* Kondisi
entitas : yg pas menurut Pak Anom ini karena PT SM masih grow
sehingga dia fokus pada aset “ dia ekspanse membeli saham misalnya
“
** Buat Kajian Kenapa Bisa memilih ini ?? lalu lampirkan di kotak bawah
* lalu tentukan Periode : lap keu mana yang kita pake dasar u/
menentukan tingkat materialitas
kalo kajian teori si**** , dia menggunakan lap keu historis
(31/12/2019)
Tapi sekarang dia menggunakan yang di audit , dan kita pke ini
(31/12/2020)
Poin 6 Beda
Klp 1 = 274.613.000
Klp 5 = 193.898.000
* Jadi si Pengguna lap keu , karena PT Sinar Mataram klien kita dalam
keadaan growing dia melakukan ekspansi sehingga fokus pada aset
* Misal kita punya pemikiran beda , ‘ dia sudah lama berdiri berarti dia
fokusnya di laba , jadi pilih = entitas dimana EBITDA dipertimbangkan
sebagai pedoman patokan ‘
** maka rule of thumb = 4% dari laba sebelum bunga pajak
EBITDA = Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortitation
*** jadi yang berlaku 3% - 7% (ISA Gudance)
Pertanyaan :
- Apa kajiannya?
- Buktinya Apa?
** Bapaknya milih = entitas yang tidak aktif dan atau pengguna lap keu
fokus pada aset.
50% - 80% ini artinya semakin beresiko klien itu maka kita bisa
memilih lebih rendah misal ; 50%
Artinya jika nanti ada akun yg saldonya sebesar 13juta sekian atau
lebih besar , ini termasuk akun material
Jadi kalo ada akun yang nilainya atau saldonya 13juta.... atau lebih
besar maka itu akun material,
Sehingga akun tersebut wajib harus diaudit
Akun yg sudah dinyatakan material , itu wajib harus diaudit
Transaksi yg terjadi pada akun tersebut , jika sama/lebih besar dari
13.305.031 maka itu transaksi material dan harus diaudit
Bagaimana dengan akun yang dibawa 13.305.031? apakah harus
diaudit?
Yang diatas atau sama dengan 13.305.031 wajib diaudit , nah kalo
dibawah ini tidak mesti harus diaudit, boleh disampling.
Kemudian batas salah salah saji yang tidak dikoreksi, ambang
batasnya berapa?
Ini sama, semakin beresiko , kita kecilkan
Kenapa? Semakin tinggi resiko maka semakin kecil materialitas
Berikan pertimbangan profesional kenapa memilih 50% untuk
penentuan materialitas pelaksanaan ,
Untuk memberikan pertimbangan kita mngacu pada , hasil analisis
di A110 high karena SAK klien , dan Di A1102 juga hasil analisis nya
high di integritas manajemen.
Pertimbangan bapaknya knpa 50% : klien menggunakan SAK
Umum konfgrensi ifrs , dan reputasi manajemen baik . namun
terdapat PEP, terjadi potensi pelanggaran PMK 155/PMK.01/2017 .
memungkinkan terjadinya potensi salah saji material .
ini itu per akun , Misal akun Kas . ketika membandingkan akun kas
antara saldo per book dengan hasil per audit itu berapa persen yg kita
toleransi misal ada nilai yg dihilangkan.
Misal 3% , artinya = jika terjadi salah saji antara saldo per book
dengan saldo per audit yg nilainya sama dengan 399.151 atau
diatas itu adalah selisih material, dan wajib ada paje.
Jika dibawah dari itu, tidak material dan tidak wajib ada paje.
Buatkan pertimbangnnya : misal PT SM menggunakan SAK Umum
Konfegrensi ifrs , sehingga terdapat potensi salah saji material (ini
menyebabkan high) ini dari pak anom
Overall materiality (OM) : 2% (ngikut atlas) 2juta (100juta x 2%) ini ditingkat
lap.keu
Sehingga akun2 yg nilainya 1juta atau lebih maka itu akun material. Dan dibawah ini
tidak material dan disampling. Tapi yang material harus diaudit.
Jika nanti ada salah saji , dan nilainya 30.000 atau besar dri ini, berarti material dan
harus Paje.
Contoh ::
** berarti kan ada nilai yg hilang sebesar 34.000, kemana sebesar 34.000?
Misalnya : karena yg melingkupi adalah salah pengakuan. Atau namanya ada Piutang
yg belum diakui.
jadi materialitas itu adalah = nilai yang dihilangkan atau salah saji yg disebabkan
oleh keadaan yang melingkupi .
Nah sekarang , apakah dengan hilangnya nilai 34.000 ini berpengaruh gak
pada pertimbangan orang yg menggunakan lap.keu ini?
Jadi 34.000 ini adalah salah saji material, karena ambang batasnya kan
30.000, sedangkan nilai yg hilang adalah diatas itu atau sebesar 34.000. maka
ini harus paje (buat jurnal penyesuaian) krna material.
kalo misal keadaanya bukan salah pengakuan, melainkan fiktif, maka besar nilai yg
hilang, berat kasusnya kalo fiktif.
Atau misal dicuri, itu besar. Kalo salah pengakuan itu masih bisa ditoleransi.
selanjutnya kita lakukan audit, semua akun : kas, piutang dagang , persediaan, fix
aset,utang lancar, utang jangka panjang , ekuitas ,pendapatan , beban
***Jadi yg material adalah kas, piutang, pendapatan, beban karena lebih besar dari
30.000 atau ambang btaas.
Total dari aset = 177.000 , liabilitas & ekuitas = 183.000 , dan totalnya = 360.000
***Dari total 360.000 ada dibawah ambang batas 2juta (overall materiality)
maka lap keu scra keseluruhan tidak menganduh salah saji material.
Jika total 2.100.000 maka lap keu mengandung salah saji material karen diatas
overall materiality 2juta
Mapping akun
Asal akun dengan nilainya diatas atau sama dengan 13.305.031 (materialitas
pelaksanaan) pasti material .
liat akun akun yg diatas 13 juta pasti M (material) dan harus diaudit karena
material . sedangkan yg TM itu di sampling2 aja tapi kalo 0 jangan diaudit.
Disini kita bikinpertimbangan terdapat PEP , ada indikasi pencucian uang , nah
akun yang terlibat itu masuk ke spesific.
Misal ; kenapa bisa spesific, “ lo ini saya cantumkan krna dia PEP pak, ada indikasi
pencucian uang ini pak, dan kami anggap kasnya material”
jadi klik centang kotak kuning dibawah, yg menyatakan ada spesific materiality.
lalu kita klik tentukan spesific materiality , lalu kita tentukan apa yg tadi? “ ini lo
pakk kas dan setara kas bahaya ini pakk”
lalu pilih kas dan setara kas di kolom spesific materiality , kemudian pilih berapa
persen Sepesific Omnya ? kalo kita liat pedoman atlasnya 3-5% krna dia di
performance (liat di performance ambang batas ) jadi pilih 3%
berarti nanti nanti transaksi yg diatas 399.151 yg harus kita periksa, artinya
kenapa?
== karena ada potensi yang kemungkinan terjadi salah saji material , karena ada PEP
sekarang, performancenya brpa % dari 399.151? kalo 50% jadi nilainya 199.575
Spesific OM ini Artinya apa? =untuk akun kas dan setara kas klo digabungkan
apabila lebih dari 399.151 atau sama dengan ini maka material.
***Kenapa? Karena kas ini kan terdiri dari kas kecil, kas bank bina, kas bank nasional .
**Kalo misal nanti nilai akunnnya lebih dari sama dengan 199.575 ini berarti salah
sajinya material , digabungkan 399.151
*Nah nanti akan otomatis muncul di data saldo lap keu , muncul M di Spesific
material (SM)
***Nanti isi keterangan = terdapat pejabat klien yang tergolong PEP , sehingga
keumgkinan terjadi potensi salah saji material .
setelah itu buat atau lampirkan kertas kerja untuk pertimbangan2 nya kalo ada
**baca SA 320
A220
Ada 2 cara , ada analisis perbandingan data antarperiode dan analisis rasio
keuangan
Untuk memahami ini , kita harus belajr lagi analisis lap keu .
2 analisis itu akan otomatis keluar, jadi ga perlu diisi
**Vertikal : kebawah ,Kelompokkan bagian aset . misal : thn 2020 , misal kas setara
kas berapa persen dari total aset.
**gimana cara baca? Tdi kan ada early warning= peringatan dini untuk auditor.
Baca vertikal dan horizontal, misal untuk vertikal , kas untuk thn 2020 itu =13,8%
dari total aset. Nah anlitik review itu nanti bandingkan antara thn audit rasio atau
informasi keuangan yg diaudit dengan informasi/rasio yg dijadikan standar atau
kriteria.
**Kalo ada rasio industri, pake data industri. Misal industrinya 7% untuk kas dan
setara kas, sedangkan thn lalu 2019 8,6% , sednagkan 2020 13,8% jadi dia ada
kenaikan dari thn 2019. Itu artinya apa? Ini kan thn lalu aja 8,6% , ini ada indikasi
klien itu numpuk kas, sehingga rasio perbandingan nya meningkat, ini hati hatii ya
mas auditorr. Ini ada kenaikan 4%, apa penyebabnya? Apa mungkin ada sesuatu yg
tidak wajar? Apa mungkin ada salah saji material?
**horizontal, dri thn 2020 dibantingkan dg 2019 trjadi kenaikan 103.547.000 atau
diatas 100% (129,3%) , kenapa klien numpuk kas ni?
Nah ini cara pertama , cara ke2 , kita haruskan kaitkan dengan informasi keuangan
dengan yg lain . nah ini utang usaha naik 101% , kenapa klien bisa utangnya
menumpuk? Tpi dia ga mau bayar dengan cra menumpuk uang kas, ada apa ini?
Kenapa ga mau dibyar utangnya?jadi buat saldo kas minimun , brpa petty cashnya,
Nah ini namanya early warning, sehingga auditor fokus 2 bidang itu (kas dan utang)
knpa bisa sprti itu, ini namanya audit berbasis resiko .
Contoh ekstrim lainnya, misal saldo laba ditahan 184% menumpuk gpp,mungkin
dia belum membagi dividen, sheingga numpuk.
Contoh : beban pokok pendapatan 80%, beban itu kan proposional dengan
pendapatnya, liat penghasilan iklan 12,4% , kenapa ini? Kok beban naik smpe 80%
sedangkan pendapatan hanya 12,4% . apakah terjadi ketidak efisien diproduksi?
Atau salah saji atau salah pengukuran? Sehingga tidak proposional tidak seimbang,
ada apa ini?
lalu kita buat kesimpulan , pilih terdapat hasil analisis awal resiko salah saji
material.
Apa keismpulannya : terdapat perubahan saldo akun kas dan utang usaha yang
signifikan , perubahan beban pokok pendapatan akan tidak proposional
dengan perubahan pendapatan . (menurut pak anom)
Sampai completed , lalu balik ke awal
Dan keluar kesimpulannya untuk analisis perbandingan data antarperiode
Untuk bisa menghitung , baca yg kanan, ada 4 rasio yg diminta dan rumusnya udh
ada
= 402.../155....=258,65%
Misal, rasio lancar di 2020 255% artinya ini likuid memang cukup tersedia aset lancar
untuk memneuhi kewajiban jangka pendek , klo th 2019 tidak likuid ya, krna
utnagnya kecil, dan aset nya kecil , Tpi liat perubahannya besar , yg ternyata
didalamnya ada unsu kas, piutng ada unsur persediaan
**klo pun dia likuid, klo didalemnya ada piutag macet gmna? Rugi kan
Klo dalam perubahan disini dipengaruhi oleh piutang tinggi tpi macet , ga ada
gunanya . atau piutang lancar tpi didukung oleh persediaan yg ga bsa dijual , ya
gugur juga
***kalo lancarnya piutang , liat pada perputaran piutang usaha . ini kan dia
penjualan / rata2 piutang, ini hitung dulu
Tingkat perputaran piutang turun dari 10 ke 12, artinya kecepatan piutang itu
menjadi kas.
Kemudian , piutang scra rata rata dapat ditagih dalam waktu 36 haru pda thn
2020, thn lalu 29 haru. Kenapa bisa turun?
Kemudian isi kesimpulan : misal pak anom hasil analisis awal trdapat resiko
salah saji material
Jelaskan:
Liat di AP/2 . misal ny betty hanafia dengan jabatan direktur akuntansi , no hp karang
sndiri , email juga karang senidir.
-pemegang saham : ada di buku 1 , misal andriyono darmadi (3000lb ada di buku 1
-perubahan pendirian : buku 1 , apakah ada perubahan akte pendirian (isi sneidiri)
_ dll
Ini semua lampirkan : TDR , surat ijin, NPWP , nomo pengukuhan (isi lmpirkan)
3. proses bisnis
Lalu isi iya, akan isi dibawahnya dan kita jelaskan , itu diliat di buku 2 siklus apa yg
ada di klien ini
**misal yg ada : poiin 1,2,3,4,5,6,7,8,9,penyaluran dana tidak ada
Paling bawah : isi siapa pihak yg berelasi : misal supplier , misal PT Asuransi (
Kemudian investasi pada pihak lain : ada , dalam bentuk saham , miranda (cari
sendiri)
Misal (dari pak anom isian kotak kebijakan akuntansi ):: persd kertas koran : metode
pengukuran adalah LCM , 2 : metode alokasi FIFO , 3 .metode pencatatan fisik
**Liat buku 3,
**Informasi regulator : apakah ada regulasi dari kominfi, klo ada baru isi
**Jenis laporan yg sipersyaratkan oleh peraturan tertentu : ini diisi centang klo perlu
Contoh : ada pmk no sekian ttg standar biaya masukan , (SPM) . misal untuk honor
panitia itu adalh 450rbu (ketua panitia)
5.peraturna bisnis
-trend industri sejenis : misal bahwas skrng ada perubahan industri surat kabar dri
reguler ke digital , lalu kita liat kompas.com digital smeua , pengaruhnya ke akun
pendapata, pengaruh LK menurunnya pendapatan (penjualan surat kabar)
pendapatan operasional
Semakin turun daya beli , maka orang akan cenderung ke primer kebutuhannya ,
pengaruh LK apa? Akunnya apa? Isi sendiri
-amandemen
Dari psak 30 tentang leasing sewa berubah ke psak 73 )PSAK 30 SEWA – PSAL 73
SEWA)
Akun terdampak : uang muka dan beban dibayar dimuka (ini sewa)
” Salah satu PSAK yang berubah serta berdampak signifikan adalah PSAK tentang sewa dimana PSAK
ini mengalami semua fase yang ada. Dimulai dari PSAK 30 Sewa yang berbasis aturan sebelum 1
Januari 2012, lalu diubah menjadi PSAK Sewa yang berbasis prinsip yang berlaku 1 Januari 2012
sampai dengan 31 Desember 2019, dan yang terakhir PSAK 73 yang lebih bersifat aturan
dibandingkan prinsip yang mulai berlaku efektif 1 Januari 2020. Hampir dapat dipastikan bahwa
setiap perusahaan memiliki aset sewa,”
-perubahan peraturan
-perkembangan teknnologi
Contoh : misal listrik kita kapasitas 50rbu watt, jdi untuk menggerakn mesin segitu,
namun pnb mengadakan mesin baru, maka nambah dan habiskan 2000waatt,
Misal : ketersediaan ruang, klo ruang ga ada ngapain beli mesin baru?
Poin b = tidak
7.penyiapan ....
Ini ga usah diisi yg warna item , pencatatan jurnal penyesuaian bru diisi di baris
kedua
Liat di buku 2
8. analisis kecurangan
Misal : ada gak tanggapan dari TCWG dari poin poin tersebut
BOD : tidak
A240
1) Inherent risk (resiko bawaan) adalah : resiko salah saji pada suatu saldo/ akun
atau golongan transaksi dengan asumsi tidak terdapat pengendalian (berarti
resiko yg melkat pada akun itu)
2) Apa yg menimbulkan resiko bawaan? Apakah jenis transaksi? Banyaknya
jumlahnya nilainya transaksi bisa ga? Jwbnya bisa
3) Jadi resiko wbwaan bisa jenis transaksi, proses bisnis, itu bisa melekat pada
akun/transksi , dengan nilai yg material itu bisa membawa resko bawaan. Atau
rentannya akun itu sendiri (terhadap penggelapan kas, krna kas kan rentan untuk
dicuri, makanya rentan) ,( persediaan, yg mlibatkan kebijakan akuntansi yg ribet,
kmudian jumlah pembeliannya banyak itu jga bisa menyebabkan resiko bawaan)
jdi dia rentan terhadap resiko .
4) Di KK ini ada bbrpa yg hrus dibuat, pertama faktor2 yg jdi pertimbangan
identifikasi ini tidak diisi krna sudah otomatis jika sudah diisi di A230
5) Kemudian kita mengisi tingkat di level laporan keuangan
Jadi resiko bawaan itu : resiko yang akan trjadi transksi/akun yang rentan atau
membawa resiko dri faktor trtentu
Faktornya disini pilih : apakah sumbernya krna ada faktor kecurangan, yg
teridentifikasi , maka liat di A230.8 .
Apakah krna pengendalian internal yg kurang memadai itu diliat di A230 , atau
krna perubahan lingkungan bisnis yg signifikan ada di A230, atau krna adanya
overide managemen ada di A230.7 di pencatatan jurnal penyesuaian
Overide managemen : ketika di pencttan jurnal penyesuaian, ktika kita
mengisi proses pencttnn penyseusaian, jdi yakinkan siapa yg menctt jurnal
penyesuaian. Kedua kenapa sampe timbul proses jurnal penyesuaian, selain yg
emang rutin sprti uang muka, depresiasi . perhatikan jurnal koreksinya.
Ketiga jam brp biasanya wktu pembuatan jurnal pnysuaian, misal trkhir smpe
jm 5 sore. Klo nnti ada orang dluar kita jlaskan tadi, misal andriyono, dia
mmbuat jrnl penyesuaian (kan diluar orang yg bertanggung jawab itu) , dan
ternyata jurnal yg dibuat itu adalah jurnal koreksi ,nah ini trnyata menyangkut
kepentingan andiryono selaku direktur utama, dalam waktu yg jrnl
penyesuaian (jurnal koreksi itu) yg bermoral jrnl penyesuaian dilakukan misal
stlah jam 5, misal 7 malam. Maka itu disebut dengan overide managemen (kan
adanya kecurangan kan)
Karena jurnal koreksi yg dlakukan oleh orang yg tidak kompeten / tidak
bertanggung jwb dengan itu, kemudian diluar jam kerja .
Jadi apakah ada overide managemen? Tidak misal
Control Risk : resiko salah saji material yang tidak dapat dideteksi dan dicegah
oleh internal control entitas . (intinya , apabila teradpt resiko salah saji, umumnya
salah saji itu tdprt di reisko bwaan, apabila misal akun2 yg ada membawa resiko
bawaan yg demikian material, namun tdk dideteksi oleh pengendalian internalnya
nah itu akan membuat resiko pengendalian. Kuninya di pengendalian internal.
Klien sudah tau akun2 itu yg mngandung resiko bawaan tinggi yg mnimbulkan
salah saji material, harusnya pengendalian internal ini dibaguskan / buat memadai
agar bisa mendeteksi atau bisa mengeliminasi akan bisa menurunkan salah saji
akibat resiko bawaan yg tinggi tadi. Apakah klien memiliki sistem pengendalian
internal yg memadai sehingga bisa mendeteksi salah saji material.
Ini ada 2 level : 1. Tingkat entitas , 2 tingkat siklus atau akun
1. Tingkat entitas (A250.1)
Langkah2:
Jawaban kesimpulan akan otomatis terisi karena....
Seperti sudah dijelaskan tdi, bahwa disini fokus pada pengendalian internal .
fokus audit di pengendalian internal, maka ini resiko control
Komponen dri pengendalian internal ini, menggunakann pendekatan COSO,
ada lingkungan pengendalian, proses pengendalian resiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komnikasi serta kemmapuan dan aktivitas
pengendalian.
Dulu ada 4 coso : 1. Struktur organisasi dan fungsi , 2 .dokumen dan otorisasi,
3. Praktek yg sehat. 4. Karyawan kompeten.
Praktek sheat masuk ke aktifitas pengendalian
Jawaban memadai muncul ketika sudah melakukan evaluasi atas
pengendalian, klik itu diisi semua
Pemmbuatan ini bisa dilkukan karang saja
*lingkungan pengendalian : apakah di perusahaan itu memang ada budaya
pengendalian? Lingkungannya sudah bisa mencerminkan adanya
pengendalian . contoh : daya operasi manajemen dan filosofi yg diterapkan
oleh manajemne itu paling tidak sudah menrapkan manajemen .
* integritas itu sesuai fakta
A270
Ini ada 2 tingkatan , ada resiko salah saji material di tingkat lap keu, kemudian
ada di tingkat asersi. Untuk di tingkat lap keu, ini sudah otomatis kluar dari kk
sebelumnya ini ternyata ada 2 faktor yg dipertimbangkan, nanti bisa berpengaruh
signifikan thpd lap keu . ini dari A240 faktor2 pertimbangan nya.
Kemudian, kita memilih bobot dari 2 faktor ini, pengaruhnya thp lap keunya
misal Moderat sktika kita menentukan bobotnya, slnjutnya jelaskan kenapa
resikonya M di respon Auditor. Contoh : faktor dipertimbangkan yg menimbulkan
salah saji kan ada 2, kita liat di A230. Kenapa sampe kesimpulannya sampe
pengendalian internalnya kurang memadai, apa resiko itu, perhatikan bobot. Ooo
resiko ini moderat, kenapa bisa moderat? Misal: oohh sudah ada faktor
pengendalian internal , misal pemisahan fungsi dengan ini dan ini maka tidak
berpengaruh signifikan. Jadi kita buat di respon auditor
Sbnrnya klo kita di lapangan, lebih ke profesional judgemen, hasil dari permintaan
keterangan atau hasil observasi.
Klo kita ingin mendalami, coba dibaca buku 2 , dalami , pengendalian internal
kurang memadai itu kenapa,,
Slnjutnya kita msuk ke level asersi
Perhatika KK di atlas ini, kolom warna putih kluar otomatis...
Contoh fraud risk di a230.8
Kemudian kerjakan di tingkat asersi untuk akun yg diberi matarial wajib diaudit,
sedangkan yg TM boleh di sampling,
Pokoknya yg putih otomatis keluar
1) Ada 2 kolom, ada asersi di tingkat saldo, kmudian di tingkat transaksi, kmudian
asersi pengujian dan pengungkapan.
2) Untuk di tingkat saldo dan transksi itu otomatis dari atlas
3) Kemudian tentukan di tingkat penyajian dna pengungkapan,
4) Apakah perlu nanti asersi yg diuji itu asersi completness?
5) Apakah akan diuji juga asersi eksistensinya?
6) Apakah juga akan diuji asersi akurasi dan cut off?
7) Apakaha penilaian?
8) Silahkan ditentukan
9) Diuji berdasarkan pertimbangan Overall riskseeassment
10) Misal : IH high, kmudian CR high, namun untuk akun sginfikan dia low,
kmudian apakah perlu diuji asersi penilaiannya?
11) Kenapa kok diuji penilaiannya? Pertimbangannya apa
12) Contoh : untuk kas dan setara kas dengan mempertimbangkan resiko ini yg
dipilih adalah uji asersi C, E , A& C , V itu diuji
13) Kmudian piutang usaha , ......
14) Berdasarkan dari pengujian siklus sebelumnya.
15) Nanti pengujiannya, ada tes of control , ada analitik procedur, test of detail.
Setiap akun disini apakah diuji ketiganya?
16) ToD itu apa? Tes untuk menguji saldo akun. Yg berfokus di saldo akhir sperti
buku besar, neraca, L/r ( TOD itu gini , klo yg pengujian yg akun rinci/ saldo
akun psti yg diuji eksistensi dan keterjadian. Jadi memang akun itu
transaksinya terjadi nggak? Asal dia asersi yg akan diuji Eksistensi pasti
pengujiannya TOD, maka Iya, karena, disini ada asersi yang akan diuji yaitu
eksistensi. Eksistensi = memang betul kita akan mnguji kasnya ada sbesar ini,
transaksinya terjadi. Maka pasti Tod. Kalo dia menguji transaksi berarti yg diuji
completeness, a & c , V.
17) Kalo tes of control : tes untuk menguji memadai tidaknya pengendlaian
internal klien. Ini wajib harus dilakukan.
18) Apakah dilakukan secara interim? Atau hanya periode?
19) Interim: misal 3 bulan
20) Misal kalo interim ya di persediaan: tnrytaa klien itu kan pisikal, jadi saldo akir
yg diketahui pda akhir periode, shingga dipandang perlu ngga klo 3 bulan ,
maka interim ya
21) I = apakah nanti kita husu kerjakan pada akhir periode?
22) Atau interim
23)