Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS SWOT DALAM PERSPEKTIF

MANAJEMEN RISIKO
Mata Kuliah : manajemen resiko bisnis
Kelas : F
Dosen : Alfida Aziz, SE, MM

Disusun Oleh :

Winda Purnamasari 1810111060


Inke Larank Assya'if 1810111063
Siti Rachmawati Mailani 1810111075
Nadiatul Fitri 1810111090

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


JAKARTA

2020
STUDI LITERATUR: ANALISIS SWOT DALAM
PERSPEKTIF MANAJEMEN RISIKO
Winda Purnamasari1 (1810111060), Inke Larank Assya'if2 (1810111063), Siti
Rachmawati Mailani3 (1810111075), Nadiatul Fitri4 (1810111090)

ABSTRACT

ii
PENDAHULUAN
Latar belakang

KAJIAN LITERATUR
Teori-teori

METODE PENELITIAN
Metode kuantitatif deskriptif

PEMBAHASAN
Pembahasan dari hasil

PENUTUP
Saran dan kesimpulan

REFERENSI
Jurnal-jurnal termasuk studi literaturnya zen

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan analisis ini dengan tepat waktu.

iii
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah perilaku
konsumen yang berjudul “strategi pemasaran dan perilaku konsumen”. Serta
bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang efisien dan responsif.
makalah ini tidak mampu dikerjakan sendiri, maka dari itu Penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Penulis dalam
menuyusunnya. Terutama kepada ibu Diana Triwardhani, SE, MM selaku dosen
pembimbing mata kuliah perilaku konsumen
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini karena
kemampuan dan pengalaman Penulis yang masih terbatas. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Penulis berharap semoga analisis mengenai strategi pemasaran untuk
mengetahui perbedaan antara strategi pemasaran yang efisien dan responsif ini
dapat bermanfaat bagi perkembangan wawasan mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jakarta maupun pembaca lainnya.

Jakarta, 10 mei 2020

Kelompok 10

iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................2
1.4 Manfaat .................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Strategi ..................................................................................................3
2.2 Pemasaran .............................................................................................3
2.3 Perilaku konsumen.................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Strategi pemasaran dan perilaku konsumen........................................4
3.2 Strategi bauran pemasaran...................................................................8
3.3 Strategi STP dan perilaku konsumen...................................................12
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan ..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para


pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar
mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi
bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan
ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga
mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan
konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku
konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan
secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun
para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka
belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.

Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua
bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika
bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya
membantu bisnis kita tumbuh. Strategi-strategi yang diberikan oleh pemasar
kepada konsumen haruslah imbang dengan karakter setiap konsumen. Tak ayal
jika kebanyakan para pemasar memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen,
karena setiap strategi yang diberikan akan memberi pengaruh terhadap sikap
konsumen.

Sikap (attittudes) konsumen adalah faktor penting yang akan


mempengaruhi keputusan konsumen terhadap informasi suatu produk. Konsep
sikap terkait terhadap konsep kepercayaan (belief) dan perilaku (behavior).Istilah
pembentukan sikap konsumen (consumer attittude formation) seringkali
menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Konsumen
biasanya memiliki kepercayan terhadap atribut suatu produk yang mana atribut
tersebut merupakan image yang melekat dalam produk tersebut. Dalam hal ini
pemateri akan membahas tentang “STRATEGI PEMASARAN DAN PERILAKU

1
KONSUMEN”, disini kami akan mengupas tentang strategi pemasaran dan
faktor-faktor yang memengaruhi konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran dan perilaku konsumen?
2. Apa yang menjadi strategi bauran pemasaran dan perilaku konsumen?
3. Apa saja strategi STP dan perilaku konsumen?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan strategi pemasaran dan perilaku konsumen?
2. Mengetahui apa yang menjadi strategi bauran pemasaran dan perilaku konsumen?
3. Mengetahui apa saja strategi STP dan perilaku konsumen?

1.4 Manfaat
1. Sebagai sumber bacaan (referensi) bagi para akademisi yang sedang menjalani
pendidikan.
2. Sebagai pemahaman mengenai strategi pemasaran dan perilaku konsumen

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. (Wikipedia.org) Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi
tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasikan faktor pendukung yang sesuai
dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

2.2 pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-
barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.

2.3 perilaku konsumen


Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan
proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti
melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen
merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Strategi pemasaran dan perilaku konsumen


A. strategi pemasaran
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi. Disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Dalam artian
khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
peningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.
Pemasaran adalah sekelompok aktivitas yang saling berkaitan yang
dirancang untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan mengembangkan
distribusi, promosi, dan penetapan harga serta pelayanan untuk memuaskan
kebutuhan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu. Definisi di atas
memiliki beberapa konsep penting yaitu kebutuhan, keinginan, dan
permintaan, produk (barang, jasa, dan ide), nilai, biaya, dan kepuasan,
pertukaran dan transaksi, hubungan relasi dan jaringan kerja, serta pemasar
dan prospek.
a. Kebutuhan (need): suatu keadaan untuk memenuhi kekurangan yang
bersifat dasar, misalnya manusia membutuhkan makanan, pakaian,
tempat tinggal.
b. Keinginan (wants): suatu keadaan untuk memuaskan kenutuhan yang
lebih spesifik dan banyak dipengaruhi lingkungan, misalnya manusia
menginginkan makanan dari beras, jagung, atau sagu.
c. Permintaan (demands): keinginan terhadap produk-produk tertentu
yang yang didukung oleh kemampuan (daya beli) dan keinginan untuk
mengkonsumsinya.
d. Produk (product): segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan.
e. Nilai (value): persepsi yang mendasari pemilihan produk yang akan
dikonsumsi untuk memenuhi kepuasan.

4
f. Pertukaran (exchange): kegiatan untuk mendapatkan suatu produk yang
diinginkan dari pihak lain dengan menawarkan sesuatu sebagai
imbalannya.
g. Transaksi (transaction): suatu pertukaran antara dua pihak yang
melibatkan sedikitnya dua unsur nilai, dengan kondisi, waktu, dan
tempat yang disetujui bersama.
h. Hubungan relasi (relationship): proses untuk menciptakan,
mempertahankan, dan mencapai hubungan yang baik dengan pelanggan
atau stakeholders.
i. Pasar (market): orang atau sekelompok orang yang mempunyai
kebutuhan dan keinginan serta memiliki daya beli (kemampuan) dan
keinginan (minat) untuk membelanjakan.

Strategi pemasaran meliputi 3 aktivitas penting yaitu menyusun


perencanaan, melaksanakan dan pengendalian. Perencanaan strategi yang
berorientasi pasar adalah proses menejerial untuk mengembangkan dan
menjaga agar tujuan, keahlian dan sumber daya organisasi sesuai dengan
peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk
membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan
sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Segmen pasar dapat
dibentuk dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi
segmen preferensi. Tiga pola yang berbeda dapat muncul.
1.5 Preferensi homogen: menunjukan suatu pasar dimana semua konsumen
secara kasar memiliki preferensi yang sama. Pasar tidak menunjukan
segmen alami.
1.6 Preferensi tersebar: pada kasus ekstren lain, preferensi konsumen
mungkin tersebar di seluruh bidang, yang menunjukan bahwa preferensi
konsumen sangat beragam. Merek pertama yang memasuki pasar
kemungkinan mengambil posisi di tengah sehingga menarik sebagian
besar orang. Merek yang berada di tengah akan meminimumkan jumlah
total ketidakpuasan konsumen. Pesaing kedua dapat berlokasi di
sebelah merek pertama dan bertempur untuk mendapatkan pangsa

5
pasar. Atau ia dapat berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok
pelanggan yang tidak puas terhadap merek ada dalam pasar, mereka
kemungkinan mengambil posisi di seluruh bidang dan menunjukan
perbedaan-perbedaan yang nyata untuk memenuhi perbedaan preferensi
konsumen.
1.7 Preferensi terkelompok: pasar mungkin menunjukan kelompok
preferensi yang berbeda-beda, yang dinamakan segmen pasar alami.
Perusahaan pertama di pasar itu memiliki tiga pilihan. Ia dapat
mengambil posisi di tengah, berharap dapat menarik semua kelompok.
Ia dapat mengambil posisi di segmen pasar terbesar (pemasaran
konsentrasi). Ia dapat mengembangkan satu merek, pesaing akan masuk
memperkenalkan merek di segmen lain.

B. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah suatu studi tentang proses pengambilan
keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai serta
memanfaatkan produk, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard, perilaku konsumen adalah
tindakan yang langsung terlibat termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan ini. Pengertian perilaku konsumen
menurut Shiffman dan Kanuka dalah perilaku yang diperhatikan
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan
konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi
produk atau jasa yang ditawarkan.
Sedangkan menurut John C Mowen dan Michael Minor,
mendifinisikan perilaku konsumen adalah sebagai studi unit pembelian
(buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi
berbagai produk, jasa, pengalaman serta ide-ide.
Sedangkan, menurut Lamb, Hair danMc Daniel perilaku konsumen
adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga

6
untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa yang
dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan menggunakan produk.
Menyadari bahwa perilaku konsumen dalam pasar global yang amat
kompetitif sekarang ini, makan menejemen bisnis total harus mampu
melakukan analisis perilaku konsumen dalam membeli suatu produk
tertentu dalam pasar global. Tingkat pengetahuan konsumen dapat diukur
dengan cara yang bersangkutan diminta mengenali iklan tertentu dengan
beberapa metode, diantaranya dengan menggunakan bantuan melihat iklan
yang sesungguhnya, dan dengan menggunakan pancingan/stimulan. Dalam
hubungannya dengan pemasaran, maksud konsumen diketahui dengan
menggunakan pertanyaan mengenai produk tertentu yang jawabannya
dapat menunjukkan rencana untuk membeli produk yang ditanyakan
tersebut.
Dalam pembahasan perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh
yang mendasari seseorang mengambil keputusan pembelian suatu
produk/jasa yang harus dipelajari oleh pasar, pada kebanyakan orang,
perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh
kebanyakan rangsangan dari dalam dirinya, baik berupa rangsangan
pemasaran dan rangsangan lingkungan yang lainnya. Rangsangan
tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik
kepribadiannya, sebelum diambil keputusan pembelian. Karakteristik
pribadi konsumen yang digunakan untuk memproses rangsangan sangat
komplek dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.
Dalam menganalisis prilaku konsumen, para ahli ekonomi biasanya
mengandaikan :
a. Para konsumen sudah mengetahui sendiri apa yang dibutuhkan dan apa
yang mau dibelinya.
b. Bahwa konsumen dapat mengatur (membanding-bandingkan dan
mengurutkan) apa yang dibutuhkan menurut kepentingan yang
mendesak.

7
c. Bahwa para konsumen berusaha mencapai taraf kepuasan kebutuhan
sebaik mungkin, optimal dan maksimal.
d. Bahwa barang yang satu sampai batas tertentu, dapat menggantikan
barang yang lain.

3.2. Strategi bauran pemasaran

A. Pengertian Baruan Pemasaran


Secara umum bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan suatu
perangkat yang mampu memberikan kepuasan kepada konsumen Dengan
cara menggabungkan beberapa elemen didalam bauran pemasaran itu
sendiri yang dilakukan secara terpadu. Sehingga dapat mempengaruhi
kepetusuan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen. Dan beberapa
pengertian bauran pemasaran menurut para ahli sebagai berikut:

Menurut Kotler (2000: 18)


Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran pada
perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran. Bauran
pemasaran adalah variabel-variabel terkendali yang dapat mempengaruhi
konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan.

Mc Carthy (Kotler 2000: 18)


Mc Carhty mempopulerkan tentang klasifikasi 4 unsur alat bauran
pemasaran yang dikenal dengan 4P yaitu (Product, Price, Place dan
Promotion). Dalam dunia pemasaran orang-orang telah mengenal dengan
istilah 7P dengan ditambahkannya sara fisik yaitu (Phsycal evidence,
People dan Pocess). Variabel bauran pemasaran ini yang pada umumnya
diterapkan dalam perusahaan.

Menurut Dhaimesta, dan Irwan (2000: 74)


Bauran pemasaran merupakan variabel-variebel yang dipakai
perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen.

8
9
B. Unsur-unsur Bauran Pemasaran

Terdapat beberapa unsur bauran pemasaran diantaranya:

1. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pasar
untuk mendapatkan perhatian, dan kemudian dibeli lalu dapat
dipergunakan atau dikonsumsi, yang mana produk ini dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan konsumen.

2. Harga
Harga merupakan nilai uang yang dipertukarkan oleh konsumen untuk
memiliki atau menggunakan produk dan mendapatkan manfaat dari produk
itu sendiri.

3. Distribusi
Distribusi adalah saluran/jalur distribusi yang produsen gunakan
untuk menyalurkan barang sehingga dapat sampai kepada konsumen atau
pemakai industri.

4. Promosi
Promosi merupakan suatu komunikasi yang bertujuan untuk
menyampaikan informasi kepada pasar sasaran akan adanya produk dengan
cara membujuk, mempengaruhi, dan meyakinkan target pembeli.

Berkembangnya Bauran Pemasaran 4P menjadi 7P

Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam


bidang jasa, tidak hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga
meninjau dari segi place, people, process, dan physical evidence yang selanjutnya
dikenal dalam istilah bauran pemasaran jasa sebagai 7P.

10
Konsep ini nantinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang akan
melaksanakannya, namun secara umum, konsep 7P ini (product, price, place,
promotion, people, process, dan physical evidence) digunakan untuk mengambil
keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran.

a. Product (The Services) / Produk atau Jasa


Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat,
memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen.
Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli
manfaat dari sesuatu yang ditawarkan.

b. Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan
melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan
dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor
utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran,
bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.

c. Place / Lokasi Usaha


Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara
matang, tempat-tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses publik
yang lebih baik, namun biaya sewa rental dari tempat tersebut juga harus
diperhitungkan sebagai konsekuensi dari kemudahan akses ke konsumen.

d. Promotion / Strategi Promosi


Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya
menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat
mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang
ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui
pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.

11
e. People / Sumber Daya Manusia (SDM)
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis
yang membutuhkan sumber daya dengan performance tinggi. Kebutuhan
konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan
konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang
baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan
pencitraan yang baik di luar.

f. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis


Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses
penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak
perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu
layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus
dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh
karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan
tempatnya bekerja.

g. Physical Evidence / Bukti Fisik Perusahaan


Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi
persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang
memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan,
termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian
penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.

Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan


ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat
membrikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama
perusahaan jasa dengan kelas market khusus.

12
3.3. Strategi STP dan perilaku konsumen
A. Segmentasi (Segmentation)

Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The


process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more
meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar,
kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan
program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas
masing-masing segmen.

Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-


kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya
keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.

2. Psikografis

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-


kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-
lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan
informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen,
sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami
karakteristik konsumen.

3. Perilaku

Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-


segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen
menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk
membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-
pengguna produk.

13
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa
karakteristik:

 Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
 Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
 Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani
 Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
 Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:

1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti


kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.

2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan


variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

C. Targeting

Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a
firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus
memutuskan suatu strategi target market.

Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:

1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai


satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu
bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar. Perusahaan

14
mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan
citra superior di mata sebagian besar konsumen.

2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk


yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan
perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam
produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.

3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan


beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.

4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap


konsumen secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan


variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari
setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat
perusahaan.

D. Positioning

Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah


“Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market
segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan
posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para
pesaingnya.

Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.

15
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai
kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus
merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.

b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.


Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu
produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.

c. Positioning berdasarkan pengguna produk.


Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan
pada siapa pengguna produk.

d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.


Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk
tersebut dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang
lebih baik.

f. Positioning berdasarkan kategori produk.


Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori
produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh
pelanggan.

g. Positioning berdasarkan asosiasi.


Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi
yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut
dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

16
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa
produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.

Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:

1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan


posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran
terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.

2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan


harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk
dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.

3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat


memodifikasi strategi bila dibutuhkan

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu


dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu : kebutuhan, keinginan dan
permintaan; produk, nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan
hubungan; pasar, pemasaran dan pemasar. Adapun tujuan pemasaran adalah
mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen yaitu Pengaruh


lingkungan, perbedaan dan pengaruh individu, proses psikologis. Faktor
psikologis konsumen yaitu suatu cabang ilmu psikologi yang mempelajari
tentang perilaku konsumen dalam membuat suatu keputusan untuk membeli
suatu barang atau jasa. Psikologis konsumen tersebut yang menentukan
bagaimana ia akan melakukan pembelian terhadapa barang dan jasa dimana
secara pribadi ia juga menginginkan produk tersebut.

18
DAFTAR PUSTAKA

Gugus Kismono, Bisnis Pengantar ( Yogyakarta, BPFE, 2001), 293

Fajar Laksana, Manajemen Pemasaran dan Pendekatan Praktis ( Yogyakarta :


Graha Ilmu, 2008)

Agus Suryana, Strategi Pemasaran Untuk Pemula ( Jakarta : EDSA mahkota,


2007), 1.

Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication ( Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), 93

Leon Schiffman dan Laslie dan Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen ( Jakarta : PT
Macanan Jaya Cemerlang, 2008)

Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif, 93

https://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-konsep-definisi
pemasaran/
http://softskillperilakukonsumen.blogspot.com/2010/11/strategi-pemasaran-
menurut-armstrong.html
http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen

19

Anda mungkin juga menyukai