PENDAHULUAN
Kebun Raya Jompie Parepare (KRJP) merupakan salah satu kebun raya
daerah yang dibangun atas kerja sama antara Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Pemerintah Kota Parepare
Provinsi Sulawesi Selatan. Kebun Raya Jompie Parepare diresmikan untuk umum
pada tanggal 28 November 2017. KRJP telah menerapkan 5 fungsi kebun raya,
yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan (Rahayu, &
Siti 2018).
maksimal dalam hal kesimbangan fungsi dari KRJP itu sendiri, dalam hal ini
dapat dilihat dari kepadatan tamu/pengunjung KRJP yang lebih dominan untuk
yang perlu diminimasilisir, terutama pohon endemik yang berada dilokasi KRJP,
salah satunya Pohon Buah Rao (Dracontomelon dao) yang perlu dilestarikan.
alamiah yang hidup dikebun raya Jompie. Batang Dracontolmelon dao dapat
mencapai 55 meter dengan batang bebas cabang setinggi 25 meter dan diameter
150 cm. Dracontolmelon dao termasuk dalam jenis kayu perdangan. Biasanya
pohon ini ditanam dikiri dan kanan jalan. (LIPI & Dinas Lingkungan Hidup
Dracontolmelon dao tak dapat menjadi hutan tanaman sebab jumlah pohon buah
rao yang terdapat di KRJP terbatas, hanya sebanyak 10 pohon dan beberapa
tergolong berumur tua, Maka dari itu pohon buah rao perlu dilestarikan, yang
Tanah di lokasi KRPJ sebagai tempat tumbuh pohon buah Rao perlu
dilestarikan sebab didalam tanah terutama diarea Rhizosfer terdapat banyak jasad
mikro yang berguna bagi tanaman. Salah satunya adalah jamur mikoriza yang
merupakan bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dengan akar tanaman. Salah
satu tipe mikoriza yang sering dijumpai adalah jamur mikoriza Vesikular
Arbuskular (MVA). Jamur MVA memiliki banyak manfaat bagi antara lain
simbiosisnya adalah terjadi pertukaran antara hara dan karbohidrat, simbiosis ini
3
menyerap unsur hara terutama unsur P dan N tanah, kandungan C organik, air,
walaupun efektivitasnya tidak sama untuk setiap tanaman, yang tumbuh pada
2018a); Akib, 2018b). Mikoriza Arbuskular (MA) adalah salah satu kelompok
tempat kontak dan transfer hara mineral antara cendawan dan tanaman inangnya
Pola sebaran mikoriza dalam tanah dapat dipengaruhi oleh struktur tanah, zat
hara dalam tanah, air, pH, dan suhu tanah. Perbedaan lokasi juga dapat
membedahkan jenis mikoriza yang ada dalam tanah tempat tanaman tumbuh
(Samsi, 2017). Warna - warna spora mikoriza berkisar hialin kuning, kuning
kehijauan, coklat, coklat kemerahan sampai coklat hitam ,bentuk, ukuran, dan hifa
(Ansiga, 2017). Selain itu semua mikoriza tidak mempunyai morfologi dan fisiologi
keberadaan, populasi dan karakteristik dari mikoriza yang terdapat pada rhizosfer
pohon buah Rao. Sehingga dapat menyeimbangkan peranan fungsi dari didirikannya
KRJP. Salah satu yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah atau populasi dari
spora mikoriza dengan isolasi. Isolasi dilakukan agar spora terpisah dari sampel
dilakukan serta adanya perbedaan populasi dan sifat morfologi dari spora mikoriza,
maka perlu diketahui jumlah dan karakteristiknya. Oleh karena itu peru dilakukan
Rhizosfer pohon buah Rao (Dracontolmelon dao) dikebun Raya Jompie kota
Parepare”.
B. Rumusan Masalah
penelitian adalah :
(Dracontolmelon dao)?
C. Tujuan Penelitian
(Dracontolmelon dao)
D. Manfaat Penelitian
berikut :
Informasi ini dapat digunakan untuk menemukan isolate jamur MVA yang
jompie parepare.
Buah Rao (Dracontolmelon dao) maka, peneliti menarik kesimpulan atau definisi
sebagai berikut :
alamiah yang tumbuh dikebun raya jompie parepare yang memiliki banyak
batang yang tinggi dan faktor usia tanaman relatif berumur panjang.
3. Kebun Raya Jompie merupakan salah satu kebun yang ada di kota parepare
dan jasa lingkungan berbagai jenis tanaman baik tanaman lokal maupun non
lokal.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
hutan Alitta. Istilah ini diambil dari nama salah satu pahlawan dari parepare yaitu
Andi Pangeran Pettarani. Nama Jompie sendiri dikutip dari bahasa bugis kuno
yang berarti air yang keluar dari tanah sacara alami atau disebut juga sumber mata
air. Mata air inilah yang kemudian berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan air
kawasan Hutan Kota Jompie yang dibangun melalui penataan kembali kawasan
tersebut seluas kurang lebih 13,5 ha. Hutan Kota Jompie merupakan bagian dari
kompeks Hutan Alitta yang kaya dengan jenis tumbuhan, baik secara tumbuh
alami maupun ditanam oleh pemerinta daerah maupun masyarakat (LIPI & Dinas
Kebun Raya Jompie Parepare (KRJP) merupakan salah satu kebun raya
daerah yang dibangun atas kerja sama antara Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Pemerintah Kota Parepare
Provinsi Sulawesi Selatan. Kebun Raya Jompie Parepare diresmikan untuk umum
pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan. Berikut ini adalah realisasi fungsi kebun
Konservasi
spontan.
Penelitian
saat ini terdapat dua penelitian yang terdata terkait dengan manfaat
Pendidikan
Wisata
Jasa Lingkungan
2. Mikoriza Vesikular-Arbuskular`
unsure fosfor, air, dan nutrisi dan lainnya, serta pengendalian penyakit yang
cendawaan ini tidak membentuk unit alamiah yang nyata juga tidak
inang, maka tidak ada bedanya dengan akar-akar yang tidak terinfeksi yaitu
tidak teradi perubhan bentuk, dan tetap mempunyai rambut akar. (Haris, 2010)
artinya cendawan, dan Rhiza artinya akar, sehingga secara harfiah berarti
cendawan akar. Cendawan MVA pertama kali ditemukan oleh botanis jerman
yaitu Frank thaun 1855 pada akar pepohonan yang menunjukkan adanya
asosiasi simbiotik.
digunakan karena semua cendawan dari jenis cendawan ordo glomales dapat
hifa yang disebut arbuskular. Arbuskular berperan sebagai tempat kontak dan
transfer hara mineral antara cendawan dan tanaman inangnya pada jaringan
hanya hidup pada daerah permukaan akar yakni pada jaringan Epidermis,
sedangkan Endomikoriza merupakan cendawan yang hifanya mampu
nikel di peroleh ada tiga jenis MA yaitu: Acaulospora sp, Gigaspora sp, dan
c. Peranan Mikoriza
untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah
bagi tanaman. Penyediaan hara ini dapat berlangsung simbiotis dan non
Berikut ini merupakan siklus hidup atau perkecambahan spora MA, yaitu
fase pertama, air masuk kedalam spora sehingga komponen dalam spora
setelah hidrasi spora menjadi aktif dan saluran kecambah mulai tumbuh yang
eksudat akar, kesuburan tanah dan ketersediaan air tanah; dan (3) titik masuk
Pohon Buah Rao (Dracontolmelon dao) dan merupakan salah satu tumbuhan
ketinggian 3-4 meter, Jika berada dilapangan batangya dapat mencapai 55 meter
dengan batang bebas cabang setinggi 25 meter dan diameter 150 cm.
Dracontolmelon dao. termasuk dalam jenis kayu perdangan. Biasanya pohon ini
ditanam dikiri dan kanan jalan. Dracontolmelon dao tersebar dihutan dataran
rendah dengan ketinggian 500 - 1000 mdpl. Biasanya dapat tumbuh pada drainase
tanah yang baik maupun buruk, terutama pada tanah alluvial dan areal rawa. (LIPI
sifatnya yang tahan terhadap naungan. Semai dapat ditanam tanpa memerlukan
tambahan kepada masyrakat bila dikelola dengan baik. Bukan saja setelah
tanaman ini tumbuh menjadi pohon dan kayunya bernilai komersial tetapi
Daun dan bungannya dapat diolah sebagai sayur. Sedangkan kulit batang dapat
15
dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk disentri. (LIPI & Dinas Lingkungan
sistematika dari tumbuhan dari Pohon Buah Rao (Dracontomelon dao) dapat
Regnum : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacrdiaceae
Genus : Dracontomelon
B. Kerangka Pikir
Kebun Raya Jompie, merupakan salah satu kebun yang ada di kota
berbagai jenis tumbuhan. Dari hasil literasi tentang mikoriza serta observasi
mikoorganisme, dalam hal ini Mikoriza, karena hasil studi awal bahwa
Mikoriza mampu mempercepat penyerapan zat hara oleh akar tanaman, kerena
dengan adanya mikoriza, ini akan mempercepat penyebaran akar tanaman.
Oleh karena itu berikut skema / kerangka yang yang dirancang oleh peneliti
KEBUN RAYA
JOMPIE PAREPARE
TUMBUHAN
MIKROORGANISME
(Dracontolmelon dao)
MIKORIZA
VESIKULAR
ARBUSKULAR
C. Hipotesis Penelitian
1. Jumlah Spora Mikoriza Arbuskular yang terdapat pada Rhizosfer Pohon Buah
2. Genus spora Mikoriza Arbuskular yang ditemukan dari Rhizosfer Pohon Buah
sp
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tentang Mikoriza Arbuzkular (MA) yang ada di bawah Rhizosfer Pohon Buah Rao
(Dracontomelon dao).
B. Lokasi Penelitian
C. Sampel Penelitian
pohon Buah Rao (Dracontomelon dao) yang ada di KRJ Kota Parepare.
1. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 1 :
Tabel 1.
2. Bahan
19
Tabel 2.
No
Bahan Fungsi
.
Sampel tanah yang
diambil di Rhizosfer
Pohon Buah Rao
1. Sebagai objek penelitian
(Dracontomelon dao)
yang ada di KRJ Kota
Pare-pare.
2. Air mineral/ Air keran Untuk membersihkan tangan
E. Metode Penelitian
F. Tahapan Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahapan yaitu sebagai berikut :
Sampel tanah diambil dikebun Raya Jompie yang ada dikota Parepare
(Dracontomelon. dao).
2. Penjaringan MA di Laboratorium
Adapun teknik yang digunakan dalam penjaringan ini yaitu metode tuang-
saring basah, yang di lanjutkan dengan metode sentifius. Prosedur kerja teknik
dengan 1000 ml air dan diaduk merata menggunakan batang pengaduk sebanyak
μmesh, 40 μmesh dan 325 μmesh secara berurutan dari atas ke bawah,
kecepatan 2500 RPM selama 5 menit, setelah mekakukan sentifius maka kotoran
sentifrugasi sekali lagi dengan kecepatan 1500 RPM selama 2 menit. Supernatan
yang terbentuk dituang pada saringan ukuran 325 μmesh lalu disiram dengan air
keran yang bertujuan untuk megencerkan cairan glukosa yang menempel pada
Lalu dipindahkan kedalam cawan petri kemudian mengamati spora mikoriza yang
kemudian spora diletakkan pada gelas objek yang telah ditetesi PVLG
dan.Melzer’s.
Kelimpahan Relatif
DAFTAR RUJUKAN
Dasmann, R.F. 1973. System for defining and classifying natural regions for
purpose of conservation : A progress report. International Union for
Convervation of Nature and Natural Resources : Morges, Switzerland.
Myers, N., R.A. Mittermier, C.G. Mittermie, G.A.B.D Fonseca dan J. Kent 2000
Biodiversity Hotspot for Conservation Priorities. Nature, 403:853-858
Nurhayaty, 2012. Infektivitas Mikoriza Pada Berbagai Jenis Tanaman Inang Dan
Beberapa Jenis Sumber Inokulum. Jurnal : Floratek 7. Hal : 25 – 31.
Rahayu E. M. D, dan Siti R. A, 2018. Profil dan fungsi Kebun Raya Jompie,
Parepare, Sulawesi Selatan.5 (1). ISSN : 2407-8050. Hal 52-58.
25