Kelas : XI ips 1
Guru Pembimbing :
SMA N 9 Tangerang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang dan uraian di atas bisa penulisambil kesimpulan tentang rumusan
masalah yang akan penulisbahas dalam makalah ini :
1. Apa Pengertian dari Shalat Dhuha?
2. Apa hukum melaksanakan shalat dhuha?
3. Kapan kita dapat melaksanakan shalt dhuha?
4. Apa manfaat dan hikmah yang terkandung dalam shalat dhuha?
C. Tujuan
Dengan adanya rumusan masalah di atas maka penulisan makalah ini mempunyai tujuan,
yaitu tujuan secara umum:
Tujuan secara Umum
Tujuan secara Umum adalah tujuan yang nantinya kembali pada semua obyek yang ada.
Diantara tujuan Umumnya adalah agar semua pembaca, teman-teman, atau pun semua pihak
yang membaca makalah ini bisa memetik hikmah yang terkandung dalam bahasan ini bagi
dan dapat memberikan dorongan bagi kita semua untuk melaksanakan shalat dhuha.
TEORI DAN ANALISIS
A. Pengertian Shalat Dhuha
Shalat Dhuha merupakanshalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW,
sebab beliau berpesan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan Shalat Dhuha sekaligus
menjadikannya sebagai wasiat. Wasiat yang diberikan Rasulullah SAW.kepada satu orang
berlaku untuk seluruh umat, kecuali terdapat dalil yang menunjukan kekhususan hukumnya
bagi orang tersebut.banyak pendapat mengenai shalat dhuha diantaranya adalah:
1. Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang
masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-
kira jam 7.00 pagi). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki
dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : " Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali
engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha )
niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya " ( HR.Hakim dan
Thabrani).
2. Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dikerjakan pada waktu pagi hari, diwaktu matahari
sedang naik. Sekurang-kurangnya shalat ini dua rakaat, boleh empat rakaat, delapan rakaat
dan dua belas rakaat ( Imran, 2006)
3. Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha.
Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya
(kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah rakaat shalat dhuha bisa dengan
2,4,8 atau 12 rakaat. Dan dilakukan dalam satuan 2 rakaat sekali salam.(Rifai, 1993).
4. Menurut wawan setiawan Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit
matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat
matahari sedang naik ( kira-kira jam 7.00 pagi). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat
sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi : " Allah berfirman : Wahai
anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu
permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir
harinya " ( HR.Hakim dan Thabrani ).
Berdasarkan berbagai definisi tentang shalat dhuha diatas dapat penulis simpulkan bahwa
shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan denga jumlah rakaat minimal dua rakaat
dan maksimal 12 rakaat yang dikerjakan setelah matahari terbit hingga menjelang masuk
waktu dzuhur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Shalat sunnah disyariatkan kepada umat islam, tak lain agar orang mukmin semakin dekat
kepada Allah, karena ia merupakan salah satu dari pemberian Tuhan yang sangat besar
Nilainya. Diantara shalat-shalat sunnah yang disyariatkan dalam islam adalah shalat dhuha,
yaitu shalat sunnah yang terdiri dari dua rakaat atau lebih, sebanyak-banyaknya dua belas
rakaat, ketika waktu dhuha, yakni ketika waktu naiknya matahari setinggi tombak atau kira-
kira jam 7 atau jam 9 hingga tergelincirnya matahari.
B. Saran
Sebagai umat islam sudah kita ketahui bersama betapa bergunanya untuk kita oleh sebab itu
mari kita sama-sama mencoba mengerjakan shplat dhuha dengan istiqomah selama hidup kita
DAFTAR PUSTAKA
Al Mahfani, M. Khalilurrahman, (2008). Berkah Shalat Dhuha. Jakarta: Wahyu Media
Ash-Shiddiegy, Tengku M. Habsyi (2001). Pedoman Shalat. Semarang: Pustaka Rizki
Imran,M.(2006).Penuntun Shalat Dhuha.semarang: Karya Ilmu.
Mujib ElShirazy, Ahmad (2009). Fakta Keajaiban Dibalik Perintah & Larangan Allah. PT.
Listafariska Putra.
Musbikin, Imam.(2007).Rahasia Shalat Dhuha, yogyakarta : Mitra Pustaka.
Rifai, Moh.(1993).Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat. Semarang : CV Toha Putra.
Sabiq, Sayyid. (1993). Fiqih Sunah 2. Terj. Muhyiddin Syaf. Bandung: Al-Maarif
Rifai m0hammad Drs.(1976). Risalah tuntunan shalat lengkap. Semarang: PT. karya toha putra