Dosen Pembimbing:
Yastin David Batara, ST, MT
TIM 5
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan pengukuran Long Section & Cross Section?
2. Bagaimana cara perhitungan data Long & Cross ?
3. Metode apa yang digunakan pada pengukuran capstone project ?
4. Bagimana cara melakukan penggambaran ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa mampu menentukan titik berdirinya alat WP
2. Mahasiswa mampu menggunakan alat WP (Waterpass)
3. Mahasiswa mampu mengetahui metode pengukuran yang digunakan
D. Volume Pekerjaan
1. Menentukan antar titik 1 ke titik 2 alat dengan jarak 50 meter
2. Pengikatan ke Backside jarak per 50 meter
BAB II
DASAR TEORI
B. Kerusakan Jalan
Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalu lintas
berulang yang berlebihan (Overload), panas atau suhu udara, air dan
hujan, serta mutu awal produk jalan yang jelek. Oleh sebab itu disamping
direncanakan secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik agar dapat
melayani pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana. Pemeliharaan
jalan rutin maupun berkala perlu dilakukan untuk mempertahankan
keamanan dan kenyamanan jalan bagi pengguna dan menjaga daya tahan
atau keawetan sampai umur rencana. (Suwardo dan Sugiharto, 2004).
Penilaian tipe dan kondisi permukaan jalan yang ada merupakan
aspek yang paling penting dalam penentuan sebuah proyek, sebab
karakteristik inilah yang akan menentukan satuan nilai manfaat ekonomis
yang ditimbulkan oleh adanya perbaikan jalan.
C. Pelebaran Jalan
Pelebaran perkerasan dilakukan pada tikungan-tikungan yang
tajam, agar kendaraan tetap dapat mempertahankan lintasannya pada jalur
yang telah disediakan. Gambar dari pelebaran perkerasan pada tikungan
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.3 Pelebaran Perkerasan Pada Tikungan
BAB III
METODE PELAKSANAAN
PERSIAPAN
SURVEI PENDAHULUAN
PENGUKURAN
PERHITUNGAN DATA
PENGGAMBARAN
PERSIAPAN
A. Alat Waterpass
B. Alat Pendukung
1. Statif/Tripod
2. Rambu Ukur
3. Pita Ukur
Pita ukur sering disebut meteran atau tape karena umumnya tersaji
dalam bentuk pita dengan panjang tertentu. Sering juga disebut rol
meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau
disimpandalam bentuk gulungan atau rol. Panjangnya bervariasi dari
20m, 30m, 50m,dan 100m.
4. Meteran Saku
5. Benchmark (BM)
6. Cone
7. Handy Talky
8. Alat Tulis
D. Manajemen Tim
Tabel 1 : Nama Tim
E. Manajemen Keuangan
Tabel 3 : Pengeluaran Alat dan Bahan
G. Perencanaan Basecamp
No Basecamp Biaya
1 Basecamp Putri Rp. 1.000,000 perbulan
2 Basecamp Putra Rp. 800,000 perbulan
Total Rp. 1.800,000
SURVEI PENDAHULUAN
A. Pematokan
PERHITUNGAN DATA
Keterangan :
BT : Benang Tengah
BA : Benang Atas
BB : Benang Bawah
d : Jarak
∆h : Beda Tinggi
Ti : Tinggi Instrumen (Tinggi Alat)
H : Elevasi Titik
a. Jarak
Jarak adalah nilai ukuran antar 2 (dua) titik/posisi yang berbeda
letaknya. Pemahaman jarak terbagi 3 (tiga) yaitu;
a) Jarak Mendatar (Horisontal)
Jarak mendatar adalah jarak langsung di lapangan yang sejajar
garis horisontal dan tegak lurus terhadap garis gaya berat bumi
(gravitasi). Dengan demikian jarak mendatar biasa pula disebut
jarak horisontal.
b) Jarak Miring
Jarak miring dapat dipahami adalah jarak langsung di lapangan
yang tidak sejajar garis horisontal.
c) Jarak Tegak (Vertikal)
Jarak tegak adalah jarak langsung di lapangan yang sejajar
garis Vertikal atau garis gaya berat bumi (gravitasi). Jarak
tegak dapat dipahami sebagai nilai ketinggian (Elevasi) pada
letak tertentu yang diukur dari bidang referensi nol meter.
b. Beda Tinggi
Beda elevasi atau beda tinggi antara dua titik adalah selisih elevasi
atau jarak vertikal antar ke dua titik tersebut.
c. Elevasi
Elevasi atau ketinggian suatu titik adalah jarak vertikal titik yang
dimaksud dari datum.
Tabel 4 : Data Perhitungan Melintang (Cross Section)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pengamatan
Dari hasil pengukuran dilapangan untuk luas keseluruhan jalan
Lokasi Jalan Gubenur Sarkawi kabupaten Barito Kuala, Kalimantan
Selatan adalah sebagai berikut:
4.1.1 Pengukuran dengan Menggunakan Metode Long dan Cross
Section
Dari pengukuran di lapangan diperoleh hasil luas 27
kilo Jalan Gubenur Sarkawi Kabupaten Barito Kuala,
Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
No Keterangan Jumlah
1 Jembatan Box 10
2 Jembatan Girder 3
BAB IV
PENGGAMBARAN
f. Setelah itu simpan data, lalu buat keterangan Long section lalu klik “ Save “.
g. Buka aplikasi “ AutoCAD 2007 “.
j. Kemudian ke gambaran dari Long Section tersebut, disini akan terlihat tampilan
dari existing as aspal jalan.
l. Pertama kita akan menjoin (menggabungkan garis as aspal), lalu klik garis hijau
lalu ketik perintah “layiso”.
m. Maka hasil seperti gambar dibawah ini.
n. Lalu ketik perintah “ pe ” lalu enter “select object”, klik join dua kali.
q. Lalu kita edit warna pada as jalan aspal menjadi warna merah dan membuat
keterangan pada tulisan elevasinya.
r. Lalu kita membuat keterangan gambar seperti As aspal, Jembatan, Box culvert dan
lain-lain usahakan semenarik mungkin untuk keterangan jembatan kita koordinasi
dengan team pengukuran Topografi.
y. Lalu kita memasukkan keterangan pada situasi dan “ grid “ dan “ sta “.
z. Gambar selesai lalu kita membuat edit gambar long menjadi hitam putih lalu ke pdf
untuk siap di print.
a. klik c+p lalu isi dengan dwg to pdf, untuk kertasnya A3 dan buat landscape lalu “
OK “.
b. siap di print
2. SOP dalam pengerjaan gambar
a. Selalu perhatikan elevasi pada setiap titik selalu cek pada data excel,lalu
data pada existing.
b. Apabila ada gambar yang dirasa aneh atau janggal segera koordinasi pada
team pengukur lapangan dan team data.
c. Untuk skala,datum dan keterangan pada gambar harus terlihat jelas saat di
print.
d. Untuk garis pada gambar buat ukuran 0.09 mm.
e. Metode penggambaran menggunakan metode dengan aplikasi PCLP.
Untuk referensi pekerjaan studio saya belajar langsung dari senior saya
dan apabila kurang mengerti saya langsung tanyakan pada Dosen saya.
B. Penggamabaran Cross Section dan Finishing
1. Langkah – langkah penggambarang Cross Section :
b. Lalu buka sheet “ Setting “ tentukan Plot Gambar, Jarak Koordinat dan Frame.
Lalu klik “ Insert Drawing “ dan klik “ OK “
c. Buka aplikasi “ PCLP “, klik bagian atas “ Cross Section “ pilih “ Exsisting”.
d. Lalu sesuaikan Transfer Data, Jarak Koordinat dan Skala apakah sudah sesuai,
apabila sudah sesuai klik “ OK “. Kemudian kasih nama file,lalu save file
menggunakan format “ Script ”.
1 3
e. Lalu buka aplikasi “ AutoCAD 2007 “ masukan perintah “ scr “, cari file Script yang
sudah kita save tadi, lalu klik “ Open “.
f. Dan akan muncul gambar seperti dibawah ini.
g. Kemudian lakukan pengeditan pada gambar yaitu menggabungkan garis pada bagian atas
elevasi, klik salah satu garis kuning lalu ketik perintah “LAYISO” dan tampilan gambar
akan menyisakan garis kuning saja
h. Selanjutnya, ketik “PE” lalu ketik “m’. lalu blok bagian atas garis kuning saja
i. Lalu ketik “J” atau “Join” sebanyak dua kali, maka garis bagian atas akan menjadi satu
garis
l. Jika semua STA sudah diberi keterangan, langkah selanjutnya memindahkan Gambar
Cross ke KOP Gambar yang sudah dibuatkan
m. Kemudian, mengedit bagian keterangan KOP sesuai dengan keterangan STA pada
gambar Cross Section.
n. Selanjutnya, mengubah gambar Cross Section berwarna putih keseluruhan untuk
melakukan Plotting gambar ke-bentuk PDF dengan cara blok semua gambar lalu ubah
sebagai “ByBlock” dan untuk Lineweight-nya pilih “0,09mm”
o. Jika gambar sudah diubah berwarna putih dan ukuran garisnya, maka gambar siap di-plot,
ketik CTRL + P akan muncul tampilan berupa pengaturan gambar yang akan di-plot.
Pertama, pilih dibagian nama lalu cari “DWG To PDF pc3”, lalu ukuran kertas-nya pilih
“ISO A3 (297,00 x 420,00 MM)” lalu centang “Center the plot” dan klik “Landscape”.
p. Jika sudah diubah, klik “Window <”, lalu blok dari kiri atas KOP Gambar sampai kanan
bawah KOP Gambar.
q. Kemudian, klik “Preview” untuk memastikan apakah hasil plot gambar sudah rapi atau
belum.
r. Jika hasil Preview Plot gambar sudah rapi, maka gambar hasil plot siap diubah menjadi
PDF, tekan “esc” untuk kembali ke-pengaturan plot dan klik “OK”, beri nama file dan
klik “Save”.
s. Apabila sudah di-save, maka Gambar Cross Section yang sudah di-ubah menjadi PDF
siap di-print dalam bentuk kertas A3.
BAB V
KESIMPULAN
1. Pada pengukuran long section titik berdiri alat WP berada diantara dua titik patok
sedangkan pada pengukuran cross section alat WP berdiri di samping titik patok.
2. Cara menggunakan waterpass adalah dengan mendirikan alat dengan menggunakan
tripod, setelah tripod didirikan dengan benar letakkan alat diatasnya dan kunci, atur
sekrup agar gelembung nivo berada di tengah, arahkan teropong menuju rambu ukur,
maka pengukuran sudah bisa dilakukan.
LAMPIRAN