Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman

Dosen Pengampu:Ahmad Tabrani, M.T.I

Kelompok 4-INFORMATIKA-A
Penyusun:
>Ahmad Fauzul Mubin Nim.231750015
>Muhammad Azhar Firdaus Nim.231750005
>Putri Yanti Nim.231750022

1
DAFTAR ISI …………………………………………… 2
BAB I Evaluasi dan Implementasi…………………………………………… 3

BAB II Statement dan Pengendalian…………………………………..5

2
1.Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan
perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer
sehingga menghasilkan aplikasi. Pada tahap implementasi ini dibagi dua sub
yaitu kebutuhan implementasi dan penjelasan sistem, setelah dilakukan
implementasi selanjutnya akan dilakukan evaluasi.
4.1.1 Kebutuhan Implementasi
Kebutuhan implementasi disini dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan perangkat
lunak dan kebutuhan perangkat keras. Kebutuhan perangkat lunak akan
membahas mengenai software yang digunakan, sementara kebutuhan perangkat
keras akan membahas hardware yang digunakan.
1. Kebutuhan Software (Perangkat Lunak) Kebutuhan perangkat lunak atau
software berikut adalah suatu program yang diperlukan untuk membangun
aplikasi penggajian. Tentunya software ini memiliki fungsi masing-masing,
mulai dari tools untuk perancangan document dan system flow sampai dengan
tools untuk pembuatan sistem itu sendiri. Adapun software tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Sistem operasi menggunakan Microsoft® Windows® Seven b. Microsoft
SQL Server 2012 c. Visual Studio 2013
2. Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras)
Kebutuhan perangkat keras merupakan komponen peralatan fisik yang
membentuk suatu sistem komputer terstruktur, serta peralatan-peralatan lain
yang mendukung komputer dalam menjalankan fungsinya. Hardware yang
digunakan harus memiliki spesifikasi dan kinerja yang baik, sehingga sistem
yang akan dijalankan oleh komputer bisa berjalan tanpa ada suatu masalah.
Kebutuhan hardware adalah sebagai berikut:
a. Dual Core Processor 2.60 GHz, 512K Cache, 400 MHz FSB b. 2 Gygabytes
RAM c. Kapasitas bebas (free space) pada harddisk 15 Gb d. Keyboard dan
Mouse

Evaluasi Sistem Operasi:

3
- Evaluasi sistem operasi adalah proses mengidentifikasi, menganalisis,
dan menilai fitur, kinerja, keandalan, dan keamanan dari sistem operasi
yang ada.
- Tujuan dari evaluasi sistem operasi adalah untuk memastikan bahwa
sistem operasi memenuhi persyaratan fungsional dan non-fungsional
yang ditetapkan.
-Evaluasi sistem operasi melibatkan pengumpulan data tentang
penggunaan sistem, analisis kinerja, identifikasi kelemahan atau cacat,
dan mengevaluasi kemampuan sistem operasi untuk memenuhi
kebutuhan pengguna.
1. Evaluasi Bahasa Pemrograman C++
1. Readability (Keterbacaan)
2. Terdapat sejumlah kriteria untuk mengevaluasi keterbacaan yang
meliputi kesederhanaan, ortogonalitas, tipe data dan pertimbangan
sintaks.
Masing-masing dibahas di bawah ini.
a. Kesederhanaan
b. C++ bukanlah bahasa yang sederhana sehingga membuatnya sulit untuk
dibaca. Ini dikarenakan C++ memiliki begitu banyak fitur untuk dipelajari
oleh para pengembang, namun banyak pemrogram yang hanya
mempelajari sebagiannya saja. Dalam C++, operasi dapat
diimplementasikan dalam berbagai cara. Misalnya, empat operasi
berikut yang dapat dilakukan dan semuanya valid yaitu (1) x = x + 1; (2) x
+ 1; (3) x++; (4) ++x. Selain itu, C++ mendukung overload yang ditentukan
oleh pengguna
1. Evaluasi Bahasa Pemrograman C++
1. Readability (Keterbacaan)
Terdapat sejumlah kriteria untuk mengevaluasi keterbacaan yang meliputi
kesederhanaan, ortogonalitas, tipe data dan pertimbangan sintaks
Masing-masing dibahas di bawah ini.
a. Kesederhanaan
b. C++ bukanlah bahasa yang sederhana sehingga membuatnya sulit untuk
dibaca. Ini dikarenakan C++ memiliki begitu banyak fitur untuk dipelajari

4
oleh para pengembang, namun banyak pemrogram yang hanya
mempelajari sebagiannya saja. Dalam C++, operasi dapat
diimplementasikan dalam berbagai cara. Misalnya, empat operasi
berikut yang dapat dilakukan dan semuanya valid yaitu (1) x = x + 1; (2) x
+ 1; (3) x++; (4) ++x. Selain itu, C++ mendukung overload yang ditentukan
oleh pengguna, namun hal ini dapat menyebabkan
Pengertian Statement Pengendalian (Control Statement)
Statement pengendalian digunakan untuk mengambil suatu keputusan atau memilih bagian program
(Stetement) yang akan dikerjakan. Statement - statement diatas memerlukan suatu kondisi atau syarat
sebagai dasar pengambilan keputusan. Salah satu kondisi yang umum digunakan adalah berupa keadaan
benar atau salah (true or false), ya atau tidak (yes or no), 0 atau 1 (on or off). Namun, kondisi tersebut bisa
dirubah sesuai keinginan dari programmer. Statement Pengendalian ini tidak hanya berlaku untuk C++,
namun semua bahasa pemrograman juga bisa megimplementasikannya. Statement Pengendalian
mempunyai 4 bentuk dasar, yaitu :
 IF
 IF -ELSE
 IF didalam IF
 SWITCH
Empat bentuk dasar di atas dapat dirubah atau dimodifikasi sehingga dapat dipergunakan untuk
memecahkan suatu kasus didalam program tertentu. Simak pengertian dan contohnya di bawah ini :

1. Pengertian Perintah IF
Perintah IF dalam C++ juga digunakan untuk menyatakan pernyataan kondisional (bersyarat). Belajar C++
khususnya tentang perintah IF membutuhkan logika atau pemikiran yang teliti dari seorang programmer
sebelum menuliskan baris per baris kode program untuk menyelesaikan masalah yang ada. Perintah IF
(biasanya) merupakan perintah pertama yang dipelajari setelah mengenal syntax-syntax dasar bahasa
pemrograman, mengenal tipe data, konstanta, variable, mengenal operator dan lain-lain Perintah atau
pernyataan IF mengandung arti, Jika kondisi bernilai benar, maka perintah akan dikerjakan. Jika kondisi
bernilai salah, maka perintah tidak akan dilaksanakan.

Berikut adalah bentuk Flowchart dari perintah IF :

5
dari Flowchart di atas, dapat kita lihat bahwa jika Kondisi bernilai BENAR (true) maka program
akan mengeksekusi STATEMENT 1 namun jika Kondisi bernilai SALAH (false) maka program
akan mengeksekusi STATEMENT 2.

Contoh Soal :
Buatlah Algoritma untuk mengidentifikasi setiap angka yang dimasukkan, jika bernilai genap
maka akan muncul "bilangan genap".

Pembahasan :
Perlu diketahui, pada soal hanya diperintahkan untuk bilangan genap saja. Maka, langkah pertama
adalah mencari logika atau rumus untuk mengetahui apakah angka itu genap atau tidak. Bilangan
genap adalah bilangan yang habis dibagi 2, maka disini kita bisa menuliskan:

Algoritma :
Misal X adalah bilangan tersebut.
IF X dibagi 2 mempunyai sisa 0, maka bilangan tersebut genap.

Dalam pemrograman :
"if (x mod 2 ==0)

then ("Bilangan Genap")

else

("Bilangan Ganjil")"

3. Pengertian Perintah IF didalam IF

Perintah IF dalam IF atau sering disebut IF bertingkat mempunyai bentuk yang sama dengan Perintah IF-
ELSE, namun didalam IF terdapat IF lagi, sebagai gambaran perhatikan Bentuk dasarnya.

Bentuk Dasar Perintah IF didalam IF :

If (kondisi)
{If (kondisi)

6
Pernyataan ke-1;
else
Pernyataan ke-2; }
else
Pernyataan ke-3;
Dapat kita lihat dari bentuk Dasar, terdapat dua buah IF, dimana pada IF pertama, jika kondisi bernilai
benar maka program akan mengerjakan IF ke dua, tetapi jika kondisi bernilai salah, maka Program akan
mengerjakan "perntayaan ke-3". Kembali ke kondisi bernilai benar, maka program akan mengerjakan IF
kedua, pada IF kedua , jika kondisi bernilai benar maka program akan mengerjakan "pernyataan ke-1" ,
tetapi jika kondisi bernilai salah, maka program akan mengerjaka "Pernyataan ke-2".

Berikut Flowchart dari Perintah IF Bertingkat :

4. Pengertian Perintah SWITCH


Perintah Switch atau lebih dikenal dengan Switch-Case, adalah sebuah Perintah yang memudahkan
pembacaan alur untuk program bercabang yang sangat banyak. Switch ini biasanya digunakan untuk kasus
tertentu dimana Perintah IF tidak dapat menyeleseaikannya. Meskipun Switch ini didesain untuk
menggantikan Perintah IF, Perintah Switch memiliki kelemahan dimana Perintah Switch ini memiliki
batasan:

Data yang diperiksa haruslah bertipe Integer (int) atau Karakter (char).

Range data yang diperiksa bernilai 0 s/d 255.

Bentuk dari Switch-case merupakan pernyataan yang dirancangan khusus untuk menangani pengambilan
keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak alternatif penyelesaian. Pernyataan switch - case ini
memiliki kegunaan sama seperti if – else bertingkat.

7
Bentuk Dasar Perintah Switch :
Switch (integer x)

{ case 1 : Pernyataan ke-1;

break;

case 2 : Pernyataan ke-2;


break;

case n : Pernyataan ke-n;

break;}

Note : Setiap case berakhir, selalu diakhir dengan perintah "break", integer x adalah nilai yang diperiksa
untuk mengalihkan program menuju case yang dipilih, contoh : jika nilai x adalah 2, maka program akan
menuju case 2 dan mengerjakan Pernyataan ke-2 dan diakhiri dengan break;

Anda mungkin juga menyukai