Absen : 35
Kelas : 9D
Latar Belakang
Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal ini
ditunjukkan dengan diproduksinya berbagai macam peralatan yang dapat
mempermudah manusia dalammenunjang kehidupannya, baik dalam sector industry
maupun transportasi, Namun,terkadang kemajuan teknologi tersebut tidak
diiringi dengan kepedulian kita sebagai pengguna teknologi untuk peduli terhadap
lingkungan sekitar. Salah satu dampak tidak langsung yang diakibatkan oleh
perkembangan teknologi adalah masalah pencemaran udaradan kemacetan.
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalahnya yaitu sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan?
2. Bagaimana prinsip suatu teknologi ramah lingkungan ?
3. Apakah manfaat yang didapat dari penerapan teknologi ramah lingkungan
dalampenyelesaian masalah?
4. Bagaimana perkembangan teknologi ramah lingkungan di Indonesia?
5. Bagaimana penerapan teknologi ramah lingkungan dalam menyelesaikan
masalah sepertipolusi dan kemacetan?
Tujuan
Manfaat Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan
Beragam manfaat dapat diperoleh masyarakat ataupun lembaga dengan
menerapkan strategi ramah lingkungan. Beberapa manfaat tersebut diantaranya
adalah:
1. Sebagai pedoman bagi perbaikan produk dan proses produksi.
2. Efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya alam dan energi.
3. Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar atau limbah.
4. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media lingkungan ke media
lingkungan lain.
5. Mengurangi resiko terhadap kesehatan dan lingkungan.
6. Mendorong pengembangan teknologi pengurangan limbah pada sumbernya,
teknologibersih dan produk akrab lingkungan.
7. Menghindari biaya clean-up.
8. Meningkatkan daya saing produk di pasar internasional melalui penggunaan
teknologi barudan/atau perbaikan teknologi.
9. Meningkatkan Kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, agro-industri
dan masyarakat.
10. Pengurangan biaya yang tinggi karena penerapan sistem pengelolaan limbah
ujung pipa (end off pipe treatment).
Keunggulan:
Terang dan tahan lama
Hemat energi
Ramah lingkungan
Bebas polusi
Cepat dan mudah dalam pemasangan
Hemat biaya perawatan
Life time yang lama (lampu LED hingga 11 tahun & solar panel hingga 25
tahun)
Cocok dipasang di segala lokasi
Tersedia dengan daya mulai dari lampu dengan daya 15w (950Lm) -168w
(14.558Lm)
2. Lampu Lalu Lintas Tenaga Surya
Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu
lalu lintas yang terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat
menyesuaikan diri dengan kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini
disebut sebagai actuated controller. Namun, para akademisi Indonesia telah
menemukan sistem baru untuk menjalankan lampulalu lintas. Sistem ini
dikenal sebagai logika fuzzy. Metode logika fuzzy digunakan
untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan
volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil
pengujian sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan
logika ini dapat menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan
panjang antrean kendaraan sebesar 56,24%; jika dibandingkan dengan
sistem lampu konvensional. Lampu lalu lintas pada umumnya dioperasikan
dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini sudah perkembangan
teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari. Dengan mengunankan
Lampu lalu lintas tenaga surya, akan tercipta rasa aman bagi masyarakat pada
saat berkendaraan sehingga nanti tidak ada lagi terpengaruh pemadaman
listrik dari PLN yang selama inimenjadi pemasok energi.
Kesimpulan
Dengan meningkatnya urbanisasi, jumlah penduduk di perkotaan bertambah, yang
berarti penggunaan kendaraan bermotor bertambah, dan berakibat dengan
kemacetan lalu lintas, sehingga perlu dibangun lebih banyak jalan. Akibat
meningkatnya jumlah penduduk di perkotaan, maka luas kota berkembang,
sehingga jarak perjalanan juga bertambah. Smeed(1967) mengatakan, bahwa jarak
perjalanan rata-rata berbanding lurus dengan kuadrat dari luas kota. Apabila jumlah
orang yang melakukan perjalanan meningkat 100 kali, maka luas jalan yang
dibutuhkan tiap orang akan meningkat kira-kira 12 kali. Jadi dengan bertumbuhnya
kota, diperlukan pula pembangunan lebih banyak jalan untuk kendaraan bermotor.
Namun demikian harus ada batasannya, karena tidak mungkin semua lahan harus
dijadikan jalan, di samping bertambahnya kendaraan di jalan ditambah dengan
kemacetan yang terjadi, akan meningkatkan kebisingan dan pencemaran udara
akibat gas buang kendaraan bermotor yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan manusia.