DISUSUN OLEH :
RAYHAN RAMADHAN PUTRA
(16050724033)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
b. Waktu dan Jadwal Kegiatan ............................ 34
3. Langkah – Langkah Operasi dan Produksi .......... 34
4. Faktor Pendukung dan Penghambat ................... 35
B. Pembahasan ................................................................... 37
1. Pengumpulan Data .................................................. 38
2. Analisa Hidrologi .................................................... 40
a. Uji Kesesuaian Distribusi .................................. 42
b. Kesimpulan Analisa Frekuensi ........................ 45
3. Analisa Hidrolika .................................................... 46
4. Perhitungan Besarnya Limpasan ........................... 52
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
saat ini menuntut mahasiswa untuk lebih memahami secara
teoritis maupun penerapan teori tersebut di lapangan. Hal ini
dimaksudkan untuk menciptakan lulusan yang dapat bersaing
serta dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Maka dari itu
pihak kampus menyediakan fasilitas berupa Praktik Industri (PI).
Praktik Industri ini diharapkan mampu membantu mahasiswa
agar dapat lebih mengenal dunia kerja yang sesungguhnya dan
mengetahui permasalahan pada pekerjaan tersebut serta
bagaimana memecahkan masalah tersebut. Hal ini dapat menjadi
pengalaman yang berharga bagi mahasiswa yang melaksanakan
kegiatan Praktik Industri sebagai bekal didunia kerja mendatang.
Praktik Industri 1 ini di khususkan untuk mahasiswa
strata 1 (S1) Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya, yang dapat
dilaksanakan pada instansi swasta maupun instansi pemerintahan
yang bergerak pada bidang konsuktan perencanaan suatu proyek,
baik berupa gedung, jalan, jembatan, dan bangunan air. Pada
praktik industri 1 ini saya memfokuskan pada pekerjaan
perencanaan sistem drainase untuk merencanakan saluran
drainase dan kolam tampung pada pembangunan perumahan
Bunder Asri Residence.
Masalah banjir merupakan permasalahan yang tidak
terelakkan dari pembangunan kota besar, hal tersebut terjadi
karena sistem drainase yang ada, kebanyakan semula merupakan
saluran irigasi. Sejalan dengan perkembangan pembangunan
lahan di wilayah Kabupaten Gresik, terjadi perubahan lahan
menjadi daerah pemukiman dan pusat kegiatan ekonomi lainnya
tentunya akan berdampak pada besarnya limpasan air yang
1
2
B. Tujuan
Praktik Industri adalah salah satu mata kuliah wajib yang
harus di tempuh mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas
Negeri Surabaya, sebagai syarat sebelum menyusun Tugas
Akhir/Skripsi. Dimana mahasiswa dapat menyusun sebuah
laporan dari hasil kegiatan di lapangan, dengan demikian
mahasiswa dapat mempraktikan secara langsung pengaplikasian
teori yang diperoleh diperkuliahan pada saat di lapangan. Pada
laporan ini hanya saya fokuskan pada perencanaan sistem
drainase pada pembangunan perumahan Bunder Asri Residence.
Tujuan yang diharapkan tercapai dari praktik industri
yang dilaksanakan oleh mahasiswa ini antara lain :
1. Tujuan Umum
a. Dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama
perkuliahan berlangsung untuk ditrapkan pada
lingkungan kerja.
3
C. Manfaat
Ilmu yang diperoleh mahasiswa di kampus melalui
interaksi dosen dengan mahasiswa berupa teori dimana
mahasiswa perlu mengetahui pelaksanaan sebenarnya didunia
kerja sehingga mahasiswa diberikan fasilitas berupa Praktik
Industri (PI) dimana fasilitas tersebut dapat menambah wawasan
serta dapat menambah pengalaman bagaimana teori yang telah
diajarkan di kelas dapat di praktikan langsung di lapangan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang pada hal – hal yang akan datang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. (Siagian, 1996).
Perencanaan merupakan suatu proses awal dari semua
kegiatan, diharapkan dengan adanya perencanaan semua kegiatan
dapat terorganisir dengan baik. Perencanaan dibagi menjadi 2,
yaitu perencanaan in-formal dan perencnaan formal. Perencanaan
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan merupakan tujuan
ataua kepentingan individu. Sedangkan perencanaan formal
adalah rencana tertulis yang biasanya digunakan suatu organisasi
atau kelompok tertenut dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
Perencanaan formal inilah yang biasanya digunakan
dalam suatu pekerjaan konstruksi, dimana perencanaan formal
merupakan rencana bersama anggota suatu organisasi, yang
dimana setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu serta bertanggungjawab atas tugas yang telah
diberikan kepada anggota tersebut. Perencanaan formal dibuat
untuk mengkoordinir pekerjaan dan menciptakan kesepahaman
tentang apa yang harus dilakukan dalam suatu pekerjaan.
Berikut beberapa manfaat perencanaan bagi suatu
organisasi proyek :
1. Dengan adanya perencanaan, pelaksanaan kegiatan dapat
terkoordinir dengan baik.
2. Dapat digunakan sebagai tolak ukur suatu kegiatan tersebut
dapat tercapai atau tidak.
3. Dapat mengetahui serta mengidentifikasi hambatan yang
terjadi.
5
6
Mulai
Data
Data Topografi Data Fisik
Hidrologi
Qr < Qs
Desain Ulang
Saluran
selesai
a. Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi merupakan analisa awal dalam
perencanaan konstruksi bangunan air. Dimana analisa ini
digunakan untuk mengetahui besar debit air suatu daerah
perencanaan yang akan disalurkan sehingga dapat
ditentukan rencana dimensi bangunan air yang akan
digunakan. Besar debit yang dipakai sebagai dasar
perencanaan adalah debit hujan dari data BMKG wilayah
tersebut. Debit rencana tidak boleh terlalu besar untuk
menghindari ukuran bangunan yang terlalu besar dan tidak
ekonomis.
Untuk dapat memperkirakan besarnya banjir rencana
dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan data
suatu sungai atau curah hujan dari pos hujan yang nantinya
akan diolah menjadi debit rencana. Berikut adalah beberapa
analisa yang dilakukan dalam analisa hidrologi :
1) Analisa Hujan DAS (Daerah Aliran Sungai)
Pengukuran curah hujan yang dilakukan dengan
cara manual yaitu dengan alat ukur biasa maupun dengan
alat ukur hujan otomatis digunakan hanya untuk
memperoleh data hujan yang terjadi hanya pada satu
tempat saja. Akan tetapi dalam analisis umumnya yang
diinginkan adalah data hujan rata-rata DAS (Catchment
rainfall).
2) Analisa Frekuensi
Analisa frekuensi merupakan rangkaian data
hidrologi yang merupakan variabel kontinyu yang dapat
digambarkan dalam suatu persamaan distribusi peluang.
Setiap jenis distribusi atau sebaran mempunyai parameter
statistik yang terdiri dari nilai rata-rata ( x ), standar
9
X
X
n
b) Standar Deviasi
S
XX 2
n1
10
Cs
n X X 3
n
1n2
S3
3) Perhitungan Distribusi
Sebelum memilih distribusi probabilitas yang
akan dipakai, dilakukan perhitungan analisa terlebih
dahulu terhadap data yang ada. Parameter-parameter
statistik yang dimiliki data adalah X , S , Cs , Ck dan
Cv . Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik
tersebut dimana didapatkan harga Cs . Perhitungan
Distribusi Pearson Tipe III dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
XXk.S
Dimana :
X : logaritma curah hujan untuk periode tertentu
X : harga rata – rata dari data.
S : standar deviasi
k : faktor dari sifat distribusi Pearson Tipe III, yang
didapat dari tabel fungsi Cs dan probabilitas
kejadian
12
Xh
2
G
O i E i 2
i 1 Ei
Dimana :
2
Xh : Parameter Chi – Kuadrat terhitung
G : Jumlah sub – kelompok
Oi : Jumlah nilai pengamatan pada sub
kelompok ke-i
Ei : Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok
ke – i
(1) Prosedur Uji Chi – Kuadrat :
(a) Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil
atau sebaliknya)
(b) Kelompokkan data menjadi G sub – grup, tiap-
tiap sub grup minimal 4 data pengamatan.
Tidak ada aturan yang pasti tentang penentuan
jumlah kelas (grup), H.A. Sturges pada tahun
14
Oi Ei 2
Ei
Oi Ei 2
(f) Jumlahkan seluruh G sub grup nilai
Ei
untuk menentukan nilai Chi – Kuadrat hitung.
(g) Tentukan derajat kebebasan dk = G – R – 1 (nilai
R = 2, untuk distribusi normal dan binomial, dan
nilai R = 1, untuk distribusi Poisson).
15
0,467
n
to d.3,2808L
: 0,83.
o
S
o
Dimana :
So : Kemiringan medan
(C
A
1 1C
2A2....C
nAn)
C=
Atotal
23
Dimana :
C : Koefisien pengaliran untuk bagian daerah yang
ditinjau dengan satu jenis permukaan
A : Luas bagian daerah
Tabel 2.7 Harga koefisien pengaliran (C)
Dimana :
Q : Debit (m2/dt)
C : Koefisien Pengaliran
I : Intensitas hujan untuk periode ulang tertentu
(mm/jam)
A : Area yang akan dipatuskan (km2)
b. Analisa Hidrolika
1) Kapasitas Saluran
Kapasitas saluran didefinisikan sebagai debit
maksimum yang mampu dilewatkan oleh setiap
penampang sepanjang saluran. Kapasitas saluran ini,
digunakan sebagai acuan untuk menyatakan apakah debit
yang direncanakan tersebut mampu untuk ditampung
oleh saluran tersebut (kondisi eksisting) tanpa terjadi
peluapan air (Anggrahini, 2005).
Kapasitas saluran dihitung berdasarkan rumus Manning :
1 2 1
Q R 3 i 2 A
n
Dimana :
Q : Debit saluran, (m3/dt)
n : Koefisien kekasaran Manning
R : Jari-jari hidrolis saluran (m)
I : Kemiringan saluran
A : Luas penampang saluran (m2)
hn b
a hn
29
30
Komisaris
Achmad Y. Iwandoyo, S.T., M.T.
Direktur
Choirul Muawanah, S.T.
Achmad Y. Iwandoyo, S.T., M.T Choirul Muawanah, S.T. Bayu, S.T. Edi, A.md Muiz Biyanto
Budi, A.md
Rayhan Ramadhan P..
Aryo, A.md
Ilham
d. Tim leader
Bagian ini bertugas menyusun time schedule dan detail
keseluruhan kegiatan personil tim dan membuat laporan
presentasi pekerjaan.
33
g. Arsitek
Arsitek membuat konsep perencanaan tampak dan desain
suatu konstruksi, serta menentukan spesifikasi teksnis
material arsitektural.
h. Drafteri
Bagian ini bertugas untuk membuat gambar detail dan
desain yang direncanakan serta berkonsuktasi dengan
arsitek.
i. Surveyor
Surveyor adalah staff penunjang untuk melakukan
pengawasan serta pengamatan pekerjaan di lapangan,
dimana data yang diperoleh harus dilakukan survey lokasi.
a. Perencanaan
Proses perencanaan sistem drainase yang dilakukan
mahasiswa pada saat PI di perusahaan adalah menghitung
debit berdasarkan air hujan hingga menggambar saluran.
Setiap satu bidang pekerjaan yang diberikan oleh
pembimbing di perusahaan selesai maka kami harus meng-
asistensikan pekerjaan kami kepada staff infrastruktur yang
mana sebagai pembimbing kami di perusahaan tersebut.
Secara garis besar keterlibatan mahasiswa dalam
perencanaan ini hanya membantu dan menambah ilmu
dimana dalam menyelesaikan dan mengerjakan
perencanaan ini dikerjakan sesuai arahan pembimbing.
b. Faktor Penghambat
1) Mahasiswa tidak terlibat langsung dalam rapat sehingga
kurang memahami dimana letak kesalahan pada
pekerjaan yang telah kami kerjakan.
2) Pihak kampus tidak meyediakan waktu khusus untuk
melaksanakan praktik industri, sehingga kami kesulitan
dalam menyesuaikan jadwal untuk kuliah dan
melaksanakan praktik industry
37
B. Pembahasan
Proses perencanaan sistem drainase ditunjukan pada
bagan berikut
1. Pengumpulan Data
Tabel 3.1 data lahan
Stasiun
Hujan
Bunder
2. Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi pada kawasan drainase ini akan
dilakukan untuk menentukan besarnya curah hujan rencana.
Perhitungan curah hujan rencana tersebut akan dihitung
dengan menggunakan analisa statistik dengan menggunakan
distribusi statistik untuk memperoleh probabilitas besaran
hujan dimasa yang akan datang dengan anggapan bahwa sifat
statistic kejadian hujan dimasa akan datang akan masih sama
dengan sifat statistic kejadian hujan di masa sebelumnya.
Metode distribusi statistic yg digunakan adalah distribusi Log
Pearson Type III atau sering disebut Pearson III.
Uji parameter distribusi yang akan digunakan dalam
perhitungan adalah distribusi pearson tipe III. Pengambilan uji
parameter distribusi pearson tipe III ini dikarenakan memiliki
nilai CS dan CK yang fleksibel. Kesesuaian distribusi akan
ditentukan berdasarkan uji kecocokan Smirnov Kolmogorof
dan Chi Square. Data hujan yang akan digunakan untuk
perhitungan curah hujan ini merupakan data hujan stasiun
hujan Bunder tahun 2008 sampai 2017.
Sebelum memilih distribusi probabilitas yang akan
dipakai dilakukan perhitungan analisa terlebih dahulu
terhadap data yang ada. dalam hal ini perhitungan
distribusinya adalah sebagai berikut :
41
S XX 2
n 1
5181.6
=√
9
= 23.99
= Cs
n X X
3
n
1n2
S3
= 1.392
= Cs
n^2 X X 4
3. Analisa Hidrolika
Analisa hidrolika pada perumahan Bunder Asri Residence
bertujuan untuk mendapatkan desain dimensi saluran yang
mampu untuk mengalirkan limpasan air hujan periode ulang
hujan rencana 5 tahunan (R5)
Pada pembahasan ini saluran dialirkan ke selatan, dengan
tujuan akhir adalah saluran pengaliran, limpasan yang terjadi
di kawasan ini direncanakan ditampung terlebih dahulu
disistem dalam kawasan.
Total keseluruhan dari luas catchment area dari rencana
perumahan Bunder Asri Residence adalah 3.300 m2. Sistem
drainase rencana untuk kawasan ini adalah mengalirkan
limpasan air hujan yang terjadi di dalam kawasan ini ke kolam
tampungan kemudian dilanjutkan ke sistem drainase luar
kawasan terdekat yaitu saluran pengaliran yang berada di
selatan persil. Saluran telah dibangun oleh pemrakarsa dengan
dimensi Ø 0.40 m
47
Saluan dalam
kawasan
Rencana
Kolam
tampungan
Saluan luar
kawasan
Keterangan :
S : Kemiringan lahan
saluran L sal A D to tf tc
LS
tf
V
V = 1/n x R2/3 x S0.5
50
tc = t0 + tf
2
R 243
I 24
24
tc
R5 = 111.74 mm
Tc = 9.49 menit
51
Q = Debit saluran
I = Kemiringan saluran
Rencana
Kolam
tampungan
2. Kesimpulan Khusus
a. Tahapan dalam perencanaan sistem drainase pembangunan
Perumahan Bunder Asri Residence yaitu:
1) Analisa Hidrologi, pada tahapan ini dilakukan untuk
menentukan besarnya curah hujan rencana. Perhitungan
curah hujan rencana tersebut dihitung menggunakan
analisa distribusi Log Pearson Type III. Dalam
perhitungan Log Pearson Type III tersebut terdapat
beberapa perhitungan diantaranya Uji Chi Kuadrat, dan
Uji Smirnov Kolmogorof.
2) Analisa Hidrolika, pada tahapan ini dilakukan bertujuan
untuk mendapatkan desain dimensi saluran yang
mampu mengalirkan limpasan air hujan untuk periode
ulang hujan rencana 5 tahun (R5). Didalam analisa
hidrolika ini terdapat beberapa perhitungan diantaranya
perhitungan lama pengaliran pada lahan (t0),
perhitungan waktu yang dibutuhkan oleh air yang
mengalir pada saluran (tf), perhitungan waktu
konsentrasi (tc), perhitungan debit (Q hidrologi),
perhitungan kapasitas saluran rencana (Q hidrolika).
3) Perhitungan Besarnya Limpasan, pada tahapan ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui besar limpasan
air setiap terjadi hujan, maka dengan adanya limpasan
ini pemrakarsa harus menyediakan kolam tampung
untuk menampung limpasan yang terjadi sebelum
dialirkan ke saluran pengairan.
B. Saran
1. Dalam perhitungan curah hujan area sebaiknya menggunakan
metode Isohyet karena menurut (Triatmodjo, 2008),
perhitungan curah hujan area menggunakan metode isohyet
merupakan cara paling teliti untuk menghitung curah hujan
area dibandingkan metode polygon thiessen atau metode
aljabar yang sering digunakan.
2. Sebaiknya dilakukan pemeliharaan saluran drainase untuk
mencegah terjadinya sedimentasi sehingga saluran dapat
mengalirkan debit sesuai dengan desain kapasitasnya.
3. Saluran rencana juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan
debit air dengan bentuk memanjang atau dikenal dengan
sebutan long storage
4. Dalam pelaksanaan praktek industri sebaiknya dilaksanakan
ketika hari libur kuliah sehingga mahasiswa dapat mengikuti
keseluruhan perencanaan yang dilakukan.
61
DAFTAR PUSTAKA