Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH (SUBGRADE) UNTUK

PERKERASAN JALAN
MATA KULIAH PERKERASAN JALAN

DISUSUN OLEH:
Aula Umar Wachid I
17050724022
S1 TEKNIK SIPIL 2017

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, April 2015

                                                                                              

Aula Umar Wachid I.

2|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
1. Subgrade........................................................................................................5
2. Faktor yang Mempengaruhi Daya Dukung Tanah...................................5
3. Solusi Pencegah dan Metode Meningkatkan Daya Dukung Tanah........5

BAB III PENUTUPAN.............................................................................................8


1. Kesimpulan................................................................................................8

Daftar Pustaka............................................................................................................8

3|Page
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Timbunan yang dibangun di atas tanah lunak cenderung untuk menyebar
secara lateral akibat tekanan tanah horizontal yang bekerja di dalam timbunan. Tekanan tanah
ini menimbulkan tegangan geser horizontal pada dasar timbunan yang harus
ditahan oleh tanah pondasi.
Apabila tanah pondasi tidak memiliki tahanan geser yang cukup, maka akan terjadi
keruntuhan.
Pemasangan geotekstil atau geogrid berkekuatan tinggi yang direncanakan dengan tepat
akan berfungsi sebagai perkuatan untuk meningkatkan sabilitas serta mencegah
keruntuhan. Geotekstil atau geogrid juga akan mengurangi pergeseran horizontal
dan vertikal tanah di bawahnya, sehingga dapat mengurangi penuruan diferensial.
Perlu diperhatikan bahwa perkuatan geosintetik tidak akan mengurangi besarnya
konsolidasi jangka panjang atau penurunan sekunder timbunan. Oleh karena itu apabila
kriteria kinerja utama dari suatu bangunan (timbunan) adalah penurunan, maka penanganan
dengan geosintetik tidak sesuai untuk dipilih.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Subgrade
2. Jenis – jenis subgrade
3. Bagaimana meningkatkan kualitas Subgrade untuk perkerasan jalan
4. Dampak pada perkerasan jalan apabila Subgrade tidak sesuai standar

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Subgrade
2. Mengetahui jenis – jenis Subgrade
3. Mengetahui metode dalam peningkatan kualitas Subgrade
4. Mengetahui jenis kerusakan yang diakibatkan buruknya kualitas Subgrade

4|Page
BAB II. PEMBAHASAN
1. Subgrade
Tanah dasar atau sub grade adalah lapisan tanah paling bawah yang berfungsi
sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi perkerasan
jalan di atasnya. Tanah dasar (sub grade) dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika
tanah aslinya baik atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah
yang distabilisasi (dengan semen, kapur dan lain lain).
Ditinjau dari muka tanah asli, maka tanah dasar dibedakan atas:
*Tanah dasar, tanah galian.
*Tanah dasar, tanah urugan.
*Tanah dasar, tanah asli.
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari
sifat-sifafdan daya dukung tanah dasar.
Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai berikut:
1. Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.
2. Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
3. Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah
pada lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaan yang mengakibatkan
kepadatan yang kurang baik.

2. Faktor yang Mempengaruhi Daya Dukung Tanah


Menurut J.G.Stuart (1962), terdapat banyak faktor yang mempengaruhi daya dukung
tanah salah satunya adalah jarak antara pondasi.Sedangkan yang lainnya seperti:

 Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) akibat beban lalu lintas.


 Sifat mengembang dan menyusutnya tanah akibat perubahan kadar air.
 Daya dukung tanah yang tidak merata akibat adanya perbedaan sifat-sifat tanah pada
lokasi yang berdekatan atau akibat kesalahan pelaksanaanyang mengakibatkan
kepadatan yang kurang baik.

3. Solusi Pencegah dan Metode Meningktkan Daya Dukung Tanah


A. Solusi
 Tanah dasar tanpa kohesi
 Tanah dasar berkohesi
 Tanah dasar dengan sifat mengembang yang besar
 Mengusahakan daya dukung tanah dasar yang merata

5|Page
 Perbaikan tanah dasar untuk keperluan mendukung beban roda alat-
alat besar.

B. Metode Peningkatan
Daya dukung tanah dapat dicari dengan metode berikut:

 CBR
Metoda ini awalnya diciptakan oleh O.J poter kemudian dikembangkan
oleh California State Highway Departement, kemudiandikembangkan dan
dimodifikasi oleh Corps insinyur-isinyur tentara AmerikaSerikat (U.S Army
Corps of Engineers). Metode ini menkombinasikan percobaanpembebanan
penetrasi di laboratorium atau di lapangan dengan rencana empirisuntuk
menentukan tebal lapisan perkerasan. Hal ini digunakan sebagai
metodeperencanaan perkerasan lentur (flexible pavement) suatu jalan. Tebal suatu
bagianperkerasan ditentukan oleh nilai CBR.Dengan rasio dari hasil
tersebut yang kitapakai sebagai acuan

 DCP

DCP atau Dynamic Cone Penetrometer adalah alat yang digunakan


untuk mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung di tempat (in situ).
Dayadukung tanah dasar tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan atas
hasil testDCP yang dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam (mm) ujung
konusmasuk ke dalam tanah dasar tersebut setelah mendapat tumbukan palu
geser padalandasan batang utamanya. Korelasi antara banyaknya tumbukan
dan penetrasiujung conus dari alat DCP ke dalam tanah akan memberikan
gambaran kekuatantanah dasar pada titik-titik tertentu. Makin dalam konus
yang masuk untuk setiaptumbukan artinya makin lunak tanah dasar tersebut.
Pengujian denganmenggunakan alat DCP akan menghasilkan data yang setelah diolah
akanmenghasilkan CBR lapangan tanah dasar pada titik yang ditinjau.
CBR lapangantanah dasar pada pelebaran jalanJika pada tanah dasar dengan
kedalaman sampai dengan 1 meter terdapat beberapalapisan tanah dengan daya
dukung (nilai CBR) yang berbeda, maka nilai CBRlapangan pada titik tersebut
diperhitungkan berdasarkan nilai CBR yang mewakilinilai nilai CBR lapisan-
lapisan tanah di maksud.Untuk CBR lapangan tanah dasarpada jalan aspal jika
dihadapi kondisi tidak terdapat alat Benkelman Beamuntuk mendapatkan
data rebound Deflection jalan aspal guna keperluan overlay design, maka
dapatdigunakan alat DCP untuk mengumpulkan data-data lapangan.
CBR yangdiperoleh dari perhitungan hasil survey dengan alat DCP digunakan
sebagai salahsatu masukan untuk memperhitungkan kebutuhan overlay yang
prinsipnya adalah memanfaatkan nilai sisa perkerasan lama. CBR lapangan
tanah dasar di bawahperkerasan jalan yang direkonstruksi atau jalan baru
Prinsip sama dengan penentuan CBR lapangan tanah dasar pada pelebaran
jalan,hanya pengambilan lokasi titik-titik uji saja yang berbeda

6|Page
 SPT
Uji penetrasi standar ini dikembangkan pada tahun 1927 dan
merupakansarana yang paling populer dan ekonomis untuk memperoleh
informasi jenisdan kekuatan tanah dari suatu lapisan bawah permukaan tanah.
Yangdiperkirakan antara 80 sampai dengan 90 persen dari rancang
pondasikonvensional di Amerika dibuat dengan SPT. Dan telah dibakukan
sebagaiASTM D 1586 sejak tahun 1958 dan sampai dengan sekarang
telahmengalami revisi-revisi secara berkala untuk memperoleh
kesempurnaan.Dari hasil pengalaman pengeboran lebih baik dengan
menggunakan common auger dengan diameter 1 7/8” , yang dilakukan untuk
setiap 40 cm sampai kedalaman 2 m atau 3 m. Kemudiandiadakan pencucian
(washing) sampai kedalaman tersebut dengan maksuduntuk melebarkan
lubang bekas bor untuk persiapan pemasangan mata boryang lebih besar dan
pipa pelindung dinding (cashing).Sedangkan untuk lapisan permukaan tanah
yang terdiri dari campurankerakal, kerikil dan pasir kasar yang bersifat lepas,
pada saat pembuatanlubang langsung dipasang pipa pelindung. Untuk
membersihkan lubangdipakai three cone bit .Pengambilan sampel tanah asli
pada umumnya dilakukan untuk tanah jenislempung, lanau, pasir
kelempungan atau pasir kelanauan denganmenggunakan alat tabung
berdinding tipis dengan diameter 75 mm danpanjangnya 78 cm.Setelah
pengambilan sampel kemudian dilakukan percobaan penetrasistandar untuk
mengetahui kekuatan lapisan tanah pada kedalaman tersebut.Sehingga di dapat
kekuatan atau daya dukung tanah tersebut.

7|Page
BAB III KESIMPULAN

Agar lebih efektif untuk menggunakan metode metode untuk meningkatkan daya dukung
tanah Sebaiknya harus mengetahui faktor yang mempengaruhi penurunan daya dukung tanah
dan solusi pencegahannya.

https://docplayer.info/72974466-Makalah-metode-perkuatan-dan-perbaikan-tanah-surface-
reinforcement-disusun-oleh-ahmad-aldiansyah-pasaribu-nim.html

https://www.trigonometriconsultant.com/tanah-dasar-lapis-pondasi-bawah/

https://www.kumpulengineer.com/2014/05/tanah-dasar-sub-grade-struktur.html

http://tugasakhiramik.blogspot.com/2014/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-daya.html

8|Page
9|Page
Pendapat saya Lapisan perkersan jalan di daerah tersebut tidak memenuhi syarat,saluran
drainase kurang baik dan akibat terjadinya pergeseran tanah atau gempa yang menyebabkan
jalan tersebut rusak parah.

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai