Anda di halaman 1dari 10

Nama : Adis Aisyah Amini

Kelas : 4 KIB

NIM : 062040422350

Mata Kuliah : Sensor & Transduser

1. Aplikasi Sensor Posisi di Kehidupan Sehari-hari dan Industri

Pengertian Sensor Posisi

Sensor posisi adalah sensor atau pengindera yang digunakan untuk mendeteksi perubahan
gerakan obyek dan mengubahnya menjadi bentuk sinyal listrik. Sensor ini sering digunakan
untuk mengukur jarak suatu obyek dari titik referensi.

Dengan demikian dapat diketahui seberapa jauh perpindahan obyek tersebut dari satu titik
ke titik lainnya. Sehingga hasil dari pengukuran ini bisa digunakan untuk proses kendali atau
pengambilan tindakan tertentu.

Sensor posisi umumnya mendeteksi perubahan arah, gerakan, kecepatan atau percepatan
suatu obyek terhadap titik referensi awal tertentu.

Jenis Sensor Posisi

Ada banyak jenis sensor poisi yang tersedia dipasaran dengan berbaggai karakteristik
penggunaan yang berbeda. Beberapa diantaranya akan dibahas berikut ini :

1. Sensor Perpindahan Kapasitif


Jenis sensor ini adalah termasuk ke dalam kelompok perangkat non-kontak. Digunakan untuk
mengukur resolusi tinggi target konduktif dari posisi dan perubahan letak oobyek pengukuran.
Selain itu, sensor ini pun digunakan untuk mengukur ketebalan dan kepadatan suatu bahan non-
konduktif.

Contoh penggunaan sensor perpindahan kapasitif adalah :

• Pemrosesan bahan semikonduktor

• Perakitan komponen elektronika

• Pengukuran ketebalan presisi

• Drive disk

• Pengujian dan perakitan mesin

2. Sensor Arus Eddy

Sensor Arus Eddy memakai prinsip kerja pembentukan arus eddy untuk mendeteksi
perpindahan suatu obyek. Jenis sensor ini sering dihunakan untuk mengukur perpindahan suatu
poros pada mesin putar.

Sensor ini memberikan pengukuran dengan kecepatan tinggi, resoluis tinggi dan linieritas
yang cukup baik.

Jenis sensor arus eddy dapat digunakan pada lingkungan yang cukup keras dan kotor,
seperti di dalam suatu pabrik manufaktur. Karena sensor ini tahan terhadap kelembaban tinggi,
kotoran debu, minyak dan suhu lingkungan yang ekstrem.

3. Sensor Efek Hall

Sensor efek hall lebih sering disebut sebagai sensor hall. Sensor ini digunakan untuk
mendeteksi besarnya medan magnet yang ada di suatu area melalui efek hall.

Perangkat ini banyak diaplikasikan pada modul pengukuran untuk menentukan posisi,
jarak dan mendeteksi kecepatan.

4. Sensor induktif

Sensor induktif menggunakan prinsip induksi elektromagnetik untuk merasakan dan


mengukur obyek yang berbeda. Biasanya penggunaan sensor jenis ini adalah di tempat yang
keras. Karena sensor ii memberikan kestabilan yang baik di lingkungan yang agresif.
Selain itu, sensor ini terbilang mempunyai masa pakai yang cukup lama karena
menggunakan metode pendeteksian non-kontak.

5. Transformator diferensial variable linier

LVDT atau transformator diferensial variable linier adalah sensor elektromekanis yang
banyak digunakan untuk berbagai aplikasi modul. Sensor ini berfungsi untuk memgubah
gerakan atau getaran menjadi sinyal elektrik.

6. Potensiometer

Potensiometer adalah sensor posisi putar atau linier yang menggunakan wiper teredam
termoplastik & trek resistif untuk mengukur perpindahan dengan sangat efektif. Potensiometer
tipe linier mengukur perpindahan secara linier sedangkan tipe putar mengukur perpindahan
berputar.

Konstruksi kedua jenis potensiometer ini sama, dimana masing-masing jenis mempunyai
wiper dan track atau elemen konduktif. Namun bentuk lintasan pada kedua jenis potensiometer
ini tidak sama.

Pada tipe linier lintasannya lurus sedangkan pada tipe putar lintasannya melingkar. Wiper
hanya bergerak dengan track untuk menentukan perpindahan melalui tegangan input.

7. Transducer Ekstensi Kabel

Transduser ini adalah sensor posisi linier yang dapat mengukur rentang posisi besar dengan
menggunakan spool dan kabel pegas. Sensor ini memiliki desain yang kompak, sehingga dapat
digunakan pada ruang yang terbatas.

Jenis sensor ini disebut dengan nama yang berbeda seperti string pot, draw-wire sensor,
string encoder, atau yo-yo pot.

Transduser ekstensi kabel digunakan di industri yang berbeda untuk penggunaan


pengukuran perpindahan obyek yang berbeda seperti, Telescopic ram, Hoist, material
penanganan, platform leveling, posisi silinder hidrolik, pengontrol derek, peralatan di industri
dan pertanian.

8. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah salah satu jenis sensor posisi yang bisa mendeteksi dan
menghasilkan energi ultrasonik. Sensor ini terutama digunakan untuk mendeteksi posisI,
pengukuran jarak kontinu yang tepat untuk padatan, cairan dan bubuk. Sensor ini akan
mengirim dan menerima sinyal suara dalam rentang gelombang ultrasonik.

9. Sensor Posisi Sereat Optik


Sensor posisi ini memanfaatkan serat optik melalui serangkaian fotodetektor yang disusun
di setiap ujung serat. Sensor ini terutama untuk pengukuran perpindahan dan getaran objek
dengan memberikan hasil pengukuran presisi tinggi dalam lingkungan yang sulit.

10. Sensor Posisi Optik

Sensor posisi optik terutama bekerja dengan menggunakan dua prinsip. Jadi, pada prinsip
pertama, dari emitor, transmisi cahaya dapat dilakukan ke penerima sensor sedangkan, pada
prinsip kedua, sinyal cahaya yang dipancarkan dapat dipantulkan dari objek yang diperiksa &
dikembalikan ke sumber cahaya. Jadi, perubahan karakteristik digunakan untuk membuat
informasi tentang posisi suatu objek.

11. Sensor Jarak

Sensor jarak adalah sensor posisi, yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan objek
terdekat tanpa kontak fisik. Sensor ini sering menghasilkan sinyal radiasi elektromagnetik atau
medan elektromagnetik yang mengalami perubahan.

Sensor jarak memiliki keandalan yang tinggi dan masa pakai yang lama karena kurangnya
bagian mekanis yang melakukan kontak fisik antara sensor dan objek. Sensor ini terutama
digunakan untuk memantau getaran mesin untuk mengukur perbedaan jarak antara poros dan
bantalan pendukungnya.

Aplikasi Sensor Posisi

Sensor posisi mempunyai berberapa jenis, seperti LVDT, Strain Gauge, Transduser, Potensiometer,
dan lainnya yang mempunyai beragam fungsi dan kegunaan. Dan sensor posisi dapat di
aplikasikan dalam berbagai bidang, seperti bidang industri, pertambangan, manufaktur,
transportasi, teknologi dan keseharian.

1. Dalam peletakkan barang barang berat, manusia kerap kali bingung akan perhitungan
padaketepatan peletakkan barang. seperti saat crane dipelabuhan mengangkat dan
meletakkan peti kontainer yang besar dan juga berat. Agar tidak terjadi tabrakan saat
meletakan, tentunya dibutuhkan sensor yang dapat mengukur dan medeteksi pergeseran
posisi saat mengangkat peti kontainer tersebut.

2. Accelerometer adalah sensor posisi yang menggunakan perhitungan kecepatan dengan


posisi. Accelerometer dapat mengukur posisi dan kecepatan secara bersamaan.

3. Gryscope adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan
sebuah orientasi dengan prinsip hukum ketetapan momentum sudut. Mekanismenya seperti
sebuah gangsing yang berputar dengan piringan dalam keadaan tetap stabil. Gryscope
digunakan sebagai keseimbangan posisi. Gyroscope sering digunakan oleh robot atau heli
dan terdapat di smartphone tertentu.

4. Kompas digital adalah sebuah kompas yang menggunakan sensor dengan prinsip magnet
kutub untuk mengetahui posisi koordinat dari sebuah alat. Kompas digital digunakan
sebagai penentu posisi dalam penamaan arah.

5. Dalam bidang industri, sensor posisi sering digunakan untuk mengukur posisi spare part
pada mesin. Hal ini dilakukan agar penempatan spare part dapat dilakukan secara benar.

6. Sedangkan dalam bidang pertambangan, sensor posisi digunakan untuk menentukan posisi
pengeboran dan penambangan.

7. Dalam bidang transportasi, sensor posisi digunakan dalam menentukan bentuk sayap
pesawat dan pembuatan jembatan layang.

8. Untuk teknologi sendiri, sensor posisi digunakan untuk menentukan posisi VRM pada
panel PCB.

9. Dan dalam keseharian, sensor posisi sering ditemukan dalam kursi dokter yang dapat
dikendalikan dan pulpen laser yang dapat mengukur objek dengan menggeser posisi
pulpennya saja.

2. Aplikasi Sensor Ultrasonik di Industri

a. Pengertian Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
(bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada
prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan
eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik
karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).

Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat


tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi
ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi
ultrasonik nisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di
permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat
cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

b. Cara Kerja Sensor Ultrasonik

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah alat


yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah
osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan menembakkan
gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target. Setelah gelombang
menyentuh permukaan target, maka target akan memantulkan kembali gelombang
tersebut. Gelombang pantulan dari target akan ditangkap oleh sensor, kemudian sensor
menghitung selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul
diterima.

c. Gambar Cara Kerja Sensor Ultrasonik

Gambar cara kerja sensor ultrasonik dengan transmitter dan receiver (atas), sensor
ultrasonik dengan single sensor yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver
sekaligus.
Secara detail, cara kerja sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

- Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan frekuensi tertentu dan dengan
durasi waktu tertentu. Sinyal tersebut berfrekuensi diatas 20kHz. Untuk mengukur
jarak benda (sensor jarak), frekuensi yang umum digunakan adalah 40kHz.

- Sinyal yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan


kecepatan sekitar 340 m/s. Ketika menumbuk suatu benda, maka sinyal tersebut
akan dipantulkan oleh benda tersebut.Setelah gelombang pantulan sampai di alat
penerima, maka sinyal tersebut akan diproses untuk menghitung jarak benda
tersebut. Jarak benda dihitung berdasarkan rumus :

S = 340.t/2

dimana S merupakan jarak antara sensor ultrasonik dengan benda (bidang pantul),
dan t adalah selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan
waktu ketika gelombang pantul diterima receiver

d. Rangkaian Sensor Ultrasonik


Sensor ultrasonik terdiri dari beberapa bagian. Berikut adalah rangkaian sensor
ultrasonik.
1. Piezoelektrik

Piezoelektrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.


Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai
regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan, maka
material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis.

Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang
sama, maka dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang
ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuaikan frekuensi kerja dari
masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik
lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

2. Transmitter

- Rangkaian Pemancar (Transmitter) Pada Sensor Ultrasonik


Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang
ultrasonik dengan frekuensi tertentu (misal, sebesar 40 kHz) yang dibangkitkan dari
sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah
rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal.

Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen RLC / kristal tergantung dari desain
osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang
diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan
memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.

3. Receiver

- Rangkaian Penerima (Receiver) Pada Sensor Ultrasonik

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang


berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang
dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of
Sight) dari transmitter.

Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik
akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi
yang resonan dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

e. Contoh Sensor Ultrasonik

Sensor Ultrasonik HC-SR04

Salah satu contoh sensor ultrasonik yang mudah dijumpai adalah HC-SR04. Sensor
ini banyak digunakan karena harganya yang sangat terjangkau.Sensor ini merupakan
sensor ultrasonik siap pakai, satu alat yang berfungsi sebagai pengirim, penerima,
dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur jarak
benda dari 2 cm - 4 m dengan akurasi sebesar 3 mm.

Alat ini memiliki 4 pin, pin VCC, GND, Trigger, dan Echo. Pin VCC untuk tegangan
positif dan GND untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger/pemicu keluarnya
sinyal dari sensor dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Aplikasi Sensor Ultrasonik Dalam Kehidupan


Penerapan sensor ultrasonik dalam kehidupan mencakup dalam berbagai bidang. Berikut adalah
Aplikasi Sensor Ultrasonik Dalam Kehidupan.

1. Bidang Kedokteran

Aplikasi Sensor Ultrasonik Dalam Bidang Kedokteran/Kesehatan

Gelombang ultrasonik juga bermanfaat untuk diagnosis dan pengobatan dalam bidang
kedokteran. Biasanya gelombang ultrasonik akan membantu untuk mendiagnosis berbagai
penyakit yang dialami oleh pasien, contohnya penyakit tumor/ kanker.

Kita sering mendengar USG (Ultrasonografi) untuk ibu hamil agar dapat melihat janin
dalam kandungannya. Selain itu, USG yang memanfaatkan gelombang ultrasonik ini dapat
untuk mendeteksi kista, miom, dan tumor payudara.

Selain digunakan untuk mendiagnosis, sinar ultrasonik juga dapat digunakan untuk
menghancurkan tumor, sebab gelombang ultrasonik ini dapat digunakan untuk merusak
jaringan tubuh tertentu. Teknologi terbaru, sinar ultrasonik dapat digunakan untuk
menghancurkan batu ginjal serta operasi mata dari katarak.

Dalam bidang kesehatan, gelombang ultrasonik bisa digunakan untuk melihat organ-organ
dalam tubuh manusia seperti untuk mendeteksi tumor, liver, otak dan menghancurkan batu
ginjal. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan pada alat USG (ultrasonografi) yang biasa
digunakan oleh dokter kandungan.

2. Bidang Industri

Penerapan Sensor Ultrasonik Dalam Bidang Industri

Dalam bidang industri, gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi keretakan pada
logam, meratakan campuran besi dan timah, meratakan campuran susu agar homogen,
mensterilkan makanan yang diawetkan dalam kaleng, dan membersihkan benda benda yang
sangat halus.

Gelombang ultrasonik juga bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan mineral maupun
minyak bumi yang tersimpan di dalam perut bumi. Selain itu penggunaan sensor ultrasonik
banyak ditemui di pabrik-pabrik, salah satunya sebagai pengukur level muatan pada tangki baik
itu berupa zat cair maupun padat.

3. Bidang Militer

Aplikasi Sensor Ultrasonik Dalam Bidang Militer

Dalam bidang militer, gelombang ultrasonik digunakan sebagai radar atau navigasi, di darat
maupun di dalam air. Gelombang ultrasonik digunakan oleh kapal pemburu untuk mengetahui
keberadaan kapal selam, dipasang pada kapal selam untuk mengetahui keberadaan kapal yang
berada di atas permukaan air, mengukur kedalaman palung laut, mendeteksi ranjau, dan
menentukan posisi sekelompok ikan.

4. Bidang Pertanian

Aplikasi Sensor Ultrasonik Dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian, sensor ultrasonik digunakan untuk memantau tanaman, aplikasi
pupuk, pengukuran level, dan aplikasi lainnya. Sensor ultrasonik juga digunakan untuk
memantau sistem irigasi untuk mencegah over watering dan under watering sebagai
pencegahan terhadap kerusakan tanaman. Sensor ultrasonik juga digunakan untuk memantau
dan mengontrol aplikasi insektisida, pupuk, dan pestisida.

Pestisida digunakan secara luas pada tanaman untuk memastikan kesehatan yang baik dan
hasil yang maksimal. Sering kali, ini digunakan secara berlebihan, yang menyebabkan
pemborosan. Adopsi sensor ultrasonik mendeteksi celah antara tanaman dalam baris untuk
disemprot di tempat-tempat yang tidak ada tanaman.

5. Bidang Otomotif

Aplikasi Sensor Ultrasonik Dalam Bidang Otomotif

Dalam bidang otomotif, aplikasi sensor ultrasonik yang umum sekarang ini adalah sistem
keamanan saat berkendara pada mobil. Sensor ultrasonik akan mendeteksi rintangan dan
memperingatkan bahkan mengerem sebelum kemungkinan terjadinya tabrakan di lingkungan
lalu lintas yang padat.

Sensor tersebut ditempatkan pada bumper depan dan belakang sehingga membantu dalam
menentukan kecepatan dan jarak melalui gelombang suara. Selain itu sensor ultrasonik juga
digunakan pada sistem parkir mobil otomatis.

Anda mungkin juga menyukai