Anda di halaman 1dari 9

BUDIDAYA IKAN BANDENG

Oleh : Arifin R
1. Abstrak
Ikan bandeng (chanos chanos) merupakan salah satu hasil budidaya ikan
yang hidup diair payau atau ikan yang berasal dari tambak yang
mempunyai prospek cukup baik untuk dikembangkan. Hal ini dikarnakan
permintaan pasar yang cukup tin ggi karena rasa dagingnya yang enak,
harga yang relative stabil, serta pemeliharaannya yang mudah. Ikan
bandeng merupakan ikan campuran anatar air asin dan air tawar atau
rayau. Ikan ini dapat hidup smpai kepinggir ataun ketengah laut dan secara
continue akan kembali keperiaran Dangkal atau tepi pantai untuk bertelur.
Ikan bandeng lebih menyenangi perairan dangkal dengan banyaknya
tanaman bakau disekitar, karena akar tanaman bakau akan melingdungi
telur dan bayi ikan bandeng dari pemangsa sepertin ikan lain yang
berukuran lebih besar. Bayi bandeng atau yang dikenal dengan nama
“nener” banyak ditangkap oleh nelayan untuk dijadokan benih ditambak.
Bandeng merupakan ikan yang termasuk omnivora atau pemakan segala
makanan yang utama adalah lumut dan plankton. Maka untuk bandeng
dialam liar cukup sulit, namun jika anda mencoba memancing bandeng
yang berrada ditmbak mungkin akan sedkiti mudah karena ikan bandeng
jenis ini sudah perna merasakan makana buatan seperti pellet dan pur.
Untik ikan bandng ditambak anda bisa meramu pakan, seperti pakan ikan
mas. Ikan bandeng merupakan ikan liar namun setelah mendapatkan menu
tambahan seperti pelet dan pur akan berubah pola makanannya.
Penggunaaan yang berbau tajam dan menusuk akan membantu anda
memancing ikan bandeng. Ikan bandeng termasuk ikan yang menyambarb
umpannya secar lansung, maka dibutuhkan mata kail yang sesuai dengan
mulut ikan. Gunakan pelampung dengan kedalaman kira-kira 10 cm dari
dasar tambak , sekali pelampung bergoyang tanda disambar. Anda harus
sesegera mungkin menarik jorang anda.

1
2. Pendahuluan
Di Indonesia ikan bandeng dikenal berbagai macam nama seperti,
bandang,bolu muloh dan agam. Tetapi dalam perdagangan internasional
ikan bandeng dikenal dengan nsebutan milk fish.
Ikan bandeng (chanos chanos forskal ) merupakan merupakan salah satu
ikan air payau yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Jenis ikan ini sudah
dikenal oleh masyarakat luas karena merupakan salah satu sumber protein
hewani yang memliki nilai gizi Yang cukup serta ditunjang dengan
rasanya yang enak dann memilki kandungan kolestrol yang rendah
sehingga aman untuk kesehatan.pengolahan ikan bandeng yang semakin
meningkat pada saat ini menyebabkan meningkatkan jumlah yang
mengkonsumsi ikan bandeng, sehingga produksinya meningkat.
Kondisi ini memberikan peluang kepada pembudidaya untuk
mengembangkan usaha budidaya bandeng diseluruh wilayah Indonesia
yang berpotensi sehingga dapat memenuhi pasokan ikan bandeng.
Untuk memenuhi kebutuhan ikan bandeng yang terus meningkat dan
berkesinambungan hanya dapat dilakukan melalui pengembangan
budidaya. Dengan terus berkembangnya tekhnologi pembenihan ikan
bandeng, memungkinkan tekhnologi pembesaran ikan bandeng dapat
dikembangkan sesui dengan kebutuhan, sehingga tidak menjadi Kendala
dalam tekhnologi pembasarannya.

3. Pembahasan
A. Pengertian ikan bandeng
Ikan bandeng memilki bentuk badan yang baik, hal ini
memudahkan untuk bandeng berenang dengan cepat, bentuk yang
hampir menyerupai tornadao. Kepala bandeng juga tidak memilki
sisik seperti ikan laut pada umumnya, mulut kecil terletak di ujung
rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan mata, mata
diseliputi oleh selaput bening(subcutaneus). Warna badan putih
keperak perakan dengan punggung biru kehitaman bandeng
mempunyai sirip punggung yang jauh dibelakang tutup insang.
Bandeng adalah iakn asli air laut yang dikenal sebagai petualangan
ulang walaupun dapat hidup ditambak air payau, maupun
dipelihara di air tawar.
Ikan ini dapat berenang mulai dari perairan laut yang
salinitasnya tinggi, 35 ppt atau lebih (ini adalah habitat aslinya),
kemudian dapat masuk mendekat ke muara muara sungai (salinitas
15-20 per mil) dan dapat masuk ke sungai dan danau yang airnya
tawar.
Bandeng yang dapat menempuh perjalanan yang jauh ini, akan
kembali apabila akan berkembang biak. Benih bandeng yang masih

2
bersifat planktonic (terbawa oleh gerakan air, berupa arus, angin
atau gelombang akan mencapai di daerah pantai, dengan ukuran
panjang sekitar 11-13 mm dan berat 0,01 gr dalam usia 2-3
minggu, yang dikenal sebagai nener.

B. Manfaat ikan bandeng bagi manusia.


Ikan bandeng memilki kandungan protein yang tinggi mencapai
20,38 % sehingga baik sebagai sumber pemenuhan kebutuhan
protein tubuh. Berikut manfaat yang didapat dengan
mengkonsumsi ikan bandeng :
a. Mencegah penyakit jantung coroner
b. Menurungkan kadar kolestrol darah
c. Meningkatkan daya tahan tubuh
d. Membantu pertumbuhan sismtem seraf serta perkembangan
otak
e. Mencegah penyakit karena kekurangan gizi mikro
f. Mengurangi resiko hipertensi

C. Proses budidaya ikan bandeng


Dalam usaha pembesaran pada hakekatnya merupakan pengelolaan
lanjutan dari kegiatan penggelondongan yang dilakukan dengan
menggunakan metode budidaya dengan tujuan meningkatkan
produksi tambak.
Metodi budidaya yang dapat dilakukan antara lain yaitu metode
budidaya bandeng secara tradisional yang disempurnakan, metode
progresif, metode penebaran beganda.
Dari keseluruhan metode tersebut inti kegiatan budidayanya sama
yaitu meliputi perbaikan dan persiapan tambak, penebaran ikan,
perawatan selama pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama
dan penyakit, pemberian pakan tambahan, dan mempertahankan
kualitas air agar tetap layak.
1. Pemilihan lokasi.
Lokasi tambak budidaya ikan bandeng memliki persyaratan
antara lain : lahan mendapatkan air pasang surut air laut.
Tinggi pasang surut yang ideal adalah 1,5 - 2,5 m. pada
lokasi yang pasang surutnya lebih rendah 1 meter maka
pengelolaan air menggunakan pompa
Tersedia air tawar untuk mengatur kadar garam yang sesui
bagi pertumbuhan ikan bandeng.tekstur tanah yang ideal
adalah liat berpasir, karena tanah ini dapat menahan air
dengan baik.

3
Lokasi yang ideal terdapar sabuk hijau(green belt) yang
ditumbuhi hutan mangrove dengan panjang minimal 100 m
dari garis pantai. Keadaan social ekonomi mendukung
operasional budidaya seperti keamanan yang kondusif
2. Persiapan tambak.
 Persiapan sarana dan prasarana
Memperbaiki secara menyeluruh mulai dari pintu
air, pematangan, caren, saringan, saluran
pemasukan, saluran pengeluaran dan peralatan
lainnya seperti pompa air, jala lingkar, (untuk
sampling pertumbuhan ikan.
 Pengeringan lahan
Lama pengeringan tergantung cuaca dan kondisi
tanah. Tanah yang mempunyai ketebalan lumpur
dalam, membutuhkan waktu lebih dari 3 minggu,
sedangkan tanah liat berpasir membutuhkan waktu
cukup 10 hari. Tujuan pengeringan ini adalah untuk
mempercepat penguapan gas racun-racun,
memberantas hama penyakit, mempercepat proses
penguraian dan menaikkan pH tanah.
 Pengangkatan lumpur.
Endapan lumpur sisa pemeliharaan periode
sebelumnya berwarna hitam dan terletak ditengah
tambak atau didekat pintun pengeluaran. Lumpur ini
banyak mengandung bahan organic dan gas-gas
beracun seperti asam sulfida sehingga lumpur ini
perlu diangkat ke permukaan tanggul.
 Pengapuran tanah
Bertujuan untuk meningkatkan Ph tanah serta
membunuh bakteri phatogen yang ada dan
organisme hama.kapur yang digunakan dalam
pekerjaan ini dalah kapur pertanian. Dosis yang
digunakan yergantung pada kondisi pH tanah maka
kebutuhan kapur untuk pengapuran semakin
banyak.
 Pemupukan
Dalam pemeliharaan ikan bandeng, penyediaan
makanannya dapat berupa makanan alami dan
makanan buatan

 Pengisian air sebelum tebar

4
Pada saat ini terjadi pasang naik cukup tinggi, air
dimasukkan kedalam tambak setelah memlalui
saringan dipintu air pemasukan (intlet). Ketinggian
air dipelataran lebih kurang 10 cm. kemudian pintu
air pemasukan ditutup dan air dalam tambak
dibiarkan dalam 3 hari, dengan tujuan untuk
memperbaiki stuktur tanah agar berada pada kondisi
yang baik untuk pertumbuhan pakan alami.
Pada saat pemasukan air berikutnya, dilakukan
penggunaan saponin (teaseed) untuk
pemberantasan hama yang ada dalam tambak dan
untuk merangsang pertumbuhan phytoplankton.
Setelah diberi saponin, tambak dibiarkan hingga 5-7
hari. Setelah diyakini bahwa hama mati , maka
pengisian air kembali dilakukan.
Pada tahap ini ketinggian air dipelataran cukup 10
cm dan dibiarkan selama 3 hari untuk dilakuakn
pemupukan dasar. Kemudian setelah pemupukan
dasar dilakukan penambahan air pada tambak
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
pertumbuhan pakan alami. Pada ketinggian air 40
cm dari pelataran tambak maka, air tambak
dipertahankan untuk persiapan penebaran benih
ikan.
3. Persiapan benih.
dalam persiapan benih ikan bandeng yang akan ditanam
dalam proses pembesaran terdapat beberapa tahap kegiatan
yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan penenaran
Kegiatan penenaran adalah pemeliharaan benih ikan
bandeng dari ukuran nener hingga mencapai ukuran 5-7
cm. ukuran benih ikan ini sudah dapat digunakan pada
kegiatan penggelondongan. Luas tambak untuk kegiatan
penenaran relative lebih kecil dan biasa dikenal dengan
sebutan baby box. Perbandingan luas petak penenaran,
penggelondongan dan pemebesaran adalah 1:9:90.
Lama pemeliharaan dipetak penenaran berkisar 30-45
hari tergantung pada kondisi pakan alami dan ukuran
ikan.
b. Kegiatan penggelondongan

5
Kegiatan ini yaitu lanjutan pemeliharaan benih dari
ukuran gelondongan kecil hingga mencapai ukuran
gelondongan. Kegiatan ini dilakukan kurang lebih
selama 30 hari atau saat ukuran berat ikan antara 3-5 gr/
ekor, setelah kegiatan ini, baru benih ikan bandeng
dipelihara dipetak pembesaran
4. Penebaran benih.
Factor-faktor penebaran benih (mudjiman , 1988) :
a. Padat tebar
Benih ikan bandeng yang ditebar dipetak pembesaran
untuk menghasilkan ikan ukuran konsumsi disesuaikan
dengan metode pembesaran ikan bandeng yang
dilaksanakan. Untuk metode tradisional yang
disempurnakan padat tebarnya adalah 2-3 ekor/m2.
Lama pemeliharaan pada pembesaran ikan bandeng
dengan metode tradisonal yang disempurnakan adalah
4 bulan.
b. Waktu penebaran
Penebaran benih bandeng harus segera dilaksanakan
setelah petekan tambak siap untuk pemeliharaan. Warna
air tambak terlihat kehijauan oleh plankton.
Keterlamabatan penebaran akan memberikan peluang
hama dan penyakit berkembang didalamnya. Waktu
penebaran dilakukan disore hari atau menjelang
matahari terbenam pukul 16.00-18-00 atau pagi hari
sebelum matahari terbit.
c. Aklimitasi
Aklimatasi adalah proses penyesuaian biota yang
dipelihara dengan lingkungan baru yang akan
digunakan untuk budidaya ikan. Melalui proses
adaptasi ini secara fisiologi dan kebiasaan hidupnya
secara perlahan-lahan disesuaikan dengan lingkungan
barunya. Daalm kegiatan aklimitasi sebelumnya telah
disediakan petakan khusus yaitu petakan yang sangat
sempit yang dibuat hanya untuk sementara untuk
kegiatan aklimitasi atau penyesuaian benih pada
tambak. Ukuran petakan ini diseusaikan dengan ukuran
benih yang akan ditebarkan. Petaka ini dibuat didekat
pintu air dan dibatasi oleh pematangan yang sempit.
Diatas pematangan dibangun atap yang terbuat dari
bambu yang dilapisi dengan plastic atau dari daun

6
kelapa, kegunaan atap ini sebagai oelindung bagi benih
dari sengatan sinar matahari yang kua dan hujan.
5. Pemberian pakan.
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan bauatan dan pakan
alami. Pakan buatan berbentuk pellet dengan berbagai
ukuran yang disesuaikan dengan ukuran ikan. Kandungan
nutrisi yang dibutuhkan dalam pakan ikan bandeng antara
lain, protein, karbohidrat, lemak, asam lemak,vitamin serta
mineral. Pada umumnya jenis pakan ini adalah plankton.
Fungsi plankton disamping sebagai pakan alami bagi ikan
adalah oksigen dalam air.
6. Monitoring pertumbuhan.
Monitoring pertumbuhan dimaksudkan agar dapat
mengetahui pertumbuhan dalam petakan tambak secara
individu, populasi dan bimas yang dilakukan secara
periodic.
Monitoring pertumbuhan ini digunakan untuk menentukan
jumlah pakan, infeksi waktu penyakit, serta waktu panen
yang tepat.
Pemabilang sample atau sampling dilakukan tidak hanya
pada sisi tambak dimana ikan sering diberi pakan, tetapi
harus dilakukan pada liam titik tambak, bertujuan agar
sample yang dilakukan benar-benar mewakili organisme
yang dibudidayakan ditambak secara akurat.
7. Perawatan tambak
a. Pengaturan air.
Selama pemelihraan kualitas dan kedalaman air haeus
diperharikan, sehingga benih dapat hidup dengan layak.
Pergantian air yang teratur mempunyai keuntungan
dalam menjaga kualitas air tetap baik,. Selain itu,
usnsur hara makanan beih ikan bandeng dapat disuplai
ketambak, bila air tamakan tidak perna atau jarangn
diganti akan menyebabkan terakumulasinya bahan
beracun ditambak dan itu sangat berbahaya bagi
kehidupan benih.
Pergantian air dilakukan secara teratur bersamaan
dengan adanya air pasanga. Caranya adalah dengan
mengeluarkan setengah atau sepertiga bagian air
tamabk sebelum terjadi air pasang, kemudian diganti
dengan air pasang yang baru sampai ketinggian air
semula. Pada saat setelah terjadi hujan maka air
ditambak perlu segera diganti,karena air hujan dapat

7
mengencerkan salinitas. Hal ini dapat ,e,bahayakan
kehidupan ikan yang sedang dipelihara.
b. Perawatan pintu dan pematang
Perawatan ini adalah untuk mencegah terjadinya
kebocoran atau rembesan air dari dalam tambak serta
mencegah hilangnya benih. Demikian pula pintu
tambak yang harus dibersihkan dengan sikat untuk
memudahkan dalam pertukaran air.
c. Pemupukan susulan.
Pemupukan ini dilakukan agar mensuplai unsue hara
dalam tambak, sehingga dapat menunjang partumbuhan
makanan alami. Jumlah pupuk yang diberikan
tergantung dari kesub uran makanan alami yang ada.
Oemupukan sebaikanya dilakukan saat air pasang. Hal
ini dimaksudkan, apabila hasil oemupukan berpengaruh
kurang baik terhadap kualitas air, maka dengan segra
dapat dilakukan pertukaran air. Pemupukan tudak boleh
dilakukan saat akan turun hujan, karena air hujan dapat
mengencerkan hasil pemupukan tersebut, serta
peralatan tidak boleh diinjak-injak karena akan merusak
klekap yang tumbuh.
d. Makanan tambahan
Hal ini dilakuakn apabila keadaan makana alami sudah
tidak dapat lagi menunjang pertumbuhan bandeng yang
dipelihara. Jenis makanan buatan yang digunakan
adalah pelet. Pemberian makan dilakukan pada pagi dan
sore hari.
8. Pengamatan hama dan penyakit
a. Jenis-jenis hama berupa :
Ikan pemangsa seperti kakap, kerong-kerong, payus,
bulan-bulan dan jenis ikan penyaing seperti tilapia dan
belanak.
Ketam/kepiting, belut, tonang merupakan hama yang
sering membuat lubang dan merusak pematang pada
tambak.
Ular air, dan burung seperti, pucuk ikan, bangau, dan
lainnya, sebagai pemangsa yang sering mengancam
kehidupan ikan dalam kegiatan budidaya di tambak.
b. Metode pengendalian hama.
1. Secara fisik
2. Secara kimiawi

8
Penutup
Saran
saran yang diberikan adalah petani tambak harus dapat mengusahakan
tambak dengan lebih intensif menambanhkan dan mengkombinasikan pengunaan
factor produksi diatas secara tepat untuk meningkatkan produksi. Disarankan juga
kepada petambak untuk meneruskan dan mengembangkan usahanya dengan
berupaya menambah input seperti tenaga kerja, luas lahan tambak, benih, pakan
tamabahan , pupuk, dan pestisida dan mengubah pengkombinasian input yang
tepat denga biaya tertentu yang akan menghasilkan keuntungan maksimal.
Disarankan agar masyarakat dianjurkan untuk sesekali mengkonsumsi hasil
olahan dari ikan bandeng karena mengandung gizi yang baik bagi kesehatan.

Kesimpulan.
Bahwa ikan bandeng biasa menjadi peluang untuk usaha yang bisa
memberikan hasil yang menjanjikan. Ikan bandeng juga memberikan manfaat
bagi kesehatan baik bagi orang dewasa maupun anak-anak, dengan kandungan
yang terkandung didalamnya

Daftar pustaka
Mas Nur Haryono, 2107.Seputar Tambak Ikan Bandeng. Tanggal 18
Desember 2017. Http// SeputarTambak.Blogspot.co.id/2016/06/ Panduan-
cara-Bududaya-bandeng-lengkap-dari-awal-sampai-panen. Html?:1

Anda mungkin juga menyukai