Menurut Kotler dan Keller (2006, p.163) Perilaku Konsumen yaitu sebagai studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan menghabiskan barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Beberapa pertimbangan yang menyebabkan semakin pentingnya pemahaman prilaku
konsumen, antara lain :
Besarnya pasar konsumen
Perubahan-perubahan dalam kebiasaan belanja konsumen serta keputusan beli
mereka
Fokus berkelanjutan pada pemasaran yang berorientasi pada konsumen
Perilaku konsumen didasarkan pada sebuah model konseptual yang meliputi banyak
faktor yang terkait. Model prilaku konsumen menggambarkan kondisi nyata perilaku
yang terjadi pada diri konsumen, berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku beli
serta proses yang ditempuh oleh konsumen dalam pengambilan keputusan (Gambar
4.1)
Perilaku Konsumen : Deskripsi dan Model
Psikologi
Stimulus Konsumen : Proses Keputusan Beli :
Pemasaran : 1.Motivasi Keputusan beli : 1.Pilihan Produk
1.Produk 2.Persepsi 1.Menentukan 2.Pilihan Merek
2.Harga 3.Pembelajaran kebutuhan 3.Pilihan Toko
3.Distribusi 4.memori 2.Mencari 4.Jumlah
4.Promosi informasi Pembelian
3.Mengevaluasi 5.Saat Pembelian
Karakteristik alternatif 6.Metode
Stimulus Lain:
Konsumen : 4.Keputusan beli Pembayaran
1.Ekonomi
1.Budaya 5.Prilaku pasca
2.Teknologi
2.Sosisl beli
3.Politik
3.Pribadi
4.Budaya
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Beli
Mengambil
Keputusan
Membeli
Mengevaluasi
Pasca Membeli
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Beli
Telah dibahas sebelumya bahwa Keputusan beli yang dilakukan oleh konsumen
dipengaruhi oleh berbagai factor (Gambar 4.1), dimana salah satunya adalah factor
Budaya. Budaya adalah jumlah nilai-nilai, ide, artifak dan symbol bermakna yang lain
yang membantu individu untuk berkomunikasi, menyimpulkan, dan mengevaluasi
sebagai anggota masyarakat (Blackwell dkk, 2006, p.426).
Budaya berada dalam suatu masyarakat dengan batas-batas yang tidak ketat bagi
perilaku individu dan budaya itu mempengaruhi fungsi-fungsi Lembaga seperti
keluarga dan media massa. Akan tetapi budaya juga dipengaruhi oleh berbagai factor
seperti etnis, ras, agama dan identitas nasional atau regional. Jika factor-factor
tersebut berubah, budaya juga akan berubah (Lihat Gambar 4.3 dibawah ini ).
Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Beli
- ETNIS - NILAI-NILAI
- RAS - NORMA
- AGAMA - RITUAL
BUDAYA -
- IDENTITAS SIMBOL
NASIONAL
ATAU ELEMEN MATERIAL
REGIONAL - ARTIFAK
- TEKNOLOGI
- INFRASTRUKTUR
Tahap-tahap dalam Proses Pembelian
2 3 4 5
1 Mengambil
Mencari Mengevaluasi Mengevaluasi
Mengenali Alternatif Keputusan Pasca Beli
Masalah Informasi Beli
Prilaku Pembeli Industrial
Keputusan beli oleh pembeli industrial dibuat melalui proses yang hampir serupa
dengan proses keputusan yang dibuat oleh konsumen akhir. Tabel 4.3. dibawah ini
memperlihatkan bahwa perilaku beli industrial dapat dipandang sebagai proses
pembuatan keputusan tahap ganda. Akan tetapi, lamanya waktu dan besarnya upaya
yang dicurahkan pada masing-masing tahap bergantung pada sejumlah faktor, seperti
(1) pentingnya pembelian menyangkut sifat produk, (2) biaya, (3) jumlah alternative
yang ada, dan (4) pengalaman organisasi dalam pembelian barang dan jasa yang
dibutuhkan. Dalam proses tersebut, pihak-pihak yang terlibat tidak hanya satu orang
tetapi bisa banyak orang.
Prilaku Pembeli Industrial
Ada tiga situasi pembelian dalam pasar industrial, yaitu berikut ini.
1.Situasi pembelian tugas baru
Adapun karakteristik pembelian tugas baru ini adalah sebagai berikut.
a.Kebutuhan atau masalah belum pernah terjadi sebelumnya.
b.Sedikit atau sama sekali tidak relevan dengan pengalamn beli masa lalu.
c.Banyak informasi yang diperlukan.
d.Harus mencari cara-cara alternatif untuk mengatasi masalah dan alternatif pemasok.
e.Tidak sering terjadi, tetapi penting bagi pemasar karena dapat menentukan
pembelian rutin berikutnya.
f.Dapat diantisipasi dan dikembangkan dengan pemasaran yang kreatif.
Situasi Pembelian Industrial
2. Pembelian ulang
Pembelian ulang dapat dilakukan pada pemasok yang sama. Jika situasi pembelian
industrial terjadi karena pembeli tidak merasa puas dengan pemasok yang ada atau
produk yang ada, dan lebih cenderung berbelanja dengan melihat-lihat mana yang
cocok dari pada langsung membeli ulang, maka situasi ini dinamakan pembelian ulang
yang dimodifikasi. Jadi, pembeli tidak menggantungkan pada pemasok lama.
3. Pembeli ulang langsung
Dalam situasi ini, pembeli tidak memerlukan banyak informasi, dan pengambilan
keputusannya juga lebih mudah karena sudah merupakan tugas yang rutin. Bahkan
kadang-kadang tidak memikirkan lagi masalah pemasok.
Pendekatan Dalam Pembelian Industrial
Empat pendekatan untuk menilai dan membeli produk tersebut seperti yang
disarankan oleh Perreault, Jr dan McCarthy (2005) adalah:
1.Pembelian dengan cara inspeksi
Untuk jenis produk seperti bangunan dan alat-alat besar, juga perlu diinspeksi.
Produk tersebut sering dijual dalam pasar terbuka atau dengan cara lelang jika
terdapat beberapa pembeli potensial.
2. Pembelian dengan cara penyampelan
Jika produk yang akan dibeli bersifat lebih standar (mungkin karena pengawasan
kualitasnya sudah baik) maka pembelian dapat dilakukan dengan penyampelan,
artinya, pembeli cukup memeriksa sampelnya saja.
Pendekatan Dalam Pembelian Industrial