Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DESAIN SAMPLING

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas individu


Pada mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis

Dosen Pengampu : Dian Putri Hamdayani, S.E,Sy., M.E

Disusun oleh

Frisca Mukti Khabibatun Nabila 2192009

PRODI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SUKABUMI

1443 H / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dalam menyusun makalah “Desain Sampel” mata kuliah Metodologi
Penelitian Bisnis. Shalawat dan salam kami sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
seorang yang telah menjadi suri tauladan yang baik, seorang pembelajar sejati.
Makalah ini menjelaskan mengenai “Desain Sampel” baik secara konsep umum
seperti definisi, jenis, teknik hingga proses pengambilan sampel. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian Bisnis yang telah memberikan
bimbingan dan arahan terkait materi yang kami susun.
Saya berharap makalah ini dapat menjadi informasi dan pengetahuan yang
meningkatkan wawasan mengenai desain sampel penelitian. Tanggapan dan saran atas
makalah ini sangat saya harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang

Sukabumi, 26 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………… i
Daftar Isi……………………………………………………………………………. ii
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………. 1
Bab II Desain Sampel ………………………………………………………………. 2
Bab III Kesimpulan dan Saran ……………………………………………………... 10
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………… 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian menjadi sangat penting bagi sebuah profesi, melalui penelitian
dapat dihasilkan pengetahuan dan ilmu terbaru yang dapat diaplikasi setelah di uji
secara ilmiah. Penguasaan keterampilan mengenai proses pelaksanakan penelitian
menjadi suatu keharusan agar hasil penelitian dapat di pertanggung jawabkan dan
teruji sesuai kaidah-kaidah penyusunan karya ilmiah.
Proses pengambilan sampel merupakan salah satu bagian dari rangkaian
penelitian yang mempunyai peranan penting dalam menentukan hasil penelitian.
Ketepatan cara pengambilan dan pemilihan sampel menentukan apakah sampel
tersebut benar-benar mewakili populasi. Alasan perlunya merancang desain sampel
adalah memilih subjek penelitian secara gegabah akan mengakibatkan kesalahan
sistematis yang disebut bias seleksi (selection bias) dan ukuran sampel mempengaruhi
presisi penelitian; ukuran sampel yang tidak cukup besar akan memperbesar
kesalahan random (random error).
Terkadang, walaupun jarang, pekerjaan periset pemasaran dapat diselesaikan,
dengan mensurvei seluruh populasi yang diinginkan. Jika mungkin, periset
menyatakan dirinya dalam bentuk statistik deskriptif dari data yang belum dapat
diungkapkannya. Akan tetapi, dalam situasi lain, akan menjadi tidak praktis dan tidak
bijaksana bagi periset untuk berusaha mensurvei seluruh populasi.
Atas dasar tersebut di atas penyusun merasa perlu untuk memberikan kajian mengenai
Desain dan Sampel penelitian.

B. Tujuan
Tujuan umum
- Mampu mengaplikasikan cara pengambilan sampel yang tepat dalam
melaksanakan penelitian
Tujuan Khusus
- Mampu menjelaskan mengenai desain sampel probabilitas
- Mampu menjelaskan mengenai desain sampel non probabilitas

1
BAB II
DESAIN SAMPEL

A. Populasi dan Sampel


Populasi adalah kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian akan
dilakukan generalisasi. Anggota populasi dimana pengukuran dilakukan disebut
sebagai unit elementer atau elemen dari populasi.
Sebagai contoh, jika dilakukan survey prevalensi imunisasi campak di
Kabupaten Depok. Maka semua anak balita yang tinggal di Kabupaten Depok adalah
populasi dan tiap anak balita yang tinggal di Kabupaten Depok adalah unit elementer
dalam survey ini.
Populasi adalah keseluruhan elemen/subjek riset (misalnya manusia). Populasi
dapat terbatas atau tak terbatas. Populasi terbatas jika elemen-elemen dapat dihitung.
Contoh: semua pria di Indonesia; semua wanita umur 15-49 tahun. Populasi
tak terbatas jika elemen-elemen penelitian tak terhitung banyaknya. Contoh: jumlah
eritrosit dalam tubuh manusia; jumlah orang yanh HIV di Indonesia. Sesungguhnya
tidak ada populasi yang tak terbatas. Persoalnya hanya ketidakmampuan menghitung
elemen-elemen di dalam populasi tidak dalam jangka waktu yang tersedia.
Sampel adalah bagian (sub set) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu
hingga dianggap dapat mewakili populasinya. Sampel terpilih adalah bagian dari
populasi terjangkau yang direncanakan untuk diteliti langsung yang memenuhi
kriteria pemilihan. Sampel yang diteliti adalah subyek yang benar mengikuti
penelitian sampai selesai (subyek terpilih dikurangi DO).

B. Desain Sampel
Desain sampel merupakan rancangan yang di buat peneliti untuk memperoleh
sampel dari seluruh anggota populasi. Desain sampel merupakan bagian penting dari
desain penelitian (research design), karena itu keduanya harus konsisten.
Pengambilan sampel secara garis besar dapat digolongkan menjadi pengambilan
sampel dengan probabilitas (Probability sampling) dan pengambilan sampel tanpa
probabilitas (non Probability sampling).
1. Desain Probabilitas (Probability sampling)

2
a. Pengambilan Sampel Secara Random Sederhana (Simple Random
Sampling).
Cara pengambilan sample dengan teknik ini ialah dengan memberikan
suatu nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian
memilih sample dengan menggunakan angka-angka random. Keuntungan
menggunakan teknik ini ialah peneliti tidak membutuhkan pengetahuan
tentang populasi sebelumnya; bebas dari kesalahan-kesalahan klasifikasi
yang kemungkinan dapat terjadi; dan dengan mudah data dianalisa serta
kesalahan-kesalahan dapat dihitung. Kelemahan dalam teknik ini ialah:
peneliti tidak dapat memanfaatkan pengetahuan yang dipunyainya tentang
populasi dan tingkat kesalahan dalam penentuan ukuran sample lebih
besar.
b. Pengambilan Sampel Secara Random Sistematis (Systematic Random
Sampling)
Teknik ini merupakan pengembangan teknik sebelumnya hanya
bedanya teknik ini menggunakan urut-urutan alami. Caranya ialah pilih
secara random dimulai dari antara angka 1 dan integer yang teredekat
terhadap ratio sampling (N/n); kemudian pilih item-item dengan interval
dari integer yang terdekat teradap ratio sampling.
Keuntungan menggunakan sample ini ialah peneliti menyederhanakan
proses penarikan sample dan mudah di cek; dan menekan keaneka-
ragaman sample. Kerugiannya ialah apabila interval berhubungan dengan
pengurutan periodic suatu populasi, maka akan terjadi keaneka-ragaman
sample.
c. Pengambilan Sampel Secara Random Bertahap (Random Multistage)
Desain ini merupakan variasi dari desain di atas tetapi lebih kompleks.
Caranya ialah dengan menggunakan bentuk sample acak dengan sedikit-
dikitnya dua tahap.
Keuntungannya ialah daftar sample,identifikasi, dan penomoran yang
dibutuhkan hanya untuk para anggota dari unit sampling yang dipilih
dalam sample. Jika unit sampling didefinisikan secara geografis akan lebih
menghemat biayanya. Kelemahannnya ialah tingkat kesalahan akan
menjadi tinggi apabila jumlah sampling unit yang dipilih menurun.

3
d. Teknik Pengambilan Sampel Secara Random Bertingkat (Stratified
Random Sampling)
1. Proporsional
Cara pengambilan sample dilakukan dengan menyeleksi setiap
unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling.
Keuntungannya ialah asepk representatifnya lebih meyakinkan
sesuai dengan sifat-sifat ynag membentuk dasar unit-unit yang
mengklasifikasinya, sehingga mengurangi keanekaragamannya.
Karakteristik-karakeristik masing-masing strata dapat
diestimasikan sehingga dapat dibuat perbandingan. Kerugiannya
ialah membutuhka informasi yang akurat pada proporsi populasi
untuk masing-masing strata. Jika hal tersebut diabaikan maka
kesalahan akan muncul.
2. Disporposional
Strategi pengambilan sample sama dengan proporsional.
Peberbedaanya ialah terletak pada ukuran sample yang tidak
proporsional terhadap ukuran unit sampling karena untuk
kepentingan pertimbangan analisa dan kesesuaian.
e. Teknik Pengambilan Sample Cluster
Strategi pengambilan sample dilakulan dengan cara memilih unit-unit
sampling dengan menggunakan formulir tertentu sampling acak, unit-unit
akhir ialah kelompok-kelompok tertentu, pilih kelompok-kelompok
tersebut secara random dan hitung masing-masing kelompok.
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah jika kluster-kluster
didasarkan pada perbedaan geografis maka biaya penelitiannya menjadi
lebih murah. Karakteristik kluster dan populasi dapat diestimasi.
Kelemahannya ialah membutuhkan kemampuan untuk membedakan
masing-masing anggota populasi secara unik terhadap kluster, yang akan
menyebabkan kemungkinan adanya duplikasi atau penghilangan individu-
individu tertentu.
f. Teknik Pengambilan Sample Kluster Berstrata (Stratified Cluster)
Cara menyeleksi sample dengan cara memilih kluster-kluster secara
random untuk setiap unit sampling. Keuntungannya ialah mengurangi
keaneka-ragaman sampling kluster sederhana. Kelemahnnya ialah

4
karakteristik-karaketristik kluster bisa berubah sehingga keuntungnnya
dapat hilang karena itu tidak dapat dipakai untuk penelitiannya berikutnya.
g. Repetisi: Mulitple atau Sequensial (berurutan)
Dua sample atau lebih dari kluster di atas (F) diambil dengan
menggunakan hasil-hasil dari sample yang lebih dahulu untuk merancang
sample-sampel berikutnya.
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah memberikan estimasi
karakteristik populasi ynag memfasilitasi perancangan yang efisien untuk
sample-sampel berikutnya.
Kelemahan teknik ini ialah penghitungan dn analisa akan dilakukan
berulang-ulang. Sampling berurutan hanya dapat digunakan jika suatu
sample yang kecil dapat mencerminkan populasinya.
 
2. Desain Non Probabilitas (Probability Sampling)
a. Penilaian (judgment):
Memilih sample dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang
tersedia, sehingga keterwakilannya terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan. Keuntungannya ialah unit-unit yang terakhir
dipilih dapat dipilih sehingga mereka mempunyai banayak kemiripan.
Kerugiannya ialah memunculkan keanekargaman dan bias estimasi
terhadap populasi dan sample yang dipilihnya.
b. Kesesuaian (Convenience):
Memilih unit-unit analisa dengan cara yang dianggap sesuai oleh
peneliti. Keuntungannya ialah dapat dilakukan dengan cepat dan murah.
Kelemahannya ialah mengandung sejumlah kesalahan sistematik dan
varaibel-variabel yang tidak diketahui.
c. Teknik Bola Salju (Snowball)
Memilih unit-unit yang mempunyai karakterisitik langka dan unit-unit
tambahan yang ditunjukkan oleh responden sebelumnya. Keuntungannya
ialah hanya digunakan dalam situasi-situasi tertentu. Kelemahannya ialah
keterwakilan dari karakteristik langka dapat tidak terlihat di sample yang
sudah dipilih.

C. Cara pengambilan Sampel

5
Proses pengambilan sample merupakan cara-cara kita dalam memilih sample
untuk studi tertentu. Proses terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Tahap 1: Memilih Populasi
Proses awal ialah menentukan poplasi yang menarik untuk dipelajari. Suatu
populasi yang baik ialah menckup rancangan eksplisit semua elemen yang terlibat;
biasanya meliputi empat komponen, yaitu: elemen, unit sampling, keluasan skop
dan waktu.
b. Tahap 2: Memilih Unit-Unit Sampling
Unit-unit sampling adalah unit analisa dari mana sample diambil atau berasal.
Karena kompleksitas penelitian dan banyaknya desain sample, maka pemilihan
unit-unit sampling harus dilakukan dengan seksama.
c. Tahap 3: Memilih Kerangka Sampling
Pemilihan kerangka sampling merupakan tahap yang penting karena jika
kerangka sampling yang dipilih secara memadai tidak mewakili populasi, maka
generalisasi hasil penelitian meragukan. Kerangka sampling dapat berupa daftar
nama populasi seperti buku telepeon atau data base nama lainnya.
d. Tahap 4: Memilih Desain Sampel\
Desain sample merupakan tipe metode atau pendekatan yang digunakan untuk
memilih unit-unit analisa studi. Desain sample sebaiknya dipilih sesuai dengan
tujuan penelitian.
e. Tahap 5: Memilih Ukuran Sampel
Ukuran sample tergantung beberapa factor yang mempengaruhi diantaranya
ialah:
1. Homogenitas unit-unit sample: secara umum semakin mirip unit-unit sampel;
dalam suatu populasi semakin kecil sample yang dibutuhkan untuk
memperkirakan parameter-parameter populasi.
2. Kepercayaan: kepercayaan mengacu pada suatu tingkatan tertentu dimana
peneliti ingin merasa yakin bahwa yang bersangkutan memperkirakan secara
nyata parameter populasi yang benar. Semakin tinggi tingkat kepercayaan
yang diingnkan, maka semakin besar ukuran sample yang diperlukan.
3. Presisi: presisi mengacu pada ukuran kesalahan standar estimasi. Unutk
mendapatkan presisi yang besar dibutuhkan ukuran ssmpel yang besar pula.

6
4. Kekuatan Statsitik: istilah ini mengacu pada adanya kemampuan mendeteksi
perbedaan dalam situasi pengujian hipotesis. Untuk mendpatkan kekuatan
yang tinggi, peneliti memerlukan sample yang besar.
5. Prosedur Analisa: tipe prosedur analisa yang dipilih untuk analisa data dapat
juga mempengaruhi seleksi ukuran sample.
6. Biaya, Waktu dan Personil: Pemilihan ukuran sample juga harus
memeprtimbangkan biaya, waktu dan personil. Sample besar akan menuntut
biaya besar, waktu banyak dan personil besar juga.
f. Tahap 6 : Memilih Rancangan Sampling
Rancangan sampling menentukan prosedur operasional dan metode untuk
mendpatkan sample yang diinginkan. Jika dirancang dengan baik, rancangan
sampling akan menuntun peneliti dalam memilih sample yang digunakan dalam
studi, sehngga kesalahan yang akan muncul dapat ditekan sekecil mungkin.
g. Tahap 7 : Memilih Sample
Tahap akhir dalam proses ini ialah penentuan sample untuk digunakan pada
proses penelitian berikutnya, yaitu koleksi data.
Ada beberapa alasan mengapa penggunaan pengambilan sampel adalah
kepentingan utama bagi periset:
1. Mungkin hanya satu-satunya jalan. Dalam menghadapi berbagai permasalahan
pemasaran populasi yang diinginkan didefinisikan sebagai ukuran yang sangat
besar (jika tidak terbatas) atau didefinisikan sebagai berkesinam- bungan atau
tidak berakhir. Contoh untuk hal ini adalah populasi penduduk India atau populasi
penduduk dunia. Suatu contoh tentang suatu permasalahan tidak berbatas adalah
jumlah orang yang berjalan melintasi suatu titik/tempat tertentu. Populasi jenis ini
tidak ada batasnya (tidak berbatas). Jumlah orang yang telah melewati suatu
tempat tertentu pada waktu yang lalu adalah informasi historis dan dapat dihitung
tetapi jelaslah bahwa populasi orang yang melewati titik ini akan terus
berkelanjutan tanpa batas sampai masa mendatang. Setiap pengukuran bukti-bukti
tersedia harus mewakili suatu sample dari suatu populasi tak berbatas.
2. Pengambilan sampel dapat menghemat biaya. Jika estimasi yang dapat diandalkan
dari suatu pengukuran populasi dapat diperoleh dari bagian tertentu dari suatu
populasi, hal ini dapat dilakukan pada suatu biaya yang cukup rendah maka akan
menjadi suatu kasus jika suatu sensus menyeluruh dilaksanakan untuk populasi.
Akan tetapi, tes terakhir, adalah apakah informasi berguna dan dapat diandalkan

7
dapat diperoleh dari suatu sampel atau tidak. Hal ini akan dibahas secara rinci
kemudian.
3. Pengambilan sampel dapat menghemat waktu yang dibutuhkan. Dengan jumlah
sumberdaya tertentu, akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk 70
mengukur semua item dalam populasi daripada pengukuran dalam sample yang
lebih sedikit. Dalam berbagai situasi, bahkan informasi yang paling diandalkan
yang dihasilkan dari survai seluruh populasi akan kurang berguna karena akan
diperoleh hasil atau kesimpulan hanya karena sudah terlambatnya kesimpulan -
kesimpulan ini berguna dalam kerangka kerja pengambilan keputusan manajemen.
Pengambilan sampel dapat mempercepat pengupulan data dalam rangka membuat
data memenuhi tujuan penelitian.
4. Pengambilan sampel dapat meningkatkan ketepatan yang lebih tinggi. Ketepatan
yang lebih tinggi untuk seluruh populasi dapat diperoleh melalui sampel yang
terbatas. Jika suatu survai tentang perilaku konsumen akan dilaksanakan dengan
anggaran yang terbatas (suatu asumsi yang sangat nyata) dua alternatif yang
timbul. Setiap anggota populasi dapat diperlakukan dengan pertanyaan yang tidak
mendalam (superficial) atau suatu bagian terbatas dari populasi (suatu sampel)
dapat didekati lebih mendalam. Pilihan kedua (lebih rinci dari suatu sampel)
adalah pengukuran yang sering kali lebih berguna dan tepat (akurat).
Walaupun peneliti telah banyak memperoleh petunjuk teori tentang teknik
penetapan jumlah sampel, namun ada sebagian orang yang masih melakukan kesalahan-
kesalahan. Kesalahan umum yang sering dijumpai dalam menentukan besarnya jumlah
sampel adalah sebagai berikut:
1. Peneliti gagal dalam menetapkan jumlah anggota populasi yang dapat
dipercaya.
2. Peneliti menggunakan anggota sampel yang terlalu kecil untuk setiap
subgroupnya, sehingga analisis statistika parameter tidak berlaku, padahal
populasi sebenarnya cukup besar.
3. Peneliti tidak menggunakan teknik sampling stratified yang disyaratkan
untuk menentukan anggota sampel subgroupnya.
4. Peneliti merubah prosedur teknik samplingnya.
5. Peneliti merubah rumus untuk menghitung besarnya anggota sampel.
6. Peneliti memilih anggota sampel yang tidak sesuai dengan tujuan
penelitian.

8
7. Peneliti mengurangi anggota sampel yang telah ditentukan oleh
perhitungannya.
8. Peneliti memilih group eksperimen dan group kelompok dari populasi
yang berbeda.
9. Peneliti tidak memberikan alasan-alasan mengapa rumus dan teknik
sampling yang digunakan di dalam penelitian itu. \
Pada umumnya, Teknik-teknik riset pemasaran berkenaan dengan pembuatan
estimasi statistik tentang populasi. Dalam sebagai besar kasus adalah tidak mungkin
untuk mensurvai seluruh populasi, dan tidak juga berarti terhadap waktu dan biaya
yang terlibat. Keterbatasan sumberdaya yang tersedia mungkin dapat diletakkan pada
penggunaan yang lebih baik dalam meningkatkan ketepatan dalam suatu sampel yang
terbatas. Untuk alasan ini, daripada mensurvai seluruh populasi yang diinginkan, data
dikumpulkan dari sampel yang terbatas.

9
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Desain sampel merupakan rancangan yang di buat peneliti untuk memperoleh
sampel dari seluruh anggota populasi. Desain sampel merupakan bagian penting dari
desain penelitian (research design), karena itu keduanya harus konsisten.
Pengambilan sampel secara garis besar dapat digolongkan menjadi pengambilan
sampel dengan probabilitas (Probability sampling) dan pengambilan sampel tanpa
probabilitas (non Probability sampling).

B. Saran
- Pemahaman mengenai desain sampel harus dikuasai karena terkait dengan
kredibilitas penelitian yang dilakukan agar tetap sesuai kaidah ilmiah dan
terpercaya
- Perlu latihan dan kegiatan yang berkelanjutan untuk mengasah kemampuan dalam
merancang penelitian dan merancang pencuplikan (desain sampel).

11
DAFTAR PUSTAKA

Murti, Bhisma. 2013. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Edisi 2. JIlid 1. Yogyakarta :
Gadjah Mada University
file:///C:/Users/NVIDIA/Downloads/Buku%2520Metpen%2520Sigit%2520dan
%2520Amirullah.pdf
https://dokumen.tips/download/link/tugas-kelompok-desain-sampel#google_vignette
https://dokumen.tips/documents/tugas-kelompok-desain-sampel.html

12

Anda mungkin juga menyukai