• Teori yang dikembangkan dari bagaimana akuntan bertindak dalam situasi tertentu
• diuji dengan mengamati apakah akuntan bertindak sesuai dengan teori yang
diajukan
Teori pragmatic :
- Berfokus pada perilaku akuntan bukan pada pengukuran atribut perusahaan : fokus
akuntansi yang penting apakah perilaku akuntan ataukah output akuntansi. Sbnrnya
fokus yg penting adalah output akuntansi atau laporan keuangannya, yg isinya adalah
mengukur atribut dr perusahaan. Misalnya asetnya bagaimana, profitnya bgmn.
Sedangkan dipendekatan deskriptif pragmatic ini hanya melihat perilaku akuntannya
bagaimana.
• reaksi diambil sebagai bukti bahwa keluarannya berguna dan berisi informasi yang
relevan
- beberapa user mungkin bereaksi dengan cara yang tidak logis : mengamati perilaku
user sangat sulit, Sebagian user bisa berperilaku tidak logis, misalnya perusahaan A
labanya 50 jt, perusahaan b labanya 500 jt. Ada investor yg tetap berinvestasi ke
perusahaan a meski alasannya tidak logis. Misalnya karena ikut2an saja.
• Oleh karena itu, teori diuji dengan menggunakan sampel orang yang besar
buku besar. Syntactic terbentuk dari penalaran logis, muncul aturan akuntansi.
Misalnya beli mobil scr kredit. Scr logis berdasarkan pola pikir input2 ini kemudian
dimanipulasi atau dicatat dengan dasar dari premis2 dan asumsi2 dari historical
cost accounting. Semantik berbeda dgn syntactic, semantic saat dibentuknya harus
ada di dunia nyata, ada bukti empirisnya, Menuntut semua harus bisa dibuktikan /
diverifikasi. Contohnya saat pembelian mobil secara kredit harus dicatat kalau
sudah ada bukti semantic / invoicenya baru bisa dicatat di voucher kemudian
diposting ke ledger, disini harus ada source documentnya. Jadi ketika dicatat ada
manipulasi input, sesuai dengan premis dan asumsi historical cost accounting.
• Input tersebut kemudian dimanipulasi atas dasar premis dan asumsi akuntansi
biaya historis
•output bisa dikritik karena hasil dari syntax yg tdk akurat atau kurang baik
(translate : Keluaran mungkin dikritik karena sintaksis yang buruk tidak akurat
misalnya berbagai jenis ukuran moneter ditambahkan bersama ) : contoh di financial
position statement diposisi asset ada cash,Account
Receivable,inventory,PPE,intangible assets & other assets. Kalau dijumlahkan pasti
diperoleh sesuatu angka, Tetapi apakah angka hasil penjumlahannya akurat ? saat
mengukur kas,inventory,equipment dasar waktu pengukurannya berbeda2/ unit
monetarynya berbeda2, tetapi semuanya dijumlahkan menjadi satu. Kas dari nilai
skrg, equipment dari nilai historical, mesin jg dari nilai historical. Misalnya kita
menjumlahkan mesin yg dibeli 5 thn yg lalu dengan mesin yg dibeli skrg dijumlahkan
menjadi 1. Jadi, disini syntaxnya kurang akurat.
Output scr syntax mungkin akurat, tetapi bisa valueless karena kekurangan
semantic accuracy. Misalnya tanah 20 thn yg lalu muncul di financial position.
Secara syntactic benar, tetapi secara semantic kurang bisa dihubungkan dengan
dunia nyata / kurang sesuai. Misalnya harga tanah 20 tahun lalu 5 jt sekarang
hrgnya sdh 500 jt. Jadi angkanya valueless / tdk terpakai.
Dari accounting system of company x bisa dibuat model prediksi. Dari model
prediksi bisa dibuat decision model of user untuk pengambil keputusan.
Apakah model prediksi hanya dgn melihat lapkeu? Tidak, ada data lain yg
digunakaan, misalnya kondisi perekonomian skrg, kondisi persaingan usaha,
dsb. Jadi, bnyk faktor yg mempengaruhi pengambilan keputusan.
Positive Theory
Berkembang di tahun 1970-an
•Positif teori mirip dengan pragmatic, tetapi teori positif bisa memprediksi peran
informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan
Perbedaan Utama antara Normatif dan Teori Positif
adalah:
- teori normatif bersifat preskriptif ( mencari apa yang seharusnya, isinya aturan2
baku, memberikan pedoman bisa menjadi pedoman praktik akuntasi yang baik )
Difference Perspective :
- Scientific Approach:
- memiliki asumsi yang melekat bahwa dunia yang akan diteliti adalah
realitas yang objektif ( ada di dunia nyata ). Misalnya : mengukur tinggi
papan tulis, siapasaja yg mengukur akan sama hasilnya. Kalau hasil
pengukurannya berbeda2 maka realitas tdk objektif.
- Naturalistic Approach :
- tidak harus ada asumsi atau teori sebelumnya. Kalau di scientific hrs
mencari daftar pustaka sbnyk2nya.
- berfokus pada masalah dunia nyata spesifik. Scopenya kecil misalnya
hanya satu perusahaan tetapi diteliti scr mendalam sampai ke akar2nya,
berbeda dgn scientific, kalau scientific untuk generalisasi, meneliti
perusahaan harus sbnyk2nya.
ASUMSI KATEGORI
- reduksionisme
- Terstruktur
- validasi empiris
Naturalistic Research
- tidak terstruktur
- studi kasus
- pengalaman acara