Anda di halaman 1dari 8

SURVEI POTENSI PASIR KUARSA DI DAERAH

KETAPANG PROPINSI KALIMANTAN BARAT


Teguh Prayogo, Bayu Budiman Peneliti
Pusat Teknologi Sumber Daya Mineral BPPT
yogo@webmail.bppt.go.id

Abstract
Ketapang area is one of lower part or southern sub-province of West Kalimanatan
o o
Province, which is located geographically between 108 40’ and 111 20’ in
o o
Longitude and between 0 20’ and 3 04’ in Latitude. This area has various of
industrial mineral resources, for example quartz sand. Quartz sand or also called
with white sand is the reasult of rock weathering that contents main mineral, such
as quartz, and felsdpar. Then, the result of weathering is cleaned and transported
by water or wind and deposited in the stream side, lake or sea. In this paper will be
described concerning to locations, characteristics, and usages of quratz sand in
Ketapang area, West Kalimantan Province. Based on chemical or laboratory
analysis and interpretation, the quartz sands can be used as glass industry,
cement industry material, and moulding industry.

Kata kunci : pasir kuarsa, karakteristik


utama maupun penolong. Sebagai bahan baku
1. PENDAHULUAN utama, pasir kuarsa dipakai oleh industri semen,
kaca lembaran, botol dan pecah belah, email
Kebijaksanaan pembangunan di bidang (enamel). Sedangkan sebagai bahan baku
sumberdaya sekarang ini diarahkan pada penolong dipakai dalam pengecoran logam, dan
pendelegasian wewenang secara bertahap ke industri lainnya.
pemerintah daerah untuk mengelola, Lebih dari satu dasawarsa terakhir ini, industri
meningkatkan pemanfaatan dan mendayagunakan hilir pemakai pasir kuarsa tumbuh dan
sumberdaya alam dengan menerapkan teknologi berkembang dengan pesat. Hasil pemantauan Biro
ramah lingkungan agar dapat bermanfaat bagi Pusat Statistik dalam kurun waktu 1981-1993,
peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke konsumsi pasir kuarsa meningkat sekitar 24,70%
5)
generasi. Dalam pelaksanaannya pengelolaan per tahun .
sumberdaya alam khususnya sumberdaya mineral Sementara itu, hasil survei Pusat Penelitian dan
akan menjadi tanggungjawab penuh pemerintah Pengembangan Teknologi Mineral dalam kurun
daerah. waktu yang sama, produksi pasir kuarsa
5)
Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah meningkat sekitar 28,30 % per tahun .
yang segera berlaku, Pemerintah daerah dipacu Peningkatan produksi ini karena didukung pula
untuk dapat mandiri dalam mengelola daerahnya. oleh sumberdaya pasir kuarsa yang sangat
Salah satu andalan daerah adalah sumberdaya melimpah.
mineral. Sektor sumberdaya mineral, terutama Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
mineral industri, secara nasional memegang inventarisasi dan mengetahui potensi
peranan sangat penting bagi perkembangan (karakterisasi dan pemanfaatannya) sumberdaya
industri dalam negeri. Kebutuhan mineral industri pasir kuarsa didaerah Ketapang, Propinsi
Kalimantan Barat.
terus mengalami peningkatan. Sebagian besar
kebutuhan ini dipenuhi dari impor. Pada masa
2. BAHAN DAN METODE
pasca krisis ekonomi, kebutuhan ini akan
meningkat seiring dengan berkembangnya sektor
industri. Hal inilah yang menjadikan keinginan Daerah penelitian terletak di daerah Ketapang,
daerah untuk mengembangkan potensi Propinsi Kalimantan Barat (Gambar 1). Sebagai
sumberdaya mineral di daerahnya. salah satu bagian dari Propinsi Kalimantan Barat,
Pasir kuarsa memegang peranan cukup Kabupaten Ketapang secara geografis terletak di
o o
antara 108 40’ sampai dengan 111 20’ Bujur
penting bagi industri, baik sebagai bahan baku

126 Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 11 No. 2 Agustus 2009 Hlm.126-132
Diterima 11 Mei 2009; terima dalam revisi 18 Juni 2009; layak cetak; 21 Juli 2009
o o
Timur dan
6)
0 20’ sampai dengan 3 04’ Lintang pengamatan, pengamatan singkapan batuan, dan
Selatan . pengambilan conto batuan.

2.2. Pengeplotan Titik Pengamatan


Setelah sampai pada lokasi keberadaan bahan
galian atau ditemukannya bahan galian, maka
langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
orientasi medan sekitarnya untuk membantu dan
menentukan lokasi pengamatan secara tepat.
Selanjutnya lokasi pengamatan di plot pada peta
dasar/peta topografi. Pada tahap ini pekerjaan
yang dilakukan mengeplot data-data hasil tahap
sebelumnya pada peta dasar.

2.3. Pengamatan Singkapan Batuan


Langkah selanjutnya setelah penentuan lokasi
pengamatan adalah pengamatan singkapan
Gambar 1. Peta Kabupaten Ketapang, Propinsi batuan yang meliputi deskripsi litologi batuan
Kalimantan Barat
seperti warna, kekerasan, ketebalan dan lainnya,
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai pengukuran struktur geologi, dan deskripsi
6)
berikut : morfologi daerah penelitian serta pengambilan
Batas Utara : Kota Pontianak gambar dengan kamera atau pemotretan /
Kab. Sanggau pembuatan sketsa singkapan batuan.
Kab. Sintang
Batas Selatan : Laut Jawa 2.4. Pengambilan conto batuan

Batas Barat : Selat Karimata / Laut Natuna Langkah akhir sebelum meninggalkan lokasi
pengamatan atau pindah ke lokasi pengamatan
Batas Timur : Propinsi Kalimantan Tengah berikutnya adalah pengambilan sampel atau
contoh batuan dengan berat sesuai dengan
Kabupaten Ketapang dapat dicapai dengan kebutuhan, dimana separuh untuk uji laboratorium
alternatif, yaitu : dan sisanya untuk inventarisasi. Pengambilan
a. Jakarta ke Pontianak dengan pesawat contoh batuan ini dilakukan dengan menggunakan
memakan waktu 1 jam 15 menit dan palu geologi atau alat lainnya.
selanjutnya ke Ketapang dengan cara
2.5. Uji Laboratorium
Memakai pesawat DAS membutuhkan
waktu 45 menit Kegiatan uji laboratorium adalah kegiatan
Memakai kapal cepat memerlukan waktu pengujian sampel atau contoh batuan yang
6 jam diperoleh dari hasil kegiatan survei lapangan.
Semarang ke Kendawangan Pekerjaan ini dilakukan di studio atau laboratorium
menggunakan kapal laut dengan waktu setelah menyelesaikan semua pekerjaan lapangan
tempuh 10 jam (survei pendahuluan). Pekerjaan uji laboratorium
ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia
b. Jakarta ke Kendawangan menggunakan kapal dari sampel atau contoh batuan yang diuji atau
membutuhkan waktu sekitar 12 jam dianalisa guna mendapatkan gambaran yang utuh
c. Semarang ke Kendawangan menggunakan tentang karakteristik batuan tersebut sekaligus
kapal dengan waktu tempuh 10 jam memberi masukan atau sebagai input bagi
pemrosesan selanjutnya.
Metodologi yang dikembangkan untuk
mengetahui potensi sumberdaya pasir kuarsa di 2.6. Analisa
daerah Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat ini
secara garis besar adalah sebagai berikut: Tahapan paling penting dalam suatu pekerjaan
setelah semua data yang diperlukan diperoleh
2.1. Survei Lapangan adalah pemrosesan data atau analisa data.
Pekerjaan ini memerlukan daya analisis yang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam survei tinggi, karena menggabungkan atau
lapangan ini meliputi pengeplotan titik memanfaatkan semua informasi yang didapatkan

Survey Potensi Pasir Kuarsa...............(Teguh Prayogo) 127


baik dari studi literatur, pekerjaan lapangan Berdasarkan stratigrafinya, batuan tertua
ataupun uji laboratorium menjadi satu kesatuan berumur Trias – Jura Awal berupa batuan Malihan
atau terintegrasi untuk memperoleh gambaran Pinoh yang terdiri dari kuarsit, gneiss, sekis mika
seutuhnya dari tiap-tiap potensi bahan galian. dan kuarsit mika. Pembentukan batuan malihan ini
diperkirakan berasosiasi dengan intrusi granit
2.7. Fisiografi Sukadana pada zaman Kapur Akhir.
Diatas batuan Malihan Pinoh dianggap tidak
Sebagian besar wilayah Ketapang merupakan selaras diendapkan batuan Komplek Ketapang
suatu peneplain, dan secara berangsur ke arah pada zaman Jura – Kapur Akhir. Satuan batuan ini
timur berubah menjadi morfologi bergelombang berkomposisi batuan sedimen dan beberapa
dan tanah tinggi pegunungan. Pembagian bagian terubah menjadi batuan metamorf termal.
morfologi wilayah Ketapang dapat dibedakan Batuan sedimen terdiri atas batulempung,
menjadi dataran (pantai) alluvium dan litoral, batupasir halus-kasar, arenit litik, serpih dan
Dataran rendah bergelombang dan Dataran tinggi batusabak. Satuan batuan ini diterobos oleh granit
1,2,3,4)
pegunungan . Sukadana dan Granit Sangiyang pada Kapur
Dataran alluvium dan litoral merupakan dataran Akhir.
yang kurang aliran sungai dan umumnya berawa Batuan Gunungapi Kerabai berumur Kapur
dengan elevasi umumnya kurang dari 100 meter Akhir-Paleosen, diendapkan tidak selaras diatas
diatas muka laut. Dataran ini melebar dari pantai dan setempat-setempat menjemari dengan
ke pedalaman sejauh 70 km. Morfologi ini dicirikan Komplek Ketapang; tidak selaras diatas Granit
oleh sungai meander dengan potongan-potongan Laur yang berumur Kapur Awal. Satuan batuan ini
meander dan danau oxbow, serta bentukan diterobos dan menindih Granit Sukadana dan
geologi batuan keras seperti granit dan batuan Granit Sangiyang. Komposisi batuan Gunungapi
gunungapi. Bagian dataran yang paling ekstensif Kerabai umumnya terdiri atas andesit, basal, riolit,
terdapat dibagian utara wilayah Ketapang dasit dan ridasit, serta kebanyakan batuan
dibuktikan dengan aktifnya proses sedimentasi di piroklastik berupa tuff litik dan kristal, breksi
masa lalu. Beberapa bentukan batuan keras di volkanik serta aglomerat.
wilayah dataran menghasilkan morfologi yang Satuan Basal Bunga diendapkan secara tidak
menonjol terisolasi berupa gunung pulau selaras diatas Komplek Ketapang, Batuan
1,2,3,4)
(inselberg) di lingkungan dataran . Gunungapi Kerabai dan Granit Sukadana serta
Dataran rendah bergelombang memperlihatkan menindih Granit Sangiyang. Satuan ini berumur
bentang alam bergelombang terdiri dari bukit-bukit Kapur Akhir – Paleosen dengan komposisi batuan
membulat dan peneplain yang tertoreh. Elevasi intrusi : basal, dasit , andesit dan batuan piroklastik
topografi berkisar 100 meter hingga 800 meter : lava, tuf litik-kristal, breksi volkanik dan batupasir
diatas muka laut. Sungai-sungainya mengalir sedang-halus.
membentuk pola aliran dendritik, sungai besar Pada zaman Oligosen - Miosen diendapkan
diapit oleh dataran banjir dan rawa-rawa. Proses satuan Batuan Terobosan Sintang dengan
pelapukan sangat kuat dan regolit yang tebal komposisi batuan piroklatik berupa tuf riodasit.
meluas di wilayah dataran rendah. Endapan Endapan paling muda berumur Kuarter berupa
alluvium tipis dan sedikit-sedikit, hanya terbatas di endapan talus, Aluvium dan Rawa terdiri atas
1,2,3,4)
daerah dekat sungai-sungai besar . bongkah, kerakal, kerikil, pasir, lanau, dan lumpur.
Morfologi Dataran tinggi terdapat dibagian timur
laut dan tenggara Ketapang yang membentuk 2.9. Struktur Geologi
penonjolan dengan bentang alam pegunungan
dimana puncak-puncaknya mencapai ketinggian Struktur geologi yang berkembang berupa struktur
lebih dari 800 meter diatas muka laut. Morfologi ini perlipatan dan sesar atau patahan. Struktur
dicirikan oleh lereng yang terjal, relief tinggi, perlipatan berkembang pada satuan batuan
topografi muda, lembah berbentuk V dan erosi Gunungapi Kerabai dan Komplek Ketapang.
yang kuat. Singkapan batuan lebih banyak dan Sedangkan struktur patahan diperlihatkan pada
1,2,3,4)
lebih segar . foto udara dan citra landsat berupa sistim
kelurusan yang rapat yang memiliki arah utama
2.8. Stratigrafi Tenggara dan timurlaut. Kelurusan-kelurusan ini
kemungkinan merupakan sesar-sesar (patahan)
Umumnya batuan dasar di wilayah Ketapang besar, sistim kekar yang besar dan mungkin retas-
1,2,3,4)
berupa batuan granit dan batuan gunung api yang retas .
tersebar dan terpisah-pisahkan oleh singkapan Beberapa kelurusan yang besar mengontrol
batuan sedimen pra-Tersier dan sedikit batuan batas-batas geologi atau memotong bentuk –
1,2,3,4)
malihan . bentuk topografi. Di beberapa tempat sesar

128 Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 11 No. 2 Agustus 2009 Hlm.126-132
memotong perbatasan antara granit berumur Endapan pasir kuarsa di daerah Padang Dua
Kapur dan batuan Oligosen Bawah, yang Belas mempunyai kenampakan fisik atau
menunjukkan bahwa gerakan terakhir sesar ini megaskopis : warna putih kelabu-kekuningan,
setelah sedimentasi Oligosen Awal. berukuran pasir halus – pasir menengah, diameter
0,1 cm – 0,5 cm, bentuk butiran angular – sub
angular, kemas terbuka dan terpilah buruk,
porositas menengah – baik, permeabilitas besar,
bersifat lepas, ketebalan berkisar 1,5 m s.d. 2,5 m.
Endapan pasir kuarsa tersebut penyebarannya
mengikuti pola morfologi permukaan yang ada di
daerah ini, diperkirakan mempunyai luas
penyebaran 65 % dari luas Padang Dua Belas.
Pasir Kuarsa Riam Kusik, Kec. Marau
Daerah Riam Kusik berada di timur laut Kota
Kecamatan Marau, dapat ditempuh dengan
kendaraan roda empat dengan jarak 7 km
melalui jalan aspal dilanjutkan dengan jalan tanah.
Infrastruktur listrik dan telpon belum ada di daerah
ini, jarak ke perkampungan penduduk 1 km.
Endapan pasir kuarsa di daerah Riam Kusik
mempunyai kenampakan fisik : warna putih
Gambar 2. Kenampakan sebagian kondisi geologi
1)
daerah Ketapang . kekuningan-kecoklatan, berukuran pasir halus –
pasir menengah, diameter 0,1 cm – 0,5 cm, bentuk
butiran angular – sub angular, kemas terbuka dan
2.10. Pengamatan Lapangan
terpilah buruk, porositas menengah – baik,
Endapan Pasir Kuarsa dijumpai di daerah Padang permeabilitas besar, bersifat lepas, diperkirakan
Dua Belas, Desa Sungai Nanjung, Kecamatan mempunyai ketebalan 2 m.
Matan Hilir Selatan dan di Desa Riam Kusik, Endapan pasir kuarsa tersebut penyebarannya
Kecamatan Marau. mengikuti pola morfologi permukaan yang ada di
daerah ini, diperkirakan mempunyai luas
Pasir Kuarsa Padang Dua Belas, Kec. Matan penyebaran 10 Ha. Endapan pasir kuarsa
Hilir Selatan tersebut diperkirakan berasal dari lapukan batu
Daerah Padang Dua Belas berada di selatan granit, termasuk ke dalam Formasi Granit
Kota Kecamatan Matan Hilir Selatan, dan dapat Sukadana yang terdiri dari granit, granodiorit dan
ditempuh dengan kendaraan roda empat melalui diorit. Granit, kelabu kemerahan, terdiri dari
jalan aspal. Lokasi endapan pasir kuarsa dapat kuarsa, plagioklas, hornblenda dan biotit,
dijumpai di pinggir jalan raya Ketapang – diperkirakan berumur Kapur awal sampai Kapur
4)
Kendawangan. Infrastruktur listrik dan telpon Akhir .
belum ada di daerah ini, jarak ke perkampungan Gambaran contoh pasir kuarsa yang terdapat di
penduduk terdekat 5 km. daerah ini dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah
ini.

Gambar 3. Endapan Selata


Pasir Kuarsa di n
Daerah Padang
Dua
Belas
, Kec.
Mata
n
Hilir
Survey Potensi Pasir Kuarsa...............(Teguh Prayogo) 129
Gambar 4.
Penyebaran
Endapan
Pasir
Kuarsa
Berupa Dataran
di Daerah Riam
Kusik, Kec.
Marau

Survey Potensi Pasir Kuarsa...............(Teguh Prayogo) 129


SiO2 55,30–99,87 %
Fe2O3 0,01–9,14 %
Al2O3 0,01–18,00 %
TiO2 0,01–0,49 %
CaO 0,01–3,24 %
MgO 0,01–0,26 %
K 2O 0,01–17,00 %

Tabel 3. Sifat fisik pasir kuarsa Indonesia secara


5)
umum .
Gambar 5. Singkapan Pasir Kuarsa Di Daerah Riam
Kusik, Kecamatan Marau Sifat Fisik Deskripsi
Warna Putih bening atau lain
2.11. Uji Labortorium tergantung pada senyawa
pengotornya, misal kuning
Hasil analisa laboratorium (metoda SNI-13-3608- mengandung Fe-oksida,
1994) terhadap sampel pasir kuarsa dapat dilihat merah mengandung Cu-
pada Tabel 1 berikut ini : oksida.

Tabel 1. Hasil Analisis Kimia Sampel Pasir Kuarsa Kekerasan 7 (Skala Mohs)
Berat Jenis 2,65
Analisis Kimia Pasir Kuarsa
o
Titik Lebur ± 1715 C
Padang Dua
Jenis Unsur Riam Kusik Bentuk Kristal Hexagonal
Belas

SiO2 % 98.6 98.8 Panas spesifik 0,185

AL2O3 % 0.51 0.29 Konduktivitas 12 – 100oC


Panas
Fe2O3 % 0.25 0.25
Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama
TiO2 % 0.18 0.15 pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan
CaO % 0.21 0.21 yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa,
dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci
K 2O % 0.012 0.028
dan terbawa oleh air atau angin yang diendapkan
MgO % - - ditepi-tepi sungai, danau atau laut.
CaO bebas % - - Di alam, pasir kuarsa ditemukan dengan
kemurnian yang bervariasi bergantung kepada
H2O % - -
proses terbentuknya disamping adanya material
3. HASIL DAN lain yang ikut selama proses pengendapan.
PEMBAHASAN Material pengotor tersebut bersifat sebagai
pemberi warna pada pasir kuarsa, dan dari warna
3.1. Deskripsi Umum tersebut dapat diperkirakan derajat kemurniannya.
Pada umumnya, di alam, pasir kuarsa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri dari ditemukan dengan ukuran butir bervariasi dalam
kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung distribusi yang melebar, mulai dari fraksi halus
senyawa pengotor yang terbawa selama proses (0,06 mm) sampai dengan ukuran kasar (2 mm).
pengendapan. Pada umumnya, senyawa pengotor
tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, 3.2. Kegunaan
oksida alkali, oksida magnesium, lempung, dan zat Secara umum, karakteristik kimia batuan yang
organik hasil pelapukan sisa-sisa hewan, serta dianalisa, dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini :
tumbuhan. Pada Tabel 2 dan Tabel 3 digambarkan
Tabel 4. Hasil analisa sampel pasir kuarsa di daerah
secara umum, komposisi kimia dan sifat fisik pasir Ketapang
kuarsa Indonesia.
Tabel 2. Secara umum, komposisi kimia pasir kuarsa Jenis Unsur Komposisi
5)
Indonesia . SiO2 % 98.6 - 98.8
Komposisi
Kimia Prosentase

130 Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 11 No. 2 Agustus 2009 Hlm.126-132
AL2O3 % 0.29 - 0.51 Dalam industri pengecoran, pasir kuarsa
digunakan sebagai pasir cetak (casting sand).
Fe2O3 % 0.25
Kandungan SiO2 yang disyaratkan adalah
TiO2 % 0.15 - 0.18 minimum 90 % dengan Fe2O3 maksimum 1,5 %.
CaO % 0.21 Pengolahan batupasir kuarsa secara umum
merupakan proses pencucian untuk
K 2O % 0.012 - 0.028 menghilangkan senyawa-senyawa pengotor dan
MgO % - proses penghalusan serta penyeragaman ukuran
-
butir agar mendapatkan spesfikasi yang
H2O %
diperlukan. Skema proses pengolahan pasir
Berdasarkan karakteristik ini maka arahan kuarsa dapat dilihat pada Gambar 6.
pemanfaatan pasir kuarsa Kabupaten Ketapang
adalah untuk bahan baku industri dengan spesifikasi KESIMPULAN
dan persyaratan tertentu serta bergantung pada Berdasarkan hasil penelilitian dilapangan dan uji
jenis industrinya, antara lain seperti berikut ini : laboratorium serta analisa, maka secara garis
Industri Kaca besar potensi sumberdaya pasir kuarsa yang telah
dikaji dapat dirangkum pada tabel dibawah ini.
Dalam industri kaca, pasir kuarsa digunakan
sebagai oksida pembentuk gelas dan merupakan Tabel 5. Lokasi Dan Potensi Sumberdaya Mineral
bahan baku utama disamping soda dan garam. Potensi Lokasi Arahan Pemanfaatan
Faktor yang berpengaruh terhadap mutu dari pasir
- Industri Kaca
kuarsa adalah oksida - oksida pengotornya. Padang
- Bahan Baku Industri
Dengan teknologi pengolahan yang tepat maka Dua Belas
Semen
akan dihasilkan karakteristik pasir kuarsa yang Pasir - Industri Pengecoran
sesuai dengan spesifikasi industri kaca yang Kuarsa - Industri Kaca
dibutuhkan. Riam - Bahan Baku Industri
Kusik Semen
Bahan Baku Industri Semen - Industri Pengecoran
Dalam industri semen portland, pasir kuarsa Tabel 6. Potensi Pasir Kuarsa dan Arahan
dibutuhkan sebagai pengontrol kandungan silika Pemanfaatannya
dalam semen. Kandungan silika dalam pasir
kuarsa akan menentukan jumlah dan komposisi PASIR KUARSA
campuran semen. Secara umum komposisi pasir Lokasi Dijumpai di daerah Padang Dua
kuarsa adalah 66,5 kg untuk 1 ton produk semen Belas, Desa Sungai Nanjung, Kec.
portland. Matan Hilir Selatan dan di Desa
Riam Kusik, Kec. Marau.
Industri Pengecoran
Jenis Diperkirakan berasal dari lapukan
Pasir Kuarsa Alam batu granit, termasuk ke dalam
Formasi Granit Sukadana yang
Air Pencucian Cyclone/ Lempung dan terdiri dari granit, granodiorit dan
Classifier/Washer Kotoran lain
diorit.

Scrubbing
Jumlah Pasir kuarsa di daerah Padang
Cadangan Dua Belas mempunyai ketebalan
Air Pencucian Cyclone/ Sisa Lempung & berkisar 1,5 m s.d. 2,5 m.
Classifier Senyawa Besi
mempunyai luas penyebaran 65 %
dari luas Padang Dua Belas.
Magnetic Separator Magnetik Endapan pasir kuarsa di daerah
Riam Kusik mempunyai ketebalan
2 m dengan luas penyebaran 10
Pengayakan Ha.

Tingkat Belum dimanfaatkan.


Pasir Kuarsa Murni
Pemanfaatan
Bagan Alir Pengolahan Pasir Kuarsa
Arahan Industri Kaca
5) Pemanfaatan
Gambar 6. Bagan Alir Pengolahan Pasir Kuarsa Bahan Baku Industri Semen
Industri Pengecoran

Survey Potensi Pasir Kuarsa...............(Teguh Prayogo) 131


DAFTAR PUSTAKA Sudana D., Djamal B. & Sukido, 1994, “Geologi
Lembar Kendawangan, Kalimantan”, Lembar
De Keyser F. & Rustandi E., 1993, “Geologi 1413, Skala 1:250.000, Departemen
Lembar Ketapang, Kalimantan”, Lembar 1414, Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendral
Skala 1:250.000, Departemen Pertambangan Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat
dan Energi, Direktorat Jendral Geologi dan Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Sumberdaya Mineral, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi. Supriatna S. & M. Arifin, 1997, "Bahan Galian
Industri”, ISBN : 979-8641-04-3, Publikasi
Margono U. & Sanyoto P., 1996, “Geologi Lembar Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Karimata (Tanjungpasir), Kalimantan”, Lembar Mineral (PPPTM).
1314, Skala 1:250.000, Departemen
Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendral , 1997, “Kabupaten Ketapang Dalam
Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat Angka”, ISSN 0215 – 4390, Badan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi. Statistik Kabupaten Ketapang.

Margono U., Soejitno T. & Santoso T., 1995,


“Geologi Lembar Tumbangmanjul, Kalimantan”,
Lembar 1514, Skala 1:250.000, Departemen
Pertambangan dan Energi, Direktorat Jendral
Geologi dan Sumberdaya Mineral, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi

132 Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 11 No. 2 Agustus 2009 Hlm.126-132

Anda mungkin juga menyukai