Teori Akuntansi
Teori Akuntansi
ACCOUNTING THEORY
1
Pengenalan TA
Pendekatan Normatif mempelajari TA,
yaitu menjawab pertanyaan : ”Bagaimana
seharusnya sesuatu itu terjadi?”
Jawablah: dg melihat di PSAK, kalau
tidak/belum diatur oleh PSAK, kita
mencarinya di TA (buku teks TA)
Manfaat mempelajari TA : Untuk
memprediksi bagaimana (praktisi)
akuntansi akan memperlakukan/bertindak
bila menghadapi masalah dalam praktek
Mula-mula lihat di buku standarnya
(PSAK), kalau tidak ada lihat buku teks
TAnya
Contoh : Akuntansi Sumber Daya Manusia,
Akuntansi Sosial Ekonomi
Akuntansi
Dismal Science (Miserable, Depressing, Gloomy,
Cheerless), Dry, Cold, Highly Analytical Discipline,
Very Precise Answer (Correct and Incorrect)
Misal : PT A : LIFO
PT B : FIFO
Kedua Perusahaan yang sama, hasilnya berbeda,
tetapi keduanya diperkenankan
Hal ini menyenangkan bagi akuntan, tapi “totally
incorrect for real world”
LIFO dan FIFO menyebabkan perbedaan pajak yg
dibayarkan
Dalam hal ini, akuntansi berperan bagi social reality:
how much tax is paid
Contoh lain bagaimana akuntansi
mempengaruhi Social Reality:
Angka laba yang dilaporkan : Evaluasi
kinerja manajemen, gaji dan bonus
manajer, bahkan apakah manajer
tersebut dipindahkan, diberhentikan,
atau dipromosikan
Rasio Keuangan : pembayaran dividen
dan harga saham
Rasio keuangan : nama baik
perusahaan, biaya modal perusahaan
Jika akuntansi mempengaruhi social reality,
tetapi mengapa akuntansi tidak dapat mengukur
realitas ekonomi secara akurat?
Hal ini disebabkan adanya perbedaan persepsi
mengenai realitas ekonomi :
Replacement Cost (entry value)
Exit Value
Contoh : Berapa nilai gedung?
Tergantung pd berapa harga pasar gedung tsb
jika hendak dibeli (entry value) atau jika hendak
dijual (exit value/net realized value)
Value keduanya berbeda, lalu realitas
ekonominya juga berbeda. Ditambah
kelemahan lain:
Tidak ada pasar yang akan menilai harganya
Ketidakpastian pengukuran
Accounting Policy
Making
User
Gambar tsb digunakan untuk mengetahui
hubungan TA dengan standard setting process
Political factor adalah akibat dari pengambilan
keputusan yng akan mempengaruhi pihak2 yg
mempunyai subyek dari standar atau regulasi
yang ditetapkan
Pihak2 yang menjadi subjek standar/regulasi
Auditors
Akuntan
Investor
Masyarakat
Manajer Perusahaan
Pemerintah, Congress, DPR
Keenam pihak ini mempunyai policy
making, misalnya akuntansi utk negara
komunis di tahun 1970-an
Policy making adalah standard setting
atau rule making
Misalnya FASB, SEC, IAI, IASC
TA dipengaruhi dan diperkaya oleh riset
akuntansi di PT
Economic Conditions : Inflasi
The Role of Measurement
in Accounting
Salah satu masalah utama akuntansi
adalah pengukuran yaitu berapa nilai
rupiah hendak atau harus ditulis?
Masalah akuntansinya adalah akuntan
belum sepakat tentang pengukuran ini
(Current Value vs Historical Cost)
Pengukuran ada 2:
Direct measurement : is an actual
measurement of desired property. Misal stock
taking, retail inventory method, utk produk yg
commonly traded
Indirect measurement: must be make by
roundabout means. Misal : Fox coat
inventory, no longer commonly traded
Tipe Pengukuran
1. Skala Nominal
Hanya berupa nomor urut, tidak ada
skala prioritas, misal NIM Mhs,
NIM……20, bukan berarti lebih baik
dari NIM ……21
2. Skala Ordinal
No 1 lebih baik dari No. 2, tetapi
jarak/intervalnya tidak sama, misalnya
rangking nilai
3. Skala Interval
Ada skala prioritas dan intervalnya sama
4. Skala Ratio
Angka nol mempunyai arti unique dalam
akuntansi. Currency pada LK telah
memakai skala rasio
Misal :
PT A, CR = 100.000/50.000 = 2/1
PT B, CR = 200.000/100.000 = 2/1
Rasio CR PT A = PT B
Hal ini tidak berlaku pada skala
temperatur
Misal
Nol derajat pada skala F bukan berarti tidak
ada temperatur
80F bukan berarti 2x lebih hangat dari 40F
Hangatnya suhu 80F/40F tidak sama dengan
160F/80F