Anda di halaman 1dari 7

TINGKATAN TEORI AKUNTANSI

DISUSUN OLEH :

GINA SAKHIA

1701035107

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. Pemahamannya


oleh praktisi. Pemahamannya oleh praktisi dan penyusunan standar akan
sangat mendorong pengembangan serta perbaikan dan penyususnan serta
perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori Akuntansi menjadi landasan untuk
memecahkan masalah-masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang
secara etis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Akuntansi yang dipraktikkan di dalam suatu wilayah negara sebenarnya


tidak terjadi begitu saja secara alamiah tetapi dirancang dan dikembangkan
secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (sosial, ekonomik, dan politis) tempat
akuntansi dijalankan. Praktik akuntansi di suatu negara mengalami sejarah dan
perkembangan yang unik sesuai dengan perkembangan ekonomi, sosial, dan
politik negara. Oleh karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan berbeda
antara negara yang satu dan lainnya.

Dalam rangka menghasilkan suatu struktur pelaporan keuangan dalam


negara tertentu perekayasaan akuntansi beteori pada tiga tataran yaitu
Semantik, Sintaktik, dan Pragmatik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang, maka rumusan masalah adalah


bagaimana Tingkatan dalam Teori Akuntansi ?

1.3 Tujuan Masalah

Untuk mrngetahui bagaimana Tingakatan dalam Teori Akuntansi ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tingakatan Teori Akuntansi

Dalam rangka menghasilkan suatu struktur pelaporan keuangan dalam


negara tertentu maka teori akuntansi memiliki tingkatan yang utama yaitu :

1. Teori Akuntansi Semantik

Teori ini memfokuskan kepada hubungan antara suatu fenomena


(obyek/event) dengan istilah atau simbol yang mewakilinya.. berbeda dengan
tingkat structural, pada tingkatan ini pengujian atau pembahasannya mampu
memberikan suatu penafsiran dalam dunia yang nyata (real word), karena
tingkatan pada tingkatan ini mencoba memberikan suatu hubungan antara
simbol-simbol yang ada dengan fenomena/ obyek/event (kejadian) tertentu,
sehingga struktur akuntansi yang terbentuk sebagai akibat dari aturan
akuntansi tertentu dapat mempunyai makna atau daya penafsiran.

Informasi semantic dalam pelaporan keuangan antara lain adalah


likuiditas, solvensi, profitabilitas, dan efisiensi. Jadi, teori akuntansi semantic
berkepentingan dengan pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk
menghasilkan informasi semantic yang bermakna bagi pemakai laporan. Agar
komunikasi akuntansi efektif, penyampaian informasi semantic (makna suatu
objek) tidak dapat dipisahkan dengan informasi sintaktik (striktur akuntansi).

Sebagai contoh dari teori akuntansi semantik yaitu, dalam pendefinisian


aset, penguasaan (control) bukannya pemilik (ownership) yang dijadikan
kriteria. Karena jika pemilikan menjadi kriteria asset, maka akan banyak
objek yang tidak masukn sebagai asset. Pendefisian dan pemaknaan laba (net
income) juga menjadi perhatian penting teori ini. Karena akuntansi berusaha
untuk melekatkan makna laba akuntansi agar mendekati konsep laba
ekonomi. Demikian juga teori ini menjelaskan bahwa laba (earnings) atas
dasar asa akrual adalah indikator kemampuan mendatangjan kas di masa
datang. Laba bukan sekedar kenaikan kas dalam suatu periode.

2. Teori Akuntansi Sintaktik

Teori ini berusaha menjelaskan mengenai praktik-praktik akuntansi masa


kini (current accounting practice) dan meramalkan bagaimana tanggapan para
akuntan akan bereaksi terhadap suaru situasi tertentu atau bagaimna para
akuntan tersebut akan melaporkan kejadian-kejadian/ peristiwa-peristiwa
yang tertentu (specific event). Teori ini berkaitan dengan struktur proses
pengumpulan data dan laporan keuangan.

Pada tingkatan ini struktur akuntansi hanya dapat diuji tetang “Internal
Logical Cosistency” artinya teori ini mencoba menejlaskan mengenai
mampu atau tidaknya ramalan yang diperbuat para akuntan. Internal Logical
Consistency mempunyai pengertian bahwa pengujian tersebut tidak
membuktikan mengenai kebenaran suatu metode (simbol) yang
diperbandingkan untuk situasi tertentu, artinya pada tingkatan ini tidaklah
memberikan penafsiran dalam arti yang nyata (real word). Teori akuntansi
sintaktik adalah memberi penjelasan dan penalaran yang melandasi struktur
pelaporan keuangan, teori ini kadang-kadang disebut pula dengan teori
berpendekatan struktural.

Sebagai contoh teori akuntansi sintatik, semua asset yang terkait dengan
asset memiliki saldo debit, akun akumulasi depresiasi dengan aset, akun
akumulasi depresiasi memiliki saldo debit.

3. Teori Akuntansi Pragmatik

Teori ini memberikan penekanan kepada perilaku atau akibat-akibat yang


ditimbulkan oleh laporan keuangan terhadap keputusan yang diambil
(decision oriented effect) para pemakai laporan. Teori akuntansi pada
tingkatan behavioral/pragmatis menekankan kepada kebutuhan para pemakai
(users) laporan terhadap informasi yang disajikan, artinya antara laporan
keuangan yang disajikan dengan proses pengambilan keputusan para pemakai
(users) mempunyai relevansi.

Teori pragmatik membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan


dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan
keuangan eksternal maupun manajerial. Teori pragmatic akan banyak berisi
pengujian-pengujian teori tetang hubungan antara variable akuntansi dengan
variable perubahan atau perbedaan perilaku pemakai. Seubjek atau pemakai
yang diukur perilakunya dapat berupa para akuntan, pelaku pasar modal,
manajer, dan auditor. Yang dapat menjadi indikator perubahan perilaku antara
lain perubahan harga saham, volume saham, kinerja manajer, kinerja
karyawan, kinerja perusahaan, dan perbedaan pemilihan metode akuntansi.

Sebagai contoh teori akuntansi pragmatik yaitu pasar modal dan memicu
tindakan tertentu. Misalnya terefleksi dalam perubahan harga atau volume
saham di pasar modal. Perubahan harga atau volume saham yang diamati
memberi bukti adanya kebermanfaatan informasi.
BAB III

PENUTUP

1.3 Kesimpulan

Teori Akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah


akuntansi secara beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan. Dalam rangka menghasilkan suatu struktur pelaporan
keuangan dalam negara tertentu perekayasaan akuntansi beteori pada tiga tataran
yaitu Semantik, Sintaktik, dan Pragmatik.

Teori semantik berkonsentrasi pada obyek atau kejadian, teori sintatik


Teori ini berusaha menjelaskan mengenai praktik-praktik akuntansi masa kini
(current accounting practice) dan meramalkan bagaimana tanggapan para akuntan
akan bereaksi terhadap suaru situasi tertentu atau bagaimna para akuntan tersebut
akan melaporkan kejadian-kejadian/ peristiwa-peristiwa yang tertentu (specific
event). Dan teori pragmatik memberikan penekanan kepada perilaku atau akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh laporan keuangan terhadap keputusan yang diambil
(decision oriented effect) para pemakai laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Suwarjono. 2006. Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE UGM

COPYRIGHT 2020 BELAJAR AKUNTANSI ONLINE


https://www.belajarakuntansionline.com/tingkatan-teori-akuntansi/

Wadiyo, SE 2020. “Pengertian Akuntansi Dari Teori Hingga Praktik dan Contoh”
https://manajemenkeuangan.net/pengertian-akuntansi-adalah/

Anda mungkin juga menyukai