Anda di halaman 1dari 24

LECTURE NOTES

ACCT6336
Accounting Theory

Week ke - 4

Accounting Measurement Systems

ACCT6336 - Accounting Theory


LEARNING OUTCOMES

1. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep teoritis yang mendasari praktik


akuntansi.

2. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan teori akuntansi positif, pasar modal dan
memahami peran teori sebagai abstraksi realitas dan penerapannya dalam fenomena
dunia nyata.

OUTLINE MATERI :

1. Tiga Sistem Penghasilan dan Pengukuran Modal Utama

2. Akuntansi Biaya Historis

3. Akuntansi Biaya Saat Ini

4. Modal Keuangan versus Modal Fisik

5. Akuntansi Harga Keluaran

6. Nilai Penggunaan versus Nilai dalam Pertukaran

7. Perspektif Global dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional

8. Masalah untuk Auditor

ACCT6336 - Accounting Theory


Accounting Measurement Systems

1. Three Main Income and Capital Measurement System


Mempelajari praktek akuntansi secara normal dimulai dengan suatu pertimbangan dari tingkatan
yang berkaitan dengan masalah teknikal untuk pencatatan dan pelaporan keuangan atau aktifitas
ekonomi. Sejak diperkenalkannya double entry system oleh Pacioli, sangat sedikit perubahan
yang terjadi dalam proses dasar teknikal. Revolusi industry tahun 1929 menjadi momentum
perubahan dengan lahirnya konsep historical cost. Dalam tahun 1960’s, banyak berbagai
alternative system dikembangkan yang menantang historical cost sebagai system akuntansi
fundamental. Pertama, system biaya updated yang diajukan untuk mengukur current cost dari
penggunaan sumber daya dan untuk value capital pada current buying prices. Kedua, penerapan
selling prices.

2. Historical Cost Accounting


Perkembangan perusahaan yang pesat diakhir abad ini menjadikan informasi akuntansi
mengambil peranan penting dan signifikan sebagai sumber informasi tentang suatu perusahaan.
Satu alasan untuk ini adalah bentuk perusahaan terutama yang berskala besar disebabkan adanya
pemisahan atas pemilik dan pengendali atau pengelola perusahaan. Untuk itu perlu adanya suatu
bentuk pertanggungjawaban dari pengelola kepada pemilik yang dapat diwujudkan dalam bentuk
laporan keuangan yang mana pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan historical
cost. Historical cost accounting prespective memberikan akuntan, manager, dan direktur untuk
memilih metode akuntansi dan pada akhirnya terkait dengan tingkat keterbukaan laporan
keuangan. Banyak pilihan yang tersedia dalam historical cost menyediakan peluang untuk
melakukan manipulasi keterbukaan yang diinginkan. Kemudian bagaimana stakeholder
memberikan torleransi mengenai hal tersebut? Namun, dalam hal keterbukaan pada pendekatan
traditional cost, semua system dan alternative akuntansi memberikan kebebasan pilihan terkait
dengan karakteristik dan waktu dari aspek keterbukaannya. Hanya system akuntansi yang
kaku/rigid, dimana tidak terdapat alternative metode yang akan menghilangkan kesempatan bagi
pihak yang menyiapkan laporan keuangan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada dari

ACCT6336 - Accounting Theory


suatu system akuntansi. Tetapi, adanya system yang kaku akan dapat memunculkan distorsi atau
ketidaktepatan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan karena system akuntansi yang
dibutuhkan tiap entitas akan berbeda tergantung dari karakteristik/ sifat dan aktivitas dari suatu
entitas yang bersangkutan.
Objective of accounting
• Separation of ownership and control – leads to: information asymmetry. Dengan
bertumbuhan perusahaan akan menjadikan informasi atas akuntansi menjadi suatu suatu
sumber informasi yang penting untuk memberikan gambaran kondisi perusahaan. Hal
tersebut merupakan salah satu alasan bagi perusahaan besar untuk memisahkan antara
control dan kepemilikan. Hal ini akan dapat menyebabkan terjadinya information
asymmetric atau ketidakseimbangan informasi, dimana salah satu pihak (manajemen)
mempunyai informasi yang lebih baik daripada yang lain (Pemilik).
• Peran pelayanan (stewardship) daru akuntansi. Akuntabilitas merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam fungsi pelaporan akuntansi. Khususnya terkait dengan teori
konvensional, bahwa fungsi pelayanan (stewardship) dari manager adalah memfokuskan
perhatiannya dalam pelaporan ke pihak eksternal. Meskipun pemilik perusahaan atau
kreditor adalah penyedia dana bagi perusahaan, namun mereka tidak mempunyai special
akses terhadap catatan dan rekening perusahaan. Pemilik dan kreditor hanya menekankan
perhatiannya pada ‘apa yang manajemen perusahaan telah lakukan terhadap dana yang
dipercayakan kepadanya’. Tujuan stewardship dalam akuntansi historical cost menekankan
pada ‘ hubungan kontraktual’ antara suatu perusahaan dengan penyedia dana. Dalam fungsi
stewardship, seorang manajemen diberikan kepercayaan untuk mengelola aset dan
operasional perushaan. Oleh sebab itu laporan keuangan merupakan mekanisme komunikasi
utama untuk pelaporan atas stewardship of management. Paton dan Littleton mengatakan
bahwa:
‘Pelaporan perusahaan sebaiknya mendasarkan pada asumsi fiduciary (kewajiban)
management dalam pelaporan ke investor yang tidak mempunyai alat independen untuk
mempelajari bagaimana perwakilan mereka dalam melaksanakan pelayanan (stewardship)’.
• Pemilik perusahaan seperti halnya kreditor adalah pihak penyedia dana bagi perusahaan.
Dari sudut pandang akuntansi, khususnya bagai perusahaan besar, pemilik perusahaan
dianggap sebagai penyedia dana. Aset dan profit adalah milik perusahaan bukan milik

ACCT6336 - Accounting Theory


pemegang saham. Paton dan Littleton berpendapat bahwa “teori akuntansi sebaiknya
menjelaskan konsep revenue dan expense dalam hal perubahan aset bukan menjelaskan
konsep revenue dan expense sebagai peningkatan atau penurunan saham/kepmilikan dari
pemegang saham”. Sesuai dengan teori konvendional, “net worth’ atau kekayaan bersih
bukan merupakan alat ukur yang relevan. Pemegang saham tentu saja akan berharap
mengetahui hasil dari investasinya dalam suatu perusahaan, oleh sebab itu penentuan profit
(bukan net worth) adalah fungsi terpenting dari akuntansi. Dalam historical cost system, hal
yang pokok adalah berkaitan dengan pengukuran dan pelaporan profit terhadap aset yang
digunakan. Namun hal ini masih menjadi suatu perdebatan mengenai nilai riil dari aset yang
digunakan dengan yang ada di laporan keuangan.

Capital and Profit


• Profit digunakan untuk mengukur kinerja dari manager dalam mereka mengunakan sumber
daya perusahaan. Paton dan Littleton menjelaskan profit sebagai berikut: ”Akuntansi ada
terutama sebagai suatu cara menghitung suatu nilai sisa, suatu keseimbangan, perbedaan
antara biaya dan revenue bagi individual perusahaan. Perbedaan ini merefleksikan
keefektifan managerial dan hal ini penting khususnya bagi pihak-pihak yang telah
menyediakan dana dan yang mengambil tanggung jawab.
• Income Statement merupakan laporan keuangan yang paling penting karena mengambarkan
hasil dari bisnis, sementara balance sheet kurang penting karena hanya merupakan sarana
penghubung dengan income statement.
• Di USA, GASB mengunakan istilah ‘aset-liability’ untuk teori yang menekankan definisi
perubahan nilai aset dan liability dan pengukuran profit.

Arguments for historical cost accounting


• Relevan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Sebagai manager akan membuat keputusan
berkenaan dengan komitmen kedepan mereka akan membutuhkan data transaksi masa lalu.
Mereka harus dapat mereview operasional mereka masa lalu, dimana untuk mengukur
digunakan historical cost.

ACCT6336 - Accounting Theory


• Historical cost didasarkan pada actual transaksi (bukan kemungkinan). Dalam historical
cost, pencatatan berdasarkan actual transaksi. Data pendukung dari figure-figure yang ada
dalam laporan keuangan disediakan.
• Berdasarkan pengalaman (history), laporan keuangan yang didasarkan pada historical cost
menunjukkan adanya manfaat.
• Pemahaman yang terbaik mengenai konsep profit adalah kelebihan (excess) harga penjualan
terhadap historical cost. Profit adalah salah satu alat ukur untuk mengukur kinerja. Dalam
menentukan suatu keputusan untuk melanjutkan produksi produk atau divisi maka akan
tergantung dari perhitungan revenue dan cost.
• Akuntan harus menjamin/melindungi kesahih-an data terhadap modifikasi dari internal. Hal
ini untuk menjaga bahwa nilai dalam laporan keuangan mencerminkan gambaran yang ada
bukan modifikasi. Historical cost lebih rendah kemungkinannya dilakukan manipulasi
dibanding dengan harga penjualan atau current cost.
• Apakah informasi pendapatan didasarkan atas current cost atau exit price berguna? Jika
harga aset pada akhir tahun lebih rendah daripada harga aset dalam periode satu tahun
tersebut, maka hal ini akan dapat memunculkan kritik dari pemegang saham ”kenapa tidak
menjual aset lebih cepat sebelum akhir tahun”. Pemilihan pengunaan current price dan exit
price accounting akan dapat mempengaruhi profit dalam jangka pendek. Namun demikian,
terdapat alasan-alasan yang mendasari mengapa manajemen tetap mempertahankan aset
yang telah turun harganya daripada menjual segera aset tersebut, contohnya, harga aset A
turun harganya dari Rp 500 menjadi Rp. 400, tapi manajemen tidak menjual aset tersebut
karena punya ekspektasi bahwa aset tersebut dapat menghasilkan pendapatan Rp 1.000 di
masa mendatang.
• Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan. Dalam banyak kasus,
historical cost tidak berbeda secara material dengan current cost. Supplemetary data atas
current price merupakan salah cara practical dan efficient dalam mengungkapkan informasi
harga aset dalam current price, Tanpa harus menganti dari pendekatan historical cost
menjadi current cost.
• Tidak terdapat cukup bukti yang dapat digunakan untuk menolak historical cost accounting.
Banyak riset yang menyatakan bahwa informasi current cost accounting tidak dapat
memberikan informasi yang lebih banyak daripada historical cost.

ACCT6336 - Accounting Theory


Evidence on usefulness of accounting
Diasumsikan bahwa jika investor menggunakan informasi akuntansi konvensional, dan
kemudian menemukan bukti bahwa informasi akuntansi tersebut bermanfaat, maka dapat
dikatakan bahwa investor tidak punya pilihan lain untuk mencari informasi akuntansi yang telah
terdapat dalam informasi akuntansi yang konvensional tersebut. Dalam penentuan manfaat dari
data akuntansi antara lain meliputi beberapa hal:
• First Direction. Fokus pada laporan keuangan dan menentukan apakah informasi cukup
dipublikasi/diungkap.
• Second Direction. Cara lain dalam membuktikan manfaat data akuntansi bermanfaat atau
tidak adalah dengan menetukan efek dari pihak-pihak/individu yang mengunakan informasi
tersebut dalam proses pengambilan keputusan.
• Third Direction. Dilakukan dengan menguji hubungan antara harga saham dan data akutansi
terutama informasi profit, apakah berkorelasi?

Evidence on predictive value


Sejumlah penelitian telah mefokuskan nilai prediksi ata infoprmasi historical accounting, yang
dapat dikatergorikan dalam kelompok-kelompok berikut:
• Pengunaan pendapat/profit masa lampau untuk memprediksi profit masa depan. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ball dan Watts menunjukkkan bahwa profit dapat
digambarkan sebagai suatu “random walk” (bervariasi). Dengan kata lain, untuk
mengestimasi future profit adalah dengan melihat kinerja keuangan (profit) yang dihasilkan
saat ini.
• Penggunaan kuartalan dan segmentasi data untuk memprediksi profit tahunan. Penelitian
yang dilakukan oleh Brown dan Niederhoffer dengan mengunakan 519 sample perusahaan
menunjukan bahwa:
a. Laporan sementara, relative berguna dalam memprediksi laba tahunan;
b. Dengan pengunaan laporan sementara (interim report) akan meningkatkan kemampuan
sebagai alat untuk memprediksi, maka pasar akan lebih punya kekuatan lebih dalam
mengantisipasi saat pengumuman laporan tahunan.

ACCT6336 - Accounting Theory


• Penggunaan rasio keuangan untuk memprediksi krisis keuangan (kebangkrutan). Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Beaver menunjukkan bahwa dengan mengetahui rasio-rasio
keuangan perusahaan maka kebangkrutan suatu perusahaan dapat diprediksi secara lebih
tepat dibanding dengan menggunakan metode random dalam memprediksi kebangkrutan
perusahaan.
• Penggunaan profit masa lalu untuk memprediksi future cash flow. Bukti dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa historical cost profit sangat berguna dalam memprediksi
future cash flows.

How Objective is Historical Cost?


Suatu transaksi merupakan kepanjangan tangan dari penyampaian historical cost yang
dipertimbangkan merupakan nilai yang dianggap yang wajar untuk suatu item pada periode
tertentu. Dalam menentukan Model historical cost juga meliputi banyak pilihan dalam
menentukan unsur-unsur biaya inventori suatu produk yang akan dimasukan sebagai unsur biaya,
seperti biaya pembelian/the cost of purchase (pajak import, pajak produk), biaya konversi/the
cost of conversion (contoh biaya Tenaga kerja dll) dan biaya lainnya (other cost (seperti biaya
pemindahan suatu inventori ke suatu lokasi). Pilihan subjective lainnya dalam pendekatan
historical cost seperti pemilihan pengunaan FIFO, LIFO atau biaya rata-rata.

Criticism of Historical Cost Accounting


• Objective accounting
Dalam historical cost atau akuntansi konvensional, tujuan dari penyediaan informasi yang
berguna untuk pembuatan keputusan ekonomi yang akan diambil bagi manajemen
(pelayanan/stewardship). Meskipun hal ini penting namun hal ini dianggap relative sebagai
tujuan yang sempit. Sejarah dari historical accounting menganggap bahwa peran utama dari
akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses
pembuatan keputusan. Dilain pihak, suatu informasi akan bermanfaat jika dapat
menyediakan informasi yang forward looking daripada hanya informasi masa lalu. Di
samping itu, penguna dari akuntansi tidak hanya manajemen tetapi juga investor.
• Information for decision making.

ACCT6336 - Accounting Theory


Pendukung historical cost berpendapat bahwa manager butuh historical cost data dalam
upaya untuk mengevaluasi keputusan masa lalu mereka. Historical cost berguna, tetapi
kurang cukup jika digunakan untuk mengevaluasi bisnis. Historical cost dapat
menghasilkan nilai profit yang terlalu besar (overstated) bilamana terjadi kenaikan harga
jual (inflasi), sehingga hal ini akan dapat menjadikan informasi yang misleading yang pada
akhirnya dapat membuat informasi yang misleading bilamana management merespon
kenaikan profit tersebut dengan menaikkan deviden. Kebijakan tersebut dapat mengurangi
modal.
• Basis of historical cost.
Salah satu pertimbangan pengunaan historical cost adalah adalah pertimbangan asumsi
dimana kehidupan perusahaan akan tidak terbatas. Inventory dapat dijual dan non current
aset dapat dimanfaatkan dalam business. Namun Sterling berpendapat bahwa jika
perusahaan “di kunci/lock” untuk menggunakan metode tertentu sehingga tidak dapat
menggunakan alternatif dalam penggunaan non curret asetnya. Kondisi ini merupakan hal
yang tentunya tidak realistic jika tidak dapat menggunakan alternative.
• Matching revenue dengan expense.
Matching concept mensyaratkan bahwa pendapatan yang diperoleh, expense yang
diperlukan dalam menghasilkan pendapatan tersebut harus matched dengan pendapatan
yang digunakan untuk menghitung profit. Namun matching concept mendapat kritikan
karena dapat menimbulkan volatility dalam report yang dihasilkan dan profit smoothing
atas beberapa periode pelaporan..
• Notion of investor need.
Historical cost accounting terutama berfokus pada penentuan net profit yang akan
berdampak pada adanya distorsi dalam keterbukaan perusahaan. Menurut Whitman dan
Shubik banyak investor tidak tertarik atau confidence dalam melakukan analisis suatu
perusahaan yang diinginkan sehingga umumnya mereka menggunakan jasa analis market
dengan konsentrasi di bidang psychology market dan efek jangka pendek terhada harga
saham. Konvensional accounting mempunyai asumsi-asumsi yang formulasikan untuk
memenuhi kebutuhan tipe investor yang tidak bergitu peduli dengan apa yang terjadi dalam
bisnis. Peneliti tersebut berpendapat bahwa bahwa akuntansi sebaiknya informasi layak bagi
investor yang peduli dengan apa yang terjadi di dalam bisnis perusahaan.

ACCT6336 - Accounting Theory


3. Current Cost Accounting
Objective of Current Cost Accounting
Current cost accounting (CCA) adalah suatu system akuntansi dimana asset dinilai pada harga
pasar waktu pembelian dan profit ditentukan dengan pengalokasian didasarkan pada current cost.
Mengapa menggunakan current cost? Jawabannya perlu melihat jenis-jenis pengambilan
keputusan yang dihadapi oleh manager dalam menjalankan bisnis. Satu asumsi yang dipakai
adalah manager suatu perusahaan ingin mengetahui bagaimana mereka sebaiknya
mengalokasikan sumber daya yang ada untuk memaksimalkan profit. Edward dan Bell
merumuskan tiga masalah yang dihadapi manager yaitu:
a. The expansion problem (Berapa jumlah aset yang seharusnya digunakan pada periode
waktu tertentu)
b. The composition problem (Dalam bentuk apa seharusnya aset – aset perusahaan tersebut)
c. The financing problem (bagaimana seharusnya aset tersebut dibiayai)
Manager membuat keputusan berdasarkan tiga pertanyaan tersebut berdasarkan harapan
mengenai kondisi masa datang perusahaan. Dalam membuat formula yang cukup akurat,
manager dapat menggunakan suatu alat dalam melakukan evaluasi keputusan dan kebijakan di
masa lalu dengan membandingkan data akuntansi pada suatu periode tertentu.
• Meskipun Edward dan Bell menekankan kebutuhan informasi bagi manajemen, tapi mereka
berpendapat bahwa data yang juga relevan bagi pihak luar perusahaan seperti kreditor dan
pemegang saham, atau dengan kata lain, informasi akuntansi melayani dua tujuan:
a. Sebagai bahan evaluasi bagi manager atas keputusannya masa lalu dalam upaya membuat
keputusan terbaik di masa datang.
b. Sebagai bahan evaluasi bagi manager, shareholder, dan lainnya.
Concept of business profit and financial capital
• Manajemen umumnya menghadapi dua masalah:
1. Holding decisions (Apakah akan menahan atau menjual aset dan liabilities melalui
penjualan aset atau repayment debt)
2. Operating decisions (Bagaimana mengunakan dan membiaya operasional perusahaan)

• Edward dan Bell menawarkan konsep profit terkait dengan evaluasi holding decisions dan
operating decisions yaitu:

ACCT6336 - Accounting Theory


1. Current operating profit (kelebihan atas current value dari output yang terjual terhadap
current cost dari input)
2. Realisable cost savings (peningkatan current cost atas suatu aset yang dipunyai
perusahaan dalam periode saat ini/current period). Istilah yang digunakan untuk cost
saving adalah “holding gains/losses” yang dapat direalisasi maupun tidak terealisasi.

Holding gains and losses


• Dalam beberapa kasus holding gains dan current operating profit saling terkait yang dapat
menimbulkan kebingungan bagi manajemen melakukan evaluasi keputusannya dan menjadi
kendala dalam melakukan alokasi sumber daya (Confuses management evaluation). Dalam
hal ini manajer ingin mengetahui apakah kebijakannya atas holding suatu aset sukses atau
tidak akan sulit dilakukan kecuali aset tersebut dijual (dispose) sebagaimana yang tertuang
dalam akuntansi konvensional. Pemisahan holding gains and operating profit dapat
memberikan manfaat bagi manager. Sebagai contoh, membandingkan perusahaan A dan
perusahaan B berada dalam industry yang sama, tapi perusahaan A besar tingkat profit yang
lebih tinggi daripada perusahaan B. Dari gambaran tersebut terlihat perusahan A lebih efisien
dari perusahaan B (Comparing firm performance), tapi sebenarnya perusahaan A ternyata 10
tahun lebih dulu didirikan daripada perusahaan B sehingga perusahaan A lebih efisien dan
nilai biaya depresiasi–nya juga lebih rendah. Dalam akuntasi konvesional ketidakefisienan
akan tersembunyi karena holding gains dan operatimg expense tidak dipisahkan (Hinders
resource allocation). Manfaat dari aset akan terefleksi dalam operating profit dimasa datang
daripada perubahan current cost pada aset yang di-hold perusahaan (Are holding activities
successful?)
• Pertimbangan holding gain sebagai profit (oleh Revsine): “cost saving” mengukur
keunggulan posisi cash perusahaan terhadap perusahaan lain dalam suatu industry. Saat harga
aset sedang mengalami peningkatan, perusahaan lain melakukan pembelian, mereka harus
membeli dengan harga yang mahal, dan sebagai konsekuensinya cash outflow mereka
menjadi lebih besar daripada perusahaan yang telah melakukan pembelian sebelumnya/cash
saving.

ACCT6336 - Accounting Theory


Why Holding gains are a component of profit
• Revsine mengungkapkan bahwa holding gains seharusnya bagian dari komponen profit,
sebagai contoh suatu aset X saat ini dipasar harganya lebih tinggi, daripada saat perusahaan
membeli aset tersebut. Oleh sebab itu, menurut Revsine dapat dijadikan sebagai cost saving.
Namun demikian beberapa akuntan berpendapat bahwa perusahaan membeli aset dengan
tujuan untuk dipakai operasional perusahaan bukan untuk tujuan jual beli aset, sehingga
penjualan aset suatu hal yang tidak realistis.
• Revsine berpendapat bahwa current cost profit merupakan indicator dari future cash flow.
Secara teori hubungan tersebut merupakan kaitan antara current cost profit dan economic
profit. Economic profit definisikan sebagai perbedaan antara present value dari cash flow
yang diharapkan pada dua periode yang berbeda. Economic profit dapat dibedakan menjadi
dua bagian yaitu: expected income/profit yang mengukur cash flow perusahaan dan
unexpected income/profit yang mengukur perubahan dalam cash flow berkenaan dengan
faktor lingkungan yang tidak dapat diprediksi pada permulaan periode.

4. Financial Capital versus Physical Capital


• Dalam system akuntansi nilai pasar, penghitungan profit tergantung atas pengukuran capital,
maka profit didefinisikan sebagai perubahan capital antara periode waktu pelaporan.
Terdapat dua definisi/cara pandang mengenai pengukuran kapital dan profit yaitu ‘hodling
gains’ termasuk dalam bagian profit (financial capital), dan holdings gains tidak dimasukan
dalam bagian profit (physical capital). Sebagai contoh: Suatu perusahaan memulai bisnisnya
dengan dana Rp 1000 cash pada 1 januari dan langsung membeli 100 unit dengan biaya Rp
10 tiap unit. Pada tanggal 31 Januari, perusahaan menjual unit tersebut dengan harga Rp 18
per unit. Pada tanggal saat ini, current cost telah naik menjadi Rp 12 per unit. Asumsi
seluruh profit dibayarkan sebagai divide nada akhir laporan, maka perhitungan profit adalah
sebagai berikut:

ACCT6336 - Accounting Theory


Financial Physical
capital view capital view
Sales revenue (100 x $18) $1,800 $1,800
Cost of Sales (100 x $12) 1,200 1,200
Current operating profit 600 600
Holding gain (100 x $2) 200 0
Profit $800 $600
Paid as dividends $800 $600

In support of physical capital


• Para pendukung ‘physical capital’ berpendapat bahwa capital merupakan unit yang secara
fisik menunjukkan kemampuan operasional perusahaan.
Major features of physical capital
• Capital maintenance. Sistem dari current cost didasarkan pada konsep entitas atas
mempertahankan seluruh kemampuan perusahaan untuk terus melanjutkan penyediaan
jumlah yang sama atas barang dan jasa-nya (operating capability). Jika tidak terdapat
perubahan teknologi, capital maintenance memerlukan stock fisik atas net aset yang ditahan.
Hal ini dicapai dengan matching-kan pengunaan sumber daya dengan mengunakan current
buying price. Jumlah dana yang di kelola dalam jumlah yang cukup sebagai upaya
membiayai seluruh replacement aset atas biaya recovery. Informasi ini dapat digunakan
untuk menghitung harga yang harus dibayarkan untuk memperoleh input dan untuk
menghitung harga minimum yang perusahaan ini menjual outputnya.
Valuation principles
a. Non-monetary items. Monetary dan non monetary item mempunyai efek dan risiko yang
berbeda selama terjadi inflasi. Monetary item, secara umum dalam jumlah tetap dan
dalam denominasi dolar. Sementara, non-monetary items (tanah dan bangunan) akan
disesuaikan dengan kondisi pasar dan dalam nilai dolar. Untuk kepetingan balance sheet,
non monetary aset seharusnya dievaluasi dan ditampilkan dengan biaya saat ini (current
cost).
b. Monetary items and loan capital. Monetary item liabilities sebaiknya dievaluasi pada
jumlah yang diharapkan untuk dibayar, dan akan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan saat nilai uang mengalami penurunan. Seluruh sumber pendanaan jangka
panjang seperti hutang atau obligasi, jika mengalami kerugian atau keuntungan dalam

ACCT6336 - Accounting Theory


modal pinjaman dihitung terutama untuk menilai seberapa besar tingkat manfaat yang
akan diperoleh oleh pemegang saham jika perusahaan menggunakan dana pinjaman
jangka panjang.
c. Non-monetary assets bought & sold on the same market. Saham dan aset-aset yang dapat
diperjualbelikan seperti emas, silver dan aset lainnya yang dibeli dan dijual dengan harga
yang sama dengan harga pasar.

Arguments for and against current cost


• Pendukung Historical Cost
– Pendukung historical cost accounting menolak current cost accounting terutama
karena current cost accounting berlawanan dengan prinsip realisasi traditional.
– JIka tidak terdapat market sekunder yang baik maka penentuan current cost akan
meningkatkan subyektifitas.
• Pendukung exit price mengatakan bahwa terdapat beberapa kelemahan current cost
accounting:
– Menurut Thomas, maksud dari kata ‘cost’ memuat biaya opportunity, perusahaan
akan mengorbankan opportunity yang dihadapi dengan menjual daripada
menggunakannya dan tidak akan membeli lagi meski purusahaan telah
mempunyai barang yang sama. Oleh sebab itu exit price adalah yang terbaik
dalam mengekspresikan opportunity cost.
– Menurut Thomas, alokasi terhadap depresiasi yang berbeda akan mempengaruhi
profit yang dilaporkan
– Menurut Lemke dengan perubahan teknologi maka investor akan mendapat
informasi yang keliru mengenai operating profit saat ini sehingga dapat
menghasilkan informasi prediksi cash flow yang salah.
– Menurut Chambers, current cost perlu berbagai metode pengukuran untuk
menghindari perhitungan yang tidak mengambarkan nilai sebenarnya.

• Recognition principle
✓ Pendukung historical cost accounting berpendapat bahwa current cost accounting
menyalahi prinsip konvensional bahwa suatu gain seharusnya diakui pada saat suatu non-

ACCT6336 - Accounting Theory


monetary assey dijual. Namun pendukung the current cost accounting menyatakan bahwa
gain yang dimiliki meskipun belum direalisasikan merupakan bentuk pergerakan yang
bebas selama periode saat tersebut, dan oleh sebab itu seharusnya diakui jika terdapat bukti
objective yang cukup untuk mendukung perubahan harga dari aset terkait.
• Objectivity of current cost
✓ Penganut historical cost menyatakan bahwa current cost accounting kurang obyektif
karena current cost accounting digunakan tidak didasarkan pada actual transaksi
perusahaan. Namun, sebenarnya obyektifitas adalah suatu yang relative, suatu aset yang
memiliki harga pasar akan dengan mudah diperoleh data harganya, sehingga obyektifitas
current cost accounting dapat diterima oleh akuntan.
• Technological changes
✓ Current cost theory berpendapat bahwa meskipun suatu kondisi berubah, profitability
membaik karena proses produksi yang ada akan menghasilkan profit yang lebih besar,
daripada menggunakan alternative prosess. Disamping itu, Revine berpendapat bahwa
dengan adanya perubahan teknologi yang baru, maka akan menurunkan tingkat harga aset
yang lama.

5. Exit Price Accounting


Income and capital
Exit price accounting adalah suatu system akuntansi yang menggunakan harga jual untuk
mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangannya. Terdapat dua utama yang
berasal dari conventional historical cost accounting yaitu:

a. Nilai aset non-monetary yang disesuaikan untuk mengukur perubahan dari harga jual pasar
atas aset terkait.
b. Perubahan daya beli uang (purchasing power of money) perlu dipertimbangkan dalam
mengukur posisi keuangan dan hasil dari operasi perusahaan.

Objective of accounting

Adaptive decision making

• Chambers’s comprehensive proposal

ACCT6336 - Accounting Theory


✓ Chambers’s telah mempresentasikan suatu proposal yang komprehensif bagi exit
price accounting yang disebut dengan ‘continuously contemporary accounting
(CoCoA)’ dan kemudian berkembang menjadi current cash equivalents (CCE).
✓ Chambers berpendapat bahwa perusahaan merupakan sutau entitas yang adaptive
(menyesuaikan) dalam pembelian dan penjual barang dan jasa. Dalam upaya
menyesuaikan daya saing perusahaan dalam kompetisi.
✓ Dalam suatu pasar, nilai moneter suatu aset dan piutang dapat ditentukan dengan
melihat harga pasar seperti harga beli atau harga jual. Harga beli atau current price
tidak dapat mengambarkan kemampuan perusahaan kedalam pasar untuk
mendapatkan cash, tetapi seharusnya menggunakan harga jual. Harga jual suatu non-
menetary aset disebut dengan “current cash equivalent”. Chamber mengatakan: “satu
property keuangan yang umumnya relevan pada suatu periode di pasar adalah harga
jual pasar atau harga yang dapat direalisasikan atas segala macam barang”
✓ Posisi keuangan perusahaan ditentukan dengan nilai pasar atas aset yang ada.

Arguments for exit price accounting


1. Providing useful information
MacNeal berpendapat bahwa prinsip akuntansi konvensional yang mendasarkan pada harga
historis dapat menimbulkan misleading informasi laporan keuangan (informasi yang
menyesatkan). Oleh sebab itu, cara yang terbaik adalah melaporkan semua keuntungan dan
kerugian berdasarkan nilai pasar yang competitive. Namun demikian tidak semua aset tersedia
pasar yang competitive, oleh sebab itu MacNEal mengusulkan bahwa nilai aset dapat diukur
dengan:
a. Exit price
b. Replacement cost bagi aset yang non-marketable dan dapat diproduksi kembali.
c. Historical cost bagi aset yang non-marketable dan tidak dapat diproduksi lagi.

2. Relevant and reliable information


• Sterling berpendapat bahwa terdapat satu metode untuk menentukan profit yaitu superior
dibanding dengan yang lainnya. Dia mendefinisikan profit sebagai perbedaan antara posisi
capital pada dua periode waktu yang berbeda. Informasi yang terdapat dalam setiap metode

ACCT6336 - Accounting Theory


valuasi harus relevance dan dapat diandalkan (realibility). Disamping itu, untuk menjadi
relevan, informasi harus berguna dalam model keputusan penguna dari laporan akuntansi.
Model keputusan akan dapat membuat penguna untuk menentukan tindakan apa yang akan
diambil. Oleh sebab itu permasalahannya adalah menyeleksi model keputusan yang layak
dengan menilai kemampuan model untuk memprediksi konsekuensi–konsekuensi dari
berbagai alternative tindakan yang tersedia. Bagi pedagang gandum, terdapat tiga masalah
keputusan yang dihadapi:
a. Keputusan untuk tetap masuk dan melanjutkan bisnisnya di pasar.
b. Keputusan untuk tetap memegang cash atau gandum
c. Evaluasi terhadap keputusan yang lalu.

• Sterling menetukan item-item dari informasi yang relevan untuk 3 (tiga) keputusan di atas
yaitu:
a. Harga gandum yang diharapkan dimasa datang.
b. Harga bahan alternative dari gadum yang diharapkan dimasa datang.
c. Harga gandum saat ini
d. Harga bahan alternative gandum saat ini
e. Harga evaluasi terakhir
f. Jumlah gandum dan uang pada saat terakhir evaluasi.
g. Jumlah gandum/bahan alternative saat ini.

3. Addivitity
Chambers mengemukakan bahwa pertanyaan mengenai penambahan (additivity) akan menjadi
kunci dalam medukung current cash equivalent (CCE) accounting. Penilaian seluruh elemen dari
laporan keuangan dan laporan rugi laba berdasarkan money equivalent atau (exit value).

4. Allocation
Thomas mengatakan bahwa sistem akuntansi (historical atau current) yang mendasarkan atas
alokasi biaya untuk aset valuation dan penentuan profit. Laporan rugi laba bukan suatu laporan
yang melaporkan perubahan jumlah alokasi tetapi melaporakan perubahan aliran masuk aset dan
perubahan dalam exit value dari aset-aset perusahaan dan piutang-piutang periode-periode
terkait.

ACCT6336 - Accounting Theory


5. Reality
Exit price accounting merupakan pendekatan yang merujuk ke contoh-contoh dunia nyata. Daya
tukar dan ketersediaannya infomrasi mengenai selling price dari seluruh item-item dalam laporan
keuangan dapat di dukung dengan bukti-bukti dari dunia nyata.

6. Objectivity
Parker dalam suatu penelitiannya menemukan bahwa dalam rangka mengukur obyektifitas dan
dapat dibandingkan, maka dengan pendekatan ‘exit value’ dapat mengurangi tingkat
penyimpangan (dispersion) dari estimasi.

7. A measure of risk
Exit price dan perubahan dalam exit price merupakan indikasi dari risiko keuangan atas
pembelian suatu aset. Sebagai suatu contoh: jika suatu aset dan entry price berbeda dengan exit
price maka aset tersebut dapat dianggap memiliki risiko.

Arguments against exit price accounting


• Profit concept.
Suatu fungsi signifikan dari akuntansi adalah mengukur profitability perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Sekali evaluasi dibuat, perusahaan dapat memutuskan apakah akan
melanjutkan untuk menggunakan aset tersebut untuk tujuan yang telah ditetapkan atau untuk
dijual atau untuk digunakan hasilnya. Weston berpendapat bahwa exit pricing accounting
dapat menyediakan informasi yang relevan hanya jika perusahaan mempunyai rencana untuk
menjual asetnya. Maka jika perusahaan berencana menjual asetnya maka exit price
accounting menjadi tidak relevan lagi. Weston juga mengemukakan bahwa exit price
accounting tidak memberikan informasi yang cukup termasuk informasi mengenai profit,
yang diberikan pembaca laporan keuangan untuk mengetahui bagaimana perusahaan
berpindah/bergerak dari posisi awal ke posisi akhir tahun.
Sementara itu menurut Mattessich, pengunaan exit price accounting (opportunity cost) tidak
menyediakan relevan data yang matching dengan revenue perusahaan untuk mengukur
kesuksesan/kegagalan perusahaan. Menurut Bell (pendukung current cost) menyatakan

ACCT6336 - Accounting Theory


bahwa suatu evaluasi yang membandingkan antara rencana yang diharapkan dengan hasil
aktual harus dibuat.

• Additivity (penambah).
Pendukung dari exit orice accounting menyatakan bahwa pengukuran akutansi agar menjadi
obyektif harus didasarkan pada hanya pada kejadian masa lalu dan saat ini. Perhitungan
anstipasi tidak dapat digabungkan dengan data atau figure yang ada saat ini. Namun Chambe
mengkritik bahwa current cash equivalent dari suatu aset harus ditentukan atas asumsi
likuidasi aset secara periodic/regular, jadi jika terdapat aset yang dijual secara mendadak atau
segera maka akan menyalahi prinsip antisipasi dari exit price model yang tidak memasukan
perhitungan antisipasi.
• Other weaknesses.
Chambers menunjukkan bahwa piutang harus secara legal dapat dipaksakan dan dia juga
menyatakan bahwa bond payable sebaiknya dinyatakan dalam face value bukan nilai pasar.
Hal ini menunjukkan ketidak-konsistennya Chambers karena bond sebagai aset seharusnya
dinyatakan dalam market value.

6. Value In Use versus Value In Exchange


• Adam Smith membuat perbedaan antara value in use dengan value in exchange dalam
pertukaran/transaksi. Baik pendukung historical cost dan current cost menuduh pendukung
exit price tidak memperhatikan konsep value in use. Pada pendekatan historical dan curret
cost percaya bahwa value in use sudah terwakili dalam biaya akuisisi/biaya perolehan,
sementara pada pendukung exit price percaya bahwa value in use terwakili dari current cost.
• Saat pasar sangat likuid dan efisien, maka terdapat sedikit perbedaan pengukurna nilai.
Staubus menyatakan bahwa terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi baik likuidasi
(value in exchange) dan value in use. Barton juga menyatakan bahwa terdapat sedikit
perbedaan antara entry dan exit price dari output yang sama, tetapi ketika harga berbeda
sangat signifikan maka perlu pemberian informasi penting atas value in use dan value in
exchange. Value in use menilai kemampuan perusahaan untuk survive dalam jangka panjang
(solvency) dan value in exchange menilai kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dalam
short term (liquidity).

ACCT6336 - Accounting Theory


7. A Global Perspective and International Financial Reporting Standards
Current Cost in The United States
• 1976 SEC amended Rule 3.17 Regulation S-X, yang mensyaratkan bahwa replacement
cost tertentu, datanya harus diumumkan dalam 10-K reports yang diisi oleh perusahaan
yang memiliki invetori dan aset produktif lebih dari US$100 juta dan atau diatas 10%
dari total aset.
• 1979 FASB Statement 33, yang mengharuskan keterbukaan tambahan atas constant dolar
dan current cost data.
Current Cost in United Kingdom
• 1975 Sandilands Committee, merekomendasikan system current cost accounting
• 1976,penerapan rekomendasi Sandilands dengan membentuk Inflation Accounting
Steering Group (IASG)-ED 18,
• 1980, diterbitkan statement (SSAP 16) mengenai current cost accounting.
• 1985 mandatory status of SSAP 16 withdrawn
Current Cost in Australia
SAP 1 (1983), Statement of accounting practice (current cost bukan suatu kewajiban dan
direkomendasikan sebagai informasi tambahan)
International Accounting Standards and Current Cost
• IASB and FASB setujua bahwa dasar pengukuran yang palig baik adalah “fair value”.
• Berbagai model pengukuran fair value digunakan dalam standard IASB.
Tidak menyebutkan konsep pemeliharaan modal/capital, oleh sebab itu tidak terdapat aturan
pengukuran income yang konsisten berdasar perubahan dalam capital. Dalam beberapa tahun
terakhir, terdapat pergeseran dalam pengunaan historical cost accounting. Di Australia terdapat
beberapa peraturan yang menunjukan signal semakin tidak digunakannya historical cost
accouting Research related to the IFRS: Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa secara
umum tidak terdapat penelitian yang mendukung konsep current cost financial dalam menambah
nilai terhadap income. Sementara penelitian yang dilakukan oleh O’Hanlon dan Pope
menemukan bahwa fair value dari komponen-komponen tidak digunakan untuk tujuan valuation
dan akan dapat menimbulkan ketidakjelasan harga.

ACCT6336 - Accounting Theory


How is Historical Cost Applied?
Suatu transaksi merupakan kepanjangan tangan dari penyampaian historical cost yang
dipertimbangkan merupakan nilai yang dianggap yang wajar untuk suatu item pada periode
tertentu. Dalam menentukan Model historical cost juga meliputi banyak pilihan dalam
menentukan unsur-unsur biaya inventori suatu produk yang akan dimasukan sebagai unsur biaya
seperti biaya pembelian/the cost of purchase (pajak import, pajak produk), biaya konversi/the
cost of conversion (contoh biaya Tenaga kerja dll) dan biaya lainnya (other cost) (seperti biaya
pemindahan suatu inventori ke suatu lokasi). Pilihan subjective lainnya dalam pendekatan
historical cost seperti pemilihan pengunaan FIFO, LIFO atau biaya rata-rata.

Historical Cost under Attack


Dalam beberapa tahun terkahir, terdapat pergeseran dalam pengunaan historical cost accounting.
Di Australia terdapat beberapa peraturan yang menunjukan signal semakin tidak digunakannya
historical cost accouting

A Mixed Measurement System and International Standards


• Dari bahasan di atas menimbulkan suatu peluang untuk mengabungkan relevan current
cash equivalent (CCE) accounting kedalam laporan keuangan. Secara khusus, isu dari
akuntansi untuk aset keuangan menyediakan suatu contoh bagaimana exit price mungkin
dapat digunakan dalam laporan keuangan, dan juga digabung dengan kebijakan akuntansi.
Aset keuangan yang dapt berupa perdagangan surat berharga dan set yang dipegang sampai
masa jatuh tempo /maturity. Untuk surat berharga yang diperdagangkan, keberadaan pasar
akan menjadikan harga pasar juga tersedia sehingga dapat dimasukan dalam financial
statement. Menurut IAS/AASB, surat berharga yang dapat diperdagangkan (trading
securities) diukur dengan mendasarkan pada market value. Sementara untuk aset keuangan
yang dipegang sampai maturity dinilai berdasarkan biaya.
• Miller dan Lfotus menyatakan bahwa tambahan informasi mengenai nilai pasar/market
price atau current value akan dapat membuat laporan keuangan lebih relevant. Namun
demikian, mereka mengatakan bahwa denan perlahan atau sedikit demi sedikit standard demi
standard sebagai hasil kurangnya konsistensi suatu dasar evaluasi.

ACCT6336 - Accounting Theory


• Perbedaan pengukuran telah diterapkan untuk menilai aset dan liability yang disesuaikan
dengan situasi yang berbeda-beda. Pembuat standard telah kompromi atas isu evaluasi ‘fair
value’ daripada merekomendasikan satu metode untuk semua valuasi. Hal ini menujukan
perbedaan konsep pengukuran yang digunakan dalam standard. Selain itu, beberapa pendapat
mengatakan bahwa kondisi seperti tersebut merefleksikan kompromi daripada pengunaan
pengukuran dari suatu teori.

ACCT6336 - Accounting Theory


SIMPULAN

• Historical cost accounting prespective memberikan akuntan, manager, dan direktur untuk
memilih metode akuntansi dan pada akhirnya terkait dengan tingkat keterbukaan laporan
keuangan
• Beberapa manfaat penting dari historical cost yaitu: Relevan dalam pembuatan keputusan
ekonomi, didasarkan pada actual transaksi (bukan kemungkinan), terdapat bukti adanya
manfaat, pemahaman yang terbaik mengenai konsep profit, Historical cost lebih rendah
kemungkinannya dilakukan manipulasi, dalam banyak kasus, historical cost tidak
berbeda secara material dengan current cost dan tidak terdapat cukup bukti yang dapat
digunakan untuk menolak historical cost accounting
• Beberapa kelemahan historical cost antara lain yaitu: historical accounting menggangap
bahwa peran utama dari akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak
yang terlibat dalam proses pembuatan keputusan, historical cost berguna, tetapi kurang
cukup jika digunakan untuk mengevaluasi bisnis, tidak realistik jika tidak dapat
mengunakan alternatif dalam pengunaan non curret asetnya,
• Pendukung dari current cost accounting percaya bahwa pendekatan tersebut memberikan
informasi yang berguna mengenai: konsep keuangan maupun fisik dari modal. Namun
demikian pendekatan para pendukung current cost accounting tidak didukung dengan
studi empiris dan bagi beberapa perusahaan biaya untuk menyediakan informasi atas
current cost acco MacNeal, Cahmbers, dan Sterling mempunyai persamaan kesimpulan
‘bahwa curret exit price sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
user dengan lebih baik.
• MacNeal, Cahmbers, dan Sterling mempunyai persamaan kesimpulan ‘bahwa curret exit
price sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari user dengan lebih
baik.
• Exit price dalam financial statement tidak menekankan pada alokasi dan mengkaitkan
lebih baik antara yang tersajai dalam laporan keuangan dengan dunai nyata.
• Miller dan Loftus menyatakan bahwa ‘ Akuntansi standars telah melakukan pendekatan
sedikit demi sedikit untuk valuation”

ACCT6336 - Accounting Theory


DAFTAR PUSTAKA

1. Godfey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton, J. & Holmes, S. (2010). Accounting
Theory 7th edition. Wiley. Brisbane. Chapter 6.

ACCT6336 - Accounting Theory

Anda mungkin juga menyukai