atau
if (ekspresi boolean)
statement;
atau
if (ekpresi boolean)
{
statement1;
statement2;
}
Contoh pseudocode menggunakan if :
Mulai
Cetak “ \total belanja 10”
Input nilai belanja (total belanja)
If ( belanja>=10)
Print “ selamat anda mendapatkan hadiah”
Endif
Selesai
Contoh :
int nilai = 10;
if(nilai == 10){
System.out.println(“selamat anda mendapatkan hadiah”);
Jika program diatas dijalankan, maka hasilnya adalah tulisan
“Selamat anda mendapatkan hadiah” karena kondisi pada if
bernilai true, jika kondisi bernilai salah, misal nilai == 8, maka
program tidak akan menghasilkan tulisan apa-apa.
2. Kontruksi if-else
Mulai
Input password
if password = kopi then
cetak “ selamat datang bos ! “
else cetak “password salah, coba lagi !”
Selesai
Contoh :
Int nilai = password;
If(password == kopi);
System.out.println(“selamat datang bos !”);
}
Else{
System.out.println(“password
salah, coba lagi !”};
}
Kontruksi Nested If – Else Dan Switch – Case
1. Kontruksi Nested – If – Else
if (ekspresi boolean1)
statement_01;
else if (ekspresi boolean2)
statement_11;
......
......
else if (ekspresi booleanN)
statement_N;
Contoh pseudocode menggunakan nested-if :
Mulai
Input nilai
if nilai > = 80 && nilai <= 100 then
cetak “ Sangat Memuaskan “
else if nilai >=60 && nilai <= 79 then
cetak “ Puas“
else cetak “Kurang”
Selesai
1. Kontruksi Switch – Case
false
true
case b Case b action break
false
true
case z Case z action break
false
Sintaks dari pernyataan switch adalah sebagai berikut:
......
.....
[ default : statements; ]
}
Contoh pseudocode menggunakan switch-case :
Mulai
Input hari
switch(hari){
case 1: “Senin”; break;
case 2: “Selasa”; break;
case 3: “Rabu”; break;
case 4: “Kamis”; break;
case 5: “Jumat”; break;
case 6: “Sabtu”; break;
case 7: “Minggu”; break;
default: Hari Tidak Diketahui";break;
} Selesai
Contoh :
Jika program di atas di jalankan, maka hasilnya adalah tulisan
“senin” karena hari bernilai 1, jika hari bernilai 5, maka program akan
mngecek kondisi yang selanjutnya sampai nilainya sesuai dengan kondis
pada casenya yaitu 5. Setelah ketemu pada case 5, maka akan
menampilakn tulisan “jumat”. Tetapi jika inputan nilai == 8, sehingga
pada bernilai false pada sebuah kondisi case yang ada maka program
akan munuju default dan menampilkan tulisan “ hari tidak di ketahui”.
Operator kondisional
1.Operator kondisional
Operator Kondisional adalah jenis operator yang identik dengan simbol
tanda tanya(?) dan titik dua(:). Dimana tujuan dari operator ini untuk
mengassign suatu nilai ke dalam variabel berdasarkan suatu kondisi true
atau false.Banyak programmer menyebutkan operator ini mirip dengan flow
kontrol if, akan tetapi berbeda tujuannya. Operator ini juga sering disebut
ternary operator, artinya operator yang memiliki tiga buah operand, seperti
contoh berikut
int i = 10;
String s = (i < 5) ? “Kurang dari lima” : “Lebih dari
sama dengan lima”;
Kode program diatas artinya : Menggunakan operator kondisi,
dimana jika variabel i kurang dari lima, maka assign String “Kurang
dari lima” ke dalam variabel s dan begitu juga sebaliknya, kalau i lebih
dari sama dengan lima, maka assign String “Lebih dari sama dengan
lima” ke dalam variabel s.Operator kondisi juga dapat dirangkai untuk
lebih dari satu kondisi, misalnya kalau kondisi pertama benar, assign
suatu nilai ke variabel, kalau salah test lagi kondisi kedua, bila benar
assign nilai yang lain ke variabel dan akhirnya kalau kedua kondisi juga
salah, assign nilai terakhir ke variabel.
Untuk lebih memvisualisasikan kalimat diatas, mari diperhatikan kode
program berikut.
int i = 10;
String s = (i < 5) ? “Kurang dari lima” : ( i > 10 )
? “Lebih dari sepuluh”
: “Lebih besar sama dengan lima dan kurang dari sama dengan
sepuluh”;
Kode program diatas artinya : Menggunakan operator kondisi untuk
lebih dari satu kondisi, dimana jika variabel i kurang dari lima assign String
“Kurang dari lima” ke variabel s, selainnya kalau variabel i lebih besar dari
10 assign String “lebih dari sepuluh” ke dalam variabel s, kalau kedua
kondisi tersebut salah, assign String “lebih besar sama dengan lima dan
kurang dari sama dengan sepuluh” ke variabel s.