Anda di halaman 1dari 75

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

“KEUANGAN PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN”


(STIE”KBP)
school of finance and banking

Kampus : Jalan Khatib Sulaiman No. 61 Padang, Telp. (0751) 7051398,


7055450 Fax. (0751) 40745 Website : http://www.akbpstie.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

Program Studi Akuntansi STIE “KBP” Padang mengesahkan Skripsi Mahasiswa


dengan judul :

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KUALITAS


SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN PADA INSTANSI PEMERINTAH
KOTA PADANG

Disusun Oleh :

TITA HUSNUL KHOLIFAH


NIM : 16230044

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada Hari Kamis Tanggal 10 Juni 2020 di Kampus STIE “KBP”
Dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat

Mengetahui : Padang, 10 Juni 2020


Ketua STIE “KBP” Pembimbing,

Aminar Sutra Dewi, SE, M.Si Dewi Zulvia, SE, MM


NIDN. 1026127701 NIDN. 1031018801

i
PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, TITA HUSNUL
KHOLIFAH NIM. 16230044 menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PADA INSTANSI PEMERINTAH KOTA PADANG, adalah hasil tulisan
saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang
lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat
atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan
saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin itu, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal
tersebut diatas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan
menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila
kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru
tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan
ijazah yang telah diberikan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Keuangan,
Perbankan dan Pembangunan” (STIE”KBP”) yang saya terima dapat
dibatalkan/dicabut.

Padang, 10 Juni 2020


Yang Membuat
Pernyataan

TITA HUSNUL KHOLIFAH


NIM. 16230044

ii
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
“KEUANGAN PERBANKAN DAN PEMBANGUNAN”
(STIE”KBP)
school of finance and banking

Kampus : Jalan Khatib Sulaiman No. 61 Padang, Telp. (0751) 7051398,


7055450 Fax. (0751) 40745 Website : http://www.akbpstie.ac.id

BERITA ACARA SIDANG SKRIPSI

Program Studi Akuntansi STIE “KBP” Padang telah menyelenggarakan


Sidang Skripsi untuk mendapatkan derajat kesarjanaan Strata-1 Program
Studi Akuntansi atas nama :

Nama : TITA HUSNUL KHOLIFAH


NIM : 16230044
Konsentrasi : AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Judul Skripsi : PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN
KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PADA PEMERINTAH KOTA PADANG

Telah diuji pada


Hari Kamis Tanggal 10 Juni 2020
Di Kampus STIE “KBP”

Tim Penguji

Ketua Penguji I

Dewi Zulvia, SE, MM Febryandhie Ananda, SE. M.Si


NIDN. 1031018801 NIDN. 1023028303

Penguji II

Gina Septiana, SE, M.Si


NIDN.1029098804

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah atas segala nikmat iman, islam, kesehatan,

kesempatan serta kekuatan yang telah Allah SWT berikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam untuk tuntunan dan suri

tauladan yakninya baginda Rasulullah SAW yang senantiasa menjunjung tinggi

nilai-nilai Islam yang sampai saat ini dapat dinikmati oleh seluruh manusia di

seluruh penjuru dunia. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil judul

“Pengaruh Pengendalian Internal dan Kualitas Sumber Daya Manusia

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk dapat menyelesaikan Program Studi Strata 1 (S-1) pada Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi “Keuangan Perbankan dan Pembangunan” atau STIE “KBP”

Padang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, karena adanya keterbatasan

kemampuan, pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Ungkapan

terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Aminar Sutra Dewi, SE, M.Si selaku ketua STIE “KBP” Padang yang

telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis sehingga

studinya dapat berjalan dengan lancar.

2. Bapak Maizul Rahnuzal, SE, MSc, selaku wakil ketua STIE “KBP” Padang.

iv
3. Bapak Muhammad Rivandi, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Keuangan, Perbankan dan

Pembangunan” Padang.

4. Ibu Dewi Zulvia, SE, MM selaku Dosen Pembimbing penulis, yang telah

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dari awal proposal sampai

saat sekarang ini.

5. Ibu Dewi Zulvia, SE, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Teman-teman yang membantu dan memberi semangat dalam proses

pembuatan skripsi.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa “tak ada gading yang tak retak” dan

penulis meminta maaf jika dalam penulisan ini masih terdapat ketidak

sempurnaan dan kekurangan. Penulis membuka diri untuk menerima kritikan dan

saran sebagai masukan yang dapat membangun bagi penulis sendiri.

Padang, 10 Juni 2020

Tita Husnul Kholifah


Nim : 16230044

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI......................................................................i
PERNYATAAN ORISINILITAS ..........................................................................ii
BERITA ACARA SIDANG SKRIPSI...................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................7
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................7
1.5 Sistem Penulisan........................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................9
2.1 Landasan Teori........................................................................................10
2.1.1 Agency Theory.................................................................................10
2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan.............................................................10
2.1.3 Sistem Pengendalian Internal...........................................................14
2.1.4 Kualitas Sumber Daya Manusia.......................................................18
2.2 Pengembangan Hipotesis........................................................................21
2.2.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan
Keuangan........................................................................................................21
2.2.2 Pengaruh Kualitas SDM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.....22
2.3 Kerangka Konseptual..............................................................................25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................25
3.1 Jenis penelitian........................................................................................25
3.2 Jenis dan Sumber Data............................................................................26
3.2.1 Jenis Data.........................................................................................26
3.2.2 Sumber Data.....................................................................................26
3.3 Populasi dan Sampel...............................................................................26
3.3.1 Populasi............................................................................................26

vi
3.3.2 Sampel..............................................................................................27
3.5 Teknik Pengumpulan Data......................................................................32
3.6 Definisi Operasional Variabel.................................................................33
3.7 Teknik analisis data.................................................................................36
3.7.1 Uji Instrumen Penelitian..................................................................36
3.7.2 Uji Asumsi Klasik............................................................................37
3.7.3 Uji Hipotesis....................................................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................40
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................40
4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............43
4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan....43
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur...................................44
4.2 Hasil Penelitian........................................................................................44
4.2.1 Uji validitas dan realibilitas.............................................................44
4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik.................................................................48
4.2.3 Model Analisis Regresi Linear Berganda........................................51
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................55
BAB V PENUTUP.................................................................................................58
5.1 Kesimpulan..............................................................................................58
5.2 Saran........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Instansi Pemerintah Kota Padang ……………….………………........28

Tabel 3.2 Skala Likert ............................…………...…………............................32

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel ….……………….………………........34

Tabel 4.1 Pembagian Kuesioner.................. ……………….………………........41

Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden............ ……………….………………........44

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden... ……………….………………........44

Tabel 4.4 Umur Responden………………. ……………….………………........45

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal... …………….………........45

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kualitas Sumber Daya Manusia ………….……...47

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kualitas Laporan Keuangan …………….…….....49

Tabel 4.8 Hasil Uji Reabilitas Pengendalian Internal ……………….….…........51

Tabel 4.9 Hasil Uji Reabilitas Kualitas Sumber Daya Manusia ………..…........51

Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas Kualitas Laporan Keuangan ……………..........51

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas…………… ……………….……………..........54

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas……………………….………………......55

Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………….………………..........56

Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda…………….…………….............58

Tabel 4.15 Hasil Uji T……………………. ..…………….………………..........59

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2)…………….…........................61

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……….……………………............................25

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas……….……………………..............................53

Gambar 4.2 Grafik Scatteplot………….……………………...............................56

ix
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Kuesioner

2. Lampiran 2 Tabulasi Data

3. Lampiran 4 Form Bimbingan

4. Lampiran 5 Hasil Plagiat

5. Lampiran 6 Curriculum Vitae

x
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Dewi Zulvia1), Tita Husnul Kholifah2),


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
dewizulvia@akbpstie.ac.id
titahusnulkholifah@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine the effect of internal control systems and
the quality of human resources on the quality of financial statements. The sample
in this study were all employees of the finance department who worked in Padang
City Government Agencies as many as 142 respondents. The type of data in this
study is a cross section. The data collection technique in this study is the
technique of collecting questionnaire methods. The application used to process
data in research is SPSS version 23. The results show that the internal control
system has a positive effect on the quality of financial statements and the quality
of human resources has a positive effect on the financial quality of this statement
as evidenced by the results of the t test with a significance level of less than 0,05.

Keywords: The Effect Of Internal Control, Quality Of Human Resources, Quality


Of Financial Statements

xi
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

Dewi Zulvia1), Tita Husnul Kholifah2),


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP
dewizulvia@akbpstie.ac.id
titahusnulkholifah@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sistem pengendalian
internal dan kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua karyawan bagian keuangan yang
bekerja di Instansi Pemerintah Kota Padang sebanyak 142 responden. Jenis data
dalam penelitian ini adalah cross section. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah teknik pengumpulan metode kuesioner. Aplikasi yang
digunakan untuk memproses data dalam penelitian adalah SPSS versi 23. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal memiliki efek positif
pada kualitas laporan keuangan dan kualitas manusia sumber daya manusia
berpengaruh positif pada kualitas keuangan pernyataan ini dibuktikan dengan
hasil uji t dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05.

Kata Kunci: Sistem Pengendalian Internal, Kualitas Sumber Daya Manusia,


Kualitas Laporan Keuangan

xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem pengukuran kinerja pemerintah pusat dan daerah telah

ditetapkan sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 7 tahun

1999. Namun, berbagai masalah masih ada pada implementasi SAKIP hingga

tahun 2013. Dari sudut pandang teoritis, kelahiran urutan presiden dari 7 Juli

1999 ialah upaya untuk meniru perilaku pemerintah Indonesia terhadap

pemerintah lain dalam berupa imitasi isomorfik atau lebih maju dalam

administrasi publik. Isomorfisma replika atau imitasi dapat menyebabkan

masalah. Dengan kata lain, mereka cenderung terbatas pada ritual formal dan

terbatas pada pelaksanaan mekanisme kerja yang tidak material besar.

Semakin meningkatkan kemungkinan bahwa instansi tidak akan

mengabaikan aspek efisiensi. Hal ini membuktikan bahwa niat untuk

memakai sistem pengukuran kinerja diatur oleh tekanan eksternal

(dimorfisme paksa) sesuai dengan aturan standar formal, tanpa memajukan

sistem pengukuran kinerja normatif. Masalah sistem penilaian kinerja aplikasi

juga bermula melalui fakta bahwa kemampuan sistem pengukuran kinerja

untuk meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas dalam kinerja

lembaga masih dibahas atau dipertanyakan. Masalah penerapan sistem

akuntabilitas kinerja dapat terjadi berasal dari tahap pengembangan, serta

pada tahap menggunakan hasil penerapan sistem pengukuran kinerja.

Faktor lain untuk terjadinya masalah adalah keinginan dari manajer

atau pemimpin bahwa motif untuk mengukur kinerja yang di laksanakan oleh

banyak instansi pemerintah juga bukan untuk akuntabilitas publik tetapi

sesuai dengan peraturan pemerintah pusat dan kepentingan parlemen.

1
Diketahui di lapangan bahwa latar belakang pendidikan sumber daya manusia

instansi pemerintah tidak seluruhnya dari pendidikan akuntansi dan juga

Pengendalian internal sangat penting bagi suatu organisasi, termasuk

pemerintah daerah dalam mengkoordinasikan dan mengawasi terjadinya

kecurangan (Sofyani & Akbar, 2013).

Menurut Perpres Nomor 29 tahun 2014, kinerja lembaga instansi adalah

hasil dari pelaksanaan program / kegiatan sesuai dengan arah yang telah

ditetapkan terkait dengan penggunaan dana publik. Kinerja dapat ditingkatkan

oleh instansi pemerintah membangun sistem akuntabilitas kinerja merupakan

serangkaian kegiatan yang sistematis, alat dan mekanisme untuk menunjukkan

dan meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Sistem ini mengeluarkan

informasi yang berkaitan dengan keberhasilan / kegagalan tujuan organisasi

dan membantu memetakan kelemahan organisasi untuk menetapkan tindakan

yang benar diselesaikan (Mariandini, Irianto, & Nurholis, 2018).

Transparansi dan akuntabilitas pada pengelolaan keuangan publik untuk

mewujudkannya upaya kongkrintnya untuk menyediakan laporan

pertanggungjawaban finansial pemerintah, dapat terlihat konsisten, bisa

diandalkan dan tersusun sesusai dengan standar akuntansi pemerintah yang

berlaku lalu dapat diterima dengan terbuka dimana itu telah memenuhi.

Mengenai Keuangan Negara, yang mengharuskan dalam isi dan bentuk

laporan pertanggungjawaban atas penerapan APBN/APBD ditata beserta

laporan yang dihasilkan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan yang

berlaku, hal tersebut telah diatur dalam Peraturan undang- undang Negara

Indonesia Nomor 17 tahun 2010 (Aditya & Surjono, 2018).

2
Akuntansi dasar dijalakan dalam menyediakan dan mengelola laporan

keuangan pemerintah ialah standar akuntansi pemerintah Dengan demikian,

mengenai pemberian keuntungan yang lebih baik kepada pengguna laporan

keuangan pemerintah dan pengguna laporan keuangan pemerintah diatur

dalam Permendagri No. 64 tahun 2013. Meningkatkan kualitas laporan

keuangan pemerintah Indonesia sesuai dengan SAP adalah persyaratan yang

kuat (Nadir, 2017).

Laporan disusun pada posisi keuangan dan transaksi dilakukan suatu

entitas pelaporan merupakan laporan keuangan. Secara umum, laporan

keuangan target memberikan informasi tentang realisasi anggaran, arus kas,

kinerja keuangan dan posisi keuangan dalam sentitas pemberitaan yang akan

menguntungkan para pemangku kepentingan untuk mengevaluasi serta

membuat ketentuan pengalokasian sumber daya. Secara khususnya bertujuan

sebagai pelaporan keuangan pemerintah. Agar mengarahkan akuntabilitas

entitas pelaporan dalam sumber daya yang terpercaya dan juga menghasilkan

informasi yang bermakna untuk pengambilan keputusan (Aditya & Surjono,

2018).

Menurut penelitian Nadir (2017) mengatakan laporan keuangan yang

berkualitas yang telah dijelaskan dalam karakteristik kualitatif laporan

keuangan pada kerangka konseptual akuntansi pemerintahan - hukum

Indonesia 71 tahun 2010. Langkah-langkah normatif yang perlu diwujudkan

dalam informasi akuntansi agar tujuan dapat tercapai. Karakter menjadi acuan

normatif yang diperlukan untuk memenuhi laporan kualitas yang memuaskan

3
pemerintah keuangan yang handal, relevan, sebanding dan dapat dimengerti

bahwa karakteristik kualitatif dari laporan keuangan.

Menurut Taman (2017) kualitas laporan keuangan dapat berbagi manfaat

dalam mengambil kebijakan pemerintah di masa depan. Dalam sebuah

organisasi manajemen apapun memerlukan informasi yang berbeda sesuai

dengan tanggung jawab dan wewenang. Semakin tinggi keakuratan informasi

keuangan yang diperlukan tergantung pada tingkat tinggi manajemen.

Menurut Trisnawati (2018) yang mengacu pada laporan keuangan juga

dapat dikatakan relevan, jika informasi tersebut dalam laporan dapat

mempengaruhi keputusan untuk pihak yang berkepentingan. Diharapkan

untuk memberikan estimasi di masa depan dan juga dapat memprediksi

peristiwa masa lalu atau sekarang karena informasi laporan keuangan. Dimana

harus disajikan dalam waktu sehingga dapat berarti untuk penarikan

kesimpulan serta informasi harus lengkap dan rinci terdapat dalam laporan

keuangan. Jika informasi dalam laporan bebas dari kesalahan materi,

informasi yang disajikan dengan jujur dan dapat diverifikasi adalah laporan

keuangan yang dikatakan andal. Informasi yang terkandung dalam laporan

keuangan berguna jika dapat dipahami oleh semua pihak yang menggunakan

laporan keuangan, laporan keuangan dikatakan dapat dipahami.

Menurut Eveline (2016) Laporan keuangan disajikan dalam proses yang

didasarkan pada pendapatan dan proses output yang baik sehingga merupakan

salah satu faktor yang mendukung kualitas laporan keuangan yang baik dalam

sistem informasi akuntansi. Sebagai dasar dari sistem pelaporan keuangan

yang baik yang tiga aspek ini harus terpadu dan saling berhubungan. Suatu

4
satuan atau sistem dari suatu organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam

penyelesaian informasi keuangan tidak lain untuk membantu manajemen

dalam penarikan keputusan adalah sistem informasi akuntansi.

Trisnawati (2018) menyatakan bahwa pada suatu wadah untuk entitas

pemerintah daerah yang dalam hal ini adanya pemberian tanggung jawab

kepada publik. Adanya tujuan dan menyajikan laporan yang berkualitas

merupakan bentuk tanggung jawab utama dari kekuatan yang telah diberikan

oleh organisasi sektor publik.

Kedua variabel umumnya memiliki efek yang sama, yaitu efek yang

signifikan dari beberapa temuan penelitian sebelumnya . Pengaruh sistem

pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan sesuai dengan

dijelaskan beberapa penelitian seperti:

Eveline (2016) Hal utama untuk menghasilkan laporan yang berkualitas

yang tidak dapat diabaikan yaitu memiliki sistem pengendalian internal

pemerintah. Sebuah cara mengarahkan, mengawasi dan menilai sistem

pengendalian internal sumber daya ini selanjutnya dikenal dengan SPIP. Juga

memiliki peran penting dalam memegang pencegahan dan awal penghindaran

pendeteksian penggelapan secara dini. Manajemen secara terbuka bertujuan

untuk menyusun dan menerapkan pengendalian internal untuk melaksanakan

laporan keuangan yang andal. Inspektorat sebagai aparat pengawasan internal

yang melakukan fungsi audit, evaluasi, review, pengamatan tentang penerapan

tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memiliki kepercayaan yang

memadai bahwa kegiatan organisasi sudah terlaksanakan sebanding dengan

5
ketetapan serta memberikan masukan untuk perbaikannya adalah peran

internal auditor.

Trisnawati (2018) Sistem Pengendalian Intern merupakan tindakan yang

dilakukan pada keuangan dan non- keuangan untuk memastikan perlindungan

atas aset, deteksi dan pencegahan penipuan, memenuhi persyaratan dan

prosedur kebijakan internal control dan akurasi kelengkapan data. Jika suatu

entitas telah menetapkan pengendalian intern dengan baik maka semua

operasi, sumber daya fisik, dan data akan dimonitor serta berada di bawah

kendali, tujuan akan tercapai, risiko menjadi kecil, dan informasi yang

dihasilkan akan lebih berkualitas. Tidak tercapianya pengendalian intern yang

baik akan menyebabkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan perintah

daerah buruk

Selanjutnya kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan

keuangan dari beberapa penelitian: Menurut (Taman, 2017) bahwa dalam

pengolahan dan penyajian informasi keuangan sehingga laporan ditata tepat

waktu dikarenakan kualitas sumber daya manusia sangat penting. Bukan

hanya dari sumber daya manusia yang kompeten saja tetapi aplikasi

pemerintah standar akuntansi juga memiliki pengaruh pada kualitas laporan

keuangan.

Kualitas SDM adalah elemen yang sangat penting jadi sebab itu kualitas

SDM harus selalu dipastikan pengelolaannya dilakukan dengan baik agar

memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian tujuan

organisasi Pemerintah Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa dalam

6
menyusun laporan keuangan telah menyusunya sesuai dengan peraturan yang

berlaku dan perundang-undangan yang berlaku serta disajikan secara andal

dan tepat waktu. Ini membuktikan bahwa semakin baik kualitas SDM yang

dimiliki oleh suatu OPD maka akan semakin baik pula kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah yang dihasilkan (Trisnawati, 2018)

Berdasarkan teori dan didukung oleh penelitian sebelumnya, jadi saya

tertarik untuk mengambil judul "Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan

Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan".

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan instansi pemerintah di Kota Padang?

2 Apakah kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan instansi pemerintah di kota Padang?

1.3 Tujuan Masalah


1 Mengetahui pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas

laporan keuangan?

2 Mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas

laporan keuangan ?

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, yaitu:

1. Bagi Akademisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan serta

pengetahuan tentang Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Kualitas

Sumber Daya Manusia Laporan Kualitas Keuangan.

7
2. Bagi Peneliti Lainnya

Sebagai bahan referensi literatur dan data tambahan bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian di bidang kajian ini.

1.5 Sistem Penulisan


Sistematika penulisan ini disajikan untuk memberikan gambaran isi

peneltian. Adapun sistematika pembahasan yang terdapat dalam peneltian

terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, dan BAB V, yaitu sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

dan sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan tentang landasan teori, tujuan empiris,

pengembangan hipotesis, dan kerangka konseptual.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, responden, jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisi tentang pokok kesimpulan dan saran yang perlu

disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelit

8
BAB II
LANDASAN TEORI
1

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Agency Theory

Bagian dari teori keagenan merupakan Grand teori yang mendasari

penelitian ini. Menggambarkan keadaan situasi yang tidak ada motivasi

untuk tujuan induvidu manajemen, tetapi lebih fokus pada target utama

yang merupakan kepentingan organisasi. Ini menunjukkan bahwa teori

tersebut telah digunakan oleh pemerintah pusat dan daerah di sektor

publik. Di sisi lain penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat

perannya dalam bukti empiris, perbandingannya dapat digunakan

sebagai perbaikan dan peningkatan penelitian yang telah dilakukan oleh

para peneliti sebelumnya. Penelitian ini didasarkan pada agency teori

untuk membangun hubungan antara Pemerintah dan rakyat sebagai

agen, kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban di masa

sekarang dan menyatakan semua kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah untuk rakyat sebagai wali amanat (Jensen & Meckling,

1976).

2.1.2 Kualitas Laporan Keuangan

Ukuran normalatif yang dibutuhkan untuk langkah-langkah

konkret untuk memperbarui akuntansi sehingga dapat memenuhi

tujuannya adalah kualitas laporan keuangan. Laporan keuangan yang

disajikan oleh pemerintah jika memenuhi relevansi kerakteristik,

9
kehandalan, dan dapat dipahami dianggap berkualitas tinggi.

perbandingannya dapat digunakan sebagai perbaikan dan peningkatan

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu (Sukiati &

Pertami, 2017).

Menurut Defitri (2018) Laporan keuangan meliputi laporan tentang

posisi keuangan yang dilakukan oleh entitas pelaporan, transaksi (PP

nomor 71, 2010). Kualitas dapat dinilai oleh tingkat keuntungan

karakteristik kualitatif pelaporan keuangan, harus diisi sehingga dapat

dievaluasi sebagai kualitas pelaporan keuangan. Karakteristik kualitatif

laporan keuangan (UU No.17 tahun 2003) adalah sebagai berikut.

1. Relevan
Dengan adanya laporan keuangan yaitu untuk

mengevaluasi peristiwa dimasa lampau atau keadaan sekarang,

hal ini dapat mempengaruhi informasi dan keputusan tentang

penggunaan laporan keuangan yang relevan.

2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan yang tidak

menyesatkan dan juga kesalahan material. Semua kebenaran

dapat disajikan dengan jujur juga bisa diverifikasi. informasi

yang relevan tapi mungkin jika sifat dan presentasi tidak bisa

dipercaya, penggunaan informasi tersebut mungkin

menyebabkan berpotensi menyesatkan.

3. Dapat dibandingkan
Pernyataan keuangan yang disediakan yang dapat

dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan lebih berguna

10
juga perbandingan dapat dilakukan di dalam dan di luar.

Apabila ingin mengaplikasikan kebijakan akuntansi yang sama

setiap tahun maka bisa melakukan perbandingan dibagian

dalam. Perubahan ini diungkapkan selama periode ini

perubahan jika pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi

yang lebih unggul kebijakan akuntansi yang saat ini diterapkan.

4. Dapat dipahami
Dalam hal ini informasi yang disajikan pada laporan

keuangan dapat dipahami pengguna. Oleh karena itu, pengguna

tidak hanya pengetahuan tentang kegiatan entitas pelapor

adalah lingkungan yang memadai dan operasi untuk

menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan

keuangan. Laporan keuangan diperlukan karena adanya nilai-

nilai serta informasi yang berkualitas dan berguna dalam

pengambilan keputusan bagi pemakainya. Laporan keuangan

yang berkualitas, pada awal bidang ini, ada tanggung jawab

atas dasar kewenangan yang dilimpahkan kepadanya dalam

praktek tanggung jawab manajemen organisasi.

Menurut Rahmadani & Adriansyah (2018) sifat laporan keuangan

sebagai hasil dari proses akuntansi yang dilakukan oleh sebuah

organisasi yang digunakan untuk berkomunikasi data keuangan kepada

pihak-pihak yang tertarik untuk pertimbangan dalam pengambilan

keputusan, maka laporan keuangan yang dihasilkan harus memenuhi

syarat kualitas yang baik.Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

mendefinisikan "Laporan Keuangan adalah laporan terstruktur

11
mengenai posisi keuangan dan transaksi yang dilakukan oleh suatu

entitas pelaporan. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010" Karakteristik kualitatif dari laporan keuangan adalah

langkah standar yang terlibat dalam informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya. Adanya Empat karakteristik yaitu : relevan,

andal, bisa dibandingkan dan bisa dipahami merupakan syarat standar

laporan keuangan pemerintah untuk memenuhi kualitas yang

diinginkan..

Menurut Agustami & Suintri (2017) Tujuan laporan keuangan

ialah untuk memberikan informasi keuangan tentang perusahaan kepada

pengambil keputusan publik. Oleh karena itu, informasi yang dihasilkan

oleh laporan keuangan harus memenuhi syarat yang tidak menyebabkan

kesalahpahaman. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas

pelaporan keuangan yaitu standar yang digunakan. Hal ini didukung

oleh tujuan standar akuntansi, yaitu menghasilkan informasi keuangan

yang diharapkan menjadi jelas, konsisten, dapat diandalkan, serta dapat

dibandingkan. Untuk menilai kualitas laporan keuangan, kita dapat

melihatnya dari fitur kualitatif yang harus ada dalam laporan keuangan.

Informasi yang berkaitan dengan kualitas di mana keputusan ekonomi

dapat dipengaruhi dengan menilai peristiwa masa lalu, sekarang, atau

masa depan, dan mengkonfirmasikan atau mengoreksi hasil evaluasi

dari pengguna sebelumnya. Informasi yang terkandung kesederhanaan

kualitas harus dipahami secara langsung oleh pengguna. Untuk tujuan

ini, diasumsikan bahwa pengguna memiliki pemahaman yang memadai

12
tentang kegiatan ekonomi pengguna bisnis, akuntansi, dan kemauan

untuk mempelajari informasi dengan cermat. Informasi yang dapat

dipercaya dengan kualitas yang dapat diandalkan ketika dapat dipercaya

oleh pengguna yang secara wajar diharapkan disajikan tanpa kesalahan

serius yang mungkin menyesatkan. Oleh karena itu, pengukuran dan

penyajian dampak keuangan transaksi dan kejadian serupa lainnya

harus dilakukan secara konsisten antara perusahaan yang berbeda untuk

periode waktu yang sama.

Menurut Bondan, Ali, & Rosidi (2017) kualitas laporan

keuangan sebagai prinsip, yang ditampilkan pada karakteristik kualitatif

laporan keuangan termasuk dalam PSAK. Karakteristik kualitatif

laporan keuangan yang relevan, keandalan data mencakup kemampuan

untuk memahami dan fungsi untuk membandingkan. Kualitas laporan

keuangan, harus relevan, andal, mudah dimengerti, dan dapat

dibandingkan. Menilai peristiwa masa lalu untuk memprediksi masa

depan untuk membantu pada saat ini, hal ini terkait dengan

mengkonfirmasi atau memodifikasi hasil evaluasi terakhir, tujuan

penggunaan, yaitu dari kesalahan, dengan menyajikan informasi yang

serius dan tidak menyesatkan, perlindungan informasi keuangan yang

tinggi, dan sejauh mana memberikan semua fakta itikad baik dan

keandalan para pemegang saham. Berarti untuk memahami menetapkan

deskripsi singkat, bersama dengan istilah yang biasa digunakan,berisi

penjelasan dengan baik. Akhirnya, laporan keuangan harus sebanding

13
dengan laporan lain bahwa dibandingkan dengan tahun fiskal

sebelumnya.

2.1.3 Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian internal dalam literatur pengendalian manajemen

adalah sebuah konsep multidimensi dan telah dibahas di banyak cara.Ini

bukan prosedur atau kebijakan dijalankan pada titik tertentu dalam

waktu tertentu. Dalam bisnis pengendalian internal kegagalan

keuangan, bencana lingkungan, dan juga termasuk non-kepatuhan dan

kegagalan mekanisme melanggar aturan. Risiko ini semua berkontribusi

untuk memperkuat kompleksitas risiko untuk kelangsungan hidup

perusahaan dalam kemajuan teknologi, akselerasi tinggi dalam laju

bisnis. Kasus sistem pengendalian internal yang baik mencegah

pengembangan pendanaan buruk, tidak hanya menguntungkan jaringan

sementara mendeteksi kesalahan dan penyimpangan dalam bisnis.

Organisasi juga mengakui pentingnya sistem pengendalian

internal dan manajemen risiko internal yang bila dilihat sebagai alat

yang berguna dalam mempertahankan kinerja tujuan bisnis secara

keseluruhan untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Sistem

pengendalian internal, memainkan peran penting dalam melaksanakan

audit internal auditor internal, yang dapat dianggap sebagai ahli dalam

manajemen bisnis. Oleh karena itu, komponen integral dari struktur

pemerintahan secara keseluruhan organisasi yang dimaksudkan untuk

14
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan dengan mempromosikan

transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan bagi seluruh

pemangku kepentingan. Dalam peran pengendalian internal sektor

organisasi publik serta mendorong akuntabilitas para pengambil

keputusan untuk mendukung pengembangan sistem. Namun, sistem ini,

gagal membangun keandalan, dalam menjaga akuntabilitas sektor

publik karena dapat membahayakan organisasi dalam banyak hal. Juga

penekanan pada akuntabilitas dari sistem pengendalian internal dan

sebab itu praktek di sektor publik, tampaknya menjadi penting pada

setiap tahap untuk meningkatkan akuntabilitas dalam organisasi sektor

publik (Aziz. Rahman, Alam, & Said, 2015).

Menurut Yurniwat & Rizaldi (2015) lingkungan pengendalian

ialah dasar dari sistem secara keseluruhan pengendalian internal.

Dengan menetapkan lingkungan pengendalian, karena semua orang

dalam organisasi dapat dipengaruhi untuk memiliki pengakuan

pentingnya kontrol. Inti dari pengendalian internal yang efektif adalah

perangkat lunak kontrol yang berhubungan dengan manusia, telah

ditetapkan oleh manajemen puncak. Untuk menciptakan kontrol yang

efektif maka harus adanya peran yang paling penting untuk dimainkan

oleh manajemen puncak. Manajemen puncak jika kontrol tersebut

dianggap sangat penting, orang lain dalam organisasi mungkin

merasakan hal yang sama. Tetapi tidak hanya tanggung jawab yang

dikontrol oleh manajemen puncak, tapi juga membutuhkan semua

anggota dalam organisasi. Dalam pembangunan lingkungan

15
pengendalian internal dikatakan bahwa instansi pemerintah dalam

menciptakan keadaan yang mempengaruhi efektivitas pengendalian

internal adalah suatu kasus di Indonesia mengenai sistem pengendalian

internal pemerintah (SPIP). Pengendalian lingkungan merupakan

elemen kunci yang mempengaruhi unsur-unsur lain dalam SPIP

tersebut. Lingkungan pengendalian yang buruk, telah memberikan

kontribusi besar terhadap ketidakefiktifan elemen SPIP.

Menurut Dandago (2015) pengendalian internal adalah

pendorong utama kinerja mesin. unsur pengendalian internal yang

mencerminkan titik kontrol dalam modus manajemen operasi. Hal ini

dalam rangka untuk merencanakan penyesuaian untuk mengatur diri

sendiri didukung oleh struktur dan proses bisnis organisasi secara

efektif. Namun literature membahas di sektor publik ditemukan

kekurangan pada sistem pengendalian internal. Sebagai contoh,

perhatikan evaluasi internal dari praktek audit kinerja dalam keuangan

pemerintah audit internal yang kuat antara praktek kinerja terkait

keuangan. Agar dapat mencapai tujuan dari memonitor akuntabilitas

publik maka harus ada tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan

pengendalian internal yang efisien dan tetap dijalurnya. Karna dapat

dilihat bahwa tidak adanya sistem pengendalian internal yang efektif

pada proyek-proyek sektor publik. Namun, ini gagal untuk sektor

publik tidak ada kekhawatiran yang tidak dibayar untuk kinerja kontrol

tumpang tindih di sektor publik.

16
Menurut Zulvia (2015) pengendalian internal merupakan

kegiatan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan bisnis.

Keandalan pelaporan keuangan, efektif dan efisien serta kepatuhan

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku adalah tiga hal yang

manajemen atau karyawan rancang untuk memberikan keyakinan yang

memadai dalam pencapaian tujuan dan juga dapat dilihat bahwa dunia

bisnis telah meningkatkan memperhatikan pengendalian internal adalah

proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris.

Pengendalian internal secara teknis dan rutinitas yang membantu

melindungi aset organisasi dan integritas catatan akuntansi dan untuk

mendorong operasi yang efisien dan efektif sesuai dengan peraturan.

Pengendalian internal berarti proses dirancang, diterapkan dan dipelihara

oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas tata kelola. Jauh dari

kondisi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi merupakan kelemahan

pada pengendalian internal yang sangat signifikan dalam hasil laporan

keuangan. Perlu adanya keyakinan yang memadai dalam mencapai dari

entitas yang berhubungan dengan keandalan pelaporan keuangan,

efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum yang

berlaku dan peraturan. Pengendalian internal sangat penting bagi suatu

organisasi, termasuk pemerintah daerah dalam mengkoordinasikan dan

mengawasi terjadinya kecurangan (Shalsadila & Rino, 2019)

2.1.4 Kualitas Sumber Daya Manusia

Menurut Sukiati & Pertami (2017)keahlian dalam sumber daya

manusia untuk memenuhi tanggung jawab mencapai visi, misi dan tujuan

17
yang menjadi pilar utama dari SDM merupakan suatu tujuan dari

organisasi. dan tugas yang diberikan pengalaman yang tepat dan pelatihan.

Sebuah organisasi yang bertujuan untuk mencapai visi, misi dan tujuan

akan menjadi pilar utama sumber daya manusia. Penting untuk mengikuti

sumber daya manusia sementara mengelola keuangan dalam proses

akuntansi, dan aturan yang ditetapkan dalam aturan keuangan. Jika

memungkinkan, sumber daya manusia dapat dimanfaatkan secara optimal

untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang

dapat dimanfaatkan secara optimal, dapat berkontribusi untuk mencapai

tujuan organisasi. Manajemen keuangan yang baik membutuhkan bisnis

untuk memiliki sumber daya manusia yang baik didukung oleh akuntansi

latar belakang pendidikan.Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia

diperlukan untuk mendapatkan kualitas informasi pelaporan keuangan.

Menurut Riawan (2017) Penilai yang sangat penting dari

efektivitas kegiatan yang sedang berlangsung dalam organisasi merupakan

kualitas sumber daya manusianya. Manajemen keuangan yang baik

memperhatikan kualitas sumber daya manusia didukung oleh pendidikan,

sering dididik dan dilatih, dan harus memiliki pengalaman keuangan.

Sumber daya manusia yang tepat yang akan menjadi aset berharga dalam

suatu organisasi. Dimana catatan berikutnya adalah visi, misi, strategi dan

persyaratan, itu adalah salah satu hal pertama dalam menilai suatu

organisasi yang harus diperhatikan. Bahwa modal manusia (pendidikan,

pengalaman, keterampilan, kreativitas) dapat memiliki dampak positif

yang signifikan pada kinerja keuangan lembaga keuangan mikro.

18
Menurut Karendra (2016) sumber daya manusia yang kecerdasan

emosional, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan dan satu-

satunya sumber daya yang memiliki kekuatan dan niat. Sumber daya

manusia merupakan salah satu sumber daya yang paling penting dari

perusahaan. Hal ini sangat penting karena sumber daya manusia dapat

membuat konsep, mengorganisir dan mengendalikan sumber daya lainnya.

Sumber daya manusia harus berasal dari orang- orang yang dapat

dimanfaatkan oleh organisasi.

Sederhananya sumber daya manusia (SDM) kekuasaan yang

berasal dari manusia, bisa disebut oleh tenaga kerja kekuasaan atau

kekuatan atau istilah kekuatan personil yang berasal dari manusia. Sumber

daya manusia berperan aktif dalam proses organisasi untuk mengambil

keputusan itulah alasan dasar bahwa sumber daya manusia dibutuhkan di

dalam organisasi. Sumber daya manusia organisasi untuk memenuhi

bahwa pengetahuan fitur, tanggung jawab, dan wewenang anggota

memiliki pengetahuan yang diperlukan. Sehubungan dengan pemenuhan

tugas mereka, untuk melakukan tugas-tugas karena mereka memiliki

keahlian, untuk menjadi produktif, inovatif dan mampu bekerja sama

dengan orang lain. Pekerjaan yang berkualitas seperti harus terlibat dalam

konteks kerja merupakan profesi seseorang. Tidak mengherankan bahwa

diharapkan kualitas sumber daya manusia ditampilkan pada profesional

yang tinggi.

Menurut Firman, (2018) dalam kegiatan mempersiapkan sumber

daya manusia memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja,

19
menyebabkan kebahagiaan diri kita sendiri dan di sekitaran

masyarakatnya. Kualiatas sumber daya manusia akan menikmati

kehidupan sosial dan ekonomi yang layak ditandai dengan kesehatan,

solidaritas dan kepuasan dan mendapatkan penghasilan yang layak yang

menentukan hasil kebahagiaan yang dia temukan. Kualitas sumber daya

manusia merupakan penentu keberhasilan untuk mencapai kemakmuran

dan hidup bahagia di era pasar tunggal ASEAN. Kemampuan daya saing

harus ditingkatkan dalam rangka agar dapat mengambil manfaat dari

perkembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas kerja. Dalam

rangka meningkatkan keterampilan kepemimpinan, berbicara di depan

umum, bahasa asing, berbagai kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang

untuk situasi masyarakat internasional, termasuk kemampuan untuk

merancang proyek, negosiasi, mediasi, jaringan, dan profesionalisme. Ini

membantu beradaptasi dengan lingkungan untuk mempelajari

keterampilan. Untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita kapasitas

diharapkan dari keragaman Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat membuat

persepsi yang berbeda dari pasar tunggal ASEAN.

2.2 Pengembangan Hipotesis


2.2

2.2

2.2.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas

Laporan Keuangan.

Penelitian sebelumnya Eveline (2016) Pengolahan sesuai

dengan kebutuhan dan situasi pengendalian internal yang baik

20
menghidupkan semangat organisasi untuk melanjutkan upaya

mempertahankan kualitas laporan keuangan. Organisasi yang

menyediakan pelatihan, dan pengajaran yang berkaitan dengan

keterampilan akuntansi ialah cara untuk meningkatkan potensi sumber

daya manusia. Pengendalian internal yang terintegrasi dari unit ke

delegasi dapat membuat laporan keuangan yang berkualitas sesuai

dengan harapan organisasi. Hal ini juga terbukti dari penelitian

(Trisnawati, 2018) bahwa sistem pengendalian internal memiliki efek

positif pada kualitas pelaporan keuangan. Semakin baik laporan

keuangan organisasi menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal

yang di miliki organisasi tersebut semakin baik.

Menurut Aditya & Surjono (2018) Untuk membuat laporan

keuangan untuk pemerintah, harus melalui proses dan fase diatur oleh

sistem akuntansi pemerintah. Pengelolaan keuangan daerah harus

didasarkan pada tata kelola yang baik. Dengan kata lain, manajemen

keuangan dilakukan secara transparan serta dapat dipertanggung

jawaban. Hal ini dapat dilakukan jika pemerintah daerah dapat

membangun, mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian

internal yang sesuai. Berdasarkan hasil survei, sistem pengendalian

internal di bidang kualitas pelaporan keuangan memiliki dampak sangat

postif terhadap kaualitas laporan keuangan dari hasil yang dapat

disimpulkan tersebut.

Menurut Nunung Suhaeti, Suhendar (2015) Sebuah proses

integral dalam kepemimpinan dan perilaku yang berkelanjutan dan

21
kegiatan dari seluruh karyawan hak untuk memberikan kredibilitas

untuk mencapai tujuan organisasi melalui efektif dan efisien antara

sistem pengendalian internal dan kualitas pelaporan keuangan memiliki

adanya dampak pada penelitian ini. Jadi memiliki dampak positif yang

besar pada kualitas laporan keuangan,

H1: Sistem Pengendalian Internal Berpengaruh Positif Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan.

2.2.2 Pengaruh Kualitas SDM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Menurut Trisnawati (2018) Kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah sangat dipengaruhi oleh kualitas SDM yang dimiliki.

Semakin tinggi kualitas pelaporan keuangan oleh pemerintah daerah

maka semakin baik kualitas sumber daya manusia. Penelitian

menunjukkan kualitas sumber daya manusia memiliki dampak positif

pada kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, dalam survei ini

kualitas sumber daya manusia mempengaruhi kualitas pelaporan

keuangan. Memiliki dampak sangat positif terhadap kualitas laporan

keuangan dari hasil yang dapat disimpulkan tersebut.

Menurut Taman (2017) Kualitas sumber daya manusia ialah

kemampuan karyawan untuk berurusan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan pekerjaan mereka

sehingga mereka dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan. Dalam

menyelesaikan pekerjaan mereka secara efisien dan efektif juga

mendukung ketepatan waktu pelaporan keuangan membutuhkan

22
sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi kualitas sumber daya manusia, semakin tinggi kualitas

pelaporan keuangan. Memiliki dampak sangat postif terhadap kualitas

laporan keuangan dari hasil yang dapat disimpulkan tersebut.

Menurut Eveline (2016) sumber daya manusia dengan

keterampilan akuntansi yang baik dalam menguasai proses penyusunan

laporan keuangan sampai publikasi. Oleh karena itu, SDM dapat

mengontrol proses dan menjaga proses sesuai dengan aturan. Hal ini

memungkinkan SDM untuk melakukan kontrol internal dalam

persiapan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Tidak

memiliki dampak postif terhadap kualitas laporan keuangan dari hasil

yang dapat disimpulkan tersebut Artinya, mereka benar-benar dapat

melatih sumber daya manusia yang kurang mampu dan mengawasi

pelaksanaan laporan keuangan. Kualitas sumber daya manusia telah

terbukti tidak mempengaruhi kualitas laporan keuangan,

Menurut Nadir (2017) Bahwa menunjukkan alat manajemen

keuangan tidak dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas

tinggi sesuai dengan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual di

sebabkan kurangnya kualitas SDM yang dimiliki. Namun, dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan laporan keuangan yang

disusun tidak dapat dipisahkan dari proses bantuan dan penggunaan

konsultan. Penggunaan staf dan konsultan dalam proses bantuan dalam

persiapan dan penyajian laporan keuangan adalah mungkin untuk

membantu dalam pengelolaan keuangan personil memahami standar

23
akuntansi akrual. Namun tidak memiliki dampak positif terhadap

kualitas laporan keuangan dari hasil yang dapat disimpulkan tersebut.

Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Wahyuni

(2018) yang menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia

mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan.

Semakin baik kualitas sumber daya manusia, semakin baik

kualitas laporan keuangan, dan rendahnya kualitas sumber daya

manusia yang tersedia, semakin rendah kualitas laporan keuangan

dihasilkan.

H2: Kualitas SDM Sistem Berpengaruh Positif Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan.

1.1

1.2

2.2

2.3 Kerangka Konseptual


H1
SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL +

KUALITAS
LAPORAN
H2
KUALITAS SUMBER KEUANGAN
DAYA MANUSIA
+

24
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Didasarkan pada filsafat metode penelitian berbasis positivisme

digunakan untuk mencari populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis analisis data bersifat kuantitatif /

statistik, dengan tujuan menggambarkan dan pengujian hipotesis diberikan

merupakan metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini (Sugiyono,

2017). Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dapat dijelaskan dengan

angka dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus tertentu serta di

dasarkan atas perhitungan persentase dan perhitungan statistik lainnya.

Penelitian ini juga menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan

program SPSS 23 software.

25
3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Data Cross Section yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini. Data yang survei Cross Section di mana data dikumpulkan tidak

lebih dari sekali dalam periode perhitungan harian / mingguan /

bulanan untuk menjawab pertanyaan dari survei. Kuesioner adalah

teknik pengumpulan data memberikan seperangkat pernyataan atau

pertayaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2017).

3.2.2 Sumber Data

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam mengolah

data menggunakan data primer dimana data yang diperoleh secara

langsung melalui pembicaraan beredar daftar pernyataan (kuesioner),

yang akan diisi oleh responden dalam bentuk pertanyaan / pernyataan

mengenai pengaruh Pengendalian Internal dan Kualitas Sumber Daya

Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Jadi jawaban

responden terhadap kuesioner dalam penelitian ini merupakan data

primer.

3.3 Populasi dan Sampel


3.4

3.3.1 Populasi

Populasi dikatakan suatu wilayah generalisasi yang mencakup atas

objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti supaya dapat di pelajari lebih lanjut sehingga

dapat ditarik apa kesimpulannya (Sugiyono, 2017).Oleh karena itu,

26
didalam penelitian ini yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh

Pegawai bagian keuangan di Instansi Pemerintah Kota Padang

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017) Sampel ialah bagian dari banyak

karakteristik yang dimiliki oleh wilayah populasi tersebut. Seluruh

populasi tidak dapat diselidiki karena keterbatasan dana, tenaga, dan

waktu. Teknik convenience sampling yang digunakan dalam

penelitian ini dari pengambilan sampel yang digunakan . Teknik

convenience sampling adalah salah satu teknik sampling

nonprobability sampling di mana informasi yang dikumpulkan dari

anggota populasi yang bersedia memberikan informasinya.

Responden penelitian ini adalah pegawai yang memenuhi kriteria.

Kriteria yang digunakan adalah pegawai yang terlibat langsung

dengan penyusunan laporan keuangan dengan pertimbangan aparatur

yang kompenten di bidang akuntansi. Kuesioner yang akan diisi oleh

pegawai bagian keuangan pada instansi pemerintah Kota Padang.

Tabel 3.1
Instansi Pemerintah Kota Padang

27
No. Instansi Pemerintah Kota Padang Alamat

I INSPEKTORAT Jl. Prof. M. Yamin SH No. 70 Padang

II SEKRETARIAT DAERAH

1. Bagian Pemerintahan

2. Bagian Hukum

3. Bagian Kerjasama

4. Bagian Perekonomian

5. Bagian Pembangunan Bagindo Aziz Chan No.1 By Pass


6. Bagian Kesejahteraan Rakyat Aie Pacah Padang

7. Bagian Layanan Pengadaian

8. Bagian Organisasi

9. Bagian Umum

10. Bagian Humas

III SEKRETARIAT DPRD Jl. Sawahan No.50 Kecamtan Padang


Timur

IV BADAN DAERAH

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jl. Bagindo Aziz Chan By Pass


(BPKAD) Samping Balaikota Aie Pacah Padang

2. Badan Pendapatan Daerah ( BAPEDA) Jl. M Yamin, SH No.70 Padang

3. Badan Pengelolaan Keuanngan dan Aset Jl. Prof. M. Yamin SH No. 70 Padang
Daerah (BPKAD)

No. Instansi Pemerintah Kota Padang Alamat

4. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Jl. Bagindo Aziz Chan Aie Pacah
Sumber Daya Manusia Padang, Kota Tangah

V DINAS DAERAH

1. Dinas Pendidikan Jalan Bagindo Aziz Chan No. 8 Kota


Padang

2. Dinas Kesehatan Kompl. Balaikota Jl. Bagindo Aziz


Chan By Pass Km 15

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Jalan Ujung Gurun No 2 Padang

4. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Jalan Jenderal Sudirman No. 4 Kota


Permungkinan, dan Pertahanan Padang

5. Dinas Pemadam Kebakaran Jalan Rasuna Said no 56 Padang

6. Satpol PP Jalan Tan Malaka No. 3C Padang

7. Dinas Sosial Jalan Delima No. 5 Kota Padang

8. Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jl. Khatib Sulaiman No.67 Padang

9. Dinas Pemeberdayaan Perempuan, Jl. Khatib Sulaiman No. 1 Padang


Perlindungan Anak, Pengendalian
28
Penduduk, dan Keluarga Berencana

10. Dinas Pangan Jl. Plarik KM. 15 ( Belakang RS Siti


Rahma) By Pass Air Pacah Padang
3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengukur variabel adalah

kuesioner. Kuesioner penelitian ini diadopsi dari kuesioner penelitian Debi

Ayu Octarinda universitas Sumatera utara. Dan koisoner ini tediri atas

susunan kata, kategorisasi dan skala pengukuran, dan penampilan umum

kuesioner.

3.4.1 Susunan Kata

Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persepsi

responden mengenai pengaruh dari faktor pengendalian internal dan

kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas informasi laporan

keuangan basis akrual untuk kemudian diukur sehingga dapat diketahui

seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut. Instrumen penelitian ini

menggunakan tipe pertanyaan tertutup (closed question) dengan bentuk

pertanyaan yang positif (positively worded question).

Instrumen penelitian ini menggunakan form isian mengenai

identitias responden yang meliputi nama responden, jenis kelamin

responden, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja di unit kerja terakhir,

jabatan, dan asal organisasi. Kolom nama responden tidak disertakan

supaya responden termotivasi dan tidak ragu untuk memberikan persepsi

yang paling mencerminkan kondisi faktual

3.4.2 Kategorisasi dan Pengukuran

29
Pertanyaan kuesioner penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok

pertanyaan berdasarkan tiga variabel penelitian. kuesioner

menunjukkan variabel pengukuran indikator seperti yang dijelaskan

dalam definisi operasional.

Skala pengukuran untuk mengukur vaiabel-variabel yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 1-5 poin.

Pertanyaan di skala likert akan diisi oleh responden di sejumlah

kategori tertentu, sebagai berikut.

Tabel 3.2
Skala Likert

Kode Makna Jawaban Skor Jawaban

SS Sangar Setuju 5

S Setuju 4

KR Kurang Setuju 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Skala ini digunakan untuk memperoleh derajat persepsi

responden atas setiap pertanyaan yang tercermin dalam skala yang

dipilih.

1.4.3 Penampilan Umum Kuisioner

Kuesioner penelitian ini terdiri atas tiga bagian yaitu permohonan

pengisian kuesioner, formulir identitas responden, dan formulir isian

kuesioner.

1.5 Teknik Pengumpulan Data

30
Teknik pengumpulan data adalah salah satu langkah strategis yang

paling dalam penelitian, karena tujuan akhir dari penelitian ini adalah

untuk mendapatkan data. Seorang peneliti yang tidak mengetahui cara

pengumpulan data penelitian, peneliti tidak akan menerima data yang

sesuai atau data yang memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Metode dari pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini

yaitu kuesioner. Menurut (Sugiyono, 2017) atau disebut daftar pertanyaan

adalah teknik / metode pengumpulan data dilakukan melalui proses

penyusunan pertanyaan - pertanyaan yang tertutup dan juga terbuka,

dengan jawaban yang telah disediakan, yang harus diisi oleh responden

dengan memilih salah satu jawaban alternatif yang telah disediakan oleh

para peneliti. Kuesioner yang dibagikan pada penelitian ini adalah

kuesioner secara personal yaitu kuesioner yang langsung diberikan dan

langsung juga dikumpulkan oleh peneliti tersebut.

Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, efek dan persepsi

individu atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert,

variabel yang diukur digambarkan sebagai indeks variabel. Indikator ini

kemudian digunakan sebagai titik awal untuk mengedit item instrumen

yang bisa dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2017).

1.6 Definisi Operasional Variabel

31
Variabel penelitian merupakan suatu nilai seseorang, sifat /

tanda, objek atau yang telah memiliki variasi yang tertentu, yang telah

ditentukan oleh peneliti agar dipelajari secara lebih lanjut yang

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (variabel

independen) dan variabel terikat (dependent).

Tabel 3.3
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator No Item Skala
1 Kualitas Normatif ukuran 1. Memiliki 1, 2, 3 Likert
Laporan yang dibutuhkan karakteristik yang
Keuangan (Y) untuk langkah- relevan dengan
langkah konkret laporan keuangan
untuk yang mampu
memperbarui mengoreksi
akuntansi harapan masa
sehingga dapat lalu, tepat waktu
memenuhi dan menyajikan
tujuannya laporan lengkap.
adalah kualitas 2. Memiliki
laporan karakteristik yang
keuangan laporan keuangan 4, 5, 6, 7
(Sukiati & yang handal di
Pertami, 2017) mana seorang
yang jujur, bebas
dari kesalahan
material, tidak
memihak dan
dapat diuji.
3. Laporan
keuangan yang
berkualitas yang
sebanding dengan 8
laporan keuangan
tahun
sebelumnya.
4. Laporan
keuangan dapat
dipahami oleh 9
pengguna.

No Variabel Definisi Indikator No Item Skala

32
2 Pengaruh sistem Pengendalian 1. Adanya kode etik 1, 2 Likert
pengendalian internal dari dan berperilaku
internal (X1) proses yang sesuai dengan
dipengaruhi oleh kode etik di
aktivitas dewan lingkungan
komisaris, pengendalian
manajemen atau sistem.
karyawan lain 2. Mampu
yang dirancang melakukan 3, 4
untuk penilaian risiko
memberikan adalah
keyakinan menentukan
memadai untuk batas-batas dan
mencapai toleransi terhadap
tujuan-tujuan manajemen risiko
berikut tiga dalam
kelas: mengendalikan
Keandalan Inten.
pelaporan 3. kegiatan 5, 6
keuangan, pengendalian
efektivitas dan mereka didukung
efisiensi operasi oleh otorisasi dari
dan kepatuhan pihak berwenang,
terhadap hukum dan telah ada
dan peratura pembagian tugas
yang berlaku yang memadai.
(Zulvia, 2015) 4. informasi dan
komunikasi
mereka untuk 7
melaksanakan
tanggung jawab
dan
melaksanakan
penggunaan
sistem
1.
2.
3. 8
4.
5. pemantauan
mereka dari
catatan akuntansi
oleh pimpinan.
3 Kualitas Sumber Kualitas sumber 1. Mengetahui 1 Likert
Daya Manusia daya manusia peran dan dalam
(X2) dalam organisasi fungsi
adalah penilai manajemen
yang sangat keuangan.
penting dari

33
No Variabel Definisi Indikator No Item Skala
efektivitas 2. melaksanakan
kegiatan yang pekerjaan sesuai 2, 3
sedang dengan fungsi
berlangsung dan berdasarkan
dalam pedoman dalam
organisasi. proses akuntansi
(Riawan, 2017) yang ada.
3. pelatihan mereka
sehingga dapat
mendukung 4, 5, 6
kemampuan
untuk bekerja
dalam akuntansi
untuk memahami
materi dan
manajemen
keuangan fungsi.
4. Memiliki
pengalaman di
bidang akuntansi
sehingga dapat 7, 8
meminimalkan
kesalahan.

1.7 Teknik analisis data

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji validitas

Menurut Priyatno (2014)Teknik uji validitas item dengan

korelasi Pearson, yaitu dengan cara mengorelasikan skor item

dengan skor item dengan skor totalnya. Skor total adalah

penjumlahan seluruh item pada satu variable. Kemudian pengujian

signifikan dilakukan dengan kriteria menggunakan r table pada

tingkat signifikansi 0.05 dengan uji 1 sisi. Jika nilai positif dan r

34
hitung ≥ r table maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r

table maka item dinyatakan tidak valid.

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajengan atau

konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kusioner.

Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan

pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali.

Metode yang sering digunakan dalam penelitian untuk mengukur

skala rentangan (seperti skala Likert 1-5) adalah Cronbach Alpha.

Uji reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana

item yang masuk pengujian adalah item yang valid saja. Untuk

menentukan apakah instumen reliable atau tidak menggunakan

batasan 0,6. Menurut (Priyatno, 2014) reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8

adalah baik.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji ini digunakan untuk menentukan apa hasil analisis yang

digunakan bebas dari asumsi klasik penyimpann yang meliputi uji

normalitas, multikoloniaritas dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Priyatno (2014) Uji normalitas pada regresi digunakan

untuk menguji apakah nilai residual yang di hasilkan dari regresi

terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.

35
Beberapa metode uji normalitas, yaitu dengan melihat penyebaran

data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of

regression standardirozed residual atau dengan uji one sample

kolmogrov-smirnov

2. Uji Multikoloniaritas

Menurut Priyatno (2014) multikolinieritas artinya antar variabel

independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan

linear yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau

mendekati korelasi sempurna di antara variabel bebasnya.

Konsekuensi adalah multikolinieritas adalah koefisien korelasi

tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar.Dengan beberapa

motode uji multikolinieritas yaitu :

a. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi

individual ( r2) dengan nilai determinasi secara serentak

(R2).

b. Dengan melihat nilai torelance dan inflation factor (VIF)

pada modelregresi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2014) heteroskedastisitas adalah varian

residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model

regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

heteroskedastisitas. Macam-macam uji heteroskedastisitas antara

lain adalah dengan uji Gleser, melihat pola titik pada grafik Plot.

36
3

3.6

3.6.1

3.6.2

3.7.3 Uji Hipotesis

1. Uji Regresi Linear Berganda

Menurut Priyatno (2014) analisis regresi linear berganda

digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear

antara dua variabel atau lebih yaitu variabel independen dengan

variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda dengan dua

variabel idependen sebagai berikut.


Y = a+b1,X1+b2, X2+ e

Keterangan :

Y : Kualitas Laporan Keuangan

a : nilai konstanta, yaitu nilai Y, jika X1 dan X2=0

b1,b2: koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau

penurunan variabel Kualitas Laporan Keuangan yang

didasarkan variabel Sistem Pengendalian Internal dan

Kualitas Sumber Daya Manusia

X1 : Sistem Pengendalian Internal

37
X2 : Kualitas Sumber Daya Manusia

2. Uji t ( Uji Koefisien Regresi)

Menurut Priyatno (2014) berpendapat bahwa uji T-test

digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel

independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual

dalam variabel dependen dijelaskan oleh parsial dapat

menggunakan berbagai uji t-test.

Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t adalah

sebagai berikut:

1. Jika T tabel < T hitung maka Ho ditolak, dan Jika nilai

signifikan <0,05 maka H0 tolak.

2. Jika T tabel > T hitung maka Ho diterima dan Jika nilai

signifikan > 0,05 maka H0 diterima.

3. Uji Koefisien Determinsi

Menurut Priyatno (2014) Uji R2 adalah perbandingan antara

variable Y yang di jelaskan oleh X1, X2 secara bersama

dibandingkan dengan variasi total Y. Apabila analisis yang

digunakan adalah regresi sederhana, maka yang di gunakan adalah

nilai R Sguare. Namun, apabila analisis yang digunakan adalah

regresi berganda, maka nilai yang digunakan adalah adjusted R

Sguare . untuk mengukur besar nya nilai variable X1, X2 terhadap

variasi ( naik turun nya ) Y digunakan goodness of fit R-Sguare

( R2) R2 ini juga disebut dengan koefisien determinasi, dan nilai

nya berkisaran antara 0 sampai 1 ( 0<R 2<1 ) nilai semakin

38
mendekati 1 berarti semakin tepat garis regresi untuk meramalkan

nilai variable terkait.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan survei di mana peneliti membagikan sebanyak 184

kuesioner kepada karyawan bagian keuangan instansi Pemerintah Kota

Padang menggunakan teknik pengambilan sampel berdasarkan convenience

sampling pada Instansi Pemerintah Kota Padang. Dalam melakukan survei

ini, subjeknya adalah karyawan bagian keuangan. Survei ini memiliki 142

karyawan dan terdiri dari 47 pria dan 95 lainnya jenis kelamin wanita.

Saat mengumpulkan data, para peneliti membagikan 184 kuesioner

kepada semua karyawan yang menjadi pengelolahan keuangan Instansi

Pemerintah Kota Padang.

Tabel 4.1

Pembagian Kuesioner

Kuesioner Kuesioner
No Nama Instansi Yang di Yang
Bagikan Kembali
I INSPEKTORAT 3 3
II SEKRETARIAT DAERAH
1.     Bagian Pemerintahan 3 1
2.      Bagian Hukum 3 3
3.      Bagian Kerjasama 3 2
4.      Bagian Perekonomian 3 3

39
5.    Bagian Pembangunan 3 3
6.     Bagian Kesejahteraan Rakyat 3 1
7. Bagian Layanan Pengadaian 3 3
8.      Bagian Organisasi 3 1
9. Bagian Umum 10 10
10.  Bagian Humas 3 1
SEKRETARIAT DPRD
III 3 1
Kuesioner Kuesioner
No Nama Instansi Yang di Yang
Bagikan Kembali
IV BADAN DAERAH
1.      Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) 6 3

2.      Badan Pendapatan Daerah ( BAPEDA)


3 3
3.      Badan Pengelolaan Keuanngan dan Aset
Daerah (BPKAD) 2 1
4.      Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia 3 3
V DINAS DAERAH
1.      Dinas Pendidikan 2 1
2.      Dinas Kesehatan 3 1

3.      Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


4 4
4.      Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permungkinan, dan Pertahanan 2 1
5.      Dinas Pemadam Kebakaran 4 4
6.      Satpol PP 6 5
7.      Dinas Sosial 6 6

8.      Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian


5 5
9.      Dinas Pemeberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan
Keluarga Berencana 5 5
10.  Dinas Pangan 3 3
11.  Dinas Lingkungan Hidup 3 3

12.  Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil


2 1
13.  Dinas Perhubungan 2 1
14.  Dinas Komunikasi dan Informatika 5 5

15.  Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


3 3

40
16.  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu 5 3
17.  Dinas Pemuda dan Olahraga 9 4
18.  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 2 2
19. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
20.  Dinas Kelautan dan Perikanan 4 3
21.  Dinas Pertanian 6 6
Kuesioner Kuesioner
No Nama Instansi Yang di Yang
Bagikan Kembali
22.  Dinas Perdagangan 4 4
VI LEMBAGA LAINNYA
1.      BPBD 2 2
2.      RSUD dr. Rasidin 3 1
3.      Kantor Kesbangpol 5 5
VI
KECAMATAN
I
1.      Kecamatan Padang utara 4 4
2.      Kecamatan Padang Timur 3 1
3.      Kecamatan Padang Barat 2 2
4.      Kecamatan Padang Selatan 3 1
5.      Kacamatan Lubuk Kilangan 3 1
6.      Kecamatan Lubuk Begalung 3 1
7.      Kecamatan Pauah 3 1
8.      Kacamatan Kuranji 3 3
9.      Kecamatan Nanggalo 3 3
10.      Kecamatan Koto Tangah 3 2
11.      Kecamatan Bungus Teluk Kebung 3 1
Total Kuesioner 184 142
Persentasi Data Yang Diolah 77,2 %

Dari table 4.1 peneliti memperoleh data yang diolah sebanyak 184

responden karena untuk di setiap bagian yang ada di Instansi Pemerintah

Kota Padang hanya mempunyai 1 orang yang menjadi pengelola

keuangan.

41
4.2

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2
Jenis kelamin responden

Jenis Kelamin Jumlah Presentase (%)


Laki-Laki 47 orang 33 %
Perempuan 95 orang 67%
Jumlah 142 orang 100%
Berdasarkan dari data tabel 4.2 dan diatas, maka dapat kita lihat

jumlah responden lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki

dengan indeks angka yanitu laki-laki sebanyak 47 orang dengan persentase

33% dan perempuan sebanyak 95 orang dengan presentase 67% .

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan

Tingkat
Jumlah Presentase (%)
Pendidikan
SLTA 16 orang 11 %
D3 24 orang 17 %
S1 78 orang 55 %
S2 24 orang 17%
Jumlah 142 orang 100 %
Berdasarkan tabel 4.5 di atas kita dapat melihat bahwa tingkat

pendidikan sekolah tinggi dengan indeks 16 orang persentase 11%, dan D3

sebanyak 24 orang dengan persentase 17%, sedangkan S1 ke atas

sebanyak 78 orang dengan persentase 55%. Dan S2 sebanyak 24 sampai

17% presentasi indeks.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

42
Tabel 4.4
Umur Responden

Umur Jumlah Presentase (%)


20-29 tahun 22 orang 16%
30-40 tahun 64 orang 45%
41 keatas 56 orang 39%
Jumlah 142 orang 100%
Dari tabel 4.6 di atas kita dapat melihat usia responden dari 20- 29

tahun sebanyak 22 orang dengan persentase 16%, dan 30-40 tahun usia 64

orang dengan persentase 45%, sedangkan yang berusia 41 ke atas sebanyak

sebagai 56 orang dengan resentase 39%.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji validitas dan realibilitas


1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji instrumen data untuk

mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang

di ukur. Suatuitem dikatakan valid jika adanya korelasi yang

signifikan dengan skor totalnya, hal ini menunjukan adanyan

dukungan item tersebut dalam mengungkap suatu yang ingin di

ungkap.

Tabel 4.5
Hasil uji validitas Sistem Pengendalian Internal

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if


Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted

SPI1 32,1549 13,664 ,684 ,886


SPI2 32,1690 14,085 ,631 ,890
SPI3 32,0704 13,938 ,722 ,883
SPI4 32,1338 14,117 ,703 ,885
SPI5 32,0986 13,948 ,658 ,888

43
SPI6 32,1127 14,540 ,657 ,889
SPI7 32,0423 14,183 ,699 ,885
SPI8 31,9930 13,624 ,724 ,883
SPI9 32,0704 14,733 ,520 ,898

Sumber: Hasil Pengolhan SPSS 23 (2018)

Dari table 4.5 di atas, Untuk menentukan r tabel bisa menggunakan rumus df = N-

2, DF = 142-2, df =140. jadi r tabel dengan df = 140 dengan tingkat signifikansi

uji 2 arah sebesar 0.05 adalah sebesar 0.1648. jadi jika dilihat dari corrected

item-total correlation untuk semua indikator instrumen Sstem Penggendalian

Internal pada tabel 4.5 besar dari pada r tabel. Maka semua indikator instrumen

Sistem Pengendalian Internal manusia dinyatakan valid.

Tabel 4.6
Hasil uji validitas Kualitas Sumber Daya Manusia

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if


Item Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted

KSDM
28,4085 14,825 ,708 ,909
1
KSDM
28,4437 14,929 ,714 ,909
2
KSDM
28,4085 15,123 ,710 ,910
3
KSDM
28,4859 13,457 ,783 ,902
4
KSDM
28,4930 14,294 ,713 ,908
5
KSDM
28,5634 14,049 ,776 ,903
6
KSDM
28,5563 13,539 ,771 ,904
7
KSDM
28,6831 13,466 ,706 ,911
8

44
Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)
Dari table 4.6 diatas, corrected item-total correlation untuk semua

indikator instrumen kualitas sumber daya manusia pada tabel 4.3 besar

dari pada r tabel (0.1648). Maka semua indikator instrumen kualitas

sumber daya manusia dinyatakan valid.

Tabel 4.7
Hasil uji validitas kualitas laporan keuangan
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if


Deleted Item Deleted Correlation Item Deleted

KLK1 33,5986 14,313 ,518 ,848


KLK2 33,3873 14,140 ,523 ,848
KLK3 33,3944 13,361 ,614 ,839
KLK4 33,5352 12,974 ,711 ,830
KLK5 33,9648 13,311 ,449 ,859
KLK6 33,8239 13,366 ,482 ,853
KLK7 33,6479 12,159 ,685 ,831
KLK8 33,5423 12,789 ,699 ,830
KLK9 33,5845 13,294 ,628 ,838

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Dari table 4.7 ini, corrected item-total correlation untuk semua indikator
instrumen kualitas laporan keuangan pada tabel 4.4 besar dari pada r tabel
(0.1648). Maka semua indikator instrumen kualitas laporan keuangan
dinyatakan valid

2. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau

konsistensialat ukur yang biasanya menggunakan koisoner. Maksudnya

apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap

konsisten jika pengukuran diulang kembali.

45
Tabel 4.8
Hasil uji realibilitas sistem pengendalian internal

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,899 9
Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Menurut Priyatno (2014) realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang

baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Sedangkan

dari tabel 4.5 cronbach’s alpha sebesar 0.899 besar dari 0.8 berarti semua

indikator instrumen sistem pengendalian internal dinyatakan baik

Tabel 4.9
Hasil uji realibilitas kualitas sumber daya manusia

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,918 8
Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Berdasarkan tabel 4.6 cronbach’s alpha sebesar 0.918 besar dari

0.8 berarti semua indikator instrumen kualitas sumber daya manusia

dinyatakan baik.

Tabel 4.10
Hasil uji realibilitas kualitas laporan keuangan

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

,857 9

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

46
Berdasarkan tabel 4.7 cronbach’s alpha sebesar 0.857 besar dari

0.8 berarti semua indikator instrumen kualitas laporan keuangan

dinyatakan baik.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi

memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian

hipotesis, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi klasik

terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas yang dilakukan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah variabel residual

berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang peneliti gunakan untuk

menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non

parametric Kolmogorov-smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:

H0 : data residual berdistribusi normal

Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima

dan sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak

atau Ha diterima.

Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

47
Unstandardized
Residual

N 142
Normal Parameters a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,29921569
Most Extreme Differences Absolute ,071
Positive ,071
Negative -,069
Test Statistic ,071
Asymp. Sig. (2-tailed) ,078c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.10 diperoleh

besarnya nilai test statistis adalah 0.071dan signifikan pada 0.0780. Nilai

signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima yang berarti data

residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat

korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Jika pada model

regresi terjadi multikolinearitas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir

dan nilai standard error menjadi tidak terhingga. Deteksi multikolenaritas

pada suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai Variance Inflation Factor

(VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1 maka model

dapat dikatakan terbebas darimultikolenearitas.

Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolineritas

48
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 6,38 ,00


16,284 2,551
3 0

SPI :sistem 4,92 ,00


,421 ,085 ,435 ,608 1,644
pengendalian internal 9 0

KSDM : kualitas
2,31 ,02
sumber daya ,194 ,084 ,204 ,608 1,644
2 2
manusia

a. Dependent Variable: KLK : kualitas laporan keuangan

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)


Dari data pada Tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

gejala multikolinearitas antara variabel independen yang diindikasikan

dari nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 dan

nilai VIF lebih kecil dari 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah

modelregresi residual memiliki variance yang konstan atau residual satu

observasi tidak saling berhubungan dengan residual observasi

lainnya.Uji heterokesdastisitas dilaksanakan dengan uji Glejser untuk

mengetahui apakah data tersebar secara merata atau tidak, yang diinginkan

tidak terjadi heterokesdastisitas Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heterokedastisitas.

Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas

49
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,10 ,26
1,887 1,702
9 9
SPI :sistem pengendalian ,89
,008 ,057 ,015 ,139
internal 0
KSDM : kualitas sumber daya ,88
,008 ,056 ,016 ,151
manusia 0
a. Dependent Variable: abresid

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Dari Tabel 4.12 diatas diketahui bahwa nilai signifikansi kedua

variable independen lebih dari 0,05. dimana untuk sistem pengendalian

internal 0,890 dan kualitas sumber daya manusia sebesar 0.880. maka

bisadi simpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.2.3 Model Analisis Regresi Linear Berganda

Tujuan dari analisis regresi linear berganda untuk mengetahui

apakah variabel independen berhubungan positif ataukah negatif terhadap

variabel dependen. Dari hasil output dibawah ini dapat dilihat persamaan

regresi linear berganda dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

50
1 (Constant) 6,38 ,00
16,284 2,551
3 0

SPI 4,92 ,00


,421 ,085 ,435 ,608 1,644
9 0

KSDM 2,31 ,02


,194 ,084 ,204 ,608 1,644
2 2

a. Dependent Variable: KLK

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Y = 16,284 + 0,421X1 + 0,194X2 + e

Keterangan :

Y : Kualitas Laporan Keuangan

a : nilai konstanta, yaitu nilai Y, jika X1 dan X2=0

b1,b2: koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel

kualitas laporan keuangan yang didasarkan sistem pengendalian

internal dan kualitas sumber daya manusia

X1 : Sistem Pengendalian Internal

X2 : Kualitas Sumber Daya Manusia

Kesimpulan :

1. Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa konstanta = 16.284 ini

menunjukkan bahwa tanpa variable bebas (sistem pengendalian

internal dan kualitas laporan keuangan) maka terjadi peningkatan

Kualitas Laporan Keuangan yaitu sebesar nilai konstanta yang di

hasilkan 16.284.

2. Koefisien regresi X1 =0,421 artinya setiap peningkatan variable

sistem pengendalian internal akan meningkatkan variable Kualitas

51
Laporan Keuangan sebesar =0,421, dengan menganggap variable

lain dalam model konstan.

3. Koefisien regresi X2 =0,194 artinya setiap peningkatan variable

kualitas laporan keuangan sebesar 1 satuan, akan meningkatkan

Kualitas Laporan Keuangan sebesar = 0,194 dengan menganggap

variable lain dalam model konstan

4.2.5 Pengujian hipotesis

1. Uji t (uji koefisien regresi secara parsial)

Tabel 4.15
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 6,38 ,00


16,284 2,551
3 0

SPI 4,92 ,00


,421 ,085 ,435
9 0

KSDM 2,31 ,02


,194 ,084 ,204
2 2

a. Dependent Variable: KLK

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

a. Pengujian koefisien variabel sistem pengendalian internal

Rumusan hipotesis:

Ho : Sistem pengendalian internal secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Instansi Pemerintah Kota

Padang.

Ha : Sistem pengendalian internal secara parsial berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang.

52
T tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0.05/2 =0.025

dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 142-2-1 = 139. Hasil diperoleh untuk t

tabel sebesar 1.97718.Nilai t hitung pada tabel 4.13 sebesar 4.929. maka t hitung

lebih besar dari t tabel (4.929 > 1.9771) dan signifikansi <0.05 (0.000 < 0.05)

maka Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal

secara parsial berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Instansi

Pemerintah Kota Padang. Jika sistem pengendalian internal di Instansi

Pemerintah Kota meningkat maka kualitas laporan keuangan Instansi Pemerintah

Kota Padang juga akan meningkat.

b. Pengujian koefisien variabel kualitas sumber daya manusia

Ho : kualitas sumber daya manusia secara parsial tidak berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang.

Ha : kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang.

T tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0.05/2 =0.025

dengan derajat kebebasan df = n-k-1 atau 142-2-1 = 139, hasil diperoleh untuk t

tabel sebesar 1.97718.Nilai t hitung pada tabel 4.13 sebesar 2.312 . maka t hitung

lebih besar dari t tabel (2.312>1.97718) dan signifikansi< 0.05 (0.022<0.05) maka

Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia secara

parsial berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan Instansi

Pemerintah Kota Padang. Jika kualitas sumber daya manusia di Instansi

Pemerintah Kota Padang meningkat maka kualitas laporan keuangan Instansi

Pemerintah Kota Padang juga akan meningkat.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

53
Koefisien determinasi (R2) yaitu menunjukan koefisien

determinasi. Angka ini akan diubah dalam bentuk persen, yang artinya

persentase sumbangan pengaruh varable independen terhadap variabele

dependen.

Tabel 4.16
Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,585 a
,342 ,332 3,32287 1,694

a. Predictors: (Constant), KSDM, SPI


b. Dependent Variable: KLK

Sumber: hasil olahan data spss 23 (2018)

Dari tabel 4.15 diatas menunjukan R2 sebesar 0.342 dan bisa

diartikan bahwa persentase sumbangan pengaruh sistem pengendalian

internal dan kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan

keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang sebesar 34.2%,sedangkan

sisanya sebesar 65.8% dipengaruhi oleh variable lain yang tidak

dimasukan ke dalam model regresi.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian


Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan variabel sistem pengendalian internal dan

kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan Instansi

54
Pemerintah Kota Padang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar

0.000< 0.05. Angka R Square (R2) sebesar 0.342 atau 34.2%.

1. Pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan

keuangan.

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa sistem pengendalian

internal secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Nilai t hitung sebesar 4.929 sedangkan t table sebesar1.9771. maka t

hitung lebih besar dari t tabel (4.929 > 1.9771) dan signifikansi <0.05

(0.000 < 0.05) maka sistem pengendalian internal secara individual

berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Nunung Suhaeti, Suhendar,

2015), (Eveline, 2016), (Trisnawati, 2018), (Ilat, Ventje, dkk, 2015),

(Hartono, Arif, dkk, 2019) dan (Aditya & Surjono, 2018) hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal

berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Dikarena

dengan pengendalian internal yang terintegritas mulai dari unit kerja

sampai dengan Inspektorat dapat menghasilkan kualitas laporan keuangan

yang sesuai dengan harapan organisasi

55
2. Pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kualitas laporan

keuangan.

Dari hasil pengujian secara parsial diketahui kualitas sumber daya

manusia berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Nilai t hitung sebesar 2.312 sedangkan t table sebesar 1.97718 maka t

hitung lebih besar dari t tabel (2.312 > 1.97718) dan tingkat signifikansi

< 0.05 (0.022< 0.05) maka kualitas sumber daya manusia secara

individual berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas laporan

keuangan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Taman, 2017), (Trisnawati,

2018), (Hartono, Arif, dkk, 2019), (Sukiati & Pertami, 2017) dan

(Wahyuni, 2018) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas

sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Instansi

Pemerintah Kota Padang selektif dalam proses perekrutan karyawan dan

menempatkan posisi jabatan pegawai sesuai dengan latar belakang

pendidikannya misalkan untuk pengelola keuangan haruslah pegawai

yang belakang pendidikan dari jurusan akuntansi, selain itu memberikan

pelatihan dan pengembangan secara berkala bagi pegawai, dan

memberikan penghargaan bagi pegawai yang memiliki kompetensi yang

56
bagus sehingga kualitas sumber daya manusia di Instansi Pemerintah

Kota Padang akan meningkat. Karena jika kualitas sumber daya manusia

di Instansi Pemerintah Kota Padang meningkat maka kualitas laporan

keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang juga akan meningkat.

57
BAB V
PENUTUP
5

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan

dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini

adalah pengaruh sistem pengendalian internal dan kualitas sumber daya

manusia terhadap kualitas laporan keuangan secara parsial.

a. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial sistem

pengendalian internal berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang. Sistem pengendalian

internal dalam kualitas laporan keuangan menurut hasil penelitian ini

adalah positif dimana kualitas laporan keuangan akan meningkat jika

sistem pengendalian internal meningkat dengan baik, begitu juga

sebaliknya. Sehingga hipotesis diterima

b. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial kualitas

sumber daya manusia berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan Instansi Pemerintah Kota Padang. Hubungan kualitas

sumber daya manusia menurut hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

peningkatan maupun penurunan pada variabel sumber sumber daya

58
manusia memberikan pengaruh apapun terhadap kualitas laporan

keuangan. Sehingga hipotesis diterima.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka saran yang diberikan

adalah sebagai berikut:

1. Instansi Pemerintah Kota Padang harus selalu dapat meningkatkan

memanfaatkan teknologi informasi dan kualitas sumber daya manusianya

khususnya di bagian pengelola keuangan dengan baik agar laporan

keuangan selalu terjaga kualitasnya dengan baik.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas penelitian dan waktu

penelitian sehingga akan diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.

Selain itu, penelitian selanjutnya disarankan mengambil sampel dari

kabupaten/kota daerah lain agar dapat membandingkan apakah hasil

penelitian ini berlaku untuk kabupaten/kota di luar kota Padang.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variable independennya

dan variable lainnya yang berpengaruh pada kualitas laporan keuangan.

59
DAFTAR PUSTAKA
Aditya & Surjono. (2018). Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan
Perpajakan. Sikap, 2(2), 96–111.

Agustami & Suintri. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan


Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 1(3), 244.
Https://Doi.Org/10.17509/Jrak.V1i3.6699

Aziz. Rahman, Alam, & Said. (2015). Enhancement Of The Accountability Of


Public Sectors Through Integrity System, Internal Control System And
Leadership Practices: A Review Study. Procedia Economics And Finance,
28(April), 163–169. Https://Doi.Org/10.1016/S2212-5671(15)01096-5

Bondan, Ali, & Rosidi. (2017). Kapabilitas Dinamis, Implementasi Sistem


Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Laporan Keuangan Skpd (Studi Pada
Pemerintah Kabupaten Kediri). Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 19(2), 82–
101. Https://Doi.Org/10.9744/Jak.19.2.82-101

Dandago, B. &. (2015). Internal Control System Deficiency And Capital Project
Mis-Management In The Nigerian Public Sector. Procedia - Social And
Behavioral Sciences, 164(August), 208–221.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2014.11.069

Defitri, S. Y. (2018). Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem


Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah. Jurnal Benefita, 3(1), 64.
Https://Doi.Org/10.22216/Jbe.V3i1.2376

Eveline, F. (2016). Pengaruh Sap Berbasis Akrual, Sistem Informasi Akuntansi,


Kualitas Sdm, Pengendalian Internal Dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Di Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

60
1–14.

Firman. (2018). Peranan Psikologi Dan Konseling Dalam Peningkatan Kualitas


Sumber Daya Manusia.

Hartono, Arif, Dkk. (2019). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Sistem
Pengendalian Intern, Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Di Satuan Kerja Perangkat Daerah (Skpd)
Kabupaten Ponorogo. 3(2), 108–119.

Ilat, Ventje, Dkk. (2015). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,


Teknologi Informasi, Reviu Laporan Keuangan Dan Sistem Pengendalian
Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara. (17), 152–167.

Jensen, C., & Meckling, H. (1976). <Jensen_76.Pdf>. Theory Of The Firm:


Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure, 3, 305–360.
Https://Doi.Org/10.1016/0304-405x(76)90026-X

Karendra, I. A. (2016). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap


Perkembangan Usaha Pada Kpri Pertaguma Kota Madiun Inggar. 57–67.

Mariandini, Irianto, & Nurholis. (2018). Jurnal Economia , Volume 14, Nomor 1,
April 2018 Institusionalisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Di Pemerintah Kota Malang Fransiska Iing Mariandini, Gugus
Irianto, & Nurkholis. 14(April).

Nadir. (2017). Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kompetensi Sumber


Daya Manusia, Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Dengan Variabel Intervening Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual (Studi Empiris Di Pemda Kabupaten Barru). Akuntabel, 14(1), 57.
Https://Doi.Org/10.29264/Jakt.V14i1.1007

Nunung Suhaeti, Suhendar, D. (2015). Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi


Pemerintahan ( Sap ) Dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ( Spip )
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Pemerintahan Daerah Kabupaten

61
Kuningan. 90–105.

Priyatno, D. (2014). Spss 22 Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta.

Rahmadani & Adriansyah. (2018). Hubungan Penerapan Sistem Akuntansi


Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Dinas Pengelolaan
Keuangan Dan Asset Daerah Kota Bukittinggi Kiki. 2(1), 65–80.

Riawan. (2017). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Kualitas


Anggaran Terhadap Kinerja Keuangan Daerah Yang Dimoderasi Dengan
Simda Pada Skpd Kabupaten Buton Utara. Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi
Studi Pembangunan, 8(1), 50–60.
Https://Doi.Org/10.17977/Um002v8i12016p050

Shalsadila & Rino. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Pendapatan Asli


Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Kelemahan Pengendalian Intern
Pemerintah Kabubaten/Kota Provinsi Sumatera Barat. 1, 278–288.

Sofyani & Akbar. (2013). Hubungan Faktor Internal Institusi Dan Implementasi
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( Sakip ). 10(2), 184–205.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.

Sukiati & Pertami. (2017). Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia Bagian
Akuntansi Dalam Pemahaman Terhadap Laporan Keuangan Pada Bumd
Kota Bandung. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 5(1), 1369–1376.
Https://Doi.Org/10.17509/Jrak.V5i1.6738

Taman, A. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan


Standar Akuntansi Pemerintahan, Dan Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi Diy. Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 6(2).
Https://Doi.Org/10.21831/Nominal.V6i2.16643

Trisnawati, N. N. (2018). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem


Pengendalian Intern Pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia

62
Email : Sukmayantidian@Gmail.Com / Telp : + 6285205142199 Faku. 24,
768–792.

Wahyuni, S. (2018). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan


Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Melalui Pengelolaan Barang Milik Daerah. 12(1), 66–80.

Yurniwat & Rizaldi. (2015). Control Environment Analysis At Government


Internal Control System: Indonesia Case. Procedia - Social And Behavioral
Sciences, 211(September), 844–850.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Sbspro.2015.11.111

Zulvia, D. (2015). Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada Koperasi


Pembangunan Usaha Sumbar. 2(1), 8–19.

63

Anda mungkin juga menyukai