TIM PENELITI
SHIDIK BURHANI, ST., MT. NIDN 0030108503
SYAMSUL MARLIN AMIR, ST., M.Si. NIDN 0007057905
Ir. SYAMSUL HADI, M.Si. NIDN 0019036202
Ketua Peneliti,
ii
DAFTAR ISI
iii
E. Entity Relationship Diagram....................................................... 42
F. Struktur Navigasi ........................................................................ 43
4.6. Perancangan Antar Muka (Interface) ................................................ 44
4.7. Perancangan Basis Data .................................................................... 44
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 49
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 49
5.2. Saran ....................................................................................................... 49
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1
disusun berdasarkan kebutuhan perbaikan atas kerusakan yang terjadi yang
diusulkan oleh Kepala Pelabuhan berdasarkan pemeriksaan awal, sedangkan
perawatan rutin untuk pencegahan belum mendapat perhatian yang serius, terutama
pada fasilitas pelabuhan. Program pemeliharaan fasilitas pelabuhan belum
terencana sesuai dengan kebutuhan operasional dan tingkat (kualitas) layanan yang
ditargetkan. Pemeliharaan perlu dikendalikan, terutama pada perencanaan,
implementasi dan evaluasi program pemeliharaan. Pengendalian program
pemeliharaan membutuhkan data dan informasi yang jelas dan tepat. Data dan
informasi bermanfaat dalam proses perencanaan, implementasi dan evaluasi
program pemeliharaan.
Perkembangan teknologi informasi komunikasi memberi kesempatan bagi
berbagai bidang untuk meningkatkan kinerja dan menjadi salah satu aspek
pendukung penting yang menentukan efektifitas dan efisiensi manajemen
pemeliharaan (Yuliandra dan Jaeba, 2017). Menurut Lasse (2012), Sistem
informasi manajemen pemeliharaan fasilitas pelabuhan bertujuan untuk mencatat,
memproses, dan menyajikan sumberdaya informasi untuk menjawab sebagian dari
serangkaian pertanyaan penting, yakni:
• Apa spesifikasi fasilitas yang dirawat?
• Bagaimana riwayat fasilitas?
• Kondisi apa yang dikeluhkan pengguna fasilitas?
• Kapan dan apa pekerjaan perawatan yang terakhir?
Pelabuhan Perikanan Untia merupakan pelabuhan perikanan terbesar di
Sulawesi Selatan berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 713 meliputi
perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores dan Laut Bali. PP Untia yang
merupakan Pelabuhan Perikanan Perintis di bawah naungan Direktorat Jenderal
Peri-kanan Tangkap KKP terus berupaya untuk menjadi salah satu pusat kegiatan
peri-kanan tangkap di wilayah Indonesia bagian Timur. Pelabuhan Perikanan Untia
memiliki berbagai fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang untuk mendukung
aktivitas kapal perikanan.
Pelaksanaan manajemen pemeliharaan fasilitas di Pelabuhan Perikanan
Untia belum menerapkan sistem informasi yang mampu menyimpan dan mengelola
2
data secara cepat. Kondisi ini berpotensi mengganggu pelayanan kapal perikanan
yang akan memanfaatkan fasilitas karena jadwal pemeliharaan fasilitas tidak bisa
ditentukan secara optimal dan biaya yang ditimbulkan oleh aktivitas perbaikan,
pemeliharaan, dan terganggunya layanan tidak bisa ditentukan secara langsung.
Oleh karena itu, Pelabuhan Perikanan Untia membutuhkan sistem informasi yang
mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen pemeliharaan fasilitas.
Penelitian ini berfokus pada analisis konsep sistem informasi manajemen
pemeliharaan fasilitas pelabuhan yang diharapkan pada penelitian berikutnya dapat
dilanjutkan pada tahap perancangan sistem informasi manajemen pemeliharaan
fasilitas pelabuhan.
3
Manfaat penelitian “Analisis Konsep Sistem Informasi Manajemen
Pemeliharaan Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Untia” adalah sebagai berikut:
1. Memberi pertimbangan konsep pengembangan sistem informasi
manajemen pemeliharaan fasilitas yang tepat di Pelabuhan Perikanan Untia.
2. Pemeliharaan fasilitas pelabuhan perikanan Untia lebih terencana dan
terkendali sehingga pemeliharaan fasilitas pelabuhan menjadi efektif dan
efisien.
3. Tingkat keandalan dan kesiapan fasilitas di Pelabuhan Perikanan Untia
dalam memberi layanan kepada nelayan menjadi lebih baik.
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5
menjaga atau memperbaiki suatu fasilitas hingga mencapai standar yang telah
ditentukan melalui kerjasama dengan orang lain. Kegiatan pemeliharaan dalam
pada suatu industri merupakan suatu kegiatan yang tidak berdiri sendiri melainkan
harus berkolaborasi dengan bagian lain. Oleh karena itu, untuk menjaga
kelangsungan dan kelancaran proses produksi atau pelayanan sesuai dengan target
kualitas produk atau jasa yang direncanakan maka seluruh kegiatan perawatan
harus direncanakan dengan baik secara komprehensif bersama dengan bidang-
bidang yang terkait.
Pemeliharaan merupakan bagian yang meliputi perbaikan, penggantian,
pembersihan, penyetelan, pengukuran, dan pemeriksaan fasilitas yang dirawat.
Perawatan berawal dari keinginan manusia untuk memperoleh kenyamanan dan
keamanan terhadap fasilitas yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Tujuan pokok pelaksanaan perawatan fasilitas adalah untuk: (Arsyad dan
Sultan, 2018)
1. Menjamin ketersediaan dan keandalan fasilitas secara ekonomis maupun
teknis.
2. Memperpanjang usia kegunaan fasilitas.
3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh fasilitas yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap saat.
4. Menjamin keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja orang yang
menggunakan peralatan tersebut maupun yang ada di lingkungan industri
tersebut.
6
2. Merevisi alokasi sumber daya: tujuan untuk mengukur efektivitas produktivitas
pemeliharaan adalah untuk menentukan persyaratan investasi tambahan dan
untuk membenarkan investasi yang dilakukan oleh manajemen. Pengukuran
aktivitas semacam ini juga memungkinkan untuk menentukan kebutuhan akan
perubahan apa yang sedang dilakukan atau bagaimana melakukannya dengan
lebih efektif dengan memanfaatkan sumber daya yang dialokasikan.
3. Faktor keselamatan kesehatan dan lingkungan (HSE): penting untuk memahami
kontribusi produktivitas pemeliharaan terhadap masalah HSE. Kinerja
pemeliharaan yang tidak efisien dapat menyebabkan insiden dan kecelakaan (isu
keselamatan) dan bahasa kesehatan lainnya, selain masalah lingkungan dan
mendorong budaya kerja yang tidak sehat.
4. Manajemen pengetahuan: banyak perusahaan fokus pada pengelolaan
pengetahuan yang efektif, karena perkembangan pengetahuan dan teknologi
sangat cepat khususnya teknologi informasi dan komunikasi.
5. Tren baru dalam strategi operasi dan pemeliharaan: perusahaan perlu
menerapkan strategi operasi dan pemeliharaan baru dalam respon cepat terhadap
permintaan pasar, juga untuk mengurangi kehilangan produksi, maka strategi
perlu terus dikaji dan dimodifikasi.
6. Perubahan dalam struktur organisasi: organisasi pemeliharaan perlu terus
menerus berkembang mengikuti perubahan dan dinamika organisasi serta
perkembangan ilmu pengetahuan bidang pemeliharaan. Oleh karena itu ada
kebutuhan untuk mengintegrasikan sistem maintenance performance
manajemen (MPM) dalam organisasi untuk memberikan hasil yang memuaskan
untuk layanan pemeliharaan.
7
dan pemeliharaan tidak terencana (unplanned maintenance). Jenis-jenis
pemeliharaan antara lain: (Arsyad dan Sultan, 2018)
1. Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) adalah kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau
kegiatan pemeliharaan yang direncanakan untuk melakukan pencegahan
(preventif). Ruang lingkup kegiatan pemeliharaan pencegahan meliputi:
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan, dan penyetelan, sehingga fasilitas selama
beroperasi terhindar dari kerusakan.
2. Pemeliharaan korektif (Corrective Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan
yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/
peralatan hingga mencapai kondisi yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat
dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan
perubahan atau modifikasi rancangan agar fasilitas menjadi lebih baik.
3. Pemeliharaan Darurat (Emergency Maintenance) adalah kegiatan perbaikan
yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang
tidak terduga.
4. Pemeliharaan Berjalan (Running Maintenance) dimana pekerjaan pemeliharaan
dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan beroperasi.
Pemeliharaan berjalan diterapkan pada peralatan atau fasilitas yang harus
beroperasi terus menerus dalam melayani proses produksi. Beberapa kegiatan
yang dilakukan seperti pembersihan, pemeriksaan, dan penyetelan.
5. Pemeliharaan Berhenti (Shut Down Maintenance) dimana pekerjaan
pemeliharaan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan harus dalam keadaan
berhenti. Pemeliharaan berhenti merupakan kegiatan pemeliharaan yang telah
direncanakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan seperti pembersihan,
pemeriksaan dan overhaul.
6. Pemeliharaan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance) merupakan
pekerjaan pemeliharaan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada fasilitas atau
peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material,
alat-alat dan tenaga kerja.
8
7. Pemeliharaan Menyeluruh (Overhaul Maintenance) merupakan kegiatan rutin
yang meliputi pembongkaran, pembersihan, pemeriksaan, pengukuran,
perbaikan, perakitan, dan pengetesan.
9
Menurut Leitch dan Davis (2005), Sistem Informasi dapat didefinisikan
sebagai sistem yang menghubungkan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
dukungan operasi, aktivitas manajemen dan strategi dalam suatu organisasi untuk
menyediakan berbagai laporan yang dibutuhkan, baik bagi keperluan internal
maupun luar tertentu. Sistem informasi yang digunakan dalam organisasi modern
tidak lagi cara manual yang memakai kertas dan pensil, akan tetapi sistem berbasis
komputer yaitu yang mengandalkan teknologi komputer. Sistem tersebut telah
berhasil memanfaatkan segala kelebihan yang dimiliki komputer antara lain:
(Lasse, 2012)
1) Mengerjakan pengolahan terhadap angka-angka dan huruf-huruf (data
alfabetik-numberik atau alphameric).
2) Bekerja secara otomatis berdasar pada serangkaian perintah-perintah yang
dapat diingatnya sendiri.
3) Dapat mengambil keputusan-keputusan logis berupa penentuan pilihan yang
terbaik.
Menurut Lasse (2012), Sistem informasi manajemen (SIM) berbasis
komputer mengombinasikan kemampuan manusia dan kemampuan komputer
untuk menghasilkan keputusan manajerial yang baik. Sistem informasi manajemen
yang mengandalkan teknologi komputer ini, berfungsi sebagai alat untuk
mengurangi ketidakpastian yang senantiasa dihadapi para manajer atau yang
memimpin organisasi serta untuk memberikan kemudahan dalam menentukan
pilihan sistem informasi berbasis komputer terdiri dari unsur-unsur:
1) Manusia merupakan unsur penentu keberhasilan suatu sistem informasi
manajemen dan manusia juga yang memanfaatkan informasi yang dihasilkan
oleh SIM. Unsur manusia dalam hal ini adalah para staf profesional komputer
dan para pengguna informasi (user).
2) Perangkat keras merujuk pada perkakas mesin, terdiri dari komputer itu sendiri
yang sering disebut sebagai Central Processing Unit (CPU) beserta semua
perangkat pendukungnya, berupa perkakas keluaran (output devices), perkakas
penyimpanan (memory) dan perkakas komunikasi.
3) Perangkat lunak merujuk kepada program-program komputer beserta petunjuk-
petunjuk (manual) pendukungnya. Program komputer adalah instruksi-instruksi
10
yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian-bagian dari
perangkat keras untuk berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
komputer biasanya disimpan di dalam medium input/ output, misalnya disket,
flashdisk untuk selanjutnya dipakai oleh komputer dalam fungsi
pengolahannya.
4) Fakta-fakta yang akan membuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data akan
dipilahkan, dimodifikasi, atau diperbaharui oleh program-program supaya
dapat menjadi informasi.
5) Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer
supaya setiap transaksi harus tercatat di dalam basis data komputer. Prosedur
mengatur bahwa setiap akses operator komputer harus melaporkan waktu dan
otoritasnya kepada pengolah induk.
Sebuah sistem informasi merupakan hasil rancangan manusia dan terdapat
beberapa metodologi yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem
informasi. Metodologi-metodologi tersebut antara lain:
1) Metodologi Output
Fokus utama dari metodologi ini adalah keluaran atau output yang ingin
dihasilkan oleh sistem.
2) Metodologi Berorientasi Proses
Metodologi ini juga sering disebut metodologi struktur hasil dan desain yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Fokus utama metodologi ini adalah
proses dari sistem yang dikaji.
3) Metodologi Berorientasi Data
Metodologi ini merupakan metodologi pemodelan informasi dengan Entity
Relationship Diagram (ERD).
4) Metodologi Berorientasi Objek
Metodologi ini fokus terhadap perilaku dan hubungan antar objek yang
terdapat di dalam sistem. Metodologi ini menggunakan Object Oriented
Analysis (OOA) serta Object Oriented Design (OOD).
Object Oriented Analysis (OOA) pertama kali digunakan pada tahun 1988
oleh Mellor, Jacobson, Coad-Yourdon dan Rumbaugh. Pada dasarnya OOA adalah
11
metode analisis sistem yang memisahkan antara data dan proses. Seluruh data
bersifat spesifik dan proses merupakan segala aktivitas pembuatan, pembacaan,
memperbaharui atau menghapus data. Objek bisa dipandang sebagai sebuah item
informasi atau representasi entitas dunia nyata. OOA merepresentasikan
permasalahan dunia nyata melalui serangkaian objek. Cara ini memiliki beberapa
kelebihan, khususnya dalam pengembangan software:
1) Maintainability, yaitu memberikan kemudahan dalam mengakomodasi
perubahan-perubahan.
2) Mengurangi kompleksitas perancangan sistem.
3) Reusability, yaitu bisa digunakan kembali dalam perancangan selanjutnya.
Kekurangan dari software yang telah dihasilkan dapat diperbaiki kembali
tanpa memerlukan perubahan signifikan pada model dasarnya. Hal ini dapat
menghemat waktu dan biaya dalam usaha pengembangan.
Berbagai kelebihan tersebut menjadikan pendekatan OAA sering digunakan
pada masa sekarang. Kemampuannya untuk dapat digunakan kembali mendukung
usaha pengembangan software, sehingga versi baru software dapat tercipta dalam
waktu singkat. Proses OOA memanfaatkan notasi Unified Modelling Language
(UML) untuk menggambarkan model yang dirancang.
Menurut Blaha dan Rumbaugh (2005), Unified Modelling Language (UML)
pada dasarnya merupakan serangkaian notasi serta aturan yang digunakan sebagai
standar umum untuk mendeskripsikan model dalam bentuk hubungan antar objek.
Dalam terminologi sistem informasi, UML dianggap sebagai “bahasa” yang
digunakan untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem software.
Fungsi utama UML adalah membantu perancangan sistem informasi berdasarkan
hubungan antar objek yang terlibat. Beberapa jenis diagram UML yang umum
digunakan antara lain:
1) Business Process Diagram, merupakan diagram yang digunakan untuk
memodelkan kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam sistem. Model tersebut
berupa alur kegiatan dan aliran informasi (berupa data) serta menampilkan
input, proses, output dan sumber daya yang tersedia.
2) Use Case Diagram, merupakan diagram yang menggambarkan sekumpulan
aktor dan interaksinya terhadap sistem. Diagram ini berfungsi untuk
12
merepresentasikan kebutuhan pengguna terhadap sebuah sistem serta
memodelkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem tersebut. Notasi use
case disimbolkan dengan objek berbentuk oval. Secara garis besar, use case
terdiri atas dua elemen utama. Kedua elemen tersebut adalah:
a. Aktor, merupakan seseorang atau objek luar sistem yang melakukan interaksi
dengan sistem untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Notasi UML
untuk aktor adalah “stickman” (Blaha dan Rumbaugh, 2005).
b. Relationship, merupakan hubungan antara dua atau lebih aktor dengan use
case. Notasi UML untuk relationship adalah garis lurus.
3) Activity Diagram, menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan alur
kerja. Jenis diagram ini memiliki kemiripan dengan flowchart. Perbedaan
diantara kedua diagram ini adalah activity diagram digambar menggunakan
notasi UML, bukan dengan simbol baku flowchart. Penggambaran activity
diagram hanya berupa aturan rangkaian dasar yang harus diikuti. Implementasi
dari proses yang digambarkan bisa saja dilakukan secara pararel. (Christianti
dan Wijaya, 2011)
4) Class Diagram, merupakan diagram yang mendeskripsikan objek-objek yang
ada di dalam suatu sistem beserta hubungan diantara berbagai objek tersebut.
Setiap kelas memiliki nama, atribut, dan operasi. Relasi antar kelas
menggambarkan hubungan keterikan antar kelas. Selama proses analisa class
diagram berfungsi untuk menjelaskan aturan-aturan serta tanggungjawab
masing-masing entitas yang menentukan perilaku sistem. Pada tahap
perancangan class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua
kelas yang membentuk arsitektur sistem.
5) Entity Relationship Diagram (ERD), merupakan diagram yang digunakan untuk
mendeskripsikan berbagai data/ objek sebagai entitas serta menggambarkan
hubungan diantara entitas tersebut berdasarkan kondisi nyata menggunakan
notasi-notasi tertentu. Setiap pemrosesan data dapat secara transaksional
dengan jelas menggunakan EDR. (Edi dan Besthani, 2009). Langkah-langkah
yang dapat digunakan untuk menggambarkan ERD antara lain: (Prihatini, 2012)
a. Identitas setiap entitas yang terlibat di dalam sistem
b. Identitas atribut dari setiap entitas
13
c. Tentukan primary key dari setiap entitas
d. Identitas hubungan antar entitas
e. Gambarkan model entitas.
14
BAB 3 METODE PENELITIAN
15
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori
yang telah ada.
Maka Peneliti menetapkan fokus penelitian ini adalah apa konsep sistem
informasi manajemen pemeliharaan fasilitas di Pelabuhan Perikanan Untia.
16
3.4. Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung di lapangan melalui
observasi/pengamatan dan wawancara terstruktur, yang ditanyakan kepada
responden kunci dan dokumentasi yang akan memperkuat kesimpulan. Data
primer pada penelitian ini adalah pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan
keterampilan pegawai pelabuhan perikanan pada kegiatan pemeliharaan
fasilitas pelabuhan.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder pada penelitian ini adalah
fasilitas pokok, fasilitas fungsional, fasilitas penunjang, data pemeliharaan
fasilitas, dan rencana pemeliharaan fasilitas.
17
dihasilkan catatan lapangan serta memberikan kode agar sumber datanya tetap
dapat ditelusuri.
Secara garis besar analisis data konsep sistem informasi dilakukan melalui
dua tahapan berikut:
1. Analisis Sistem
Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasi dan mempelajari kekurangan
yang ada pada sistem. Gambaran serta tujuan dari sistem yang akan dirancang
dapat dipahami dengan jelas melalui langkah ini.
2. Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem dilakukan berdasarkan hasil analisis sistem. Metodologi
berorientasi objek digunakan untuk merancang sistem informasi karena
berbagai kelebihan dari metodologi tersebut yang telah dibahas pada bagian
sebelumnya.
Penggambaran model dilakukan menggunakan diagram UML. Akan tetapi
untuk efisiensi proses pemodelan, hanya Business Process Diagram, Activity
Diagram dan Class Diagram saja yang digunakan. Entity Relationship Diagram
dirancang berdasarkan model Class Diagram. Urutan langkah perancangan
sistem informasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Tahap 1: Perancangan Process Business Diagram. Tahap ini bertujuan
untuk menggambarkan hubungan antar aktivitas serta aliran informasi
yang terjadi di dalam sistem.
b. Tahap 2: Perancangan Use Case Diagram. Tujuan tahapan ini adalah untuk
menggambarkan pola interaksi user dengan sistem.
c. Tahap 3: Perancangan Activity Diagram. Tahap ini dilakukan untuk
menggambarkan proses urutan kegiatan yang harus dilalui oleh user dalam
menggunakan sistem.
d. Tahap 4: Perancangan Class Diagram. Tujuan tahapan ini adalah
menggambarkan struktur, deskripsi dan hubungan dari semua objek yang
terlibat di dalam sistem.
e. Tahap 5: Perancangan Entity. Tahap ini bertujuan untuk menggambarkan
hubungan dari berbagai entitas yang terdapat dalam suatu kelas dengan
entitas pada kelas lainnya.
18
Metode perancangan aplikasi yang akan digunakan adalah Waterfall.
Waterfall atau air terjun adalah model yang dikembangkan untuk pengembangan
perangkat lunak. Model berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap lain
dalam mode seperti air terjun.
Metode ini dipilih dikarenakan proses perancangan aplikasi dilakukan tahap
demi tahap dimulai dari Requirement analysis and definition, System and Software
design, Implementation, Integration and System Testing dan Operation and
Maintenance. (Pressman, 2012)
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut:
19
4) Integration & Sistem Testing, ditahap ini dilakukan penggabungan modul-
modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan
masih terdapat kesalahan atau tidak.
2) Operation & Maintenance, ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall.
Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan
pada langkah sebelumnya. (Pressman, 2012)
20
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
21
Sulawesi Selatan mempunyai sumberdaya alam yang melimpah, baik di
darat ataupun di laut. Panjang garis pantai mencapai 1.973,7 kilometer, Sulawesi
Selatan bertanggung jawab mengelola daerah laut serta pesisir seluas kurang lebih
60. 000 km2. Di wilayah ini pula diketahui gugusan kepulauan antara lain:
Kepulauan Spermonde ataupun kepulauan Sangkarang, kepulauan Pangkep, serta
Atol Takabonerate. Propinsi Sulawesi Selatan mempunyai sumberdaya yang
bermacam- macam mulai dari kelompok sumberdaya pelagis besar hingga cumi–
cumi.
Pelabuhan Perikanan (PP) Untia terletak di Kelurahan Untia, Kecamatan
Biringkanayya, Kota Makassar. PP Untia berdiri diatas lahan hasil reklamasi seluas
5,4 hektar akan mendukung aktivitas nelayan yang berada di zona wilayah
pengelolaan perikanan (WPP) 713. Menurut data berdasarkan Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan RI Nomor KEP.45/MEN/2011 tentang Estimasi Potensi
Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia,
potensi sumberdaya ikan yang dimiliki Sulawesi Selatan berada pada Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP) 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone,
Laut Flores dan Laut Bali. Sedangkan estimasi potensi sumberdaya ikan di WPP
713 yaitu sebesar 929.700 ton/tahun (Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan, 2022).
Pembangunan Pelabuhan Perikanan Untia mulai dibangun pada tahun 2005
dengan skema pendanaan bersama pusat dan daerah. Pada tahun 2014,
pembangunan pelabuhan perikanan menjadi salah satu fokus Kementerian Kelautan
dan Perikanan. Berbagai fasilitas pokok, fungsional dan penunjang telah dibangun
di PP Untia. Fasilitas pokok yang telah dibangun meliputi breakwater, revetment,
dermaga, kolam pelabuhan, alur pelayaran, dan jalan. Fasilitas fungsional yang
telah ada diantaranya tempat pemasaran hasil perikanan, kantor administrasi
pelabuhan, navigasi pelayaran dan komunikasi, instalasi air bersih, pabrik/ gudang
es, SPBN, instalasi pemadam kebakaran dan tempat parkir. Selain itu, untuk
memperlancar aktivitas orang di pelabuhan, dibangun fasilitas penunjang seperti
pos jaga, fasilitas ibadah, balai pembinaan nelayan, gedung pengelola pelabuhan,
gudang, rumah dinas dan kios-kios yang menjual berbagai kebutuhan nelayan.
22
4.2. Fasilitas di Pelabuhan Perikanan Untia
1 Dermaga 152 m x 8 m
2 Breakwater 540 m
4 Kolam Pelabuhan
23
No Fasilitas Kapasitas Keterangan
6 Lahan 5,4 ha
B Fasilitas Penunjang
Kantor administrasi
1 419,49 m2
pelabuhan
Tempat pemasaran
2 800 m2
hasil perikanan
Tempat perbaikan
3 800 m2
jaring
24
No Fasilitas Kapasitas Keterangan
6 SPBN 1 unit
Balai pertemuan
1 425,76 m2
nelayan
25
No Fasilitas Kapasitas Keterangan
5 Gudang 2 unit
6 Kios 4 unit
26
a. Pemeliharaan Gedung Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan mengganti sebagian atap dengan
volume pekerjaan sebanyak 640 m2, penggantian besi CNP, serta pengerukan
karat pada permukaan baja dan pengecatan.
27
Gambar 4. Pemeliharaan Drainase
d. Pemeliharaan Pintu Gerbang
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah keamanan di dermaga sehingga
memudahkan dalam mengontrol pengunjung yang keluar dan masuk dermaga.
Pemeliharaan pintu gerbang dilakukan dengan pemasangan pagar dan pintu
BRC rangka baja galvanis dengan panjang pagar 20 m dan panjang pintu 10 m.
28
Gambar 6. Pemeliharaan Fasilitas Lampu Penerangan Jalan
29
Pemeliharaan dan perawatan berarti pembiayaan, tetapi tidak adanya
program pemeliharaan dan perawatan yang sesuai dengan yang diharapkan dapat
berdampak pada pengeluaran biaya yang jauh lebih besar. Dengan demikian bila
masalah perawatan telah menjadi kompleks dan berdampak besar, maka
manajemen yang baik harus ditetapkan, sehingga keberhasilan dalam melakukan
pengelolaan pemeliharaan dan perawatan akan memberikan berbagai keuntungan.
Sasaran pemeliharaan dan perawatan di Pelabuhan Perikanan Untia bertujuan
untuk:
a. memperpanjang waktu operasional fasilitas yang digunakan di pelabuhan
menjadi optimal, dengan biaya pemeliharaan dan perawatan yang seminimal
mungkin.
b. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh fasilitas yang diperlukan setiap
waktu.
c. Menjamin keselamatan kerja bagi setiap orang yang menggunakan atau berada
dalam fasilitas pelabuhan.
d. Menyediakan informasi yang dapat menunjang pekerjaan pemeliharaan dan
perawatan fasilitas pelabuhan.
e. Menentukan evaluasi yang berguna dalam pengawasan dan evaluasi program
pemeliharaan dan perawatan.
f. Membantu menciptakan kondisi kerja yang aman dan tertib serta kenyamanan
dalam bekerja sehingga meningkatkan produktivitas para pekerja.
Pelabuhan Perikanan Untia dalam mencapai sasaran tersebut telah
menetapkan kebijakan pemeliharaan dan perawatan yang terencana. Kebijakan
pemeliharaan terencana dilakukan secara terorganisasi untuk mengantisipasi
kerusakan fasilitas di waktu yang akan datang, pengendalian dan pencatatan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam implementasi
pemeliharaan dan perawatan fasilitas pelabuhan, PP Untia yang berkedudukan dan
bertanggungjawab kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia, selalu melakukan koordinasi dari aspek pembiayaan dan penganggaran
pemeliharaan dan perawatan.
Prosedur pemeliharaan dan perawatan fasilitas Pelabuhan Perikanan Untia
dapat dilihat pada diagram flowchart berikut:
30
Tabel 1. SOP Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan di PP Untia
Pelaksana Mutu Baku
31
4.4. Analisis Sistem
31
dibutuhkan sebuah proses untuk dapat mengelola pemeliharaan fasilitas
pelabuhan perikanan.
1. Halaman Login
Halaman untuk pengamanan sistem merupakan halaman awal agar
sistem yang dibuat menjadi aman. Untuk itu pada halaman ini admin dan user
membutuhkan kode akses berupa username dan password untuk mengakses
sistem.
2. Halaman Utama
Halaman Utama ini adalah halaman yang akan ditampilkan setelah user
dan admin melakukan proses login. Halaman utama ini merupakan inti dari
penelitian ini karena pada halaman inilah algoritma sistem akan berjalan untuk
mengelola pemeliharaan fasilitas pelabuhan perikanan.
Halaman ini merupakan halaman yang hanya bisa diakses oleh admin
untuk mengelola data user seperti database fasilitas dan peralatan di pelabuhan
perikanan.
4. Halaman Pendukung
Halaman ini merupakan halaman pendukung untuk setiap menu yang
ada pada halaman utama. Halaman pendukung ini terdiri dari halaman master
fasilitas dan master peralatan, halaman riwayat pemeliharaan dan halaman
laporan.
32
C. Analisis kebutuhan Pendukung
Dalam proses pembuatan sistem ini terdapat beberapa software pendukung,
antara lain:
1. Sublime Text
Sublime Text merupakan suatu software text-editor yang digunakan
untuk pembuatan sistem ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP
(Hypertext Preprocessor).
4. PhpMyAdmin
PhpMyAdmin adalah sebuah software gratis berbasis scripting language
PHP yang bertujuan untuk memudahkan kita mengelola database MySQL.
Selain terdapat beberapa software pendukung selama pembuatan sistem
peramalan harga sembako ini, terdapat beberapa hardware pendukung, yaitu:
a. Laptop HP Pavillion 13-B127TU, dengan spesifikasi:
- Processor Intel Core i3-5005U 2.00 GHz. 64-bit
- RAM 8Gb
- HDD 500Gb
- Sistem Operasi Windows 10 Pro
b. Mouse
c. Wi-Fi
33
4.5. Perancangan Sistem
34
Tabel 2. Tindakan Aktor dalam Sistem Informasi Manajemen Pemeliharaan Fasilitas
Pelabuhan Perikanan
No Aktor Tindakan
1 Staf Tata Kelola (Admin) • Login
• Kelola data fasilitas pelabuhan
• Kelola data peralatan pelabuhan
• Mengisi data inspeksi fasilitas dan
peralatan
• Kelola data perbaikan
• Kelola data pemeliharaan
• Melihat riwayat pemeliharaan
• Melakukan pelaporan
2 Koord. Tata Kelola (user) • Login
• Kelola penjadwalan pemeliharaan
• Monitoring data pemeliharaan
• Monitoring data perbaikan
• Melihat riwayat pemeliharaan
• Melakukan pelaporan
3 Kepala Pelabuhan (user) • Login
• Validasi inspeksi
• Validasi pemeliharaan
• Validasi perbaikan
• Melihat riwayat pemeliharaan
B. Activity Diagram
Activity diagram adalah representasi grafis dari seluruh tahapan alur kerja
yang mengandung aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas
tersebut. Pada penelitian ini terdapat dua actor yaitu user dan admin yang dapat
melakukan beberapa proses pada activity diagram yaitu sebagai berikut:
1. Activity Diagram Login
Diagram ini menggambarkan aliran aktivitas user pada saat melakukan
login. Pada saat user mengakses sistem, maka sistem akan langsung
menampilkan halaman login. Pada halaman ini, user harus mengisi username
dan password. Apabila username dan password sesuai dengan data yang ada,
maka sistem akan menuju ke halaman utama. Sedangkan apabila username dan
35
password tidak sesuai, maka sistem akan kembali menampilkan halaman login.
Diagram dapat di lihat pada gambar.
36
3. Activity Diagram Inspeksi Fasilitas Pelabuhan
Diagram ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan user pada saat
ingin melakukan inspeksi fasilitas. Menu ini terdapat pada form inspeksi
fasilitas pelabuhan.
37
4. Activity Diagram Penjadwalan Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan
Diagram ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan user pada saat
ingin melakukan penjadwalan pemeliharaan. Menu ini terdapat pada form
inspeksi penjadwalan pemeliharaan fasilitas pelabuhan.
38
5. Activity Diagram Mengisi Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan
Diagram ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan user pada saat
ingin melakukan pengisian aktivitas pemeliharaan fasilitas dan peralatan
pelabuhan. Menu ini terdapat pada form pemeliharaan.
39
6. Activity Diagram Riwayat Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan
Diagram ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan user pada saat
ingin melihat riwayat pemeliharaan fasilitas dan peralatan pelabuhan. Menu ini
terdapat pada form pencarian riwayat dengan mengisi kata kunci nama
peralatan dan periode pemeliharaan.
40
C. Class Diagram
Class diagram merupakan sebuah class yang menggambarkan struktur dan
penjelasan class, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram juga menjelaskan
hubungan antar class dalam sebuah sistem yang sedang dibuat dan bagaimana
caranya agar saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan. Berdasarkan hasil
analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti, maka class diagram yang terbentuk
dari sistem dibuat pada Gambar.
41
D. Sequence Diagram
Pada penelitian ini penulis juga menjelaskan kegiatan admin dan user
melalui Sequence diagram, yaitu sebagai berikut:
42
Gambar 16. Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Pemeliharaan Fasilitas
Pelabuhan Perikanan
F. Struktur Navigasi
Activity Diagram adalah representasi grafis dari seluruh tahapan alur kerja
yang mengandung aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari aktivitas
tersebut. Adapun activity diagram dari sistem ini adalah sebagai berikut:
43
4.6. Perancangan Antar Muka (Interface)
44
user pengguna sistem, data fasilitas pelabuhan, data peralatan pelabuhan dan lain
sebagainya. Berikut adalah rincian tabel yang digunakan oleh sistem yang akan
dibuat:
a. Tabel User
Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data id user, username, password
serta tingkatan user. Username dan password akan digunakan untuk login ke
dalam sistem.
Tabel 3. Tabel Users
Nama Field Type Size Ket
usename varchar 32 Primary Key
password varchar 32 -
email varchar 75 -
level varchar 17 -
id_session varchar 45 -
45
Nama Field Type Size Ket
tahun_pengadaan interger 10 -
nilai_perolehan interger 20 -
sumber_anggaran varchar 20 -
Merek_spesifikasi varchar 10 -
foto_peralatan varchar 255 -
d. Tabel Inspeksi
e. Tabel Penjadwalan
46
f. Tabel Pemeliharaan
Tabel 8. Tabel Pemeliharaan
Nama Field Type Size Ket
id_pemeliharaan interger 10 Primary Key
id_penjadwalan interger 10 -
id_inspeksi interger 10
id_peralatan_pelabuhan interger 10 -
id_fasilitas_pelabuhan interger 10 -
id_admin_staf_tata_kelola interger 10 -
id_riwayat_pemeliharaan_perbaikan interger 10 -
tgl_pemeliharaan date -
tindakan_pemeliharaan varchar 250 -
pelaksana_pemeliharaan varchar 50 -
realisasi_biaya_pemeliharaan interger 20 -
g. Tabel Perbaikan
Tabel 9. Tabel Perbaikan
Nama Field Type Size Ket
id_perbaikan interger 10 Primary Key
id_inspeksi interger 10
id_peralatan_pelabuhan interger 10 -
id_fasilitas_pelabuhan interger 10 -
id_riwayat_pemeliharaan_perbaikan interger 10 -
id_admin_staff_tatakelola interger 10
tgl_perbaikan date -
tindakan_perbaikan varchar 250 -
pelaksana_perbaikan varchar 50 -
realisasi_biaya_perbaikan interger 20 -
47
Nama Field Type Size Ket
id_peralatan_pelabuhan interger 10 -
tgl_mulai date -
tgl_akhir date -
48
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
49
DAFTAR PUSTAKA
50
LAMPIRAN 1 BIODATA TIM PENELITI
51
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan S-1 S-2
Nama Perguruan
UNHAS MAKASSAR UNHAS MAKASSAR
Tinggi
Bidang Ilmu Teknik Sistem Perkapalan Teknik Transportasi
Tahun Masuk-Lulus 2003 - 2007 2012-2016
Analisis Kekuatan Daun Pengembangan Jaringan Prasarana
Baling-Baling Kapal Latih dan Jaringan Pelayanan
Judul Skripsi/Tesis
BP2IP Barombong Transportasi Kepulauan Kota
Makassar
• Ir. Rosmini, MT. (Ketua) • Prof. Dr. Shirly Wunas. (Ketua)
Nama Pembimbing • Surya Hariyanto, ST., MT. • Dr. Ir. Ganding Sitepu, MT., .
(Anggota) (Anggota)
52
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
OSR Journal of
The Development of Infrastructure and
Mechanical and
1 Service Networks for Island Transportation 17/5/2020
Civil Engineering
in Makassar City
(IOSR-JMCE)
Prosiding
Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Seminar Nasional
Pelayanan Penerbitan Surat Persetujuan Politeknik
2 2021
Berlayar (SPB) di Pelabuhan Perikanan Pertanian Negeri
Untia Pangkajene
Kepulauan
Prosiding
Analisis Tingkat Pemanfaatan Fasilitas Seminar Nasional
Fungsional di Pelabuhan Perikanan Politeknik
3 2021
Nusantara (PPN) Pengambengan sebagai Pertanian Negeri
penulis anggota Pangkajene
Kepulauan
53
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam Biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
Biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program DPTM.
54
II. Anggota Pelaksana:
1. Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Syamsul Marlin Amir, ST.,M.Si
NIP : 19790507 200501 1 001
NIDN : 0007057905
Tempat dan Tanggal Lahir : Maros, 7 Mei 1979
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pangkat / Golongan / TMT : Penata Tingkat I / IIId / 01 Oktober 2015
Jabatan Fungsional : Lektor
HP : 085 242 844 222
E-mail : syamsulmarlin.ppnp@gmail.com
syamsulmarlin@mail.polipangkep.ac.id
Alamat Kantor : Jl. Poros Makassar-Pare Km.83 Mandalle,
Kabupaten Pangkep, Sul-Sel.
Telp. : (0410) 2312703 / 2312704
Faks : (0410) 2312705
Alamat Rumah : Jl Mawar No. 30 Maros, Kab. Maros
Sul-Sel. 90515
Mata Kuliah yang Diampu : 18. Dasar-Dasar Pelabuhan
19. Tatalaksana Pelabuhan Perikanan
20. Undang-Undang Pelabuhan Perikanan
21. Rancangan Pembangunan Pelabuhan
22. Alat-Alat Navigasi
23. Perencanaan Pelayaran Kapal Perikanan
24. Perlengkapan Kapal
25. Keselamat dan Kesehatan Kerja di Atas Kapal
26. Pengolahan Data Perikanan
27. Apresiasi Komputer
28. Menggambar Teknik
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan S-1 S-2
Nama Perguruan
UNHAS MAKASSAR IPB BOGOR
Tinggi
Bidang Ilmu Teknik Sipil Teknologi Perikanan Tangkap
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2008-2011
Studi Karakteristik Parameter Desain Dermaga Apung Perikanan
Sondir Pada Deposit Tanah ”Kasus Pangkalan Pendaratan Ikan
Judul Skripsi/Tesis
Pasir Akibat Pemancangan (PPI) Pontap Kota Palopo
Kelompok Tiang Sulawesi Selatan”.
• Ir. M. Jusmin Muliadi, MSi. • Dr. Ir. Ernani Lubis, Dea.
Nama Pembimbing
(Ketua) (Ketua)
55
• Tri Harianto, ST., MT. • Prof. Dr. Ir. Bambang
(Anggota) Murdiyanto, M.Sc. (Anggota)
56
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No Tahun Sumber Jml
Masyarakat
(Ribu Rp)
8 2015 Pemanfaatan Rumpon Elektonik DIPA Politani 5.000
Sebagai Alat Bantu Penangkapan Ikan Neg. Pangkep
Dalam Meningkatkan Hasil Tangkapan
Nelayan
9 2015 Penentuan Daerah Penangkapan DIPA Politani 5.000
Rajungan Dengan Alat Tangkap Jaring Neg. Pangkep
Dalam Rangka Meningkatkan Hasil
Tangkapan di Kab. Pangkep
10 2015 Perawatan Mesin Kapal Perikanan DIPA Politani 5.000
Neg. Pangkep
11 2015 Peningkatan Keterampilan Nelayan DIPA Politani 5.000
dalam Penggunaan GPS dan Pembacaan Neg. Pangkep
Peta Zona Potensi Penangkapan Ikan
12 2016 IbM bagi Kelompok Penangkar Bibit Ristek Dikti 33.000
Mangrove di Desa Tongke-Tongke
Kabupaten Sinjai
13 2017 Sarana Penangkapan Ikan Berwawasan DIPA Politani 5.000
Neg. Pangkep
Lingkungan di Desa Nelayan
14 2017 Sosialisasi Simulator Navigasi di Desa DIPA Politani 5.000
Neg. Pangkep
Corawali Kec. Tanete Rilau
57
Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
Parepare
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam Biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
Biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan program DPTM.
Pangkep, 26 April 2022
Yang Membuat,
58
Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap : Ir. Syamsul Hadi, M.Si.
2 Jenis Kelamin : Laki-Laki
3 Golongan/Pangkat : IV.b / Pembina Tk. I
4 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
5 NIP : 196203191989031001
6 NIDN : 0019036202
7 Tempat dan Tanggal Lahir : Kediri/ 19 Maret 1962
8 E-mail : samsulhady001@gmail.com
syamsulhadi@gmail.polipangkep.ac.id
9 Nomor Telepon/HP : 0411-4721712/ 085215617679
10 Alamat Kantor : Jl. Poros Makassar-Pare Km.83 Mandalle Pangkep
11 Nomor Telepon/Faks : 0410-2312703/0410-2312705
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Wirausaha Penangkapan Ikan
2. Tata laksana Pelabuhan Perikanan
3. Bangunan Kapal
4. Olah Gerak kapal
5. Stabilitas kapal
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
UNIBRAW MALANG UNHAS MAKASSAR -
Tinggi
Managemen Sumberdaya Ekonomi Sumberdaya
Bidang Ilmu -
Perikanan (MSP) Alam
Tahun Masuk-Lulus 1981-1986 1994-1997 -
Studi Tentang Perbedaan
Model Budidaya
Tali Ris atas Dengan Tali
Judul Silvofishery Terhadap
Ris Bawah Terhadap -
Skripsi/Tesis/Disertasi Produksi di Kec.
Hasil tangkapan di
Samataring, Kab. Sinjai
Perairan Kab. Tuban
Dr.Ir. John Foeh, DEA
Ir. Damanhuri, M.Si
Nama (Ketua)
(ketua). -
Pembimbing/Promotor Dr.Ir.Achmar Mallawa,
Ir. Martinus. (Anggota)
DEA (Anggota)
59
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber Jml (Ribu Rp)
Perbedaan Lama Perendaman Jaring
Insang Dasar Terarhadap hasil DIPA
1 2008 10.000
Tangkapan Rajungan (Portunus POLITANI
pelagicus) di Perairan Kab. Barru
Analisis Efisiensi dan Produktifitas alat
DIPA
2 2012 Tangkap Cantrang di Desa Pancana Kab. 10.000
POLITANI
Barru
Model Pengembangan Sylvofishery di
DIPA
3 2013 Kawasan Hutan Mangrove Desa 20.000
POLITANI
Tongke-Tongke Kab. Sinjai
Kantor
Kementerian
Kajian Pengembangan Bibit Mangrove
Lingkungan
4 2014 Untuk Kebutuhan Rehabilitasi Pantai Di 25.000
Hidup
Sulawesi Selatan
Regional
Sulawesi
Analisis Dampak Perubahan iklim
Global Terhadap Ancaman Kepunahan
5 2015 Ristek Dikti 75.000.000
Biodiversitas Stok Sumberdaya Ikan
Kembung di Indonesia
Analisis Dampak Perubahan iklim
Global Terhadap Ancaman Kepunahan
6 2016 Ristek Dikti 75.000.000
Biodiversitas Stok Sumberdaya Ikan
Kembung di Indonesia
Optimalisasi Usaha Perikanan Tangkap
dalam Pemanfaatan Sumberdaya
7 2017 BOPTN 12.500.000
Perikanan Pelagis di Kabupaten Barru
Sulawesi Selatan
BOPTN
Optimalisasi Penerapan E-Logbook
Politani
8 2020 Penangkapan Ikan di Pelabuhan Untia 10.000
Neg.
Makassar
Pangkep
PNBP
Strategi Penerapan Penerbitan Surat
Politani
9 2021 Persetujuan Berlayar (SPB) di Pelabuhan 8.800
Neg.
Perikanan Untia
Pangkep
60
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jml
Sumber
(Ribu Rp)
1 2013 Pemeliharaan dan Perawatan alat DIPA Politani 5.000
Penangkapan Ikan Neg. Pangkep
2 2013 Sosialisasi Penggunaan alat-alat navigasi DIPA Politani 5.000
elektronik pada nelayan Neg. Pangkep
3 2014 Rehabilitasi Pantai Dengan Penanaman DIPA Politani 5.000
Mangrove di Kelurahan Bawasalo Kab. Pangkep
Pangkep
4 2015 IbM Aplikasi Wadah Berinsulin Pada Dikti 44.500
Kelompok Penjaja Ikan di PPI Paotere
5 2016 IbM bagi Kelompok Penangkar Bibit Ristek Dikti 33.000
Mangrove di Desa
Tongke-Tongke Kabupaten Sinjai
61
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
Nama Pertemuan Ilmiah / Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Tempat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam Biodata ini benar dan dapat
dipertanggungkan-jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata di
jumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian Biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan program DPTM.
Pangkep, 26 April 2022
Yang Membuat,
62
LAMPIRAN 2: LAPORAN KEUANGAN
63
64
65
66
67
68