Anda di halaman 1dari 7

SUMMARY DAN TUGAS PRATIKUM

LOGIKA DAN ALGORITMA PEMOGRAMAN

DISUSUN OLEH

Nama : LA ODE MUHAMMAD ARRAHMAN


Nim : 23650013
Kelas : A

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
2023
SELEKSI KONDISI IF-ELSE & SWITCH CASE

1. If-else:
Pernyataan if-else digunakan untuk menguji kondisi tertentu dan menjalankan
blok kode yang sesuai berdasarkan hasil pengujian tersebut. Berikut adalah sintaks
dasar if-else dalam C++:

2. Switch-case:
Pernyataan switch-case digunakan ketika ada banyak kemungkinan nilai yang
ingin diuji. Ini memungkinkan kita untuk menjalankan blok kode yang berbeda
berdasarkan nilai dari ekspresi yang dievaluasi. Berikut adalah sintaks dasar
switch-case dalam C++:
PERBEDAAN ANTARA IF ELSE DAN SWITCH CASE

1. If-else:
- Pernyataan if-else digunakan ketika ada beberapa kondisi yang harus
dievaluasi secara berurutan
- Pernyataan if-else memeriksa kondisi secara berurutan dari atas ke bawah dan
menjalankan blok kode yang sesuai dengan kondisi yang pertama kali
terpenuhi.
- Jika tidak ada kondisi yang terpenuhi, blok kode dalam else (jika ada) akan
dieksekusi.
- Pernyataan if-else dapat mengevaluasi kondisi yang kompleks dengan
menggunakan operator logika seperti && (dan), || (atau), dan ! (negasi).

2. Switch-case:
- Pernyataan switch-case digunakan ketika ada satu variabel yang harus
dibandingkan dengan beberapa nilai yang mungkin.
- Pernyataan switch-case mengevaluasi ekspresi yang diberikan dan
mencocokkannya dengan nilai-nilai yang tercantum dalam pernyataan case.
- Jika ada kecocokan, blok kode dalam case yang sesuai akan dieksekusi.
- Setelah blok kode dalam case yang sesuai dieksekusi, pernyataan switch akan
mencocokkannya dengan nilai-nilai yang tercantum dalam pernyataan case.
- Jika tidak ada kecocokan, blok kode dalam default (jika ada) akan dieksekusi.
- Pernyataan switch-case hanya dapat membandingkan nilai yang sama dengan
ekspresi yang diberikan, seperti bilangan bulat atau karakter.

Perbedaan utama antara if-else dan switch-case adalah cara mereka


mengevaluasi kondisi. If-else memeriksa kondisi secara berurutan, sedangkan
switch-case mencocokkan ekspresi dengan nilai-nilai yang tercantum dalam case.
Pilihan antara if-else dan switch-case tergantung pada kebutuhan dan
kompleksitas logika yang ingin Anda implementasikan dalam program Anda.
Berikut adalah contoh penggunaan if-else conditions dalam bahasa pemrograman
C++:
#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
int num;

cout << "Masukkan sebuah angka: ";


cin >> num;

if (num > 0) {
cout << "Angka yang dimasukkan adalah positif" << endl;
} else if (num < 0) {
cout << "Angka yang dimasukkan adalah negatif" << endl;
} else {
cout << "Angka yang dimasukkan adalah nol" << endl;

return 0;
}

Dalam contoh di atas, program akan meminta pengguna untuk memasukkan


sebuah angka. Kemudian, program akan menggunakan if-else conditions untuk
mengecek apakah angka tersebut positif, negatif, atau nol. Jika angka lebih besar
dari 0, program akan mencetak "Angka yang dimasukkan adalah positif". Jika
angka kurang dari 0, program akan mencetak "Angka yang dimasukkan adalah
negatif". Jika angka sama dengan 0, program akan mencetak "Angka yang
dimasukkan adalah nol".
Berikut adalah contoh penggunaan if, if else, else if, dan else dalam bahasa
pemrograman C++:

cpp
#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
int num;

cout << "Masukkan sebuah angka: ";


cin >> num;

if (num > 0) {
cout << "Angka yang dimasukkan adalah positif" << endl;
} else if (num < 0) {
cout << "Angka yang dimasukkan adalah negatif" << endl;
} else if (num == 0) {
cout << "Angka yang dimasukkan adalah nol" << endl;
} else {
cout << "Input tidak valid" << endl;
}
return 0;
}

Dalam contoh di atas, program akan meminta pengguna untuk memasukkan


sebuah angka. Kemudian, program akan menggunakan if, else if, dan else untuk
mengecek kondisi angka tersebut. Jika angka lebih besar dari 0, program akan
mencetak "Angka yang dimasukkan adalah positif". Jika angka kurang dari 0,
program akan mencetak "Angka yang dimasukkan adalah negatif". Jika angka
sama dengan 0, program akan mencetak "Angka yang dimasukkan adalah nol".
Jika angka tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut, program akan mencetak
"Input tidak valid".
Berikut adalah contoh penggunaan switch case conditions dalam bahasa
pemrograman C++:

cpp
#include <iostream>
using namespace std;

int main() {
char grade;

cout << "Masukkan nilai Anda (A, B, C, D, atau E): ";


cin >> grade;

switch (grade) {
case 'A':
cout << "Pertahankan prestasi yang baik!" << endl;
break;
case 'B':
cout << "Anda masih cukup baik!" << endl;
break;
case 'C':
cout << "Perlu meningkatkan prestasi!" << endl;
break;
case 'D':
cout << "Anda perlu belajar lebih giat!" << endl;
break;
case 'E':
cout << "Anda harus memperbaiki prestasi Anda!" << endl;
break;
default:
cout << "Input tidak valid" << endl;
break;
}

return 0;
}

Dalam contoh di atas, program akan meminta pengguna untuk memasukkan


sebuah nilai (A, B, C, D, atau E). Kemudian, program akan menggunakan switch
case untuk mengecek nilai yang dimasukkan. Jika nilai adalah 'A', program akan
mencetak "Pertahankan prestasi yang baik!". Jika nilai adalah 'B', program akan
mencetak "Anda masih cukup baik!". Jika nilai adalah 'C', program akan
mencetak "Perlu meningkatkan prestasi!". Jika nilai adalah 'D', program akan
mencetak "Anda perlu belajar lebih giat!". Jika nilai adalah 'E', program akan
mencetak "Anda harus memperbaiki prestasi Anda!". Jika nilai tidak memenuhi
kondisi-kondisi tersebut, program akan mencetak "Input tidak valid".

Berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja kondisi if-else dan switch case
secara step by step:

1. Kondisi if-else:
- Program akan mengevaluasi ekspresi yang ada di dalam if.
- Jika ekspresi tersebut bernilai true, maka blok kode di dalam if akan
dieksekusi.
- Jika ekspresi tersebut bernilai false, maka program akan melanjutkan ke blok
kode di dalam else (jika ada).
- Jika ada else if setelah if, program akan mengevaluasi ekspresi di dalam else if.
- Jika ekspresi di dalam else if bernilai true, maka blok kode di dalam else if
akan dieksekusi.
- Jika ekspresi di dalam else if bernilai false, maka program akan melanjutkan
ke else if atau else berikutnya (jika ada).
- Jika tidak ada else if atau else yang sesuai, maka program akan melanjutkan ke
blok kode di dalam else (jika ada).

2. Kondisi switch case:


- Program akan mengevaluasi ekspresi yang ada di dalam switch. - Program
akan mengevaluasi ekspresi yang ada di dalam switch.
- Program akan mencocokkan nilai ekspresi dengan nilai-nilai yang ada di
dalam case-case yang ada.
- Jika nilai ekspresi cocok dengan nilai di dalam case, maka blok kode di dalam
case tersebut akan dieksekusi.
- Setelah blok kode di dalam case dieksekusi, program akan keluar dari switch
case menggunakan pernyataan break.
- Jika tidak ada case yang cocok dengan nilai ekspresi, maka program akan
melanjutkan ke blok kode di dalam default (jika ada).
- Blok kode di dalam default akan dieksekusi jika tidak ada case yang cocok.
- Setelah blok kode di dalam default dieksekusi, program akan keluar dari
switch case.

Perbedaan utama antara if-else dan switch case adalah bahwa if-else dapat
mengevaluasi ekspresi boolean atau kondisi yang kompleks, sedangkan switch
case hanya dapat mengevaluasi ekspresi yang memiliki nilai tunggal (seperti tipe
data int, char, atau enum). Jika terdapat banyak kondisi yang harus dievaluasi,
switch case dapat memberikan kode yang lebih terstruktur dan mudah dibaca.
Namun, jika terdapat kondisi yang kompleks atau perlu dilakukan perbandingan
yang lebih fleksibel, if-else lebih cocok digunakan.

Anda mungkin juga menyukai