Anda di halaman 1dari 19

HAKIKAT MANUSIA HINDU

KELOMPOK 3 :
I MADE SUARDIKA PRAMANA ( 15102279 )
I WAYAN GUNARTA ( 15102282 )

HAKIKAT MANUSIA HINDU


Tri Guna
Sad Ripu
Sad Atatayi
Sapta Timira
Catur Asrama
Panca Yadnya

1. Tri Guna
Tri artinya tiga, Guna artinya sifat atau bakat, jadi
Triguna adalah tiga sifat dasar yang terdapat pada
setiap yang ada dijagat raya ini baik makhluk hidup
maupun benda mati. Ketiga sifat itu mempengaruhi
manusia sejak masih dalam kandungan sampai akhir
hidupnya, hanya saja dalam prosentase yang berbedabeda dan selalu berubah-ubah.

Bagian-bagian Tri Guna

Sattwam adalah sifat kebaikan


Rajas adalah sifat nafsu
Tamas adalah sifat malas

Tujuan Mempelajari Tri Guna


Memperoleh cara yang tepat untuk meningkatkan
sifat Sattwam terhadap pengembangan budhi pekerti.
Memberikan keyakinan bahwa melalui pengembangan
budhi perkerti, tujuan agama hindu tentang moksa
akan tercapai.

2. Sad Ripu
Sad ripu berasal dari kata sad yang berarti enam dan ripu yang
berarti musuh. Jadi secara harafiah, Sad Ripu memiliki arti enam
musuh. Musuh yang dimaksud adalah musuh yang berasal atau
bersumber dari dalam diri manusia sendiri.
Sebagaimana tercantum dalam kekawin Ramayana, Bab I (Wirama
Sronca), bait 4 sebagai berikut :
Ragadi musuh mepareng
Rihati ya tongwanya tan madoh riawak
Yeka tan hana ri sira
Prawira wihikan sireng niti

Bagian-bagian Sad Ripu


Kama artinya keinginan atau hawa nafsu
Loba artinya tamak, rakus
Krodha artinya marah
Moha artinya bingung / kebingungan
Mada artinya mabuk / kemabukan
Matsarya artinya iri hati

Umat Hindu memiliki cara tersendiri untuk


mengatasi Sad Ripu, antara lain :
Upacara Agama Manusa Yadnya, terutama potong gigi, sebagai
simbol untuk mengingat bahwa musuh itu bersumber dari diri
sendiri dan harus diatasi dan dilemahkan agar tidak menguasai
diri sendiri.
Memperdalam dan mengamalkan ajaran kesusilaan, terutama Tri
Kaya Parisudha, Panca Yama dan Panca Nyama Brata, Catur
Praweti, Catur Paramita, serta ajaran karma phala.
Melalui cerita-cerita, seperti cerita sudamala, bhatara, kala, dyah
tantri, Sutasoma.

3. Sad Atatayi

Sad Atatayi terdiri dari kata Sad dan


Atatayi. Sad artinya enam, Atatayi artinya
kejam atau pembunuhan. Jadi yang
dimaksud Sad Atatayi adalah enam macam
pembunuhan yang kejam yang tidak patut
dilaksanakan oleh manusia.

Bagian-bagian Sad Atatayi


Agnida
Wisada
Atharwa
Sastraghna
Drathi Krama
Raja Pisuna

Upaya-upaya untuk menghindari diri dari


Sad Atatayi
Segala sikap dan usaha dapat memilih yang baik dan benar serta menghindarkan
diri dari hal-hal yang buruk dan salah.
Dapat mengadakan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Mengamalkan lima pengendalian diri yang bersifat lahiriah yang disebut Panca
Yama Brata.
Mengamalkan ajaran Tri Kaya Parisudha.
Menasehati diri sendiri sebelum berbuat.

4. Sapta Timira

Kata sapta timira berasal dari bahasa


sansekerta dari kata saptayang berarti tujuh,
dan kata timira yang berarti gelap,suram,
(awidya). Sapta timira berarti tujuh
kegelapan adalah tujuh unsur atau sifat yang
menyebabkan pikiran orang jadi gelap.

Bagian-bagian Sapta Timitra


Surupa
Dhana
Guna
Kulina
Yohana
Sura
Kasuruan

5. Catur Asrama

Catur Asrama terdiri atas dua kata yakni


Catur, yang berarti empat dan Asrama,
berarti tahapan atau jenjang. Jadi Catur
Asrama artinya empat jenjang kehidupan
yang harus dijalani untuk mencapai
moksa.

Bagian-bagian Catur Asrama

Brahmacari Asrama
Grhasta Asrama
Wanaprasta Asrama
Bhiksuka Asrama

6. Panca Yadnya
Yadnya merupakan korban suci yang tulus ikhlas.
Dalam Bhagawadgita II.10 dijelaskan bahwa tujuan kita
melaksanakan yadnya adalah untuk mewujudkan
hubungan harmonis antara Sang Hyang Widhi, manusia
dan alam dalam keterkaitan sbb:
Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Prajapati) beryadnya
menciptakan manusia dan alam.
Manusia (Praja) beryadnya untuk Prajapati dan alam.
Sedangkan alam (kamadhuk) beryadnya untuk memberi
kesejahteraan kepada manusia.

Bagian-bagian Panca Yadnya

Dewa Yadnya
Rsi Yadnya
Manusa Yadnya
Pitra Yadnya
Bhuta Yadnya

Hubungan Antara Panca Yadnya dan Tri Rna


Jika di hubungkan keduanya, Panca Yadnya dan Tri
Rna sangat erat kaitannya. Dimana pelaksanaan dari
Panca Yadnya adalah merupaka salah satu cara untuk
membayar Rna atau hutang itu sendiri.
Adapun hubungan antara keduanya yaitu, Dewa
Rna dapat dibayar dengan melaksanakan Dewa Yadnya
dan Bhuta Yadnya; Pitra Rna dapat kita bayar dengan
melakukan Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya; serta Rsi
Rna dapat dibayar melalui Rsi Yadnya dan Manusa
Yadnya.

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai