tentang prinsip bangunan hijau yang berkelanjutan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan melakukan
berbagai kegiatan transformasi. Seperti yang kita ketahui, bangunan adalah salah satu kontributor terbesar
dalam menghasilkan emisi karbon yang berakibat pada pemanasan bumi secara global.
Dalam edisi buku “Achievement 2018”, GBC Indonesia sebagai Established Member dari World Green Building
Council (WorldGBC), akan memberikan informasi terkini tentang kegiatan transformasi yang telah dilakukan
serta pencapaian yang telah diraih oleh para pemilik gedung dalam mendirikan bangunan hijau.
Sebagai anggota dari WorldGBC, kami pun terus berupaya untuk mendukung program dari UN’s Sustainable
Development Goals (SDGs) karena kami percaya bahwa bangunan hijau dapat berkontribusi dalam pencapaian
beberapa program SDGs yaitu “Good Health & Well Being, Affordable & Clean Energy, Decent Work
& Economic Growth, Industry Innovation & Infrastructure, Sustainable Cities & Communities,
Responsible Consumption & Production, Climate Action, Life on Land, dan Partnerships for The Goals”
Dalam menghadapi tahun 2020, sudah sewajarnya para pelaku industri dan pemilik bangunan harus menjadikan
bangunan miliknya tidak hanya “green building” namun juga “healthy building” karena kita semua harus menuju
Akhir kata, terima kasih kepada para Core Founders, Corporate Founders dan Members yang selama ini
telah mendukung segala kegiatan GBC Indonesia hingga buku ini dapat terwujud. Semoga dengan semangat
keberlanjutan, kita akan terus dapat mendirikan bangunan hijau yang sehat demi mewujudkan bumi yang layak
ditempati oleh generasi mendatang - WE ARE THE LAST GENERATION TO SAVE PLANET EARTH.
Green Building Council (GBC) Indonesia didirikan oleh BUMI & BANGUNAN
lima puluh (5O) profesional yang merupakan pelaku
industri bangunan, yaitu arsitek, konsultan konstruksi, Bumi dengan siluet bangunan karena bangunan
interior disain, arsitek landscape, kontraktor, praktisi merupakan bagian dari sebuah peradaban di dunia.
konstruksi, ahli manajemen gedung, dan konsultan
energi.
Selain oleh para profesional, GBC lndonesia juga BUMI DI ATAS DAUN JATI
didirikan oleh dua puluh satu (21)
perusahaan pendiri yang berlatar belakang sebagai Pohon jati bermanfaat mulai dari akar hingga daunnya.
developer, industri bahan bangunan, manajemen Penghasil kayu kualitas terbaik dan mampu menjadi
bangunan, kontraktor, serta Badan Usaha Milik penopang yang kokoh. GBC Indonesia berharap dapat
Negara. bermanfaat seperti pohon jati dengan memberikan
Beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh GBC
edukasi, ilmu dan perangkat terbaik untuk bangunan
Indonesia antara lain:
hijau di indonesia
Penyusunan Rating Tools atau perangkat penilai
bangunan hijau yang dikenal dengan nama
GREENSHIP.
Proses sertifikasi bangunan hijau Training untuk
profesional (GREENSHIP Profesional) dan masyarakat
umum (GREENSHIP Associate), Program sosialisasi
bangunan hijau, seperti GREENRIGHT, Seminar, dan
Workshop.
VISI
Untuk menciptakan dan membangun industri
bangunan yang berkelanjutan dan menerapkan
praktik bangunan hijau (Green Building) pada
mekanisme pasar di
Indonesia
MISI
Melakukan transformasi dan promosi pada industri
bangunan yang berkelanjutan dengan mendorong
program, teknologi,praktik dan pengoperasian yang
berorientasi pada nilai-nilai hijau, bersama dengan
inisiatif yang berintegrasi dengan praktik desain,
konstruksi dan pengoperasian bangunan gedung
lingkungan dari bangunan..
10
14
20
22
32
WEBINAR
Dalam mencapai tujuannya, GBC Indonesia bekerjasama
pembicara.
Acara ini merupakan acara yang tidak dipungut biaya (compliment) bagi para anggota GBC Indonesia. Bagi masyarakat
Acara gathering yang diadakan setiap awal tahun ini mengangkat tema ataupun issue perkembangan terkini di
dunia yang akan dihadapi dalam satu tahun kedepan. Acara ini turut mengundang para kalangan dari berbagai
latar belakang mulai dari Pelaku Bisnis di Industri Green Building, Pemerintahan, Kedutaan, Media, Asosiasi dan
Universitas.
(WGBW) dengan mengadakan kegiatan dan kampanye dengan tema yang sama yang telah ditetapkan oleh World
Green Building Council. Masyarakat umum pun dapat turut berpartisipasi dalam kampanye ini.
Perbaikan persepsi serta kebijakan dalam pemilihan Material bangunan memiliki daur hidup yang setiap
lokasi dan pengembangan lahan pembangunan dengan tahapnya memberikan dampak terhadap lingkungan baik
mempertimbangkan cara meningkatkan kualitas hidup secara langsung maupun tak langsung. Aspek material
manusia, keberlanjutan kawasan dan ekosistem, serta ramah lingkungan dari suatu material dapat ditelusuri
kontribusi bangunan terhadap lingkungan melalui daur hidupnya.
Usaha konservasi air dalam lingkup bangunan gedung Dalam pengoperasian suatu bangunan hijau, diperlukan
dilakukan dengan melakukan berbagai cara untuk suatu standar manajemen yang terencana dan baku
mengurangi penggunaan air mulai dari rancangan sistem untuk mengarahkan tindakan dari pelaku operasional
plambing yang hemat air hingga upaya memperoleh bangunan dalam melakukan pengelolaan gedung agar
pasokan air alternatif dan daur ulang dapat menunjukkan hasil yang ramah lingkungan
What next?
GREENSHIP NEW BUILDING 2.0
GREENSHIP New Building (NB) 2.0 adalah versi terbaru yang merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari
Versi 1.2 yang diliris pada 2013. Versi 2.0 disusun lebih fleksibel dan mampu mengakomodasi lebih banyak
fungsi gedung. Penyesuaian juga dilakukan dengan mengacu pada standar-standar dan regulasi wajib terbaru
pemerintah.
Saat ini telah dilakukan Technical Advisory Group (TAG) yang mempertemukan para ahli bangunan hijau, industri,
akademisi dan stakeholder lainya untuk mematangkan Draft NB 2.0
3. Workshop
4. In house Training
6. Training EDGE
Pelatihan greenship Associate (GA) merupakan program pendidikan dasar tentang Green Building selama 2 (dua) hari
diadakan sebanyak 9 kali setiap tahunnya untuk di Jakarta dan rata-rata 2 kali di luar kota yang ada perwakilan GBC
Indonesia Training GA mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan wawasan, pemahaman, dan kesadaran mengenai dampak perubahan iklim, konsep dasar
bangunan hijau, dan teknologi masa depan yang ramah lingkungan.
2. Menyampaikan informasi tentang GREENSHIP Rating Tool & Proses Sertifikasi bangunan hijau.
3. Merubah pola pemikiran peserta agar berperilaku green dimanapun berada dan dapat mempengaruhi
lingkungan sekitarnya untuk turut menerapkan perilaku green semaksimal mungkin.
4. Pendidikan GA diperuntukan bagi semua kalangan disiplin ilmu minimal pendidikan SMA atau sederajat.
5. Target lulusan training GA adalah peserta memahami dasar-dasar dan filosofi dari green building dan diharapan
juga menjadi Green Ambassador di lingkungan tempat tinggal masing-masing peserta.
Pelatihan GREENSHIP PROFESIONAL (GP) merupakan pendidikan lanjutan bagi lulusan GREENSHIP Associate.
Pelatihan GP ini berlangsung selama 5 hari di dalam kelas secara teori ditambah 30 hari untuk melakukan tugas
Project Group yang laporanya harus dipresentasikan dalam ujian akhir di depan para Penguji yang berpengalaman
sesuai bidangnya. Pendidikan GP diadakan sebanyak 3 sampai 4 kali setiap tahunnya untuk di Jakarta dan rata-
rata 1 kali di kota yang ada perwakilan GBC Indonesia. Syarat peserta pendidikan ini minimal lulus sarjana Teknik
(S1) semua jurusan atau jurusan di luar teknik namun telah berpengalaman dibidang industri konstruksi bangunan
minimal 3 tahun dan telah lulus pendidikan GA
Workshop merupakan program pendalaman materi GP yang diadakan sebanyak 6 kali setiap tahunnya dengan materi
selalu berbeda dengan melihat perkembangan teknologi indusri bangunan hijau. Workshop hanya berlangsung
selama 1 hari dengan metode penyampaian berupa teori dan latihan simulasi dikelas.
Setiap peserta workshop yang lulus selain mendapatkan sertifikat kepesertaan juga mendapatkan nilai KUM sebesar
8 poin yang mana nilai KUM tersebut dapat dikumpulkan untuk memperpanjang masa berlaku sertifikat GP.
DATA KELULUSAN
4. In House training
Divisi training GBC Indonesia disamping mengadakan training regular, kami juga melakukan inhouse training bekerja
sama dengan institusi pemerintah dan swasta bahkan untuk pertama kalinya di tahun 2017 diadakan training GP In
House bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya.
Instansi yang telah melakuan kerjasama mengadakan inhouse trainng :
1. Kementerian PU
2. BPLHD Makasar
3. BLPHD Jabar
4. PT. Telkom Landmark Tower
5. Pemda DKI Jakarta
6. PT. Brantas Abipraya
7. Ikatan Alumni Arsitek Univ. Parahyangan Bandung
1. Bandung : Komplek Setrasari Mall Blok C1 No. 45, Jl. Terusan Sumantri, Bandung
2. Medan : Jl. Flamboyan Raya No. 10 Tanjung Selamat, Medan
3. Denpasar : Griya JH Jimbaran HUB. Jl Karangmas Sejahtera Lingkungan Buana Gubug, Jimbaran,
Kuta Selatan, Badung, Bali.
4. Makassar : Ruko Sombaopu Blok A no 26. Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar
5. Surabaya : Jl Manyar No. 10, Surabaya
6. Yogyakarta : Jl. Uripsumoharjo No. 111 Yogyakarta
Mulai tahun 2017 kami mengadakan program kunjungan ke gedung yang telah tersertifikasi GREENSHIP dengan
pesertanya sementara masih dikhususkan bagi peserta training GA.
Gedung yang pernah kami kunjungi diantaranya :
1. Gedung PT Dusaspun – Gunung Putri - Bogor
2. Gedung GEO Park 9 Bumi Serpong Damai Tangerang - Banten
3. Gedung Kementrian PU Jakarta Selatan
6. TRAINING EDGE
EDGE kepanjangan dari Excellence in Design for Greater Efficiencies yaitu suatu program Desain untuk efisiensi
dibidang energi, air dan material dalam sebuah gedung yang dikeluarkan oleh IFC (International Finance Corporation).
Dalam penerapanya IFC bekerja sama dengan GBC Indonesia. Oleh Karena itu GBC Indonesia mengadakan 2 jenis
training bagi para professional yang ingin ahli dibidang EDGE yaitu training :
1. Expert EDGE Training adalah training yang diperuntukan untuk para profesional green building yang ingin
menjadi ahli dibidang EDGE dan berhak menjadi konsultan bagi pemilik gedung yang ingin disertifikasi EDGE
2. Auditor EDGE Training adalah training yang diperuntukan untuk professional green building untuk menjadi
auditor gedung yang ingin disertifikasi EDGE.
Beberapa foto dokumentasi training GA, GP, UJIAN GP, VISIT dan Workshop
Perusahaan anggota GBC Indonesia selanjutnya mengutus staff / karyawan untuk menjadi delegasi yang memiliki
hak istimewa dalam kegiatan seperti pelatihan, seminar ataupun workshop yang diadakan oleh GBC Indonesia.
Anggota GBC Indonesia terhubung dengan berbagai sumber informasi terkini dalam hal teknologi dan praktek Green
Building di Indonesia melalui :
• Konsultasi mengenai rating / tolok ukur bangunan hijau
• Workshop, Coaching, Seminar.
• Training Greenship Associate & Profesional.
• Network & Sharing, Webinar
• Sertifikasi GREENSHIP dan EDGE.
1. INDUSTRI (kontraktor, pengembang, manufaktur produk, maintenance building, building owner, dll).
2. KONSULTAN (arsitek, manajemen konstruksi, konsultan ME, konsultan sipil, konsultan lingkungan, dll).
3. ASOSIASI (NGO / LSM, universitas / pendidikan, ikatan ahli, dll).
Industri 67%
Asosiasi 5%
Konsultan 28%
Universitas/akademi, LSM/
NGO, Yayasan, rumah sakit, RP 3.000.000,-
ASOSIASI
asosiasi profesional, instansi
pendidikan dan penelitian.
MATRIX OF BENEFITS
CORPORATE MEMBERS GREEN BUILDING COUNCIL INDONESIA
Suatu bangunan dapat memiliki sertifikat bangunan hijau jika bangunan yang dalam perancangan, pembangunan,
pengoperasian serta dalam pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan memenuhi syarat-syarat
atau kriteria yang ada dalam system peringkat yang disusun oleh Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia).
Hingga pertengahan Tahun 2018 Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) telah menjalankan proses
* Data diatas adalah total nilai dari semua proyek bangunan yang telah melaksanakan sertifikasi GREENSHIP NB-DR, NB-FA dan EB.
NEW BUILDING
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
SERTIFIKAT GREENSHIP
EDGE adalah Sistem sertifikasi bangunan hijau untuk pasar yang sedang tumbuh. Sistem yang telah dikembangkan
Standar Efisiensi
EDGE memiliki standar 20% penghematan pada aspek Energy, Air, dan
Material untuk dapat diterbitkan sertifikat.
Registrasi
Untuk Registrasi sertifikasi EDGE dapat diakses melalui
website “edgebuildings.com”, dan berikut tahapan
proses sertifikasinya:
36%
NOMOR SERTIFIKAT
Yogyakarta
NOMOR SERTIFIKAT
Penyerahan plakat “Established Member” oleh World GBC Chair kepada CEO GBC Indonesia
Beberapa peraturan lain terkait dengan Bangunan Gedung Hijau yang telah ada di Indonesia, antara lain:
1. Peraturan Walikota Bandung No. 1023 Tahun 2016 tentang Bangunan Gedung Hijau
2. Peraturan Menteri PUPR no.2 tahun 2015 mengenai Bangunan Gedung Hijau
3. Peraturan Menteri KLH No. 8 Tahun 2010 tentang Badan Sertifikasi Bangunan Hijau
4. Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
APNAwards : pemberian penghargaan kepada perusahaan ataupun bangunan yang menerapkan skema
keberlanjutan di dalam manajemen perusahaan serta proses desain dan konstruksi bangunan.
WorldGBC Congress: pertemuan rutin tahunan antara Green Building Council dari setiap negara angota.
Biasanya dilaksanakan juga bersamaan dengan Green Building Conference di Negara lokasi pertemuan tersebut.
World Green Building Week (WGBW): Setiap minggu ke-4 di bulan September, seluruh Green Building
Council (GBC) di seluruh dunia merayakan World Green Building Week dimana secara serentak setiap GBC
mengadakan suatu acara untuk menggaungkan gerakan bangunan hijau. Tema WGBW untuk tahun 2018
adalah #homegreenhome.
Informasi mengenai program Better Places for People dapat dilihat di betterplacesforpeople.org
Sejauh ini transformasi yang sudah dilaksanakan oleh perwakilan meliputi beberapa event pokok, antara lain Training,
Workshop, dan Membership.
Alamat : Jl. Jamin Ginting no. 365 Padang Bulan Kelurahan Alamat : Griya JH. Jimbaran HUB.
Titi Rantai Medan Baru Jl. Karangmas Sejahtera Lingkungan Bhuana Gubug.
Mobile : +62811 703 444 Email : medan@gbcindonesia.org Kel. Jimbaran Kec. Kuta Selatan. Kab. Badung Bali
Alamat : Setrasari Plaza Blok C-1 No 45, SURABAYA – Ary Dwi Jatmiko
Jl Ter. Dr. Sutami-Bandung, Jawa Barat Alamat : Jl. Sutorejo Prima Utara II / I, Surabaya
Mobile : +62812 205 3668 Email : bandung@gbcindonesia.org Mobile : +6281234 000 998 Email : surabaya@gbcindonesia.org
Alamat : Ruko Sombaopu Blok A No 26 Alamat : Jl. Urip Sumoharjo 111 Yogyakarta 55222
Jl. Metro Tanjung Bunga, Makassar – 90225 Mobile : +6287838804647 Email : yogyakarta@gbcindonesia.org
Bumi mencapai Balanced Ecosystem untuk kehidupan Pertumbuhan penduduk juga dengan aktivitas manusia di
manusia kira-kira satu juta tahun yang lalu (based Bumi berakibat naiknya jumlah gas rumah kaca (green
on carbon emission ,Prof. Gavin Foster, University of house gas), salah satunya karbon yang tercermin pada
Southampton UK). Sifat dasar manusia berusaha untuk Gambar 1. Dengan melakukan proyeksi yang konservatif
Healthy (kesehatan) dan Wellbeing (kesejahteraan), ke tahun 2050, karbon footprint Indonesia menjadi 50%
hanya saja selalu tidak dapat mengendalikan antara lebih besar dari pada Brazil.
kebutuhan (needs) dan kemaun (wants). Kemajuan Mengapa Indonesia karbon emisinya meningkat secara
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam eksponensial dapat dilihat dari Gambar 2. yang kalau diurai
bidang kedokteran, obat-obatan dan revolusi pertanian terlihat konsumsi minyak (oil), gas alam (natural gas) dan
telah menurunkan kematian sehingga mendorong batubara (coal). Yang harus diwaspadai adalah konsumsi
pertumbuhan penduduk naik secara eksponesial. minyak dan batubaru jauh lebih besar mengeluarkan
Penerapan Keluarga Berencana di Indonesia akhir emisi karbon di bandingkan gas alam, sehingga gas alam
tahun 1970 telah berhasil menahan pertumbuhan yang dapat di gunakan dalam transisi dari bahan bakar-karbon
eksponensial ke linier (lihat Gambar 1). Jika Pemerintah ke zero-carbon energy yang berkelanjutan. Emisi gas
Indonesia tidak hati-hati dengan trend linier ini akan rumah kaca lainnya adalah: 1. Aktivitas pertanian yang
menjadikan penduduknya di tahun 2050 sebesar 370 tidak satu irama dengan bumi, yaitu dengan bibit rekaysa
juta (kira-kira 8% lebih kecil dari penduduk Amerika genetika yang
Serikat (United States, US) di tahun 2050).
4. Mengupas permukaan tanah gambut melepaskan Pada Gambar 3. menunjukkan bahwa Indonesia dalam
GHG; 5. Membangun infrastruktur dengan membuka keadaan bahaya, khususnya dibandingkan dengan Brazil
lapisan atas tanah melepaskan GHG; 6. Mencemari dan US. US memang mempunyai emisi yang sangat besar,
sungai sehingga sampai kelaut akan mematikan tetapi trend emisi menunjukan penurunan. Meskipun
kehidupan di laut akan melepaskan GHG dan lain-lain. perubahan pemerintahan di US ke kepemimpinan Donald
Trump yang tidak mengakui Climate Change, tetapi
Untuk mengetahui apakah Indonesia dalam keadaan masyarakat dan korporasi US, termasuk pemerintahan
bahaya, maka Indonesia dibandingkan dengan US, dan negara bagian seperti Texas telah menyadari masalah
Brazil (lihat Gambar 3.). Kepadatan penduduk Indonesia Climate Change, dengan mengimplementasi 100%
per kilometer-persegi pada tahun 2050 adalah 203 renewable energy, sedangkan Indonesia pada tahun 2015
manusia per kilometer-persegi, ini adalah beban yang baru menerapkan 11%, jauh lebih kecil debandingkan
sangat besar terhadap Bumi. Business As Usual akan Brazil yang 75%. Indonesia kehilangan hutan sebesar
membawa Indonesia 78% - 84% pembebanan terhadap 480,000 ha per tahun pada tahun 2016, ini berlanjut
Bumi Nusantara lebih besar dibandingkan dengan US tanpa pengurangan pada tahun 2050 Indonesia akan
dan Brazil, yang berakibat pada pengadaan pangan; kehilingan hutan dan seisinya sebesar provinsi Sulawesi
air bersih; mobilitas; perubahan tata guna lahan Utara.
– yang berdampak pada Balanced Ecosystem;
kebutuhan energi; kebutuhan bahan bahan bakar;
dan lain-lainnya sehingga meningkatkan emisi GHG,
Tantangan Indonesia sangat besar dan rumit, karena itu solusinya harus multi dimensi yang bertujuan pada 17
Sustainable Development Goals yang (SDG, lihat Gambar 4.) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United
Nation, UN). Sebetulnya 17 SDG ini adalah Road Map untuk mencapai HEALTHY dan WELLBEING baik manusia
dan Bumi.
Balanced Ecosystem dari bumi telah sangat terganggu, untuk memperbaiki dengan kurun waktu yang sangat
pendek memerlukan terobosan baru dari Ecological Engineering. Jika membiarkan bumi menyembuhkan dengan
sendirinya, sebagai contoh hutan yang rusak yang tinggal rerumputan dan beberapa semak belukar memerlukan 150
tahun, ini kalau ecosystem disebelahnya masih berfungsi (Ekosistem adalah flora, fauna, topografi bumi dan lautan).
- Widjojo Hardjoprakoso -
Infrastructure Resource