Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam Bahasa pemrogaman Python, terdapat sebuah penyeleksian
kondisi yang diperlukan saat membuat program penyeleksian
kondisi adalah seleksi kondisi atau disebut juga percabangan adalah proses
menentukan apa yang akan dilakukan berdasarkan terpenuhi atau tidaknya
suatu kondisi dengan seleksi kondisi, user bisa memastikan bahwa
program menjalankan suatu perintah tertentu jika memenuhi kondisi yang
user inginkan
Dalam bahasa pemrograman Python terdapat 4 penyeleksian kondisi di
antaranya yaitu if, else, elif dan if bersarang. Dari ketiganya terdapat
kategori yang berbeda – beda.
Bentuk if merupakan bentuk yang paling sederhana dari seleksi kondisi.
Dengan menggunakan if, user ingin program melakukan sesuatu jika satu
kondisi terpenuhi dan jika tidak, maka program tidak akan melakukan apa-
apa.
Bentuk if dan else merupakan sebuah konsep dalam pemrograman yang
digunakan untuk pengambilan keputusan atau kontrol aliran program.
Konsep ini memungkinkan sebuah program untuk mengevaluasi apakah
kondisi benar atau salah.
Bentuk elif digunakan untuk menambahkan kondisi tambahan setelah if
dengan elif, user bisa memiliki sejumlah kondisi yang akan diperiksa
secara berurutan.
Penyeleksian kondisi (conditional statements) dalam Python berkaitan
dengan kebutuhan untuk menjalankan blok kode tertentu berdasarkan
evaluasi suatu kondisi atau ekspresi logika.
1.2 Tujuan
Mampu memahami dan menjelaskan macam – macam penyeleksian
kondisi yang terdapat pada algoritna pemrograman.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Penyeleksian Kondisi


Penyeleksian kondisi dalam bahasa pemrograman Python digunakan
untuk mengendalikan alur eksekusi program berdasarkan kebenaran atau
false suatu kondisi. Dengan kata lain, dengan menggunakan pernyataan
kondisional, user dapat membuat program berperilaku berbeda tergantung
pada apakah suatu kondisi tertentu terpenuhi atau tidak.

2.2 Perintah If
Dalam pemrograman Python, perintah if digunakan untuk
mengimplementasikan struktur kontrol percabangan. Percabangan ini
memungkinkan program untuk membuat keputusan berdasarkan kondisi
tertentu. Jika suatu kondisi tertentu terpenuhi, maka blok kode di dalam
pernyataan if akan dieksekusi jika tidak, program dapat melanjutkan ke
bagian kode lain atau melakukan tindakan alternatif
Untuk penulisan pengkondisian dan statement dipisahkan oleh tanda
titik dua ( : ) contohnya
# program perintah if
Nama = “ali“
if nama == “ali” :
Print (“hallo + ali )

Dalam program di atas menjelaskan yaitu variable nama dengan sama


dengan ali lalu variable kedua perintah tersebut yaitu if nama == ali lalu
user print dengan data hallo + ali.
Didalam penulisan if setelah user penentuan kondisi maka dilanjutkan
dengan penulisan tanda titik ( : ). Tanda ini berarti jika kondisi benar maka
statement – statement setelah tanda titik dua dijalankan.
2.2 Perintah If–Else
Pengambilan keputusan (kondisi if else ) tidak hanya digunakan utuk
menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi, tetapi
juga digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil /
dijalankan jika kondisi tidak sesuai pada Python ada beberapa kondisi
diantaranya adalah if, elif dan else. Kondisi if diguanakan untuk
mengeksekusi kode jika kondisi benar. If else adalah kondisi dimana jika
penyataan benar maka kode dalam if akan dieksekusi, tetapi jika bernilai
salah false maka akan mengeksekusi kode didalam else. Contoh
sederhananya if else
umur = 16

if umur >= 18:


print("user adalah seorang dewasa.")
else :
print("user masih di bawah umur.")
Dalam contoh ini, jika nilai umur lebih besar atau sama dengan 18,
maka blok kode di dalam pernyataan if akan dieksekusi, dan program akan
mencetak "user adalah seorang dewasa." Jika kondisi tersebut tidak
terpenuhi, maka blok else akan dieksekusi, dan program akan mencetak
"user masih di bawah umur."

2.4 If-Elif-Else
Dengan kombinasi if, elif, else pastinya user dapat membuat struktur
percabangan yang menangani beberapa kasus dan menyediakan jalur
eksekusi alternatif berdasarkan evaluasi kondisi yang berbeda. Pastikan
untuk memperhatikan indentasi, karena Python menggunakan indentasi
untuk menentukan blok kode yang terkait dengan setiap pernyataan
percabangan.
Else ini adalah bagian terakhir dari percabangan. Jika tidak ada kondisi
pada if atau elif yang terpenuhi, maka blok kode di dalam else akan
dieksekusi
Contoh sederhana dalam pemrograman if elif else dapat dilihat di bawah
angka = int(input("Masukkan sebuah bilangan bulat: "))
if angka > 0:
print("Bilangan tersebut adalah positif.")
elif angka == 0:
print("Bilangan tersebut adalah nol.")
else :
print("Bilangan tersebut adalah negatif.")
Jika angka lebih besar dari 0, program mencetak. Bilangan tersebut
adalah positive jika angka sama dengan 0, program mencetak Bilangan
tersebut adalah nol jika keduanya tidak terpenuhi, program mencetak
Bilangan tersebut adalah negative.

2.5 If Bersarang
If bersarang terjadi ketika satu atau lebih pernyataan if ditempatkan di
dalam blok kode dari pernyataan if lainnya. Ini berarti user memiliki
percabangan didalam percabangan. Penggunaan if bersarang biasanya
dibutuhkan ketika user perlu mengevaluasi beberapa kondisi bersarang
untuk mencapai logika yang diinginkan.
Contoh sederhana if bersarang yaitu:
nilai = 75
if nilai >= 60:
print("Anda lulus.")
if nilai >= 75:
print("Anda mendapatkan nilai standar")
if nilai >= 85 :
print("Anda mendapatkan nilai tinggi ")
else :
print("Anda tidak lulus")
Pernyataan pertama if nilai>= 60 menentukan apakah seseorang lulus
atau tidak. Jika kondisi tersebut terpenuhi, blok kode dalam pernyataan if
pertama dieksekusi, dan program mencetak "user lulus."Di dalam blok
kode tersebut, terdapat pernyataan if bersarang yang mengevaluasi apakah
nilai tinggi atau tidak if nilai >= 75 jika kondisi ini terpenuhi, program
mencetak "user mendapatkan nilai tinggi."Jika kondisi pernyataan if kedua
tidak terpenuhi, maka blok else yang terkait dieksekusi, dan program
mencetak "user mendapatkan nilai standar."
BAB IV
IMPLEMENTASI

4.1 Kegiatan Praktikum


4.1.1 Program Kondisi If
a. Code program.
Kegiatan praktikum
print ("mementukan bilangan genap dan nilangan ganjil")
angka = int(input("masukkan nilai anda:"))
if angka % 2 ==0 :
print ("nilai anda termasuk nilai genap")
else :
print ("termasuk nilai ganjil")
Pada pemrograman di atas menjelaskan bahwa variable
pertama yaitu angka lalu user tulis int serta input yang dalam
kurung terdapat masukkan nilai user lalu, user menggunakan
modulus 2 dan print dalam kurung nilai user termasuk genap dan
terakhir user menggunakan else dalam kurung termasuk nilai
ganjil.
b. Running program.

Gambar 2.1 Hasil menyatakan nilai ganjil dan genap.


Jadi hasil dari coding-an di atas yang menggunakan program
menyatakan nilai ganjil dan genap user memasukkan nilai 7 dan
hasil tersebut ialah ganjil.
4.1.2 Program Kondisi If-Elif-Else
a. Code program.
usia = int(input("Masukkan usia Anda: "))
if usia < 0:
print("Usia tidak valid.")
elif usia < 18:
print("Anda masih di bawah umur.")
elif 18 <= usia < 30:
print("Anda adalah seorang dewasa muda.")
else :
print("Anda adalah seorang yang tua.")
Dalam pemrograman di atas merupakan pemrograman yang
menggunakan penyeleksian kondisi if elif dan else jika, usia 1
sampai 18 tahun maka tergolong masih di bawah umur jika, usia 18
ke atas sampai 30 tahun maka tergolong adalah seorang dewasa
muda dan jika 30 ke atas maka seorang tergolong tua
b. Running program.

Gambar 2.2 Hasil running program if else dan elif.


Jadi, dalam pemrograman di atas tergolong tua karena usia
user 44 tahun yang dimana usia 30 ke atas dalam pemrograman di
atas tergolong tua
4.1.3 Program Kondisi If Bersarang
a. Code program.
x = int(input("masukkan nilai x ="))
y = int(input("masukkan nilay y ="))
if x == y:
print("nilai", x, "dari", y, "nilai yang sama")
else :
if x > y:
print(x, "lebih besar dari", y)
if x < y:
print(x, "lebih kecil dari", y)
Kode di atas merupakan kode sederhana dari variable x dan y
yang memiliki nilai yang sama jika nilai x dan y tidak sama maka
program akan membandingkan nilai dari keduanya
b. Running program.

Gambar 2.3 Hasil running program if bersarang.


Jadi, dari hasil tersebut user membandingkan dengan if
bersarang antara variable x dengan variable y yang menunjukan x
dengan nilai 40 lebih kecil dari y dengan nilai 50
4.2 Tugas Praktikum
4.2.1 Soal
1. Buatlah script penyeleksian kondisi dengan menyatakan umur.
Jika umur di atas 50 = tua, jika umur di atas 25 = muda, dan
umur di atas 17 = dewasa serta umur di atas 7 = anak – anak.
2. Buatlah script penyeleksian kondisi secara dinamis seperti
gambar di bawah ini, dengan ketentuan:
100 – 80 = A
80 – 70 = B
70 – 60 = C
60 - 40 =D
40 – 0 = E

3. Jaka dan Ida merupakan Mahasiswa sistem informasi, salah


satu dari mereka mahasiswa yang berprestasi, jaka memiliki
skor sebanyak 1100 dan IPKnya sebanyak 3.5 sedangkan ida
memiliki skor 1000 dengan ipk 3.5 buatlah program untuk
mengetahui siapa yang lulus persayratan beasiswa jika di
tentukan skor yang lebih besar dari 1100 dan ipk minimal 3.0
lulus persyaratan.
4. Buatkan Flowchart dan Pseudocode nya untuk soal nomor2.

4.2.2 Jawaban
1 Program menyatatkan umur
a. Code program
umur = int(input(“masukan umur anda : ”))
If umur <= 50 :
print( “umur anda tua” )
elif <= 25 :
print ( “umur anda muda” )
elif <= 17 :
print ( “umur anda dewasa” )
else :
print ( “umur anda anak anak” )
Jadi, dalam pemrograman di atas menjelaskan pernyataan umur
dalam pengerjaan terdapat jika, 50 ke atas atau 50 pas maka user
tergolong tua apabila, 25 ke atas dan pas maka user tergolong
muda jika, 17 ke atas dan pas maka user tergolong dewasa dan
seterusnya dalam penyelesaian di atas user berusia 50 maka
tergolong tua
b. Running program

Gambar 2.4 Hasil dari menyatakan umur.


Jadi, hasil dari menyatakan umur dalam pemrograman
bahwasanya user berusia 55 tahun yang dimana dalam
penyelesaian apabila usia 50 sampai ke atas maka tergolong tua
2 Program menyatakan nilai uts dan uas
a. Code program
#variable
nama = input("masukan nama:")
nim = input("masukan NPM:")
nilai_uts = int(input("Masukan_Nilai_UTS :"))
nilai_uas = int(input("Masukan Nilai_UAS :"))
# menghitung nilai rata rata
nilai_rata_rata = (nilai_uts + nilai_uas)/2
if nilai_rata_rata >= 90:
nilai_akhir = "A"
elif nilai_rata_rata >= 80:
nilai_akhir = "B"
elif nilai_rata_rata >= 70:
nilai_akhir = "C"
elif nilai_rata_rata >= 60:
nilai_akhir = "D"
elif nilai_rata_rata >= 50:
nilai_akhir = "E"
else :
print("data belum valid")
#hasilnya
print("Nama: " + nama)
print("NPM : " + nim)
print("Nilai rata-rata: " , nilai_rata_rata)
print("nilai kamu adalah: " , nilai_akhir)
Dalam pemrograman di atas menjelaskan bahwa terdapat
banyak variable dan penyeleksian kondisi dalam menggunakan if
elif dan else.disini user mencari nilai rata rata dan nilai akhir dan
dibutuhkan penyeleksian di atas
b. Running program

Gambar 2.5 Hasil dari menyatakan nilai uts dan uas.


Jadi, hasil dari pemrograman di atas merupakan hasil dari
coding-an yang menyusun nama, nilai uts, nilai uas, dan muncul
rata rata yang menampilkan hasil dari uts serta uas user adalah 85,5
3. Program menyatakan skor dan ipk
a. Code program
skor_ida = 1000
ipk_ida = 3.5
skor_jaka = 1100
ipk_jaka = 3.5
minimal_skor = 1100
minimal_ipk = 3.0
if skor_jaka > minimal_skor and ipk_jaka > minimal_ipk: hasil_jaka
= "Jaka lulus persyaratan beasiswa."
else:
hasil_jaka = "Jaka tidak lulus persyaratan beasiswa."
if skor_ida > minimal_skor and ipk_ida > minimal_ipk:
hasil_ida = "Ida lulus persyaratan beasiswa."
else:
hasil_ida = "Ida tidak lulus persyaratan beasiswa."
print(hasil_jaka)
print(hasil_ida)
Line 1 – 6 menjelaskan skor dan ipk ida serta Jaka menggunakan
masing - masing variable serta data dengan skor dan ipk lalu, pada
line 7 – 14 user mulai memasukan penyeleksian data dari skor dan
ipk dari Jaka serta Ida lalu, user print hasil Jaka dan Ida
b. Running program

Gambar 2.6 Hasil dari menyatakan ipk dan skor.


Di atas merupakan hasil yang menunjukan bahwasanya Jaka
dan Ida tidak lulus persyaratan beasiswa karena keduanya tidak
memenuhi kategori syarat yang dimana keduanya harus lebih
besar dari syarat tersebut
4. Flowchart dan Pseudecode
a. flowchart

Gambar2.7 Urutan flowchart.


Gambar di atas merupakan urutan menjelaskan urutan
pengerjaan dalam menentukan rata rata uts dan uas siswa berupa
flowchart
b. Pseudecode
Start
Input nama, nim, uts, uas
Determine rumus rata = (uts + uas)/2
If (rata) >= 80 then
Display “Nilai A”
Else If (rata) >= 70 then
Display “Nilai B”
Else If (rata) >= 60 then
Display “Nilai C”
Else If (rata) >= 40 then
Display “Nilai D”
Else If (rata) >= 0 then
Display “Nilai E”
End If
Display Nilai rata-rata
Pseudocode di atas adalah contoh sederhana yang
menggambarkan bagaimana suatu algoritma dapat menyatakan
nilai rata-rata dari uts dan uas dan kemudian menentukan apakah
mahasiswa tersebut lulus atau tidak berdasarkan nilai rata-rata.
Pseudocode dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kasus
yang dihadapi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Analisa
Dalam pemrograman penyeleksian bahwasanya setelah satu blok
kondisi yang benar dieksekusi, program keluar dari struktur if, elif, else
Oleh karena itu, hanya satu pernyataan yang akan dijalankan, meskipun
beberapa kondisi mungkin benar.
User dapat menyesuaikan contoh di atas sesuai dengan bahasa
pemrograman yang user gunakan, tetapi konsep dasarnya akan tetap sama.
Penggunaan if, elif, else memberikan struktur yang baik untuk menangani
beberapa skenario berbeda dan membuat alur program menjadi lebih
terorganisir.

5.2 Kesimpulan
Penyeleksian menggunakan struktur if, elif, else adalah cara yang
efektif untuk mengontrol alur eksekusi program berdasarkan kondisi
tertentu dapat disimpulkan if digunakan untuk mengevaluasi kondisi
pertama jika kondisi ini benar, blok pernyataan di dalamnya akan
dieksekusi, dan program keluar dari struktur seleksi
Elif memberikan kondisi alternatif yang akan dievaluasi hanya jika
kondisi sebelumnya tidak terpenuhi. Jika salah satu dari kondisi elif
terpenuhi, blok pernyataan yang sesuai akan dieksekusi, dan program
keluar dari struktur seleksi else menyediakan blok pernyataan yang akan
dieksekusi jika tidak ada kondisi sebelumnya yang terpenuhi. Ini adalah
kondisi terakhir dalam struktur seleksi.

5.3 Saran
Sasaran dari penggunaan struktur if, elif, else dalam pemrograman
adalah memberikan suatu mekanisme pengambilan keputusan yang
terstruktur dan dinamis.

Anda mungkin juga menyukai