Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

Dasar Percabangan Python


Percabangan sering diterapkan pada program yang perlu melakukan pengecekan suatu kondisi
untuk melakukan suatu keputusan tertentu. Pada umummnya kondisi yang dapat dicek dan
diputuskan oleh program komputer berupa kondisi boolean, yaitu memiliki nilai benar atau salah.
Pada Python untuk melakukan suatu pengecekan kondisi, terdapat tiga macam pernyataan.

1. Perintah If
Bentuk umum perintah if :

if (kondisi) :
pernyataan

Pernyataan if digunakan untuk melakukan penyeleksian dimana jika kondisi bernilai benar, maka
program akan mengeksekusi pernyataan dibawahnya. Namun jika kondisi yang di cek kebenaranya
berniai salah, maka program tidak akan menjalankan pernyataan apapun. Dalam Python, untuk
penulisan pengkondisian dan pernyataan dipisahkan oleh tanda titik dua (:) dan blok kode yang
akan dieksekusi harus ditulis setelah penambahan tab didepannya. Berikut contoh programnya :

Hasil menjalankan program:

2. Perintah if – else
Pernyataan “if-else” akan menguji suatu kondisi dimana jika suatu kondisi bernilai benar program
akan menjalankan pernyataan pada blok “if”. Namun jika kondisi tidak benar maka program akan
menjalankan pernyataan pada blok “else”. Berikut format dasar perintah “”if-else”:

if (kondisi) :
statemen 1
else :
statemen 2

Contoh program yang menerapkan “if-else” seperti berikut:


Hasil menjalankan dan menguji program:

3. Perintah if – elif – else


Perintah ini digunakan untuk mengecek kebenaran lebih dari satu kondisi. Program akan dijalankan
dari baris paling atas. Jika kondisi paling atas (“if”) tidak benar maka program akan menguji
kondisi pada baris “elif”. Jika “elif” pertama tidak benar maka program akan menguji kondisi “elif”
berikutnya sampai ditemukan nilai yang benar. Pada blok pengujian “elif” yang benar prpgram akan
langsung menjalankan pernyataan yang ada didalam blok “elif” tersebut dan mengabaikan baris
program berikutnya. Penulisan percabangan ini selalu diakhiri dengan “else” untuk memastikan
program diarahkan kemana jika seluruh pengecekan kondisi tidak ada yang memenuhi atau tidak
ada yang bernilai benar. Berikut format penulisan “if-elif-else”:
if (kondisi n1) :
statemen n1
elif (kondisi n2) :
statemen n2
elif (kondisi n...) :
statemen n...
else:
statemen

Berikut contoh programnya:


Hasil eksekusi dan pengujian program:

Pengujian program dengan angka 1, dimana pengujian kondisi tanpa didahului dengan konversi
masukan menjadi integer.

Pengujian program dengan angka 2, dimana pengujian kondisi sudah didahului dengan konversi
masukan menjadi integer. Program akan menjalankan blok pernyataan “elif” pertama / pengujian
kondisi kedua.

Pengujian program dengan masukan huruf “a”. Terjadi error karena huruf tidak bisa dikonveri
menjadi angka / integer.
Pengujian program dengan masukan angka diluar jangkauan (misalnya 13). Program akan
menjalankan blok pernyataan “else”.

4. Perintah if besarang (nested conditiod)


Percabangan bersarang digunakan ketika dalam sebuah percabangan didalamnya memerlukan
pecabangan lagi atau pengecekan kondisi lagi didalamnya. Berikut format dasar pembuatan “if
bersarang”:

if (kondisi 1)
[pernyataan 1]
if (kondisi 1.1)
[pernyataan 1.1]

If bersarang memungkinkan untuk dilakukan sampai pada kedalaman tertentu. Namun dalam hal
pembuatan program hal itu tidak disarankan karena akan menyulitkan dalam hal pembacaan
program.

Anda mungkin juga menyukai