Disusun Oleh :
1. Rendi Karisma Putra (19.01.03.033)
2. Galuh Adi Setiawan (19.01.03.034)
3. Nurlaeli Faozziah (19.01.03.035)
Disusun Oleh :
1. Rendi Karisma Putra (19.01.03.033)
2. Galuh Adi Setiawan (19.01.03.034)
3. Nurlaeli Faozziah (19.01.03.035)
Cilacap,..........................2020
Dosen pembimbing,
Radhi Ariawan,S.T.,M.Eng.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“Pembuatan Kunci Chuck”.
Terimakasih saya ucapkan kepada bapak Radhi Ariawan, S.T.,M.Eng. dan bapak
Unggul Satria Jati, S.T.,M.T. yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung
saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari, bahwa laporan praktikum yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga laporan praktikum ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Cilacap,....................................2020
Penulis
PENGESAHAN......................................................................................... i
LEMBAR KONSULTASI........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................. vi
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 1
C. TUJUAN................................................................................................. 2
D. MANFAAT............................................................................................ 2
1. Pengertian....................................................................................... 3
2. Prinsip Kerja.................................................................................. 3
1. Pengertian....................................................................................... 33
C. MESIN BOR.......................................................................................... 43
1. Pengertian....................................................................................... 43
2. Jenis – jenis mesin bor................................................................... 43
BABIII PENUTUP
A. KESIMPULAN...................................................................................... 48
B. SARAN................................................................................................... 48
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT
LANDASAN TEORI
A. MESIN BUBUT
1. Pengertian
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan
untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat
sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan
sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar
di dunia dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin frais, drill, sekrap,
dan mesin lainnya.
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari mesin bubut adalah benda kerja yang dipasang pada
cekam mesin diputarkan melalui poros spindle mesin. Kemudian pahat
bubut digerakkan translasi secara memanjang ataupun melintang benda kerja
sehingga terjadi pemakanan atau penyayatan benda kerja oleh pahat.
Ada beberapa macam gerakan pada proses pembubutan yaitu:
a. Gerakan berputar
Benda kerja berputar bersama-sama poros spindle mesin. Gerakan ini
disebut sebagai kecepatan potong atau gerakan putar relative.
c. Gerakan melintang
Pahat digerakkan translasi secara melintang sumbu benda kerja. Gerakan
ini disebut gerakan facing.
Mesin bubut ringan adalah mesin bubut yang memiliki bobot ringan dan
mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan. Mesin bubut ringan biasanya
diletakan diatas meja. Mesin bubut ini hanya dapat digunakan untuk
membubut benda - benda kecil.
g. Tuas (Handle)
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaannya.
Maka dari itu, didalam mengatur tuas/ handel pada setiap melakukan proses
pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang
terdapat pada mesin bubut tersebut.
Digunakan mengatur kecepatan putaran spindle. Kecepatan tinggi
digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan-
pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk
pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel, dan pemotongan.
h. Selang Coolant
Berfungsi untuk menyemprotkan cairan coolant saat membubut. Coolant
berguna untuk menyetabilkan suhu alat potong dan sehingga ketajaman mata
potong bisa lebih awet dan hasil pembubutan lebih optimal.
Contohnya dalam proses pengeboran benda kerja. Namun tidak semua
jenis alat membutuhkan coolant dalam proses pembubutan.
j. Lampu
Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja saat
dibubut. Berguna juga untuk membantu operator melihat hasil pengukuran
benda kerja. Namun tidak semua mesin bubut dilengkapi dengan lampu.
Cekam ini cocok untuk mencekam benda kerja yang silinder atau bersisi
habis dibagi tiga. Seperti 3, 6, 9 sisi, dan seterusnya. Umumnya tiga rahang
pada cekam ini bergerak bersamaan ketika penguncinya diputar.
Disarankan ketika menggunakan cekam ini lakukan sekali pencekaman
saja. Jangan terlalu sering pasang copot benda kerja. Karena sulit untuk
mengembalikan benda kerja kembali ke senter.
c. Kunci Chuck
Pelat rata umumnya digunakan untuk menjepit benda kerja yang lebar
dan tipis, bentuknya tidak beraturan dan tidak dapat dijepit dengan alat lain.
Alat ini memiliki alur sebagai tempat ganjal, klem penjepit dan baut pengikat
benda kerja.
Proses penjepitannya sama halnya bila menjepit benda kerja pada mesin
bor atau meja mesin sekrap terhadap benda kerja yang panjang.
Penyetelannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan
penyetelan cekam rahang empat.
g. Pelat Pembawa
Alat ini digunakan untuk memutar pembawa sehingga benda kerja yang
dibubut berputar. Terdapat alur pada permukaannya.
Alur ini berfungsi untuk meletakkan ujung pembawa yang bentuknya
bengkok. Sedangkan untuk pembawa yang berujung lurus dipasang pada
pelat pembawa yang memiliki batang pembawa.
h. Senter Putar
i. Senter Tetap
senter tetap adalah senter yang posisi ujung senternya diam tidak ikut
berputar dengan putaran benda kerja pada saat digunakan.
Penyangga ini dipasang pada sisi eretan lintang dan ikut bergerak
bersama pahat. Umumnya digunakan untuk menyangga atau menopang benda
kerja yang kecil panjang.
Penyangga ini dipasang pada alas mesin dan tidak bergerak. Umumnya
digunakan untuk menyangga benda kerja yang besar dan panjang.
Kedua penyangga tersebut memiliki penyangga yang terbuat dari
kuningan atau perunggu yang masing-masing berjumlah dua atau tiga.
Bentuknya seperti senter bubut yang tumpul.
Kedudukan penyangga ini terhadap benda kerja harus disetting dan diberi
minyak pelumas.
a. Pahat Bubut
Bor senter merupakan alat potong yang berfungsi untuk membuat lubang
senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis-jenis bor senter ada tiga
macam, yaitu :
Bor senter tipe standar disebut juga plain type centre drill. Memiliki
sudut mata sayat ujung (point angle) sebesar 118° dan sudut mata sayat
pengarah (countersink angle) sebesar 60°. Tersedia dengan tiga
ukukuran, yaitu tipe panjang normal, tipe pendek, dan tipe panjang.
Bor senter tipe safety memiliki mata sayat pengarah tirus dan rata.
Memiliki sudut pengarah senter sebesar 60°. Bor senter ini dibutuhkan
ketika membutuhkan hasil lubang senter bertingkat lurus setelah bidang
tirusnya.
4. Bor Senter Tipe Bentuk Radius (Radius Form Type Centre Drill)
Mata bor merupakan alat potong yang berfungsi untuk membuat atau
memperbesar diameter lubang pada benda kerja. Besarnya diameter lubang
ditentukan berdasarkan besar diameter mata bor yang digunakan.
Untuk memudahkan operator, mata bor dibuat dengan berbagai jenis,
antara lain :
3. Jenis Mata Bor Berdasarkan Sudut Mata Sayat Atau Mata Potong
d. Kontersink (Countersink)
g. Kartel (Knurling)
Keterangan :
d : diameter benda kerja (mm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14
L = ℓa+ ℓ (mm)
F = f.n (mm/menit)
Keterangan:
f = pemakanan dalam satau putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit
Keterangan:
d = diameter benda kerja
f = pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan muka (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan muka (mm)
F = kecepatan pemakanan setiap (mm/menit)
B. MESIN FRAIS
1. Pengertian
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja
pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat
potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang
pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau
tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar
sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh
operator mesin frais (Rasum, 2006). Mesin frais mempunyai beberapa hasil
bentuk yang berbeda, dikarenakan cara pengerjaannya. Berikut ini bentu-bentuk
pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais,antara lain:
a. Bidang rata datar
b. Bidang rata miring menyudut
c. Bidang siku
d. Bidang sejajar
e. Alur lurus atau melingkar
f. Segi beraturan atau tidak beraturan
d. Sadel
Untuk bagian ini terletak di antara meja mesin dan lutut / knee. Salam ini
mempunyai bentuk persegi dan juga terbuat dari material besi yang dicor.
Sadel ini bisa digerakkan melintang dan hampir mendekati bagian kolom
mesin. Gerakan yang dihasilkan oleh sadel ini yaitu maju dan mundur hingga
melingkar. Dapat pula dikunci ke bagian lutut saat dibutuhkan.
e. Meja Mesin
Letak dari meja mesin berada di atas sadel. Bagian ini juga terbuat dari
besi yang dicor. Meja Mesin berbentuk persegi panjang serta mempunyai alur
dengan bentuk T. Khusus untuk mesin frais yang universal, meja dapat
digeser dan diputar hingga 45°.
Meja ini mempunyai fungsi utama untuk mengikat benda selama proses
pengefraisan. Meja juga sekaligus digunakan sebagai tempat bait dan nur
yang hendak digunakan untuk mengikat benda. Supaya tidak bergetar selama
pengefraisan, meja ini dapat dikunci pada sadel.
f. Lengan / Arm
Letak dari lengan berada di bagian atas dari kolom mesin, baik pada
mesin frais yang universal maupun horizontal. Pada bagian bawah, terdapat
alur dengan bentuk ekor burung di ujungnya. Alur tersebut berpasangan
dengan spindle.
Ujung lain dari lengan berfungsi sebagai tempat pendukung untuk abor
yang juga mempunyai alur dengan ekor burung. Lengan dapat dilepas dan
juga dikunci, sesuai dengan kebutuhan. Begitu pula dengan pendukung abor /
support abor yang dapat dikunci dan dilepas.
h. Arbor
Bagian arbor ini mempunyai fungsi untuk eksistensi atas spindle. Selai
itu arbor juga dapat digunakan untuk memegang alat potong / pisau frais.
Serta dapat berputar searah dari pemakanan alat potong. Arbor ini pada
dasarnya menjadi tempat kedudukan atas pisau frais. Bagian yang satu ini
juga dipasangkan dengan spindle. Jadi saat spindle berputar, maka arbor ini
turut berputar.
Untuk mesin frais horizontal, arbor mempunyai bentuk batangan yang
bulat. Pada sepanjang bagian badan arbor dipenuhi dengan pasak. Ada pula
arbor yang dilengkapi dengan berbagai macam cincin / spacer. Fungsi dari
spacer tersebut untuk menjepit pisau frais / cutting tool. Jadi pisau tidak
bergetar, bergeser maupun bergerak dari posisinya.
j. Milling Head
Milling head terletak di bagian paling atas untuk mesin frais vertikal.
Milling head ini terdiri dari motor penggerak, spindle dan beberapa
mekanisme pengendali mesin lainnya.
l. Motor penggerak
Bagian motor penggerak ini mempunyai fungsi untuk mengubah energi
listrik ke dalam energi mekanik / gerak. Pada bagian inilah yang merupakan
sumber penggerak dari mesin frais.
m. Handle
Pada bagian handle mempunyai fungsi untuk menggerakkan meja mesin
dengan manual. Baik untuk bergerak secara vertikal maupun horizontal.
g. Pisau sudut
C. MESIN BOR
1. Pengertian
Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang, alur,
peluasan dan penghalusan secara presisi dan akurat. Alat ini sangat memudahkan
pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penggunaan
industri.
Bor yang satu ini tidak seperti biasanya. ika pada umumnya bor memakai
tegangan listrik, maka bor ini menggunakan mesin atau engine yang memakai
bahan bakar untuk menjadi motor penggeraknya. Bor ini hampir mirip seperti
Chain Saw yang memiliki mata bor dan kepala bor.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. https://teknikece.com/mesin-bubut/bagian-mesin-bubut/
2. http://andritriy.blogspot.com/2016/02/bagian-bagian-mesin-bubut-beserta.html
3. http://keluargasepuh86.blogspot.com/2017/07/mesin-bubut.html
4. https://teknikece.com/mesin-bubut/perlengkapan-mesin-bubut/
5. http://achmadarifin.com/fungsi-senter-putar-mesin-bubut
6. https://gurupujaz.wordpress.com/2015/02/06/alat-potong-pada-mesin-bubut/
7. https://muhammadsumaryono.wordpress.com/2013/01/22/gitar-gitar/
8. https://www.pengelasan.net/jenis-mesin-frais/
9. https://www.pengelasan.net/bagian-mesin-frais/
10. http://arudamkanateknik.blogspot.com/2019/11/alat-potong-mesin-frais.html
11. https://siddix.blogspot.com/2019/01/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-mesin.html