Dengan Tugas Khusus Reactor Fixed Bed Multitube Dan Kolom Destilasi
SKRIPSI
Oleh:
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Akrolein Dari Bahan Baku Gliserol
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kurikulum akademik di
Program Strata 1 Program Studi Teknik Kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Jambi.
Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan
bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan Berkat, Kasih dan
Karunia-Nya.
2. Bapak dan Ibu keluarga besar saya atas do’a dan dukungan baik secara
3. Drs. Jefri Marzal, M.Sc., D.I.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan
4. Ir. Oki Alfernando, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
Universitas Jambi.
6. Ir. Oki Alfernando, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing II tugas akhir.
7. Ibu Ira Galih Prabasari, S.T., M.Si. selaku dosen pembimbing akdemik.
i
8. Seluruh Dosen dan Tata Usaha Program Studi Teknik Kimia Universitas
Jambi.
besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
iii
BAB IV NERACA MASSA ...................................................................... 33
iv
8.3.2. Karyawan Sistem Non Sift .................................................. 92
8.4. Penentuan Jumlah Kerja ............................................................... 96
8.5. Penentuan Sosial dan Kesejahteraan ............................................. 97
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A Neraca Massa .................................................................. 1
LAMPIRAN B Neraca Energi ................................................................. 28
LAMPIRAN C Spesifikasi Peralatan ...................................................... 73
LAMPIRAN D Analisa Ekonomi ............................................................ 310
viii
BAB I
PEMBAHASAN UMUM
1.1. Pendahuluan
seluruh negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia dan salah
selama ini Indonesia masih mendatangkan bahan-bahan tersebut dari luar negeri.
Untuk mengurangi ketergantungan dari luar negeri maka dipandang perlu untuk
sikloalifatik epoksi, kuinolin dan pentaeritriol. Lebih dari 80% akrolein yang telah
diolah digunakan sebagai bahan baku dalam produksi methionine. Crude akrolein
digunakan sebagai bahan baku untuk produksi asam akrilat. Akrolein juga dapat
digunakan untuk herbisida dan algasida dalam aliran irigasi. Sebagai biocide pada
cooling tower, untuk mengontrol alga, rumput, dan sebagai slimcide dalam
1
2
industri kertas yang digunakan dalam makanan. Akrolein digunakan pula sebagai
gliserol sebagai bahan baku lebih menjanjikan dalam hal biaya keterbaruan Selain
itu, Indonesia merupakan salah satu negara produsen gliserol. Pendirian pabrik
terutama Akrolein yang juga dapat dijadikan komoditi ekspor. Hal ini juga
tentunya akan berimbas terhadap penghematan devisa negara dan juga dapat
menambah devisa negara. Tak hanya itu, pendirian pabrik Akrolein ini juga dapat
propenal) yang merupakan senyawa paling sederhana dari golongan aldehid tak
jenuh. Sifat utama akrolein yaitu sangat reaktif karena merupakan anggota gugus
karbonil dengan gugus vinyl. Dehidrasi asam gliserol menjadi akrolein yang
datang. Karena itu, produksi material industri yang penting seperti akrolein dari
3
Pada tahun 1957, Standard Oil of Ohio (Sohio) menemukan katalis bismuth
besar (>90%) dan dengan kondisi operasi tekanan rendah. Selama 30 tahun
(Kirk-Othmer,1991).
berbagai bahan baku. Ada 3 proses pembuatan akrolein, yaitu proses kondensasi,
proses shell, dan proses dehidrasi gliserol. Berikut beberapa metode yang bisa
yang dilakukan pada fase uap. Reaksi katalitik ini berjalan menurut persamaan:
Proses ini dikembangkan sejak tahun 1942, dengan katalis yang digunakan
yaitu campuran alumina, litium fosfat atau silika, dan silika gel. Tahapan proses
kondensasi terjadi di mana formalin 30% dan asetaldehid berlebihan diuapkan dan
dipanaskan sampai suhu 300 – 320oC, umpan ini kemudian dimasukkan ke dalam
penukar panas kemudian dipisahkan dalam menara destilasi, adapun reaktan yang
tidak bereaksi di-recycle masuk kembali ke dalam reaktor. Dari proses ini
4
(Liu,2012)
Proses shell sering disebut sebagai proses Clark and Shulr yang
dikembangkan oleh Battele Institute. Inti dari proses ini adalah oksidasi propilen.
Katalis yang digunakan umumnya adalah CuO. Proses shell terjadi di mana
propilen dan udara dipanaskan dalam heater atau furnace hingga suhunya
pada proses ini cukup rendah, yaitu 15% untuk sekali arus. Untuk itu, diperlukan
Wibawanta,2011)
Proses dehidrasi gliserol adalah proses pelepasan gugus air pada gliserol
sehingga terbentuk akrolein. Proses ini berlangsung pada fase gas dalam reaktor
fixed bed dengan katalis Silicotungstic acid. Proses yang terjadi secara endotermis
pada suhu 250-330oC dengan tekanan 1 – 2 bar. Reaksi yang berjalan dalam
Reaksi ini berjalan pada fase gas dengan konversi sebesar 90%, sedangkan
gilserol didapat pada fase cair sehingga gliserol perlu diuapkan dengan vaporizer.
5
Kondisi optimum reaktor pada suhu 330oC, konsentrasi umpan gliserol 50% berat
CH2O
CH2O
Kelebihan Katalis pada proses ini Biaya relative rendah Bahan baku murah, dan
Kekurangan Umur katalis pendek Konversi reaksi sangat Katalis pada proses ini
terdeaktivasi
penting, seperti alur proses yang sederhana, produk samping yang bermanfaat atau
operasi (suhu dan tekanan) yang tidak terlalu tinggi, serta bahan baku yang murah
6
besar serta temperatur dan tekanan operasi yang rendah, sehingga akan mudah
pada fase gas dengan tekanan 1 – 2 bar dalam reaktor fixed bed multitube.
Sebelum masuk reaktor, gliserol cair diuapkan masuk reaktor dan dipanaskan
dalam vaporizer hingga suhu 300oC. Umpan gliserol masuk reaktor dari bagian
bawah reaktor dan produk akan keluar melalui bagian atas reaktor. Reaksi yang
di dalam reaktor.
• Gliserol
Kandungan Gliserol : 99 %
Air :1%
Fasa : Cair
Viskositas (CP) : 34 oC
• Akrolein
Fasa : Cair
• Asetaldehid
Fasa : Cair
• Formaldehida
Fasa : Cair
• Asetol
Fasa : Cair
• Air
Fasa : Liquid
Titik Lebur : 0 oC
1.5.4. Katalis
Katalis yang digunakan adalah alumina dengan sifat fisika dan kimia
sebagai berikut:
Fasa : Padat
Viskositas : 0,81 cP
Porositas : 0,405 cm
Diameter : 0,5 mm
PERENCANAAN PABRIK
negara-negara lain. Hal ini menjadi salah satu alasan perlunya didirikan pabrik
akrolein di Indonesia.
yang diminati oleh industri tertentu, seperti industri plastik, farmasi, maka
hal ini dapat menjadi alasan kuat untuk mendirikan pabrik akrolein.
lokal.
10
11
potensi pasar yang baik dan diharapkan Indonesia menjadi salah satu
luar negeri.
Indonesia (BPS), kebutuhan impor akrolein di Indonesia dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
2018 1.498.544,000
2019 1.612.533,000
2020 1.589.063,000
2021 1.872.661,000
2022 1.871.706,000
Sehingga untuk mengetahui kebutuhan asam asetat pada tahun 2026 yaitu
X = 2027
Y = 2.393.417,8000 Ton/Tahun
diambil persen kapasitas pabrik yang ingin didirikan dengan beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti modal yang akan digunakan dalam mendirikan pabrik,
bahan baku yang tersedia, kebutuhan pasar ataupun komsumsi akan produk yang
dihasilkan, serta dengan memperhatikan adanya pabrik yang telah berdiri dan
Selain itu harga jual gliserol sebagai produk samping produksi biodiesel masih
tergolong cukup rendah, maka dari itu gliserol perlu dimanfaatkan secara baik
dengan diolah menjadi produk yang lebih menjanjikan. Salah satu produk turunan
dimana proses yang terjadi yaitu dehidrasi gliserol, namun berbeda dalam kondisi
operasi. Proses yang digunakan yaitu Glycerol Dehydration karena pada proses
ini bekerja pada kondisi operasi yang lebih rendah. Selain itu, untuk bahan baku
yang digunakan juga tidak berbahaya dan untuk kondisi operasi pembuatan
Dalam prarancangan ini, pembuatan akrolein dibuat dari gliserol dimana gliserol
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Kriteria yang harus di perhatikan dalam
pemilihan suatu proses antara lain yaitu, proses sederhana, peralatan yang
digunakan sederhana, murah dan mudah didapat, kondisi operasi (suhu dan
tekanan) yang tidak terlalu tinggi, serta bahan baku yang digunakan murah dan
Process.
Bahan baku gliserol 99% dari tangki penyimpanan T-01 pada suhu 30 °C
tekanan 1 atm dalam fase liquid dialirkan dari tangka bahan baku menuju
vaporizer-01 (VP-01) untuk mengubah fase gliserol cair menjaadi fase gas dengan
suhu 300 °C. Uap gliserol tersebut nantinya sebagai feed reaktor-01 (R-01),
Reaktor-01 (R-01) berupa fixed bed multitube dengan suhu 330 °C dan tekanan
1,8 atm. Selanjutnya gliserol di lakukan proses dehidrasi masuk ke dalam Reaktor
(R-01) untuk membentuk akrolein. Pada R-01 terjadi proses glycerol dehydration
menjadi akrolein pada fase gas dengan suhu 330 °C dan tekanan 1,8 atm. Pada R-
01 konversi reaktor mencapai 99%. Pada R-01 akrolein hasil dari dehidrasi
15
01) hingga mencapai suhu 40 °C. Untuk pendistribusian produkn acrolein berfase
liquid, hasil keluaran TC-01 lalu dialirkan ke ACC-01 sebelum dialirkan menuju
dingin kan terlebih dahulu menggunakan CO-02 sebagai hasil pemisahan destilasi
selanjutnya dimasukan pada T-02. Sedangkan produk hasil destilasi bawah juga
C3H4O
Tanki-02
TANKI-01 REAKTOR-01 P=1 atm
VAPORIZER KOLOM DESTILASI
P=1 atm T = 350º C CO-01 C3H4O T=30 O C
C3H8O3 C3H8O3 P= 1 atm T = 112,13 º C
T=30 O C P = 1,8 atm
T= 300 O C P = 5 atm C3H8O3
HE-01 CO-01
C3H8O3 C-01 HE-02 C3H8O3 C-02
H2O
C3H4O C3H4O C3H6O2
C3H8O3 H2O H2O C3H4O
KONVERSI C3H8O3 C3H8O3 C2H4O
CH2O
99% C3H6O2 C3H6O2
C2H4O C2H4O Reboiler EXP
C H2O Tanki-03
C H2O C3H8O3 C3H8O3 C3H8O3 CO-01 C3H8O3 P=1 atm
H2O H2O H2O
C3H6O2 H2O T=30 O C
C3H6O2 C3H6O2
C3H4O C3H6O2
C3H4O C3H4O
C2H4O C3H4O
C2H4O C2H4O
CH2O C2H4O
CH2O CH2O CH2O
16
FLOWSHEET PRA RANCANG PABRIK PEMBUATAN ACROLEIN DARI PROSES DEHIDRASI GLISEROL DENGAN KAPASITAS
120.000 TON/TAHUN
STEAM
UTILITAS
FIRE HEATER
1 TC-01 1 1
0 1 2
ACC-01
T = 112,50º C
P = 5 atm 1 1 1
3 4 5
EXP-01
4
8
P-02 T-02
CO-02
T = 30º C
P = 1 atm
TC
7 8
KD-01
C-02
9
T = 112,13 º C
P = 5 atm
CO-01
5 6
PC
4
H-02 1
3 C-01 7
1 2 VP-01
R-01
T = 127,98º C
T-01 T = 300º C
1
P = 5 atm
H-01 P-01 P = 1 atm 6
T = 350º C 1 2 2
8 1 0 1
P = 1,8 atm RB-01 9
T = 30º C EXP-02
P = 1 atm CO-02
T-03
P-03
T = 30º C
P = 1 atm
FIRE HEATER
UTILITAS
STEAM
T = Tangki
P = Pompa
H = Heater Prarancang Pabrik Pembuatan Akrolein dari Bahan Baku Gliserol Menggunakan Proses Dehidrasi
VP = Vaporizer Dengan kapasitas 120.000 Ton/Tahun
C = Compressor
R = Reaktor
CO = Cooler
KD = Kolom Destilasi Digambar Oleh :
TC = Total Condensor Yeni Arti Br Ginting/M1B119004 September 2023
ACC = Accumulator Ernata Marbun/M1B119024
RB = Reboiler
EXP = Expander Diperiksa Oleh : 1. Nazarudin, S.Si., M.Si., Ph.D. September 2023 September 2023
2. Oki Alfernando, S.T., M.T.
Disetujui Oleh : 1. Lince Muis, S.T., M.T., C.LI., C.PC.
2. Sarah Fiebrina, S.T., M.T.
3. Ir. Hadistya Suryadri, S.T., M.T.
17
BAB III
lokasi pabrik secara geografis sangat menentukan kemajuan pabrik tersebut pada
saat produksi dan di masa yang akan datang. Penentuan lokasi pabrik berdasarkan
beberapa alasan yaitu sumber bahan baku, pasar, utilitas (ketersediaan energi,
iklim dan kebijakan pemerintah daerah setempat (Petter & Timmerhause, 1991).
Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi lokasi berdirinya suatu pabrik;
Sumber utama bahan baku pabrik harus memiliki jarak yang minimal dari
pabrik, sebab nantinya akan mempermudah proses produksi yang dilakukan dan
pabrik Akrolein ini yakni Gliserol. Penggunaan air pada pabrik pembuatan
akrolein yang digunakan berasal dari air laut selat malaka, Riau. Bahan baku
18
19
2). Utilitas
diperlukan dalam berjalannya suatu pabrik. Mulai dari penyediaan air dan proses
domestik serta penggunaan bahan bakar. Dimana bahan bakar yang digunakan
dalam pabrik pembuatan propanol ini adalah Liquefied Natural Gas (LNG).
3). Transportasi
seperti pengangkutan bahan baku dan pemasaran produk maupun untuk aktifitas
lainnya dapat dilakukan melalui jalur darat. Hal ini karna Kabupaten Bengkalis
merupakan salah satu kawasan kota industri yang ada di Riau sehingga sarana
4) Daerah pemasaran
Produk yang dihasilkan dari pabrik ini akan di produksi di dalam negeri.
jalan raya. Target pemasaran pada pabrik akrolein ini adalah industri yang
produk setengah jadi yang cukup diminati oleh industri tertentu, seperti dibidang
ini selain akan membuka lapangan pekerjaan baru dan menyerap tenaga kerja
perekonomian nasional.
bagian utara dan disebelah selatan adalah dataran tinggi. Kondisi tanah nya
mayoritas berupa tanah rawa yang bergambut dengan kedalaman antara 0-0,5 m.
merupakan salah satu lahan industri unggulan dan strategis di Kota Dumai
dengan total pabrik Akrolein didirikan diatas tanah seluas 23.646,3475 m2 atau
sekitar 3,000 Ha. Luas tanah yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik
diarahkan untuk industri besar dan menengah pada Kota Dumai, Riau.
lokasi
pabrik
yang meliputi produksi dan distribusi produk. Faktor utama yaitu sebagai berikut:
Bahan baku yang dipakai dapat mengalami penyusutan berat dan volume,
bahan baku mudah rusak dan berubah kualitas, resiko kekurangan bahan baku
tinggi, dan biaya transportasi yang tinggi apabila dipasok dari lokasi yang jauh
dari pabrik. Berdasarkan hal tersebut, lokasi pabrik dipilih agar berada dekat
dengan sumber bahan baku untuk membantu mengurangi biaya transportasi bahan
Gliserol atau gliserin diperoleh dari PT. Wilmar Group, Pelitung Dumai. yang
3.1.1.2. Utilitas
Kota Dumai, Provinsi Riau Di Kawasan tersebut terdapat aliran sungai yang
terhubung dengan laut selat malaka, serta beberapa waduk yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber air untuk kebutuhan pabrik. Jarak lokasi rencana
kelancaran proses seperti air proses, air pendingin, serta air minum dan air untuk
keperluan lainnya. Selain itu, air juga digunakan untuk sumber pembangkit steam.
Tenaga listrik diperoleh dari pembangkit listrik yang dibangun sendiri dan
dibangkitkan oleh generator. Adapun bahan bakar yang akan digunakan yaitu
Liquified Natural Gases (LNG) yang disuplai dari Pt Perusahaan Gas Negara
(PGN). PGN juga telah tersedia di Dumai, Riau. Dengan terpasang instalasi
3.1.1.3. Transportasi
Riau strategis dalam hal transportasi. Hal ini dikarenakan dari segi transportasi,
yang sudah terdapat jalur tol dan perencanaan sejumlah jalur tol lainnya di
kawasan Provinsi Riau, khususnya di Dumai, sehingga jalur transportasi darat dan
laut tidak menjadi penghambat distribusi dan pemasaran. Kawasan Dumai berada
di dekat Laut selat malaka yang mana terdapat pelabuhan di sekitarnya serta pada
area lokasi pabrik juga terhubung dengan pelabuhan Dumai Industrial, Pelabuhan
yang mana terdapat berbagai jenis industri didalamnya. Hal ini berarti distribusi dan
pemasaran produk akan menjadi lebih mudah dan efisien. Adapun hasil produk
utama pabrik yaitu akrolein dan produk samping akan di pasarkan ke pabrik-
merupakan bahan kimia yang mempunyai kegunaan yang sangat luas dan di dekat
Perindustrian, 2015).
25
Sumber daya manusia yang dibutuhkan sebagai tenaga kerja pada pabrik
ini meliputi tenaga kerja terdidik, terampil, maupun tenaga kasar, hingga tenaga
kerja lapangan. Sumber daya manusia tersebut dapat diperoleh dari daerah sekitar
lokasi pabrik dan luar daerah. Sehingga penyediaan tenaga kerja produktif dapat
diperoleh dari daerah di sekitarnya. Didukung dengan data yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), dimana tercatat jumlah penduduk dengan usia
produktif sebesar 199,485 jiwa dan 30.096 jiwa merupakan pencari kerja. Tenaga
kerja terdidik dan terampil dipilih dari kerjasama antar pabrik maupun dalam
penerimaan karyawan yang terpilih dari perguruan tinggi sesuai dengan jurusan
yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan pabrik, sedangkan untuk tenaga kerja
lapangan direkrut dari penduduk yang bersedia serta sesuai dengan kriteria.
Dumai, yang relatif masih luas dengan struktur tanah yang kuat dan datar.
Keadaan iklim provinsi Riau termasuk iklim tropis. Temperatur udara rata-rata
maksimum mencapai 37,4ºC dan suhu udara minimum 25,6ºC. Dengan suhu rata-
merupakan lokasi yang cukup stabil karena memiliki iklim rata-rata yang cukup
baik.
26
kebijakan izin usaha industri dan pendirian pabrik akrolein di kecamatan medang
alat, atau asap beracun harus diperhatikan agar mudah untuk ditangani
secara cepat dan tepat. Maka dari itu ditempatkannya alat-alat seperti
hydrant, alat sensor gas beracun dan alat penahan ledakan sebagai salah
Toilet
Toilet
Bengkel
Laboratorium
Bongkr Muatan
Pintu
Mushola Toilet Mushola Keluar Kantor Keamanan Pintu Masuk
Kantin
Perumahan Karyawan
Klinik
Perumahan Karyawan
Area Perkantoran
Parkir Parkir
Taman
23.646,3475 m2 atau 3,0000 Ha. Adapun perincian luas tanah yang akan dibangun
diperhatikan adalah:
Aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan
ekonomis yang besar, serta menunjang kelancaran dan keamanan pada saat
produksi berlangsung.
2. Operasi
diletakkan dekat control room, valve, tempat pengambilan sampel, dan instrumen
harus diletakkan pada posisi dan ketinggian yang mudah dijangkau oleh operator.
30
Alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi, sebaiknya
diberi jarak aman dari alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau
4. Aliran udara
sekitar area proses. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara
pada suatu tempat berupa penumpukan atau akumulasi bahan kimia berbahaya
yang dapat membahayakan bagi keselamatan para pekerja, dan selain itu juga
5. Pencahayaan
6. Keamanan
Letak alat-alat proses harus tepat dan sebaik mungkin, apabila terjadi
kebakaran tidak ada yang terperangkap di dalamnya serta mudah dijangkau oleh
kendaraan atau alat pemadam kebakaran. Selain itu tata letak proses harus
b. Jika tata letak peralatan proses sedemikian rupa sehingga urutan proses
produksi lancar, maka perusahaan tidak perlu untuk memakai alat angkut
7. Perawatan
Misalnya pada heat exchanger yang memerlukan ruangan yang cukup untuk
pembersihan tube.
adanya perluasan.
9. Pertimbangan ekonomi
konstruksi dan biaya operasi yang minimal. Biaya konstruksi dapat diminimalkan
dengan mengatur letak alat sehingga menghasilkan pemipaan yang terpendek dan
untuk lalu lintas manusia dan kendaraan agar dapat bekerja sesuai standard
operating procedure (SOP) agar mudah apabila terjadi gangguan pada alat proses
dapat segera bergegas untuk melewati jalur evakuasi, dan selain itu juga
CM-02
R-01
HE-02
CO-01
T-01 CD-01
HE-01
CM-01 T-02
RB-01
T-03
IPAL
Keterangan:
V-01 = Vaporizer
CM-01 = Compressor 1
CM-02= Compressor 2
HE = Heat Exchanger
R = Reaktor
KD = Kolom Destilasi
CD = Condenssor
ACC = Accumulator
BAB IV
NERACA MASSA
33
34
37
38
SISTEM UTILITAS
Dalam suatu industri, unit utilitas merupakan sarana penunjang dari suatu
proses utama yang ada dalam proses produksi Akrolein dari Gliserol. Oleh karena
itu, unit utilitas memegang peranan yang penting dalam pelaksanaan dalam
pelaksanaan operasi dan proses. Utilitas pada industri meliputi steam, kebutuhan
Unit pengolahan dan penyediaan air adalah unit yang mengelola dan
memenuhi kebutuhan air dalam operasional pabrik Akrolein dari Gliserol. Air
digunakan untuk menghasilkan steam dari unit boiler, pendingin, dan untuk
keperluan sanitasi. Sumber air dalam memenuhi kebutuhan air industri dapat
berasal dari air sumur, air sungai, air danau, maupun air laut. Pabrik Akrolein
Air yang digunakan dalam unit utilitas berasal dari air Sungai. Dalam
perancangan pabrik Akrolein dari Gliserol ini, sumber air yang digunakan berasal
dari air sungai terdekat dengan pabrik. Pertimbangan menggunakan air sungai
41
42
2. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya pengolahan
relatif murah dibandingkan dengan proses pengolahan air laut yang lebih
Pengolahan air Sungai Pangabuan dapat dilakukan secara fisik dan kimia
jenis air, berupa air domestik, air umpan boiler, air proses, dan air pendingin akan
dilakukan pengolahan yang berbeda pada setiap jenis air yang digunakan. Namun,
untuk air proses akan digunakan proses yang sama dengan air pendingin.
berikut.
Pada pengolahan air umpan boiler, 5 tahap pada pengolahan air domestik
tersebut akan dilanjutkan dengan proses kation exchange, anion exchange, dan
deaerasi. Menurut Sari dan Eva (2017), baku mutu air untuk umpan boiler hampir
sama dengan air domestik, hanya saja terdapat beberapa parameter tambahan yang
air boiler. Kontrol parameter air boiler harus lebih teliti dibandingkan air domestik
dan air pendingin, dikarenakan air boiler akan masuk pada sistem dengan tekanan
tinggi sehingga perlu dilakukan pencegahan agar tidak menimbulkan korosi pada
pipa boiler. Berdasarkan Tabel 6.2, disajikan parameter standar baku mutu air boiler
sebagai berikut.
Pada pengolahan air pendingin dan air proses, tahapannya sama pada air
domestik dan umpan boiler juga dilakukan, tetapi ditambah juga dengan alat
cooling tower untuk menghasilkan air dengan suhu yang dibutuhkan, yaitu 30⁰C.
a. Penyaringan
yang pada ujung penyedot disertai saringan. Saringan bertujuan untuk mengurangi
kotoran yang ikut tersedot pompa. Pada langkal awal air pendinginan dan air
proses, tahapannya sama pada air domestik dan umpan boiler. Penyaringan air dari
sumber untuk mencegah terikutnya kotoran berukuran besar yang masuk ke dalam
bak pengendapan awal. Pada air sungai sering terdapat kotoran seperti daun,
b. Pengendapan
Control System (LCS) yang terdapat di bak penampung berfungsi untuk mengatur
aliran masuk sehingga sesuai dengan keperluan pabrik. Dalam bak pengendapan
awal kotoran-kotoran akan mengendap karena gaya berat. Waktu tinggal dalam
bak ini berkisar 4-24 jam (Powell et al, 2016). Selanjutnya diberi senyawa kimia
yaitu:
45
Larutan alum berupa tepung berwarna putih, dapat larut dalam air, stabil
dalam udara, tidak mudah terbakar, tidak dapat larut dalam alkohol dan dapat
Jumlah alum yang diinjeksikan sebanyak 0,06% dari air umpan dengan konsentrasi
17% volume.
2. Soda kaustik
basa pada air Sungai Batanghari, sehingga mempermudah pembentukan flok oleh
alum karena air sungai cenderung bersifat asam. Jumlah soda abu yang
diinjeksikan sebanyak 0,05% dari air umpan dengan konsentrasi 11% volume.
3. Kaporit
Jumlah kaporit yang diinjeksikan sebanyak 1,2 % dari umpan dengan konsentrasi
33 % volume.
berikut:
1. Zat-zat pengotor dalam bentuk senyawa suspensi koloidal tersusun dari ion-
2. Aluminium Sulfat dalam air akan larut membentuk ion Al3+ dan OH- serta
3. Ketika ion yang bermuatan positif dalam koagulan (Alum) bertemu/ kontak
dengan ion negatif tersebut pada kondisi pH tertentu maka akan terbentuk
4. Butiran partikel flock ini akan terus bertambah besar dan berat sehingga
6. Untuk menjamin koagulasi yang efisien pada dosis bahan kimia yang
lumpur (sludge blanket) dengan pengadukan pelan, sehingga air yang jernih
akan terpisah dari endapan flock. Proses ini terjadi di clarifier/flock creator.
8. Lapisan lumpur juga berfungsi menahan flock yang baru terbentuk, oleh
9. Untuk menjaga supaya lumpur merata dan tidak terlalu padat dilakukan
pengadukan lambat.
d. Penyaringan (Filtration)
Air hasil koagulasi masih terkandung partikel. Partikel tersebut masih dapat
partikel yang masih tersisa dilakukan filtrasi. Filtrasi menggunakan sand filter.
Partikel yang tersaring akan terkumpul di lapisan permukaan bed. Apabila bed
sudah banyak terisi oleh partikel pengotor setelah durasi tertentu, maka tekanan
aliran akan tinggi. Apabila tekanan sudah tinggi, maka dilakukan backwash untuk
membuang partikel pengotor yang terakumulasi pada bed selama penyaringan. Air
backwash yang kaya akan pengotor dibuang sebagai limbah dan diolah lebih lanjut.
Proses filtrasi menggunakan beberapa jenis lapisan bed. Lapisan terdiri dari
antrasit, coarse sand, fine sand, dan activated carbon. Lapisan tersebut tersusun
berurutan. Urutan tersebut menyaring dari partikel yang besar (antrasit), sedang
(coarse sand), kecil (fine sand) dan penyaring bau, warna dan klorin (activated
carbon). Air keluaran proses filtrasi ini sudah memenuhi spesifikasi air proses, air
pendingin, dan air sanitasi. Jadi, dari tangki produk filtrasi digunakan sebagai air
Bila filter ini telah jenuh maka perlu dilakukan regenerasi dengan cara cuci
aliran balik (backwash) dengan aliran yang lebih tinggi dari aliran filtrasi. Hal ini
dioperasikan kembali, air hasil saringan untuk beberapa menit pertama dikirim ke
Backwash filter secara otomatis terjadi bila hilang tekan tinggi (high
pressure drop) tercapai atau waktu operasi (duration time) tercapai. Larutan
filter yang masuk ke tangki penyimpanan air filter. Dari tangki air filter air
e. Demineralisasi Air
di dalam air, seperti Ca2+, Mg2+, Na+, HCO3-, SO4-, CI-, dan lain-lain dengan
menggunakan resin. Air yang diperoleh adalah air bebas mineral yang akan
diproses lebih lanjut menjadi air umpan boiler (Boiler Feed Water). Demineralisasi
air dapat diperlukan karena air umpan boiler harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
pada tube Exchanger, jika steam digunakan sebagai pemanas. Hal ini akan
2. Bebas dari gas- gas yang dapat menimbulkan korosi teratama gas O2 dan
CO2.
kation mineralnya. Kemungkinan jenis kation yang ada adalah Ca2+, Mg2+, K+,
Fe2+, Mn2+, dan Al3+. Kation-kation ini dapat menyebabkan kesadahan sehingga
Reaksi:
Reaksi:
Air yang keluar dari unit ini diharapkan mempunyai pH sekitar 6,1-6,2.
f. Deaerasi
Air demin sebelum menjadi air umpan boiler harus dihilangkan dulu gas-
gas terlarutnya terutama oksigen dan CO2 melalui proses diaerasi. Oksigen dan
CO2 dapat menyebabkan korosi pada perpipaan dan tube-tube boiler. Proses
deaerasi dilakukan dalam daerator dalam 2 tahap yaitu secara mekanis dan kimia.
N2H4 + O2 N2 + H2O
g. Pendinginan
Pada pabrik xylan dari serat kelapa sawit digunakan air pendingin yang
diproduksi oleh cooling tower. Air yang telah diguanakan dalam alat perpindahan
adanya make up untuk menutupi jumlah air yang hilang selama proses. Air yang
masuk kedalam cooling tower ini juga ditambahkan zat penghilang kerak, dan
mikroorganisme.
untuk memindahkan panas suatu zat di dalam aliran ke dalam air. Hal-hal yang
berikut :
sistem perpipaan.
Exchanger.
Berikut ini adalah jumlah air pendingin yang dibutuhkan pada pabrik
Akrolein dari Gliserol oleh alat proses berdasarkan hasil perhitungan dari neraca
yang telah digunakan akan didinginkan kembali di Cooling Tower. Selama air
1. Evaporation loss
penguapan. Besarnya air pendingin yang hilang ini dapat dihitung dengan
Keterangan :
Maka :
= 117.226.4266 kg/jam
2. Drift loss
Drift loss adalah jumlah air pendingin yang hilang karena terbawa aliran
udara keluar cooling tower. Kehilangan karena drift loss ini berkisar antara 0,1-
Keterangan :
Maka :
Wd = 0,2% × Wc
= 7.661,8579 kg/jam
= 124.888,2845 kg/jam
Air umpan boiler adalah air umpan yang dilunakkan dari kandungan
mineral yang terdapat dalam air tersebut. Air produk deaerasi akan digunakan
sebagai umpan boiler. Air tersebut akan menuju boiler (unit penyedia listrik) dan
kemudian berubah fasa menjadi uap bertekanan tinggi. Energi uap bertekanan
53
tinggi tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin, dan sisa energinya berupa
larutan asam dan gas-gas terlarut, seperti O2, CO2, H2S, NH3.
Air yang diambil kembali dari proses pemanasan bisa menyebabkan foam
(busa) pada boiler. Karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat yang
tidak terlarut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terutama terjadi pada alkalinitas
yang tinggi.
Pembentukan kerak disebabkan adanya kesadahan dan suhu tinggi yang bisa
Kondensat dari steam nantinya akan disirkulasi kembali sebagai air umpan
boiler. Kehilangan (loss) di steam trap dan pada saat blowdown sebesar 5%. Make-
= 5 % × 31.562,1405 kg/jam
= 1.578,1070 kg/jam
= 5 % × 1.578,1070 kg/jam
= 78,9054 kg/jam
Suplai unit utilitas untuk make-up air umpan boiler = 3.955.817,2569 kg/jam.
54
Di mana :
h : Entalpi steam
Kebutuhan air yang digunakan pada rumah tangga adalah 100 liter/hari/orang (SNI
03-7065-2005). Kebutuhan mess adalah untuk pekerja yang berjumlah 145 orang.
56
Kebutuhan air untuk rumah tangga = 120 kg/hari. Orang x ( ) + (145 − 56)
3
= 725,0000 kg/jam
Pada kantor dan pabrik air domestik digunakan oleh karyawan sebanyak
120 liter/hari (Kusnarjo, 2010). Sehingga total kebutuhan air pada kantor dan pabrik
56
Kebutuhan kantor dan pabrik = 120 kg/hari. Orang x ( ) + (145 − 56)
3
= 2.795,6667 liter/hari
55
= 731,0417 kg/jam
3. Laboratorium
Kebutuhan air untuk laboratorium sebesar 20% dari kebutuhan kantor dan
pabrik (Kusnarjo, 2010) sehingga kebutuhan air untuk laboratorium dan taman:
= 5,0000 kg/jam
Pada kantin dan masjid digunakan jumlah air sebanyak 20 % dari kebutuhan
kantor dan pabrik (Kusnarjo, 2010). Sehingga didapatkan jumlah kebutuhan untuk
= 146,2083 kg/jam
5. Poliklinik
Pada poliklinik terdapat 3 pegawai tiap shift, dengan jumlah 120 liter/hari
(Kusnarjo, 2010). Poliklinik yang digunakan adalah 1 unit, sehingga kebutuhan air
= 360 liter/hari
= 25 kg/jam
Air pemadam kebakaran dan cadangan ditetapkan 40% dari total kebutuhan
air domestik (Kusnarjo, 2010). Sehingga total air pemadam kebakaran dan
= 652,9000 kg/jam
Densitas = 1 kg/liter
= 2.285,1500 kg/jam
pertukaran panas, proses, dan penggerak turbin. Steam yang digunakan dari unit
boiler merupakan saturated steam dengan suhu 400 ℃ dan dihasilkan dari steam
57
turbin. Steam biasanya digunakan sebagai media pemanas dalam proses produksi.
berikut.
= 19.244,3453 kg/jam
P = E/t.
Di mana :
E : Energi listrik yang dihasilkan oleh turbin selama periode waktu tertentu (kg)
= 31.562,1405 kg/jam
Unit listrik pada pabrik digunakan untuk pencahayaan pabrik dan proses
produksi sebagai tenaga penggerak beberapa peralatan proses seperti pompa dan
peralatan proses kontrol. Tenaga listrik untuk pabrik ini dipenuhi oleh produksi
boiler.
Listrik
peralatan 588,6947 kW
6.3.2 Pencahayaan
menggunakan :
= 55.122,0677 watt
= 55,1221 kW
= 29.333,5000 watt
60
= 29,3335 kW
perkantoran menggunakan:
= 14.141,4063 watt
= 14,1414 kW
= 687,2917 kW
= (1 + 10 %) × 687,2917 kW
= 756,0208 kW
Unit penyediaan bahan bakar adalah unit yang menyediakan bahan bakar
yang diperlukan dalam pabrik. Bahan bakar digunakan pada peralatan boiler untuk
61
menghasilkan steam. Dalam kebutuhan listrik di pabrik Akrolein dari Gliserol ini
penyediaan bahan bakar yang akan menyuplai kebutuhan bahan bakar. Selain boiler
bakar cair:
a. Mudah didapat
Bahan bakar yang digunakan adalah pada boiler menggunakan LNG dan
solar digunakan untuk generator pada saat start up dan emergency yang diperoleh
dari PT. Pertamina atau distribusinya. Bahan bakar yang digunakan berasal dari
Dengan faktor keamanan 10%, maka HP steam yang masuk kedalam turbin untuk
= 31.562,1405 kg/jam
temperatur 200°C dan tekanan 20 bar. Kemudian untuk MP steam pada keadaan
62
saturated steam di temperatur 400°C dan tekanan 1 atm, maka dari tabel steam
Dari perhitungan entropi maka dapat diperoleh bahwa keluaran dari turbin
= 28.094,0590 kg/jam
= 3.468,0815 kg/jam
proses.
= 8.868,9579 kg/jam
= 55.200,0021 kJ/kg
31.562,1405 ×1.939,6690
=
80% ×55.200,0021
= 1.386,3248 kg/jam
63
31.562,1405 ×1.939,6690
= 80% ×18.840,4809
= 16.994,3195 kg/jam
= 18.380,6443 kg/jam
= 20.218,7088 kg/jam
BAB VII
SPESIFIKASI PERALATAN
IDENTIFIKASI
DATA DESIGN
DATA MEKANIK
64
65
IDENTIFIKASI
DATA DESIGN
DATA MEKANIK
IDENTIFIKASI
DATA DESIGN
DATA MEKANIK
IDENTIFIKASI
Kode Alat VP – 01
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
DATA MEKANIK
IDENTIFIKASI
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Temperatur 350 C
DATA MEKANIK
ID Reaktor 2,5638 m
IDENTIFIKASI
Jumlah 1 unit
Operasi Kontinyu
DATA DESAIN
Top Bottom
DATA MEKANIK
Tinggi 17,7103 m
Stage 88 stage
Top Bottom
t silinder 0,0236 m
t head 0,0236 m
PELAT
Top Bottom
Hole Diameter 5 mm 5 mm
70
Panjang Weir 45 mm 45 mm
Tebal Pelat 5 mm 5 mm
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
DATA MEKANIK
ID 39 in Length 35 ft
3,0254 in; 0,902
B 1 in OD, ID
in
BWG 18
Passes 1 Passes 2
∆Ps 5,9539 psi ∆Pt 1,5301 psi
71
IDENTIFIKASI
Nama Alat Accumulator-01
Kode Alat ACC-01
Fungsi Menampung hasil kondensasi
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Silinder horizontal dengan penutup
Tipe
elipsooidal
Temperatur 112,1332 ℃
Tekanan 5 atm
Kapasitas 5499,3803 kJ/jam
DATA MEKANIK
Diameter 3,4017 m
Panjang 2,2712 m
Tebal dinding 9,0849 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Reboiler-01
Kode Alat RB-01
Mengubah sebagian bottom produk kolom
Fungsi
distilasi sebagai refluks gas
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Tipe 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel
UC 449 Btu/jam ft F
UD 0,0080 Btu/jam ft F
DATA MEKANIK
Shell Side Tube Side
ID 23,25 in Length 12 ft
B 1 in OD 3,66 in
Passes 1 Passes 4
∆Ps 8,59267E-10 psi ∆Pt 0,160000001 psi
72
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
DATA MEKANIK
IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-02
Kode Alat H-02
Fungsi Memanaskan syngas menuju ke Reaktor FT
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Tipe 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-212 Grade A
UC 61,0212 Btu/jam ft F
UD 6,7868 Btu/jam ft F
Rd 0,0239
DATA MEKANIK
Shell Side Tube Side
ID 29 in Length 16,45 ft
2,2690 m;
B 14,5 in OD, ID
1,9725 m
BWG 18
Passes 1 Passes 2
∆Ps 0,00148997 psi ∆Pt 9,961738436 psi
74
IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompresor-01
Kode Alat C-01
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Mengalirkan dan menaikkan tekanan syngas
Fungsi Reaktor
DATA DESAIN
Tipe Multistage Centrifugal Compressor
Temperatur 300 ℃
Tekanan 1,8 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Rasio Panas Kompresor-01
Densitas 0,0355 lb/ft3
Laju Volumetrik 10780,0620 ft3/min
Tekanan Masuk 1 atm
Tekanan Keluar 1,8 atm
Efisiensi 75%
Power Compressor 251 HP
Jumlah Stage 3
Stage 1 Stage 2 Stage 3
Rc 1,8000 Rc 1,3416 Rc 2,8651
T1 300,000 T1 300,1593 T1 300.3187
T2 300,1593 T2 300.3187 T2 300,4782
75
IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompresor-02
Kode Alat C-02
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Mengalirkan dan menaikan tekanan syngas
Fungsi keluaran Reaktor
DATA DESAIN
Tipe Multistage Centrifugal Compressor
Temperatur 350 ℃
Tekanan 5.0000 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Rasio Panas Kompresor-02
Densitas 0,0355 lb/ft3
Laju Volumetrik 10780,0620 ft3/min
Tekanan Masuk 1,8 atm
Tekanan Keluar 5 atm
Efisiensi 75%
Power Compressor 7600 HP
Jumlah Stage 3
Stage 1
Rc 2,7777 Rc 1,6666 Rc 1,4057
T1 350,000 T1 350,3231 T1 350,646
T2 350,3231 T2 350,6465 T2 350,970
IDENTIFIKASI
Nama Alat Ekspander-01
Kode Alat Exp-01
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Menurunkan tekanan syngas keluaran
Fungsi Acumulator
DATA DESIN
Tipe Single Stage Ekspander
Kapasitas 17.339,6967 kg/jam
76
Temperatur 112,5094 ℃
Tekanan 5 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Densitas 53,1700 lb/ft3
Laju Volumetrik 5,9788 m3/min
Tekanan Masuk 5 atm
Tekanan Keluar 1 atm
Efisiensi 75%
Power 17 HP
IDENTIFIKASI
Nama Alat Ekspander-02
Kode Alat Exp-02
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Fungsi Menurunkan tekanan syngas keluaran
Reboiler
DATA DESIN
Tipe Single Stage Ekspander
Kapasitas 1,8701 kg/jam
Temperatur 127,9813 ℃
Tekanan 5 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Densitas 53,1700 lb/ft3
Laju Volumetrik 0,0006 m3/min
Tekanan Masuk 5 atm
Tekanan Keluar 1 atm
Efisiensi 75%
Power 17 HP
77
IDENTIFIKASI
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinu
DATA DESAIN
Rd Calculated 10,3627
UC 14,0949
UD 20,0958
SN 40,0000 SN 30,0000
OD 6,6250 OD 14,0000
ID 6,0650 ID 13,2500
a” 1,7340 a” 3,6650
ΔP 0,0000 ΔP 2,1690
78
IDENTIFIKASI
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinu
DATA DESAIN
Rd Calculated 8,2170
UC 22,5064
UD 29,4248
SN 40,0000 SN 40,0000
OD 1,9000 OD 3,5000
ID 1,6100 ID 3,0680
a” 0,4980 a” 0,9170
ΔP 0,0001 ΔP 10,7205
79
IDENTIFIKASI
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinu
DATA DESAIN
Bahan
Konstruksi Carbon steel
Rd Calculated 5,8872
UC 11,9821
UD 65,8760
SN 40,0000 SN 40,0000
OD 3,5010 OD 3,5000
ID 3,5110 ID 3,0680
a” 0,4980 a” 0,9170
ΔP 0,0474 ΔP 2,1644
80
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
SUCTION DISCHARGE
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
SUCTION DISCHARGE
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
SUCTION DISCHARGE
ORGANISASI PERUSAHAAN
operasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen agar memperoleh
efektif dan efesien. Selain itu, untuk mendapatkan profit yang optimal juga harus
didukung oleh pembagian tugas dan wewenang yang jelas dari setiap personil yang
seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
83
84
berikut :
maupun pengelola .
peraturan.
karena pembagian tugas dan tanggup jawab pengurus (direktur dan komisaris) serta
maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam
menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu
dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan
fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan
hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa,
baik perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, yaitu:
a. Pendelegasian wewenang
tugas penunjang.
dimana dalm menjalankan tugas sehari-hari dibantu oleh direktur teknik dan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimipinan, konsumen dan karyawan.
menjalankan perusahaan.
regulasi serta memastikan bahwa para pemegang saham, otoritas pasar modal,
analis dan publik memperoleh seluruh informasi penting yang terkait dengan
Perseroan secara tepat waktu, lengkap dan akurat, dan memastikan bahwa
termasuk Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, dan atau lembaga
terkait lainnya yang berkaitan dengan tata kelola, aksi korporasi, dan transaksi
penting.
komisaris.
cepat tentang setiap perubahan peraturan yang relevan dan bahwa mereka
memahami dampaknya.
87
8.2.3. Manager
jawab kepada Direktur. Dalam organisasi pabrik akrolein ini terdapat 4 manager,
yaitu:
1. Manager Produksi
2. Manager Teknik
3. Manager Keuangan
produksi membawahi :
a. Kabag Proses
untuk memenuhi kebutuhan proses, kebutuhan air, uap air dan tenaga listrik.
1. Menguji produk dari segi kualitas dan kuantitas selama proses produksi.
d. Kabag Laboratorium
a. Seksi Laboratrium, memiliki tugas :
• mengkoordinasikan seluruh kegiatan laboratorium
• Melakukan perencanaan dan pengembangan laboratorium.
a. Kabag Maintenance
perusahaan.
proses produksi.
masalah perpajakan.
depan
90
untuk melaksanakan tata laksana seluruh unsur dalam organisasi. Manager SDM
dan umum membawahi kepala bagian SDM. Kepala bagian SDM bertanggung
jawab dalam bidang personalia dan pendidikan. Kabag SDM membawahi beberapa
seksi diantaranya:
bahan perumusan kebijakan teknis, bimbingan teknis koperasi dan UKM dibidang
didalam pabrik.
setahun dan 24 jam per hari, sisa harinya digunakan untuk pembersihan serta
perbaikan dan perawatan peralatan proses produksi, atau yang dikenal dengan
istilah shut down. Pada pabrik sodium peroksida ini pabrik beroperasi selama 300
91
hari. Hari kerja unit produksi adalah hari senin sampai dengan hari minggu. Sisa
hari yang bukan merupakan hari libur digunakan untuk perbaikan atau perawatan
dan shut down. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga kelancaran proses
produksi serta mekanisme administrasi dan pemasaran maka waktu kerja karyawan
Karyawan sistem shift sehari bekerja 24 jam, yang terbagi menjadi 3 shift.
Karyawan shift ini termasuk karyawan yang secara langsung menangani proses
keamanan dan keselamatan kerja. Ketentuan jam kerja pegawai shift sebagai
berikut:
Jadwal keja dibagi dalam 4 minggu dan 4 kelompok (tim). Setiap kelompok
karyawannya, maka salah satu cara untuk menciptakan kedisiplinan adalah dengan
kerja 40 jam per minggu yang telah ditetapkan sesuai dengan UU Cipta Kerja No.
11/2020, sedangakan pada hari sabtu, minggu dan hari besar libur. Pegawai non-
shift ini termasuk karyawan yang tidak langsung menangani operasi pabrik.
jalannya proses di pabrik. Dalam hal ini dapat dikategorikan untuk karyawan pada
bidang teknik, produksi, dan utilitas. Pekerja shift bekerja selama 8 jam per hari
Plant Design”. Prosedur perhitungan dilakukan dengan cara proses sebagai berikut:
ton/hari.
93
1. Pumping
2. Heating
3. Compressing
4. Reaction
5. Cooler
6. Expander
7. Vaporizer
8. Purification
9. Utility
Pekerja operasi selama 8 jam/hari sesuai dengan jumlah shift yang telah
ditentukan. Sehingga :
Pekerja shift bekerja selama 8 jam per hari sesuai dengan jadwal shift yang
ditentukan, maka:
M
M = ×PS
Time work
94
= 68 ×8
8 Jam
= 68 Pekerja/hari
Jadi, jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk direct operating labor adalah 68
orang.
jumlah operasi pabrik. Jenis pekerja ini dapat dikategorikan untuk pekerja pada
ini didasarka pada kondisi rata-rata kebutuhan pabrik terhadap pekerja untukbagian
Dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM), hal penting yang perlu
Kemudian, disusun rincian atau deskripsi jabatan (job description) agar seluruh
kegiatan perusahaan tercakup dalam deskripsi jabatan, tidak boleh ada jabatan yang
tumpang tindih ataupun yang tidak dilibatkan. Untuk tenaga kerja diperlukan
jenis kelamin, dan lainnya. Tenaga kerja dalam pabrik akrolein disusun berdasarkan
tingkat kedudukan (jabatan) dan jenjang pendidikan seperti dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
95
kerja, keahlian, dan resiko kerja. Parik akrolein direncanakan berdiri di Provinsi Riau.
minimum provinsi regional (UMR) Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebesar Rp.
4.197.030,51. Perincian gaji karyawan pada pabrik pembuatan akrolein ini dapat dilihat
Selain upah yang dibayarkan serta pengaturan jadwal kerja yang sudah
• Welding Mask
• Welding Glasses
• Safety Helmet
• Sepatu Pengamanan
• Dust Respirator
• Baju Pelindung
• Ear Muff
98
b. Jaminan Asuransi
untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Pemberi kerja secara bertahap wajib
Penyelenggara Jaminan Sosial, sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti
(pasal 13).
b. Jaminan kematian
Bantuan Kesehatan
memberikan upah resmi adalah memberikan beberapa fasilitas lain kepada setiap
PENGOLAHAN LIMBAH
usaha atau kegiatan. Limbah erat kaitannya dengan pencemaran, karena limbah
limbah sangat dibutuhkan agar tidak mencemari lingkungan. Oleh karena itu
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pengolahan limbah yaitu metode penanganan limbah yang tepat dan efisien
a. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud padat yang bersifat
kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini biasanya
berasal dari sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil industri, dan lain-
lain.
100
101
b. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini selalu
larut dalam air dan selalu berpindah. Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas
cuci pakaian dan piring, limbah cair dari industri, dan lain-lain.
c. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat
dalam bentuk asap dan selalu bergerak sehingga penyebarannya luas. Contoh dari
limbah gas adalah gas buangan kendaraan bermotor, buangan gas dari hasil industri
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan jumlahnya, baik secara langsung
makhluk hidup lain. Limbah yang termasuk sebagai limbah B3 apabila memiliki
salah satu atau lebih karakteristik sebagai berikut: mudah meledak, mudah terbakar,
Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah bagi industri dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
102
pH - 6-9
Fenol mg/L 1
Cr mg/L 1
Cu mg/L 3
Zn mg/L 10
Ni mg/L 0,5
aerob didesain berdasarkan kapasitas buangan limbah pabrik dan limbah domestik
dengan karyawan sebanyak 145 orang. Pada limbah cair, instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) dirancang untuk mengelola air limbah cair dari aktivitas proses,
Pengolahan limbah cair adalah menjaga air yang keluar tetap bersih dengan
menghilangkan polutan yang ada dalam air limbah tersebut, atau dengan
103
menguraikan polutan yang ada didalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari
polutan tersebut. Limbah cair berasal dari limbah domestik, limbah industrial, dan
limbah komunal.
Limbah cair domestik berasal dari buangan limbah cair oleh karyawan
pabrik sebanyak 145 orang, dimana diperhitungkan pemakaian air sebanyak 120
pengolahannya. Hal ini karena tidak adanya kandungan yang berbahaya dari
masing-masing limbah tersebut. Selain itu, kandungan bahan kimia pada limbah
berdasarkan pada konsumsi air bersih per orang per hari. Besarnya air bersih yang
akan menjadi air limbah tersebut diperkirakan sebanyak 70% hingga 80% dari
penggunaan air bersih. Estimasi debit air limbah diperoleh dengan persamaan
berikut:
Q ave air bersih = Kebutuhan air bersih per orang x Jumlah penduduk...............(1)
Dari persamaan 1 dan 2 didapatkan debit limbah cair domestik sebagai berikut:
= 17.400,0000 liter/hari
= 17,4000 m3/hari SNI 06-6989-26-2005
berikut.
Konsentrasi SS :
organik berupa lemak. Bak pemisah minyak didesain dengan inlet yang diletakkan
(Wulandari, 2014)
30
Volume bak yang diperlukan = 60 ×24 hari × 17,4449 m3 /hari = 0,3634 m3
Panjang : 1,5 m
Lebar :2m
Tinggi :1m
kontrol aliran air limbah. Bak equalisasi terbuat dari pasangan batu bata, bentuk
105
persegi panjang dilengkapi dengan Bar Screen berupa kawat yang terbuat dari
(Wulandari, 2014)
2 𝑚3
Volume bak diperlukan = 24 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 17,4449 = 1,4537𝑚3/hari
ℎ𝑎𝑟𝑖
Panjang : 2,5 m
Lebar :2m
Tinggi :1m
Volume efektif : 5 m3
pemisahan air dan kontaminan pengotor air dengan cara memanfaatkan berat jenis,
yaitu kotoran yang mempunyai berat jenis akan jatuh kebawah masuk ke sludge
pool, sementara air yang bagus akan overflow dan masuk ke bak biofilter anaerob
– aerob. Bak Sedimentasi terbuat dari pasangan batu bata dan tertutup yang
dilengkapi dengan lubang kontrol, bak berbentuk persegi panjang, air limbah masuk
melalui pipa inlet secara gravitasi, pemeliharaan dengan cara pengurasan manual.
Efisiensi : 25 %
106
2014)
2 𝑚3 𝑚3
Volume bak diperlukan = 24 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 18,5667 = 1,5472 ℎ𝑎𝑟𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖
Panjang : 2,5 m
Lebar :1m
Tinggi :1m
mikroorganisme, reaktor ini dipasang secara seri terhadap reaktor biofilter aerob,
dengan bahan pasangan batu bata berbentuk persegi panjang tertutup, media filter
yang digunakan batu apung dan kerikil/pecahan batu kali dengan diameter 2-3 cm,
Efisiensi : 80 %
Untuk pengolahan air dengan proses biofilter standar beban BOD per volume media
0,4 – 4,7 kg BOD/m3 hari (Wulandari, 2014). Ditetapkan beban BOD yang
digunakan 3 kg BOD/m3.hari.
= 3,9251 kg/hari.
kg
3,9251
Volume media yang diperlukan = 𝑘𝑔𝐵𝑂𝐷
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 0,0013 𝑚3
3 .ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑚3
2,6184 𝑚3
Waktu tinggal di dalam reaktor anaerob = 𝑚3
= 4,5 jam
13,9649
ℎ𝑎𝑟𝑖
Panjang : 2,5 m
Lebar :1m
Tinggi :1m
Volume efektif : 1 m3
Tebal dinding : 20 cm
1 𝑚3
td = 13,9649 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 = 1,7186𝑗𝑎𝑚
3,1421 𝑘𝑔 𝐵𝑂𝐷/ℎ𝑎𝑟𝑖
Beban BOD per volume media = 1,0474 𝑘𝑔𝐵𝑂𝐷/𝑚3 . ℎ𝑎𝑟𝑖
(1 × 1 ×2,1)𝑚3
108
Efisiensi : 50 %
=1,0474 kg/hari
50 𝑘𝑔
Jumlah BOD dihilangkan = 100 × 1,0474 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 0,5237 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
0,5237 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume media yang diperlukan = 0,3 𝑘𝑔/𝑚3 .ℎ𝑎𝑟𝑖 = 1,7456 m3
3,4912
Waktu tinggal di dalam reaktor aerob = 13,9649 𝑚3 /hari × 24 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 6 jam
Biofilter aerob terdiri dari dua rungan yaitu ruang aerasi dan ruang bed
Panjang : 2,5 m
Lebar :2m
Tinggi :1m
Tebal dinding : 20 cm
109
Bak pengendap akhir terbuat dari pasangan bata dan tertutup dilengkapi
lubang kontrol, bentuk bak persegi panjang dengan pipa inlet dan outlet secara
gravitasi. Bak ini berfungsi sebagai pengendap akhir sesuai kebutuhan dan air
2014)
5 𝑚3
Volume bak yang diperlukan = 24 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 18,5667 = 3,8680𝑚3
ℎ𝑎𝑟𝑖
Panjang : 2,5 m
Lebar :2m
Volume efektif : 5 m3
Tebal dinding : 20 cm
5 𝑚3
td = 13,9649 𝑚3 /ℎ𝑎𝑟𝑖 = 8,5930 𝑗𝑎𝑚
110
𝐷𝑒𝑏𝑖𝑡 (𝑚3 )
Beban permukaan ( surface loading ) = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 ×𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
𝑚3
13,9649
ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑚3
= = 2,7930
1𝑚×1𝑚 𝑚2 ℎ𝑎𝑟𝑖
2015)
Dimana :
Untuk menghitung debit minimum air limbah (Q min) air limbah dapat
menggunakan rumus :
Bahan = PVC
Asbes = Semen
Kemiringan pipa = 1 - 3%
Bahan = PVC
Asbes = Semen
Kemiringan = 0,5 -1 %
Khusus air limbah dari dapur harus dilengkapi dengan unit perangkap lemak
(grease trap).
Dimana :
𝑟𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒
Volume = 𝑥 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
6 x 24
30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Volume = 𝑥 26.491,5000 liter/ orang/ hari
6 x 24
112
= 5.519,0625 liter
4 𝑗𝑎𝑚
= x 26.491,5000 liter/orang/hari
24
= 4.415,2500 liter
300 𝑚𝑔/𝑙
BOD yang digunakan = liter
4.415,2500 /hari
orang
= 0,0679 mg/hari
kontrol,berbentuk bak persegi panjang dengan pipa inlet dan outlet secara gravitasi.
Bak ini berfungsi sebagai pengendap akhir sesuai kebutuhan dan air limpasan
masuk ke bak.
9.2 Limbah B3
Limbah B3 diantaranya terdiri dari bahan radioaktif, bahan kimia, toner
catridge, minyak, Oli dan sebagainya. Menurut PP No. 18 tahun 1999, limbah B3
adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun yang karena sifat dan konsentrasinya dan jumlahnya, baik secara langsung
makhluk hidup lain. Limbah yang termasuk sebagai limbah B3 apabila memiliki
salah satu atau lebih karakteristik sebagai berikut: mudah meledak, mudah terbakar,
Limbah B3 yang dihasilkan dari pabrik berupa chemicals dari Niagara filter
(NF-01) yang mana oli sendiri merupakan kategori limbah B3, dimana oli tersebut
berasal dari alat-alat industri yang digunakan untuk pelumas, dan oli juga dapat
membantu mengurangi gesekan antar kinerja alat-alat industri. Maka dari itu sisa-
sisa oli yang telah digunakan dapat dikategorikan dalam limbah B3 ini akan
Tampak Atas
Tampak Samping
ANALISA EKONOMI
dirancang dapat menguntungkan atau tidak dari sisi ekonomi. Perusahaan adalah
suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisir dan dijalankan atau dioperasikan
untuk menyediakan barang dan atau jasa bagi masyarakat. Pada prarancangan
pabrik akrolein ini dilakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui
apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan dan layak untuk
didirikan dari sisi ekonomi. Dalam hal ini dibuat evaluasi atau penilaian investasi
1. Keuntungan (Probabilitas)
114
115
a. Return of Investment
lampiran D.
dengan modal (TPC). Perkiraan keuntungan yang diperoleh setiap tahun didapat
dengan menghitung Annual Cash Flow (ACF). Annual Cash Flow adalah uang
tunai yang diperoleh setiap tahun yang didapat dari keuntungan setelah dipotong
setelah pabrik beroperasi dalam jangka waktu tertentu. Kriteria kelayakan pendirian
pabrik adalah persen ACF terhadap TCI yang didapat lebih besar dari bunga bank.
Depreciation US $ 2.004.639,7450
+
Annual Cash Flow (ACF) US$ 9.325.379,4890
ACF
% ACF terhadap TCI = 100%
TCI
= 38,0610 %
Karena % ACF terhadap TCI (38,0610 %) lebih besar dari bunga bank
(10 %), maka dari segi keuntungan, pabrik akrolein ini layak didirikan.
diperlukan untuk mendirikan pabrik. Suatu pabrik dinyatakan layak berdiri jika
modal TCI sudah dapat kembali sebelum mencapai setengah service life pabrik.
Modal TCI dikembalikan dari ACF. Lama pengembalia modal TCI dapat dihitung
TAHUN TOTAL
KE- PINJAMAN BUNGA HUTANG ANGSURAN SISA HUTANG
18.375.864,3292 18.375.864,3292 18.375.864,3292
1 18.375.864,3292 1.837.586,4329 20.213.450,7622 10.587.998,0183 9.625.452,7439
2 9.625.452,7439 962.545,2744 10.587.998,0183 10.587.998,0183 0,0000
Total 46.377.181,4024 2.800.131,7073 49.177.313,1097 21.175.996,0366 28.001.317,0731
= US$ 24.501.152,4390
Modal awal yang dibutuhkan dalam pendirian pabrik akrolein sebesar US$
24.501.152,4390
Pay Out Time (POT) adalah lama pengembalian modal FCI dan bunga
TCI. Suatu pabrik layak didirikan apabila nilai POT kurang dari setengah umurn
POT =
dengan:
= 5,2923 tahun
= 5,3 tahun
Karena POT sebesar 5,3 tahun, kurang dari setengah umurn pabrik,
Total modal akhir adalah uang tunai yang ada hingga akhir umur pabrik.
Total modal akhir haruslah bernilai positif. Total modal akhir dapat dinyatakan
Net Profit Over Total Life of The Project (NPOTLP) merupakan total
keuntungan yang diperoleh dalam bentuk uang tunai selama umur pabrik
nilai NPOTLP lebih besar dari TCI ditambah bunga TCI. Nilai NPOTLP dapat
NPOTLP = CCP + CR
Keterangan:
CR = Capital Recovery
(ACF) selama umur pabrik setelah dipotong Total Capital Investment (TCI).
Keterangan :
= US $ 78.078.021,9401
b. Capital Recovery
Capital Recovery (CR) adalah modal yang ada pada akhir umur pabrik.
Capital Recovery terdiri dari Working Capital (WC), Salvage Value (SV) ndan
CR = WC + SV + L
Keterangan:
L (Land) = US $ 3.124.246,9828
= US$ 8.024.477,4706
NPOTLP = CCP + CR
= US $ 78.078.021,9401 + US $ 8.024.477,4706
= US $ 86.102.499,4107
120
= US $ 27.301.284,1463
86.102.499,4107, karena nilai tersebut lebih besar dari TCI ditambah bunga TCI,
Total Capital Sink (TCS) merupakan Annual Cash Flow (ACF) selama
Invesment (TCI). Kriteria kelayakan TCS adalah jika nilai TCS lebih besar dari
TCI. Total Capital Sink (TCS) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Keterangan:
= US $ 81.403.178,3426
Nilai TCS yang didapat sebesar US $ 81.403.178,3426. Nilai ini lebih besar dari Σ
Angsuran TCI, yaitu US $ 21.175.996,0366, Karena TCS lebih besar dari TCI
Kriteria pabrik layak berdiri adalah apabila persentase ROI ataupun DCF.
Dengan:
TCI = US $ 24.501.152,4390
= 29,88 %
Nilai ini lebih besar dari bunga bank. Karena ROI lebih besar dari bunga bank
Annual Cash Flow (ACF) setiap tahun selama umur pabrik ditambah Working
Capital (WC) dan Salvage Value (SV) di akhir umur pabrik atau DCF-ROR
merupakan nilai bunga sedemikian rupa, sehingga nilai sekarang dari ACF selama
umur pabrik ditambah nilai sekarang dari WC dan SV pada akhir umur pabrik
sama dengan nilai TCI. Kriteria suatu pabrik layak didirikan adalah apabila DCF–
122
ROR lebih besar dari bunga bank. Discounted Cash Flow Rate of Return (i)
1 1 1 WC + Vs
TCI = ACF + + ... + n
+
(1 + i )1
(1 + i ) 2
(1 + i ) (1 + i) n
Keterangan :
SV (SalvageValue) = US $ 0,0000
Dari hasil trial and error, didapatkan nilai Discounted Cash FlownRate
of Return (i) sebesar 44,0100 %. Pabrik ini layak didirikan karena nilai
Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF-ROR) lebih besar dari bunga bank.
harus dicapai agar seluruh modal Total Production Cost (TPC) kembali oleh
Selling Price (SP) atau dengan kata lain BEP menunjukkan persentase kapasitas
produksi saat nilai SP sama dengan TPC. Pabrik layak didirikan apabila BEP
tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Nilai BEP yang wajar adalah 40%
sampai 50%. Break Even Point (BEP) dapat ditentukan secara grafis maupun
produksi.
produksi.
produksi.
Secara grafis, nilai Break Even Point (BEP) yang diperoleh ditunjukkan
persamaan:
Fixed Cost
BEP = 100%
Selling Price − Variable Cost
dengan:
= US $ 7.049.984,9565 + US $ 1.718.843,7946 +
US $ 2.660.524,5461
= US $ 7.049.984,9565
= US $ 59.045.268,1007
= US $ 46.466.517,6035
BEP = 100%
= 46,0468 %
Dari perhitungan Break Even Point (BEP) didapat nilai 46,0468 % Karena
nilai BEP berada pada range 40% - 50% (Kusnardjo, 2010). Maka pabrik ini
layak didirikan.
TUGAS KHUSUS
REAKTOR
11.1. Pendahuluan
Reaktor adalah suatu alat proses tempat terjadinya suatu reaksiber langsung,
baik itu reaksi kimia, nuklir, dan biologis, dan bukan secara fisika. Ada berbagai
macam jenis dan bentuk yang dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor
dan jenis-jenis reaktor. Untuk itulah alasan pemilihan jenisr reaktor yang tepat
yang terlibat di dalamnya yaitu reaktor homogen dan heterogen. Dalam dunia
heterogen. Reaktor heterogen terdiri dari fixed bed dan fluidized bed. Reaktor
adalah suatu alat proses tempat dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik
itu reaksi kimia atau reaksi nuklir. Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya
reaksi kimia, baik dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang
Alat reaktor salah satu alat proses yang penting dalam industri kimia dan
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia. Reaktor adalah suatu alat
proses tempat dimana terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu reaksi kimia atau
reaksi nuklir. Reaktor kimia adalah segala tempat terjadinya reaksi kimia, baik
dalam ukuran kecil seperti tabung reaksi sampai ukuran yang besar seperti reaktor
126
127
skala industri. Reaktor dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan sistem operasinya,
a. Reaktor Ideal
1. Sistem:
o Terbuka (volume control): massa dapat masuk atau keluar selama reaksi
2. Pencampuran:
b. Reaktor Non-Ideal
Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu
gesekan (pengaduk dan cairan), dan lainnya. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang
menyebabkan reaktor menjadi tidak ideal bias karena pola aliran, maupun
faktorfaktor lainnya. Reaktor tidak memenuhi kondisi ideal dari aliran dan
pencampuran karena:
• Hubungan arus sirkuit pendek dan zona mati menyimpang dari pencampuran ideal
1. Batch Reactor
Reactor batch dalah tempat terjadinya reaksi, dimana tidak ada massa
masuk dan keluar selama reaksi. Jadi bahan dimasukkan, direaksikan beberapa
waktu / hari (residence time) dan dikeluarkan sebagai produk dan selama proses
• Fase cair
• Reaktor ideal
d. Pada reaktor batch dengan volume berubah, maka perubahan volume dapat
e. Penggunaan yang multifungsi dan reaktor ini dapat digunakan untuk reaksi
f. Mudah dibersihkan.
Kerugian:
atau susah.
prosedur yg berubah terus dari awal sampai akhir sehingga biaya buruh dan
handling tinggi.
c. Tidak baik utk fase gas, karena rentan bocor pada masukan pengaduknya
d. Tidak efektif utk skala besar karena waktu yang lama (tidak produktif)
f. Saat terjadi reaksi tidak ada reaktan yang masuk dan produk yang keluar.
adalah jenis yang paling sering reactor dalam industry kimia, terutama di cabang
produk (polimerisasi).
terisolasi.
1. Reaktor Katalitik
Reaktor katalitik adalah reaktor yang memakai katalis. Salah satu contoh
dari reaktor katalitik adalah fixed-bed reactor. Pada fixed-bed reactor, pelet katalis
ditempatkan di dalam reaktor dan berada pada kondisi tetap sesuai dengan frame
antara fluida yang menempati bagian rongga dari partikel katalis dan patrikel katalis
itu sendiri.Katalis digunakan karena pada dasarnya, laju produksi spesi yang terjadi
nyaris tidak ada, oleh karena itu katalis digunakan untuk menurunkan energi
aktivasi dan mempercepat produksi reaktan. Semua reaksi yang terjadi dalam
2. Reaktor Non-Katalitik
dengan vessel dan reaktan mengalir di dalamnya. Salah satu contoh reaktor
nonkatalitik adalah lime kiln. Lime kiln digunakan untuk proses pengapuran
(kalsium oksida).
Selain jenis-jenis di atas, ada juga jenis reaktor khusus lainnya seperti
reaktor membran, reaktor mikro, reaktor elektrokimia, dan banyak lagi. Setiap jenis
reaksi kimia yang spesifik. Pemilihan jenis reaktor yang tepat tergantung pada sifat
silindrikal yang dapat diisi dengan partikel-partikel katalis. Selama operasi, gas atau
liquid atau keduanya akan melewati tube dan partikel-partikel katalis, sehingga
akan terjadi reaksi. Multi-tubular fixed bed reactor adalah reaktor yang dalam
Multi-tubular fixed bed reactor berbentuk tabung dan diisi dengan partikel
katalis padat, paling sering digunakan untuk mengkatalisis reaksi gas. Reaksi kimia
reactor adalah konversi yang lebih tinggi per berat katalis daripada reaktor katalitik
lainnya. Konversi didasarkan pada jumlah katalis padat dan bukan volume reaktor
(Davis, 2003).
Menurut Cesarina (2013), beberapa masalah yang dapat timbul pada reaktor
fixed bed adalah terjadinya penurunan tekanan (pressure drop) yang cukup besar di
sepanjang reaktor dan terbentuknya hotspot dimana terjadi perbedaan yang cukup
besar antara suhu katalis dengan suhu reaktor sehingga dapat memengaruhi kinerja
reaktor. Meski demikian, konversi pada reaktor multi-tubular fixed bed reactor
masih lebih besar dibandingkan reaktor fluidized bed. Reaktor fixed bed semakin
banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk mensintesis zat berbahaya
dan beracun. Sebagai contoh, reaktor ini digunakan untuk menghilangkan nitrogen
oksida dari gas buang pembangkit listrik serta pemurnian gas buang dari knalpot.
Terdapat dua jenis reaktor fixed bed yaitu adiabatic fixed bed reactor dan multi-
Gambar 11.1. Adiabatic Fixed Bed Reactor dan Multitube Fixed Bed Reactor
Aplikasi reaktor multi-tubular fixed bed reactor kebanyakan untuk fasa gas.
Ada beberapa contoh aplikasi jenis reaktor ini. Untuk fasa cair, biasanya diterapkan
134
dalam bidang bioreaktor. Berikut beberapa contoh aplikasi multi-tubular fixed bed
reactor:
1. Dehidrasi
melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Proses dehidrasi merupakan
bagian dari reaksi eliminasi, karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus yang
diinginkan Penggunaan katalis diperlukan agar reaksi yang berjalan efisien dan
ketentuan yang harus ditinjau yaitu skala reaktor yang dibangun termasuk dimensi
reaktor. Skala reaktor yang biasa diaplikasikan dalam bidang Teknik Kimia
meliputi skala industri, skala pilot dan skala laboratorium. Hal ini disebabkan
Perancangan reaktor ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Rase H.F.
tertentu juga agar reaktor yang dibangun dapat memenuhi unjuk kerja yang
135
massa dan energinya. Secara garis besar, umumnya reaktor dianggap ideal atau
beroperasi dalam keadaan steady state, dengan kata lain besarnya massa yang
Bagian utama dari sebuah reaktor fixed bed adalah reaktor vessel, reaktor
1. Reaktor vessel
Reaktor vessel dirancang dengan dasar perancangan pressure vessel. Kunci dari
pressure, dimensi dan ketebalan dinding vessel. Reaktor multi-tubular fixed bed
kecil.
2. Reaktor Internal
yang mewakili peran dari struktur internal reaktor tersebut. Secara umumstruktur
136
internal terdiri atas feed distributor, distribution tray, scale basket, quench
Katalisator merupakan salah satu hal vital dalam sistem reaksi di dalam
reaktor. Multi-tubular fixed bed reactor atau Packed Bed Reactor (PBR)
digunakan dipadatkan atau dengan kata lain tidak terpengaruh oleh arus dari umpan.
Proses yang terjadi pada PBR merupakan kebalikan dari proses yang terjadi pada
FBR. Umpan akan lebih banyak melakukan kontak pada katalis karena katalis
mengikuti gaya gravitasi sehingga umpan harus melewati celah-celah yang ada
pada katalis. Dalam pemilihan katalis PBR ada hal-hal yang harusdiperhatikan,
seperti:
d. Volume reaktore
e. Densitas bulk
f. Rongga katalis
konversiyang tinggi,
(channeling),
k. Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena
1. Single Bed
terhadap zat pereaksi) dan pada dasar reaktor disusun dari butir yang besarmakin
keatas makin kecil, tetapi pada bagian atas katalisator disusun dari butirkecil makin
2. Multi tube
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, multi-tubular fixed bed
reactor. Dengan katalisator lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses
adiabatik. Jikareaksi yang terjadi sangat eksotermis pada konversi yang masih kecil
suhu gas sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang diperbolehkan
untuk katalisator. Maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam alat
penukar panas di luar reaktor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali
Jika konversi gas yang keluar dari tumpukan kedua belum mencapai yang
direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih tinggi dari yang diperbolehkan maka
dilakukan pendinginan lagi dengan mengalirkan gas kealat penuka rpanas kedua
139
endotermis maka penukar panas diluar reactor dapat digunakan untuk pemanas gas
reaksi.
Gambar 11.3. Multitube Fixed Reactor dan Singel bed Fixed Reactor
140
Gambar :
Kondisi Operasi :
1. Laju reaksi
a. Reaksi 1
𝐶3 𝐻8 𝑂3 → 𝐶3 𝐻4 𝑂 + 2𝐻2 𝑂
M= Cao
−𝑟𝐴 = 𝑘 𝐶𝑎
141
Sehingga:
V = 24,2427 m3
= 0,2986 kmol/detik
X = 0,9999
Dimana :
𝑋
𝑑𝑋
V= 𝐹𝐴𝑂 ∫
−𝑟𝐴
0
𝑉 =24,2527
Maka :
𝑘 =0,0694
𝑘𝑚𝑜𝑙
=-88,6514𝑚3 𝑗𝑎𝑚
a. Gas sintesis
(𝑃 × 𝐵𝑀)
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑔𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑠 =
𝑅
𝑘𝑔
𝐵𝑀 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = 76,3862
𝑚𝑜𝑙
𝑅 = 0.082
𝑘𝑔
𝜌 = 2,6914
𝑚3
𝑚3 𝑓𝑡 3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑠 = 3519,920504 124304,2
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
b. Steam
𝑘𝑔
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 =4108,5159𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑔
𝐵𝑀 = 18,01
𝑘𝑚𝑜𝑙
𝑇 = 350𝑜 𝐶 623 𝐾
𝑃 = 1 𝑎𝑡𝑚
𝑚3 𝑓𝑡 3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 = 0,3525 = 12,4500
𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
c. Katalis
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠
5.000 𝐺𝐻𝑆𝑉 = 𝑓𝑡 3
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
(perry, 1999)
Maka :
d. Spesifikasi katalis
Bahan = Al2O3
Bentuk = pellet
3. Dimensi reaktor
dari perbandingan :
3𝜋 3
𝑉𝑠 = 𝐷
8
Volume total :
11𝜋
24𝐷
Maka :
3 (24𝑉𝑡 )
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = √( )
11𝜋
Da = 2,5637 m
ri = 1,2818 m
S = 13700 atm
Cc = 1 mm/tahun = 0,02 m
Waktu = 20 tahun
𝑃. 𝐷𝑎
𝑡= + 𝐶𝑐
2. 𝑆. 𝐸𝑗 − 0,2. 𝑃
145
keterangan :
P = tekanan desain
Da = diameter kolom
Ej = effisiensi pengelasan
b. Bagian silinder
𝑃. 𝑟𝑖
𝑡= + 𝐶𝑐
𝑆. 𝐸𝑗 − 0,6. 𝑃
keterangan:
P = tekanan desain
ri = jari-jari kolom
Ej = effisiensi pengelasan
maka :
OD = ID X 2 tsilinder
OD = 2,6050 m = 102,5618 in
5. Nozzel
a. Feed steam
(bronwel)
146
Keterangan :
ρ = 318,5369 kg/m3
Maka :
schedule number = 40
OD = 1.32 in
ID = 1.049 in
size = 1 in 0.000254 m
OD = 1.32 in 0.000335 m
b. Feed syngas
(bronwel)
147
Keterangan :
p = 2,691448 kg/m3
maka :
schedule number = 30
OD = 14 in
ID = 13,25 in
size = 14 in 0,003556 m
OD = 14 in 0,003556 m
c. Produk
(bronwel)
148
Keterangan :
P = 8 kg/m3
Maka:
schedule number = 40
OD = 1,32 in
ID = 1,049 in
size = 1 in 0,00025 m
OD = 1,32 in 0,00034 m
6. Bed Support
(Perforated plate), dengan bahan stainless steel SA 167 grade 11 type 316
perforated plate harus mampu menahan beban dari tekanan operasi dan
katalis.
149
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠 =
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
= 158,6619 kg/m2
= 8,8847 psi
= 0,605 atm
𝑑 𝑃
𝑡 = √𝑐" ( ) (Brownell)
𝑓
Keterangan :
f = 18.750 Psi
C” = 0,75
sehingga :
7. sistem penyangga
a. berat reaktor
1
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = 𝜋(𝑂𝐷𝑆2 − 𝐼𝐷𝑆2 )𝐿𝑆 𝜌
4
1 𝑟𝑐
𝑤 = (3 + √ )
4 𝑖𝑐𝑟
rc =102 in
icr = 3 in
Berat nozzel :
b. Penyangga
(50% tinggi reaktor) diggunakan kaki (lug) tipe I-beam dengan pondasi cor
dari beton
1
𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑘𝑖 (𝐻𝑙𝑢𝑔) = 2 𝐻 + 𝐿 (Brownel, 1959)
Keterangan :
H = tinggi reaktor
Maka :
L = 3 ft 0,9144 m
Hlug = 3,4782 m
Kedalaman beam = 24 in
IDENTIFIKASI
Nama alat Reactor Dehydration
Kode alat R–01
Jumlah 1 unit
Fungsi Tempat dehidrasi Gliserol
DATA DESAIN
Tipe multi-tubular fixed bed reactor
Bahan konstruksi Carbon Steel
Temperatur 350 oC
Tekanan 1,8 atm
152
DATA MEKANIK
ID Reaktor 2,5637 m
Tebal Reaktor 0,0200 m
Tinggi Reaktor 5,1275 m
Bed Support 0,7112 m
Jumlah katalis yang 2.130,0976 Kg
diperlukan
BAB XI
TUGAS KHUSUS
KOLOM DESTILASI
11.1. Pendahuluan
komposisi uap pada titik embunnya (dew point) dan cairan pada titik diidh ( bubble
terdiri atas dua jenis, kolom berplat (Plate Column) dan kolom berunggun (Packed
Column). Pada kolom berplat, bgaian dalam dibagi menjadi beberapa segmen oleh
plate atau yang umumnya disebut try. Sedangkan pada kolom berunggun, began
dalam kolom diisi oleh packing yang dibuat dari keramik, logam, atau plastik.
berbagai metode pemisahan yang telah dikembangkan, namun salah satu metode
pemisahan yang paling sering digunakan adalah distilasi. Distilasi banyak dipakai
luas dalam industri petrokimia, refinery, industri farmasi dan industri makanan.
Pada tahun 1995, Humprey, mengestimasi sekitar 90% distilasi ditangani oleh
153
154
pada bagian dalam kolom (internal column) seperti try atau plate dan
4. Reflux drum menampung uap yang terkondensasikan dari top kolo sehingga
dua, yaitu :
larutan yang mengandung dua komponen yang dapat melarut dengan baik. Contoh
dari distilasi dua komponen adalah pada proses pemisahan metanol dan air.
2. Distilasi Multikomponen
melibatkan lebih dari dua komponen. Secara umum, desain untuk menara distilasi
Selain itu, jika umpan mengandung lebih dari dua komponen tidak dapat ditentukan
komposisi produk atas dan produk bawahnya secara langsung. Akan tetapi, hal
tersebut dapat diketahui dengan menentukan dua komponen kunci (key component)
langsung mengetahui komposisi dari komponen lainnya. Selain itu, jika umpan
mengandung lebih dari dua komponen tidak dapat ditentukan komposisi produk
atas dan produk bawahnya secara langsung. Akan tetapi, hal tersebut dapat
156
diketahui dengan menentukan dua komponen kunci (key component) yaitu light key
1. Destilasi Sederhana
yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan
sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer.
alkohol.
2. Destilasi Fraksionisasi
dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini
juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20
°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari
distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk memisahkan
pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya.
Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih
3. Destilasi Uap
mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini
dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap
atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat
campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak
larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari
distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
4. Destilasi Vakum
tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode distilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
dapat dikondensasi oleh air. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum
atau aspirator. Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem distilasi
ini.
5. Destilasi Azeotrop
(campuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan), biasanya dalam
158
1. Tray column
permukaan fasa uap dan cair adalah tray. Pada tray inilah terjadi proses pemisahan
antar komponen dalam kolom distilasi. Fasa cair melalui tray-tray ini ke bagian
bawah secara vertikal dan horizontal. Fasa uap mengalir menuju ke atas kolom
melalui tray ini secara vertikal, terjadi kontak antara uap yang mengalir dari bawah
Sumber: Ahmad,2014
gas akan mengembang sehingga luas permukaan bidang kontak tiap satuan volume
159
a. Tidak korosif
disetiap tray.
Tray column dapat digunakan untuk menangani rentang laju alir cairan dan
uap yang lebih lebar. Jenis-jenis tray ini secara umum dibagi menjadi 3, yaitu :
Bubble cap tray memiliki riser atau chimney yang dipasang pada setiap
lubang dan ditutupi oleh sebuah cap. Diantara cap dan riser terdapat spasi atau ruang
tempat dilewatkannya uap. Uap naik melewati chimney dan langsung dijatuhkan
oleh cap ke bagian plate sehingga terjadi kontak dengan fasa cairnya. Bubble cap
dapat menghalangi gas melewati bagian atas kolom sehingga gas akan mengalami
kontak dengan cairan. Bubble cap dapat naik dan turun dengan adanya kenaikan
tekanan dari gas. Bubble cap tray mampu digunakan dalam semua aplikasi, kecuali
pada proses yang pengarangan (coking), pembentukan polimer dan yang memiliki
faktor Pngotor (fouling factor) yang tinggi. Diutamakan untuk laju alir cairan yang
sangat rendah.
160
b. Sieve tray
Sieve tray merupakan jenis tray yang paling sederhana dibandingkan jenis
tray yang lain dan lebih murah daripada jenis bubble cap. Pada sieve tray, uap naik
ke atas melalui lubang-lubang pada plate dan terdispersi dalam cairan sepanjang
plate. Cairan mengalir turun ke plate dibawahnya melalui downcomer dan weir.
faktor pengotor (fouling factor) yang tinggi. Diutamakan untuk laju alir cairan yang
sangat rendah. Bubble cap dapat menghalangi gas melewati bagian atas kolom
sehingga gas akan mengalami kontak dengan cairan. Bubble cap terbentuk
dapat naik dan turun dengan adanya kenaikan tekanan dari gas. Bubble cap
tray mampu digunakan dalam semua aplikasi, kecuali pada proses yang mudah
Pada sieve tray, aliran uap berfungsi mencegah cairan mengalir bebas ke bawah
yang mencegah terjadinya peristiwa “dumps” atau “shower”, yaitu suatu peristiwa
mengalirnya cairan dengan bebas ke bawah melalui lubang- lubang pada plate.
c. Valve tray
Pada valve tray, terdapat cap yang dapat naik dan turun. Aliran uap
mengangkat cap, cap yang terangkat akan menyebabkan uap mengalir secara
horizontal menuju fasa cair. Bukaan katup (cap) diatur oleh laju alir uap yang
bagian bawah katup. Bila laju uap jatuh, bukaan katup akan berkurang atau bahkan
menutupi hole mencegah cairan membasahi lubang. Valve tray sangat baik
digunakan untuk laju alir yang rendah sehingga didapatkan harga turndown (daerah
2. Packed column
berisi unggun tempat terjadinya kontak antara fasa uap dan cair secara kontinyu dan
berlawanan arah (counter-current). Kolom ini berbentuk vertikal yang sudah diisi
dengan unggun (packing). Kinerja kolom ini bergantung pada jenis material isian
dan karakteristik dari fluida (uap dan cairan). Tujuan Penggunaan packing adalah
dan cairan pada permukaan kontak, meminimalkan cairan yang tergenang, dan
menimbulkan korosi, dan berbuih lebih baik menggunakan kolom isian. Terdapat
banyak jenis material isian rasching rings, lessing rings, pall rings, berl saddle,
(Sumber :Ahmad,2014)
163
1. Kondisi feed
jumlah stage yang digunakan dalam pemisahan distilasi, hal ini juga mempengaruhi
2. Kondisi refluks
tingkat pemisahan. Tray minimum dibutuhkan dibawah kondisi total refluks, yakni
tidak ada penarikan distilat. Sebaliknya refluks berkurang maka garis operasi untuk
berikut:
a. Foaming
Mengacu pada ekspansi liquid melewati uap atau gas. Walaupun menghasilkan
kontak antar fase liquid-uap yang tinggi, foaming berlebihan sering mengarah pada
b. Entrainment
Mengacu pada liquid yang terbawa uap atau gas menuju tray diatasnya dan
disebabkan laju alir uap yang tinggi menyebabkan efisisensi tray berkurang. Bahan
yang sukar menguap terbawa menuju plate yang menahan liquid dengan bahan yang
164
c. Weeping / Dumping
Fenomena ini disebabkan aliran uap yang rendah. Tekanan yang dihasilkan
uap tidak cukup untuk menahan liquid pada tray. Karena itu liquid mulai merembes
melalui perforasi.
d. Flooding
Flooding terjadi karena alira uap berlebih yang menyebabkan liquid terjebak
pada uap diatas kolom. Peningkatan tekanan dari uap berlebih meyebabkan
kenaikan liquid yang tertahan pada plate diatasnya. Flooding ditandai dengan
adanya penurunan tekanan diferensial dalam kolom dan penurunan yang signifikan
pada efisiensi pemisahan. Jumlah tray aktual yang diperlukan untuk pemisahan
khusus ditentukan oleh efisiensi plate dan packing. Semua faktor yang
Efisiensi tray dipengaruhi oleh fooling, korosi, dan laju, dimana ini terjadi
bergantung pada sifat liquid yang diproses. Material yang sesuai harus dipakai
menguap akan terkonsentrasi di fasa uap. Uap yang lebih banyak mengandung
berikutnya dan terjadi kontak dengan fasa liquid sehingga proses vaporisasi
165
1. Refluks
berbaliknya kondensat ini ke dalam sistem asalnya. Ini digunakan dalam distilasi
industri dan laboratorium. Refluks juga digunakan dalam bidang kimia untuk
memasok energi pada reaksi untuk waktu yang panjang. Fungsi refluks, adalah
stage yang diperlukan untuk product quality yang ditentukan, atau, dengan jumlah
stage yang sama, akan menghasilkan product quality yang lebih baik dengan
menggandakan kontak kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan
efisien.
(Sumber : Ahmad,2014)
Ada beberapa tipe desain tray, tetapi yang paling umum yaitu :
Mempunyai riser atau cerobong yang terpasang diatas lubang (hole) dan
Cap tersebut diletakkan sedemikian rupa sehingga ada celah antar riser dan
cap. Uap melalui Chimney dan langsung keluar melalui celah cap. Akhirnya keluar
melewati slots dalam cap dan mem-bubble melalui liquid pada tray.
2. Valve Tray
Pada valve trays, perforasi ditutupi oleh valve yang dapat dingkat. Uap
terangkat ketutup, karena itu membentuk area aliran untuk aliran uap. Lifting cap
kontak lebih banyak dari pada yang terjadi pada sieve tray.
3. Sieve Tray
167
Sieve Tray adalah plate metal sederhana dengan lubang diantaranya. Vapor
lewat keatas melalui liquid pada plate. Jumlah dan ukuran lubang menjadi
parameter desain. Karena luas range operasi, kemudahan perawatan, dan factor
biaya, kebanyakan aplikasinya sieve dan valve tray diganti dengan bubble cap tray.
bubble-cap, sieve and valve plate adalah: biaya, kapasitas, range operasi, efisiensi
a. Biaya
Bubble-cap lebih mahal dibandingkan sieve atau valve plate. Biaya relatif
tergantung pada material konstruksi yang digunakan; untuk mild steel rasio biaya
b. Kapasitas
c. Range operasi
Ini merupakan faktor yang amat signifikan. Dengan range operasi yang
berarti range dari laju uap dan liquid melalui plates yang akan beroperasi secara
mengoperasikan pabrik untuk perubahan dalam laju produksi, dan untuk menutupi
kondisi start-up dan shut down. Perbandingan antara flowrate tertinggi terhadap
b) Sieve plate tergantung pada laju uap sepanjang hole untuk menahan liquid
diatas plate dan tidak dapat beroperasi pada laju flowrate yang rendah.
Tetapi dengan desain yang baik, sieve plates dapat didesain untuk operasi
yang cukup memuaskan biasanya dari 50% hingga 120% kapasitas desain.
c) Valve plate fleksibilitasnya lebih tinggi dibandingkan sieve dan bubble cap.
d. Pressure drop
Pressure drop dari plate dapat menjadi pertimbangan utama terutama dalam
kolom vakum. Plate pressure drop tergantung dari desain detail dari plate tetapi
pada umumnnya sieve tray memberikan pressure terendah lalu diikuti oleh valve,
dengan bubble cap merupakan yang tertinggi. Dengan range operasi yang berarti
range dari laju uap dan liquid melalui plates yang akan beroperasi secara
mengoperasikan pabrik untuk perubahan dalam laju produksi, dan untuk menutupi
sebagai berikut:
berbagai aplikasi.
169
b) Valve plates harus dipertimbangkan jika turn over ratio tidak bisa dipenuhi
c) Bubble plates hanya digunakan jika laju uap yang akan ditangani sangat
rendah.
plate adalah jumlah plate yang diperlukan untuk mendapatkan pemisahan yang
lepas dari kondenser, jarak antara plate, jenis plate yang dipilih dan konstruksi
plate. Sesuai dengan asas-asas umum, analisis untuk kerja kolom plate didasarkan
Jumlah : 1 Unit
Kondisi Feed :
Tekanan : 5 atm
kondisi top :
Tekanan : 5 atm
kondisi bottom :
Tekanan : 5 atm
𝐾𝑡
𝛼𝑖= 𝑑𝑎𝑛 𝛼𝑎𝑣𝑔 = √𝛼𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑡 × 𝛼𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
𝐾ℎ𝑘
NM =
Log ( X LK / X HK )D x ( X HK / X LK )B
Log ( Avg )
(Coulson, 1999)
b. Refluks minimum
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝑓
1−𝑞 =
(𝛼𝑖 − 𝜃)
Oleh karena feed dalam kolom distilasi adalah saturated liquid and gas, maka
𝑞 =1
𝛼𝑖 ×𝑥𝑖 𝑓
0=
(𝛼𝑖 −𝜃)
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝐷
= 𝑅𝑚 + 1
(𝛼𝑖 − 𝜃)
Keterangan :
θ = Konstanta Underwood
Komponen 𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝑓 𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝐷
(𝛼𝑖 − 𝜃) (𝛼𝑖 − 𝜃)
Gliserol 0,0008 0,0004
Air 0,2137 0,0026
Asetol 0,7876 0,0098
Acrolein 78,6254 0,9873
Asetaldehid 0,0059 0,0007
Formaldehid 0,0144 0,0001
Total 79,6471 1,0000
Sehingga :
Rm + 1 : 1,000
Rm : 0,9999
Rop : 1,1999
maddox :
𝑅𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
=0,5454
𝑅𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 +1
𝑅𝑚
=0,4999
𝑅𝑚 +1
173
𝑁𝑚
= 0,25
𝑁
d. Efisiensi kolom
𝜇, 𝐷 = 0,1623 cP
𝜇, 𝐵 = 0,2056 cP
𝜇𝑎𝑣𝑔 = 0,1826 cP
𝛼𝑎𝑣𝑔 = 1,1749
𝑁
𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝐸𝑜
kondensor, sehingga :
80 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
(Coulson, 1999)
174
persamaan kirkbride :
𝑁𝑟 𝐵 𝑋𝐻𝐾,𝐹 𝑋𝐿𝐾,𝐵 2
𝐿𝑜𝑔 = 0,206 × log [ ( )( ) ]
𝑁𝑠 𝐷 𝑋𝐿𝐾,𝐹 𝑋𝐻𝐾,𝐷
Keterangan :
(Coulson,1999)
B = 0,0371 kmol/jam
D = 97,9657 kmol/jam
𝑋𝐻𝐾,𝐹
= 1,0101E-06
𝑋𝐿𝐾,𝐹
𝑋𝐿𝐾,𝐵 2
) = 3,0737E+12
𝑋𝐻𝐾,𝐷
𝐵
= 0,0003
𝐷
= 1.177,3794
𝑁
𝐿𝑜𝑔 𝑁𝑟 = 0,6326
𝑠
175
Maka:
𝑁𝑟
= 4,2914
𝑁𝑠
Sehingga:
Nr = 0,1521 x Ns
𝑁 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝑁𝑠 + 𝑁𝑟
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑁𝑠 = 𝑁𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 − 𝑁𝑟
𝑁𝑟 =377,6516 Nr
𝑁𝑟 =71,3695 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
Jadi :
𝑁𝑠 = 16,6304
𝑁𝑟 = 71 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
𝑁𝑠 = 16 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
Data-data
V = 183.606,3622 kg/jam
R = 166.266,6655 kg/jam
L = 17.339,6966 kg/jam
L ρv
FLV = √
V ρl
FLV = 0,0105
Keterangan :
(Coulson, 1999)
Plate spacing pada umumnya berada pada range 0.3 - 0.6 m (Coulson, 1999)
𝐾1 = 0,047
𝐾 + =0,0487
177
ρL -ρV
K1* √
ρV
𝑢𝑓 =0,4332 𝑚/𝑠
kecepatan flooding.
𝑚
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 (Û) = 0,3465 𝑠
𝑉
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝜌𝑣 × 3600
𝑚3
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 5,5684 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐴𝑛 =
Û
𝐴𝑛 = 16,0662 𝑚2
𝐴𝑛
𝐴𝑐 =
1 − 0,12
𝐴𝑐 = 18,2570 𝑚2
178
4 𝐴𝑐
𝐷𝑐 = √
𝜋
𝐷𝑐 =4,8225 𝑚
3. Desain Plate
𝐴𝑑 = %𝑑𝑜𝑤𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑟 × 𝐴𝑐
𝐴𝑑 =2,1908 𝑚2
𝐴𝑛 = 𝐴𝑐 − 𝐴𝑑
𝐴𝑛 =16,0662 𝑚2
𝐴𝑎 = 𝐴𝑐 − 2𝐴𝑑
𝐴𝑎 =13,8753 𝑚2
𝐴ℎ =1,3875 𝑚2
Nilai weir length didapatkan melalui pembacaan garafik pada figur 11.31
coulson.
𝐴𝑑
𝑆𝑢𝑚𝑏𝑦 𝑌 = × 100%
𝐴𝑐
𝑌 = 12
179
Maka :
𝑙𝑤
= 0.75
𝐷𝑐
𝑙𝑤 =3,6169 𝑚
Berdasarkan coulson (1990)., didapatkan data weir dan hole untuk bagian
Plate thickness = 5 mm
4. Pengecekan
a. Check weeping
𝐿 𝑘𝑔
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥) = 3600 = 4,8165 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑘𝑔
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑖𝑛) = 70 % 𝑥 𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥 = 3,3716 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐿𝑚 , 𝑚𝑎𝑘𝑠 2
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑎𝑥) = 750[ ]3
𝜌1 𝐼𝑤
= 11,1834 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝐿𝑚 , 𝑚𝑖𝑛 2
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑖𝑛) = 750[ ]3
𝜌1 𝐼𝑤
= 8,8167 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝐾2 = 30,2
180
𝐾2 − 0,90 (25,4 − 𝑑𝑘 )
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑣𝑒𝑙𝑜𝑐𝑖𝑡𝑦 (𝑢ℎ) = [
(𝜌𝑣 )1/2
𝑚
= 3,9122 𝑠
Oleh karena niali Uv,min actual > uh. Maka perhitungan ini dapat diterima
𝑈𝑣 , 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑜𝑙𝑒 (𝑈ℎ) =
𝐴ℎ
𝑚
= 4,0132 𝑠
sehingga :
𝐴ℎ 𝐴ℎ
= = 1,0
𝐴𝑝 𝐴𝑎
𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑡ℎ𝑖𝑐𝑘𝑛𝑒𝑠𝑠
=1
ℎ𝑜𝑙𝑒 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Maka :
𝐶𝑜 = 0,35
2
Ûh 𝜌𝑉
𝑑𝑟𝑦 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 (ℎ𝑑) = 51 [𝐶𝑜 ] = 83,9733 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿
12,5.103
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙 ℎ𝑒𝑎𝑑 (ℎ𝑟) = =17,0917 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿
Oleh karena pressure drop lebih besar dari 100 mm yg merupakan basis
𝑙𝑤
𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑝𝑟𝑜𝑛 (𝐴𝑎𝑝) = ℎ𝑎𝑝 × 100 =0,1265 𝑚2
213,8813 𝑚𝑚 =0,2138 𝑚
Nilai hbc harus kurang dari 1/2(plate spacing + weir height)(coulcon, 1999)
1
(𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑠𝑝𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔 + 𝑤𝑒𝑖𝑟 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 ) = 172.5 𝑚𝑚
2
Berdasarkan coulson (1990), residence time harus lebih dari 3 detik. Maka
e. Entrainment
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑚
𝑢𝑣 = = 0,3465
𝐴𝑛 𝑠
𝑢
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑓𝑙𝑜𝑜𝑑𝑖𝑛𝑔 = 𝑢𝑣 × 80%
𝑓
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐹 𝐿𝑉 = 0,0105
Ψ = 0,0500
Nilai Ψ harus lebih kecil dari 1 (coulson, 1990), hingga perhitungan ini
dapat diterima
182
5. Trial layout
a. Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ) dari
𝑙𝑤
= 0,75 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ∶
𝐷𝑐
𝜃𝑐 = 88𝑜
𝜃
ℎ𝑤) 𝑥 3,14 [ 2∁] =7,6675 𝑚
𝜃
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑙𝑚𝑖𝑛𝑔 𝑧𝑜𝑛𝑒 (𝐿𝑐𝑧) = (𝐷𝑐 − ℎ𝑤)𝑠𝑖𝑛 [ 2∁]0,0845 𝑚
Sehingga :
𝐼𝑝
= 2,8
𝐴𝑝
(Coulson, 1999)
6. Jumlah Holes
𝐴ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 = 𝐴𝑜ℎ = 1,3875 = 1,3875 ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠
Tebal dinding kolom berdasarkan tabel 4 buku Peter, dapat diketahui data-data
sebagai berikut :
𝐷𝑎 = 4,8225 𝑚
𝑟𝑖 =2,4112 𝑚
𝑚𝑚
𝐶𝑐 = 1 = 0.02 𝑚
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃. 𝐷𝑎
𝑡= + 𝐶𝑐
2. 𝑆. 𝐸𝑗 − 0,2 𝑃
Keterangan :
P = Tekanan desain
Da = Diameter kolom
184
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡 ℎ𝑒𝑎𝑑 =0,0236 𝑚
b. Bagian silinder
𝑃. 𝑟𝑖
𝑡= + 𝐶𝑐
𝑆. 𝐸𝑗 − 0,6. 𝑃 + 𝑃
Keterangan :
P = Tekanan desain
ri = Jari-jari kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 =0,0236 𝑚
Maka:
𝑂𝐷 = 𝐼𝐷 × 2 𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑶𝑫 =4,8699 𝒎
B = 1,8700 kg/jam
185
𝐿 𝜌𝑣
𝐹𝐿𝑉 = √
𝑉 𝜌𝑙
𝐹𝐿𝑉 = 0,1984
Keterangan :
Plate spacing pada umumnya berada pada range 0.3 - 0.6 m (Coulson,
𝐾1 = 0.025
𝜎 0,2
𝐾+ = ( ) 𝐾1
0,02
𝐾1+ =0,0309
186
𝜌𝐿 − 𝜌𝑉
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑜𝑜𝑑𝑖𝑛𝑔 (𝑢𝑓) = 𝐾1∗ √
𝜌𝑉
𝑚
(𝑢𝑓) = 0,3041
𝑠
kecepatan flooding.
𝑚
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 (Û) = 0,2432 𝑠
𝑉
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝜌𝑉 . 3600
𝑚3
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,0006 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐴𝑛 =
û
𝐴𝑛 =0,0002 𝑚2
𝐴𝑛
𝐴𝑐 =
1 − 0,12
𝐴𝑐 =0,0002 𝑚2
4 𝐴𝑐
𝐷𝑐 = √
𝜋
𝐷𝑐 =0,0187 𝑚
187
9. Desain Plate
𝐴𝑑 = %downcomer × Ac
𝐴𝑑 =0,00003 𝑚2
𝐴𝑛 = 𝐴𝑐 − 𝐴𝑑
𝐴𝑛 =0,00024 𝑚2
𝐴𝑎 = 𝐴𝑐 − 2𝐴𝑑
𝐴𝑎 =0,00020 𝑚2
𝐴ℎ =0,0002 𝑚2
Nilai weir length didapatkan melalui pembacaan garafik pada figur 11.31
coulson.
𝐴𝑑
𝑆𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑌 = × 100%
𝐴𝑐
𝑌 = 12
Maka :
𝑙𝑤
= 0.75
𝐷𝑐
𝑙𝑤 =0,0140 𝑚
188
Berdasarkan coulson (1990)., didapatkan data weir dan hole untuk bagian
Plate thickness : 5 mm
10. Pengecekan :
a. Check weeping
𝐿 𝑘𝑔
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥) = 3600 = 0,0010𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑘𝑔
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑖𝑛) = 70% × 𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥 = 0,0007 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2
𝐿𝑚,𝑚𝑎𝑘𝑠 3
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑎𝑥) = 750 [ ] =1,4428 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌1 𝑙𝑤
2
𝐿𝑚,𝑚𝑖𝑛 3
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑖𝑛) = 750 [ ] =1,1375 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌1 𝑙𝑤
𝐾2 = 30,8
[𝐾2 −0,90(25,4−𝑑𝑘 )] 𝑚
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑣𝑒𝑙𝑜𝑐𝑖𝑡𝑦 (𝑢ℎ) = 1 = 4,8169 𝑠
(𝜌𝑣 )2
Oleh karena niali Uv,min actual > uh. Maka perhitungan ini dapat diterima
189
𝑈𝑣 ,𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑚
=2,8166
𝐴ℎ 𝑠
sehingga :
𝐴ℎ 𝐴ℎ
= = 10
𝐴𝑝 𝐴𝑎
𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑡ℎ𝑖𝑐𝑘𝑛𝑒𝑠𝑠
=1
ℎ𝑜𝑙𝑒 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Maka:
𝐶𝑜 = 0.84
𝑈ℎ 𝜌
𝑑𝑟𝑦 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 (ℎ𝑑) = 51 [ 𝐶𝑜 ] 𝜌𝑣 =5,8775 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝐿
12,5×103
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙 ℎ𝑒𝑎𝑑 (ℎ𝑟) = =513,9855 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿
ℎ𝑟 =66,3059 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
Oleh karena pressure drop lebih besar dari 100 mm yg merupakan basis
𝑙𝑤
𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑝𝑟𝑜𝑛 (𝐴𝑎𝑝) = ℎ𝑎𝑝 𝑥 1000 = 0,0004 𝑚2
𝐿𝑚,𝑚𝑎𝑥 2
ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑖𝑛 𝑡ℎ𝑒 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑟 (ℎ𝑑𝑐) = 166 [ 𝜌 ] =0,0009 𝑚𝑚
𝐿 𝐴𝑎𝑝
190
Nilai hbc harus kurang dari 1/2(plate spacing + weir height)(coulcon, 1999)
1
(𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑠𝑝𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔 + 𝑤𝑒𝑖𝑟 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 ) = 172,5 𝑚𝑚
2
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐹 𝐿𝑉 = 0,1984
Ψ=1
Nilai Ψ harus lebih kecil dari 1 (coulson, 1990), hingga perhitungan ini
dapat diterima
a. Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ) dari
𝑙𝑤
= 0.75 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ: 𝜃𝑐 = 88𝑜
𝐷𝑐
= 180 – 𝜃𝑐 = 92𝑜
𝜃
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑙𝑚𝑖𝑛𝑔 𝑧𝑜𝑛𝑒 (𝐿𝑐𝑧) = (𝐷𝑐 − ℎ𝑤)𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑐 ) =0,0011 𝑚
Sehingga:
𝑙𝑝
= 2,8
𝑑ℎ
Nilai diatas dapat diterima karena masuk dalam range 2.5 - 4 (COULSON)
𝐴ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 = 𝐴𝑜ℎ = 1,0678 = 846 ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠
Da : 0,0187 m
ri : 0,0093 m
Ej : 0,85(spot examined)
192
Cc : 1 mm/tahun 0.02 m
Waktu : 20 tahun
𝑃. 𝐷𝑎
𝑡= + 𝐶𝐶
2. 𝑆. 𝐸𝐽 − 0,2. 𝑃
Keterangan :
P = Tekanan desain
Da = Diameter kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ =0,0200 𝑚
b. Bagian silinder
𝑃. 𝑟𝑖
𝑡= + 𝐶𝐶
𝑆. 𝐸𝐽 − 0,2. 𝑃
Keterangan ;
P = Tekanan desain
ri = Jari-jari kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 =0,0210 𝑚
Maka :
OD = ID X 2 t silinder
193
OD = 4,0215 m
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝐷𝑟𝑜𝑝 = (𝑁1 𝑥 𝛥𝑃1) (𝑁2 𝑥 𝛥𝑃2) 8.931,1834 𝑃𝑎 =0,0881 𝑎𝑡𝑚
𝐻𝑝 = 16,5 𝑚
1
𝐻 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠𝑜𝑖𝑑𝑎𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠 4 𝐼𝐷 =1,2056 𝑚
𝐻 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑠𝑖 =17,7103 𝑚
IDENTIFIKASI
Nama Alat Kolom Distilasi
Kode Alat KD-01
Jumlah 1 unit
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan Akrolein
DATA DESAIN
Top Bottom
Tekanan 5 atm 5 atm
Temperatur 112°C 127°C
DATA MEKANIK
Tinggi 17,7103 m
Stage 88 stage
Top Bottom
Diameter 4,8226 4,0216
Tray Spacing 0,3
t silinder 0,0236 m
t head 0,0236 m
Material Carbon steel
194
PELAT
Top Bottom
Active Area 13,8753 m2 0,0002 m2
Hole Diameter 5 mm 5 mm
Hole Area 1,3875 m2 0,0002 m2
Panjang Weir 45 mm 45 mm
Tebal Pelat 5 mm 5 mm
Jumlah Hole 1,3875 holes 1,0678 holes
BAB XII
KESIIMPULAN
Riau.
b. NPOTLP : US $ 86.102.499,4107
195
DAFTAR PUSTAKA
Couper, J. R., Penney, W. R., James, dan Walas, S. M. 2010. Chemical Process
Equipment Selection and Design Edisi 2. New York:
ButterworthHeinemann.
196
197
Jenkins, S. 2019. Chemical Engineering Plant Cost Index (CEPCI): Annual Value
Jiipe. 2019. Cluster bersih JIIPE di Gresik ditawarkan kepada F&B, perusahaan
Kern, D. Q. 1965. Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill Book, Co.
McCabe, W. L., Smith, J. C., & Harriott, P. 1993. Unit Operation of Chemical
Engineering 5th Edition. New York: McGraw-Hill.
Peraturan Daerah Kabupaten Gresik No. 8 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang
Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 104 Tahun 2018. Tarif Tenaga Listrik.
M. S. dan Timmerhaus, K. D., dan West, R.E. 2003. Plant Design and
McGraw Hill
Heinemann
Smith, J.M., Van Ness, H.C. and Abbot, M.M. (2000) Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamcis.
SNI (2005) ‘Tata cara perencanaan sistem plambing’, Badan Standar Nasional,
Wibowo, Heri Budi. 2011. Analisis Metode Produksi Butadiena Yang Efesien
Diterapkan Di Indonesia.Lapan. Peneliti Pusat Teknologi Roket.
Yaws, C. L. 1999. Chemical Properties Handbook. New York: McGraw Hill
Education.
Kapasitas Produksi :
Vaporizer 01 (Vap-01)
199
200
1. Vaporizer-01
Keterangan :
Kondisi Operasi :
Temperatur : 300 oC
Tekanan : 1 atm
2. Compressor (C-01)
3 Compressor (C-01) 4
Keterangan :
Kondisi Operasi :
Temperatur : 311 oC
Tekanan : 1 atm
202
3. Reaktor-01
Keterangan :
Kondisi operasi :
Temperatur : 350oC
Tekanan : 1 atm
Reaksi :
M= 97,7289
Reaksi :
M= 0,9773
Reaksi :
M= 0,0098
4. Compressor (C-01)
6 Compressor (C-01) 7
Keterangan :
Kondisi Operasi :
Temperatur : 350 oC
Tekanan : 5 atm
Persamaan Antoine :
B
ln Pisat = A − [ ]
(T + C)
Keterangan:
A, B, C = konstanta Antoine
T = temperatur (K)
Komposisi Feed
Kondisi Operasi :
𝐾𝑖
𝛂 =
𝐾𝑟𝑒𝑓
Keterangan:
α = volatilitas relatif
LK (D) = 96,72257483
LK (B) = 0,02902548
LK (D) = 0,00007888
LK (B) = 0,00009770
C3H8O3 0 -0,09290711 0 0
Slope = 0,89409698
Intersept = -0,09290711
208
Distribusi komponen
T = 112,5094 °C = 385,659353 K
Komponen Kmol Yi Pi Ki Xi α
T = 127,9813 °C = 401,1313 K
Komponen Kmol Xi Pi Ki Yi α
Kondisi Operasi :
Temperatur : 112,1332 oC
Tekanan : 5 atm
Karena feed diumpankan pada bubble point, maka q=1 (table 9.1
treyball), sehingga :
a i xi , f
åa - q
= 1- q = 0
i
R minimum + 1 = 1,0001
R minimum = 0,0001
𝑤
𝑍𝑗, 𝑓 (𝐷 + 1)
𝑋 𝑗, 𝑊 =
𝑚𝑗 + 𝑊/𝐷
XW =1
yD = Ki*XW
F=W+D
W+D = Total mol input = 308,9000 kmol
8. Accumulator 01 (Acc-01)
kondensor
9. Reboiler 01 (Rb-01)
Kondisi Operasi :
Temperatur : 127,9813
Tekanan : 5 atm
Komponen XL Kmol Kg
L` = F + L = 0,0653 kmol
V` = V + (q – 1) F = 0,0282 kmol
B` = L` - V` = 0,0372 kmol
Komponen XL Kmol Kg
L` = feed Rb-01
V` = boil-up Rb-01
B` = Bottom Rb-01
F = feed KD-01
L = refluks
V = feed PC-02
215
Komponen XL Kmol Kg
Operasi : hari/tahun
Temperatur Referensi : 25 oC
dengan :
ΔT = T - To
T1 = Temperatur senyawa, oC
Q = n.ΔH
216
217
3) Panas reaksi
Untuk kondisi temperatur reaksiselain pada 25oC, panas reaksi dihitung dengan
menggunakan rumus :
𝑇1 𝑇1
Δ𝐻𝑅 = Δ𝐻𝑅0 + ( ∑ 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 − ∑ 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇)
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑇0 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑇0
Kapasitas panas pada tekanan tetap senyawa (Cp) untuk fase liquid dihitung dengan
persamaan berikut:
Cp = A + BT + CT2 + DT3
berikut:
218
Cp Liquid (J/mol.K)
Senyawa
A B C D E
Kapasitas panas pada tekanan tetap senyawa (Cp) untuk fase gas dihitung dengan
persamaan berikut:
berikut:
Cp Gas (J/Kmol.K)
Senyawa
A B C D E
Gambar :
Qs out - Qs in = Q4 – Q3
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
Total 2.578,4522
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
Total 10.663.394,8758
220
Qs out - Qs in = Q4 – Q3
= 10.660.816,4237 KJ/Jam
Digunakan saturated steam pada temperatur 300oC untuk menyuplai panas yang
dibutuhkan. Data entalpi saturated steam pada temperatur 400oC diperoleh dari (J.
Smith).
= 7.585,0703 kg
Qs, in = m × HV
= 20.865.770,1173 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= 10.204.953,6936 KJ/jam
221
Q1 2.578,4522 -
Qs in 20.865.770,1173 -
Q2 - 10.663.394,8758
Qs out - 10.204.953,6936
2. Vaporizer-01 (Vap-01)
Gambar :
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
222
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp dT
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 97.728,8892 778,0470 76.037,6671
Total 76.281,9637
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 97.728,8892 16.037,8000 1.567.356,3793
Total 2.636.389,2748
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
= 2.560.107,3111 KJ/Jam
Digunakan saturated steam pada temperatur 300oC untuk menyuplai panas yang
dibutuhkan. Data entalpi saturated steampada temperatur 400oC diperoleh dari (J.
Smith).
= 1.821,4922 kg
Qs, in = m × HV
= 5.010.742,9400 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= 2.450.635,6289 KJ/jam
Q3 76.281,9637 -
Qs in 5.010.742,9400 -
Q4 - 2.636.389,2748
Qs out - 2.450.635,6289
3. Kompresor (C-01)
Gambar :
5 6
Compressor (C-01)
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp dT
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 97.728,8892 78.069,9662 7.629.691,0724
Total 8.221.660,8601
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 97.728,8892 81.575,8519 7.972.317,3925
Total 8.593.743,5069
225
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
= 372.082,6469 KJ/Jam
Digunakan saturated steam pada temperatur 311oC untuk menyuplai panas yang
dibutuhkan. Data entalpi saturated steampada temperatur 400oC diperoleh dari (J.
Smith).
= 264,7332 kg
Qs, in = m × HV
= 728.254,8227 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= 356.172,1758 KJ/jam
226
Q5 8.221.660,8601 -
Qs in 728.254,8227 -
Q6 - 8.593.743,5069
Qs out - 356.172,1758
Gambar :
Qs out - Qs in = Q8 – Q7
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
Total 11.084,4090
227
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
Total 5.600.681,5644
Qs out - Qs in = Q8 – Q7
= 5.589.597,1554 KJ/Jam
Digunakan saturated steam pada temperatur 350oC untuk menyuplai panas
= 3.976,9457 kg
Qs, in = m × HV
= 10.940.179,8753 KJ/jam
228
Qc, out = m × HL
= 5.350.582,7199 KJ/jam
Q7 11.084,4090 -
Qs in 10.940.179,8753 -
Q8 - 5.600.681,5644
Qs out - 5.350.582,7199
5. Reaktor-1 (R-01)
Gambar :
R-01
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
Total 9.960.559,9825
230
Panas Keluar
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 4.186.040,8323
Panas Reaksi
Reaksi 1
Mula-mula 97,7289
Reaksi 2
Mula-mula 0,9773
Reaksi 3
Mula-mula 0,0098
(Kcal/jam) (kJ/jam)
Total 39,9815
232
= 90.5316 kJ
Cp dt Q
Komponen
(kJ/kmol) (KJ/mol)
Total 57,5502
𝑇1 𝑇1
Δ𝐻𝑅 = Δ𝐻𝑅0 + ( ∑ 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 − ∑ 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇)
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑇0 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛 𝑇0
Δ𝐻𝑅 = 8.759.086,7851 kJ
= 9.9 KJ/Jam
Digunakan saturated steam pada temperatur 350oC untuk menyuplai panas yang
dibutuhkan. Data entalpi saturated steampada temperatur 400oC diperoleh dari (J.
Smith).
233
= 4.108,5159 kg
Qs, in = m × HV
= 11.302.116,4924 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= 5.527.597,3423 KJ/jam
Q9 9.960.559,9825 -
Qr - 4.186.040,8323
Q10 - 8.759.086,7851
Q lepas - -2.984.567,6349
6. Kompresor (C-02)
Gambar :
3 4
Compressor (C-02)
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp dT
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 94.421,0064 0,0092
Total 45.591,5790
235
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 134.566,6703 0,0132
Total 85.367,0264
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
= 39.775,4474 KJ/Jam
Digunakan saturated steam pada temperatur 350oC untuk menyuplai panas yang
dibutuhkan. Data entalpi saturated steampada temperatur 400oC diperoleh dari (J.
Smith).
= 28,2998 kg
Qs, in = m × HV
= 77.850,0734 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= 38.074,6260 KJ/jam
Q11 45.591,5790 -
Qs in 77.850,0734 -
Q12 - 85.367,0263
Qs out - 38.074,6260
7. Cooler-01 (CO-01)
Gambar :
Qw = Qin – Qout
Panas Masuk
Panas masuk dari Q13 pada temperature 458oC.
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 85.367,0264
238
Panas Keluar
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 5.753,8308
= 79.613,1956 kJ/jam
Tw input = 100 oC
Tw output = 40 oC
Tref = 25 oC
= 34.704,2684 Kg/jam
Qw in = 2.178,8868 KJ
239
Qw out = 197.061,2789 KJ
Q13 85.367,0264 -
Qw in 2.178,8868 -
Q14 - 5.753,8308
Qw out - 197.061,2789
Gambar :
Qf + Qrb = Qd + Qb + Qcd
240
Panas Masuk
𝑻
𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 4.306,8995
Panas Keluar
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 3.708,6012
241
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
Komponen 𝟎
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 27.664,7668 0,0015
Total 2.711,1529
Qf + Qrb = Qd + Qb + Qcd
Qrb = 2.097.061,2122 KJ
Q38 4.306,8995
Q39a 3.708,6012
Q39b 2.711,1529
Qcw in 72.852,0544
Qserap -4.224,6726
Gambar :
Qw = Qin – Qout
Panas Masuk
𝑻
𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 3.708,6012
243
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 1.784,4380
Panas Keluar
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 5.434,4582
244
= 3.650.787,3798 kJ/jam
Cp air = 4,1840KJ/Kg K
Tw input = 30 oC
Tw output = 40 oC
Tref = 25 oC
Qw in = 1,2702 KJ
Qw out = 0,0779 KJ
Q17 3.708,6012 -
Qw in 1,2702 -
Qlaten 3.647.277,0849 -
Q18a - 1.784,4380
Q18b - 5.434,4582
Qserap 3.643.767,9822
Gambar :
19 20
Ekspanderr (Exp-01)
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp dT
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 23.409,2308 0,0032
Total 13.735,6573
246
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 3.931,8903 0,0005
Total 1.782,4597
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
= -11.953,1976 KJ/Jam
= -8,5045 kg
Qs, in = m × HV
= -23.395,2695 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= -11.442,0719 KJ/jam
Q19 13.735,6573 -
Qs in -23.395,2695 -
Q20 - 1.782,4597
Qs out - -11.442,0719
Gambar :
17 18
CO-02
Qw = Qin – Qout
Panas Masuk
Panas masuk dari Q21 pada temperature 112oC.
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 13.628,6960
249
Panas Keluar
𝑻𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 1.782,4597
= 11.846,2363 kJ/jam
Tw input = 60 oC
Tw output = 40 oC
Tref = 25 oC
= 141.967,2853 Kg/jam
Qw in = 8.913,3317 KJ
250
Qw out = 34.151,2897 KJ
Q21 13.628,6960 -
Qw in 8.913,3317 -
Q22 - 1.782,4597
Qw out - 34.151,2877
Qserap 13.391,7217
Gambar :
Qf + Qrb = Qd + Qb + Qcd
251
Panas Masuk
𝑻
𝟏
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 2.711,1529
Panas Keluar
𝟏 𝑻
Jumlah ∫𝑻 𝑪𝒑 𝒅𝑻 Q
𝟎
Komponen
(Kmol/jam) (kJ/kmol) (KJ/Jam)
Total 253,7112
252
Qf + Qrb = Qd + Qb + Qcd
= 1.527,5251 KJ/Jam
= 1.0868 kg
Qs, in = m × HV
= 2.989,7324 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= 1.462,2073 KJ/jam
253
Qf 2.711,1529 -
Qs in 2.989,7324 -
Qrb - 2.640,8612
Qlatent - 1.344,1055
Qb - 253,7113
Qs out - 1.462,2073
Gambar :
25 26
Ekspanderr (Exp-02)
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
254
Panas Masuk
Jumlah Q
Komponen Cp dT
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 27.662,4995 0,0015
Total 2.707,5870
Panas Keluar
Jumlah Q
Komponen Cp
(Kmol/jam) (KJ/Jam)
C3H8O3 0,0001 3.931,8903 0,0002
Total 253,3216
255
Q4 + Qs in = Q5 + Q6 + Qlv + Qs out
= -2.454,2654 KJ/Jam
= -1,7461 kg
Qs, in = m × HV
= -4.803,5850 KJ/jam
Qc, out = m × HL
= -2.349.3196 KJ/jam
256
Q25 2.707,5870 -
Qs in -4.803,5850 -
Q26 - 253,3215
Qs out - -2.349,3196
Gambar :
42 43
Qw = Qin – Qout
257
Panas Masuk
Komponen Jumlah Cp dT Q
kmol/jam kJ/Jam
Total 2.707,5870
Panas Keluar
Komponen Jumlah Cp dT Q
kmol/jam kJ/Jam
Total 253.321,5747
258
= 250.613,9877 kJ/jam
Tw input = 40 oC
Tw output = 60 oC
Tref = 25 oC
Qw in = 188.566,6939 kJ
Qw out = 722.490,3079 kJ
Q27 2.707,5870 -
Qw in 188.566,6940 -
Q28 - 253.321,5747
Qw out - 722.490,3079
Qserap 784.537.6017
SPESIFIKASI PERALATAN
Gambar :
LC
1. Data-data
Temperatur : 30°C
Jumlah : 2 buah
2. Volume tangki
259
260
Massa = 56842,1052 kg
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Asumsi bahwa
Di : Hs = 1 : 3
Maka, Vs
𝜋
Ve = 24 𝐷𝑖 3
Keterangan :
Di = diameter tangki
V = 4/3 x ∏ x r3
261
D = 5.7994 m
Hs = 3/2 x D
Hs = 3,4796 m
Head yang digunakan adalah ellipsoidal, berdasarkan tabel 10-60 buku
perry:
𝐷𝑖
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐻𝑒𝑎𝑑 (𝐻ℎ) =
4
Hh = 1,4498 m
Total tinggi tangki = Hs + Hh
H = 4,9295 m
b. Tebal shell dan tutup
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑠𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 𝑥𝐻𝑠
𝑉 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖
P hidrostatis = ρ g h
P = 1,2053 atm
berdasarkan buku megyesy (1983), ditentukan tebal dinding tank spherical
sebagai berikut :
f = 300.000,00 Psi
L = 5,7994 m = 22.832,1666 in
262
T silinder = 0,0923 m
Maka :
OD = ID X 2 t silinder
OD = 7,8210 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki Larutan Gliserol
Kode Alat T–01
Jumlah 2 unit
Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku Gliserol
DATA DESIGN
Tipe silinder vertikal dengan head ellipsoidal
Temperatur 30 ℃
Tekanan 1 atm
DATA MEKANIK
Volume Tangki 4.324,8891 m3
Tinggi Tanki 4,9295 m
OD 7,8210 m
Tebal Dinding 1,0108 m
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
Waktu Tinggal 0,5 hari
263
Gambar :
LC
2. Data-data
Temperatur : 30°C
Jumlah : 10 buah
4. Volume tangki
Massa = 11.016,3817 kg
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Asumsi bahwa
Di : Hs = 1 : 3
Maka, Vs
𝜋
Ve = 24 𝐷𝑖 3
Keterangan :
Di = diameter tangki
V = 4/3 x ∏ x r3
D = 6,3092 m
Hs = 3/2 x D
265
Hs = 18,9276 m
Head yang digunakan adalah ellipsoidal, berdasarkan tabel 10-60 buku
perry:
𝐷𝑖
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐻𝑒𝑎𝑑 (𝐻ℎ) =
4
Hh = 1,5773 m
Total tinggi tangki = Hs + Hh
H = 4,1010 m
b. Tebal shell dan tutup
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑠𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 𝑥𝐻𝑠
𝑉 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖
P hidrostatis = ρ g h
P = 1,7160 atm
berdasarkan buku megyesy (1983), ditentukan tebal dinding tank spherical
sebagai berikut :
f = 300.000,00 Psi
L = 6,3092 m = 248,393 in
T silinder = 1,0113 m
Maka :
266
OD = ID X 2 t silinder
OD = 8,3317
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki Larutan Akrolein
Kode Alat T–02
Jumlah 10
Fungsi Tempat penyimpanan produk Akrolein
DATA DESIGN
Tipe silinder vertikal dengan head ellipsoidal
Temperatur 30 ℃
Tekanan 1 atm
DATA MEKANIK
Volume Tangki 47,0507 m3
Tinggi Tanki 4,1010 m
OD 8,3317 m
Tebal Dinding 1,0113 m
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
Waktu Tinggal 0,25 hari
267
Gambar :
LC
3. Data-data
Temperatur : 30°C
Jumlah : 2 buah
6. Volume tangki
Massa = 1.373,9362 kg
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 =
𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
Asumsi bahwa
Di : Hs = 1 : 3
Maka, Vs
𝜋
Ve = 24 𝐷𝑖 3
Keterangan :
Di = diameter tangki
V = 4/3 x ∏ x r3
D = 1,1240 m
Hs = 3/2 x D
269
Hs = 79,7936 m
Head yang digunakan adalah ellipsoidal, berdasarkan tabel 10-60 buku
perry:
𝐷𝑖
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐻𝑒𝑎𝑑 (𝐻ℎ) =
4
Hh = 6,6495 m
Total tinggi tangki = Hs + Hh
H = 8,6443 m
b. Tebal shell dan tutup
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑠𝑛
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 = 𝑥𝐻𝑠
𝑉 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖
P hidrostatis = ρ g h
P = 1,3018 atm
berdasarkan buku megyesy (1983), ditentukan tebal dinding tank spherical
sebagai berikut :
f = 300.000 Psi
L = 5,1240 m = 201,7328 in
T silinder = 1,2705 m
Maka :
270
OD = ID X 2 t silinder
OD = 7,4766 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki Larutan IPAL
Kode Alat T–03
Jumlah 2
Fungsi Tempat penyimpanan produk samping
DATA DESIGN
Tipe silinder vertikal dengan head ellipsoidal
Temperatur 30 ℃
Tekanan 1 atm
DATA MEKANIK
Volume Tangki 198,3537 m3
Tinggi Tanki 8,6443 m
OD 7,4767 m
Tebal Dinding 1,2705 m
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
Waktu Tinggal 30 hari
271
4. Pompa (P-01)
Gambar :
Data data
Temperatur : 112,5093°C
= 13677,5404 lb/jam
Qf = q/rho
Qf = 267,6946 ft3/min
272
Qf = 0,0743 ft3/s
Dopt = 2,0195 in
Suction pipe
SN = 80
ID = 2,900 in = 0,242 ft
OD = 3,5 in = 0,292 ft
Ls =5m = 16,4 ft
Discharge Pipe
SN = 40
ID = 2,067 in = 0,172 ft
OD = 2,380 in = 0,198 ft
Ld = 25 m = 82,0 ft
∆Z = 20 m = 65,60 ft
Suction velocity, Vs :
Vs = Qf/a
= 1,451 ft/s
= 5223,3118 ft/jam
V2
= 0,065 lbf ft/ lbm
2 gc
D .V .
Reynold Number, NRe =
Re = 2421,5051
Jika Nre >> 2100 maka aliran yang dipakai adalah aliran turbulen. Material yang
= 0,00062 (fig. 14.1 Peters)
D
2 f L V 2
H = x (Eq. 5.55 Mc.Cabe)
fs D 2.g c
Kc V 2
H = (Eq. 5.64 Mc. Cabe)
fc 2α 2.gc
Dimana :
A2/A1 = 0,000
Kc = 0,5000
V2
H =Kf x (Eq. 5.7 Mc.Cabe)
ff 2 gc
Dimana :
3. Suction Pressure
Suction head, Hs
Hs = 43,15 ft
𝑔𝐶 𝑃𝑎′ −𝑃𝑉
NPSHr = 𝑥 𝜌−𝐻𝑓𝑠−𝑍𝑎
𝑔
Dimana :
Pa’/𝜌 = 59,49 ft
Pv/ 𝜌 = 18,06 ft
Gc/g =1
Za = 16,40 ft
Discharge velocity, Vd :
Vd = Qf/a
Vd = 3,196 ft/s
Vd = 11506,8768 ft/jam
𝑉𝑑2
= 0,318 lbf ft/ lbm
𝑔𝑐
NRe = D .V .
Re = 3802,2391
Jika Nre >> 2100 maka aliran yang dipakai adalah aliran turbulen.
= 0,00059 (Fig. 14.1 Peters)
D
Dimana :
Kc = 0,4 (1,25 – A2 / A1 )
A2/A1 = 0,0000
277
𝐾𝑐 = 0,4 (1 − 0)
Kc = 0,5000
V2
H =Kf x (eq. 5.7 Mc. Cabe)
ff 2 gc
Dimana :
Le/D = 39
6. Discharge pressure
Discharge Head, Hs
Hs = 80,33 ft lbf/lb
278
8. Total head
9. Efisiensi pompa
Effisiensi pompa = 60 %
Pers. Bernoili :
P V 2
Ws = + Z + + H f
2 gc
Ws = 239,4618 ft(lbf/lb)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠,𝐺𝑝𝑚) 𝑥 𝑊 𝑋𝜌
BHP = 7,481 𝑥 550 𝑥 60 𝑥 𝑒𝑓𝑓.𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
BHP = 2,7567 HP
Effisiensi motor = 82 %
279
MHP = 3,3619 Hp
Dipilih pompa = 2 HP
= 1,4914 Kw
IDENTIFIKASI
Nama Alat Pompa-01
Kode Alat P-01
Jumlah 2 unit( 1 unit cadangan)
Fungsi Mengalirkan Gliserol ke Vaporizer
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Pump
Temperatur 112,5093 oC
Densitas 51,0938 kg/m3
Laju alir massa 5640,0321kg/jam
Tekanan uap 6,4070 psi
Kapasitas 33,3749 gal/min
SUCTION DISCHARGE
NPS 2,5 in 2,000 in
SN 80 40
ID 2,9000 in 2,0670 in
OD 3,5000 in 2,3800 in
L 5m 25 m
Velocity 1,4509 ft/s 3,1964 ft/s
Total friction loss 0,1949 ft.lbf/lb 2,1877 ft.lbf/lb
NPSH 57,6348 ft.lbf/lb
Required motor driver 2
Bahan konstruksi Carbon steel
280
5. Pompa-02 (P-02)
Gambar :
Data data
Temperatur : 40°C
= 42.050,1862 lb/jam
Qf = q/rho
Qf = 370.903,6611 ft3/min
281
Qf = 10,3028 ft3/s
Dopt = 8,3942 in
Suction pipe
SN = 80
ID = 2,900 in = 0,242 ft
OD = 3,5 in = 0,292 ft
Ls =5m = 16,4 ft
Discharge Pipe
SN = 40
ID = 2,067 in = 0,172 ft
OD = 2,380 in = 0,198 ft
Ld = 25 m = 82,0 ft
∆Z = 20 m = 65,60 ft
Suction velocity, Vs :
Vs = Qf/a
= 201,0317 ft/s
= 723.714,4607 ft/jam
V2
= 1.256,101 lbf ft/ lbm
2 gc
D .V .
Reynold Number, NRe =
Re = 2293,2242
Jika Nre >> 2100 maka aliran yang dipakai adalah aliran turbulen. Material yang
= 0,00062 (fig. 14.1 Peters)
D
2 f L V 2
H = x (Eq. 5.55 Mc.Cabe)
fs D 2.g c
Kc V 2
H = (Eq. 5.64 Mc. Cabe)
fc 2α 2.gc
Dimana :
A2/A1 = 0,000
Kc = 0,5000
V2
H =Kf x (Eq. 5.7 Mc.Cabe)
ff 2 gc
Dimana :
8. Suction Pressure
Suction head, Hs
Hs = 14.945,9092 ft
𝑔𝐶 𝑃𝑎′ −𝑃𝑉
NPSHr = 𝑥 𝜌−𝐻𝑓𝑠−𝑍𝑎
𝑔
Dimana :
Pa’/𝜌 = 18.671,2381 ft
Pv/ 𝜌 = 0,0041 ft
Gc/g =1
Za = 16,4000 ft
Discharge velocity, Vd :
Vd = Qf/a
Vd = 442,8700ft/s
Vd = 1.594.332,1552 ft/jam
𝑉𝑑2
= 6.096,0364 ft/ lbm
𝑔𝑐
NRe = D .V .
Re = 460,4197
Jika Nre >> 2100 maka aliran yang dipakai adalah aliran turbulen.
= 0,00059 (Fig. 14.1 Peters)
D
Dimana :
Kc = 0,4 (1,25 – A2 / A1 )
A2/A1 = 0,0000
286
𝐾𝑐 = 0,4 (1 − 0)
Kc = 0,5000
V2
H =Kf x (eq. 5.7 Mc. Cabe)
ff 2 gc
Dimana :
Le/D = 39
Discharge Head, Hs
Hs = 64.435,9890ft lbf/lb
287
Effisiensi pompa = 60 %
Pers. Bernoili :
P V 2
Ws = + Z + + H f
2 gc
Ws = 128.184,7453 ft(lbf/lb)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠,𝐺𝑝𝑚) 𝑥 𝑊 𝑋𝜌
BHP = 7,481 𝑥 550 𝑥 60 𝑥 𝑒𝑓𝑓.𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
BHP = 453,6907 HP
Effisiensi motor = 82 %
288
MHP = 553,2815 Hp
Dipilih pompa = 2 HP
= 1,4914 Kw
IDENTIFIKASI
Nama Alat Pompa-02
Kode Alat P-02
Jumlah 2 unit( 1 unit cadangan)
Fungsi Mengalirkan Akrolein ke Tanki produk
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Pump
Temperatur 40 oC
Densitas 0,1134 kg/m3
Laju alir massa 17.339,6966 kg/jam
Tekanan uap 3,2062 psi
Kapasitas 4.624,2537 gal/min
SUCTION DISCHARGE
NPS 2,5 in 2,000 in
SN 80 40
ID 2,9000 in 2,0670 in
OD 3,5000 in 2,3800 in
L 5m 25 m
Velocity 201,0318 ft/s 442,8700 ft/s
Total friction loss 3.741,7289 ft.lbf/lb 2,1877 ft.lbf/lb
NPSH 14.945,9051 ft.lbf/lb
Required motor driver 2 (1 cadangan)
Bahan konstruksi Carbon steel
289
6. Pompa-03 (P-03)
Gambar :
Data data
Temperatur : 40 °C
= 4.5350 lb/jam
Qf = q/rho
Qf = 0.087 ft3/min
290
Qf = 0,000024 ft3/s
Dopt = 0,0547 in
Suction pipe
SN = 80
ID = 2,900 in = 0,242 ft
OD = 3,5 in = 0,292 ft
Ls =5m = 16,4 ft
Discharge Pipe
SN = 40
ID = 0,622 in = 0,052 ft
OD = 0,840 in = 0,070 ft
Ld = 25 m = 82,0 ft
∆Z = 20 m = 65,60 ft
Suction velocity, Vs :
Vs = Qf/a
= 0,00047 ft/s
= 1,799 ft/jam
V2
= 0,00070 lbf ft/ lbm
2 gc
D .V .
Reynold Number, NRe =
Re = 0,7841
Jika Nre >> 2100 maka aliran yang dipakai adalah aliran turbulen. Material yang
= 0,00062 (fig. 14.1 Peters)
D
2 f L V 2
H = x (Eq. 5.55 Mc.Cabe)
fs D 2.g c
Kc V 2
H = (Eq. 5.64 Mc. Cabe)
fc 2α 2.gc
Dimana :
A2/A1 = 0,000
Kc = 0,5000
V2
H =Kf x (Eq. 5.7 Mc.Cabe)
ff 2 gc
Dimana :
Suction head, Hs
Hs = 57,3557 ft
𝑔𝐶 𝑃𝑎′ −𝑃𝑉
NPSHr = 𝑥 𝜌−𝐻𝑓𝑠−𝑍𝑎
𝑔
Dimana :
Pa’/𝜌 = 5.120,9208 ft
Pv/ 𝜌 = 5.080,0159 ft
Gc/g =1
Za = 16,4000 ft
Discharge velocity, Vd :
Vd = Qf/a
Vd = 0,0115 ft/s
Vd = 41,5111 ft/jam
𝑉𝑑2
= 0,00041 lbf ft/ lbm
𝑔𝑐
NRe = D .V .
Re = 4,0827
Jika Nre >> 2100 maka aliran yang dipakai adalah aliran turbulen.
= 0,00059 (Fig. 14.1 Peters)
D
Dimana :
Kc = 0,4 (1,25 – A2 / A1 )
A2/A1 = 0,0000
295
𝐾𝑐 = 0,4 (1 − 0)
Kc = 0,5000
V2
H =Kf x (eq. 5.7 Mc. Cabe)
ff 2 gc
Dimana :
Le/D = 39
Discharge Head, Hs
Hs = 109,7123 ft lbf/lb
296
Effisiensi pompa = 43 %
Pers. Bernoili :
P V 2
Ws = + Z + + H f
2 gc
Ws = 201,4231 ft(lbf/lb)
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠,𝐺𝑝𝑚) 𝑥 𝑊 𝑋𝜌
BHP = 7,481 𝑥 550 𝑥 60 𝑥 𝑒𝑓𝑓.𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
BHP = 0,0010 HP
Effisiensi motor = 82 %
297
MHP = 0,0013 Hp
Dipilih pompa = 1 HP
= 0,7457 Kw
IDENTIFIKASI
Nama Alat Pompa-03
Kode Alat P-03
Jumlah 2 unit( 1 unit cadangan)
Mengalirkan Produk Samping ke Tanki
Fungsi
IPAL
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Pump
Temperatur 40oC
Densitas 51,7493 kg/m3
Laju alir massa 1,8700 kg/jam
Tekanan uap 1.825,6070 psi
Kapasitas 0,0109 gal/min
SUCTION DISCHARGE
NPS 3,000 in 0,5000 in
SN 80 40
ID 2,9000 in 2,062 in
OD 3,5000 in 0,8400 in
L 5m 25 m
Velocity 0,0005 ft/s 0,0115 ft/s
Total friction loss 0,00036 ft.lbf/lb 0,00021 ft.lbf/lb
NPSH 57,3049 ft.lbf/lb
Required motor driver 1
Bahan konstruksi Carbon steel
298
Jumlah : 1 unit
Gambar :
TC
Fluida Panas :
W = 7.585,0703 kg/jam
T1 = 400 oC = 752 oF
T2 = 300 oC = 572 oF
Fluida Dingin :
W = 9.473,6842 kg/jam
t1 = 30oC = 86 oF
t2 = 70 oC = 158 oF
Perhitungan:
299
Q = 10.660.816,4237 kJ/jam
= 10.104.449,7361 Btu/jam
1. LMTD
t 2 − t1
LMTD =
ln (t 2 / t1 )
= 538,1951 oF
Δ t LMTD = 538,1951 oF
Tc = T avg = 662oF
tc = t avg = 122 oF
Berdasarkan tabel 8 (DQ. Kern, 1950, hal 840) diperoleh nilai asumsi 7
Btu/jam.ft2
OD = 0,75 in
300
BWG = 18
𝑄
A =𝑈
𝐷 𝑥∆𝑡
A = 375,4938 ft2
Karena A > 200 ft2, maka dipilih HE jenis Sheel and Tube. (DQ. Kern, 1950)
𝐴
Jumlah tube = 𝐿𝑥𝑎"
Nt = 116,2831 tube
= 744 tube
Koreksi UD
A = Nt . L . a” = 2402,47644
UD = 7,8147 (terpenuhi)
4. Rencana Klasifikasi :
Tube Side:
BWG = 18
Pass =2
301
Shell side :
ID = 29 in = 0,7366 m
Pass (n) =1
= 0,862833333 ft2
c. Mass Velocity, Gt = W / at
= 7.585,0703 / 0,862833333
Dt = 0,652 in = 0,05433333 ft
𝐷𝑡 𝑥 𝐺𝑡
Ret = 𝜇
= 29.008,2966
302
e. hio
Untuk media pemanas steam, didapatkan nilai ketetapan pada buku Kern
f. tube-wall temperature
𝜇 0.14
𝞥t = (𝜇𝑤) =1
ℎ𝑜/ᶲ𝑧
𝑡𝑤 = 𝑡𝑜 + ℎ𝑖𝑜 (𝑇𝑐 − 𝑡𝑐)
+ℎ𝑣/ᶲ𝑧
ᶲ𝑖
tw = 144,5592
= 0,19 in
𝐼𝐷𝑥𝐶 ′ 𝑥𝐵
b. Luas area laluan (as) = 144𝑥𝑃𝑇
= 0,5840 ft2
= 9.473,6842 / 0,584027778
𝑂𝐷2
4𝑥(𝑃𝑇 2 −𝜋. )
4
𝐷𝑒𝑠 = = 0,7428 in = 0,0619 ft
𝜋.𝑂𝐷
𝐷𝑠 𝑥 𝐺𝑠
Jadi, Res = 𝜇
303
= 57.388,1571
T avg = 662
k = 0,00891
𝐶𝑝𝑥𝜇 1/3
Prandl Number ( Pr ) = ( 𝑘
)
= 2,271737845
g. ho
𝑘 𝐶𝑝𝑥𝜇 1/3
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻𝑥 ( ) 𝜑𝑠
𝐷𝑠 𝑘
μw = 0,01943 cp
𝜇 0.14
𝞥s = (𝜇𝑤) = 0,9726625
Koreksi ho
ho = ho/φs x φs = 63,60881819btu/jam ft F
9. Presure drop
a. Tube side
V = 0,3293
s = 0,048587914
𝑓𝑥𝐺𝑡 2 𝑥𝐿𝑥 𝑛
Pressure drop (Δ Pt) = 5.22𝑥1010 𝑥𝐷𝑒𝑡 𝑥 𝑠 𝑥𝞥𝑡
= 0,0179 psi
4ƞ 𝑣2
𝛥 Pr =
𝑠 2𝑔′
V2/2g' = 0,001
Maka :
Δ Pr = 0,1646 psi
305
b. Shell Side
Faktor friksi
Res = 57.388,1571
s = 0,7350
N+1 = 12 L / B
= 163,3655172
𝑓𝑥𝐺𝑠2 𝑥𝐷𝑠𝑥(𝑁+1)
∆Ps = 5.22𝑥1010 𝑥𝐷𝑒 𝑥 𝑠 𝑥𝞥s = 1,0556 psi
306
IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-01
Kode Alat H-01
Fungsi Memanaskan input Vaporizer (V-01)
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
DATA DESAIN
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-212 Grade A
UC 61,0212 Btu/jam ft F
UD 7 Btu/jam ft F
Rd 0,1216
DATA MEKANIK
Shell Side Tube Side
ID 0,65 in Length 16,45 ft
2,2690 m;
B 14,5 in OD, ID
1,9725 m
BWG 18
Passes 2 Passes 2
∆Ps 5,9539 psi ∆Pt 9,2545 psi
307
Jumlah : 1 unit
Gambar :
TC
Fluida Panas :
W = 3.978,9457 kg/jam
T1 = 400 oC = 752oF
T2 = 350oC = 662oF
Fluida Dingin :
W = 9.473,6842 kg/jam
t1 = 30 oC = 86 oF
t2 = 311 oC = 591,8 oF
Perhitungan:
Q = 5.589.597,1554 kJ/jam
= 5.297,887.2591 Btu/jam
308
10. LMTD
t 2 − t1
LMTD =
ln (t 2 / t1 )
= 324,9238 oF
Δ t LMTD = 324,9238 oF
Tc = T avg = 707 oF
tc = t avg = 338,9 oF
Berdasarkan tabel 8 (DQ. Kern, 1950, hal 840) diperoleh nilai asumsi 50
Btu/jam.ft2
OD = 0,75 in
BWG = 18
A = 326,1002 ft2
Karena A > 200 ft2, maka dipilih HE jenis Sheel and Tube. (DQ. Kern, 1950)
𝐴
Jumlah tube = 𝐿𝑥𝑎"
309
= 107,866403 tube
Nt = 744 tube
Koreksi UD
A = Nt . L . a” = 2.402,2764
UD = 6,7868 (terpenuhi)
Tube Side:
BWG = 18
Pass =2
Shell side :
ID = 29 in = 0,7366 m
Pass (n) =1
= 0,862833333 ft2
i. Mass Velocity, Gt = W / at
310
= 3.976,9456/ 390836,4269
Dt = 0,652 in = 0,05433333 ft
= 15.209,4066
k. hio
Untuk media pemanas steam, didapatkan nilai ketetapan pada buku Kern
hio = 1.500
l. tube-wall temperature
𝜇 0.14
𝞥t = (𝜇𝑤) =1
ℎ𝑜/ᶲ𝑧
𝑡𝑤 = 𝑡𝑜 + ℎ𝑖𝑜 (𝑇𝑐 − 𝑡𝑐)
+ℎ𝑣/ᶲ𝑧
ᶲ𝑖
tw = 354,2778
= 0,19 in
𝐼𝐷𝑥𝐶 ′ 𝑥𝐵
j. Luas area laluan (as) = 144𝑥𝑃𝑇
= 0,5840 ft2
= 9.473,6842/ 20029,4342
𝑂𝐷2
4𝑥(𝑃𝑇 2 −𝜋. )
4
𝐷𝑒𝑠 = = 0,7428 in = 0,0619 ft
𝜋.𝑂𝐷
= 57.388,1571
T avg =707
k = 0,00891
𝐶𝑝𝑥𝜇 1/3
Prandl Number ( Pr ) = ( )
𝑘
= 2,271737845
o. ho
𝑘 𝐶𝑝𝑥𝜇 1/3
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻𝑥 ( ) 𝜑𝑠
𝐷𝑠 𝑘
μw = 0,01943 cP
𝜇 0.14
𝞥s = (𝜇𝑤) = 0,0470
Koreksi ho
ho = ho/φs x φs = 63,60881819btu/jam ft F
312
c. Tube side
V = 0,3293
s = 0,048587914
𝑓𝑥𝐺𝑡 2 𝑥𝐿𝑥 𝑛
Pressure drop (Δ Pt) = 5.22𝑥1010 𝑥𝐷𝑒𝑡 𝑥 𝑠 𝑥𝞥𝑡
= 0,0049 psi
4ƞ 𝑣2
𝛥 Pr =
𝑠 2𝑔′
V2/2g' = 0,001
Maka :
Δ Pr = 0,16465 psi
d. Shell Side
Faktor friksi
Res = 57.388,1571
s = 0,7350
N+1 = 12 L / B
= 163,3655172
𝑓𝑥𝐺𝑠2 𝑥𝐷𝑠𝑥(𝑁+1)
∆Ps = 5.22𝑥1010 𝑥𝐷𝑒 𝑥 𝑠 𝑥𝞥s = 0,0055 psi
IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-02
Kode Alat H-02
Fungsi Memanaskan syngas menuju ke Reaktor
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
DATA DESAIN
Tipe 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-212 Grade A
UC 61,0212 Btu/jam ft F
UD 6,7868 Btu/jam ft F
Rd 0,0239
DATA MEKANIK
Shell Side Tube Side
ID 29 in Length 16,45 ft
2,2690 m;
B 14,5 in OD, ID
1,9725 m
BWG 18
Passes 1 Passes 2
∆Ps 0,00148997 psi ∆Pt 9,961738436 psi
314
Gambar
45
44
Data Desain
ρv : 2,4672 kg/m3
ρl : 1.634,5962 kg/m3
Settling Velocity
= 23,1534 m/s
Ua = Ut
= 23,1534 m/s
Dari hal 464 buku Coulson & Richardson's vol 6 diperoleh data,
= 0,3925 Dv2
Vapour velocity
= 2,5816 Dv-2
= 0,0215 Dvessel
= 1,1620 Dvessel3
Dvessel2 = 53,8112
Dvessel = 3,6269 m
= 1,5 x 0,39004 m
= 0,5850 m
= 7,3356 m
= 0,2897 m3/det
Al =
= 2,87923 m2
hold-up volume
= Al x Lv
= 0,8343 m3
= 2,8792 detik
= 0,0479 menit
Maka:
Dv = 8,9657 m
Lv = 26,8972 m
Tebal Dinding, t
Dimana :
P x R
tT = + C
( S x E j ) − (0,6 x P)
Keterangan :
R = Jari-jari = 4,4828m
318
= 65,8803 m
= 0,9461 cm
= 11636,1824 Psi
IDENTIFIKASI
Kode Alat VP – 01
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
DATA MEKANIK
keluaran vaporizer
Gambar :
1. Data
Tekanan in : 1 atm
348,0000 lb/menit
𝐶𝑝 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
K= (Sumber : perry, 1999)
𝐶𝑝 𝑐𝑎𝑚−𝑅
= 1,002717
2. Power Kompresor
0,0643 𝑘𝑇 𝑄1 𝑃 𝑘−1/𝑘
Pc = [(𝑃2 ) − 1] (sumber : Mc. Cabe,1995)
520 (𝑘−1)𝜂 1
= 250,9253 HP = 251 HP
= 187,1707 kW
Dimana :
𝑃 𝟏/𝒏
𝑅𝑐 = (𝑃𝑜𝒊 ) (sumber : Coulson, 2005)
Dimana :
Rc = rasio kompresi
Pi = tekanan keluar
Po = tekanan masuk
N = jumlah stage
Untuk menentukan nilai Rc, dilakukan trial pada jumlah stage. Dimana nilai
N=1
321
Rc = 1,8
N=2
Rc = 1,3416
N=3
Rc = 1,2164
Stage 1
T1 = 300 °C
𝑃 (𝐾−1)/𝐾𝑁
T2 = [𝑃2 ] (Sumber : perry, 1999)
1
T2 = 300,1593 °C
Stage 2
T1 = 300,1593 °C
𝑃 (𝐾−1)/𝐾𝑁
T2 = [𝑃2 ]
1
T2 = 300,3187 °C
Stage 3
T1 = 300,3187 °C
𝑃 (𝐾−1)/𝐾𝑁
T2 = [𝑃2 ]
1
T2 = 300,4782 °C
322
IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompresor-01
Kode Alat C-01
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Mengalirkan dan menaikkan tekanan syngas
Fungsi menuju ke Reaktor
DATA DESAIN
Tipe Multistage Centrifugal Compressor
Temperatur 300 ℃
Tekanan 1,8 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Rasio Panas Kompresor-01
Densitas 0,0355 lb/ft3
Laju Volumetrik 10780,0620 ft3/min
Tekanan Masuk 1 atm
Tekanan Keluar 1,8 atm
Efisiensi 75%
Power Compressor 251 HP
Jumlah Stage 3
Stage 1 Stage 2 Stage 3
Rc 1,8000 Rc 1,3416 Rc 2,8651
T1 300,000 T1 300,1593 T1 300.3187
T2 300,1593 T2 300.3187 T2 300,4782
323
keluaran Reaktor
Gambar :
4. Data
= 1,002717
5. Power Kompresor
0,0643 𝑘𝑇 𝑄1 𝑃 𝑘−1/𝑘
Pc = [(𝑃2 ) − 1] (sumber : Mc. Cabe,1995)
520 (𝑘−1)𝜂 1
= 509,1311 HP = 510 HP
= 380,307 kW
Dimana :
𝑃 𝟏/𝒏
𝑅𝑐 = (𝑃𝑜𝒊 ) (sumber : Coulson, 2005)
Dimana :
Rc = rasio kompresi
Pi = tekanan keluar
Po = tekanan masuk
N = jumlah stage
Untuk menentukan nilai Rc, dilakukan trial pada jumlah stage. Dimana nilai
N=1
Rc = 2,7777
325
N=2
Rc = 1,6666
N=3
Rc = 1,4057
Stage 1
T1 = 350 °C
𝑃 (𝐾−1)/𝐾𝑁
T2 = [𝑃2 ] (Sumber : perry, 1999)
1
T2 = 350,3231 °C
Stage 2
T1 = 350,3231 °C
𝑃 (𝐾−1)/𝐾𝑁
T2 = [𝑃2 ]
1
T2 = 350.6465 °C
Stage 3
T1 = 350,6465 °C
𝑃 (𝐾−1)/𝐾𝑁
T2 = [𝑃2 ]
1
T2 = 350,9703 °C
326
IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompresor-02
Kode Alat C-02
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Mengalirkan dan menaikan tekanan syngas
Fungsi keluaran Reaktor
DATA DESAIN
Tipe Multistage Centrifugal Compressor
Temperatur 350 ℃
Tekanan 5.0000 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Rasio Panas Kompresor-02
Densitas 0,0355 lb/ft3
Laju Volumetrik 10780,0620 ft3/min
Tekanan Masuk 1,8 atm
Tekanan Keluar 5 atm
Efisiensi 75%
Power Compressor 7600 HP
Jumlah Stage 3
Stage 1
Rc 2,7777 Rc 1,6666 Rc 1,4057
T1 350,000 T1 350,3231 T1 350,646
T2 350,3231 T2 350,6465 T2 350,970
327
Gambar :
Data Design :
Temparatur = 350 oC
Konversi = 99 %
P.V = n.R.T
V = 24,25271546 m3/jam
w
q=
14124.143 kg/jam
= = 1008.608035 m3 / jam
14.0036 kg/m3
= 0,28017 m3/s
Reaksi :
329
-rA =
=k CA
CA =
Sehingga:
-rA =k .
− E / Rg T
k = A.e (levenspiel, hal 24)
dimana:
2
+ B N 1 1
k = A 8. . R. T . + . e −E / R T
3
2 10 MA MB
330
Keterangan :
σ = konstanta Lennard-Jones
C = Konsentrasi reaktan
Untuk reaksi
-rA =k .
Diketahui:
σA = 3,5 x 10-8 m
MA = 46.0681 kg/kmol
EA = H298A. – R.T
= 2205,2920 kJ/mol
E = EA
= 2205,2920 kJ/mol
2
+ B N 1 1
k = A 8. . R. T . + . e −E / R T
3
2 10 MA MB
k = 73,745.0000 m3/kmol.s
k = 265,482,000 m3/kmol.jam
CAO = FAO/ q
Untuk reaksi
A B C
-rA =k .
Dimana:
XA = 90 %
Maka:
332
CA =
CA = 0,000354717 kmol/m3.s
-rA = k .CA
4. Volume Reaktor
Vtr =ῑ.Q
= 587,8267 m3
OD 1,5 in = 0.0381 m
ID 1,4 in = 0.0355 m
a” 1,54 in2 = 0,0391 m2
LT 26.346 ft = 7.9999 m
Vt = A x Lt
= 0.0079 m3
𝑉𝑡𝑟
Nt = 𝑉𝑡
= 173708,723 / 312
= 556,7587277
Nt = (1 +fk) x Nt
= (1 +0,1) x 173708,723
= 191079,5953
= 19108 tube
VT = A x Lt
= 0.007940572 m3
VTR = NT x VT
= 1517,281301 m3
= 0,02381
VTR = 102,1289749 m3
Vk = 2,431690893 m3
ρk = 0,405 kg/m3
Wk = ρk. Vk
= 9,822349761 kg
Clearance = ½ x OD
= ½ x 1,32 m
= 0,66 m
Tube pitch, pt = OD + C
= 2,07 m
Areashell, (As) = Vs / Lt
=459,9143185 m2
4 𝑥 𝐴𝑠
Diameter shell, (Ds) = 3,141/2
= 48,4098 m
HS = 0,25 x DS
= 0,25 x 1.64530 m
= 12,1024m
HR = 5,127587605 m
VHR = 24,25271546 m3
VR = 20,21059622 m3
Dimana
= 5 x 2,4 atm
= 12 atm
r = 24,2049 in
= 10500 psia
korosi untuk Stainless Steel 304 pada lingkungan Asam Format sebesar 0,22
mm/tahun.
= 2,24 mm
= 0,00242 m
Maka:
P.r
t= +C
.SE − 0,6 . P
= 0.015801074 m
OD = ID + 2t
= 2,6050 m
338
IDENTIFIKASI
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Temperatur 350 C
DATA MEKANIK
ID Reaktor 2,5638 m
Jumlah : 1 Unit
Gambar :
19
K
9 D
KD-01
-
0
1
10
Kondisi Feed :
Tekanan : 5 atm
kondisi top :
Tekanan : 5 atm
kondisi bottom :
Tekanan : 5 atm
340
𝐾𝑡
𝛼𝑖= 𝑑𝑎𝑛 𝛼𝑎𝑣𝑔 = √𝛼𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑡 × 𝛼𝑏𝑜𝑡𝑡𝑜𝑚
𝐾ℎ𝑘
NM =
Log ( X LK / X HK )D x ( X HK / X LK )B
Coulson, 1999)
Log ( Avg )
b. Refluks minimum
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝑓
1−𝑞 =
(𝛼𝑖 − 𝜃)
Oleh karena feed dalam kolom distilasi adalah saturated liquid and gas,
𝑞 =1
𝛼𝑖 ×𝑥𝑖 𝑓
0=
(𝛼𝑖 −𝜃)
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝐷
= 𝑅𝑚 + 1
(𝛼𝑖 − 𝜃)
Keterangan :
θ = Konstanta Underwood
𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝑓 𝛼𝑖 × 𝑥𝑖 𝐷
Komponen
(𝛼𝑖 − 𝜃) (𝛼𝑖 − 𝜃)
Gliserol 0,0008 0,0004
Air 0,2137 0,0026
Asetol 0,7876 0,0098
Acrolein 78,6254 0,9873
Asetaldehid 0,0059 0,0007
Formaldehid 0,0144 0,0001
Total 79,6471 1,0000
Sehingga :
Rm + 1 : 1,000
Rm : 0,9999
Rop : 1,1999
maddox :
𝑅𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
=0,5454
𝑅𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 +1
𝑅𝑚
=0,4999
𝑅𝑚 +1
𝑁𝑚
= 0,25
𝑁
343
d. Efisiensi kolom
rata-rata.
𝜇, 𝐷 = 0,1623 cP
𝜇, 𝐵 = 0,2056 cP
𝜇𝑎𝑣𝑔 = 0,1826 cP
𝛼𝑎𝑣𝑔 = 1,1749
𝑁
𝑁𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 =
𝐸𝑜
kondensor, sehingga :
344
80 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
(Coulson, 1999)
persamaan kirkbride :
𝑁𝑟 𝐵 𝑋𝐻𝐾,𝐹 𝑋𝐿𝐾,𝐵 2
𝐿𝑜𝑔 = 0,206 × log [ ( )( ) ]
𝑁𝑠 𝐷 𝑋𝐿𝐾,𝐹 𝑋𝐻𝐾,𝐷
Keterangan :
(Coulson,1999)
345
B = 0,0371 kmol/jam
D = 97,9657 kmol/jam
𝑋𝐻𝐾,𝐹
= 1,0101E-06
𝑋𝐿𝐾,𝐹
𝑋𝐿𝐾,𝐵 2
) = 3,0737E+12
𝑋𝐻𝐾,𝐷
𝐵
= 0,0003
𝐷
= 1.177,3794
𝑁
𝐿𝑜𝑔 𝑁𝑟 = 0,6326
𝑠
Maka:
𝑁𝑟
= 4,2914
𝑁𝑠
Sehingga:
Nr = 0,1521 x Ns
𝑁 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 𝑁𝑠 + 𝑁𝑟
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑁𝑠 = 𝑁𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 − 𝑁𝑟
𝑁𝑟 =377,6516 Nr
𝑁𝑟 =71,3695 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
346
Jadi :
𝑁𝑠 = 16,6304
𝑁𝑟 = 71 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
𝑁𝑠 = 16 𝑠𝑡𝑎𝑔𝑒
Data-data
V = 183.606,3622 kg/jam
R = 166.266,6655 kg/jam
L = 17.339,6966 kg/jam
L ρv
FLV = √
V ρl
FLV = 0,0105
347
Keterangan :
(Coulson, 1999)
Plate spacing pada umumnya berada pada range 0.3 - 0.6 m (Coulson,
𝐾1 = 0,047
𝐾 + =0,0487
ρL -ρV
K1* √
ρV
𝑢𝑓 =0,4332 𝑚/𝑠
348
kecepatan flooding.
𝑚
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 (Û) = 0,3465 𝑠
𝑉
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝜌𝑣 × 3600
𝑚3
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 5,5684 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐴𝑛 =
Û
𝐴𝑛 = 16,0662 𝑚2
𝐴𝑛
𝐴𝑐 =
1 − 0,12
𝐴𝑐 = 18,2570 𝑚2
4 𝐴𝑐
𝐷𝑐 = √
𝜋
349
𝐷𝑐 =4,8225 𝑚
3. Desain Plate
𝐴𝑑 = %𝑑𝑜𝑤𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑟 × 𝐴𝑐
𝐴𝑑 =2,1908 𝑚2
𝐴𝑛 = 𝐴𝑐 − 𝐴𝑑
𝐴𝑛 =16,0662 𝑚2
𝐴𝑎 = 𝐴𝑐 − 2𝐴𝑑
𝐴𝑎 =13,8753 𝑚2
𝐴ℎ =1,3875 𝑚2
Nilai weir length didapatkan melalui pembacaan garafik pada figur 11.31
coulson.
𝐴𝑑
𝑆𝑢𝑚𝑏𝑦 𝑌 = × 100%
𝐴𝑐
𝑌 = 12
350
Maka :
𝑙𝑤
= 0.75
𝐷𝑐
𝑙𝑤 =3,6169 𝑚
Berdasarkan coulson (1990)., didapatkan data weir dan hole untuk bagian
Plate thickness = 5 mm
4. Pengecekan
a. Check weeping
𝐿 𝑘𝑔
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥) = 3600 = 4,8165 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑘𝑔
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑖𝑛) = 70 % 𝑥 𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥 = 3,3716 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐿𝑚 , 𝑚𝑎𝑘𝑠 2
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑎𝑥) = 750[ ]3
𝜌1 𝐼𝑤
= 11,1834 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝐿𝑚 , 𝑚𝑖𝑛 2
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑖𝑛) = 750[ ]3
𝜌1 𝐼𝑤
= 8,8167 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝐾2 = 30,2
𝐾2 − 0,90 (25,4 − 𝑑𝑘 )
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑣𝑒𝑙𝑜𝑐𝑖𝑡𝑦 (𝑢ℎ) = [
(𝜌𝑣 )1/2
𝑚
= 3,9122 𝑠
𝑚
=2,8092 𝑠
Oleh karena niali Uv,min actual > uh. Maka perhitungan ini dapat diterima
𝑈𝑣 , 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 ℎ𝑜𝑙𝑒 (𝑈ℎ) =
𝐴ℎ
𝑚
= 4,0132 𝑠
sehingga :
𝐴ℎ 𝐴ℎ
= = 1,0
𝐴𝑝 𝐴𝑎
𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑡ℎ𝑖𝑐𝑘𝑛𝑒𝑠𝑠
=1
ℎ𝑜𝑙𝑒 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Maka :
𝐶𝑜 = 0,35
352
2
Ûh 𝜌𝑉
𝑑𝑟𝑦 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 (ℎ𝑑) = 51 [𝐶𝑜 ] = 83,9733 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿
12,5.103
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙 ℎ𝑒𝑎𝑑 (ℎ𝑟) = =17,0917 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿
Oleh karena pressure drop lebih besar dari 100 mm yg merupakan basis
𝑙𝑤
𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑝𝑟𝑜𝑛 (𝐴𝑎𝑝) = ℎ𝑎𝑝 × 100 =0,1265 𝑚2
2
𝐿𝑚,𝑚𝑎𝑥
ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑖𝑛 𝑡ℎ𝑒 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑟 (ℎ𝑑𝑐) = 166 [ ] = 0,4492 𝑚𝑚
𝜌𝐿 𝐴𝑎𝑝
213,8813 𝑚𝑚 =0,2138 𝑚
Nilai hbc harus kurang dari 1/2(plate spacing + weir height)(coulcon, 1999)
1
(𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑠𝑝𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔 + 𝑤𝑒𝑖𝑟 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 ) = 172.5 𝑚𝑚
2
Berdasarkan coulson (1990), residence time harus lebih dari 3 detik. Maka
e. Entrainment
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑚
𝑢𝑣 = = 0,3465
𝐴𝑛 𝑠
𝑢
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑓𝑙𝑜𝑜𝑑𝑖𝑛𝑔 = 𝑢𝑣 × 80%
𝑓
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐹 𝐿𝑉 = 0,0105
Ψ = 0,0500
Nilai Ψ harus lebih kecil dari 1 (coulson, 1990), hingga perhitungan ini
dapat diterima
5. Trial layout
a. Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ) dari
𝑙𝑤
= 0,75 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ∶
𝐷𝑐
354
𝜃𝑐 = 88𝑜
𝜃
ℎ𝑤) 𝑥 3,14 [ 2∁] =7,6675 𝑚
𝜃
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑙𝑚𝑖𝑛𝑔 𝑧𝑜𝑛𝑒 (𝐿𝑐𝑧) = (𝐷𝑐 − ℎ𝑤)𝑠𝑖𝑛 [ 2∁]0,0845 𝑚
𝐴ℎ
=0,1026
𝐴𝑝
Sehingga :
𝐼𝑝
= 2,8
𝐴𝑝
(Coulson, 1999)
6. Jumlah Holes
𝑎𝑛
3,14 =0,0001 𝑚2
4
355
𝐴ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 = 𝐴𝑜ℎ = 1,3875 = 1,3875 ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠
Tebal dinding kolom berdasarkan tabel 4 buku Peter, dapat diketahui data-
𝐷𝑎 = 4,8225 𝑚
𝑟𝑖 =2,4112 𝑚
𝑚𝑚
𝐶𝑐 = 1 = 0.02 𝑚
𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 = 20 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃. 𝐷𝑎
𝑡= + 𝐶𝑐
2. 𝑆. 𝐸𝑗 − 0,2 𝑃
Keterangan :
P = Tekanan desain
Da = Diameter kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡 ℎ𝑒𝑎𝑑 =0,0236 𝑚
b. Bagian silinder
356
𝑃. 𝑟𝑖
𝑡= + 𝐶𝑐
𝑆. 𝐸𝑗 − 0,6. 𝑃 + 𝑃
Keterangan :
P = Tekanan desain
ri = Jari-jari kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 =0,0236 𝑚
Maka:
𝑂𝐷 = 𝐼𝐷 × 2 𝑡 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑶𝑫 =4,8699 𝒎
B = 1,8700 kg/jam
𝐿 𝜌𝑣
𝐹𝐿𝑉 = √
𝑉 𝜌𝑙
𝐹𝐿𝑉 = 0,1984
Keterangan :
Plate spacing pada umumnya berada pada range 0.3 - 0.6 m (Coulson,
𝐾1 = 0.025
𝜎 0,2
𝐾+ = ( ) 𝐾1
0,02
𝐾1+ =0,0309
𝜌𝐿 − 𝜌𝑉
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑜𝑜𝑑𝑖𝑛𝑔 (𝑢𝑓) = 𝐾1∗ √
𝜌𝑉
𝑚
(𝑢𝑓) = 0,3041
𝑠
358
kecepatan flooding.
𝑚
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑝 (Û) = 0,2432 𝑠
𝑉
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 =
𝜌𝑉 . 3600
𝑚3
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,0006 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑈𝑣 𝑚𝑎𝑘𝑠
𝐴𝑛 =
û
𝐴𝑛 =0,0002 𝑚2
𝐴𝑛
𝐴𝑐 =
1 − 0,12
𝐴𝑐 =0,0002 𝑚2
4 𝐴𝑐
𝐷𝑐 = √
𝜋
𝐷𝑐 =0,0187 𝑚
359
9. Desain Plate
𝐴𝑑 = %downcomer × Ac
𝐴𝑑 =0,00003 𝑚2
𝐴𝑛 = 𝐴𝑐 − 𝐴𝑑
𝐴𝑛 =0,00024 𝑚2
𝐴𝑎 = 𝐴𝑐 − 2𝐴𝑑
𝐴𝑎 =0,00020 𝑚2
𝐴ℎ =0,0002 𝑚2
Nilai weir length didapatkan melalui pembacaan garafik pada figur 11.31
coulson.
𝐴𝑑
𝑆𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑌 = × 100%
𝐴𝑐
𝑌 = 12
Maka :
𝑙𝑤
= 0.75
𝐷𝑐
𝑙𝑤 =0,0140 𝑚
360
Berdasarkan coulson (1990)., didapatkan data weir dan hole untuk bagian
Plate thickness : 5 mm
10. Pengecekan :
a. Check weeping
𝐿 𝑘𝑔
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥) = 3600 = 0,0010𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑘𝑔
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑟𝑎𝑡𝑒 (𝐿𝑚, 𝑚𝑖𝑛) = 70% × 𝐿𝑚, 𝑚𝑎𝑥 = 0,0007 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
2
𝐿𝑚,𝑚𝑎𝑘𝑠 3
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑎𝑥) = 750 [ 𝜌 𝑙𝑤 ] =1,4428 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
1
2
𝐿𝑚,𝑚𝑖𝑛 3
𝑤𝑒𝑖𝑟 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑐𝑟𝑒𝑠𝑡 (ℎ𝑜𝑤, 𝑚𝑖𝑛) = 750 [ ] =1,1375 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌1 𝑙𝑤
𝐾2 = 30,8
[𝐾2 −0,90(25,4−𝑑𝑘 )] 𝑚
𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟 𝑣𝑒𝑙𝑜𝑐𝑖𝑡𝑦 (𝑢ℎ) = 1 = 4,8169 𝑠
(𝜌𝑣 )2
Oleh karena niali Uv,min actual > uh. Maka perhitungan ini dapat diterima
sehingga :
𝐴ℎ 𝐴ℎ
= = 10
𝐴𝑝 𝐴𝑎
𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑡ℎ𝑖𝑐𝑘𝑛𝑒𝑠𝑠
=1
ℎ𝑜𝑙𝑒 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Maka:
𝐶𝑜 = 0.84
𝑈ℎ 𝜌
𝑑𝑟𝑦 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 (ℎ𝑑) = 51 [ 𝐶𝑜 ] 𝜌𝑣 =5,8775 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝐿
12,5×103
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑎𝑙 ℎ𝑒𝑎𝑑 (ℎ𝑟) = =513,9855 𝑚𝑚 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
𝜌𝐿
Oleh karena pressure drop lebih besar dari 100 mm yg merupakan basis
𝑙𝑤
𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑎𝑝𝑟𝑜𝑛 (𝐴𝑎𝑝) = ℎ𝑎𝑝 𝑥 1000 = 0,0004 𝑚2
362
𝐿𝑚,𝑚𝑎𝑥 2
ℎ𝑒𝑎𝑑 𝑙𝑜𝑠𝑠 𝑖𝑛 𝑡ℎ𝑒 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑟 (ℎ𝑑𝑐) = 166 [ 𝜌 ] =0,0009 𝑚𝑚
𝐿 𝐴𝑎𝑝
0,1127 𝑚
1999) :
1
(𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 𝑠𝑝𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔 + 𝑤𝑒𝑖𝑟 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 ) = 172,5 𝑚𝑚
2
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐹 𝐿𝑉 = 0,1984
Ψ=1
Nilai Ψ harus lebih kecil dari 1 (coulson, 1990), hingga perhitungan ini
dapat diterima
a. Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ) dari
𝑙𝑤
= 0.75 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ: 𝜃𝑐 = 88𝑜
𝐷𝑐
= 180 – 𝜃𝑐 = 92𝑜
𝜃
𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐𝑎𝑙𝑚𝑖𝑛𝑔 𝑧𝑜𝑛𝑒 (𝐿𝑐𝑧) = (𝐷𝑐 − ℎ𝑤)𝑠𝑖𝑛 ( 2𝑐) =0,0011 𝑚
𝐴ℎ
=0,0042
𝐴𝑝
Sehingga:
𝑙𝑝
= 2,8
𝑑ℎ
Nilai diatas dapat diterima karena masuk dalam range 2.5 - 4 (COULSON)
𝐴ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠 = 𝐴𝑜ℎ = 1,0678 = 846 ℎ𝑜𝑙𝑒𝑠
364
Da : 0,0187 m
ri : 0,0093 m
Ej : 0,85(spot examined)
Cc : 1 mm/tahun 0.02 m
Waktu : 20 tahun
𝑃. 𝐷𝑎
𝑡= + 𝐶𝐶
2. 𝑆. 𝐸𝐽 − 0,2. 𝑃
Keterangan :
P = Tekanan desain
Da = Diameter kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ =0,0200 𝑚
b. Bagian silinder
𝑃. 𝑟𝑖
𝑡= + 𝐶𝐶
𝑆. 𝐸𝐽 − 0,2. 𝑃
365
Keterangan ;
P = Tekanan desain
ri = Jari-jari kolom
Ej = Effisiensi pengelasan
𝑡𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 =0,0210 𝑚
Maka :
OD = ID X 2 t silinder
OD = 4,0215 m
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 𝐷𝑟𝑜𝑝 = (𝑁1 𝑥 𝛥𝑃1) (𝑁2 𝑥 𝛥𝑃2) 8.931,1834 𝑃𝑎 =0,0881 𝑎𝑡𝑚
𝐻𝑝 = 16,5 𝑚
1
𝐻 𝑒𝑙𝑖𝑝𝑠𝑜𝑖𝑑𝑎𝑙 𝑎𝑡𝑎𝑠 4 𝐼𝐷 =1,2056 𝑚
𝐻 𝑑𝑖𝑠𝑡𝑖𝑙𝑎𝑠𝑖 =17,7103 𝑚
366
IDENTIFIKASI
Nama Alat Kolom Distilasi
Kode Alat KD-01
Jumlah 1 unit
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan Akrolein
DATA DESAIN
Top Bottom
Tekanan 5 atm 5 atm
Temperatur 112°C 127°C
DATA MEKANIK
Tinggi 17,7103 m
Stage 88 stage
Top Bottom
Diameter 4,8226 4,0216
Tray Spacing 0,3
t silinder 0,0236 m
t head 0,0236 m
Material Carbon steel
PELAT
Top Bottom
Active Area 13,8753 m2 0,0002 m2
Hole Diameter 5 mm 5 mm
Hole Area 1,3875 m2 0,0002 m2
Panjang Weir 45 mm 45 mm
Tebal Pelat 5 mm 5 mm
Jumlah Hole 1,3875 holes 1,0678 holes
367
Jumlah : 1 unit
Gambar
19 20
TC-01
Fluida Panas :
W = 345.297.884,5494 kg/jam
T1 = 112 oC = 233,6 oF
T2 = 100 oC = 212 oF
Fluida Dingin :
W = 183.606,3622 kg/jam
t1 = 40oC = 104 oF
t2 = 60 oC = 140 oF
Perhitungan:
Q = 209.450.212,8206 kJ/jam
= 193.519.425,1140 Btu/jam
368
19. LMTD
t 2 − t1
LMTD =
ln (t 2 / t1 )
= 100,6283 oF
Δ t LMTD = 100,6283 oF
Tc = T avg = 222,8 oF
tc = t avg = 122 oF
Berdasarkan tabel 8 (DQ. Kern, 1950, hal 840) diperoleh nilai asumsi 7
Btu/jam.ft2
OD = 1 in
BWG = 18
𝑄
A =𝑈
𝐷 𝑥∆𝑡
A = 12.820,7375 ft2
Karena A > 200 ft2, maka dipilih HE jenis Sheel and Tube. (DQ. Kern, 1950)
𝐴
Jumlah tube = 𝐿𝑥𝑎"
Nt = 1.399,1855 tube
= 726 tube
Koreksi UD
A = Nt . L . a” = 6.652,3380
UD = 289,0879 (terpenuhi)
Tube Side:
BWG = 18
Pass =2
Shell side :
ID = 39 in = 0,9906 m
Pass (n) =1
= 1,6108 ft2
o. Mass Velocity, Gt = W / at
Dt = 0,902 in = 0,0751 ft
𝐷𝑡 𝑥 𝐺𝑡
Ret = 𝜇
= 595,814,6367
q. hio
Untuk media pemanas steam, didapatkan nilai ketetapan pada buku Kern
r. tube-wall temperature
𝜇 0.14
𝞥t = (𝜇𝑤) =1
ℎ𝑜/ᶲ𝑧
𝑡𝑤 = 𝑡𝑜 + ℎ𝑖𝑜 (𝑇𝑐 − 𝑡𝑐)
+ℎ𝑣/ᶲ𝑧
ᶲ𝑖
tw = 183,3032
= 0,25 in
𝐼𝐷𝑥𝐶 ′ 𝑥𝐵
r. Luas area laluan (as) = 144𝑥𝑃𝑇
= 1,0562 ft2
= 345.297.884,5494 / 761.243.716,2776
𝑂𝐷2
4𝑥(𝑃𝑇 2 −𝜋. )
4
𝐷𝑒𝑠 = = 0,9904 in = 0,0825 ft
𝜋.𝑂𝐷
𝐷𝑠 𝑥 𝐺𝑠
Jadi, Res = 𝜇
= 2.656.779.451,5545
T avg = 662
k = 0,00891
𝐶𝑝𝑥𝜇 1/3
Prandl Number ( Pr ) = ( )
𝑘
= 2,271737845
w. ho
𝑘 𝐶𝑝𝑥𝜇 1/3
ℎ𝑜 = 𝑗𝐻𝑥 ( ) 𝜑𝑠
𝐷𝑠 𝑘
μw = 0,01943 cp
𝜇 0.14
𝞥s = (𝜇𝑤) = 0,9726625
Koreksi ho
ho = ho/φs x φs = 63,60881819btu/jam ft F
e. Tube side
V = 0,3293
s = 0,048587914
𝑓𝑥𝐺𝑡 2 𝑥𝐿𝑥 𝑛
Pressure drop (Δ Pt) = 5.22𝑥1010 𝑥𝐷𝑒𝑡 𝑥 𝑠 𝑥𝞥𝑡
= 0,0179 psi
4ƞ 𝑣2
𝛥 Pr =
𝑠 2𝑔′
V2/2g' = 0,18
Maka :
Δ Pr = 1,44 psi
f. Shell Side
Faktor friksi
Res = 2.656.779.451,5545
s = 1,0360
N+1 = 12 L / B
= 258,4615
𝑓𝑥𝐺𝑠2 𝑥𝐷𝑠𝑥(𝑁+1)
∆Ps = 5.22𝑥1010 𝑥𝐷𝑒 𝑥 𝑠 𝑥𝞥s = 10.674.484,3103 psi
375
IDENTIFIKASI
Nama Alat Condencor-01
Kode Alat C-01
Merubah fase Akrolein menjadi liquid dan refluks
Fungsi
(C-01)
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Tipe 1-4 Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel
UC 563 Btu/jam ft F
UD 289,0879 Btu/jam ft F
Rd 0,1216
DATA MEKANIK
Shell Side Tube Side
ID 39 in Length 35 ft
3,0254 in; 0,902
B 1 in OD, ID
in
BWG 18
Passes 1 Passes 2
∆Ps 5,9539 psi ∆Pt 1,5301 psi
Perhitungan :
a. Kapasitas Accumulator, VT
w
Volume liquid =
= 7,5585 m3/jam
= 8,3143 m3/jam
b. Diameter Accumulator, D
Tipe tangki yang digunakan adalah silinder horizontal dengan head dan bottom
torispherical.
1. Volume silinder
𝜋
Vs = 4𝐷2.L
L = 4D
Vs = π D3
= 36,7881
𝜋𝐷 3
Ve = 24
= 1,5328
Vt = Vs +2 Ve
𝜋𝐷 3
= π D3 + 2 24
1
=1+ + π D3
12
= 3,4017 D3
377
4. Diameter Accumulator
𝑉𝑡
D = (3,4017)1/3
D = 2,2712 m
Panjang Accumulator
L = 4D
= 9,0849 m
P x D
tT = + C (Tabel 4) Peters
( S x E ) − (0,2 x P)
D = Diameter = 2,2712 m
t = 0,0175 m
t = 1,7463 cm
378
IDENTIFIKASI
Nama Alat Accumulator-01
Kode Alat ACC-01
Fungsi Menampung hasil kondensasi
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Silinder horizontal dengan penutup
Tipe
elipsooidal
Temperatur 112,1332 ℃
Tekanan 5 atm
Kapasitas 5499,3803 kJ/jam
DATA MEKANIK
Diameter 3,4017 m
Panjang 2,2712 m
Tebal dinding 9,0849 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
Jumlah : 1 Unit
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland
Tee
Return Head
Fluida Panas
W = 2,835266279 kg/jam
T1 = 400 oC = 752 ºF
379
T2 = 400 oC = 752 oF
Fluida Dingin
W = 3,816489593 kg/jam
t1 = 127,913145 oC = 262,3663662 oF
t2 = 40 oC = 104 oF
Perhitungan:
2. LMTD
t 2 − t1
LMTD =
ln (t 2 / t1 )
LMTD = 648 oF
Δt = LMTD = 648 oF
Tc = T avg = 752 oF
Tc = t avg = 183,1831831 oF
A = 0,427011182 ft2
380
Karena A > 200 ft2, maka dipilih HE jenis Sheel and Tube. Dari data table 10, buku
Kern didapatkan:
Tube Side :
BWG = 18
Koreksi UD
A = Nt x L x a''
= 728,8512
Q
UD = A . Δt
UD = 0,0080 (terpenuhi)
Karena nilai Ud perhitungan mendekati dengan nilai Ud asumsi, maka data untuk
Shell.
Shell side :
ID = 23,25 inci
Pass (n) =1
= 0,257375 ft2
b. Laju alir, Gt = W / at
ID = 0,902 in
Ret = D x Gt / μ
= 50,28934309
= 0,25
= 0,375390625 ft2
= 0,029282 lb/ft hr
Jadi, Res = D x Gt / μ
= 63,17703237
Tc = 7520F
Cp = 8,693 Btu/lb 0F
k = 0,0251
Cp Cp × µ 1
Prandl Number ( Pr ) = ( )3
k k
= 2,164539746
k Cp
1 0 ,14
3
ho = jH
D
e k w
µw = 0,0146 cP
= 0,035332 lb/ft hr
µ
𝞥s = (𝜇/𝜇𝑤)^0.14 (µw)0,14
𝞥s = 0,974048433
f. Koreksi ho
ℎ𝑜
ho = Φs × Φs
ho = 641,1657919 Btu/hr ft F
PRESURE DROP
Tube side
(hio × ho)
𝑈𝑐 = (hio+ho)
Uc = 449,1706 Btu/jam ft F
383
(Uc − Ud)
𝑅𝑑 = (Uc x Ud)
Rd = 125,0430
3. Pressure Drop
f = 0,0002 ft2/in2
s =1
V2 / 2g’ = 0,01
Maka :
Shell Side
Res = 63,17703237
N+1 = 12 L / B
384
= 148,645163
s = 1,537635179
f Gs Di ( N + 1)
2
3' Ps =
5,22 x 1010 x De S s
= 8,59267E-10 psi
IDENTIFIKASI
Nama Alat Reboiler-01
Kode Alat RB-01
Mengubah sebagian bottom produk kolom
Fungsi
distilasi sebagai refluks gas
Jumlah 1 unit
DATA DESAIN
Tipe 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel
UC 449 Btu/jam ft F
UD 0,0080 Btu/jam ft F
DATA MEKANIK
Shell Side Tube Side
ID 23,25 in Length 12 ft
B 1 in OD 3,66 in
Passes 1 Passes 4
∆Ps 8,59267E-10 psi ∆Pt 0,160000001 psi
1. Data
Tekanan in : 5 atm
2. Power (P)
𝜂 𝑥 𝑚 𝑥 (𝑃2 −𝑃1 )
P = (Sumber : peter, 1991)
𝜌
P = 0,3373 Kw
= 0,4524 HP
= 17 HP
Keterangan :
M = laju volumetric
P1 = Tekanan masuk
P2 = Tekanan keluar
𝜂 = Efisiensi
3. Pipa
Keterangan :
De : Diameter
Q : Laju volumetric
𝜌 : Densitas
386
De = 1,2690 in
Schedul Number : 40
ID : 2,067 in = 0,0525 m
OD : 2,3800 in = 0,0605 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Ekspander-01
Kode Alat E-01
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Menurunkan tekanan syngas keluaran
Fungsi Acumulator
DATA DESIN
Tipe Single Stage Ekspander
Kapasitas 17.339,6967 kg/jam
Temperatur 112,5094 ℃
Tekanan 5 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Densitas 53,1700 lb/ft3
Laju Volumetrik 5,9788 m3/min
Tekanan Masuk 5 atm
Tekanan Keluar 1 atm
Efisiensi 75%
Power 17 HP
1. Data
Tekanan in : 5 atm
2. Power (P)
𝜂 𝑥 𝑚 𝑥 (𝑃2 −𝑃1 )
P = (Sumber : peter, 1991)
𝜌
P = 0,00003 Kw
= 0,00004 HP
= 17 HP
Keterangan :
M = laju volumetric
P1 = Tekanan masuk
P2 = Tekanan keluar
𝜂 = Efisiensi
3. Pipa
Keterangan :
De : Diameter
Q : Laju volumetric
388
𝜌 : Densitas
De = 0,0208 in
Schedul Number : 40
ID : 2,067 in = 0,0525 m
OD : 2,38 in = 0,0605 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Ekspander-02
Kode Alat E-02
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Fungsi Menurunkan tekanan syngas keluaran
Reboiler
DATA DESIN
Tipe Single Stage Ekspander
Kapasitas 1,8701 kg/jam
Temperatur 127,9813 ℃
Tekanan 5 atm
Bahan Kontrusksi Carbon steel
DATA MEKANIK
Densitas 53,1700 lb/ft3
Laju Volumetrik 0,0006 m3/min
Tekanan Masuk 5 atm
Tekanan Keluar 1 atm
Efisiensi 75%
Power 17 HP
389
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland
Tee
Return Head
Fluida panas :
W = 56.6440 kg/jam = 128,8786 lb/jam
t1 = 350 ℃ = 662,0000 ℉
t2 = 458 ℃ = 856,4000 ℉
Fluida dingin :
w = 9.473,6842 kg/jam = 20.885,8737 lb/jam
T1 = 40 ℃ = 104,0000 ℉
T2 = 119 ℃ = 246,2000 ℉
Beban pendingin
Q = 79.613,1956 kJ/jam = 75.459,8548 Btu/jam
1. LMTD
Fluida Panas (oF) Fluida Dingin (oF) Selisih
662 Suhu tinggi 246 415
856 Suhu rendah 104 752
∆𝑡 −∆𝑡1
LMTD = 𝑙𝑛(∆𝑡2 = 567,5613 oF
2 ⁄∆𝑡1 )
390
𝑄
A =𝑈
𝐷 × ∆𝑡
= 0,5318 ft2
Karena A < 200 ft2, maka di pilih HE jenis Double Pipe Heat Exchanger. (Kern,
1965)
Annulus Inner
IPS = 14 IPS = 6
Sch. No = 30 inch Sch. No. = 40 inch
OD = 14 inch OD = 6,6250 inch
ID = 13,25 inch ID = 6,0650 inch
a'' = 3,6650 ft2 a'' = 1,7340 ft2
a. Flow area, aa
𝜋(𝐷2 2 −𝐷1 2 )
aa = 4
= 0,7178 ft2
Equivalent Diameter, De
(𝐷2 2 −𝐷1 2 )
De = = 1,6563 ft
𝐷1
b. Kecepatan Massa, Ga
Ga = W/aa
= 39.828,4113
Cp = 19,4602 Btu/lboF
1⁄
𝑐𝜇 3
(𝑘) = 3,2014
1⁄ 0,14
𝑘 𝑐𝜇 3 𝜇
f. ho = 𝑗𝐻 𝐷 ( 𝑘 ) (𝜇𝑤)
a. Flow area, ap
𝜋𝐷 2
ap = = 0,2005 ft2
4
b. Kecepatan Massa, Gp
Gp = W/ap
𝐷.𝐺𝑝
Rep = 𝜇
392
= 590,3335
cp = 1 Btu/lboF
1⁄
𝑐𝜇 3
(𝑘) = 0,5481
1⁄ 0,14
𝑘 𝑐𝜇 3 𝜇
f. hi = 𝑗𝐻 𝐷 ( 𝑘 ) (𝜇𝑤)
ℎ𝑖𝑜 ×ho
UC = ℎ𝑖𝑜+ℎ𝑜
1 1
= + 𝑅𝑑
𝑈𝐷 𝑈𝐶
j. Required Length
𝑄
A =𝑈 = 1.387,2000 ft2
𝐷 × ∆𝑡
= 800 ft
Actual Surface = L × a”
= 1.387,2000 ft2
l. Dirt Factor, Rd
𝑈 −𝑈
Rd = 𝑈 𝐶 × 𝑈𝐷
𝐶 𝐷
Pressure Drop
= 0,5521 ft
𝐷𝑒′ × 𝐺𝑎
Re’a = 𝜇
= 39.828,4113
0,264
f = 0,0035 + 0,42
(𝑅𝑒𝑎′ )
= 0,0066
ρ = 62,2400 lb/ft3
4𝑓𝐺𝑎2 𝐿
b. Fa = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′
394
= 5,0176 ft
𝐺
c. V = 3600 𝜌
= 0,0008 ft/s
𝑉2
Ft = 2 × (2𝑔) = 0,0008 ft
(𝐹𝑎+𝐹𝑡)𝜌
Pa = 144
= 2,1690 psi
a. Rep = 590,3335
0,264
f = 0,0035 + 0,42
(𝑅𝑒𝑝 )
= 0,0216
ρ = 72/ft3
4𝑓𝐺𝑎2 𝐿
b. ΔFp = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′
= 0,0001 ft
∆𝐹𝑝×𝜌
Pp =
144
= 0,0001 psi
395
IDENTIFIKASI
Nama Alat Cooler 01
Kode Alat CO– 01
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Operasi Kontinu
Fungsi Menurunkan suhu keluaran Reaktor-
01
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon steel
Rd Calculated 10,3627
UC 14,0949
UD 20,0958
Inner Side Annulus Side
IPS 6,0000 IPS 14,0000
SN 40,0000 SN 30,0000
OD 6,6250 OD 14,0000
ID 6,0650 ID 13,2500
a” 1,7340 a” 3,6650
ΔP 0,0000 ΔP 2,1690
396
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland
Tee
Return Head
Fluida panas :
W = 1,9238 kg/jam = 4,2413 lb/jam
t1 = 400 ℃ = 752,0000 ℉
t2 = 50 ℃ = 122,0000 ℉
Fluida dingin :
w = 17.339,6967 kg/jam = 38.227,4421 lb/jam
T1 = 40 ℃ = 104,0000 ℉
T2 = 150 ℃ = 302,2000 ℉
Beban pendingin
Q = 2.703,9490 kJ/jam = 2.562,8867 Btu/jam
3. LMTD
Fluida Panas (oF) Fluida Dingin (oF) Selisih
752 Suhu tinggi 302 450
122 Suhu rendah 104 18
∆𝑡 −∆𝑡1
LMTD = 𝑙𝑛(∆𝑡2 = 134,2083 oF
2 ⁄∆𝑡1 )
𝑄
A =𝑈
𝐷 × ∆𝑡
= 1,6733ft2
Karena A < 200 ft2, maka di pilih HE jenis Double Pipe Heat Exchanger. (Kern,
1965)
Annulus Inner
IPS = 3 IPS = 1,5
Sch. No = 40 inch Sch. No. = 40 inch
OD = 3,5 inch OD = 1,9000 inch
ID = 3,0680 inch ID = 1,6100 inch
a'' = 0,9170 ft2 a'' = 0,4980 ft2
g. Flow area, aa
𝜋(𝐷2 2 −𝐷1 2 )
aa = 4
= 0,0316 ft2
Equivalent Diameter, De
(𝐷2 2 −𝐷1 2 )
De = = 0,2545 ft
𝐷1
h. Kecepatan Massa, Ga
Ga = W/aa
= 231.076,1760
Cp = 18,0183 Btu/lboF
1⁄
𝑐𝜇 3
(𝑘) = 3,2055
1⁄ 0,14
𝑘 𝑐𝜇 3 𝜇
k. ho = 𝑗𝐻 𝐷 ( 𝑘 ) (𝜇𝑤)
m. Flow area, ap
𝜋𝐷 2
ap = = 0,0141 ft2
4
n. Kecepatan Massa, Gp
Gp = W/ap
𝐷.𝐺𝑝
Rep = 𝜇
= 1.665,5582
399
cp = 3,5 Btu/lboF
1⁄
𝑐𝜇 3
(𝑘) = 0,9854
1⁄ 0,14
𝑘 𝑐𝜇 3 𝜇
r. hi = 𝑗𝐻 𝐷 ( 𝑘 ) (𝜇𝑤)
ℎ𝑖𝑜 ×ho
UC = ℎ𝑖𝑜+ℎ𝑜
1 1
= + 𝑅𝑑
𝑈𝐷 𝑈𝐶
v. Required Length
𝑄
A =𝑈 = 11.241,6508 ft2
𝐷 × ∆𝑡
= 200 ft
Actual Surface = L × a”
= 99,60 ft2
x. Dirt Factor, Rd
𝑈 −𝑈
Rd = 𝑈 𝐶 × 𝑈𝐷
𝐶 𝐷
Pressure Drop
= 0,0973 ft
𝐷𝑒′ × 𝐺𝑎
Re’a = 𝜇
= 231.076,1760
0,264
f = 0,0035 + 0,42
(𝑅𝑒𝑎′ )
= 0,0050
ρ = 62,2400 lb/ft3
4𝑓𝐺𝑎2 𝐿
e. Fa = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′
401
= 23,4481 ft
𝐺
f. V = 3600 𝜌
= 5,3935 ft/s
𝑉2
Ft = 2 × (2𝑔) = 1,3551 ft
(𝐹𝑎+𝐹𝑡)𝜌
Pa = 144
= 10,7205 psi
c. Rep = 1.665,5582
0,264
f = 0,0035 + 0,42
(𝑅𝑒𝑝 )
= 0,0152
ρ = 0,0561/ft3
4𝑓𝐺𝑎2 𝐿
d. ΔFp = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′
= 1,5238 ft
∆𝐹𝑝×𝜌
Pp =
144
= 0,0006 psi
402
IDENTIFIKASI
Nama Alat cooler
Kode Alat CO–02
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Operasi Kontinu
Fungsi Menurunkan suhu Produk Akrolein keluaran dari
Destilasi
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon steel
Rd Calculated 8,2170
UC 22,5064
UD 29,4248
Inner Side Annulus Side
IPS 1,5000 IPS 3,0000
SN 40,0000 SN 40,0000
OD 1,9000 OD 3,5000
ID 1,6100 ID 3,0680
a” 0,4980 a” 0,9170
ΔP 0,0001 ΔP 10,7205
403
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland
Tee
Return Head
Fluida panas :
W = 179,4971 kg/jam = 395,7228 lb/jam
t1 = 170 ℃ = 338 ℉
t2 = 70 ℃ = 158 ℉
Fluida dingin :
w = 1,8701 kg/jam = 4,1228 lb/jam
T1 = 40 ℃ = 104 ℉
T2 = 110 ℃ = 230 ℉
Beban pendingin
Q = 252.283,1188 kJ/jam = 239.121,7608 Btu/jam
5. LMTD
Fluida Panas (oF) Fluida Dingin (oF) Selisih
338 Suhu tinggi 230 180
158 Suhu rendah 104 54
∆𝑡 −∆𝑡1
LMTD = 𝑙𝑛(∆𝑡2 = 77,9055 oF
2 ⁄∆𝑡1 )
404
𝑄
A =𝑈
𝐷 × ∆𝑡
= 60,9815 ft2
Karena A < 200 ft2, maka di pilih HE jenis Double Pipe Heat Exchanger. (Kern,
1965)
Annulus Inner
IPS = 14 IPS = 6
Sch. No = 30 inch Sch. No. = 40 inch
OD = 14 inch OD = 6,6250 inch
ID = 13,25 inch ID = 6,0650 inch
a'' = 3,6650 ft2 a'' = 1,7340 ft2
l. Flow area, aa
𝜋(𝐷2 2 −𝐷1 2 )
aa = 4
= 0,1337 ft2
Equivalent Diameter, De
(𝐷2 2 −𝐷1 2 )
De = = 0,5838 ft
𝐷1
m. Kecepatan Massa, Ga
Ga = W/aa
= 13,5247
Cp = 17,9481 Btu/lboF
1⁄
𝑐𝜇 3
(𝑘) = 3,2210
1⁄ 0,14
𝑘 𝑐𝜇 3 𝜇
q. ho = 𝑗𝐻 𝐷 ( 𝑘 ) (𝜇𝑤)
y. Flow area, ap
𝜋𝐷 2
ap = = 0,0672 ft2
4
z. Kecepatan Massa, Gp
Gp = W/ap
𝐷.𝐺𝑝
Rep = 𝜇
406
= 76.840,4097
cp = 3,5000 Btu/lboF
1⁄
𝑐𝜇 3
(𝑘) = 0,9854
1⁄ 0,14
𝑘 𝑐𝜇 3 𝜇
dd. hi = 𝑗𝐻 𝐷 ( 𝑘 ) (𝜇𝑤)
ℎ𝑖𝑜 ×ho
UC = ℎ𝑖𝑜+ℎ𝑜
1 1
= + 𝑅𝑑
𝑈𝐷 𝑈𝐶
= 200 ft
Actual Surface = L × a”
= 99,6000 ft2
Pressure Drop
= 0,2137 ft
𝐷𝑒′ × 𝐺𝑎
Re’a = 𝜇
= 13,5247
0,264
f = 0,0035 + 0,42
(𝑅𝑒𝑎′ )
= 0,0919
ρ = 62,2400 lb/ft3
408
4𝑓𝐺𝑎2 𝐿
h. Fa = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′
= 5,0076 ft
𝐺
i. V = 3600 𝜌
= 0,0001 ft/s
𝑉2
Ft =2×( ) = 0,0000000009 ft
2𝑔
(𝐹𝑎+𝐹𝑡)𝜌
Pa = 144
= 2,1644 psi
e. Rep = 76.840,4097
0,264
f = 0,0035 + 0,42
(𝑅𝑒𝑝 )
= 0,0058
ρ = 0,0561 lb/ft3
4𝑓𝐺𝑎2 𝐿
f. ΔFp = 2𝑔𝜌2 𝐷𝑒 ′
= 120,1296 ft
∆𝐹𝑝×𝜌
Pp = 144
= 0,0468 psi
409
IDENTIFIKASI
Nama Alat cooler
Kode Alat CO–03
Jumlah 2 unit (1 cadangan)
Operasi Kontinu
Fungsi Menurunkan suhu Produk samping dari keluaran
Reboiler
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger
Bahan
Konstruksi Carbon steel
Rd Calculated 5,8872
UC 11,9821
UD 65,8760
Inner Side Annulus Side
IPS 1,5000 IPS 3,0000
SN 40,0000 SN 40,0000
OD 3,5010 OD 3,5000
ID 3,5110 ID 3,0680
a” 0,4980 a” 0,9170
ΔP 0,0474 ΔP 2,1644
LAMPIRAN D
harga dari tahun 1991-2002 dari Jamses R. Couper (2003) dalam buku Process
27 2016 382,4352
28 2017 382,6249
29 2018 382,8146
410
411
30 2019 383,0043
31 2020 383,1940
32 2021 383,3837
33 2022 383,5734
34 2023 383,7631
34 2028 384,7116
regresi linier.
Y = AX + B
Keterangan:
Y = indeks harga
A = slope
X = tahun
B = intersep
A = 0,1897
B = 0,0000
= 384,7116
Dari hasil perhitungan di atas didapat indeks harga tahun 2028 yaitu 384,7116.
Nilai tukar uang pada tahun 2028 diasumsikan sebesar Rp 14.500,8500,- untuk
peralatan pada tahun 2028 dapat dihitung dengan hasil sebagai berikut:
Total Rp 21.751.144.489,8756
(Sumber: www.matche.com)
Perhitungan Biaya
a) Gliserol
b) LNG
D.3.2. Produk
c) Akrolein
d) Asetaldehid
e) Acetol
f) Formaldehid
Daftar gaji karyawan per bulan dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini.
(25-55%)
= US $ 12.403.708,4222 +
US $ 10.749.880,6326
=US$ 23.153.589,0549
WC = 20% TCI
= 20% 24.501.152,4390
=US$ 4.900.230,4878
TCI =FCI + WC
=FCI/(100% 20%)
=US$ 26.951.267,6829
b) Fixed Charge(FC)