Anda di halaman 1dari 9

Konsep Laba

Apa itu Laba ?

Laba menurut ilmu ekonomi Laba menurut fiskus Laba menurut akuntansi

Laba Ekonomi

1.

Adam Smith, Laba adalah Income yaitu kenaikan dalam kekayaan


Menurut ahli ekonomi, sifat2 laba ekonomi mencakup tiga tahap :
Physical Income Konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan. Laba jenis ini tidak dapat diUkur. Real Income Ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan fisik. Ukuran yang dapat digunakan untuk real income ini adalah biaya hidup (cost of living). Dengan kata lain kepuasan timbul karena kesenangan fisik yang timbul dari keuntungan yang diukur dengan pembayaran uang yang dilakukan untuk membeli barang dan jasa sebelum dan sesudah dikonsumsi.

2.

3.

Money Income Merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Fischer real income lebih dekat pada pengertian akuntansi tentang income. Lindahl menganggap konsep laba sebagai interest yaitu merupakan penghargaan yang terus menerus terhadap barang modal sepanjang waktu. Perbedaan antara interest dengan konsumsi yang diharapkan pada periode tertentu dianggap sebagai saving sehingga laba dianggap sebagai konsumsi tambah saving.
Konsep Capital Maintenance Laba baru ada, setelah modal yang dikeluarkan tetap masih ada (capital maintenance atau return on capital) atau biaya yang telah tertutupi (cost recovery). Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam ukuran uang (units of money) maupun ukuran daya beli (general purchasing power)

Laba Pajak
Laba yang disusun berdasarkan ketentuan perundang undangan perpajakan Disebut juga Laba Fiskal Disusun dari Laba Akuntansi/ Laba Komersial yang telah dilakukan koreksi/ rekonsiliasi fiskal Perbedaan meliputi Beda Tetap dan Beda Waktu Laba ini bertujuan untuk menghitung dan melaporkan pajak terutang

Laba Akuntansi
Laba akuntansi adalah Perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikelaurkan untuk mendapatkan penghasilan tersebut. Dalam menghitung laba, akuntansi dihadapkan pada dua keadaan yaitu Kondisi pasti dan kondisi ketidakpastian Ketidakpastian menimbulkan masalah : nilai ekonomi, harga, skala pengukuran, dll Beberapa bentuk pengukuran Harga : 1. Harga historis 2. Harga sekarang atau harga ganti 3. Harga nanti atau harga ganti nanti 4. Harga Diskonto

Menurut Belkaoui (1984), definisi Laba mengandung 5 hal : 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar2 terjadi 2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodik yang artinya laba merupakan prestasi perusahaan untuk periode tertentu 3. Laba akuntansi didasarkan pada Prinsip Revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil 4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya historis yang dikeluarkan perusahaan 5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching yang artinya hasil dikurangi dengan biaya dalam periode yang sama

Konsep Laba
1. Menurut Hendriksen (1992), konsep laba dapat berdasarkan pihak yang membutuhkannya : Value Added (Tambahan Nilai) Laba dihitung berdasarkan harga jual produksi dan jasa dikurangi harga pokok barang dan jasa yang dijual. Konsep ini biasanya dibutuhkan oleh pegawai, pemilik, kreditor dan pemerintah Net Income/ Enterprise Income (Laba Bersih) Kelebihan hasil dari biaya, seluruh pendapatan dan rugi. Biaya tidak termasuk bunga dan pajak. Pemakai : Pemegang saham, pemegang obligasi dan pemerintah Laba Bersih bagi Investor. Laba besih yang telah dikurangi pajak penghasilan. Pemakai : Pemegang saham, pemesang obligasi dan kreditur jangka panjang Laba Bersih bagi Pemegang Saham Residual Laba bersih kepada pemegang saham dikurang dividen saham preferen. Pemakai : Pemegang saham biasa

2.

3.

4.

Hendriksen dalam bukunya Accounting Theory edisi kelima (1992:338) menetapkan tiga konsep dalam usaha mendefinisikan dan mengukur laba menuju tingkatan bahasa. Adapun konsep-konsep tersebut meliputi:
a. Konsep Laba pada Tingkat Sintaksis (Struktural) Pada tingkat sintaksis konsep income dihubungkan dengan konvensi (kebiasaan) dan aturan logis serta konsisten dengan mendasarkan pada premis dan konsep yang telah berkembang dari praktik akuntansi yang ada. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba (income measurement) pada tingkat sintaksis, yaitu: Pendekatan Transaksi dan Pendekatan Aktiva. b. Konsep Laba pada Tingkat Sematik (Interpretatif) Pada konsep ini income ditelaah hubungannya dengan realita ekonomi. Dalam usahanya memberikan makna interpretatif dari konsep laba akuntansi (accounting income), para akuntan seringkali merujuk pada dua konsep ekonomi. Kedua konsep ekonomi tersebut adalah Konsep Pemeliharaan Modal dan Laba sebagai Alat Ukur Efisiensi.

c. Konsep Laba pada Tingkat Pragmatis (Perilaku) Pada tingkat pragmatis (perilaku) konsep income dikaitkan dengan pengguna laporan keuangan terhadap informasi yang tersirat dari laba perusahaan. Beberapa reaksi usaha users dapat ditunjukkan dengan proses pengambilan keputusan dari investor dan kreditor, reaksi harga surat terhadap pelaporan income atau reaksi umpan balik (feedback) dari manajemen dan akuntan terhadap income yang dilaporkan. Konsep income ini paling tidak harus memberikan implikasi income sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen.

Anda mungkin juga menyukai