Anda di halaman 1dari 12

Sampai sini kita telah belajar tentang php file, variabel dan tipe data,

dan macam-macam operator.

Pada tutorial kali ini, kita akan mempelajari tentang sesuatu yang
sangat penting: yaitu logika percabangan pada PHP.

Jika anda merasa tutorial ini bermanfaat, anda bisa membagikan


seri tutorial belajar PHP dasar ini ke teman-teman anda, rekan kerja,
atau ke grup sosial media.

Struktur Kontrol
Kita telah mempelajari beberapa unsur dasar dalam PHP. Kita sudah
bisa membuat variabel, memanipulasinya dengan operator,
mengetahui tipe datanya, dan juga kita bisa menampilkannya dengan
perintah echo.

Akan tetapi, program yang kita tulis sejauh ini masih sangat
sederhana. Semua baris berjalan begitu saja dari atas ke bawah. Nah,
bagaimana jika kita akan menampilkan sesuatu berdasarkan kondisi?
Seperti misalnya: kita akan menampilkan string “lulus” jika
variabel $nilai lebih dari 70, dan kita akan menampilkan string “tidak
lulus” jika nilainya di bawah itu?

Itu lah fungsi control structure atau struktur kontrol. Struktur kontrol
memungkinkan kita untuk melakukan tindakan di luar
alur default pengeksekusian program (yaitu dari atas ke bawah).
Dengan menggunakan struktur kontrol, kita bisa mengeksekusi
sebagian kode program, dan tidak mengeksekusi sebagian yang lain.

Di dalam PHP, terdapat dua jenis struktur kontrol: yaitu logika


percabangan, dan juga blok kode perulangan.
Dalam kesempatan ini kita akan mempelajari dan mempraktikkan
logika percabangan pada PHP. Ada pun pada tutorial selanjutnya, kita
akan ambil pembahasan tentang perulangan.

Macam-Macam Percabangan Pada PHP


Untuk struktur kontrol percabangan pada PHP, terdapat beberapa
macam. Ada if else, ada switch case, dan ada ternary. Dalam tutorial ini
kita akan membahas ketiga jenis percabangan tersebut.

Percabangan If
Percabangan if adalah percabangan yang paling dasar. Tugasnya
adalah memeriksa nilai boolean atau sebuah ekspresi logika.

Jika suatu variabel atau suatu ekspresi logika bernilai true, maka proses
yang ada di dalam blok kode if akan dijalankan. Jika tidak, maka
perintah/kode yang ada di dalam blok if tidak akan dijalankan.

Contoh:
<?php
$lulus = true;

echo 'Memeriksa variable $lulus <br>';

if ($lulus) {
echo "Variabel lulus bernilai true <br>";
}

Kode 1: contoh sederhana penggunaan if

Coba anda ganti variabel $lulus pada Kode 1 di atas menjadi false, lalu
jalankan lagi programnya.

Pengecualian menggunakan else

Bagaimana jika ternyata kondisi yang didefinisikan di


dalam if ternyata tidak terpenuhi alias bernilai false?
Kita bisa menangani hal tersebut dengan membuat blok kode else.
Kita ubah Kode 1 di atas menjadi seperti berikut:
<?php

$nilai = 60;

echo 'Memeriksa variable $nilai <br>';


echo "Nilai: {$nilai} <br>";

if ($nilai >= 70) {


echo "Selamat, siswa !";
} else {
echo "Mohon maaf, siswa tidak lulus";
}

echo "<br>";

Kode 2: contoh sederhana penggunaan if dan else

Membuat lebih dari 1 kondisi dengan elseif


<?php

$nilai = 60;

echo 'Memeriksa variable $nilai <br>';


echo "Nilai: {$nilai} <br>";

if ($nilai >= 85) {


echo "Sangat mengesankan!";
} elseif ($nilai >= 70) {
echo "Selamat anda lulus!";
} else {
echo "Jangan menyerah, anda pasti bisa!";
}

echo "<br>";

Kode 3: contoh penggunaan if, else if dan else

Contoh Menampilkan Nilai Huruf Menggunakan If


Sebagai contoh, kita akan menampilkan peringkat huruf berdasarkan
variabel $nilai. Kondisi yang akan kita gunakan adalah seperti
pada Tabel 1.
Rentang Nilai Peringkat Huruf
85-100 A
75-84 B
60-74 C
50-59 D
0-49 E

Tabel 1: pengkondisian peringkat huruf

Untuk membuat pengkondisian pada Tabel 1, setidaknya kita


membutuhkan 5 buah pengkondisian.

Perlu dipahami, bisa jadi PHP adalah bahasa pemrograman pertama


yang anda pelajari, sehingga anda masih beranggapan bahwa menulis
kode program adalah proses yang kaku. Bagaimana maksudnya? Yaitu
anda beranggapan: untuk membuat seperti ini caranya harus seperti
ini, untuk membuat seperti itu, caranya harus seperti itu.

Itu padangan yang salah, karena proses penulisan kode sangat


bersifat fleksibel. Tergantung dengan logika masing -masing
penulisnya. Karena satu masalah yang sama jika dikerjakan oleh orang
yang berbeda, bisa menghasilkan solusi yang berbeda pula.

Di sini saya memberi contoh sederhana bagaimana cara


mengimplementasi logika pada tabel 1, dan ini tentu saja bukan satu-
satunya cara, anda bisa membuat cara anda sendiri.

Silakan coba dan praktikkan kode program berikut:


<?php

$nilai = 56;

echo "Nilai: {$nilai} <br>";

if ($nilai >= 85 and $nilai <= 100) {


echo "Predikat: A";
} elseif ($nilai >= 75) {
echo "Predikat: B";
} elseif ($nilai >= 60) {
echo "Predikat: C";
} elseif ($nilai >= 50) {
echo "Predikat: D";
} elseif ($nilai >= 0) {
echo "Predikat: E";
} else {
echo "Nilai tidak valid.";
}

echo "<br>"; # untuk membuat baris baru pada HTML

Kode 4: implementasi pengkondisian peringkat huruf dari table 1

Coba ubah isi dari variabel $nilai lalu refresh halaman web untuk
memeriksa apakah pengkondisian yang kita buat sudah benar atau
tidak.

Hal-Hal yang dianggap true atau false


Ada beberapa hal di dalam bahasa pemrograman PHP yang
dianggap true padahal ia bukan tipe data boolean, dan juga ada
beberapa hal yang dianggap false padahal ia bukan tipe data boolean.

Apa saja? Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Bilangan numeric selain 0 dianggap true

Semua bilangan numeric selain 0, maka dianggap true. Ada pun


variabel integer mau pun float dengan nilai 0, maka ia dianggap false
jika kita masukkan dalam kondisi if.
<?php
$nilai = 0;
if ($nilai) {
echo "nilai: {$nilai} dianggap true";
} else {
echo "nilai: {$nilai} dianggap false";
}

Kode 5: numeric bernilai 0 dianggap false dan selain itu maka dianggap true

Anda bisa mengganti isi dari variabel $nilai menjadi angka negatif
mau pun positif dan lihat seperti apa hasilnya.
String yang tidak kosong dianggap true

String kosong juga dianggap akan dianggap false, dan string yang
tidak kosong akan dianggap true.

Anda bisa mencoba kode program pada Kode 5 di bawah ini:


<?php
$nama = "";

if ($nama) {
echo "dianggap true";
} else {
echo "dianggap false";
}

Kode 5: string kosong dianggap false

Coba ganti isi dari variabel $nama menjadi nilai string yang lain, lalu lihat
seperti apa hasilnya.

Nilai null dianggap false

Selain itu, nilai null juga dianggap false dalam PHP.


<?php

$nilai = null;

if ($nilai) {
echo "dianggap true";
} else {
echo "dianggap false";
}

if (@$namaLengkap) {
echo "Jika variabel namaLengkap telah didefinisikan sebelumnya dan ia
bukan 0 atau string kosong atau null";
} else {
echo "Jika variabel namaLengkap tidak pernah didefinisikan sebelumnya.
Tanda @ membuatnya bernilai NULL jika belum didefinisikan sebelumnya";
}

Kode 6: nilai null dianggap false


Anda bisa memperhatikan dalam contoh Kode 6 di atas, terdapat
tanda @ sebelum variabel $namaLengkap. Tanda @ tersebut berfungsi
untuk memberi nilai null terhadap suatu variabel yang tidak pernah
didefinisikan sebelumnya.

Ini membuat program kita tidak error, karena menampilkan atau


menggunakan sebuah variabel yang sebelumnya tidak pernah
didefinisikan akan menyebabkan error.

Percabangan Switch Case


Percabangan yang kedua adalah switch .. case. Ini adalah alternatif
yang bisa kita gunakan untuk memecahkan permasalahan logika
dalam PHP.

Akan tetapi, penggunaan switch .. case ditujukan untuk kasus-kasus


yang lebih sederhana dari pada if .. else.

Perhatikan Kode 7 berikut ini lalu praktikkan.


<?php

$url = '/about';

switch ($url) {
case '/':
echo 'Selamat datang di dashboard.';
break;
case '/about':
echo 'Selamat datang di halaman about.';
break;
case '/contact':
echo 'Selamat datang di halaman kontak.';
break;
default:
echo 'Maaf halaman yang anda cari tidak ditemukan.';
}

echo '<br>';

Kode 7: contoh sederhana switch case


Silakan anda ubah nilai dari variable $url pada Kode 7 di atas, lalu
refresh halaman web. Dan lihat apakah percabangan kita
dengan switch case telah berfungsi dengan benar atau tidak.

Jika tanpa Break

Dalam blok kode switch .. case, kita harus


menggunakan statement break. Karena kalau tidak, setelah sistem
berhasil menemukan case yang bernilai true, dia akan tetap
mengeksekusi case yang dibawahnya meskipun kondisinya sudah tidak
sesuai lagi.

Coba hapus setiap perintah break pada Kode 7 hingga menjadi seperti
pada Kode 8 berikut:
<?php

$url = '/about';

switch ($url) {
case '/':
echo 'Selamat datang di dashboard.';
case '/about':
echo 'Selamat datang di halaman about.';
case '/contact':
echo 'Selamat datang di halaman kontak.';
default:
echo 'Maaf halaman yang anda cari tidak ditemukan.';
}

echo '<br>';

Kode 8: menghapus statement break pada switch .. case

Jalankan halaman web, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Contoh Menampilkan Nilai Huruf Menggunakan


Switch Case
Kita telah memiliki kondisi peringkat nilai huruf pada Tabel 1 di atas.
Kita juga telah menyelesaikannya menggunakan if else.
Sekarang, kita ingin mencoba mengimplementasikan tabel logika
tersebut dengan menggunakan switch ... case.

Bagaimana caranya?

Jawabannya adalah: tidak bisa.

Serius?

Ya!

Karena switch ... case hanya menerima satu variabel saja, dan ia hanya
mengeksekusi setiap case dengan nilai yang sesuai.

Dan kita tidak bisa membuat case dengan sebuah ekspresi logika.

Sehingga untuk menerapkan logika pengkondisian pada Tabel 1, kita


harus menggunakan if ... else.

Ternary
Ternary adalah cara singkat mendefinisikan logika percabangan. Ia
mirip dengan if else (tanpa elseif).

Dan ternary didefinisikan hanya dalam satu baris saja.

Misal kita punya blok if else seperti ini:


<?php

$nilai = 50;

if ($nilai > 70) {


echo "Selamat, anda lulus!";
} else {
echo "Mohon maaf, anda harus mengulang";
}

echo "<br>";

Kode 9: contoh if else


Maka anda bisa mengubahnya seperti ini:
<?php

$nilai = 50;

echo $nilai > 70 ? "Selamat, anda lulus!" : "Mohon maaf, anda harus
mengulang";

Kode 10: contoh sederhana penggunaan ternary

Bagaimana, lebih singkat kan? Anda hanya perlu tanda ? dan tanda :.

Anda juga bisa menggunakannya untuk mengisi sebuah nilai ke dalam


variabel seperti pada Kode 10 berikut:
<?php

$nilai = 50;

$pesan = $nilai > 70 ? "Selamat, anda lulus!" : "Mohon maaf, anda harus
mengulang";

Kode 10: contoh sederhana penggunaan ternary untuk pengisian variabel

Null Colleasing Operator

Operator null colleasing didefinisikan dengan simbol ?? dan ?:. Ia


adalah operator yang digunakan untuk memeriksa antar dua operan:
jika operan pertama tidak null atau tidak dianggap false, maka ia akan
dipilih. Jika tidak, maka operan ke dua yang akan dipilih.

Intinya, dengan operator ini, anda bisa


menyingkat statement tenary berikut:
<?php

echo @$namaPeserta ? $namaPeserta : "Nama tidak diisi";

Menjadi:
<?php

echo @$namaPeserta ?: "Nama tidak diisi";


Lebih singkat bukan?

Kapan harus menggunakan if, switch case, atau


ternary?
Kapan harus menggunakan if?

Ketika anda memiliki logika yang cukup rumit. Melibatkan lebih dari
satu variabel atau juga membutuhkan ekspresi logika yang panjang,
maka gunakanlah if.

Kapan harus menggunakan ternary?

Ketika anda memiliki blok if sederhana yang hanya terdiri


dari if dan else saja, anda bisa menggunakan ternary untuk
mengubah kode anda menjadi lebih singkat.

Kapan harus menggunakan switch .. case?

Sejujurnya saya pribadi sangat jarang sekali menggunakan switch


case. Anda bisa menggunakan switch case jika cabang pengkondis ian
anda hanya melibatkan satu variabel saja dan tidak mengandung
operator logika semisal lebih dari ( >) atau kurang dari ( <) dan
sebagainya.

Kesimpulan
Struktur kontrol memungkinkan kita untuk melakukan tindakan di luar
alur default pengeksekusian program: yaitu dari atas ke bawah.
Dengan menggunakan struktur kontrol, kita bisa mengeksekusi
sebagian kode program, dan tidak mengeksekusi sebagian yang lain.

Di dalam PHP, terdapat dua jenis struktur kontrol: yaitu logika


percabangan, dan juga blok kode perulangan.
Untuk logika percabangan, terdapat dua jenis utama: yaitu if ..
else dan switch .. case . Juga ada alternatif lain seperti ternary dan null
colleasing operator yang kesemuanya telah kita dalam artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai