Anda di halaman 1dari 21

MICROBIAL STRESS FISIOLOGI

RESPONSE
Lamtiarma Panjaitan <31S19001>
Liona Patricia Sijabat <31S19010 >
Niegle Florencia Sirait <31S19013>
OUTLINE

01 02 03
Pendahuluan Analisis Paper I Analisis Paper II
Quorum Sensing Pada B. Bakteri Biofilm Menggunakan
cereus Dalam Kaitannya Respon Stres Untuk Mendeteksi &
Dengan Metabolisme Sistein Menanggapi Pesaing
& Respon Stres Oksidatif

04 05 06
Kelebihan dan Kelebihan dan Kesimpulan & Saran
kekurangan Paper 1 Kekurangan Paper 2
Microbial Stress Response
● Setiap mikroorganisme memiliki berbagai adaptasi
evolusioner dan mekanisme aklimatisasi fisiologis yang
memungkinkan mo ini untuk bertahan hidup dan tetap
aktif dalam menghadapi tekanan lingkungan.
● Salah satu jenis stress response yang akan dibahas :
Oxidative Stress Response
● Sebagian besar organisme aerobik dilindungi dari
toksisitas superoksida dan hidrogen peroksida oleh enzim
SOD (superoksida dismutase) dan katalase.
● Sedangkan untuk organisme anaerob harus bergantung
pada mekanisme lain untuk menghilangkan dan mencegah
pembentukan spesier beracun NADH oksidase
02

PAPER 1
Quorum Sensing Pada B.
cereus Dalam Kaitannya
Dengan Metabolisme Sistein
& Respon Stres Oksidatif
Analisis Paper I
● Pada paper ini, dijelaskan bahwa Quorum Sensing pada Bacillus
cereus memiliki keterkaitan dengan metabolisme sistein juga
terhadap respon stres oksidatif mikroba tersebut.
● Quorum Sensing (QS) dapat membuat bakteri untuk berbagi
informasi tentang kepadatan sel untuk menyesuaikan ekspresi
gen yang sesuai.
● Komunikasi antar sel ini bergantung pada molekul sinyal yang
disekresikan yaitu autoinducer (AI) atau feromon.
● Proses komunikasi antar sel sangat penting dalam
mengkoordinasikan pertumbuhan, adaptasi, patogenisitas,
pembentukan biofilm, dan sporulasi pada kelompok Bacillus
cereus.
Analisis Paper I
Beberapa sistem pada B. cereus : PIcR - PapR
● Kedua sistem ini mengontrol ekspresi gen yang mengkode
faktor virulensi yang diekspor, termasuk enzim
degradatif,enterotoksin, dan hemolisin pada genus Bacillus.
● PIcR dapat diaktifkan hanya jika sistem ini mampu mengikat
PaPR, dimana peptida pensinyalan yang diproduksi sebagai
propetida berada di bawah kendali PIcR
● PapR berinteraksi dengan PIcR dan kompleks yang dihasilkan
mengikat situs target PIcR pada DNA sehingga menghasilkan
aktivasi regulasi PIcR yang berisi 45 gen.
Analisis Paper I
● Adapun hasil dari interaksi dari kedua sistem tersebut adalah
PIcRa yang mampu mengaktifkan respons stress oksidatif dan
metabolisme sistein di dalam sel dalam keadaan transisi.
● PIcRa mengaktifkan ekspresi 18 gen yang terlibat dalam
metabolisme ekspresi lima gen yang terlibat dalam respon
stress oksidatif
● Pada B.subtilis, pengatur utama metabolisme sistein adalah
CymR, yang mampu menekan transkripsi satu set besar gen
yang terbilat dalam penyerapan sistin dan biosintesis sistein.
● Keterlibatan PIcRa dengan ekspresi regulasi CymR : PIcRa yang
mengontrol ekspresi regulasi CymR
Analisis Paper I
● PIcRa terlibat dalam aktivasi gen yang berfungsi dalam
perlindungan oksidan melalui kontrol ekspresi regulasi CymR.
● Keterlibatan metabolisme sisten dengan stress oksidatif pada
genus Bacillus : Mikroba ini menanggapi stress oksidatif dengan
aktivasi pertahanan seluler yang berbeda mekanisme, tentunya
melibatkan enzim dan sistem perlindungan dan perbaikan yang
diatur dalam jaringan.
● Sistem perlindungan oksidan pada genus Bacillus ini adalah :
sistein.
02
PAPER 2
Bakteri Biofilm
Menggunakan Respon Stres
Untuk Mendeteksi &
Menanggapi Pesaing
Analisis Paper II
● Bakteri menggunakan jaringan regulasi yang kompleks dalam
menghadapi stress yang ada pada lingkungan hidupnya.
● Sistem respons stress bakteri dapat berperan dalam
mendeteksi ekologi persaingan.
● Pemecahan masalah untuk mendeteksi ekologi persaingan :
menggunakan induksi fluoresensi diferensial untuk menyaring
genom Salmonella typhimurium untuk lokus yang merespon
pada tingkat sel tunggal supaya dapat hidup dalam biofilm
dengan strain S. typhimurium dan strain lainnya berasal dari
E.coli.
Analisis Paper II
● Biofilm : kumpulan sel mikroba yang melekat pada suatu
permukaan biologis yang dirancang sebagai bentuk pertahanan
bakteri.
● Biofilm dengan 2 strain dari mikroba berbeda dibuat agar
mampu bersaing mendorong ekspresi gen yang terkait dengan
matriks produksi biofilm,invasi sel sehingga akhirnya pada
penghabisan bahan kimia dan toleransi antibiotik.
● Dengan adanya kehadiran pesaing dalam membentuk biofilm
dapat menginduksi bakteri untuk menghasilkan lebih banyak
biofilm , mengubah jumlah antimikroba yang dikeluarkan,
hingga mampu membua mikroba tersebut menjadi lebih toleran
terhadap antibiotik.
Analisis Paper II
● Cara untuk mengetahui bagaimana bakteri merespon
keberadaan strain yang bersaing pada pembuatan biofilm :
penerapan industri fluoresensi diferensial.
● Tahapan dari penerapan industri fluoresensi diferensial :
1. Membuat model biofilm spesies campuran dari 2 strain S.
Typhimurium dan 1 strain E.coli.
2. Dilakukan pemasangan jebakan promotor pada S. Typhimurium
dengan menggunakan flow cytometri yang dibuat untuk
memilih gen yang diregulasi, baik dalam model biofilm maupun
di hadapan strain yang sedang
Analisis Paper II

3. Diidentifikasi respons regulasi sel tunggal Salmonella typhimurium


terhadap strain bersaing dalam model biofilm.
Hasil : Salmonella mampu merespon kehadiran genotipe yang
bersaing dalam berbagai cara, dengan meningkatkan regulasi gen
yang terkait pada pembentukan biofilm,invasi sel,dan toleransi
antibiotik dan disertai dengan fenotipe sel tersebut.
● Kunci utama Salmonella agar mampu merasakan & merespons
pesaing bakteri : keberadaan regulator respons stress utama
04
KELEBIHAN &
KEKURANGAN
PAPER I
Quorum Sensing Pada B.
cereus Dalam Kaitannya
Dengan Metabolisme Sistein
& Respon Stres Oksidatif
Kelebihan
Pada jurnal ini, jelas diberikan alur bagaimana
proses keterlibatan antara metabolisme sisten
dengan respons stress oksidatif pada genus
Bacillus.

Kekurangan
Pada paper ini, tidak dijelaskan mengenai
bagaimana proses karakterisaasi PIcRa hingga
sistem ini mampu mengaktifkan stress oksidatif
dan metabolisme PIcR sistein dalam sel pada
keadaan transisi.
05
KELEBIHAN &
KEKURANGAN
PAPER II
Bakteri Biofilm Menggunakan
Respon Stres Untuk Mendeteksi
& Menanggapi Pesaing
Kelebihan
Pada jurnal ini, jelas diberikan alur bagaimana proses keterlibatan antara
metabolisme sistem dengan respons stress oksidatif pada genus Bacillus.
Dan Juga Pada Paper ini dijelaskan manfaat dari segi positif metedo
Biofilm matriks yang digunakan dimana dapat meningkatan ketersediaan
nutrisi sehingga memberikan perlindungan terhadap invasi oleh
kompetisitor dan mengecualikan strain bersaing.

Kekurangan
Pada jurnal ini, tidak diberi penjelasan terkait solusi terhadap
bagaimana ketika terjadi persamaan bakteri yang bersaing dalam hal
filogenetik sehingga sulit untuk membedakan transkrip dari strain
yang berbeda dan Tidak dijelaskannya mengapa terjadi keterbatasan
potensial pada respons stress, yang menyebabkan ganguan sistematis
dalam ekspresi gen menjadi tidak spesifik dan Tidak menjelaskan
Faktor penghapusa Mutan pada proses ini dapat terjadi
SUGGESTIONS
AND CRITICS
- Paper I
Alangkah baiknya dipelajari lebih lanjut mengenai proses dari karakterisasi
PIcRa hingga sistem ini dapat mengaktifkan stress oksidatif dan metabolisme
PIcR sistein dalam sel pada keadaan transisi

Paper II
Alangkah baik nya dipelajari lebih lanjut mengenai persaingan bakteri dalam hal
fologenetik, hal tersebut bertujuan agar memudahkan untuk membedakan transkrip dari
strain yang berbeda. Kemudian mempelajari mengenai keterbatasan potensial pada
respon stress dan mencari faktor dari penghapusan Mutan pada proses yang tertera
pada paper.
THANK YOU EVERYONE
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?
“This is a quote, words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired”
—SOMEONE FAMOUS

Anda mungkin juga menyukai