Anda di halaman 1dari 11

MEASUREMENT THEORY

I. PENTING NYA PENGUKURAN


Campbell mendefiniskan pengukuran adalah : the assignment of numerals to
represent properties of material systems other than numbers, in virtue of the laws
governing these properties.

Melibatkan menghubbungkan system bilangan formal kebebrapa property objek


atau peristiwa melalui aturan semantic misalnya aturan semantik dalam akuntansi diwakili
oleh transaksi. Dalam akuntansi kami mengukur laba dengan: pertama menetapkan nilai
ke modal, kemudian menghitung laba sebagai perubahan modal selama periode tersebut.

II. SKALA PENGUKURAN


Setiap pengukuran dibuat berdasarkan sebuah skala. Sebuah skala dibuat ketika
aturan semantic digunakan untuk menghubungkan pernyataan matematika kepada objek
atau kejadian. Skala menunjukkan informasi apa yang diwakili oleh angka, sehingga
memberikan arti kepada angka tersebut. Skala dapat digambarkan secara umum menjadi
nominal, ordinal, interval atau rasio.

 Skala Nominal
Dalam skala nominal, nomor hanya diigunakan sebagai sebuauh label.
Contohnya adalah penomoran pemain sepak bola atau klasifikasi asset dan kewajiban
ke dalam kelas yang berbeda. Banyak teori yang tidak sependapat dengan skala
nominal.

 Skala Ordinal
Skala ordinal dibuat ketika suatu operasi memeringkat objeknya sehubungan
dengan property yang diberikan. Contohnya, investor melihat 3 kemungkinan
jenis investasi untuk uangnya. Investasi tersebut diperingkat 1,2,3 berdasarkan
nilai bersihnya saat ini. Kelemahan skala ordinal adalah interval antar nomor tidak
memberitahukan apa-apa tentang perbedaan kuantitas kepemilikan yang
diwakilinya.

 Skala Interval
Skala interval memberikan informasi yang lebih daripada skala orginal. Tetapi
juga jarak antara interval skalanya diketahui dan sama. Contohnya adalah
pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer celcius.
 Skala Rasio
Skala rasio adalah skala yang memberikan peringkat kepada objek atau kejadian.
Interval antar objek diketahui dan sama. Asal yang unik, titik nol yang alami,
dimana jaraknya dengan objek terakhir diketahui. Contohnya adalah
pengukuran panjang dan penggunaan dolar untuk mengukur aset dan
kewajiban.
Invarian dalam skala berarti bahwa apapun metode pengukuran yang digunakan,
maka sistem pengukuran akan menghasilkan format yang sama dari variabel-variabel
yang digunakan dan pengambil keputusan akan membuat keputusan yang sama juga.

III. TIPE -TIPE PENGUKURAN


Harus ada aturan untuk menetapkan angka sebelum ada pengukuran serta
perumusan aturan akan menimbulkan skala dan pengukuran hanya dapat dilakukan
pada skala.

 Pengukuran Fundamental
Pengukuran fundamental merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa
diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung
pada pengukuran variabel apapun. Dalam akuntansi ada banyak perdebatan
tentang sifat nilai fundamental.

 Pengukuran Turunan
Menurut Campbell, sebuah pengukuran turunan merupakan pengukuran
yang bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain. Contohnya adalah
pengukuran kepadatan, yang bergantung pada pengukuran massa dan volume.
Dalam akuntansi, contoh pengukuran turunan adalah keuntungan, yang
diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan dengan beban.

 Pengukuran Formal
Ini adalah tipe pengukuran dalam ilmu sosial dan akuntansi, menggunakan
definisi definisi sewenang-wenangnya misalnya keuntungan. Banyak cara dimana
skala dapat dibangun dan dapat menyebabkan tingkat kepercayaan yang buruk
dalam skala. Misalnya ada ratusan cara untuk mengukur keuntungan.

IV. KEANDALAN DAN KETEPATAN


Tidak ada pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali perhitungan. Kita bisa

1
mengukur jumlah kursi di ruangan tertentu dan dengan benar.
Sumber kesalahan :
 Operasi pengukuran dinyatakan secara tidak tepat.
 Alat pengukur.
 Instrumen.
 Lingkungan.
 Atribut tidak jelas.
 Risiko dan ketidakpastian.

❖ Pengukuran yang Dapat Diandalkan

Apa itu pengukuran yang andal?

❖ konsistensi terbukti.

❖ dapat diulang atau direproduksi.

❖ Presisi.
Gagasan keandalan menggabungkan dua aspek: ketepatan dan kepastian
pengukuran, dan pengungkapan yang secara meyakinkan mewakili sehubungan dengan
transaksi ekonomi yang mendasarinya dan berbagai peristiwa.

❖ Pengukuran yang akurat


1. Konsistensi hasil, presisi, dan keandalan tidak selalu mengarah pada
akurasi.

2. Akurasi berkaitan dengan seberapa dekat pengukuran dengan 'nilai


sebenarnya' dari ukuran atribut – representasi.

3. 'Nilai sebenarnya' mungkin tidak diketahui.

misalnya dalam akurasi akuntansi berkaitan dengan gagasan pragmatis


kegunaan.

4. Banyak pengukuran akuntansi berada pada skala rasio.

5. Ini adalah skala yang paling informatif.

6. Landasan teoretis terlemah karena merupakan pengukuran fiat.

2
V. PENGUKURAN DALAM AKUNTANSI
 Dua langkah mendasar.

modal & keuntungan.

 Modal dan laba dapat didefinisikan & diturunkan dengan berbagai cara.

 Konsep modal & laba telah berubah dari waktu ke waktu.

jumlah konsep pengukuran dasar.

 Dua perkembangan penting dalam standar internasional (2005, IASB)

1. pengukuran laba dan pengakuan pendapatan harus dikaitkan dengan


pengakuan tepat waktu

2. pendekatan nilai wajar harus diadopsi sebagai prinsip pengukuran kerja

VI. PERMASALAHAN BAGI AUDITOR


❖ Beberapa isu diciptakan untuk auditor oleh pergeseran fokus untuk
pengukuran keuntungan dari pendapatan dan beban yang cocok untuk
menilai perubahan atas nilai wajar aktiva bersih..

❖ Sebagai contoh, salah satu aspek untuk mengukur keuntungan dengan


menilai perubahan nilai wajar aktiva bersih.

❖ mungkin untuk beberapa pengukuran dan kerugian penurunan nilai yang


berbeda tetapi wajar untuk diakui oleh manajemen

❖ Ini semua akan dapat diterima oleh auditor jika manajemen memiliki:

1. menerapkan model penilaian dengan benar.

2. menggunakan data yang sesuai.

3. membuat asumsi yang tepat.

4. bertindak secara konsisten.

3
ACCOUNTING MEASUREMENT SYSTEM

I. THREE MAIN INCOME AND CAPITAL MEASUREMENT SYSTEMS

System akuntansi biaya historis muncul setelah keruntuhan Wall Street tahun 1929.
Pada tahun 1960 beberapa alternatif dikembangkan – akuntansi biaya saat ini.
Pemeliharaan modal keuangan (daya beli modal keuangan). pemeliharaan modal fisik
(kemampuan fisik untuk menghasilkan barang dan jasa). Akuntansi harga keluar.

II. HISTORICAL COST ACCOUNTING

Historical cost accounting menekankan pada dua objek kritis tersebut, yaitu
stewardship dan accountability. Dalam pandangan historical cost accounting
perubahan nilai asset dan kewajiban pada dasarnya diabaikan, sampai asset tersebut
dijual atau dilepaskan atau dihapuskan. Dalam historical cost theory informasi
mengenai nilai sisa bersih dari perusahaan tidak begitu penting, namun yang
terpenting adalah profit.

Laporan Laba Rugi adalah yang terpenting:

 Berbasis transaksi.

 Pengakuan pendapatan.

 Cocok

 Pengukuran keuntungan.

A. Arguments of Historical Cost Accounting

1. Relevant dalam pengambilan keputusan ekonomi.


2. Historical cost didasarkan pada transaksi yang actual bukan hanya transaksi yang
mungkin atau belum terjadi.
3. Data ternyata berguna.
4. Konsep yang terbaik dalam memahami konsep profit, dimana kelebihan nilai harga
jual dibadingkan dengan harga perolehan.
5. Akuntan dapat menjaga integritasnya dengan menjaga data berdasarkan nilai historis
dibandingkan dengan modifikasi internal.
6. Keuntungan berdasarkan alternatif mungkin tidak berguna.
7. Harga pasar dapat menjadi data tambahan

4
8. Tidak ada bukti yang cukup untuk menolak terhadap historical cost accounting.

B. Criticisms of Historical Cost Accounting

 Objective of accounting

 Penata Layanan hanyalah tujuan sekunder. Pengguna adalah tujuan kegagalan


dalam hal ini.

 Menyediakan kebutuhan pengambilan keputusan pengguna adalah tujuan utama


dan data biaya historis adalah kegagalan dalam hal ini.

 Informasi biaya historis adalah tidak objektif dapat dengan mudah dimanipulasi
tidak mempertahankan modal entitas.

 Information for decision making


 Tidak relevan ketika mengevaluasi keputusan masa lalu
 Setelah akuisisi, data biaya historis adalah fiktif
 Terhubung dengan ukuran modal yang tidak penting
 Hanya menghasilkan ukuran keuntungan yang cacat

 Basis of historic cost


 Asumsi going concern tidak membenarkan penggunaan akuntansi biaya historis
- banyak bisnis gagal
- tidak ada bisnis yang terus melakukan tanpa batas waktu hanya atau sama
sekali apa yang mereka lakukan saat ini
- semua bisnis, kecuali yang ada saat ini, berhenti beroperasi
 Semua bisnis memiliki alternatif dan pilihan ke depan

 Matching
 Adalah ketidakmungkinan praktis
 Benar-benar sewenang-wenang
 Neraca itu penting
 Mengakibatkan non-aset diklasifikasikan sebagai aset dan non-kewajiban
diklasifikasikan sebagai kewajiban
 Mengarah pada volatilitas dan penghalusan

 Notions of investor needs


 Mendistorsi dan menyembunyikan
 Tujuannya salah dipahami
 Akuntansi kreatif adalah hal biasa

5
 Insentif untuk menghasilkan data yang menyesatkan
 Saat ini, investor tidak terlalu memperhatikan data akuntansi biaya historis tentang
perusahaan

III. CURRENT COST ACCOUNTING

A. Objective of Accounting

 CCA menghargai aset pada harga beli pasar saat ini dan keuntungan ditentukan
menggunakan alokasi biaya yang sesuai berdasarkan biaya saat ini untuk membeli
 Laba lebih tepat didefinisikan sebagai perubahan modal selama periode akuntansi
 Manajer lebih mampu mengevaluasi keputusan masa lalu mereka dan menggunakan
sumber daya perusahaan dengan lebih baik untuk memaksimalkan keuntungan di
masa depan
 Pemegang saham, investor, dan lainnya dapat membuat alokasi sumber daya mereka
yang lebih baik
 Manajer akan memeriksa
- laba operasi saat ini
 kelebihan nilai saat ini dari output yang dijual di atas biaya saat ini dari
input terkait
- penghematan biaya yang dapat direalisasikan
 peningkatan biaya aset saat ini yang dimiliki
 memegang keuntungan / kerugian
 terealisasi/belum terealisasi

IV. FINANCIAL CAPITAL VERSUS PHYSICAL CAPITAL

 Keuntungan adalah perubahan modal


 Memegang keuntungan termasuk dalam laba di bawah modal keuangan
 Memegang keuntungan dikecualikan dari laba di bawah modal fisik

A. Arguments for and Against Current Cost

1. Prinsip pengakuan
 melanggar prinsip konservatisme - tetapi fenomena aktual
 apakah memegang keuntungan keuntungan atau penyesuaian revaluasi?

2. Objektivitas biaya saat ini


 tidak memiliki objektivitas

3. Perubahan teknologi
 tampaknya mengabaikan kemajuan teknologi

6
B. More Specific Criticisms
1. Pendukung akuntansi biaya historis
 melanggar prinsip realisasi; subjektivitas peningkatan
2. Perbandingan hasil dengan biaya historis
 variasi industri
3. Pendukung harga keluar
 ekspresi logis dari biaya peluang adalah harga jual saat ini
 alokasi pengeluaran yang sewenang-wenang masih menjadi masalah masalah
 masalah additivity ada
 sejumlah alasan aset memiliki nilai bagi bisnis
 tidak relevan dengan sebagian besar keputusan bisnis
 konsep modal fisik penuh dengan kelemahan

V. EXIT PRICE ACCOUNTING

 Merupakan akuntansi surplus bersih


 Laporan laba rugi menjelaskan semua perbedaan yang ada antara neraca
pembukaan dan penutupan
A. Objective of Accounting ( Adaptive Decision Making)
 Objective = data untuk pengambilan keputusan adaptif
 Asumsinya, dunia bisnis bersifat dinamis dan bisnis harus beradaptasi untuk
bertahan hidup
 Perusahaan dan mereka yang terkait dengan mereka pergi ke pasar untuk
memanfaatkan peluang saat mereka muncul
 Kemampuan untuk terlibat dalam transaksi pasar diungkapkan oleh posisi
keuangan bersih (nilai pasar bersih saat ini)
 Pada akhirnya semua pengguna informasi akuntansi tertarik pada nilai kas dan
setara kas
 Dalam analisis terakhir, kelangsungan hidup ekonomi dan kinerja perusahaan
tergantung pada jumlah uang tunai yang dapat diperintahkan.
B. Argument for Exit Price Accounting
 Memberikan informasi yang berguna
 Memberikan informasi yang relevan dan dapat diandalkan
- ada satu cara untuk menentukan keuntungan yang lebih unggul dari yang lain

7
o keuntungan adalah perbedaan antara modal pada dua titik waktu tidak
termasuk investasi tambahan oleh dan distribusi kepada pemilik
- agar relevan, informasi harus berguna dalam model keputusan pengguna data
akuntansi
- harga jual saat ini adalah satu-satunya item informasi yang relevan dengan
semua keputusan
 Additivity
- jika kita menggunakan sistem pengukuran yang berbeda maka tidak ada makna
praktis atau komersial yang dapat disimpulkan dari agregat
- bahkan jika kita menggunakan akuntansi biaya historis sebagai satu-satunya
sistem pengukuran, campur aduk biaya historis pada tanggal yang berbeda
berarti kita tidak dapat memberi arti apa pun pada perhitungan aset bersih atau
laba
- akuntansi harga keluar tidak memiliki masalah ini.
 Alokasi
- laporan keuangan bebas alokasi
 Kenyataan
- referensi adalah ke dunia nyata karena setiap jumlah yang diungkapkan mengacu
pada harga pasar aktual saat ini
- pertukaranabilitas
 Objektivitas
 harga pasar relatif lebih objektif daripada yang diyakini kebanyakan orang
 Ukuran risiko
 dapat menunjukkan risiko keuangan membeli asset.
 Konsep keuntungan
 tidak memberikan konsep laba yang berarti
 peristiwa kritis tidak berhubungan dengan kinerja perusahaan
 tidak menghasilkan laporan keuangan yang realistis
 Additivity
 melanggar prinsip pengecualian perhitungan antisipatif yang diklaimnya untuk
ditolak
 Penilaian kewajiban

8
 menilai kewajiban pada nilai nominal dan bukan nilai pasar secara internal tidak
konsisten
 Biaya saat ini atau harga keluar
 pada tahap siklus operasi apa harga keluar harus mendominasi penilaian aset?
VI. VALUE IN USE VERSUS VALUE IN EXCHANGE
 Serupa ketika pasar likuid dan efisien
 Ada faktor-faktor yang umum untuk keduanya
- harga pasar lebih relevan untuk pengambilan keputusan
- additivity dan reliabilitas adalah persyaratan utama
- akuntansi biaya historis memiliki terlalu banyak cacat
 Mereka adalah pelengkap bukan pengganti

 Nilai yang digunakan menilai kelangsungan hidup jangka panjang


(solvabilitas), nilai tukar menilai kemampuan untuk beradaptasi dalam jangka
pendek (likuiditas)

VII. PERSPEKTIF GLOBAL DAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING


STANDARDS

Berbagai jenis penerapan biaya kini (current cost) dan akuntansi perubahan telah diuji
dan diadaptasi di beberapa negara antara lain :

 Biaya saat ini di Amerika Serikat


 sebuah eksperimen tetapi ditinggalkan (1976 -1984)
 Biaya saat ini di Inggris Raya
 dilaksanakan tetapi ditinggalkan (1975 – 1985)
 Biaya saat ini di Australia
 direkomendasikan tetapi ditinggalkan (1976 – 1980-an)

International Accounting Standards

 IASB/FASB telah menyepakati bahwa nilai wajar adalah dasar pengukuran


terbaik (2004)
- jumlah di mana suatu aset dapat ditukar, atau kewajiban diselesaikan,
antara pihak-pihak yang berpengetahuan dan bersedia dalam transaksi
panjang lengan
 Akuntansi biaya historis masih berlaku umum
 Pergerakan yang berbeda menuju sistem nilai saat ini
 IASB bergerak menuju harga keluar (2004)
 Namun tetap saja pendekatan valuasi yang beragam
 Nilai wajar berarti – harga masuk pasar saat ini, harga jual pasar saat ini, biaya
historis, dan arus kas masa depan yang didiskontokan

9
Tidak disebutkan dalam standar konsep pemeliharaan modal

Bagaimana biaya historis diterapkan

 Subjektivitas terlibat dalam penentuan biaya akuisisi suatu barang


 Setelah itu pengukurannya bahkan lebih subjektif

Historic cost under attack


 Era akuntansi biaya historis telah 'berakhir'
- itu menghasilkan data yang tidak relevan, tidak dapat diandalkan, tidak
sebanding dan tidak dapat dimengerti

Sistem pengukuran campuran dan standar internasional

 Nilai pasar - harga keluar - tersirat dalam pendekatan 'nilai wajar' dalam standar
pelaporan keuangan internasional
 Kurangnya konsep teoritis penilaian, pemeliharaan modal dan ukuran laba, telah
mengakibatkan sistem pengukuran yang masih beragam dan kurangnya konsistensi

VIII. MASALAH BAGI AUDITOR

 Model pengukuran campuran menciptakan salah saji sehingga auditor berjuang untuk
memenuhi salah satu tujuan utama mereka
- menentukan apakah laporan keuangan menyajikan pandangan yang
benar dan adil

10

Anda mungkin juga menyukai