FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PEKALONGAN
PENGARUH ODOL
(OVER DIMENSI DAN OVER LOADING) TERHADAP
SARANA DAN PRASARANA JALAN
1
Latar belakang
Di Indonesia, kondisi prasarana jalan yang buruk menghambat perkembangan industri
angkutan barang dan membatasi kemampuan pemilik usaha kecil mencapai target
pasar yang menguntungkan, juga menghambat kegiatan perdagangan antar wilayah
maupun upaya integrasi antara wilayah-wilayah terbelakang dengan pusat pasar
komoditas. Prasarana jalan yang buruk di sebabkan tiga hal utama yaitu rendahnya
kualitas jalan, muatan berlebih (over loading) dan over dimension pada angkutan
barang. Over dimension dan over loading dilakukan karena dapat mengurangi biaya
transportasi, menghemat biaya operasional kendaraan, biaya izin, biaya retribusi dan
menghemat waktu perjalanan. Padahal dengan kendaraan yang yang tidak sesuai
standar dan peraturan ini akhirnya dapat menyebabkan kecelakaan dan merusak jalan
yang dilalui kendaraan.
Permasalahan angkutan barang terkait kendaraan ODOL seringkali meresahkan
sebab dampak yang ditimbulkan juga tidak ringan. Kendaraan / angkutan ODOL
menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti penurunan umur jalan, patahnya
jembatan atau kecelakaan. Perlu adanya kesadaran dan komitmen dari masyarakat
serta stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan
berdampak langsung terhadap pemilik/ pengemudi angkutan seperti penurunan
kecepatan dan tingginya biaya operasional
2
Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pengawasan, penegakan hukum, dan sanksi
ODOL?
2. Bagaimanakah pengaruh ODOL terhadap sarana dan prasarana
jalan?
3
Dasar Hukum
4
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam nihilisasi
ODOL Tahun 2021
Regulasi mengenai truk ODOL dari Kementerian Perhubungan efektif
per 1 Agustus 2018. Namun hingga tahun ini, masih sedikit yang
menaatinya.
Digitalisasi pembuatan Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT) sehingga tidak
bisa dipalsukan lagi (sistem terintegrasi antara Kemenhub dan
kepolisian).
Pengumunan tarif logistik per kilometer untuk berbagai komoditas,
serta jembatan timbang daring mulai 2020 untuk menghilangkan suap
dan pungutan liar.
Kemhub berkoordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk
merealisasikan jembatan online di jalan-jalan tol yang bernama Weight
in Motion pada 2020.
5
Rencana penegakkan Hukum Pelanggaran ODOL
(sumber: Togar, M. S., dkk. 2022)
6
Pengawasan ODOL
Pengawasan muatan angkutan barang sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan No.60 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan
Bermotor di Jalan, dilaksanakan melalui:
Pemeriksaan tata cara pemuatan barang
Pengukuran dimensi mobil barang
Penimbangan tekanan seluruh sumbu dan/atau setiap sumbu
mobil barang
Pemeriksaan dokumen angkutan barang
Pemeriksaan daya angkut
Pemeriksaan kelas jalan yang diperbolehkan untuk dilalui
7
Pengawasan ODOL
Pelaksanaan pengawasan tersebut dikecualikan untuk
angkutan barang pengangkut peti kemas; barang
berbahaya; dan alat berat, serta mobil tangki bahan
bakar minyak dan/atau bahan bakar gas (BPPD,
2021).Pemerintah menetapkan Pelarangan Angkutan
Mobil Barang yang Over Dimension and Overload atau
ODOL yang akan berlaku penuh mulai awal 2023
8
Penindakan dan Sanksi Over Dimension & Over Loading
(sumber: Dishub Provinsi Jawa Barat)
9
Pengaruh ODOL Terhadap Sarana dan Prasarana
Kendaraan / angkutan ODOL menyebabkan kerusakan
infrastruktur seperti penurunan umur jalan, patahnya
jembatan atau kecelakaan. Perlu adanya kesadaran dan
komitmen dari masyarakat serta stakeholder untuk
menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan
berdampak langsung terhadap pemilik/ pengemudi
angkutan seperti penurunan kecepatan dan tingginya biaya
operasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk
mempertahankan umur jalan, menghindari kerusakaan dini
jalan, menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan
angkutan barang serta menurunkan biaya operasional
10
Kerusakan Jalan Nasional / Penurunan Umur Jalan
Berdasarkan analisa terhadap tujuh
jembatan timbang yang ada di
Indonesia pada 2018, ternyata
sebanyak 75 persen menunjukan
perilaku operator yang
menimbulkan pelanggaran over
loading, bahkan 25 persennya terkait
pelanggaran yang muatannya
melebihi 100 persen. Kerugian
negara akibat jalan rusak yang
nilainya sebesar Rp 43 miliar
Tim Sertifikasi Guru 2008
11
Kerugian Jalan TOL, Jembatan, Pelabuhan, dll. Akibat Kelebihan
Muatan
12
Menurunnya Kinerja Distribusi Logistik Nasional
Jalan raya dan alat tramsportasi merupakan hal penting dalam kinerja distribusi Logistik di
Indonesia. ODOL sangat berpengaruh terhadap kinerja tersebut karena dengan banyaknya
pelanggaran ODOL maka akan menyebabkan infrastruktur jalan raya cepat rusak. Tingginya
biaya logistik di Indonesia dipicu oleh sistem logistik dan infrastruktur yang masih belum
optimali. Biaya operasi kendaraan di Indonesia lebih tinggi dan tidak efisien disebabkan oleh
kondisi prasarana jalan yang buruk dan alat transportasi yang tidak sesuai dengan regulasi lalu
lintas. Kualitas jalan yang buruk juga menyebabkan pembengkakan biaya yang dialami oleh para
pengusaha, perusahaan angkutan, dan konsumen. Hal ini dapat dapat berkurang apabila
moda/alat transportasi yang digunakan tidak melakukan pelanggaran ODOL, atau dengan kata
lain harus beriap untuk zero over dimension dan zero over load. 13
Sudut Pandang Positif dan Negatif ODOL
14
Sudut Pandang Positif dan Negatif ODOL
15
Simpulan
Penerapan Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ belum berjalan dengan baik dan efektif.
Hambatan dan kendala dalam penerapan Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ terhadap
kendaraan ODOL di UPPKB Cekik adalah kurangnya kesadaran masyarakat, pungutan liar di jalan merupakan hambatan
besar bagi perusahaan angkutan truk barang, kurang tegasnya aparat penegak hukum yang bertugas; adanya konflik norma
antara Pasal 307 dengan Pasal 277 UU No. 22 tahun 2009 dimana di satu sisi memuat pidana penjara atau denda bagi yang
memasukkan kendaraan dimaksud, namun disisi lain hanya memuat pidana kurungan atau denda bagi penggunanya,
kurangnya koordinasi dan fungsi kontrol diantara aparat penegak hukum dalam melakukan pengawasan, banyaknya truk
yang tidak laik jalan yang memiliki izin laik jalan. Agar diberikan sanksi yang paling berat dengan menerapkan pasal 277
Undang- Undang No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ agar memberikan efek jera kepada pengusaha maupun pembuat, perakit
yang memodifikasi kendaraan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan diharapkan memberikan sosialisasi sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran peran serta masyarakat dan ketegasan aparat penegak hukum. Perlu adanya kerjasama
multistakeholder dalam hal ini instansi terkait Kemenhub dan POLRI didalam upaya penanggulangan truk ODOL.
Permasalahan angkutan barang terkait kendaraan ODOL seringkali meresahkan sebab dampak yang ditimbulkan juga tidak
ringan. Angkutan ODOL menyebabkan polusi udara dan menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti penurunan umur
jalan / kerusakan jalan, pelabuhan, patahnya jembatan, kecelakaan, perusakan fasilitas, penyebab kemacetan, dan
penurunan distribusi logistik. Serta tentunya menyebabkan kerugian materi yang digunakan untuk perbaikan semua
kerusakan akibat angkutan ODOL. Perlu adanya kesadaran dan komitmen dari masyarakat serta stakeholder untuk
menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan berdampak langsung terhadap pemilik/ pengemudi angkutan
seperti penurunan kecepatan dan tingginya biaya operasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk mempertahankan umur
jalan, menghindari kerusakaan dini jalan, menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan angkutan barang serta
menurunkan biaya operasional.
16
Saran
Perlu adanya pembahasan lebih lanjut terkait dengan
teknis jembatan timbang yang sudah terintegrasi
dengan sistem digital,
Perlu adanya penegakan program zero Overloading
dan Zero Over Dimension di tiap kota atau provinsi.
Kemenhub juga perlu melakukan pembenahan seperti
uji KIR dengan mulai menggunakan teknologi diera
digitalisasi untuk memeprmudah proses rangkaian
kegiatan tes kelayakan jalan kendaraan.
17