Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA


PEMBANGUNAN PERUMAHAN BUNDER ASRI
RESIDENCE DESA KEMBANGAN KECAMATAN
KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

DISUSUN OLEH :
RAYHAN RAMADHAN PUTRA
(16050724033)

PRODI S1 TEKNIK SIPIL 2016


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya dan telah
memberikan banyak kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan PKL ini dengan baik.
Laporan ini disusun guna melengkapi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan PKL (Praktik Kerja
Lapangan) bagi mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Surabaya dalam meningkatkan
peran serta mahasiswa dalam dunia industri.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa selesainya laporan PKL ini tidak terlepas
dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak,
baik bersifat moril maupun materil. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih antara lain kepada:
1. Achmad Y. Iwandoyo, S.T., M.T. sebagai Pembimbing
Lapangan Praktik Kerja Lapangan di CV. AMANAH
TEKNIK KONSULINDO
2. Kepada seluruh karyawan CV. AMANAH TEKNIK
KONSULINDO yang telah banyak membantu selama
PKL dan selalu memberikan kritik dan saran-saran yang
bermanfaat.
3. Purwo Mahardi, S.T., M.Sc. sebagai Pembimbing PKL,
atas bimbingan dan arahannya mulai proses PKL hingga
tersusunnya laporan ini.
4. Satriana Fitri Mustika Sari, S.T., M.T. sebagai penguji
PKL, atas kritik dan saran pada saat seminar PI.
5. Satriana Fitri Mustika Sari, ST., MT. sebagai Koordinator
PKL Prodi S1 Teknik Sipil
6. Drs. H. Soeparno, MT. sebagai Ketua Jurusan Teknik
Sipil.
i
7. Drs. Edy Sulistyo, M.Pd. sebagai Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
8. Untuk orang tua dan seluruh keluarga yang selalu
memberikan dukungan dan doa tak terhingga.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu yang telah membantu kelancaran dan atas
segenap dukungan serta doa yang telah diberikan.

Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini


disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat
kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini, oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan penulis semoga
laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
penulis.

Surabaya, 7 Agustus 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................. 2
C. Manfaat ........................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................ 5
A. Perencanaan ................................................................... 5
B. Perencanaan Saluran Drainase .................................... 6
1. Drainase .................................................................... 6
2. Perencanaan Saluran Drainase .............................. 7
a. Analisa Hidrologi ............................................... 8
b. Analisa Hidrolika ............................................... 24
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PEMBAHASAN .............................................................. 29
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................... 29
1. Organisasi dan Manajemen Perusahaan .............. 29
a. Komisaris ............................................................ 31
b. Direktur / Dewan Direksi ................................ 31
c. Administrasi dan Keuangan............................. 32
d. Tim Leader .......................................................... 32
e. Sub Sipil Transportasi ....................................... 33
f. Sub Sipil Drainase .............................................. 33
g. Arsitek ................................................................. 33
h. Drafter .................................................................. 33
i. Surveyor ............................................................... 33
2. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan............................ 33
a. Identitas Industri / Proyek ............................... 33

iii
b. Waktu dan Jadwal Kegiatan ............................ 34
3. Langkah – Langkah Operasi dan Produksi .......... 34
4. Faktor Pendukung dan Penghambat ................... 35
B. Pembahasan ................................................................... 37
1. Pengumpulan Data .................................................. 38
2. Analisa Hidrologi .................................................... 40
a. Uji Kesesuaian Distribusi .................................. 42
b. Kesimpulan Analisa Frekuensi ........................ 45
3. Analisa Hidrolika .................................................... 46
4. Perhitungan Besarnya Limpasan ........................... 52

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... 57


A. Kesimpulan .................................................................... 57
B. Saran................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 61
LAMPIRAN .................................................................................... 62

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir Perencanaan Saluran Drainase ......... 7


Gambar 2.2 Pengaliran Dengan Bantuan Pompa ........................ 27
Gambar 2.3 Pengaliran Dengan Bantuan Pintu Air .................... 28
Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Amanah Teknik
Konsulindo .................................................................. 30
Gambar 3.2 Flowchart Tahap Perencanaan Saluran Drainase ... 37
Gambar 3.3 Lokasi Stasiun Hujan Bunder .................................... 39
Gambar 3.4 Sistem Drainase Rencana ........................................... 47
Gambar 3.5 Rencana Kolam Tampung Sistem Drainase
Rencana ........................................................................ 53
Gambar 3.6 Potongan Melintang Kolam Tampung .................... 54
Gambar 3.7 Potongan Melintang Jalan.......................................... 54
Gambar 3.8 Penampang Saluran .................................................... 55

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai K Distribusi Pearson III ....................................... 12


Tabel 2.2 Nilai Kritis Untuk Uji Chi - Kuadrat ........................... 15
Tabel 2.3 Nilai Kritis D0 Untuk Uji Smirnov - Kolmogorov ..... 17
Tabel 2.4 Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal ...................... 18
Tabel 2.5 Periode Ulang Curah Hujan ......................................... 19
Tabel 2.6 Nilai Koefisien Manning “n” Untuk Aliran
Permukaan ..................................................................... 20
Tabel 2.7 Harga Koefisien Pengaliran (C) ................................... 23
Tabel 2.8 Koefisien Kekasaran Manning Untuk Perencanaan
Saluran ............................................................................ 25
Tabel 3.1 Data Lahan ..................................................................... 38
Tabel 3.2 Data Curah Hujan Tahun 2008-2017 ........................... 38
Tabel 3.3 Perhitungan (X – Xr), (X – Xr)2, (X – Xr)3, (X –Xr)4 ...... 41
Tabel 3.4 Uji Chi Kuadrat .............................................................. 43
Tabel 3.5 Uji Smirnov Kolmogorov ............................................. 44
Tabel 3.6 Kesimpulan Analisa Frekuensi .................................... 45
Tabel 3.7 Curah Hujan Rencana ................................................... 45
Tabel 3.8 Nomenklatur Sistem Drainase Rencana ..................... 48
Tabel 3.9 Perhitungan Lama Pengaliran Pada Lahan ............... 48
Tabel 3.10 Perhitungan Waktu Konsentrasi (tc) ........................ 49
Tabel 3.11 Perhitungan Debit (Q hidrologi) ............................... 50
Tabel 3.12 Perhitungan Kapasitas Saluran Rencana .................. 51
Tabel 3.13 Perhitungan Besar Limpasan ..................................... 52

vi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
saat ini menuntut mahasiswa untuk lebih memahami secara
teoritis maupun penerapan teori tersebut di lapangan. Hal ini
dimaksudkan untuk menciptakan lulusan yang dapat bersaing
serta dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Maka dari itu
pihak kampus menyediakan fasilitas berupa Praktik Industri (PI).
Praktik Industri ini diharapkan mampu membantu mahasiswa
agar dapat lebih mengenal dunia kerja yang sesungguhnya dan
mengetahui permasalahan pada pekerjaan tersebut serta
bagaimana memecahkan masalah tersebut. Hal ini dapat menjadi
pengalaman yang berharga bagi mahasiswa yang melaksanakan
kegiatan Praktik Industri sebagai bekal didunia kerja mendatang.
Praktik Industri 1 ini di khususkan untuk mahasiswa
strata 1 (S1) Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya, yang dapat
dilaksanakan pada instansi swasta maupun instansi pemerintahan
yang bergerak pada bidang konsuktan perencanaan suatu proyek,
baik berupa gedung, jalan, jembatan, dan bangunan air. Pada
praktik industri 1 ini saya memfokuskan pada pekerjaan
perencanaan sistem drainase untuk merencanakan saluran
drainase dan kolam tampung pada pembangunan perumahan
Bunder Asri Residence.
Masalah banjir merupakan permasalahan yang tidak
terelakkan dari pembangunan kota besar, hal tersebut terjadi
karena sistem drainase yang ada, kebanyakan semula merupakan
saluran irigasi. Sejalan dengan perkembangan pembangunan
lahan di wilayah Kabupaten Gresik, terjadi perubahan lahan
menjadi daerah pemukiman dan pusat kegiatan ekonomi lainnya
tentunya akan berdampak pada besarnya limpasan air yang
1
2

menuju saluran drainase. Perkembangan ekonomi tersebut belum


didukung sepenuhnya oleh perkembangan peningkatan kapasitas
drainase, sehingga menjadi masalah tersendiri dalam pengelolaan
sistem drainase.
Dengan adanya pembangunan kawasan perumahan
tersebut, otomatis akan mempengaruhi kondisi sistem drainase di
sekitar wilayah tersebut, dalam hal ini perubahan jumlah limpasan
air akan menjadi tolak ukur pertama yang harus diperhatikan dan
dikelola dengan baik.
PI yang dijelaskan dalam laporan ini adalah tentang
perencanaan sistem drainase pembangunan perumahan Bunder
Asri Residence di desa Kembangan kecamatan Kebomas
Kabupaten Gresik yang merupakan usaha agar menciptakan
lingkungan yang memiliki sistem drainase yang baik dan
terhindar dari masalah banjir.

B. Tujuan
Praktik Industri adalah salah satu mata kuliah wajib yang
harus di tempuh mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas
Negeri Surabaya, sebagai syarat sebelum menyusun Tugas
Akhir/Skripsi. Dimana mahasiswa dapat menyusun sebuah
laporan dari hasil kegiatan di lapangan, dengan demikian
mahasiswa dapat mempraktikan secara langsung pengaplikasian
teori yang diperoleh diperkuliahan pada saat di lapangan. Pada
laporan ini hanya saya fokuskan pada perencanaan sistem
drainase pada pembangunan perumahan Bunder Asri Residence.
Tujuan yang diharapkan tercapai dari praktik industri
yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini antara lain :
1. Tujuan Umum
a. Dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama
perkuliahan berlangsung untuk ditrapkan pada
lingkungan kerja.
3

b. Melatih mahasiswa agar mampu beradaptasi dengan


dunia kerja.
c. Memahami peran dan tugas tiap anggota yang tercantum
dalam struktur organisasi proyek.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tahapan dan data yang diperlukan.dalam
perencanaan sistem drainase pembangunan Perumahan
Bunder Asri Residence.
b. Mahasiswa dapat mengevaluasi kessuaian hasil
perencanaan sistem drainase pembangunan Perumahan
Bunder Asri Residence dari konsultan dengan teori yang
telah dipelajari.

C. Manfaat
Ilmu yang diperoleh mahasiswa di kampus melalui
interaksi dosen dengan mahasiswa berupa teori dimana
mahasiswa perlu mengetahui pelaksanaan sebenarnya didunia
kerja sehingga mahasiswa diberikan fasilitas berupa Praktik
Industri (PI) dimana fasilitas tersebut dapat menambah wawasan
serta dapat menambah pengalaman bagaimana teori yang telah
diajarkan di kelas dapat di praktikan langsung di lapangan

Berikut beberapa manfaat yang telah diperoleh :


1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
selama kuliah secara langsung ke lapangan.
2. Menambah pengetahuan serta menambah pengalaman tentang
perencanaan sistem drainase.
3. Mahasiswa dapat menganalisa serta mencari pemecahan
masalah untuk masalah yang terjadi pada perencanaan sistem
drainase.
4

HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang pada hal – hal yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. (Siagian, 1996).
Perencanaan merupakan suatu proses awal dari semua
kegiatan, diharapkan dengan adanya perencanaan semua kegiatan
dapat terorganisir dengan baik. Perencanaan dibagi menjadi 2,
yaitu perencanaan in-formal dan perencnaan formal. Perencanaan
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan merupakan tujuan
ataua kepentingan individu. Sedangkan perencanaan formal
adalah rencana tertulis yang biasanya digunakan suatu organisasi
atau kelompok tertenut dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
Perencanaan formal inilah yang biasanya digunakan
dalam suatu pekerjaan konstruksi, dimana perencanaan formal
merupakan rencana bersama anggota suatu organisasi, yang
dimana setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu serta bertanggungjawab atas tugas yang telah
diberikan kepada anggota tersebut. Perencanaan formal dibuat
untuk mengkoordinir pekerjaan dan menciptakan kesepahaman
tentang apa yang harus dilakukan dalam suatu pekerjaan.
Berikut beberapa manfaat perencanaan bagi suatu
organisasi proyek :
1. Dengan adanya perencanaan, pelaksanaan kegiatan dapat
terkoordinir dengan baik.
2. Dapat digunakan sebagai tolak ukur suatu kegiatan tersebut
dapat tercapai atau tidak.
3. Dapat mengetahui serta mengidentifikasi hambatan yang
terjadi.
5
6

B. Perencanaan Saluran Drainase


1. Drainase
Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang
dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan
masyarakat dan merupakan komponen penting dalam
perencanaan kota (khususnya perencanaan infrastruktur).
Menurut Suripin (2004:7). Secara umum drainase merupakan
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengalirkan
dan membuang kelebihan air disuatu kawasan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal.
Drainase merupakan salah satu cara untuk membuang
kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta
cara – cara penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh
kelebihan air tersebut.
Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain :
a. Mengeringkan genangan air sehingga tidak ada akumulasi
air tanah
b. Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
c. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan
yang ada.
d. Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak
terjadi banjir.
(Suripin, 2004).

Jadi kegunaan drainase secara umum adalah sebagai alat


pengontrol air di suatu daerah dari kelebihan air permukaan
dan air tanah. Apabila tidak adanya pengontrol maka air hujan
akan masuk secara tidak terkendali ke pemukiman. Selain itu
drainase berfungsi sebagai pemelihara dan pengendali sumber
air untuk memelihara elevasi air baik air tanah maupun air
permukaan.
7

2. Perencanaan Saluran Drainase

Mulai

Data
Data Topografi Data Fisik
Hidrologi

Analisa Hidrologi 1. panjang saluran Koef Kekasaran


(Data curah hujan) Bentuk Saluran
2. Luas Area
3. Long Section
Koefisien Pengaliran 4. Cross Section Kecepatan Aliran

Debit Banjir Rancangan (Qr) Debit Saluran (Qs)

Qr < Qs

Desain Ulang
Saluran

selesai

Gambar 2.1. Diagram Alir Perencanaan Saluran Drainase


8

a. Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi merupakan analisa awal dalam
perencanaan konstruksi bangunan air. Dimana analisa ini
digunakan untuk mengetahui besar debit air suatu daerah
perencanaan yang akan disalurkan sehingga dapat
ditentukan rencana dimensi bangunan air yang akan
digunakan. Besar debit yang dipakai sebagai dasar
perencanaan adalah debit hujan dari data BMKG wilayah
tersebut. Debit rencana tidak boleh terlalu besar untuk
menghindari ukuran bangunan yang terlalu besar dan tidak
ekonomis.
Untuk dapat memperkirakan besarnya banjir rencana
dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan data
suatu sungai atau curah hujan dari pos hujan yang nantinya
akan diolah menjadi debit rencana. Berikut adalah beberapa
analisa yang dilakukan dalam analisa hidrologi :
1) Analisa Hujan DAS (Daerah Aliran Sungai)
Pengukuran curah hujan yang dilakukan dengan
cara manual yaitu dengan alat ukur biasa maupun dengan
alat ukur hujan otomatis digunakan hanya untuk
memperoleh data hujan yang terjadi hanya pada satu
tempat saja. Akan tetapi dalam analisis umumnya yang
diinginkan adalah data hujan rata-rata DAS (Catchment
rainfall).
2) Analisa Frekuensi
Analisa frekuensi merupakan rangkaian data
hidrologi yang merupakan variabel kontinyu yang dapat
digambarkan dalam suatu persamaan distribusi peluang.
Setiap jenis distribusi atau sebaran mempunyai parameter
statistik yang terdiri dari nilai rata-rata (   x ), standar
9

deviasi (   S ), koefisien variasi (Cv), dan koefisien


ketajaman (Ck). (Suwarno, 1995).

Dalam pengujian atas data hujan dan debit di


Pulau Jawa ditemukan agihan/jenis distribusi frekuensi
Gumbel hanya sesuai 7% kasus. Demikian pula
agihan/jenis distribusi frekuensi normal. Sembilan puluh
persen lainya ternyata mengikuti agihan/ jenis distribusi
frekuensi Log Normal dan Log Pearson tipe III. (Sri Harto,
1989). Distribusi Log Pearson tipe III banyak digunakan
dalam analisa hidrologi, terutama dalam analisis data
maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum)
dengan nilai ekstrem. Bentuk distribusi Log Pearson tipe
III merupakan transformasi dari distribusi Pearson Tipe III
dengan menggantikan variant menjadi nilai logaritmik
(Subarkah, 1980).

Dengan mengikuti dari keumuman dari


penggunaan distribusi frekuensi, maka pada penulisan
kajian teknis drainase Kawasan ini mengambil yang dapat
mewakili data hujan yaitu Pearson Tipe III. Rumus-rumus
yang digunakan dalam perhitungan ini adalah sebagai
berikut :

a) Nilai Rata-rata (mean)

X
X
n
b) Standar Deviasi

S 
XX 2

n1
10

c) Koefisien Variasi (Coefficient of Variation)


Koefisien variasi adalah nilai perbandingan
antara deviasi standar dengan nilai rata-rata hitung
dari suatu distribusi. Besarnya koefisien variasi dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
S
Cv 
X
d) Koefisien Kemencengan (Coefficient of Skewness)
Kemencengan adalah suatu nilai yang
menunjukan derajat ketidak simetrisan (assymetryi)
dari suatu bentuk distribusi. Pengukuran
kemencengan adalah mengukur seberapa besar suatu
kurva frekuensi dari suatu distribusi tidak simetri atau
menceng. Umumnya ukuran kemencengan dinyatakan
dengan besarnya koefisien kemencengan, dapat
dihitung dengan rumus yaitu :


Cs
n X X  3

n
1n2
S3

Adapun parameter statistic untuk distribusi


Pearson Tipe III mempunyai harga Cs dan Ck Fleksibel.
Didalam memilih suatu sebaran atau fungsi tertentu
dibutuhkan suatu ketelitian karena untuk satu rangkaian
data tidak selalu cocok dengan sifat – sifat sebaran,
termasuk sebaran frekuensi atau probabilitas tersebut
walaupun nilai parameter statistiknya hamper sama.
Kesalahan dalam memilih sebaran dapat mengakibatkan
kerugian jika perkiraan mulai desain terlalu besar (over
estimate) atau terlalu kecil (under estimate).
11

3) Perhitungan Distribusi
Sebelum memilih distribusi probabilitas yang
akan dipakai, dilakukan perhitungan analisa terlebih
dahulu terhadap data yang ada. Parameter-parameter
statistik yang dimiliki data adalah X , S , Cs , Ck dan
Cv . Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik
tersebut dimana didapatkan harga Cs . Perhitungan
Distribusi Pearson Tipe III dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
XXk.S
Dimana :
X : logaritma curah hujan untuk periode tertentu
X : harga rata – rata dari data.
S : standar deviasi
k : faktor dari sifat distribusi Pearson Tipe III, yang
didapat dari tabel fungsi Cs dan probabilitas
kejadian
12

Tabel 2.1 Nilai K distribusi Pearson III

Sumber : Soewarno, Aplikasi Metode Statistik untuk analisa Data


1995
13

4) Uji Kecocokan Sebaran


Untuk menentukan kecocokan distribusi
frekuensi dari sampel data terhadap fungsi distribusi
peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau
mewakili distribusi frekuensi tersebut diperlukan
pengujian parameter, yaitu :
a) Uji Chi Square (Uji Chi – Kuadrat)
Uji Chi – Kuadrat dimaksudkan untuk
menentukan apakah persamaan distribusi peluang
yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi
statistik sampel data yang dianalisis. Pengambilan
keputusan uji ini menggunakan parameter X2, oleh
karena itu disebut dengan uji Chi – Kuadrat. Parameter
X2 dapat dihitung dengan rumus :

Xh  
2
G
O i  E i 2
i 1 Ei
Dimana :
2
Xh : Parameter Chi – Kuadrat terhitung
G : Jumlah sub – kelompok
Oi : Jumlah nilai pengamatan pada sub

kelompok ke-i
Ei : Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok

ke – i
(1) Prosedur Uji Chi – Kuadrat :
(a) Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil
atau sebaliknya)
(b) Kelompokkan data menjadi G sub – grup, tiap-
tiap sub grup minimal 4 data pengamatan.
Tidak ada aturan yang pasti tentang penentuan
jumlah kelas (grup), H.A. Sturges pada tahun
14

1926 mengemukakan suatu perumusan untuk


menentukan banyaknya kelas, yaitu :
k13.322log(n
)
Dimana :
k = G : banyaknya kelas
n : banyaknya nilai observasi (data)
(c) Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap
sub – grup
(d) Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang
digunakan sebesar Ei
(e) Tiap-tiap sub – grup hitung nilai Oi  Ei  dan
2

Oi Ei 2
Ei
Oi Ei 2
(f) Jumlahkan seluruh G sub grup nilai
Ei
untuk menentukan nilai Chi – Kuadrat hitung.
(g) Tentukan derajat kebebasan dk = G – R – 1 (nilai
R = 2, untuk distribusi normal dan binomial, dan
nilai R = 1, untuk distribusi Poisson).
15

Tabel 2.2 Nilai kritis untuk uji Chi - Kuadrat

Interoretasi hasilnya adalah :


(a) Apabila peluang lebih besar dari 5 %, maka
persamaan distribusi teoritis yang digunakan
dapat diterima.
(b) Apabila peluang lebih kecil dari 1 %, maka
persamaan distribusi teoritis yang digunakan
tidak dapat diterima.
(c) Apabila peluang berada diantara 1 sampai 5
%, adalah tidak mungkin mengambil
keputusan, maka perlu penambahan data.
16

b) Uji Smirnov – Kolmogorov


Uji kecocokan Smirnov – Kolmogorov, sering juga
disebut uji kecocokan non parametrik karena
pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi
tertentu. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
(1) Urutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya)
dan tentukan besarnya peluang dari masing-masing
data tersebut.
(2) Tentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari
hasil penggambaran data (persamaan
distribusinya).
(3) Dari kedua nilai peluang tersebut tentukan selisih
terbesarnya antara peluang pengamatan dengan
peluang teoritis.
D = maksimum [ P(Xm) – P`(Xm) ]
(4) Berdasarkan tabel nilai kritis (Smirnov – Kolmogorov
test) tentukan harga D0.

Apabila D lebih kecil dari D0 maka distribusi teoritis


yang digunakan untuk menentukan persamaan
distribusi dapat diterima, apabila D lebih besar dari D0
maka distribusi teoritis yang digunakan untuk
menentukan persamaan distribusi tidak dapat
diterima.
17

Tabel 2.3 Nilai Kritis D0 untuk uji Smirnov – Kolmogorov


18

Table 2.4 Wilayah luas dibawah kurva normal


19

5) Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang


Pada dasarnya besarnya hujan rencana dipilih
berdasar pada pertimbangan nilai urgensi dan nilai sosial
ekonomi daerah yang diamankan. Periode ulang curah
hujan kawasan studi mengikuti dari referensi yang ada.

Tabel 2.5 Periode Ulang Curah Hujan

Dalam penyelesaian kajian teknis drainase ini, periode


ulang yang digunakan adalah 5 tahun (R5) untuk saluran
di dalam kawasan dan untuk perencanaan kolam
tampungan.

6) Waktu Konsentrasi (tc)


Waktu konsentrasi (tc) merupakan waktu pengaliran air
dari titik terjauh pada lahan hingga masuk pada saluran
terdekat sampai pada titik yang ditinjau. Perhitungan
waktu konsentrasi ini mempengaruhi besar kecilnya nilai
dari intensitas hujan (I) yang terjadi. Besarnya nilai
intensitas hujan (I) berbanding lurus dengan besar
kecilnya debit (Q) pada saluran, sehingga akan
berpengaruh terhadap besar kecilnya dimensi saluran.
20

a) Untuk Pengaliran pada lahan (to)


Pada pengaliran pada lahan pada umumnya banyak
menggunakan perumusan Kerby. Adapun perumusan
Kerby adalah sebagai berikut :

0,467
n 
to  d.3,2808L
: 0,83.
o
 S 
 o 
Dimana :

Nd : Koefisien setara dengan koefisien kekasaran

Lo : Jarak dari titik terjauh sampai dengan iniet


(meter)

So : Kemiringan medan

Tabel 2.6 Nilai Koefisien Manning “n” untuk aliran


permukaan
21

Nilai aliran permukaan untuk perencanaan kawasan


menggunakan 0.20 untuk jalan dan paving
(1) Untuk pengaliran (to)
LS
tf 
V
Dimana :
Lo : Panjang Saluran (meter)
V : Kecepatan aliran air pada saluran (m/dt)

(2) Waktu Konsentrasi (tc)


tc to tf

7) Intensitas Hujan (I)

Hubungan antara intensitas hujan dan durasi


hujan dapat dihitung dengan beberapa perumusan, antara
lain adalah dengan rumus Talbot (1881), Sherman (1905),
dan Ishiguro (1953), dimana ketiganya untuk curah hujan
jangka pendek. Satuan untuk waktu t adalah menit dan
mm/jam untuk I (intensitas). Rumus lainnya
dikembangkan oleh Mononobe yang menggunakan data
hujan harian. Satuan waktu t dalam jam dan mm/jam
untuk I (intesitas hujan). Besarnya intensitas curah hujan
itu berbeda-beda yang disebabkan oleh lamanya curah
hujan atau frekuensi kejadiannya.
Waktu td yaitu lamanya hujan, diambil sama
dengan waktu konsentrasi tc dari daerah aliran (the
watershed time of concentration). Waktu konsentrasi tc
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh titik air
air untuk mengalir dari tempat yang terjauh di daerah
22

alirannya ke suatu titik yang ditinjau (inlet), sehingga td =


tc, dengan pengertian pada saat itu seluruh daerah aliran
memberikan kontribusi aliran di titik tersebut. Dengan
demikian curah hujan rencana adalah hujan yang
mempunyai durasi sama dengan waktu konsentrasi.
Pada penyelesaian kajian teknis drainase ini
perhitungan Intensitas hujan menggunakan perumusan
Mononobe.
Berikut adalah rumus Mononobe :
2
R 243
I 24 
24 
 tc 
Dimana :
I : Intensitas curah hujan (mm/jam)
R24 : Curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)

tc : Waktu konsentrasi (jam)

8) Koefisien Pengaliran (C)


Untuk menjadi limpasan, air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi mengalami kehilangan air akibat
intersepsi, infiltrasi, dan retensi.
Koefisien C pada Tabel 3.7 dapat diaplikasikan
untuk hujan dengan periode ulang 5 – 10 tahun. Intensitas
hujan tinggi menyebabkan koefisien C tinggi, sebab
infiltrasi dan kehilangan air lainnya hanya berpengaruh
kecil pada limpasan. Koefisien C untuk suatu wilayah
permukiman (blok, kelompok) dimana jenis
permukaannya leih dari satu macam, diambil harga rata-
ratanya dengan rumus seperti dibawah ini :

(C
A
1 1C
2A2....C
nAn)
C=
Atotal
23

Dimana :
C : Koefisien pengaliran untuk bagian daerah yang
ditinjau dengan satu jenis permukaan
A : Luas bagian daerah
Tabel 2.7 Harga koefisien pengaliran (C)

9) Perhitungan Debit Kawasan (Q)


Untuk menghitung debit banjir daerah pematusan kurang
dari 150 ha maka dipakai metode Rasional, yaitu :
Q = 0,278 C I A
24

Dimana :
Q : Debit (m2/dt)
C : Koefisien Pengaliran
I : Intensitas hujan untuk periode ulang tertentu
(mm/jam)
A : Area yang akan dipatuskan (km2)

b. Analisa Hidrolika
1) Kapasitas Saluran
Kapasitas saluran didefinisikan sebagai debit
maksimum yang mampu dilewatkan oleh setiap
penampang sepanjang saluran. Kapasitas saluran ini,
digunakan sebagai acuan untuk menyatakan apakah debit
yang direncanakan tersebut mampu untuk ditampung
oleh saluran tersebut (kondisi eksisting) tanpa terjadi
peluapan air (Anggrahini, 2005).
Kapasitas saluran dihitung berdasarkan rumus Manning :
1 2 1
Q R 3 i 2 A
n
Dimana :
Q : Debit saluran, (m3/dt)
n : Koefisien kekasaran Manning
R : Jari-jari hidrolis saluran (m)
I : Kemiringan saluran
A : Luas penampang saluran (m2)

Saluran dalam kawasan studi direncanakan


menggunakan bentuk persegi dari beton precast. Prinsip
aliran adalah aliran di saluran terbuka (open channel flow).

2) Koefisien Kekasaran (n)


Koefisien kekasaran ditentukan oleh
bahan/material saluran, jenis sambungan, material padat
25

yang terangkut dan yang terendap dalam saluran, akar


tumbuhan, alinyemen saluran, umur saluran dan aliran
lateral yang menganggu aliran.
Koefisien kekasaran pada kenyataannya
bervariasi dengan kedalaman. Untuk saluran yang terlalu
besar kedalamannya umumnya diasumsikan harga
koefisien kekasarannya tetap. Pada prakteknya harga
koefisien kekasaran dianggap tetap dan tidak tergantung
kedalaman air. Tabel 2.8. berikut ini memuat harga
koefisien kekasaran.

Tabel 2.8 Koefisien kekasaran Manning untuk


perencanaan saluran

Pada kajian drainase kawasan ini, nilai kekasaran


manning ditetapkan 0,020 – 0,025 untuk saluran dengan
konstruksi beton bertulang.

3) Perencanaan Kolam Tampungan Dalam Kawasan


Tujuan dari pembuatan kolam tampungan di
dalam kawasan ini antara lain adalah menampung air
26

hujan sementara di dalam persil serta mengatur


pembuangannya ke sungai disekitar kawasan.
Dengan adanya kolam tampungan di dalam
kawasan ini, maka akan mengurangi beban sungai
eksisting.
Untuk mengatasi masalah pembuangan air di
daerah hilir dengan kondisi seperti tersebut di atas, maka
kolam tampungan perlu dilengkapi dengan:
a) pintu air
b) Peil Scale / bak ukur
c) Pompa

Pintu air dibuka saat muka air di sungai lebih


rendah daripada muka air di kolam tampungan dan
ditutup untuk menahan masuknya air banjir maupun air
pasang ke kolam tampungan. Sedangkan pompa air
difungsikan bila pengaliran secara gravitasi tidak
memungkinkan disebabkan muka air di sungai eksisting
lebih tinggi daripada elevasi bukaan pintu.

a) Prinsip Kerja Kolam Tampung


Prinsip hidrolik kerja kolam tampungan meliputi
hubungan antara inflow (I, aliran masuk ke kolam
tampungan) dari saluran-saluran drainase, outflow (O,
aliran keluar dari kolam tampungan) dan storage (V,
tampungan dalam kolam tampungan) dapat
digambarkan dalam sket berikut ini :
(1) Pengaliran Dengan Pompa :
27

Air dari dalam kolam tampungan dibuang dengan


bantuan pompa dengan debit konstan.

Gambar 2.2 Pengaliran dengan bantuan pompa

V : Volume limpasan total (m3)


V1 : Volume yang dibuang dengan bantuan pompa
dengn debit konstan (m3)
V2 : Volume akhir kolam tampung (m3)
Vmax : Volume maksimum kolam tampung (m3)

(2) Pengaliran Dengan Pintu Air


*A
o* 2g*h
Dimana :
Q : Debit outflow (m3/det)
μ : Koefisien aliran digunakan nilai 0.60
Ao : Luas penampang bukaan pintu air (m2)
h : Tinggi bukaan pintu air (m)
q : Percepatan gravitasi 9,80 m/det2
28

hn b
a hn

Gambar 2.3 Pengaliran dengan bantuan pintu air

Hn : Kedalaman normal (m)


a : Tinggi bukaan pintu air (m)
b : Lebar pintu (m)
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Cv. Amanah Teknik Konsulindo merupakan jasa
konsultasi perencanaan yang tergerak dalam perencanaan
konstruksi. Perusahaan ini berdiri pada November 2010,
perusahaan ini melayani 2 lingkup pekerjaan yaitu keteknik
sipilan dan transportasi.
1. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
Pada pekerjaan perencanaan sistem drainase perumahan
Bunder Asri ini melibatkan berbagai pihak, yaitu : PT. Tulen
Graha Amerta sebagai owner dan pengembang, sedangkan CV.
Amanah Teknik Konsulindo sebgai pihak konsultan
perencana.
Pada sebuah proyek perencanaan sistem drainase
memiliki produk akhir berupa gambar yang berupa layout,
arah aliran air dan potongan dari gambar, untuk itu dalam
proyek perencanaan harus memiliki tenaga ahli di masing –
masing bidang pekerjaan di perencanaan. Tenaga ahli ini harus
memiliki kesesuaian pada bidang pekerjaannya dan
terorganisisr dalam struktur organisasi proyek. Struktur
organisasi pada CV. Amanah Teknik Konsulindo terdiri dari
manajer, staf ahli, keuangan, staf teknik, drafter, dan estimator.
Adapun struktur organisasi CV. Amanah Teknik Konsulindo
sebagai berikut.

29
30

Komisaris
Achmad Y. Iwandoyo, S.T., M.T.

Direktur
Choirul Muawanah, S.T.

Administrasi dan Keuangan


Bidang Teknis Penunjang
Choirul Muawanah, S.T

Sipil Transportasi Arsitektur Drainase Studi Drafter Surveyor Umum

Achmad Y. Iwandoyo, S.T., M.T Choirul Muawanah, S.T. Bayu, S.T. Edi, A.md Muiz Biyanto

Budi, A.md
Rayhan Ramadhan P..

Aryo, A.md

Ilham

Gambar 3.1. Struktur Organisasi CV. Amanah Teknik Konsulindo


31

Adapun uraian tugas dari masing – masing bagian struktur


organisasi diatas adalah sebagai berikut :
a. Komisaris
Komisaris memiliki fungsi sebagai pimpinan atau pengawas
tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab
mengawasi atas kelancaran keuangan perusahaan. Komisaris
merupakan jabatan tertinggu dalam perusahaan dan bisa juga
sebagai pemilik perusahaan / pemilik saham dan bertanggung
jawab atas perusahaan yang dinaunginya serta memberikan
pekerjaan untuk staff dibawahnya secara efektif. Berikut adalah
beberapa tanggung jawab komisaris :
1) Memonitoring perusahaan secara berkala, serta
mengevaluasi tentang hasil kinerja perusahaan dalam
menghasilkan produk.
2) Memilih sepihak direktur yang bertanggung jawab di
perusahaan
3) Menyetujui dan mengevaluasi planning yang akan diajukan
oleh direktur
4) Memberikan saran yang membangun untuk kemajuan
perusahaan

b. Direktur / Dewan Direksi


Direktur dalam suatu perusahaan pada umumnya memiliki
tugas antara lain :
1) Memimpi perusahaan dengan menerbitkan kebijakan –
kebijakan perusahaan.
2) Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
3) Menyampaikan laporan kepada pemegang saham
(komisaris) atas kinerja perusahaan.
32

4) Memilih, menetapkan , mengawasi tugas dari karyawan


dan kepala bagian (manajer)

c. Administrasi dan Keuangan


Bagian ini berwenang untu menggunakan semua sarana dan
prasarana yang ada untuk efektifitas dan efisiensi kerja serta
pelayanan, adapun tugas yang dimiliki sebagai berikut :
1) Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek untuk
pegawai bulanan sampai dengan spesialisasi keahlian
masing – masing sesuai posisi organisasi proyek yang
dibutuhkan.
2) Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank
proyek, laporan pergudangan, laporan bobot prestasi
proyek, daftar hutang, dan lain = lain tentang adminsitrasi
dan keuangan.
3) Membuat dan melakukan verifkasi bukti – bukti pekerjan
yang akan dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
4) Mengisi data – data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi
tenaga kerja, menyimpan data – data kepegawaian
karyawan dan pembayaran gaji seta tunjangan karyawan.
5) Membuat laporan akuntansi dan menyelesaikan perpajakan
serta retribusi

d. Tim leader
Bagian ini bertugas menyusun time schedule dan detail
keseluruhan kegiatan personil tim dan membuat laporan
presentasi pekerjaan.
33

e. Sub Sipil Transportasi


Bagian ini memiliki tanggung jawab dalam menentukan
desain transportasi yang bekerjasama dengan seluruh
tenaga ahli yang ada.

f. Sub Sipil Drainase


Bagian ini memiliki tanggung jawab menentukan desain
saluran drainase perkotaan serta merencanakan peritungan
dimensi saluran yang akan digunakan pada suatu proyek
yang bekerjasama dengan seluruh tenaga ahli yang ada.

g. Arsitek
Arsitek membuat konsep perencanaan tampak dan desain
suatu konstruksi, serta menentukan spesifikasi teksnis
material arsitektural.

h. Drafteri
Bagian ini bertugas untuk membuat gambar detail dan
desain yang direncanakan serta berkonsuktasi dengan
arsitek.

i. Surveyor
Surveyor adalah staff penunjang untuk melakukan
pengawasan serta pengamatan pekerjaan di lapangan,
dimana data yang diperoleh harus dilakukan survey lokasi.

2. Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan


a. Identitas Industri / Perusahaan
Praktik industri ini dilakukan pada Konsultan Perencana
dengan identitas sebagai berikut :
34

Nama Perusahaan : CV. Amanah Teknik Konsulindo


Alamat : Jl. Karah Indah XI Blok N No.22
Surabaya 60232
Email : iwandoyo2@gmail.com
Waktu pelaksanaan : 400 jam di lokasi kerja
Nama Proyek : Perencanaan Sistem Drainase
Pada Pembangunan Perumahan
Bunder Asri Residence.
Lokasi Proyek : Desa Kembangan, Kecamatan
Kebomas, Kabupaten Gresik.
Jenis Proyek : Swasta
Fungsi Bangunan : Sebagai saluran Drainase dan
Kolam Tampung Pada
perumahan

b. Waktu dan Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan praktik industry di CV. Amanah Teknik
Konsulindo dilaksanakan selama 400 jam kerja mulai
tanggal 07/10/2019 sampai dengan tanggal 10/01/2020.

3. Langkah – Langkah Operasi dan Produksi


Perencanaan sistem drainase pembangunan perumahan
Bunder Asri Residence, Desa Kembangan, Kecmatan Kebomas,
Kabupaten Gresik meliputi kajian terhadap rencana
pembangunan serta memberikan arahan desain untuk optimasi
pengerjaan sebuah sistem drainase yang baik di Gresik.
Kegiatan awal perencanaan dimulai dari pengumpulan data
analisis perencanaan dasar serta analisis konsep terhadap
lokasi serta memperhitungkan debit air yang melalui saluran
existing. Berikut adalah tahapan pekerjaan pada perencanaan
35

sistem drainase pembangunan perumahan Bunder Asri


Residence.
a. Pengumpulan data dan informasi di lapangan serta konsep
drainase seperti apa yang akan digunakan.
b. Membuat rencana potongan, membuat denah arah airan air
yang keluar ke sungai.
c. Membuat gambar – gambar detail yang diperlukan.
d. Merinci volume pelaksanaan pekerjaan.
e. Perhitungan RAB (rencana anggaran biaya) pekerjaan
f. Penyusunan laporan akhir perencanaan.

Selama proses produksi, mahasiswa terlibat dalam proses


perencanaan sistem drainase. Selama pelaksanaan praktek
industri berlangsung, proses produksi yang dilakukan
mahasiswa adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan
Proses perencanaan sistem drainase yang dilakukan
mahasiswa pada saat PI di perusahaan adalah menghitung
debit berdasarkan air hujan hingga menggambar saluran.
Setiap satu bidang pekerjaan yang diberikan oleh
pembimbing di perusahaan selesai maka kami harus meng-
asistensikan pekerjaan kami kepada staff infrastruktur yang
mana sebagai pembimbing kami di perusahaan tersebut.
Secara garis besar keterlibatan mahasiswa dalam
perencanaan ini hanya membantu dan menambah ilmu
dimana dalam menyelesaikan dan mengerjakan
perencanaan ini dikerjakan sesuai arahan pembimbing.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat


Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan Praktik Industri ini adalah :
a. Faktor Pendukung:
36

1) Pelaksanan praktek industri bertempat di CV. Amanah


Teknik Konsulindo yang mana pelaksanaannya
dilakukan mengikuti jam kuliah sehingga tidak
menggagu kegiatan belajar di kampus.
2) Lokasi kantor yang dekat dengan UNESA sehingga
mempermudah akses menuju kantor.
3) Prasarana yang memadai mempermudah dalam proses
pengerjaan tugas yang diberikan.
4) Pembimbing di perusahaan yang sangat membantu
dalam mengarahkan pekerjaan selama praktik industri
berlangsung.

b. Faktor Penghambat
1) Mahasiswa tidak terlibat langsung dalam rapat sehingga
kurang memahami dimana letak kesalahan pada
pekerjaan yang telah kami kerjakan.
2) Pihak kampus tidak meyediakan waktu khusus untuk
melaksanakan praktik industri, sehingga kami kesulitan
dalam menyesuaikan jadwal untuk kuliah dan
melaksanakan praktik industry
37

B. Pembahasan
Proses perencanaan sistem drainase ditunjukan pada
bagan berikut

Gambar 3.2 flowchart tahap perencanaan saluran drainase


38

1. Pengumpulan Data
Tabel 3.1 data lahan

Tabel 3.2. Data Curah hujan Tahun 2008 - 2017

Sumber : BMKG Stasiun klimatologi Cerme, Bunder/Gresik


39

Stasiun
Hujan
Bunder

Gambar 3.3 Lokasi stasiun hujan Bunder


40

2. Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi pada kawasan drainase ini akan
dilakukan untuk menentukan besarnya curah hujan rencana.
Perhitungan curah hujan rencana tersebut akan dihitung
dengan menggunakan analisa statistik dengan menggunakan
distribusi statistik untuk memperoleh probabilitas besaran
hujan dimasa yang akan datang dengan anggapan bahwa sifat
statistic kejadian hujan dimasa akan datang akan masih sama
dengan sifat statistic kejadian hujan di masa sebelumnya.
Metode distribusi statistic yg digunakan adalah distribusi Log
Pearson Type III atau sering disebut Pearson III.
Uji parameter distribusi yang akan digunakan dalam
perhitungan adalah distribusi pearson tipe III. Pengambilan uji
parameter distribusi pearson tipe III ini dikarenakan memiliki
nilai CS dan CK yang fleksibel. Kesesuaian distribusi akan
ditentukan berdasarkan uji kecocokan Smirnov Kolmogorof
dan Chi Square. Data hujan yang akan digunakan untuk
perhitungan curah hujan ini merupakan data hujan stasiun
hujan Bunder tahun 2008 sampai 2017.
Sebelum memilih distribusi probabilitas yang akan
dipakai dilakukan perhitungan analisa terlebih dahulu
terhadap data yang ada. dalam hal ini perhitungan
distribusinya adalah sebagai berikut :
41

Tabel 3.3 Perhitungan (X – Xr), (X – Xr)2, (X – Xr)3, (X –Xr)4

Jumlah Data (X) : 10


Nilai rata – rata (Xr) : Σx/n
= 948/10
= 94.8

Deviasi Standar (S)I : 23.99

S XX 2

n 1
5181.6
=√
9
= 23.99

Koefisien Vareasi (CV) : 0.25


𝑆
=
𝑋
23.99
=
94.8
= 0.25
42

Koefisien Kemencengan (CS) : 1.392


= Cs
n X X  
3

n
1n2
S3

= 1.392

Koefisien Kurtosis (CK) : 6.09

= Cs 

n^2 X  X 4

n  1n  2 (n - 3)S4


= 6.09

Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistic


tersebut, didapatkan harga koefisien kemencengan (Cs) = 1.392
dan harga koefisien ketajaman (Ck) = 6.09, sehingga uji
parameter distribusi yang digunakan adalah Pearson Tipe III
karena fleksibel Cs dan Ck nya.
Setelah diketahui besarnya nilai – nilai diatas, maka
perhitungan dilanjutkan pada tahap uji kesesuaian distribusi.
Uji kesesuaian distribusi ini terdapat dua pengujian, yaitu
secara vertical dan secara horizontal. Secara vertical yang
dikenal dengan uji Chi Kuadrat dan secara horizontal dikenal
dengan uji Smirnov Kolmogorof

a. Uji Kesesuaian Distribusi


Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dari
sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang
diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili
distribusi frekuensi tersebut diperlukan pengujian
parameter.
43

1) Uji Chi Kuadrat


Jumlah data (n) =10
Jumlah Kelas (k) = 1 + 3.22 log (n)
= 4.35 maka digunakan 5
Data pengamatan dibagi menjadi 5 sub bagian dengan
1
interval peluang (P) = = 0.20. Besarnya peluang untuk
5
setiap sub bagian adalah
 Sub kelas 1 = P ≤ 0.20
 Sub kelsa 2 = 0.20 ≤ P ≤ 0.40
 Sub kelas 3 = 0.40 ≤ P ≤ 0.60
 Sub kelas 4 = 0.60 ≤ P ≤ 0.80
 Sub kelas 5 = P ≥ 0.80

Tabel 3.4 Uji Chi Kuadrat

Dari hasil perhitungan didapat harga Xh2 = 3


dengan derajat kebebasan ( dk ) = G-R-1 = 5 -2 -1 = 2.
Berdasarkan nilai kritis untuk distribusi Chi – Kuadrat,
maka nilai kritis untuk uji Chi – Kuadrat pada derajat
44

kepercayaan (α) = 5% diperoleh X2 = 3.841. berdasarkan


perhitungan didapatn kesimpulan bahwa Xh2 < X2 yaitu
3 < 3.841 sehingga persamaan distribusi Pearson Tipe III
dapat diterima.

2) Uji Smirnov Kolmogorof


Uji kecocokan Smirnov Kolmogorof sering juga
disebut uji kecocokan non parametric, karena
pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi
terrtentu. Perhitungan dapat dilihat pada tabe dibawah.

Tabel 3.5 Uji Smirnov Kolmogorov

Dari perhitungan nilai D dalam tabel 3.5 didapat


harga Dmax = 0.08 pada data dengan peringkat ke 1.
Dengan melihat table nilai kritis Do untuk uji Smirnov
Kolmogorov, untuk derajat kepercayaan 5% dan N=10,
maka diperoleh Do = 0.41. karena nilai Dmax = 0.08
lebih kecil dari pada nilai Do = 0.41, maka persamaan
distribusi Pearson Tipe III dapat diterima untuk
menghitung distribusi peluang data hujan harian.
45

b. Kesimpulan Analisa Frekuensi


Kesimpulan yang diperoleh dari hasil uji kecocokan untuk
menentukan persamaan distribusi yang dipakai
ditampilkan dalam table 3.5 berikut.

Tabel 3.6 kesimpulan analisa frekuensi

Pers. Uji Kecocokan


Distribusi Chi - Kuadrat Smirnov - Kolmogorov

Xh2 Nilai X2 Ket Dmax Nilai Do Ket


Pearson Tipe III
3,00 < 3,841 ok 0,08 < 0,41 ok

dari tabel diatas dapat dilihat bahwa persamaan distribusi


Pearson Tipe III memenuhi persyaratan kedua uji tersebut.

Tabel 3.7 Curah Hujan Rencana

Periode ulang Curah hujan


Xr S K
(T) rencana
2 94.80 23.99 -0.224 89.43
5 94.80 23.99 0.71 111.74
10 94.80 23.99 1.34 126.88

Berdasarkan perhitungan (Xmax = X (mm) + Faktor


Distribusi (k) x Standar deviasi (S)) diperoleh nilai untuk
curah hujan periode ulang 2 tahun (R2) 89.43 mm untuk
periode ulang 5 tahun diperoleh (R5) 111.74 mm untuk
46

periode ulang 10 tahun diperoleh (R 10) 126.88 mm. Untuk


hujan rencana digunakan periode ulang 5 tahunan (R 5).

3. Analisa Hidrolika
Analisa hidrolika pada perumahan Bunder Asri Residence
bertujuan untuk mendapatkan desain dimensi saluran yang
mampu untuk mengalirkan limpasan air hujan periode ulang
hujan rencana 5 tahunan (R5)
Pada pembahasan ini saluran dialirkan ke selatan, dengan
tujuan akhir adalah saluran pengaliran, limpasan yang terjadi
di kawasan ini direncanakan ditampung terlebih dahulu
disistem dalam kawasan.
Total keseluruhan dari luas catchment area dari rencana
perumahan Bunder Asri Residence adalah 3.300 m2. Sistem
drainase rencana untuk kawasan ini adalah mengalirkan
limpasan air hujan yang terjadi di dalam kawasan ini ke kolam
tampungan kemudian dilanjutkan ke sistem drainase luar
kawasan terdekat yaitu saluran pengaliran yang berada di
selatan persil. Saluran telah dibangun oleh pemrakarsa dengan
dimensi Ø 0.40 m
47

Saluan dalam
kawasan

Rencana
Kolam
tampungan

Saluan luar
kawasan

Gambar 3.4 Sistem drainase rencana


48

Tabel 3.8 Nomenklatur Sitem Drainase Rencana

Perhitungan selanjutnya adalah menghitung besarnya


waktu konsentrasi (tc) dari masing – masing saluran. Hal ini
berguna untuk mengetahui lama waktu pengaliran dari titik
jatuh hujan terjauh sampai dengan titik ujung saluran.

Variabel untuk perhitungan waktu konsentrasi ini adalah


t0 dan tf. T0 dimulai dari masing – masing sub das dari masing
– masing saluran, sedangkan tf adalah waktu yang dibutuhkan
oleh air yang mengalir pada saluran.

Berikut ini adalah perhitungan t0 (waktu pengaliran air


hujan pada lahan).

tabel 3.9 perhitungan lama pengaliran pada lahan

Keterangan :

n : Nilai kekasaran lahan (tabel 2.6)

0.04 : Asumsi lahan perumahan tertutup beton


49

0.04 : Asumsi lahan paving

0.30 : Asumsi lahan taman

S : Kemiringan lahan

0.0003 : Asumsi lahan perumahan dan taman

0.02 : Asumsi lahan paving

L : Jarak dari titik terjauh sampai dengan inlet (m)

Lama waktu pengaliran pada lahan (t0) dari sistem drainase


perumahan Bunder Asri Residence berkisar antara 1.7 menit
sampai dengan 6.82 menit. Menggunakan perhitungan
0,467
n 
 d.3,2808L
0,83. o
 S 
 o 
Selanjutnya perhitungan tf dan tc, untuk lebih jelasnya akan
dijelaskan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.10 perhitungan Waktu Konsentrasi (tc)

saluran L sal A D to tf tc

(meter) (km2) (meter) (menit) (menit) (menit)

1 115 0,00330 0,40 6,82 2,67 9,49

Untuk tf menggunakan perhitungan

LS
tf 
V
V = 1/n x R2/3 x S0.5
50

Untuk tc menggunakan perhitungan

tc = t0 + tf

Selanjutnya setelah diketahui waktu konsentrasi (tc) maka


langkah selanjutnya adalah menghitung debit hidrologi yang
terjadi di kawasan Perumahan Bunder Asri Residence. Evaluasi
system drainase yang ada menggunakan curah hujan 5 tahun
yaitu 111.74 mm

Tabel 3.11 perhitungan debit (Q hidrologi)

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh besarnya debit


hidrologi (Qhidrologi) 0,0938 m3/det menggunakan rumus
Qhidrologi = 0.278 x C x I x A. Dimana (C) merupakan koefisien
pengaliran untuk bagian daerah yg ditinjau dengan satu jenis
permukaan apabila jenis permukaan lebih dari satu macam
maka diambil harg rata – rata dengan menggunakan rumus
(C1A 1C 2A 2 ....C
nA n )
C= untuk harga koefisien pengaliran
A total

dapat dilihat pada Tabel 2.7, (A) merupakan luas bagian


daerah, untuk perhitungan (I) akan dijabarkan dibawah ini.

2
R 243
I 24 
24 
 tc 
R5 = 111.74 mm

Tc = 9.49 menit
51

Langkah evaluasi selanjutnya adalah menganalisa apakah


saluran eksisting dapat mengalirkan debit hidrologi tersebut
ataukah tidak, maka digunakan cara analisa hidrolika untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.12 perhitungan kapasitas saluran rencana

Dari hasil perhitungan diatas menunjukan q hidrolika tidak


lebih kecil dari q hidrologi yang artinya saluran eksisting dapat
mengalirkan debit hidrologi .Q hidrolika di hitung
1 2 1
menggunakan rumus Q  R 3 i 2 A
n
Dimana :

Q = Debit saluran

n = Koefisien kekasaran Manning dapat dilihat pada tabel


2.8

R = Jari jari hidrolis Saluran

I = Kemiringan saluran

A = Luas penampang saluran

4. Perhitungan Besarnya Limpasan


Besarnya limpasan yang terjadi didalam kawasan
berkaitan dengan waktu konsentrasi (tc) terjadi dan debit
maksimum yang terjadi didalam kawasan. Dengan
dikethuinya adanya limpasan setiap terjadi hujan, maka pihak
pemrakarsa perlu menampung limpasan yang terjadi sebelum
dilarikan ke saluran pengairan. Perhitungan kolam tampung
akan disajikan pada tabel dibawah ini.
52

Tabel 3.13 Perhitungan besar limpasan

Limpasan yang terjadi berdasarkan curah hujan rencana (R 5)


adalah 53m3. Bila direncanakan dengan kedalaman 1.5 m maka
diperlukan luas lahan untuk kolam tampung seluas 35.51 m2.
Luas lahan yang tersedia untuk dapat yang tersedia untuk
dapat dibangun kolam tampung adalah 50m2 atau 75 m3, jadi
mencukupi untuk menampung limpasan rencana. Selain kolam
tampung, saluran rencana juga dapat dimanfaatkan sebagai
tampungan dengan bentuk memanjang atau dikenal dengan
long storage.
53

Rencana
Kolam
tampungan

Gambar 3.5 Rencana Kolam Tampung Sistem Drainase Rencana


54

Gambar 3.6 Potongan Melintang Kolam Tampung

Gambar 3.7 Potongan Melintang Jalan


55

Gambar 3.8 Penampang Saluran


56

HALAMAN SENGAJA DIKOSONGKAN


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis maka kajian
sistem drainase Perumahan Bunder Asri Residence, Kec Kebomas,
Kabupaten Gresik dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kesimpulan Hasil Perhitungan


a. Data hujan yang digunakan untuk perhitungan curah hujan
ini merupakan data hujan tahun 2008 hingga tahun 2017.
Jenis distribusi yang digunakan untuk analisa hidrologi
adalah distribusi Pearson Tipe III
b. Hasil perhitungan distribusi tersebut diperoleh nilai untuk
curah hujan periode 2 tahun (R2) 89.43 mm untuk curah
hujan periode 5 tahun (R5) 111.74 mm untuk curah hujan
periode 10 tahun (R10) 126.88 mm.
c. Lama waktu pengaliran pada lahan (t0) dari sistem drainase
Perumahan Bunder Asri Residence berkisar antara 1.70
menit hingga 6.82 menit.
d. Hasil perhitungan diperoleh besarnya Q hidrologi 0.0949
m3/det dan untuk perhitungan Q hidrolika 0.10824 m3/det.
e. Saluran eksisting dapat mengalirkan debit hidrologi karena
Q hidrolika tidak lebih kecil dari Q hidrologi.
f. Pada kajian ini saluran dialirkan ke selatan, limpasan yang
terjadi di kawasan ini ditampung terlebih dahulu di kolam
tampung.
g. Limpasan yang terjadi berdasarkan curah hujan rencana
(R5) adalah 53.27 m3. Bila direncanakan kolam tampung
dengan kedalaman 1.5 m, maka membutuhlahan untuk
kolam tampung seluas 35.51 m2.
57
58

2. Kesimpulan Khusus
a. Tahapan dalam perencanaan sistem drainase pembangunan
Perumahan Bunder Asri Residence yaitu:
1) Analisa Hidrologi, pada tahapan ini dilakukan untuk
menentukan besarnya curah hujan rencana. Perhitungan
curah hujan rencana tersebut dihitung menggunakan
analisa distribusi Log Pearson Type III. Dalam
perhitungan Log Pearson Type III tersebut terdapat
beberapa perhitungan diantaranya Uji Chi Kuadrat, dan
Uji Smirnov Kolmogorof.
2) Analisa Hidrolika, pada tahapan ini dilakukan bertujuan
untuk mendapatkan desain dimensi saluran yang
mampu mengalirkan limpasan air hujan untuk periode
ulang hujan rencana 5 tahun (R5). Didalam analisa
hidrolika ini terdapat beberapa perhitungan diantaranya
perhitungan lama pengaliran pada lahan (t0),
perhitungan waktu yang dibutuhkan oleh air yang
mengalir pada saluran (tf), perhitungan waktu
konsentrasi (tc), perhitungan debit (Q hidrologi),
perhitungan kapasitas saluran rencana (Q hidrolika).
3) Perhitungan Besarnya Limpasan, pada tahapan ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui besar limpasan
air setiap terjadi hujan, maka dengan adanya limpasan
ini pemrakarsa harus menyediakan kolam tampung
untuk menampung limpasan yang terjadi sebelum
dialirkan ke saluran pengairan.

Untuk data yang diperlukan dalam perencanaan sistem


drainase pembangunan Perumahan Bunder Asri Residence
adalah data curah hujan yang diambil dari pos hujan yang
terdekat dari lokasi pembangunan Perumahan Bunder Asri
59

Residence, dan data lahan yang didapat dengan melakukan


survei langsung ke lokasi pembangunan.

b. Untuk kesesuaian perhitungan perencanaan sistem


drainase Pembangunan Perumahan Bunder Asri Residence
sebagian besar telah sesuai dengan apa yang telah saya
pelajari di perkuliahan, hanya saja terdapat sedikit
perbedaan pada perencanaan dari konsultan dengan yang
telah saya pelajari di perkuliahan diantaranya, untuk
pemilihan pos hujan hanya diambil yang terdekat dari
lokasi pembangunan Perumahan Bunder Asri Residence
sedangkan yang saya pelajari dari perkuliahan untuk
menentukan curah hujan maksimum harus diambil dari
beberapa pos hujan yang mengelilingi daerah yang akan
dilakukan perencanaan sistem drainase, dari hasil curah
hujan yang diperoleh dari beberapa pos hujan tersebut
dirata – rata untuk menentukan curah hujan maksimum.
Teori lain yang saya pelajari dan tidak dilakukan pada
perencanaan sistem drainase Pembangunan Perumahan
Bunder Asri Residence adalah pada perencanaan dari
konsultan tidak memperhitungkan debit air kotor dari
penduduk sekitar, yang mana nantinya semakin
bertumbuhnya jumlah penduduk maka debit yang
dihasilkan dari sekitar Perumahan Bunder Asri pun
semakin besar walaupun saat ini hasil perhitungannya
menunjukan hasil bahwa saluran dapat menampung debit
yang telah dihitung, tidak menutup kemungkinan semakin
bertumbuhnya jumlah penduduk juga dapat menambah
jumlah debit melebihi jumlah kapasitas saluran, yang
berdampak terjadinya banjir di wilayah sekitar Perumahan
Bunder Asri Residence.
60

B. Saran
1. Dalam perhitungan curah hujan area sebaiknya menggunakan
metode Isohyet karena menurut (Triatmodjo, 2008),
perhitungan curah hujan area menggunakan metode isohyet
merupakan cara paling teliti untuk menghitung curah hujan
area dibandingkan metode polygon thiessen atau metode
aljabar yang sering digunakan.
2. Sebaiknya dilakukan pemeliharaan saluran drainase untuk
mencegah terjadinya sedimentasi sehingga saluran dapat
mengalirkan debit sesuai dengan desain kapasitasnya.
3. Saluran rencana juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan
debit air dengan bentuk memanjang atau dikenal dengan
sebutan long storage
4. Dalam pelaksanaan praktek industri sebaiknya dilaksanakan
ketika hari libur kuliah sehingga mahasiswa dapat mengikuti
keseluruhan perencanaan yang dilakukan.
61

DAFTAR PUSTAKA

H.R.Mulyanto. 2013 “Penataan Drainase Perkotaan’. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Soewarno. 1995. “Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data”.

Suripin. 2003. “Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan”.


Yogyakarta: Andi Offset.

Wesli, Ir. 2004. “Drainase Perkotaan”. Yogyakarta: Beta Offset.

Sosrodarsono, Suyono. 1983. “Hidrologi untuk Pengairan”. Pradnya


Paramita, Jakarta.

Harto, S. 1993. “Analisa Hidrologi”. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Triatmodjo, Bambang. 1999. “Hidrolika II”. Yogyakarta: Beta Offset.

Anda mungkin juga menyukai