Anda di halaman 1dari 10

STUDI TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DI JALAN TRANS SULA DESA

FAGUDU KABUPATEN KEPULAUAN SULA

OLEH
WANDI R. PUTRA PATANI
0723 14 11 032

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
STUDI TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DI JALAN TRANS SULA DESA FAGUDU
KABUPATEN KEPULAUAN SULA

Yang disiapkan dan disusun oleh :

Nama : Wandi R. Putra Patani


NIM : 0723 1411 032
Program Studi : Teknik Sipil
Pembimbing Utama : Dr. Sabaruddin, S.T., M.M.
Pembimbing Pendamping : Muhammad Darwis, S.T., M.T.

Diajukan Guna Melengkapi Syarat


dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
1

STUDI TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DI JALAN TRANS SULA


DESA FAGUDU KABUPATEN KEPULAUAN SULA
Dr. Sabaruddin, S.T., M.M.1, Muhammad Darwis, S.T., M.T.2, Wandi R. Putra Patani3
1,2 Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Khairun, 3 Praktisi Teknik Sipil

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas jalur trotoar di Jalan Trans Sula dalam menampung volume
pejalan kaki. Prosedur yang dilakukan pada studi ini sesuai dengan pengukuran efektivitas trotoar, yang dinyatakan
dengan tingkat pelayanan trotoar. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, pengukuran, dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian pada jalan trans sula yang di bagi dalam lima segment menunjukan tingkat pelayanan LOS di
Segmen I dan Segmen II, walaupun pada Segmen II terdapat pelabuhan dan halte sementara yang terletak pada
bagian kanan jalan. Pada segment III tingkat pelayanan LOS di sebelah kanan dan kiri jalan berada pada level A,
Namun pada hari libur, di bagian kanan jalan tingkat pelayanan berada pada level B, dikarenakan pada bagia
kanan jalan terdapat taman kota yang menjadi tarikan masyarakat untuk menggunkan atau melewati trotoar.
Adapun pada bagian kiri jalan tingkat pelayanan LOS berada pada level B, dikarenakan terdapat area petokoan
dan arae trotoar juga digunakan pedagang untuk meletakan barang daganganya. Kemudian pada Segmen IV
berada pada level B, dimana pada segmen IV sendiri didominasi oleh area petokoan, dan juga pada Segmen IV
juga terdapat beberapa tempat sampah dan rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya tidak di tempatkan pada
trotoar, dan tingkat pelayanan LOS pada Segmen V bagian kanan berada pada level A, dan pada bagian kiri pada
level B di karenakan area trotoar digunakan sebagai tempat meletakan barang oleh pedagang. Berdasarkan hasil
tersebut, Pemerintah Kota perlu menata ulang letak pot bunga dan jalur pepohonan, memperbaiki desain trotoar
dan juga menertibkan jualan para pedagang. Selain itu, diperlukan penambahan fasilitas pelengkap trotoar untuk
meningkatkan minat masya-rakat untuk berjalan kaki.
Kata kunci : trotoar, volume pejalan kaki, pedestrian, tingkat pelayanan.

ABSTRACT

This study aims to analyze the effectiveness of sidewalk lanes on Jln. Trans Sula in accommodating pedestrian
volume. The procedures performed in this study are in accordance with measurements of sidewalk effectiveness,
expressed by sidewalk service levels. Data collection is done through observation, measurement, and
documentation. The results of the research on the trans sula road that is included in five segments show the level
of LOS service in Segment I and Segment II, although in Segment II there are ports and temporary stops located
on the right side of the road. In segment III the L.A. service level on the right and left of the road is at level A, but
on holidays, on the right side of the road the service level is at level B, because on the right side of the road there
is a city park that becomes a community attraction to use or pass the sidewalk. Meanwhile, on the left side of the
road the service level of L.A. is at level B, because there is a petokoan area and sidewalk arae is also used by
traders to place their merchandise. Then in Segment IV is at level B, where in segment IV itself is dominated by
the petokoan area, and also in Segment IV there are also some trash cans and traffic signs that should not be
placed on the sidewalk, and the level of service LOS in Segment V on the right is at level A, and on the left at level
B because the sidewalk area is used as a place to put goods by traders. Based on these results, the City
Government needs to rearrange the location of flower pots and tree paths, improve sidewalk design and also
regulate the sale of traders. In addition, the addition of sidewalk complementary facilities is needed to increase the
interest of people for walking.
Keywords: sidewalk, pedestrian volume, pedestrian, service level.

I. PENDAHULUAN
Kabupaten Kepulauan Sula dengan tingkat mobilitas penduduk yang cukup tinggi, seringkali menunjukan
gejala konflik antara pejalan kaki dan arus lalu lintas kendaraan, apalagi di tambah dengan fasilitas bagi pejalan
kaki (trotoar) yang tidak memadai yang secara langsung juga menyebabkan pejalan kaki harus rela berjalan pada
jalur yang tidak semestinya dan tidak dapat menjamin keamanan serta keselamatan diri pejalan kaki tersebut.
Adapun ruang jalan bagi kendaraan yang terbatas sering menimbulkan kemacetan yang tidak dapat di hindari,
sehingga memaksa para pengguna kendaraan bermotor untuk mengunakan trotoar sebagai lahan parkir, hal ini
2

juga tidak terlepas dari pejalan kaki yang menggunakan ruas jalan untuk menyebrang di karenakan trotoar yang
beralih fungsi menjadi lahan parkir dan tempat perdagangan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
menentukan Efektifitas trotoar di jalan Trans Sula Desa Fagudu bedasarkan tingkat pelayanan trotoar? Dengan
tujuan yang dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan trotoar di Jalan Trans Sula Desa
Fagudu dan untuk menganalisis lebar efektifitas yaitu jalur trotoar di jalan Trans Sula Desa Fagudu dalam
menampung volume pejalan kaki.

II. METODE PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kepulauan Sula khususnya di jalan trans Sula desa Fagudu. Dengan
pertimbangan bahwa efektifitas dan pelayanan trotoar di beberapa titik tertentu tidak lagi menjadi fasilitas bagi
pejalan kaki atau telah beralih fungsi menjadi tempat perdagangan dan tempat parkir bagi kendaraan umum dan
pribadi. Penelitian di lakukan selama 3 hari dalam 1 minggu. Yaitu pada hari senin, rabu dan minggu. Adpund ata-
data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa primer yang terdiri dari observasi atau pengamatan lokasi
penelitian, dan juga data sekunder yang berupa foto-toto dokumentasi

Mulai

Survey awal

Pengambilan data

Data primer : Data sekunder :


Observasi dan Pengukuran data Berupa pedoman antara lain:
yang diperoleh: ▪ Dokumentasi
▪ Volume pejalan kaki per 15
menit
▪ Lebar trotoar

Analisa data
▪ Menghitung efektifitas
▪ Menghitung tingkat pelayanan trotoar

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 2.1. Bagan Alur Penelitian


3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penggunaan lahan di Jalan Trans Sula didominasi oleh fungsi umum, komersial dan jasa trasportasi,
yang diantaranya terdapat area perdagangan, perkantoran, area publik, pelabuhan dan perhotelan.Ruas
Jalan Trans Sula juga mempunyai potensi bangkitan dan tarikan perjalanan yang tinggi, karena ruas jalan
tersebut merupakan rute angkutan umum. Jaringan jalan pada kawasan penelitian berpola grid, yang
mana kondisi ini memudahkan mobilisasi atau pergerakan masyarakat yang berjalan kaki dan didukung
oleh tata guna lahan campuran.
Dalam penelitian ini peneliti mengamati kendala jalur pejalan kaki yang mengunakan trotoar dan
pengaruhnya. Pada beberapa tempat tertentu seperti yang terlihat pada gambar 3.1, pengaruh
pemakaian trotoar untuk aktifitas selain pejalan kaki seperti berdagang, parkir kendaraan, tempat papan
iklan dll. dimana hal ini berdampak pada pengurangan lebar jalur trotoar dan sangat merugikan pejalan
kaki karena mengurangi kelancaran pergerakan.

Sumber : Dokumentasi Penelitian (Jalan Tras Sula)


Gambar 3.1 Penggunaan Lain dilahan Trotoar

Dalam penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) segmen, di dalam lima segmen ini peneliti juga membagi
dalam dua sisi yaitu sisi sebelah kiri dan sisi sebelah kanan, yang semuanya terletak pada jalan Trans
Sula.
4

Tabel 3.1 Tingkat Pelayanan LOS Trotoar Pada Segment I


Volume Tingkat
Lebar Lebar
Arah Maksimum Arus
Hari Trotoar minumum LOS
Trotoar (orang/15 (orang/m/15
(Eksisting) (m)
menit) menit)
Kanan 11 1,55 2,0 7,09 A
Senin
Kiri 8 1,35 2,0 5,92 A
Kanan 14 1,55 2,0 9,03 A
Rabu
Kiri 12 1,35 2,0 8,89 A
Kanan 15 1,55 2,0 9,78 A
Minggu
Kiri 17 1,35 2,0 12,59 A

Sumber : Hasil Penelitian dan Google Eart


Gambar 3.1 Trotoar Segment I
Jadi tingkat pelayanan LOS di Segmen I pada sebelah kanan dan kiri jalan berada pada level A.

Tabel 3.2 Tingkat Pelayanan LOS Trotoar Pada Segment II


Volume Tingkat
Lebar Lebar
Arah Maksimum Arus
Hari Trotoar LOS
Trotoar (orang/15 minimum (orang/m/15
(Eksisting)
menit) (m) menit)
Kanan 15 1,55 2,0 9,68 A
Senin
Kiri 17 1,50 2,0 3,40 A
Kanan 35 1,55 2,0 22,58 A
Rabu
Kiri 33 1,50 2,0 22,00 A
Kanan 32 1,55 2,0 20,64 A
Minggu
Kiri 30 1,50 2,0 20,55 A
5

Sumber : Hasil Penelitian dan Google Eart


Gambar 3.2 Trotoar Segment II
Jadi, walaupun terdapat pelabuhan dan halte sementara yang terletak pada bagian kanan (seperti
yang terlihat pada gambat 4.4) namun tingkat pelayanan LOS di Segmen II baik itu pada sebelah kanan
dan kiri jalan masih berada pada level A.

Tabel 3.3 Tingkat Pelayanan LOS Trotoar Pada Segment III


Volume Tingkat
Lebar
Arah Maksimum Lebar Arus
Hari Trotoar LOS
Trotoar (orang/15 minimum (orang/m/15
(Eksisting)
menit) (m) menit)
Kanan 30 1,55 2,0 19,35 A
Senin
Kiri 26 1,35 2,0 19,26 A
Kanan 35 1,55 2,0 22,58 A
Rabu
Kiri 36 1,35 2,0 26,67 B
Kanan 40 1,55 2,0 25,81 B
Minggu
Kiri 30 1,35 2,0 22,22 A

Sumber : Hasil Penelitian dan Google Eart


Gambar 3.3 Trotoar Segment III
6

Jadi tingkat pelayanan LOS di Segmen III pada sebelah kanan dan kiri jalan berada pada level A.
Namun pada hari libur, di bagian kanan jalan tingkat pelayanan berada pada level B, yang dikarenakan
pada bagia kanan jalan terdapat taman kota yang menjadi tarikan masyarakat untuk menggunkan atau
melewati trotoar. Adapun pada bagian kiri jalan tingkat pelayanan LOS berada pada level B, dikarenakan
terdapat area petokoan dan arae trotoar juga digunakan pedagang untuk meletakan barang daganganya
(seperti yang terlihat pada gambar 4.5).

Tabel 3.4 Tingkat Pelayanan LOS Trotoar Pada Segment IV


Volume Tingkat
Lebar
Arah Maksimum Lebar Arus
Hari Trotoar LOS
Trotoar (orang/15 minimum (orang/m/15
(Eksisting)
menit) (M) menit)
Kanan 30 1,53 2,0 19,61 A
Senin
Kiri 33 1,25 2,0 26,40 B
Kanan 38 1,53 2,0 24,84 B
Rabu
Kiri 37 1,25 2,0 29,60 B
Kanan 35 1,53 2,0 25,88 B
Minggu
Kiri 38 1,25 2,0 30,40 B

Sumber : Hasil Penelitian dan Google Eart


Gambar 3.4 Trotoar Segment IV
Jadi, tingkat pelayanan LOS pada Segmen IV berada pada levelB, dimana pada segmen IV sendiri
didominasi oleh area petokoan, dan juga pada Segmen IV juga terdapat beberapa tempat sampah dan
rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya tidak di tempatkan pada trotoar (seperti pada gambar 4.6)

Tabel 3.5 Tingkat Pelayanan LOS Trotoar Pada Segment V


Volume Tingkat
Lebar
Arah Maksimum Lebar Arus
Hari Trotoar
Trotoar (orang/15 minimum (orang/m/15 LOS
(Eksisting)
menit) (m) menit)
Kanan 27 1,53 2,0 17,65 A
Senin
Kiri 19 1,25 2,0 15,20 A
Kanan 30 1,53 2,0 19,61 A
Rabu
Kiri 30 1,25 2,0 24,00 B
7

Volume Tingkat
Lebar
Arah Maksimum Lebar Arus
Hari Trotoar LOS
Trotoar (orang/15 minimum (orang/m/15
(Eksisting)
menit) (m) menit)
Kanan 33 1,53 2,0 21,57 A
Minggu
Kiri 30 1,25 2,0 24,00 B

Sumber : Hasil Penelitian dan Google Eart


Gambar 3.5 Trotoar Segment V
Jadi, tingkat pelayanan LOS pada Segmen V bagian kanan berada pada level A, dan pada bagian kiri
pada level B di karenakan area trotoar digunakan sebagai tempat meletakan barang oleh pedagang.

IV. KESIMPULAN
1. Tingkat pelayanan LOS di Segmen I dan Segmen II baik itu pada sebelah kanan dan kiri jalan
masih berada pada level A. Tingkat pelayanan LOS di Segmen III pada sebelah kanan dan kiri
jalan berada pada level A. Namun pada hari libur, di bagian kanan jalan tingkat pelayanan berada
pada level B, yang dikarenakan pada bagia kanan jalan terdapat taman kota yang menjadi tarikan
masyarakat untuk menggunkan atau melewati trotoar, dapun pada bagian kiri jalan tingkat
pelayanan LOS berada pada level B, dikarenakan terdapat area petokoan dan arae trotoar juga
digunakan pedagang untuk meletakan barang daganganya. Tingkat pelayanan LOS pada Segmen
IV berada pada level B, dimana pada segmen IV sendiri didominasi oleh area petokoan, dan juga
pada Segmen IV juga terdapat beberapa tempat sampah dan rambu-rambu lalu lintas yang
seharusnya tidak di tempatkan pada trotoar. Adapun tingkat pelayanan LOS pada Segmen V
bagian kanan berada pada level A, dan pada bagian kiri pada level B di yang karenakan area
trotoar digunakan sebagai tempat meletakan barang dagangan oleh pedagang.
2. Berdasarkan pengamatan dan perhitungan tingkat pelayanan LOS trotoar dari Segment I sampai
dengan Segment II, lebar efektif trotoar eksisting jalan Trans Sula masih cukup memadai dalam
menampung volume dan arus pejalan kaki. Adapun Segment III sampai dengan Segment V adalah
yang merupakan segmen dengan volume pejalan kakinya yang cukup besar. Namun hal ini tidak
ditunjang oleh kondisi trotoar yang bagus dan nyaman. Dimana pada segment ini banyak dipadati
pot bunga, tempat bedagan, tempat parkiran dan papan iklan yang diletakkan di tengah-tengah
jalur trotoar, sehingga mengganggu kelancaran arus perjalanan pejalan kaki. Selain itu juga,
terdapat deretan pepohonan di beberapa titik yang sangat menggangu dan merugikan bagi pejalan
8

kaki, sehingga pejalan kaki tidak bebas untuk mendahului pejalan kaki lain maupun mengubah
kecepatan berjalan.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. 1991. Spesifikasi Trotoar. SNI-03-2443-1991. Jakarta.
Ball, J.T. 2001. Transportation Engineering. New York, NY: McGraw Hill Professional.
Departemen Pekerjaan Umum. 1998. Perencanaan Trotoar. Pedoman Konstruksi dan Ba-ngunan. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta.
Federal Highway Administration (FHWA). 2002. Pedestrian Facilities Users Guide-Providing Safety and Mobility.
Publication No. FHWA-RD-01-102. U.S. Department of Transportation. Washington, DC.
Fruin, J.J. 1971. Pedestrian Planning and Design. New York: Metropolitan and Association of Urban Designers and
Environmental Planners..
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki SE
Menteri PUPR No. 02/SE/M/2018. Jakarta.
Khisty, C.J. dan Lall, B.K. 2003. Transportation Engineering: An Introduction. Upper Saddle River, NJ: Prentice
Hall.
Soepandji, W.W. 2010. Pejalan Kaki dan Perjalanannya: Studi Kasus Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia
Lanjut di Jalan Margonda Raya Depok. Skripsi tidak diter-bitkan. Jakarta: Fakultas Teknik, Departemen
Arsitektur, Universitas Indonesia.
Transportation Research Board (TRB). 2000. Highway Capacity Manual. Washington, DC: National Research
Council.

Anda mungkin juga menyukai