Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM STUDI HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PEKALONGAN

PENGARUH ODOL
(OVER DIMENSI DAN OVER LOADING) TERHADAP
SARANA DAN PRASARANA JALAN
 

Attoillah Shokhibul Hikam 0221056581


Dinda Amalia 0221058481
Durrotu Millatina 0221058701
Dwi Kurnianto 0221056771
Mohammad Yoga Yulianto 0221056661
Nabilla Oktaviani 0221058031

1
Latar belakang
 Di Indonesia, kondisi prasarana jalan yang buruk menghambat perkembangan industri
angkutan barang dan membatasi kemampuan pemilik usaha kecil mencapai target
pasar yang menguntungkan, juga menghambat kegiatan perdagangan antar wilayah
maupun upaya integrasi antara wilayah-wilayah terbelakang dengan pusat pasar
komoditas. Prasarana jalan yang buruk di sebabkan tiga hal utama yaitu rendahnya
kualitas jalan, muatan berlebih (over loading) dan over dimension pada angkutan
barang. Over dimension dan over loading dilakukan karena dapat mengurangi biaya
transportasi, menghemat biaya operasional kendaraan, biaya izin, biaya retribusi dan
menghemat waktu perjalanan. Padahal dengan kendaraan yang yang tidak sesuai
standar dan peraturan ini akhirnya dapat menyebabkan kecelakaan dan merusak jalan
yang dilalui kendaraan.
 Permasalahan angkutan barang terkait kendaraan ODOL seringkali meresahkan
sebab dampak yang ditimbulkan juga tidak ringan. Kendaraan / angkutan ODOL
menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti penurunan umur jalan, patahnya
jembatan atau kecelakaan. Perlu adanya kesadaran dan komitmen dari masyarakat
serta stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan
berdampak langsung terhadap pemilik/ pengemudi angkutan seperti penurunan
kecepatan dan tingginya biaya operasional

2
Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pengawasan, penegakan hukum, dan sanksi
ODOL?
2. Bagaimanakah pengaruh ODOL terhadap sarana dan prasarana
jalan?

3
Dasar Hukum

Pemerintah juga mengatur menetapkan


beberapa regulasi tentang ODOL
 UU Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang POLRI
 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan
 Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Pemeriksaan
Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas &
Angkutan Jalan.
 Surat Edaran Menteri Perhubungan No 14 Tahun 2016 Tentang Tugas dan
Kewenangan PPNS di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilingkungan
Dinas Perhubungan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Koordinator Waspada dan Bimbingan Teknis terhadap Polisi Khusus, PPNS
dan Pam Swakarsa.
 Perkap Nomor 20 Tahun 2010 tentang Korwasbin Sidik PPNS

4
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam nihilisasi
ODOL Tahun 2021
 Regulasi mengenai truk ODOL dari Kementerian Perhubungan efektif
per 1 Agustus 2018. Namun hingga tahun ini, masih sedikit yang
menaatinya.
 Digitalisasi pembuatan Surat Registrasi Uji Tipe (SRUT) sehingga tidak
bisa dipalsukan lagi (sistem terintegrasi antara Kemenhub dan
kepolisian).
 Pengumunan tarif logistik per kilometer untuk berbagai komoditas,
serta jembatan timbang daring mulai 2020 untuk menghilangkan suap
dan pungutan liar.
 Kemhub berkoordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk
merealisasikan jembatan online di jalan-jalan tol yang bernama Weight
in Motion pada 2020.

5
Rencana penegakkan Hukum Pelanggaran ODOL
(sumber: Togar, M. S., dkk. 2022)
6
Pengawasan ODOL
Pengawasan muatan angkutan barang sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan No.60 Tahun 2019 Tentang
Penyelenggaraan Angkutan Barang Dengan Kendaraan
Bermotor di Jalan, dilaksanakan melalui:
Pemeriksaan tata cara pemuatan barang
Pengukuran dimensi mobil barang
Penimbangan tekanan seluruh sumbu dan/atau setiap sumbu
mobil barang
Pemeriksaan dokumen angkutan barang
Pemeriksaan daya angkut
Pemeriksaan kelas jalan yang diperbolehkan untuk dilalui

7
Pengawasan ODOL
Pelaksanaan pengawasan tersebut dikecualikan untuk
angkutan barang pengangkut peti kemas; barang
berbahaya; dan alat berat, serta mobil tangki bahan
bakar minyak dan/atau bahan bakar gas (BPPD,
2021).Pemerintah menetapkan Pelarangan Angkutan
Mobil Barang yang Over Dimension and Overload atau
ODOL yang akan berlaku penuh mulai awal 2023

8
Penindakan dan Sanksi Over Dimension & Over Loading
(sumber: Dishub Provinsi Jawa Barat)
9
Pengaruh ODOL Terhadap Sarana dan Prasarana
Kendaraan / angkutan ODOL menyebabkan kerusakan
infrastruktur seperti penurunan umur jalan, patahnya
jembatan atau kecelakaan. Perlu adanya kesadaran dan
komitmen dari masyarakat serta stakeholder untuk
menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan
berdampak langsung terhadap pemilik/ pengemudi
angkutan seperti penurunan kecepatan dan tingginya biaya
operasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk
mempertahankan umur jalan, menghindari kerusakaan dini
jalan, menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan
angkutan barang serta menurunkan biaya operasional

10
Kerusakan Jalan Nasional / Penurunan Umur Jalan
Berdasarkan analisa terhadap tujuh
jembatan timbang yang ada di
Indonesia pada 2018, ternyata
sebanyak 75 persen menunjukan
perilaku operator yang
menimbulkan pelanggaran over
loading, bahkan 25 persennya terkait
pelanggaran yang muatannya
melebihi 100 persen. Kerugian
negara akibat jalan rusak yang
nilainya sebesar Rp 43 miliar
Tim Sertifikasi Guru 2008

Dampak Kerusakan Jalan Akibat ODOL (sumber: Direktorat


Jendral Perhubungan Darat, 2021)

11
Kerugian Jalan TOL, Jembatan, Pelabuhan, dll. Akibat Kelebihan
Muatan

Kondisi Penggunaan Jalan TOL Kerugian Akibat ODOL di TOL


(sumber: Togar, M. S., dkk. 2022) (sumber: Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2021)

Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR menyebut


bahwa badan usaha jalan tol harus menanggung beban biaya perbaikan
dan pemeliharaan jalan tol sekitar Rp1 triliun per tahun akibat truk yang
melampaui batas dimensi dan muatan

12
Menurunnya Kinerja Distribusi Logistik Nasional

Jalan raya dan alat tramsportasi merupakan hal penting dalam kinerja distribusi Logistik di
Indonesia. ODOL sangat berpengaruh terhadap kinerja tersebut karena dengan banyaknya
pelanggaran ODOL maka akan menyebabkan infrastruktur jalan raya cepat rusak. Tingginya
biaya logistik di Indonesia dipicu oleh sistem logistik dan infrastruktur yang masih belum
optimali. Biaya operasi kendaraan di Indonesia lebih tinggi dan tidak efisien disebabkan oleh
kondisi prasarana jalan yang buruk dan alat transportasi yang tidak sesuai dengan regulasi lalu
lintas. Kualitas jalan yang buruk juga menyebabkan pembengkakan biaya yang dialami oleh para
pengusaha, perusahaan angkutan, dan konsumen. Hal ini dapat dapat berkurang apabila
moda/alat transportasi yang digunakan tidak melakukan pelanggaran ODOL, atau dengan kata
lain harus beriap untuk zero over dimension dan zero over load. 13
Sudut Pandang Positif dan Negatif ODOL

14
Sudut Pandang Positif dan Negatif ODOL

15
Simpulan
 Penerapan Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ belum berjalan dengan baik dan efektif.
Hambatan dan kendala dalam penerapan Pasal 277 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ terhadap
kendaraan ODOL di UPPKB Cekik adalah kurangnya kesadaran masyarakat, pungutan liar di jalan merupakan hambatan
besar bagi perusahaan angkutan truk barang, kurang tegasnya aparat penegak hukum yang bertugas; adanya konflik norma
antara Pasal 307 dengan Pasal 277 UU No. 22 tahun 2009 dimana di satu sisi memuat pidana penjara atau denda bagi yang
memasukkan kendaraan dimaksud, namun disisi lain hanya memuat pidana kurungan atau denda bagi penggunanya,
kurangnya koordinasi dan fungsi kontrol diantara aparat penegak hukum dalam melakukan pengawasan, banyaknya truk
yang tidak laik jalan yang memiliki izin laik jalan. Agar diberikan sanksi yang paling berat dengan menerapkan pasal 277
Undang- Undang No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ agar memberikan efek jera kepada pengusaha maupun pembuat, perakit
yang memodifikasi kendaraan. Untuk mengatasi hambatan-hambatan diharapkan memberikan sosialisasi sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran peran serta masyarakat dan ketegasan aparat penegak hukum. Perlu adanya kerjasama
multistakeholder dalam hal ini instansi terkait Kemenhub dan POLRI didalam upaya penanggulangan truk ODOL.
 Permasalahan angkutan barang terkait kendaraan ODOL seringkali meresahkan sebab dampak yang ditimbulkan juga tidak
ringan. Angkutan ODOL menyebabkan polusi udara dan menyebabkan kerusakan infrastruktur seperti penurunan umur
jalan / kerusakan jalan, pelabuhan, patahnya jembatan, kecelakaan, perusakan fasilitas, penyebab kemacetan, dan
penurunan distribusi logistik. Serta tentunya menyebabkan kerugian materi yang digunakan untuk perbaikan semua
kerusakan akibat angkutan ODOL. Perlu adanya kesadaran dan komitmen dari masyarakat serta stakeholder untuk
menyelesaikan permasalahan ODOL mengingat ODOL akan berdampak langsung terhadap pemilik/ pengemudi angkutan
seperti penurunan kecepatan dan tingginya biaya operasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk mempertahankan umur
jalan, menghindari kerusakaan dini jalan, menurunkan angka kecelakaan yang melibatkan angkutan barang serta
menurunkan biaya operasional.

16
Saran
 Perlu adanya pembahasan lebih lanjut terkait dengan
teknis jembatan timbang yang sudah terintegrasi
dengan sistem digital,
 Perlu adanya penegakan program zero Overloading
dan Zero Over Dimension di tiap kota atau provinsi.
 Kemenhub juga perlu melakukan pembenahan seperti
uji KIR dengan mulai menggunakan teknologi diera
digitalisasi untuk memeprmudah proses rangkaian
kegiatan tes kelayakan jalan kendaraan.

17

Anda mungkin juga menyukai