i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Prospek Usaha
1
B. Tujuan Usaha
Adapun tujuan usaha pemeliharaan Udang Windu (Penaeus Monodon)
dan Ikan Bandeng (Chanos-chanos) adalah sebagai berikut :
hidup sehari-hari
2
BAB II
TINJAUAN USAHA
A. Aspek Teknis
Secara teknis, lokasi sangat mempengaruhi kontruksi dan daya tahan
serta biaya pemeliharaan tambak. Faktor teknis yang perlu diperhatikan dalam
pemeliharaan ikan Bandeng (Chanos-chanos) di tambak adalah iklim,tanah,
pembesaran, benih, sampling, pemupukan dan pengendalian hama penyakit.
1.) Iklim
Penyediaan air bagi usaha pemeliharaan Bandeng/Udang sangat
tergantung dari potensi pasang surut air laut dan ketersediaan air
tawar. Untuk itu selain mengharapkan potensi pasang surut dan
pengairan tambak juga ada baik nya di bantu dengan sistem pompa
sepanjang, secara ekonomis masih memungkinkan. Disamping itu
diperlukan suplai air yang cukup, kualitas air harus baik dan
memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya kehidupan dan
pertumbuhan Bendeng/Udang serta organisme pakan seperti Klekap.
Kriteria kualitas air yang baik :
- Salinitas : 20 - 30% (hindari fluktuasi yang
terlalu tinggi)
- Suhu : 27 - 31% (hindari fluktuasi yang
terlalu tinggi)
- PH : 7,5 - 8,5
- Oksigen : > 3 ppm
- Alkalinitas : > 150 ppm
- Kecerahan : 20 – 40 cm
- Air terhindar dari polusi baik polusi bahan organik maupun
anorganik.
3
2.) Tanah
Untuk faktor tanah kedalaman air 1 meter bagi budi daya Bandeng
intensip hanya dapat dipertahankan bila tanah dasar dan pematang
dapat menahan air atau tidak porous, tanah baik untuk pertambakan
adalah tanah yang memiliki tanah liat yang cukup karena banah liat
dapat menahan air dan pematang tambak tidak akan runtuh.
3.) Penebaran Benih
Penebaran gelondongan di petak pembesaran dapat dilakukan
dengan kepadatan 2000 – 2500 ekor / ha. Sedangkan jumlah benur
yang ditebarkan berkisar 200.000 – 300.000 ekor / ha. Benur yang
ditebar minimal telah berumur 15 hari (PL 15). Penebaran ukuran
pada saat suhu udara dingin yaitu pagi atau sore hari.
4.) Sampling
Setelah nener/benur ditebar dalam tambak sekitar 2 minggu sekali
dilakukan pengecekan / sampling tujuannya agar pertumbuhan
Bandeng/Udang dapat diketahui.
5.) Pemupukan
Pemupukan dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan
makanan alami berupa klekap. Langkah pertama menumbuhkan
klekap adalah pengeringan dasar tambak. Setelah itu dimulai
penebaran pupuk organik sebanyak 0,5 – 3 ton / ha / musim serta
merata ke seluruh dasar tambak. Sebagai contoh untuk tanah yang
kandungannya pasir dan liatnya seimbang dapat digantikan pupuk
sebagai berikut :
- kotoran sapi : 1000 – 3000 kg/ha
- kotoran ayam : 5000 kg/ha
- bungkil kelapa : 500 – 1000 kg/ha
- dedak halus : 500 – 1000 kg/ha
4
Setelah dilakukan pemasukan air ke dalam tambak air dibiarkan
menguap sampai keadaan dasar tambak kering seperti semula.
Tambak kemudian diairi lagi secara bertahap sampai ketinggian 10 cm
dan diberi pupuk anorganik yakini Urea dan Fsp dengan dosis masing-
masing 50 – 100 kg/ha/musim.
5
B. Aspek Pasar
Menurut informasi pasar udang Windu (penaeus monodon)
merupakan peluang pasar pada saat ini dengan harga Rp. 80.000,-/kg. Namun
pada saat sekarang ini kebutuhan pasar cukup tinggi dengan jumlah konsumen
yang meningkat terutama untuk memenuhi kebutuahan ekspor. (informasi
DEPDIKNAS Kab. Sambas Khusus Cabang Perikanan).
C. Aspek Sosial
Ditinjau dari segi tingginya tingkat protein bahwa Udang Windu
(penaeus monodon) dan Ikan Bandengna (Chanos-chanos) adalah salah satu
sumber hewani yang mempunyai kadar protein, lemak, vitamin dan gizi lainnya
yang sangat tinggi. Dengan ini masyarakat akan terpenuhi protein hewani dan
juga dapt terhindar dari gizi buruk (khusus hewani). Selain hal di atas terpenuhi,
usaha ini juga dapat meminionalisir angka pengangguran masyarakat sekitar
(penganggur berat) walau dalam jumlah kecil. Serta dapat meningkatkan devisa
daerah (dalam pajak).
6
BAB III
PELAKSANAAN USAHA
Lokasi tambak yang baik dan dapat untuk ikan Bandeng (chanos-
chanos) dan udang Windu (penaeus monodon) adalah sebagai berikut yang
ditempatkan di desa Tanah Hitam.
C. Skala Usaha
Skala yang digunakan untuk tambak di desa Tanah Hitam yaitu skala
kecil. Lokasi yang digunakan sekitar 625 m/ 25 x 25 dengan jumlah 4 buah
tambak. Padat tebar 1530 ekor/m. Bandeng 9375 ekor, Udang padat tebar 80
ekor/m. Jadi 80 x 625 m2 = 50.000 ekor/625 m2.
8
BAB IV
PERENCANAAN PEMBIAYAAN
B. Sumber Dana
C. Pengelolaan Dana
D. Kesimpulan
Dari hasil rencana terciptanya proposal yang diajukan pengelola dapat
menentukan keadaan usaha yang dakan dijalankan baik dari segi internal maupun
eksternal, sehingga dapat ditarik kesimpulan oleh pengelola antara lain:
Usaha ini dapat menghasilakan banyak prospek cerah bagi
masyarakat
Dari perhitungan 0/i ratio yang menghsilkan 10,1 maka
usaha ini adalah usaha yang sangat besar menghasilkan laba
(keuntungan).
Dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sekitar khusus
protein hewani.
Sangat tipis kemungkinan untuk mengalami kerugian yang
besar .
E. Saran
Setelah mengenalai prospek pasar, cara pembudidayaan, usaha yang
tepat guna dan lain sebagainya, maka pengelola dapat menyarankan sebaiknya
kegiatan usaha ini dilakukan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :
Usaha ini sebaiknya di lokasi strategis (dekat dengan jalan,
pasar, dan transportasi lancar).
Untuk melakukan usaha budi daya ikan atau udang
sebaiknya jauh dari pembuangan limbah industri
Kita seharusnya melihat tekstur tanah/tekstur lokasi.
DISUSUN
O
L
E
H
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Prospek Usaha ………………………………………………………….. 1
B. Tujuan Usaha ……………………………………………………………. 2
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........………………………………………………………. 13
B. Saran .............................................................…………………………… 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Taufik. Budi Daya Bandeng secara intensif. Jakarta : Penebar Swadaya. 2004
Suyanto, S. Rachmatur. Budi Daya Udang Windu. Jakarta : Penebar Swadaya. 2004
Jangkaru, Zulkifli. Budi Daya Ikan di kolam tadah hujan. Jakarta : Penebar Swadaya.
2004
Mujiman, Ahmad. Budi Daya Udang Windu. Jakarta : Pebebar Swadaya 2004
Wiyanto, R. Hondo. Lobster Air Tawar, Pembenihan dan Pembesaran. Jakarta :
Penebar Swadaya. 2003