Pengenalan PHP
PHP adalah bahasa server-side scripting yang awalnya dirancang untuk pengembangan Web agar dapat menghasilkan halaman Web dinamis. PHP file dapat memuat text atau tag2 HTML dan kembali ke browser sebagai plain HTML. Normalnya, file PHP diakhiri dengan ekstensi file .php, .php3, .php5
Kenapa PHP?
Multi platform Open source dan gratis di download dari situs resminya http://php.net/downloads.php Kompatibel hampir dengan semua server yang kita temui sekarang ini. Support banyak database (MySQL, Oracle, PostgreSQL, dll) Mudah untuk dipelajari dan berjalan efisien pada sisi server.
Installasi PHP
Jika server yang kita gunakan sudah mensupport PHP, maka kita tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Simplenya cukup buat file berekstensi .php file di web directory dan server akan mengeksekusi file tersebut sebagai script PHP. Tetapi jika server kita belum mensupport PHP / kita ingin menjalankan PHP di komputer pribadi kita, maka kita perlu menginstall PHP terlebih dahulu. Kita bisa mengunakan XAMPP sebagai alternatif, karena XAMPP sudah termasuk MySQL, Apache Web Server, Perl, dan PHP. http://www.apachefriends.org/en/xampp.html Alternatif lain, jika kita ingin mengkonfigurasi PHP sendiri dari source code yang ada, kita bisa mendownload source codenya di http://www.php.net/downloads.php, extract, dan
configure kemudian build. Untuk info lebih lanjut bisa kunjungi http://www.php.net/manual/en/install.php
PHP Syntax
1. Basic PHP Syntax
Script PHP selalu diawali dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Block script PHP tersebut dapat diletakan dimana saja pada sebuah file PHP.
<?php ?>
Beberapa server mensuport tag PHP dengan singkatan script block <? dan diakhiri dengan ?> (short_open_tag = On) Tapi agar lebih kompatibel, saya menyarankan untuk menggunakan script block standard yaitu <?php dan ditutup dengan ?> Contoh sebuah script PHP dengan HTML:
<html> <body> <?php echo 'hello world!'; ?> </body> </html>
Setiap perintah pada kode PHP harus diakhiri dengan titik koma. Titik koma adalah pemisah dan digunakan untuk membedakan satu instruksi dengan instruksi yang lain. Ada dua pernyataan dasar untuk teks output dengan PHP, yaitu : echo dan print. Dari contoh di atas kita telah menggunakan pernyataan echo untuk output teks "Hello World".
CATATAN : File harus memiliki ekstensi .php. Jika file memiliki ekstensi .html, kode PHP tidak akan dieksekusi.
Contoh :
<html> <body> <?php // ini adalah sebuah komentar echo 'hello world!'; /* Ini juga sebuah komentar Bisa digunakan untuk multi line komentar */ ?> </body> </html>
3. PHP Variabel
Variabel digunakan untuk menyimpan nilai seperti angka, string, atau array sehingga mereka dapat digunakan berkali-kali dalam sebuah program. Semua variabel dalam PHP dimulai dengan simbol $ (dolar).
<?php $text = "Hello World!"; $nomor = 16; ?>
Aturan dalam pemberian nama variabel : Nama variabel harus diawali dengan huruf atau underscore ( _ ) dan tidak boleh angka. Sebuah nama variabel hanya boleh berisi karakter huruf, angka dan garis bawah ( a-z, A-Z, 0-9, dan _ ) Nama variabel tidak boleh mengandung spasi. Jika nama variabel lebih dari satu kata, harus dipisahkan dengan garis bawah. Misalnya $variabel_ku, atau dengan huruf kapital $variabelKu.
5. PHP Operator
Operator digunakan untuk beroperasi pada nilai-nilai tertentu.
Contoh :
<?php $i = 10; $x = 2; if ( $i < $x ) { echo $i . ' lebih kecil dari ' . $x; } else { echo $i . ' lebih besar dari ' . $x; } ?>
6.1.2 PHP elseif Digunakan bersama statement if else untuk mengeksekusi kode tertentu jika kondisi bernilai benar (TRUE) lebih dari 1x.
Syntax :
if (kondisi1) kode yang akan dieksekusi jika kondisi1 bernilai benar; elseif (kondisi2) kode yang akan dieksekusi jika kondisi2 bernilai benar; else kode yang akan dieksekusi jika kondisi pertama dan kedua bernilai salah;
Contoh :
<?php $i = 10; $x = 2; if ( $i < $x ) { echo $i . ' lebih kecil dari ' . $x; } elseif ( $i - $x != 0 ) { echo $i . ' dikurangi ' . $x . ' hasilnya adalah 0'; } else { echo $i . ' lebih besar dari ' . $x . ' dan ' . $i . ' dikurangi ' . $x . ' tidak sama dengan 0'; }
Syntax :
switch (kondisi) { case kemungkinan1: kode yang akan dieksekusi jika kondisi = kemungkinan1; break; case kemungkinan2: kode yang akan dieksekusi jika kondisi = kemungkinan2; break; default: kode yang akan dieksekusi jika kondisi bukan kemungkinan1 dan kemungkinan2; }
Contoh :
$kondisi = 'hujan'; switch ($kondisi) { case 'cerah' : echo 'Bawa payung, cuaca panas'; break; case 'mendung' : echo 'Siapin jas hujan, sapa tau hujan'; break;
case 'hujan' : echo 'Pakai jas hujan'; break; default : echo 'Ngacir aja langsung'; }
7. PHP Array
Ketika menulis program dengan PHP, cepat atau lambat, kita akan membuat variabel yang hampir sama untuk nilai yang berbeda. Daripada memiliki banyak variabel yang hampir sama, kita dapat menyimpan data sebagai array. Setiap data dalam array memiliki ID key sendiri sehingga kita dapat dengan mudah mengakses data tersebut. Array dapat menyimpan satu
Contoh 2 :
<?php $router[0] = "Mikrotik"; $router[1] = "Cisco"; $router[2] = "Juniper"; ?>
Dalam contoh ke 2 ini, ID key diset / ditetapkan secara manual. Persamaannya, dari ke 2 contoh di atas kita dapat memanggil nilai variabel berdasarkan ID key. Contoh :
<?php echo $router[0] . " " . $router[1] . " " . $router[2]; ?>
<?php $url = array ( "sonet" => "http://devilzc0de.org/", "forum" => "http://devilzc0de.org/forum/", "twitter" => "http://twitter.com/devilzc0de", "facebook" => "http://www.facebook.com/groups/devilzc0de/" ); ?>
Contoh 2 :
<?php $url['sonet'] = 'http://devilzc0de.org/'; $url['forum'] = 'http://devilzc0de.org/forum/'; $url['twitter'] = 'http://twitter.com/devilzc0de'; $url['facebook'] = 'http://www.facebook.com/groups/devilzc0de/'; ?>
Contoh ke 2 sama dengan contoh 1, hanya menunjukkan cara yang berbeda untuk menciptakan associative array. Dari ke 2 contoh di atas, kita dapat memanggil nilai variabel berdasarkan nilai ID key.
<?php echo $url['sonet'] . " " . $url['forum'] . " " . $url['twitter'] . " " . $url['facebook']; ?>
<?php $linux = array ( "Debian" => array ( "Ubuntu", "Mint", "Vyatta" ), "RedHat" => array ( "CentOS", "ClearOS" ), "Slackware" => array ( "Slax", "Slackintosh" ) ); ?>
Array di atas jika ditulis akan terlihat seperti output berikut ini :
Array ( [Debian] => Array ( [0] => Ubuntu [1] => Mint [2] => Vyatta ) [RedHat] => Array ( [0] => CentOS [1] => ClearOS ) [Slackware] => Array ( [0] => Slax [1] => Slackintosh ) )
8. PHP Looping
Akan sangat sering ketika kita menulis program, kita ingin perintah yang sama untuk dijalankan beberapa kali. Untuk melakukan hal tersebut, kita dapat melakukan apa yang namanya looping. Pada PHP kita dapat melakukan looping dengan beberapa statement, diantaranya adalah :
Contoh :
<?php $i = 1; while ($i <= 10) { echo "Ini adalah loop nomor " . $i . "<br />"; $i++; } ?>
Dari contoh di atas, script akan terus mengeksekusi kode dalam block while sampai nilai $i lebih kecil atau sama dengan 10.
melakukan loopping selama kondisi yang ditentukan bernilai benar (TRUE). Syntax :
do { kode yang akan dieksekusi; } while (kondisi);
Contoh :
<?php $i=0; do { $i++; echo "Ini adalah loop nomor " . $i . "<br />"; } while ($i < 10); ?>
Contoh di atas akan meningkatkan nilai $i satu kali, kemudian akan terus melakukan looping selama nilai $i kurang dari 10
a : Banyak digunakan untuk mengatur kondisi awal untuk melakukan looping. b : Menyatakan kondisi seberapa banyak melakukan looping, kode akan terus melakukan looping sampai nilai b bernilai salah (false). c : Banyak digunakan untuk kenaikan counter.
Contoh :
<?php for ($i=1; $i<=10; $i++) { echo "Ini adalah loop nomor " . $i . "<br />"; } ?>
Contoh :
<?php $moderators = array("civo", "t3k0", "Wayc0de"); foreach ($moderators as $moderator) { echo "Moderator : " . $moderator . "<br />"; } ?>
9. PHP Functions
Dalam PHP, sudah ada banyak sekali fungsi-fungsi yang tersedia, sebagai referensi untuk contoh2 fungsi yang sudah tersedia bisa mengunjungi http://www.php.net/manual/en/funcref.php atau http://www.w3schools.com/php/default.asp. Pada kesempatan kali ini kita akan sedikit belajar membuat fungsi sendiri. Hal yang perlu diketahui sebelumnya : Setiap fungsi pada PHP diawali dengan kata "function"
Nama fungsi tidak boleh diawali dengan angka dan usahakan nama fungsi sesuai dengan apa yg dilakukan oleh fungsi tersebut.
Syntax :
function namaFungsi ([nilai]) { kumpulan kode yang membentuk fungsi tersebut }
Contoh :
function copyright() { $tahunIni = date('Y'); echo '© Copyright ' . $tahunIni; }
Fungsi di atas adalah contoh fungsi sederhana untuk menampilkan tulisan Copyright [Tahun saat ini] Kita dapat mengembangkan fungsi tersebut menjadi lebih dinamis. Misalnya dari tahun berapa kode tersebut dibuat hingga saat ini dengan menambahkan parameter pada fungsi tersebut. Contoh :
function copyright($dibuat) { $tahunIni = date('Y'); if ($dibuat < $tahunIni) { echo '© Copyright ' . $dibuat . ' - ' . $tahunIni; } else { echo '© Copyright ' . $tahunIni;
} } copyright(1999);
Referensi : http://devilzc0de.org/forum/thread-15354.html ( thanks kidofdream ) http://php.net/ http://www.apachefriends.org/ http://www.w3schools.com/ Ebook PHP Tutorials