Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Shalat merapakan salah satu tiang bangunan islam, begitu pentingnya arti
sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin
untuk ditinggalkan. Makna batin juga dapat ditemukan dalam shalat yaitu kehadiran
batin, tafahhum(kepahaman terhadap makna pembicaraan), ta’dzim (rasa hormat),
mahabbah, raja’(harap)dan haya (rasa malu)yang keseluruhannya itu ditujukan
kepada Allah sebagai Ilaah.

Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup,Manhaj tarbiyah dan ta’lim


yang sempurna,yang meliputi kebutuhan (fisik), akal dan hati. Tubuh menjadi bersih
dan bersemangat, akal bisa terarah untuk menerima ilmu dan hati menjadi bersih dan
suci. Shalat merupakan Tathbiq‘amali(aspek aplikatif) dan prinsip-prinsip islam baik
dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang mambuka atap
masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan
itu terwujud nyata.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian shalat?

2. Apa dalil-dalil shalat?

3. Apa syarat wajib shalat ?

4. Apa syarat sah shalat?

C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian shalat.

2. Untuk mengetahui dalil-dalil shalat.

1
2

3. Untuk mengetahui syarat wajib shalat.

4. Untuk mengetahui syarat sah shalat.


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Shalat

Asal makna shalat menurut bahasa Arab berarti do’a, kemudian yang
dimaksud disini yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa
perbuatan yang dimulai dengan takbir disudahi dengan salam, menurut beberapa
syarat tertentu.

Firman Allah SWT :

‫ك َس َك ٌن لَّهُ ْم قلى َوهَّللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬


َ َ‫صلَو ت‬ َ ‫ُخ ْذ ِم ْن اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َد قَةً تُطَهِّ ُر هُ ْم َوتُ َز ِّك ْي ِه ْم بِهَا َو‬
َ ‫ص ِّل َعلَ ْي ِه ْم قلى اِ َّن‬

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan shalatlah (berdoalah) untuk mereka.
Sesungguhnya shalat kamu itu ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha
mendengar lagi maha mengetahui.(QS. At-Taubah : 103)1

Dan shalat menurut syara’ yaitu menyembah Allah Ta’ala dengan beberapa
perkataan dan perbuatan yang di awali dengan Takbiratul Ihram dan di akhiri dengan
salam, dan wajib melakukannya pada waktu-waktu yang telah ditentuakan. Karena
shalat itu merupakan pokok ajaran agama islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW
:

َ‫ َو َم ْن تَ َر َكهَا فَقَ ْد هَ َد َم ال ِّد ْين‬، َ‫ فَ َم ْن اَقَا َمهَا فَقَ ْد اَ قَا َم ال ِّد ْين‬. ‫صالَ ةُ ِع َما ُد ال ِّد ي ِْن‬
َ ‫اَل‬.

1
Fiqih Islam, oleh H. Sulaiman Rasjid. Yogyakarta, 27 Maret 1954

3
4

Artinya : “ Shalat itu tiang agama, barangsiapa yang mendirikannya ( mengerjakan


shalat ) maka sesungguhnya ia telah menegakkan agama, dan barangsiapa yang
meninggalkan ( tidak shalat ) maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agama “.2

B. Dalil-Dalil Shalat

Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam
Hadits Nabi Muhammad SAW. Bahkan anak-anak kecil sekalipun diperintahkan
untuk melakukan shalat ketika berusia 7 tahun. Dan boleh di pukul jika masih tidak
mau shalat pada usia 10 tahun.

1. Dalil dari Al-Qur’an


Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an al-Karim.

َ‫صلَوةَ َواَتُوا ال َّز َكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َع ال َّر ِك ِع ْين‬


َ ‫َواَقِ ْي ُموْ ال‬

Artinya “Dan laksanakanlah shalat, tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang yang
rukuk.”(QS. Al-Baqarah;43)

‫صلَوةَ َوي ُْؤتُوا ال َّز َكوْ ةَ َو َذ لِكَ ِد يْنُ ْالقَيِّ َم ِة‬ ِ ِ‫د وا هَّللا َ ُم ْخل‬uُ ُ‫َو َمآ اُ ِمرُوْ ااِالَّ لِيَ ْعب‬
َّ ‫ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَال ُحنَفَآ َء َويُقِ ْي ُم ال‬

Artinya “ Padahal mereka hanya di perintah menyembah Allah dengan ikhlas


menaatiNya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga akan melaksanakan
shalat dan menunaikan zakat ;dan yang demikian itulah agama yang lurus”(QS. Al-
Bayyinah : 5)

‫َت َعلَى ْال ُم ْؤ ِمنِ ْينَ ِكتَبًا َّموْ قُوْ تًا‬


ْ ‫صلَوةَ َكان‬
َّ ‫اِ َّن ال‬

Artinya “Sungguh, shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman”.(QS. An-Nisa : 103)3

2
Kunci Ibadah, oleh S. A. Zainal Abidin. Semarang, 17 Agustus 1951
3
http://wakidyusuf.wordpress.com/2017/03/03/fiqh-shalat-1-pengertian-waktu-dalil-dan-hukum-
shalat/
5

Dan masih banyak lagi perintah di dalam kitabullah yang mewajibkan umat
islam melakukan shalat. Paling tidak tercatat ada 12 perintah dalam Al-Qur’an lafaz
“aqiimushalata”yang bermakna dirikan shalat dengan perintah kepada orang banyak.
Dan ada 5 perintah shalat dengan lafaz “aqiimishalata”dengan perintah hanya untuk
satu orang.

2. Dalil dari As-Sunnah

Di dalam sunnah Rasulullah SAW, ada banyak sekali perintah shalat sebagai
dalil yang kuat tentang kewajiban shalat. Diantaranya adalah hadits-hadits berikut ini:

‫ بُنِ َي ا ِإل ْسالَ ُم‬: ‫ْت َرسُوْ ُل هَّللا ِ يَقُوْ ُل‬ ُ ‫ َس ِمع‬: ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل‬
ِ ‫ب َر‬ِ ‫ع َْن أَبِي َع ْب ِد الرَّحْ َمنَ َع ْب ِدهَّللا ْب ِن ُع َم َرب ِْن ال َحطَّا‬
‫صوْ ِم‬
َ ‫ َو‬، ‫ت‬ ِ ‫ َو َحجِّ ْالبَ ْي‬، ‫ َوإِ ْيتَا ِءال َّز َكا ِة‬، ‫صالَ ِة‬
َّ ‫ َوإِقَ ِام ال‬، ِ ‫ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َرسُوْ ُل هَّللا‬، ُ ‫ َشهَا َد ٍة أَ ْن الَاِلَهَ إِالَّ هَّللا‬: ‫س‬
ٍ ‫َعلَى خَ ْم‬
َ ‫ َر َم‬.4
َ‫ضان‬

Artinya : Dari Ibni Umar radiyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah SAW


bersabda, “ Islam didirikan diatas lima hal. Syahadat bahwa tiada tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, penegakan shalat, pelaksanaan zakat,
puasa di bulan Ramadhan dan hajji ke Baitullah bila mampu”.( HR.Bukhari dan
Muslim)5

Dengan adanya dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah diatas maka lengkaplah dalil
kewajiban shalat bagi seorang muslim. Maka mengingkari kewajiaban shalat
termasuk keyakinan yang menyimpang dari ajaran islam, bahkan bisa divonis kafir
bila meninggalkan shalat dengan meyakini tidak adanya kewajiban shalat.

4
Fiqih wanita/Syaikh Kamil Muhammad Muhammad Uwaidah.
5
Muttafaqun Alaihi
6

C. Syarat Wajib Shalat

1. Islam

Adapun orang yang tidak islam tidak wajib untuk melaksanakan shalat, berarti
tidak di tuntut di dunia, karena meskipun dikerjakannya tidak juga sah. Tetapi ia
akan mendapat siksaan nanti di akhirat, sebab ia tidak shalat, sedangkan ia dapat
mengerjakan shalat dengan jalan masuk islam terlebih dahulu. Begitulah
seterusnya hukum-hukum furu’ terhadap orang yang tidak islam. Sebagaimana
firman Allah SWT.

ْ ُ‫ك ن‬
َ‫ط ِع ُم ْال ِم ْس ِك ْين‬ َ ‫ك ِمنَ ْالم‬
ُ َ‫صلِّ ْينَ َولَ ْم ن‬ ُ َ‫ َوقَا لُوْ الَ ْم ن‬. ‫ َما َسلَ َك ُك ْم فِى َسقَ َر‬. َ‫ َع ِن ْال ُمجْ ِر ِم ْين‬. َ‫ت يَتَ َسا َء لُوْ ن‬
ٍ َّ‫فِى َجن‬

Artinya“Berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, tentang (keadaan)


orang-orang yang berdosa, apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam
(Neraka) Saqar?” mereka menjawab. “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang
yang melaksanakan shalat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin.

2. Suci daripada haid ( kotoran dan nifas )

Sabda Rasulullah SAW :

ْ ‫ ا‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬


ُ‫ال ِء ْسالَ ُم يُ ْه ِد ُم َما َكانَ قَ ْبلَه‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُوْ ُل هَّللا‬

Kata beliau kepada Fatimah binti abi hubaisy : “ Apabila datang kotoran
tinggalkanlah shalat” .( Riwayat bukhari) .

Telah diterangkan bahwa nifas ialah kotoran yang berkumpul tertahan


sewaktu perempuan hamil.

3. Berakal

Orang tidak berakal tidak wajib sembahyang


7

4. Baligh (sampai umur dewasa)

Dapat diketahui umur dewasa itu dengan salah satu tanda yang berikut:

a. Cukup berumur lima belas tahun, atau keluar mani


b. Bermimpi bersetubuh, atau
c. Mulai keluar haid bagi perempuan.

Sabda Rasulullah SAW :

َ‫صبَّى َحتَّى يَ ْبلُ َغ َو َع ِن النَا ئِ ِم َحتَّى يَ ْستَ ْيقِظ‬ ٍ َ‫ ُرفِ َع ْالقَلَ ُم ع َْن ثَال‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ث َع ِن ال‬ َ ِ ‫قَ َل َرسُوْ ُل هَّللا‬
َ ‫َوع َِن ْال َمجْ بُوْ ِن َحتَّى يَفِي‬
‫ق‬

" Yang terlepas dari hukum, tiga macam : 1. Kanak-kanak hingga ia dewasa,
2. Orang tidur hingga ia bangun, 3. Orang gila hingga ia sembuh”. )Riwayat
Abu daud dan ibnu Majah(.

5. Melihat atau mendengar

Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib shalat walau pada suatu waktu
untuk kesempatan mempelajari hukum-hukum syara`, orang yang buta dan tuli
sejak dilahirkan, tidak dituntut dengan hukum, karena tidak ada jalan baginya
untuk belajar hukum-hukum syara`.

6. Jaga (tidak tidur)

Maka orang yang tidur tidak wajib shalat begitu juga orang yang lupa ;
keterangan :

D. Syarat-Syarat Sah Shalat

1. Suci dari hadats besar dan hadats kecil

Sabda Rasulullah SAW:


8

‫ث َحتَّى يَتَ َو ضَّأ‬ َ ُ ‫ اَل يَ ْقبَ ُل هّللا‬: ‫ص َّل هللاُ َعلَي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫صالَ ةَ آ َح ِد ُك ْم اِ َذاآحْ َد‬ َ ِ ‫قآ َل َرسُو ُل هَّللا‬

“Allah tidak menerima shalat seseorang diantara kamu apabila ia berhadats


sehingga ia berwudhu”.) Riwayat Bukhari dan Muslim(.

2. Suci badan, pakaian dan tempat dari pada najis.

Sabda Rasulullah s.a.w. :

ُ : ‫ص َّل ا هللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِح ْينَ بَا َل األَ ْع َرابِى فِى ْال َم ْس ِج ِد‬
‫صبُّوْ ا َعلَ ْي ِه ُذ نُوْ بًا ِم ْن َما ٍء‬ َ ‫قآ َ َل النّبِ ُّى‬

“Ketika A’rabi kencing dalam mesjid, rasulullah berkata: “Tuangi olehmu kencing
itu dengan setimba air”.( Riwayat Bukhari dan muslim)

3. Menutup ‘aurat.

Aurat ditutup dengan suatu yang menghalangi kehilangan warna kulit.


‘Aurat laki-laki antara pusat dengan lutut, ‘aurat perempuan seluruh badannya kecuali
muka dan dua telapak tangan.

Sabda Rasulullah s.a.w. :

ِ ِ‫ عَوْ َرةُال َّر ُج ِل َما بَ ْينَ ُس َّر ت‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫ح اِلَى ُر ْكبَتِ ِه‬ َ ِ ‫قَا َل َرسُوْ ُل هَّللا‬

“ Aurat laki-laki antara pusat dan dua lutut”. Riwayat Daruquthni dan Baihaqi.

Sabda Rasulullah s.a.w. :

‫ْس َعلَ ْيهَا إِزَ ارٌ؟قَا َل نَ َع ْم إِ َذا‬


َ ‫ار َولَي‬ ٍ ْ‫صلِّى ْال َمرْ أَةَ فِ ْي َدر‬
ٍ ‫ع َو ِخ َم‬ َ ُ‫ أَت‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫ي‬ ِ َ‫ع َْن اُ ِّم َسلَ َم أَنَّهَا َسأَل‬
َّ ِ‫ت النَّب‬
‫َطى ظُهُوْ َر قَ ْد َم ْيهَا‬
ِ ‫ع َسابِ ًغا يُغ‬
ُ ْ‫َكانَ الدَّر‬

“Daripada ummu Salamah, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Nabi s.a.w. :


“Bolehkah perempuan shalat hanya memakai baju kurung dan kerudung (telekung)
9

saja, tidak memakai kain ?” jawab Nabi SAW. : “Boleh kalau baju kurung itu
panjang sampai menutup kedua tumitnya”.( Riwayat Abu Daud).

4. Mengetahui adanya waktu shalat.

Diantara syarat sah shalat mengetahui, bahwa waktu shalat sudah ada.
Keterangannya telah tersebut di pasal yang menerangkan waktu shalat.

5. Menghadap kiblat (Ka’bah).

Selama dalam shalat wajib menghadap ke kiblat. Kalau shalat berdiri atau
shalat duduk menghadapkan dada. Kalau shalat berbaring, menghadap dengan dada
dan muka. Kalau shalat menelentang, hendaklah dua tapak kakinya dan mukanya
menghadap ke kiblat kalau mungkin, kepalanya di angkatkan dengan bantal atau
sesuatu yang lain.

Sabda Rasulullah s.a.w. ;

َ‫صالَ ِة فَأ َ ْسبِ ِغ ْال ُوضُوْ َء ثُ َّم ا ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَة‬
َّ ‫ إِ َذاقُ ْمتَ إِلَى ْال‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َخالَّ ِد بِ ْن َرافِ ْع‬
َ ‫قَا َل نَبِ ُّي‬

“Berkata Nabi s.a.w. kepada Khallad bin Rafi’: “Apabila engkau hendak shalat
sempurnakanlah wudhu’mu, kemudian menghadaplah ke kiblat”( Riwayat Muslim).6

6
Fiqih Islam, oleh H. Sulaiman Rasjid. Yogyakarta, 27 Maret 1954
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kata shalat secara etimologis, berarti doa. Adapun shalat secara terminologis,
adalah seperangkat perkataan dan perbuatan yang di lakukan dengan beberapa
syarat tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Shalat yang
diwajibkan tiap-tiap orang dewasa dan berakal adalah lima kali dalam sehari
semalam.mula-mula turunnya perintah wajib shalat itu adalah pada malam isra’,
setahun sebelum tahun hijriyah. Dalam pelaksanaan shalat ada dalil-dalil yang
perlu di perhatikan dan adapula syarat wajib dan syarat sah shalat yang harus
diikuti agar kita mendapatkan pahala dalam menjalankan shalat.

B. Saran

Kami hanyalah seorang manusia biasa yang tidak pernah sirna dari kekhilafan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Karena dalam pembuatan
makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Maka selayaknya kami
mengharapkan kritik ataupun saran yang membangun kepada pembaca atau
pendengar agar kami bisa memperbaiki dalam pembuatan makalah selanjutnya
supaya bisa menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.

10
K
DAFTAR PUSTAKA

Fiqih Islam, oleh H. Sulaiman Rasjid. Yogyakarta, 27 Maret 1954

Kunci Ibadah, oleh S. A. Zainal Abidin. Semarang, 17 Agustus 1951

https://wakidyusuf.wordpress.com/2017/03/03/fiqh-shalat-1-pengertian-waktu-dalil-
dan-hukum-shalat/

Fiqih wanita/Syaikh Kamil Muhammad Muhammad Uwaidah.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Shalat”.

Dan tak lupa pula kami kirimkan shalawat dan salam kepada nabi besar Muhammad
saw karena atas berkat perjuangan beliau sehingga kita masih bisa membedakan
perkara yang hak dan yang bathil.

Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu


Hastang,S.Pd.I.,M.Pd.I yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengerjakan
makalah ini dengan harapan kami dapat memahami dan menyamapaikan isi dari
makalah yang kami buat.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan inspirasi bagi pembaca.

Watampone, 29 September 2018

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................1

C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Shalat.....................................................................................................3
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

B. Dalil-Dalil Yang Mewajibkan Shalat......................................................................4

C. Syarat Wajib Shalat.................................................................................................5

D. Syarat Sah Shalat.....................................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................10


A. Kesimpulan..............................................................................................................10

B. Saran........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
iii

Anda mungkin juga menyukai