak makruh tapi juga tidak sunnah. Akan tetapi lebih utama
dilakukan sendirian
5..SHALAT ISTIKHAROH
PENGERTIAN
Shalat Istikharah adalah Shalat yang dilakukan untuk mencari kebenaran / kebaikan dari
dua urusan. Shalat istikharah dianjurkan melaksanakannya untuk segala urusan bersifat
mubah seperti menikah, perdagangan, dan perjalanan (safar). shalat istikharah umumnya
dilaksanakan pada sepertiga malam, namun pada dasarnya shalat istikharah dapat
dilaksanakan pada waktu kapanpun jika pelaksanaan shalat istikharah sudah dihadapkan
dengan urusan yang sudah mendesak.
Adapun urusan yang bersifat wajib, bukan menjadi domain shalat istikharah karena
ketentuan kewajiban sudah jelas dan bukan pilihan. Demikian pula urusan yang
diharamkan tidak diperkenankan melaksanakan shalat istikharah, karena terhalang oleh
hukum syariat.
Shalat istikharah sesuai hadist yang diriwayatkan oleh Jabir, Rasulullah bersabda :
) أللهم… (رواه البخاري:اذا هم أحد كم باألمر فليركع ركعتين ثم ليقل
CARA PELAKSANAAN
a. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.
b. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
c. Waktunya pagi, siang, atau malam hari.
6. SHALAT HAJAT
PENGERTIAN
Shalat Hajat adalah shalat sunah yang dilakukan karena ada suatu hajat / keperluan,
baik keperluan duniawi atau keperluan ukhrawi. Agar hajat di kabulkan Allah, banyak cara
yang dilakukan diantaranya adalah berdoa dan shalat. Shalat Hajat merupakan cara yang
lebih spesifik untuk memohon kepada Allah agar di kabulkan segala hajat, karena arti
shalat secara bahasa adalah doa.Firman Allah : "Dan mintalah pertolonganlah ( kepada
Allah ) dengan sabar dan shalat" ( Al Baqarah : 45 ).
CARA PELAKSANAAN
Shalat hajat tidak mempunyai waktu tertentu, asal pada waktu yang tidak dilarang,
misalnya setelah shalat Ashar atau setelah shalat Shubuh. Shalat hajat dilaksanakan dengan
Munfarid ( tidak berjamaah ) minimal dua rokaat dan maksimal dua belas rakaat. Jika
dilaksanakan pada malam hari maka setiap dua rakaat sekali salam dan jika dilaksanakan
pada siang hari maka boleh empat rakaat dengan sekali salam dan seterusnya. Sabda Nabi
saw : "Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat ( Shalat
Hajat ) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat"
( HR.Ahmad ).
7..SHALAT TASBIH
PENGERTIAN
Salat Tasbih merupakan salat Sunnah yang di dalamnya pelaku salat akan membaca
kalimat tasbih (kalimat "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu
akbar") sebanyak 300 kali (4 raka'at masing-masing 75 kali tasbih). Salat ini
diajarkan Rasulullah SAW kepada pamannya yakni sayyidina Abbas bin Abdul Muthallib.
Namun beberapa ulama berbeda pendapat tentang hal ini.
HIKMAH
Hikmah salat adalah dapat mencegah perbuatan keji dan kemungkaran, tentu saja
dari salat tasbih yang dilakukan dengan hati yangikhlas diharapkan akan dapat pula
seseorang yang melakukannya dicegah atau terjaga dari perbuata-perbuatan yang keji lagi
mungkar.
NIAT SHALAT
Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati dan
tidak perlu dilafalkan, tidak terdapat riwayatyang menyatakan keharusan untuk
melafalkan niat akan tetapi yang terpenting adalah dengan niat hanya
mengharapkan Ridho AllahTa'ala semata dengan hati yang ikhlas dan khusyu.
CARA PELAKSANAAN
Salat tasbih dilakukan 4 raka'at (jika dikerjakan siang maka 4 raka'at dengan sekali salam,
jika malam 4 raka'at dengan dua salam ) sebagaimana salat biasa dengan tambahan bacaan
tasbih pada saat-saat berikut:
8..SHALAT MUTLAK
PENGERTIAN
Shalat sunah yang boleh dikerjakan pada waktu kapan saja, kecuali waktuyang terlarang
untuk mengerjakan shalat sunah. Jumlah rakaatnya tidak terbatas.Shalat sunah muthlaq
yakni sunah yang tidak bersebab, bukan karena masuk masjid, bukankarena shalat
qabliyah atau ba’diyah shalat fardhu, dan yang lainnya.Shalat ini semata-mata shalat sunah
muthlaq, kapan pun dan di mana pun dapat dikerjakan,asal jangan waktu haram.
WAKTU YANG DIHARAMKAN
1. Waktu matahari sedang terbit hingga naik setombak/lembing.
2. Ketika matahari berada tepat di puncak ketinggiannya hingga tergelincirnya. Kecualipada
hari Jumat ketika orang masuk masjid untuk mengerjakan shalat tahiyyatul-masjid.
3. Sesudah shalat asar sampai terbenam matahari.
4. Sesudah shalat subuh hingga terbit matahari agak tinggi.
5. Ketika matahari sedang terbenam sampai sempurna terbenamnya.
LAFAZH NIAT
Ushallii sunnatar rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Allaahu akbar
Artinya: “Aku niat shalat sunah dua raka’at karena Allah. Allaahu akbar.”
Shalat sunah tidak terbatas, beberapa saja yang sanggup kita laksanakan, dan tiap-
tiap duaraka’at satu salam
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Sholat sunnah adalah ibadah sholat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW di luar
sholat yang hukumnya wajib. Sholat sunnah dikerjakan guna mendekatkan diri kepada
Allah SWT, menyempurnakan sholat fardhu, bertaubat kepada Allah SWT agar
hajatnya dikabulkan, meningkatkan derajat dan martabat serta menjernihkan akal
pikiran setiap pelakunya.
Dasar pelaksanaan sholat sunnah sangat kuat dan mendasar. Sholat sunnah
didasari oleh hadis dan sunah Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam. Dalil
tersebut yang kemudian dijabarkan oleh para ulama dan umara untuk disampaikan
pada seluruh ummat muslim, baik itu jenis maupun tata cara pelaksanaannya yang
sesuai dengan hadis dan sunnah.
3.2 Saran
Sholat sunnah akan mendapatkan pahala apabila di kerjakan, maka apabila kita ingin
mendapatkan pahala tambahan di samping sholat wajib dapat di laksanakan dengan
melakukan sholat sunnah, wallohu a’lam.
Daftar Pustaka
http://nurhasanah.blog.com/2010/06/28/materi-salat-sunnah-berjamaah-dan-munfarid/
http://paismpn4skh.wordpress.com/2010/01/02/shalat-sunah-berjamaah-dan-munfarid/http://
s1.islasunahmhouse.com/data/id/ih_articles/chain/Summary_of_the_Islamic_Fiqh_Tuwajre/
03_Worship/02_Salah/id_salat_16a.pdf
http://orgawam.wordpress.com/2008/05/27/macam-macam-shalat-sunnah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_sunah
http://abangdani.wordpress.com/2010/11/15/panduan-shalat-idain-shalat-pada-dua-hari-raya/
http://el.ibbien.com/index.php/kajian-fiqh/215-tata-cara-shalat-hari-raya-idul-fitri-dan-idul-adha-
http://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Tarawi